ABSTRAK
Secara umum, tujuan perusahaan yang berorientasi pada laba adalah untuk
memaksimalkan laba yang berguna untuk mempertahankan kontinuitas
perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan suatu perencanaan
yang matang serta cara pengendalian yang baik. Salah satu cara dalam melakukan
pengendalian adalah dengan melakukan pengendalian kualitas. Perusahaan perlu
memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan agar mampu bersaing dan
bertahan dalam pangsa pasar yang dimasuki serta mampu menghadapi tuntutan
pelanggan terhadap kualitas produk yang semakin meningkat. Oleh karena itu,
masalah pengendalian kualitas menjadi salah satu kegiatan penting yang harus
dilakukan perusahaan. Melalui pengendalian kualitas yang baik diharapkan
perusahaan dapat mengurangi tingkat kegagalan produk yang dihasilkan.
Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan Bogajaya,
yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan ringan. Kegiatan
pengendalian kualitas yang selama ini diterapkan di perusahaan adalah
pemeriksaan terhadap bahan baku, proses produksi dan produk akhir. Akan tetapi
masih ditemukan jumlah kegagalan yang melebihi batas toleransi yang telah
ditentukan oleh perusahaan. Sedangkan jenis produk yang menjadi objek
penelitian adalah makanan ringan sukro Top Sari, karena produk ini yang paling
banyak diproduksi perusahaan.
Untuk menganalisis permasalahan yang ada khususnya yang berkaitan
dengan pengendalian kualitas dilakukan dengan cara menganalisis kegagalan
produk, mencari penyebab kegagalan produk, mengusulkan tindakan perbaikan
yang dapat dilakukan oleh perusahaan berdasarkan faktor-faktor penyebab yang
telah ditemukan. Adapun alat bantu yang digunakan untuk menganalisis
permasalahan adalah peta kendali proporsi kerusakan (peta kendali p), diagram
Pareto dan diagram sebab akibat (diagram tulang ikan).
Setelah dilakukan analisis maka diperoleh garis pusat untuk peta kendali p
sebelum pengemasan sebesar 0.45% dan sesudah pengemasan sebesar 1.83%.
Dari peta kendali sebelum pengemasan masih terlihat adanya gejala
penyimpangan yaitu keadaan yang tidak terkendali yang berbentuk pelompatan
yakni pada tanggal 4, 8, 12, 13, dan 25 April 2006. Sedangkan pada peta kendali
yang sudah seragam setelah pengemasan sudah terkendali.
Adapun jenis kegagalan yang paling sering terjadi untuk proses sebelum
pengemasan adalah sukro pecah-pecah, dengan faktor penyebabnya adalah faktor
manusia sebagai faktor penyebab paling besar, kemudian faktor peralatan, bahan
baku dan metode. Sedangkan jenis kegagalan yang paling sering terjadi untuk
proses sesudah pengemasan adalah plastik rusak, dengan faktor penyebabnya
adalah faktor manusia, metode, bahan baku dan lingkungan. Sehingga dengan
demikian untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas produk maka disarankan
perusahaan perlu memperhatikan karyawannya yaitu dengan melakukan
pengawasan yang lebih ketat terhadap karyawan agar kualitas maupun hasil kerja
meningkat.
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ……….………... i
DAFTAR ISI ……….………..……….. iii
DAFTAR TABEL ……….………. vi
DAFTAR GAMBAR ……….... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ……….. 1
1.2 Identifikasi Masalah ……….... 3
1.3 Tujuan Penelitian ……….... 6
1.4 Kegunaan Penelitian ……….... 7
1.5 Kerangka Pemikiran ……… 8
1.6 Metode Penelitian ……….... 12
1.6.1 Jenis Data ………. 12
1.6.2 Teknik Pengumpulan Data ……….. 13
1.6.3 Teknik Analisis Data ……… 14
1.7 Lokasi dan Lamanya Penelitian ……….. 14
1.8 Sistematika Penulisan ………. 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Operasi ………... 17
Universitas Kristen Maranatha
2.2 Pengertian Kualitas ………. 18
2.3 Pengertian Pengendalian Kualitas ……… 19
2.4 Tujuan Pengendalian Kualitas ……… 20
2.5 Proses Pengendalian Kualitas ……… 21
2.6 Atribut dan Variabel Pengukuran yang dipertimbangkan dalam Pengukuran Performansi Kualitas ……….. 22
2.6.1 Dimensi Kualitas Produk ……… 23
2.6.2 Dukungan Purna Jual ……….. 24
2.7 Pengertian Statistical Quality Control (SQC) ………. 25
2.8 Pengertian Total Quality Management (TQM) ………... 26
2.9 Alat-Alat Bantu dalam Pengendalian Kualitas ……… 27
2.9.1 Lembar Periksa (check Sheet) ………. 27
2.9.1 Diagram Pareto ……… 28
2.9.3 Diagram Sebab-Akibat (Cause-And-Effect Diagram) ………. 30
2.9.4 Histogram ……… 31
2.9.5 Diagram Tebar (Scatter Diagram) ………...… 32
2.9.6 Run Chart ………. 33
2.9.7 Peta Kendali ………. 34
2.10 Gejala Penyimpangan Peta Kendali ………... 36
2.11 Peta Kendali p ………. 37
BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan ………. 39
Universitas Kristen Maranatha
3.2 Struktur Organisasi ………. 40
3.3 Kondisi Keuangan atau Permodalan Perusahaan ……… 45
3.4 Kegiatan Usaha ……… 46
3.5 Gambaran Umum Ketenagakerjaan ……… 49
BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN 4.1 Penerapan Sistem Pengendalian Kualitas Perusahaan Bogajaya ... 51
4.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data ……… 52
4.3 Analisis Data ……… 53
4.3.1 Peta Kendali p ………... 53
4.3.2 Diagram Pareto ……… 64
4.3.2.a Data dan perhitungan sebelum pengemasan ………. 65
4.3.2.b Data dan perhitungan sesudah pengemasan ……….. 67
4.3.3 Diagram Tulang Ikan (Fishbone Chart) …..……… 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………. 74
5.2 Saran ……… 75
DAFTAR PUSTAKA
SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
SURAT PERNYATAAN
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.5.1 The Deming Wheel (PDCA Cycle) ………. 22
Gambar 4.1 Peta Kendali dari Tabel 4.1 ………... 56
Gambar 4.2 Peta Kendali dari Tabel 4.2 ……… 58
Gambar 4.3 Peta Kendali dari Tabel 4.3 ………... 61
Gambar 4.4 Peta Kendali dari Tabel 4.4 ……… 63
Gambar 4.5 Diagram Pareto Sebelum Pengemasan ……… 66
Gambar 4.6 Diagram Pareto Sesudah Pengemasan ……… 68
Gambar 4.7 Diagram Tulang Ikan Untuk Sukro Pecah-Pecah ……….. 70
Gambar 4.8 Diagram Tulang Ikan Untuk Plastik Rusak ………. 72
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Produk Cacat Pada Perusahaan Bogajaya
Periode Bulan Oktober 2005 – Maret 2006 ………... 4
Tabel 1.2 Jenis Makanan Ringan Produksi Perusahaan Bogajaya ... 5
Tabel 1.3 Jumlah Produksi Produk Bulan April 2006 ……….……… 6
Tabel 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Bogajaya ………... 41
Tabel 3.2 Jenis Makanan Ringan Produksi Perusahaan Bogajaya………….. 47
Tabel 3.3 Operations Process Chart (OPC) Pembuatan Sukro Top Sari …… 49
Tabel 3.4 Klasifikasi Pendidikan Karyawan Perusahaan Bogajaya ………… 50
Tabel 4.1 Jumlah Produksi dan Produk Gagal Sebelum Pengemasan Periode Bulan April 2006 ……….………... 55
Tabel 4.2 Jumlah Produksi dan Produk Gagal Sebelum Pengemasan Setelah Perhitungan Periode Bulan April 2006 ……….. 57
Tabel 4.3 Jumlah Produksi dan Produk Gagal Setelah Pengemasan Periode Bulan April 2006 ……… 60
Tabel 4.4 Jumlah Produksi dan Produk Gagal Setelah Pengemasan Setelah Perhitungan Periode Bulan April 2006 ……….. 62
Tabel 4.5 Jumlah Kerusakan Untuk Setiap Jenis Kerusakan Sebelum Pengemasan Periode Bulan April 2006 ………... 65
Tabel 4.6 Jenis Kerusakan Sebelum Pengemasan Periode Bulan April 2006 ………..…. 66
Universitas Kristen Maranatha
Tabel 4.7 Jumlah Kerusakan Untuk Setiap Jenis Kerusakan
Setelah Pengemasan Periode Bulan April 2006 ………..… 67
Tabel 4.8 Jenis Kerusakan Setelah Pengemasan
Periode Bulan April 2006………..……….. 68
Universitas Kristen Maranatha
Bab I - Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, memasuki era persaingan bebas yang semakin ketat serta
kompetitif, perusahaan dituntut agar tetap mampu mempertahankan eksistensinya
dan dapat mengembangkan usahanya. Akan tetapi perusahaan menghadapi suatu
lingkungan kegiatan yang semakin bergejolak. Persaingan antar perusahaan yang
menghasilkan produk sejenis dalam usaha merebut atau mempertahankan pangsa
pasar sampai kepada perkembangan teknologi dan pengaruh globalisasi juga
mendorong ketatnya persaingan dalam sektor industri baik dari dalam maupun
dari luar negeri. Para pimpinan perusahaan menggunakan sejumlah besar
waktunya untuk menyesuaikan perusahaannya terhadap kekuatan lingkungan
yang terus menerus berubah. Salah satu faktor penting bagi kesuksesan
perusahaan dalam jangka panjang adalah manajemen yang baik. Kesuksesan suatu
perusahaan diukur dengan pencapaian tujuannya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan suatu perencanaan yang
matang serta cara pengendaliannya. Salah satu aspek penting yang berpengaruh
adalah masalah kualitas, yaitu bagaimana mengatur serta mengelola proses
produksi sehingga dapat menghasilkan suatu hasil produksi yang maksimal dan
mempunyai kualitas yang baik ditinjau dari sudut pandang produsen maupun
konsumen. Kualitas mempunyai suatu peranan yang penting dalam keberhasilan
suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya karena tanpa pengendalian kualitas
Universitas Kristen Maranatha
Bab I - Pendahuluan
yang baik oleh perusahaan maka akan sangat sulit untuk mencapai efisiensi dan
efektifitas dalam menghasilkan suatu produk yang memiliki kualitas yang baik
agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Pengendalian kualitas dalam suatu perusahaan merupakan salah satu unsur
yang mempunyai peranan penting dalam menunjang pencapaian hasil yang
optimal yang memenuhi standar kualitas produk tersebut. Perusahaan harus
memperhatikan masalah kualitas, jika perusahaan tidak mampu mengendalikan
kualitas produk yang dihasilkan tersebut maka perusahaan akan menghadapi
risiko tidak dapat memenuhi keinginan konsumen untuk mendapatkan produk
yang memiliki kualitas baik, apalagi ditambah dewasa ini konsumen cukup kritis
terhadap kualitas suatu produk. Selain itu perusahaan juga akan dihadapkan
kepada masalah menumpuknya cacat produk dari produk yang dihasilkan
sehingga akan merugikan perusahaan.
Perusahaan yang menjadi objek penelitian merupakan sebuah perusahaan
yang bergerak di bidang industri yang memproduksi makanan ringan dan dalam
hal ini pengendalian kualitas mempunyai peranan yang sangat penting agar
perusahaan dapat menghasilkan produk sesuai dengan kualitas yang diinginkan
serta memberikan petunjuk dalam mengendalikan proses produksi untuk
memperoleh produk yang memiliki kualitas baik secara konsisten. Dengan proses
produksi yang lancar dan efisien serta memenuhi standar kualitas yang telah
ditetapkan diharapkan perusahaan mendapatkan profit menjadi lebih terjamin
disamping dapat memenuhi kebutuhan konsumennya.
Universitas Kristen Maranatha
Bab I - Pendahuluan
Akan tetapi perusahaan seringkali dihadapkan kepada permasalahan
mengenai kualitas sehingga produk akhir yang dihasilkan perusahaan seringkali
tidak sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan sebelumnya.
Penyebabnya bisa bermacam-macam, faktor human error sampai kepada masalah
mesin, peralatan dan bahan baku dalam proses produksi menjadi penyebab
ketidaksesuaian dengan standar kualitas yang telah ditetapkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan mengetengahkan judul : “ANALISIS PENGENDALIAN
KUALITAS UNTUK MENGATASI PRODUK CACAT PADA
PERUSAHAAN BOGAJAYA”.
1.2Identifikasi Masalah
Dengan bertitik tolak dari uraian di atas serta berdasarkan penelitian awal
yang dilakukan maka diketahui besarnya jumlah produk cacat yang terjadi selama
6 bulan dari bulan Oktober 2005 sampai dengan bulan Maret 2006 pada
perusahaan BOGAJAYA adalah sebagai berikut:
Universitas Kristen Maranatha
Bab I - Pendahuluan
Tabel 1.1
Data Produk Cacat Sukro TOP SARI Perusahaan BOGAJAYA
Bulan Oktober 2005 Sampai Dengan Maret 2006
Bulan Jumlah Produksi (Kg)
Dari tabel 1.1 dapat diketahui besarnya jumlah produk rusak yang terjadi
selama rentang waktu 6 bulan dari bulan Oktober 2005 sampai dengan bulan
Maret 2006, terlihat bahwa terdapat kegagalan produk melebihi batas toleransi
kegagalan produk yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan yakni
sebesar 3% dari jumlah produksi.
Berdasarkan uraian serta tabel di atas tersebut, maka dapat diidentifikasikan
masalah yang ada yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan sistem pengendalian kualitas yang dilakukan oleh
perusahaan?
2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab timbulnya masalah
produk yang tidak sesuai dengan standar kualitas?
Universitas Kristen Maranatha
Bab I - Pendahuluan
3. Bagaimana peranan sistem pengendalian kualitas dalam mengatasi
produk cacat?
Perusahaan Bogajaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
makanan ringan dan sampai saat ini memproduksi 13 jenis makanan ringan.
Adapun jenis-jenis makanan ringan yang diproduksi adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2
Jenis Makanan Ringan
NO. NAMA BARANG KETERANGAN
1. POLONG SUN FLOWER Per bal @ 5 kg
Dari 13 jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan, maka untuk
membatasi penelitian yang dilakukan, penulis hanya memilih 1 jenis produk saja
untuk dijadikan bahan penelitian yaitu SUKRO TOP SARI. Jenis produk tersebut
Universitas Kristen Maranatha
Bab I - Pendahuluan
diambil menjadi bahan penelitian karena produk tersebut merupakan produk yang
paling banyak diproduksi oleh perusahaan. Adapun data produksi masing-masing
produk pada bulan April 2006 adalah sebagai berikut:
Tabel 1.3
Jumlah Produksi Produk Bulan April 2006
NO. NAMA BARANG JUMLAH PRODUKSI
1. POLONG SUN FLOWER 7,500 kg
2. POLONG TOM&JERRY 5,000 kg
3. SUKRO TOP SARI 49,188 kg
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penerapan sistem pengendalian kualitas pada
perusahaan.
Universitas Kristen Maranatha
Bab I - Pendahuluan
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan timbulnya
permasalahan kualitas sampai kepada produk akhir yang cacat.
3. Untuk mengetahui peranan sistem pengendalian kualitas dalam mengatasi
cacat produk.
1.4Kegunaan Penelitian
Dengan diadakannya penelitian ini, penulis berharap hasil penelitian ini
akan dapat berguna bagi:
1. Penulis
Melalui penelitian ini, penulis dapat menambah pengetahuan serta
memperluas wawasan mengenai pengendalian kualitas dan juga penelitian
ini merupakan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana
Ekonomi di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen
Maranatha.
2. Perusahaaan
Melalui penelitian ini, diharapkan akan memberikan informasi dan
sumbangan pemikiran yang dapat dijadikan masukan serta bahan
pertimbangan perusahaan dalam upaya meningkatkan efisiensi serta
efektivitas khususnya mengenai pengendalian kualitas sehingga proses
produksi dalam menghasilkan produk yang baik dapat terealisasi dengan
baik.
Universitas Kristen Maranatha
Bab I - Pendahuluan
3. Masyarakat luas
Melalui penelitian ini, diharapkan akan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak
yang berkesempatan untuk membacanya dalam menambah pengetahuan
serta wawasan khususnya di bidang pengendalian kualitas.
1.5Kerangka Pemikiran
Dewasa ini, perkembangan dunia industri melaju semakin pesat sehingga
meningkatkan pula kegiatan yang dilakukan perusahaan. Untuk bersaing dengan
perusahaan industri lainnya, maka dibutuhkan manajemen yang baik yang mampu
untuk merencanakan segala sesuatunya dengan baik disertai dengan tindakan yang
efektif dan efisien.
Perkembangan ini mengakibatkan permasalahan yang dihadapi oleh
manajemen perusahaan semakin kompleks dan rumit, sehingga manajemen
dituntut untuk selalu bekerja secara efisien dan efektif dalam melaksanakan
fungsi-fungsi manajerial dengan baik. Salah satu fungsi tersebut adalah pada
bagian operasi. Untuk mampu melaksanakan setiap kegiatan produksinya dengan
baik maka diperlukan suatu manajemen dalam bidang operasi pada suatu
perusahaan.
Adapun yang dimaksud dengan operasi adalah:
Operation : “a function or system that transforms inputs into outputs or greater value”
Dan pengertian manajemen operasi adalah:
Operations management : “the design, operation, and improvement of productive system”.
(Roberta S. Russell, Bernard W. Taylor III, 2006, h. 3)
Universitas Kristen Maranatha
Bab I - Pendahuluan
Artinya manajemen operasi merupakan suatu kegiatan merancang,
mengoperasikan serta memperbaiki suatu sistem yang produktif.
Salah satu permasalahan yang sering dihadapi perusahaan adalah
permasalahan kualitas.
Adapun yang dimaksud dengan Kualitas adalah :
Quality : “the degree to which a product meets the requirements of a customer”
Or still simply, “the fitness of a product or service for its intended use”.
(PL Jain, 2001, h. 1)
Hal ini menjadi sangat penting karena kualitas suatu produk merupakan
salah satu kunci utama agar produk perusahaan mampu untuk bertahan dalam
persaingan yang semakin ketat dan mampu untuk bersaing dengan para
kompetitornya.
Tanpa adanya pengendalian kualitas yang baik, maka perusahaan tidak
dapat melakukan proses produksi secara efektif dan efisien sehingga
memungkinkan untuk menimbulkan permasalahan cacat produk. Selain itu,
sekarang ini kualitas merupakan salah satu faktor utama bagi konsumen untuk
menentukan pilihan terhadap suatu produk yang akan dikonsumsinya. Jika
kualitas produk tersebut mengalami penurunan maka akan terdapat kemungkinan
ditinggalkan oleh para konsumennya. Oleh karena itu, kualitas produk memiliki
peranan yang penting bagi perusahaan dalam memberikan kepuasan bagi para
konsumennya. Sehingga perusahaan dituntut untuk selalu dapat memproduksi
sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan sebelumnya. Akan tetapi
pada kenyataannya seringkali terdapat penyimpangan yang tidak sesuai dengan
Universitas Kristen Maranatha
Bab I - Pendahuluan
standar maka perlu adanya suatu pengendalian kualitas yang meliputi
pengendalian bahan baku, proses produksi, sampai kepada pengendalian kualitas
produk jadi.
Pengertian pengendalian kualitas menurut Juran (1988) adalah :
“Quality control is the regulatory process through which we measure actual quality performance, compare it with standards, and act on the difference”.
(Harrison M. Wadsworth, Kenneth S. Stephens, A. Blanton Godfrey, 2002, h. 27)
Tujuan pengendalian kualitas adalah untuk mengatur kualitas yang
mencakup keseluruhan hasil dan menjaga agar proses produksi menghasilkan
suatu produk atau jasa yang berkualitas tinggi dapat terus berkesinambungan.
“Quality Control includes all efforts to manage quality and maintain assurance of continued high quality of productor service”.
(PL Jain, 2001, h. 1)
Dalam pengendalian kualitas diperlukan beberapa analisis statistika atau
biasa disebut dengan Statistical Quality Control (SQC) untuk mengetahui apakah
kualitas produk yang dihasilkan masih terdapat dalam batas-batas yang terkendali
atau tidak.
“The Statistical Control of Quality is application of statistical principles and techniques in all stages of design, production, maintenance and service, directed toward the economic satisfaction of demand”.
(Harrison M. Wadsworth, Kenneth S. Stephens, A. Blanton Godfrey, 2002, h. 27)
Salah satu alat bantu dalam SQC adalah peta kendali. Adapun jenis-jenis
peta kendali adalah: (Roberta S. Russel and Bernard W. Taylor III, 2003, h.678)
Universitas Kristen Maranatha
Bab I - Pendahuluan
1. Peta kendali variabel, yaitu peta kendali yang digunakan untuk
mengendalikan kualitas produk selama proses produksi yang bersifat
variabel (karakteristik yang dapat diukur).
Peta kendali variabel terdiri dari:
- Peta kendali X (rata-rata)
- Peta kendali R (rentang)
2. Peta kendali atribut, yaitu peta kendali yang digunakan untuk
mengendalikan kualitas produk selama proses produksi yang bersifat
atribut (relatif sulit diukur).
Peta kendali atribut terdiri dari:
- Peta kendali p (Peta kendali persentase produk rusak)
- Peta kendali np (Peta kendali jumlah produk rusak)
- Peta kendali c (Peta kendali produk cacat)
- Peta kendali u (Peta kendali cacat/unit)
Karena kualitas produk yang diteliti sulit untuk diukur maka peta kendali yang
digunakan adalah peta kendali atribut dan menggunakan peta kendali p (proporsi
kerusakan).
Dengan digunakannya alat bantu peta kendali dan tentu saja alat bantu
yang lain seperti check sheet, diagram Pareto, diagram sebab-akibat, histogram,
diagram tebar, dan run chart dalam TQM (Total Quality Management) yang
merupakan suatu pengendalian kualitas terpadu yang melibatkan semua unsur
tenaga manusia yang terlibat dalam proses produksi mulai dari input, proses,
output, hingga sampai ke tangan konsumen yang menekankan kepada perbaikan
Universitas Kristen Maranatha
Bab I - Pendahuluan
organisasi yang berkelanjutan sehingga kepuasan konsumen dapat
dimaksimalkan.
Adapun yang dimaksud dengan TQM adalah:
“Total quality management is a management of entire organization so that it excels in all aspects of products and services that are important to the customer”.
(Jay Heizer and Barry Render, 2001, h.174)
Artinya TQM adalah manajemen dari keseluruhan organisasi sehingga mampu
melebihi keseluruhan segi produk dan jasa yang penting untuk konsumen.
Dengan demikian maka dapat diketahui ada atau tidaknya penyimpangan
melalui batas toleransi yang ditetapkan dan juga kemungkinan penyebab
terjadinya penyimpangan dapat diketahui sehingga perusahaan dapat mengambil
suatu tindakan baik itu tindakan perbaikan sampai kepada pencegahan terjadinya
penyimpangan sehingga produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat memenuhi
standar kualitas yang telah ditentukan sebelumnya.
1.6Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan suatu
perusahaan berdasarkan faktor yang tampak pada situasi yang sedang diteliti.
1.6.1Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah:
1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung dari sumber
informasi. Data ini antara lain adalah:
Universitas Kristen Maranatha
Bab I - Pendahuluan
- Data awal untuk mendukung penelitian
- Data mengenai sejarah perkembangan perusahaan dan struktur
organisasi
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui buku-buku pendukung
dan materi perkuliahan yang kemudian disusun dan disajikan dalam
penelitian sehingga dapat mendukung penelitian dan membuatnya lebih
mudah untuk dipahami.
1.6.2 Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam memperoleh data yang diperlukan adalah:
1. Riset kepustakaan
Membaca serta mempelajari buku-buku serta bahan perkuliahan yang
mendukung penelitian untuk mendapatkan teori-teori yang menunjang dan
berhubungan dengan subjek penelitian sehingga penelitian yang dilakukan
dapat terarah dan berlandaskan kepada dasar-dasar teori serta penerapan
metode analisis yang baik dan benar.
2. Riset Lapangan (observasi)
Teknik pengumpulan data dengan mengamati serta meninjau secara
langsung untuk mendapatkan data yang sesuai dengan permasalahan yang
akan dibahas.
3. Wawancara (interview)
Dilakukan dengan wawancara langsung dengan pihak-pihak terkait untuk
mendapatkan data yang mendukung penelitian.
Universitas Kristen Maranatha
Bab I - Pendahuluan
Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling yaitu setiap
elemen dianggap karakteristiknya sama/ homogen.
1.6.3 Teknik Analisis Data
Setelah proses pengumpulan data selesai dilakukan, maka tahap
berikutnya adalah tahap pengolahan data dengan menggunakan peta kendali p
(peta kendali persentase produk rusak) dan dilanjutkan dengan melakukan uji
kecukupan data dengan rumus:
* Jika N lebih besar dari n maka data cukup.
1.7Lokasi dan Lamanya Penelitian
Penelitian dilakukan di perusahaan BOGAJAYA yang terletak di jalan
Citeureup no.59 Cimahi Utara Bandung. Penelitian dilakukan selama 3 bulan
yakni dari bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2006.
1.8Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
Universitas Kristen Maranatha
Bab I - Pendahuluan
Bab I. Pendahuluan
Pada bagian ini dibahas mengenai pentingnya pengendalian kualitas bagi
perusahaan dalam meningkatkan efisiensi serta efektivitas perusahaan dalam
melakukan proses produksi sehingga mampu untuk mengendalikan serta
memperkecil tingkat penyimpangan yang terjadi sehingga kualitas produk
yang dihasilkan sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya dan cacat
produk dapat diperkecil atau dihilangkan.
Bab.II Landasan Teori
Pada bagian ini menyajikan dasar-dasar teori sebagai pendukung penelitian
dalam melakukan analisis pada permasalahan yang dihadapi dengan baik dan
dapat dipertanggung jawabkan dan sesuai dengan teori yang ada.
Bab III. Objek Penelitian
Pada bagian ini dijelaskan secara singkat mengenai perusahaan yang akan
diteliti mulai dari sejarah perusahaan sampai kepada struktur organisasi
perusahaan yang akan diteliti.
Bab IV. Pembahasan
Pada bagian ini dijelaskan mengenai analisis pembahasan masalah dalam
pengendalian kualitas, penyebab terjadinya cacat produk sampai kepada
upaya-upaya yang dilakukan dalam menghasilkan suatu produk yang sesuai
dengan standar kualitas yang telah ditetapkan sebelumnya.
Universitas Kristen Maranatha
Bab I - Pendahuluan
Bab V. Kesimpulan dan Saran
Pada bagian ini dikemukakan mengenai kesimpulan dari keseluruhan
penelitian mulai dari awal sampai kepada hasil penelitian yang diperoleh dan
juga memberikan saran-saran masukan yang dapat menunjang proses
pengendalian kualitas sehingga mampu berjalan dengan baik dan sesuai
dengan standar kualitas yang sudah ditentukan sebelumnya.
Universitas Kristen Maranatha
Bab V – Kesimpulan dan Saran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pembahasan yang telah diuraikan
pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Perusahaan Bogajaya menerapkan sistem pengendalian kualitas dengan cara
melakukan kegiatan pemeriksaan mulai dari pemeriksaaan bahan baku, proses
produksi sampai kepada proses pengemasan produk dan produk akhir yang
bertujuan mencegah ataupun meminimalkan terjadinya cacat produk pada
produk sukro Top Sari.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kegagalan produk untuk proses
sebelum pengemasan adalah faktor bahan baku, faktor metode kerja dan faktor
manusia yang merupakan faktor paling dominan. Untuk proses sesudah
pengemasan adalah faktor lingkungan, faktor bahan baku, faktor metode dan
faktor manusia.
3. Jenis kerusakan yang terjadi pada produk sukro Top Sari sebelum pengemasan
adalah sukro pecah-pecah (80.46%), sukro terlalu matang atau kurang matang
(19.54%). Sedangkan jenis kerusakan untuk proses setelah pengemasan adalah
plastik rusak (73.79%), jahitan lepas (23.45%), dan kerusakan lain-lain
(2.76%).
Universitas Kristen Maranatha
Bab V – Kesimpulan dan Saran
4. Penggunaan alat bantu seperti peta kendali p, diagram pareto, serta diagram
tulang ikan (fish bone chart) dapat membantu perusahaan untuk mendeteksi
adanya penyimpangan sehingga mampu meminimalkan cacat produk.
5.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat dikemukakan setelah melakukan
pengamatan adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan sebaiknya meningkatkan sistem pengendalian kualitas yang sudah
diterapkan untuk lebih meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dengan
mengadakan pengawasan yang lebih ketat terhadap karyawan agar bekerja
dengan disiplin dan benar serta melakukan pemeriksaan proses produksi
secara intensif untuk memperkecil cacat produk seperti melakukan
pemeriksaan peralatan, pemeriksaan bahan baku, dan lain-lain.
2. Perusahaan sebaiknya mulai menggunakan metode pengendalian kualitas
untuk meningkatkan kualitas produk sukro Top Sari dengan menggunakan
beberapa alat bantu, yaitu dengan menggunakan peta kendali p, diagram
pareto dan diagram tulang ikan (fish bone chart) agar perusahaan dapat
mendeteksi penyebab terjadinya kerusakan sehingga perusahaan dapat lebih
meminimalkan cacat produk.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
1. Besterfield, Dale H., “Quality Control”, Fifth Edition, Upper Saddle River, New Jersey : Prentice-Hall International, Inc., 1998.
2. Gaspersz, Vincent, “Statistical Process Control : Penerapan Teknik-Teknik Statistikal Dalam Manajemen Bisnis Total”, Edisi kesatu, Jakarta :
PT. Gramedia Pustaka Utama, 1998.
3. Harrison M. Wadsworth, Kenneth S. Stephens, A. Blanton Godfrey, “Modern Methods for Quality Control and Improvement”, Second Edition, 605
Third Avenue, New York, John Wiley & Sons, Inc., 2002.
4. Heizer, Jay & Barry Render, “Operations Management”, Sixth Edition, New Jersey : Prentice-Hall, Inc., 2001.
5. Krajewski, Lee J. & Larry P. Ritzman, “Operations Management : Strategy and Analysis”, Sixth Edition, New Jersey : Prentice-Hall International, Inc.,
2002.
6. PL Jain, “Quality Control & Total Quality Management”, 7 West Patel Nagar, New Delhi, Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited, 2001. 7. Russell, Roberta S. & Taylor III, Bernard W., “Operations Management”,
4th Edition, New Jersey : Prentice-Hall, 2003.
8. Russell, Roberta S. & Taylor III, Bernard W., “Operations Management-Quality and Competitiveness in a Global Environment”, 5th Edition, 111 River Street, Hoboken, NJ, John Wiley & Sons, Inc., 2006.
9. Sharma, S. C., “Inspection, Quality Control & Reliability”, First Edition, New Delhi : Khanna Publisher, 1998.