ABSTRAK
Dewasa ini , telah banyak perusahaan yang berkembang dan berlomba-lomba untuk menjadi yang terunggul. Persaingan di dunia industri manufaktur pun semakin sengit. Terutama untuk bahan kain textile, sebab di zaman modern ini model-model pakaian yang unik bersaing ketat untuk dipasarkan. Maka dari itu, untuk dapat bersaing, suatu perusahaan perlu menjaga kualitas produknya dengan cara melakukan pengendalian kualitas. Pengendalian kualitas yang dilaksanakan dengan baik akan memberikan dampak terhadap kualitas produk yang dihasilkan perusahaan.
Perusahaan textile PT XX telah berdiri kurang lebih sejak 60 tahun yang lalu. Perusahaan ini bergerak dalam bidang manufaktur yang memproduksi kain dari bahan mentah yaitu merajut benang untuk menghasilkan kain lalu kain greige tersebut diberi pewarna yang kemudian dipasarkan. PT XX mengalami masalah dimana kain greige yang sudah diberi warna tidak sesuai dengan spesifikasi dan standar perusahaan yang diinginkan. PT XX perlu melakukan pengendalian kualitas untuk mengurangi terjadinya kecacatan produk. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan peta kendali. Dilihat dari karakteristik kualitas, maka teknik pengendalian kualitas yang digunakan adalah peta kendali u, sebab peta kendali u digunakan untuk menentukan jumlah cacat per unit yang memiliki karakteristik bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan yang dapat menimbulkan cacat produk yang melebihi standar kualitas perusahaan dengan menggunakan metode SQC (Statistical Quality Control) dan alat bantu analisis berupa peta kendali, diagram Pareto dan diagram Sebab Akibat. Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat diketahui berbagai faktor penyebab terjadinya cacat produk, antara lain faktor metode, kerusakan pada mesin, faktor bahan, obat pewarna yang berbeda kualitas, bahan baku benang yang berbeda kualitas sehingga berbeda dengan permintaan konsumen dan faktor manusia , kelalaian operator dalam menjalankan mesin atau memeriksa kain.
ABSTRACT
Today, many companies are developing and trying to be number one. As a result, the competitions in the manufacturing industry are highly. Especially for the textile’s fabrics, because in this modern’s era, a lot of unique clothes models compete in the market. Therefore, in order to compete, a company needs to maintain the quality of their products by using quality control method. A quality control method that is being implemented properly will affect the quality of products that has been produced by the company.
Textile company PT XX was established approximately 60 years ago. This company is a type of manufacturing company that produce fabric from raw materials that is knitting yarns to produce fabric and greige fabric is being dyed then being marketed. PT XX is having a problem where greige fabric that has been given the color, does not match with the specifications and standards of the company desired. PT XX need to conduct quality control to reduce the defective product. One of the ways that can be used is to use a control chart. By seeing from the quality characteristics, the quality control technique that is being used is the u control chart, because u control chart is used to determine the number of defective per unit that have varied characteristics.
This research is aimed to examine the causes of deviations that can cause defective products that exceed the standards of quality company by using SQC (Statistical Quality Control) and tools analysis such as control charts, Pareto Diagram and Cause and Effect Diagram. Based on the analysis that has performed, it can be seen a variety of factors causing the occurrence of defective product, among other factors methods, the damage to machinery, material factor, the dyes chemical that has different quality, the differences of yarn materials that has different quality which are different from consumer demand and human factors, negligence from operator in the running machine or checking the fabric.
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... ii
PERNYATAAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Kegunaan Penelitian ... 6
1.5 Sistematika Penulisan ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 9
2.1 Pengertian Manajemen Operasi ... 9
2.2 Pengertian Kualitas ... 12
2.3 Dimensi Kualitas ... 13
2.4 Pengertian Pengendalian Kualitas ... 15
2.5 Permasalahan Kualitas ... 16
2.6 Tujuan Pengendalian Kualitas ... 17
2.9 Alat-Alat Bantu Pengendalian Kualitas ... 20
2.9.1 Lembar Periksa(Check Sheet) ... 21
2.9.2 Histogram ... 21
2.9.3 Control Chart ... 22
2.9.4 Diagram Pareto ... 22
2.9.5 Fish Bone Chart ... 23
2.9.6 Scatter Diagram ... 24
2.9.7 Stratifikasi ... 25
2.9.8 Peta Kendali ... 25
2.9.8.a Peta Kendali Variabel ... 27
2.9.8.b Peta Kendali Atribut ... 32
2.10 Gejala Penyimpangan Pada Peta Kendali ... 38
2.11 Kerangka Pemikiran... 39
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 45
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 45
3.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 46
3.3 Kegiatan Produksi ... 53
3.4 Metode Penelitian ... 57
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 57
3.6 Teknik Analisis Data... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60
4.1 Pengumpulan Data ... 60
4.2 Analisis Menggunakan Peta Kendali u ... 63
4.3 Uji Keseragaman Data ... 67
4.4 Analisis Peta Kendali ... 69
4.5 Analisis Menggunakan Check Sheet dan Diagram Pareto ... 70
4.6.1 Diagram Sebab Akibat untuk Jenis Cacat Kain Kusut ... 72
4.6.2 Diagram Sebab Akibat untuk Jenis Cacat Belang Benang ... 73
4.6.3 Diagram Sebab Akibat untuk Jenis Cacat Gagal Warna ... 74
4.6.4 Diagram Sebab Akibat untuk Jenis Cacat Belang Celup ... 75
4.7 Faktor Penyebab Kecacatan Produk dan Usulan Perbaikan ... 76
4.7.1 Faktor Penyebab Kecacatan Produk dan Usulan Tindakan Perbaikan untuk Jenis Cacat Kain Kusut ... `76
4.7.2 Faktor Penyebab Kecacatan Produk dan Usulan Tindakan Perbaikan untuk Jenis Cacat Belang Benang ... 77
4.7.3 Faktor Penyebab Kecacatan Produk dan Usulan Tindakan Perbaikan untuk Jenis Cacat Gagal Warna ... 78
4.7.4 Faktor Penyebab Kecacatan Produk dan Usulan Tindakan Perbaikan untuk Jenis Cacat Belang Celup... 78
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 80
5.1 Kesimpulan ... 80
5.2 Saran ... 81
DAFTAR PUSTAKA ... 82
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lembar Periksa(Check Sheet) ... 21
Gambar 2.2 Histogram ... 22
Gambar 2.3 Diagram Pareto ... 23
Gambar 2.4 Diagram Fish Bone ... 24
Gambar 2.5 Scatter Diagram... 25
Gambar 2.6 Control Chart ... 26
Gambar 2.7 Kerangka Pemikiran ... 44
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT XX ... 47
Gambar 3.2 Operations Process Chart Kain Celup ... 56
Gambar 4.1 Peta Kendali u ... 67
Gambar 4.2 Peta Kendali u Hasil Perhitungan Kedua ... 69
Gambar 4.3 Diagram Pareto ... 71
Gambar 4.4 Diagram Sebab Akibat Jenis Kain Kusut ... 73
Gambar 4.5 Diagram Sebab Akibat Jenis Belang Benang ... 74
Gambar 4.6 Diagram Sebab Akibat Jenis Gagal Warna ... 75
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data produksi Dyeing dan Finishing bulan Mei 2015 ... 3
Tabel 4.1 Data Produksi dan Jumlah Cacat Februari 2016-Maret 2016 ... 61
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan UCL dan LCL Kain Celup PT XX... 64
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Kedua UCL dan LCL Kain Celup PT XX ... 68
Tabel 4.4 Jenis Cacat, Jumlah Kecacatan Kain Celup, Persentase, Persentase Kumulatif .... 70
Tabel 4.5 Faktor Penyebab dan Usulan Perbaikan untuk Jenis Cacat Kain Kusut ... 76
Tabel 4.6 Faktor Penyebab dan Usulan Perbaikan untuk Jenis Cacat Belang Benang ... 77
Tabel 4.7 Faktor Penyebab dan Usulan Perbaikan untuk Jenis Cacat Gagal Warna ... 78
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pada zaman globalisasi sekarang ini sudah banyak perusahaan yang
berkembang. Mulai dari segi teknologi ,jasa sampai manufaktur. Persaingan di
dunia industri manufaktur pun semakin sengit, sebab mereka juga bersaing dengan
perusahaan asing maupun lewat media sosial. Oleh karena itu perusahaan pun
harus memiliki keunggulan kompetitif untuk menghadapi persaingan dengan
perusahaan lain supaya dapat bertahan dalam dunia industri. Salah satu industri
yang berkembang pesat saat ini adalah industri textile kain celup. Kain celup yang
diproduksi kemudian dipasarkan untuk diproses kembali. Pemrosesan tersebut
dapat menghasilkan kain bahan ataupun dijadikan pakaian. Pada zaman sekarang
ini fashion sudah berkembang dengan model-model pakaian yang unik dan
beragam, sehingga membutuhkan bermacam-macam model kain untuk dijadikan
pakaian. Tentunya konsumen dapat memilih perusahaan mana yang terbaik guna
memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Oleh karena itu produk yang dihasilkan
perusahaan harus memiliki kondisi yang baik serta terjamin. Salah satu strategi
untuk menghadapi persaingan tersebut adalah dengan menghasilkan produk yang
berkualitas, sebab hanya produk berkualitas yang akan diterima oleh konsumen.
Pengendalian kualitas yang dilaksanakan dengan baik akan memberikan
produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan ditentukan berdasarkan
karakteristik tertentu. Walaupun proses produksi telah dilaksanakan dengan baik,
namun pada kenyataan masih sering ditemukan terjadinya kesalahan-kesalahan di
mana kualitas produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar atau produk
yang dihasilkan mengalami kerusakan. Setiap perusahaan memiliki standar
produk masing-masing. Hal ini terjadi pada salah satu perusahaan textile kain
celup di kota Bandung. Oleh sebab itu, setiap perusahaan perlu melakukan
berbagai usaha untuk memperbaiki kualitas produknya. Produk rusak
menimbulkan biaya bagi perusahaan. Apabila produk rusak yang dihasilkan
terlalu banyak, maka biaya yang harus dikeluarkan perusahaan semakin besar.
Banyak metode yang dapat digunakan untuk mengatur atau membahas
mengenai kualitas dengan karakteristiknya masing-masing. Salah satu cara yang
dapat digunakan untuk pengendalian kualitas adalah dengan menggunakan
Statistical Quality Control (SQC), yaitu sebuah teknik statistik yang digunakan
secara luas untuk memastikan bahwa proses memenuhi standar (Heizer dan
Render,2006:286) Salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam pengendalian
kualitas adalah dengan menggunakan peta kendali. Peta kendali yang cocok
digunakan adalah peta kendali u karena digunakan untuk menentukan jumlah
cacat per unit yang memiliki karakteristik bervariasi.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dan mengambil judul “Analisis Pengendalian Kualitas
1.2 Identifikasi Masalah
Berikut adalah data produksi kain celup pada PT XX selama bulan Mei 2015
Tabel 1.1
Data produksi Dyeing dan Finishing bulan Mei 2015
Tanggal Produksi kain
celup per hari
(kg)
Cacat kain celup
per hari (kg)
Persentase kain
celup cacat (%)
1 19,594.55 1,433.95 7.318
2 21,494.69 304.75 1.418
3 16,471.90 5,560.37 33.756
4 22,066.62 1,228.95 5.569
5 19,487.85 1,700.85 8.727
6 21,074.01 845.70 4.012
7 17,862.13 1,853.45 10.376
8 18,655.00 308.15 1.651
9 18,855.22 838.40 4.446
10 18,281.39 1,307.50 7.152
11 20,348.08 171.00 0.840
12 21,667.60 325.30 1.501
14 0.00 0.00 0
15 23,683.66 634.50 2.679
16 21,477.80 311.85 1.451
17 21,236.50 1,185.15 5.580
18 17,888.35 2,151.00 12.024
19 19,235.55 334.45 1.738
20 21,222.41 303.55 1.430
21 18,864.11 612.05 3.244
22 16,810.35 3,041.35 18.092
23 18,671.55 2,230.05 11.943
24 22,341.65 0.00 0
25 20,284.71 299.65 1.477
26 19,666.85 537.40 2.732
27 19,965.39 147.15 0.737
28 21,433.05 602.75 2.812
29 19,554.87 298.00 1.523
30 16,328.07 1,480.42 9.066
Jumlah 552,067.71 29,279.19 158.072
Data pada tabel tersebut menunjukkan jumlah kecacatan produk pada
bulan Mei 2015.
Perusahaan menetapkan batas toleransi sebesar 3%. Apabila persentase
jumlah kecacatan produk melebihi batas toleransi perusahaan, maka produk cacat
tersebut dianggap bermasalah. Dari data tersebut terlihat bahwa PT XX memiliki
masalah kualitas. Masalah ini ditunjukkan pada data bulan Mei dimana persentase
produk cacat melebihi batas toleransi yang ditetapkan perusahaan.
Asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah mesin untuk pemrosesan
kain celup tidak sedang dalam perbaikan atau rusak.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengendalian kualitas yang dilakukan oleh PT XX ?
2. Apa saja jenis-jenis cacat yang terjadi pada produk PT XX ?
3. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya cacat pada produk PT
XX ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini bertujuan
sebagai berikut :
2. Untuk mengetahui jenis-jenis cacat apa yang terjadi pada produk PT XX.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya
cacat pada produk PT XX.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan :
1. Bagi penulis
Sebagai penerapan teori-teori manajemen operasi ke dalam praktek yang
sebenarnya terutama pengendalian kualitas , serta menambah pengalaman dan
pengetahuan penulis.
2. Bagi perusahaan
Sebagai masukan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dan evaluasi
untuk meningkatkan kualitas produknya.
3. Bagi pembaca
Sebagai bahan pembelajaran dan informasi dalam melakukan penelitian serta
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari penelitian ini terdiri dari 5 bab. Pada tiap bab
akan dibahas hal sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang pemilihan judul, dimana PT XX mengalami
permasalahan dalam pengendalian kualitas. Berdasarkan latar belakang yang ada,
penulis membatasi masalah dan mengidentifikasi masalahnya.
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Pada bab ini menguraikan penalaran berdasarkan teori yang relevan terhadap
masalah yang diteliti yang bersumber dari buku-buku sebagai landasan dan dasar
pemikiran dari penelitian ini.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai sejarah PT XX, struktur organisasi dan tugas
jabatan. Lalu akan dijelaskan mengenai proses produksi, faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pengendalian kualitas, teknik pengumpulan data serta
analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang pengumpulan data yang dilakukan dengan
penyebab kecacatan produk serta usulan tindakan perbaikan untuk mengurangi
terjadinya kecacatan produk.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan analisis data dan saran yang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan oleh
penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
1. Perusahaan textile PT XX telah melakukan pengendalian kualitas dengan
menetapkan standar kualitas sebesar 3% untuk setiap terjadinya cacat produk.
2. Dengan menggunakan peta kendali u, ditemukan adanya gejala
penyimpangan, yaitu banyaknya titik-titik yang berada di luar batas kendali
atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL).
3. Jenis cacat yang sering terjadi adalah jenis kain kusut 18.45%, belang benang
16.30%, gagal warna 16.29%, belang celup 16.12%.
4. Faktor penyebab produk cacat yang sering terjadi adalah mesin yang
bermasalah, metode pencelupan yang tidak sesuai standar, material bahan
baku yang berbeda kualitas serta faktor manusia disebabkan karena kelalaian
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang didapat, maka penulis dapat memberikan
saran yang sekiranya dapat menjadi bahan pertimbangan perusahaan agar
perusahaan dapat mengoptimalkan kinerjanya dalam mempertahankan kualitas
produknya. Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan harus memberikan pengawasan yang lebih terhadap kinerja
karyawannya, memberikan pelatihan rutin untuk meningkatkan kemampuan
karyawan mengenai pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya
masing-masing, serta perusahaan memberikan pengertian kepada karyawan mengenai
pentingnya kualitas.
2. Perusahaan dapat memberikan penghargaan bagi karyawan yang memiliki
kinerja yang baik. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perusahaan,
sebab karyawan akan memacu kinerjanya untuk berusaha mencapai
penghargaan yang diberikan oleh perusahaan
3. Maintenance mesin diperiksa setiap bulan atau beberapa bulan sekali untuk
mengurangi terjadinya belang kain dan belang benang. Sebab dengan
terjadinya masalah pada mesin, dapat menghambat jalannya proses produksi
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, S. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi. Jakarta: Fakuktas Ekonomi Universitas Indonesia.
Bangun, Wilson, 2011. Intisari Manajemen, Edisi kesatu . Bandung: Rafika Aditama.
Gaspersz, V. 2009. Total Quality Management (TQM) Untuk Praktisi Bisnis dan Industri, Edisi Ketiga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Heizer, J., dan Render, B., 2006. Manajemen Operasi, Edisi 7 . Diterjemahkan oleh Dwianoegrahwati Setyoningsih, M.Eng.Sc. & Indra Almahdy. M.Sc. Jakarta: Salemba Empat.
Heizer, J., & Render, B., 2006. Operations Management, Eighth Edition. Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Heizer, J., dan Render, B., 2009. Manajemen Operasi, Edisi 9 . Diterjemahkan oleh Chriswan Sungkono. Jakarta: Salemba Empat.
Heizer, J., & Render, B., 2011. Operations Management, Tenth Edition. One Lake Street, Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Herjanto, E. 2008. Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Jakarta: PT Grasindo.
Krajewski., Ritzman., Malhotra., 2007. Operations Management. Pearson International Edition. Upper Saddle River. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Narbuko, C., dan Achmadi, H.A. 2008. Metodologi Penelitian, Edisi Kesembilan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Nasution, M.N. 2010. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management), Edisi Kedua. Bogor. Ghalia Indonesia.
Russel. & Taylor., 2006. Operations Management (Quality and Competitiveness in a Global environment), Fifth Edition. River Street,Hoboken, New Jersey: Library of Congress Cataloging-in-Publication Data.
Sarwono. J., 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Edisi 1, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Widi, R.K. 2010, Asas Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Graha Ilmu.
https://eriskusnadi.files.wordpress.com/2012/03/7-qc-tools-check-sheet.png?w=300&h=152
https://eriskusnadi.files.wordpress.com/2012/03/7-qc-tools-histogram.png?w=300&h=160
http://www.slideshare.net/shagitu/heizer-06-10549755
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/2013100287MNBab2001 /background28.jpg