vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Every company needs to maintain its product quality because the competition in manufacturing industry is getting tighter. To maintain the quality of the product, company has to do the quality-control activity. The quality-control activity is done so that the product fits to the standard or the specification by pressing the charge as minimum as possible.
Greeneration Indonesia (GI) is a social enterprise that offers an environmental-friendly life style through a product and a program, titled KEBUNKU (KErtas Bekasku hijaUkan baNgsaKU), and aimed to create a cycle, to return the benefit that has gotten from the tree back (being produced become a paper) to the tree. GI produces an environmental-friendly bag. It is a foldable bag. In this research, baGoes is the brand of the foldable bag created by Greeneration Indonesia. baGoes Tote Blacu is the only foldable bag brand, created by GI. In generating the
products, sometime they don’t fit to the specification, so they are categorized as
damage products. Therefore, company needs to do the control-quality activity to reduce the number of damage products and to maintain the products to be in the limit of control that has been standardized by the company. As the products are considered as damage products, therefore, the quality-control technique applied by the writer is using p chart because p chart is applied to control the number of the damage products with various numbers of sample.
To identify and analyze the issue, the writer collects the production data and the damage products data. After processing the data using p-chart, it can be concluded that there are no deviation from the standardized control limit on the number of damage products. Then, Check Sheet is made to identify the type of damage, such as the unsmooth paint, the displacement picture, and wrongly stitched. After the kind of damaged is identified, it is compiled in Pareto Diagram to figure out the most dominant damage and made Cause-Effect Diagram to figure out the cause of the damage of baGoes Tote Blacu so that we can find a solution to reduce the number of damage products.
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Dalam persaingan dalam dunia industri manufaktur semakin ketat, di mana setiap perusahaan perlu untuk tetap menjaga kualitas produknya. Untuk menjaga kualitas produk, setiap perusahaan perlu melakukan kegiatan pengendalian kualitas. Pengendalian kualitas dilakukan supaya produk sesuai dengan standar atau spesifikasi dengan menekan biaya seminimal mungkin.
Greeneration Indonesia (GI) merupakan sebuah social enterprise yang
menawarkan gaya hidup ramah lingkungan melalui produk dan program yang bertajuk KEBUNKU (KErtas Bekasku hijaUkan baNgsaKu) yang bertujuan untuk menciptakan siklus mengembalikan pohon yang telah dimanfaatkan (jadi kertas) menjadi pohon kembali. GI memproduksi tas ramah lingkungan yaitu tas lipat. Dalam penelitian ini baGoes merupakan merek tas lipat (foldable bag) karya Greeneration
Indonesia, baGoesTote Blacu merupakan salah satu merek tas lipat (foldable) karya
GI saja. Dalam menghasilkan produk, seringkali produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi sehingga produk tersebut dikategorikan sebagai produk rusak. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan kegiatan pengendalian kualitas agar mengurangi jumlah produk rusak dan untuk menjaga produk berada dalam batas kendali yang telah ditetapkan perusahaan. Dilihat dari karakteristik kualitas yaitu produk tersebut termasuk dalam karakteristik produk rusak, maka teknik pengendalian kualitas yang dipakai penulis adalah dengan menggunakan peta kendali p, karena peta kendali p digunakan untuk mengendalikan jumlah kerusakan dengan jumlah sampel yang bervariasi.
Untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang ada, maka penulis mengumpulkan data produksi dan data produk rusak. Setelah data diolah dengan peta kendali p diperoleh bahwa jumlah produk rusak tidak terdapat penyimpangan dari batas kendali yang ditetapkan. Kemudian dibuat Check Sheet untuk mengetahui jenis rusak, yaitu jenis rusak cat tidak merata, gambar geser, dan salah jahit. Setelah jenis rusak diketahui, jenis rusak tersebut disusun dalam Diagram Pareto untuk mengetahui jenis rusak yang paling dominan terjadi, dan dibuat Cause & Effect Diagram untuk mengetahui penyebab kerusakan baGoes Tote Blacu sehingga dapat dicari solusi pemecahan masalah untuk mengurangi produk rusak.
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vi
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
ix Universitas Kristen Maranatha
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Kegunaan Penelitian... 6
1.5 Sistematika Penulisan... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Operasi ... 9
2.2 Sepuluh Keputusan Manajemen Operasi ... 10
2.3 Pengertian Kualitas ... 12
2.4 Dimensi Kualitas Produk ... 13
2.5 Biaya Kualitas ... 14
2.6 Pengendalian Kualitas ... 16
2.7 Statistical Quality Control (SQC) ... 17
2.7.1 Acceptance Sampling (Sampling Penerimaan) ... 18
2.7.2 Pengendalian Proses/Statistical Process Control (SPC) ... 18
2.8 Peta Kendali ... 19
x Universitas Kristen Maranatha
2.8.2 Peta Kendali Atribut ... 24
2.9 Total Quality Control ... 27
2.9.1 Lembar Periksa (Check Sheet) ... 27
2.9.2 Diagram Sebar (Scatter Diagram) ... 28
2.9.3 Diagram Sebab Akibat (Cause and Effect Diagram) ... 29
2.9.4 Diagram Pareto (Pareto Diagram)... 31
2.9.5 Diagram Alir (Flow Chart) ... 33
2.9.6 Histogram ... 33
2.9.7 Peta Kendali (Control Chart) ... 35
2.10 Kerangka Pemikiran ... 36
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 40
3.2 Struktur Organisasi, Uraian Jabatan, dan Uraian Tugas ... 40
3.3 Produk Greeneration Indonesia ... 45
xi Universitas Kristen Maranatha
3.5 Metode Penelitian... 52
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data ... 55
4.2 Analisis Menggunakan Peta Kendali p ... 56
4.2.1 Uji Keseragaman Data ... 59
4.2.2 Uji Kecukupan Data ... 60
4.3 Analisis Menggunakan Check Sheet dan Diagram Pareto ... 61
4.4 Analisis Mengunakan Cause & Effect Diagram ... 63
4.4.1 Cause & Effect Diagram untuk Jenis Rusak Cat Tidak Merata... 63
4.4.2 Cause & Effect Diagram untuk Jenis Rusak Geser Gambar... 65
4.4.3 Cause & Effect Diagram untuk Jenis Rusak Salah Jahit ... 66
4.5 Usulan Tindakan Perbaikan ... 68
4.5.1 Usulan Tindakan Perbaikan untuk Jenis Rusak Cat Tidak Merata ... 68
xii Universitas Kristen Maranatha 4.5.3 Usulan Tindakan Perbaikan untuk Jenis Rusak Salah Jahit ... 70
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ... 72
5.2 Saran ... 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Jumlah Produksi dan Kerusakan baGoes Tote Blacu Pada Proses Sablon
dan Jahit ... 5
Tabel 4.1 Jumlah Produksi Kerusakan baGoes Tote Blacu Pada Proses Sablon dan
Jahit ... 55
Tabel 4.2 Perhitungan Batas Kendali ... 57
Tabel 4.3 Jumlah Kerusakan dan Presentase Kumulatif Kerusakan Produk baGoes
Tote Blacu ... 61
Tabel 4.4 Faktor Penyebab dan Usulan Tindakan Perbaikan untuk Jenis Rusak
Cat Tidak Merata... 69
Tabel 4.5 Faktor Penyebab dan Usulan Tindakan Perbaikan untuk Jenis Rusak
Geser Gambar... 70
Tabel 4.6 Faktor Penyebab dan Usulan Tindakan Perbaikan untuk Jenis Rusak
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Lembar Periksa ... 28
Gambar 2.2 Diagram Sebar ... 28
Gambar 2.3 Diagram Sebab Akibat ... 31
Gambar 2.4 Diagram Pareto ... 32
Gambar 2.5 Diagram Alir ... 33
Gambar 2.6 Histogram ... 35
Gambar 2.7 Peta Kendali ... 35
Gambar 2.8 Kerangka Pemikiran ... 39
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Greeneration Indonesia ... 41
Gambar 3.2 Metode REACTS ... 46
Gambar 3.3 Design Process Scheme ... 48
Gambar 3.4 Flow Process Chart Tas Lipat Greeneration Indonesia ... 51
xv Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.2 Diagram Pareto Produk baGoes Tote Blacu Pada Proses Sablon dan
Jahit ... 62
Gambar 4.3 Cause & Effect Diagram untuk Jenis Rusak Cat Tidak Merata ... 64
Gambar 4.4 Cause & Effect Diagram untuk Jenis Rusak Geser Gambar ... 65
BAB I PENDAHULUAN
Persaingan dalam dunia industri manufaktur maupun jasa semakin ketat
dengan memasuki era globalisasi, karena persaingan bukan hanya dengan
perusahaan dalam negeri saja tetapi juga dengan perusahaan asing. Perusahaan
harus mempunyai keunggulan kompetitif untuk menghadapi persaingan tersebut
agar dapat bertahan dalam dunia industri. Konsumen tentunya berharap bahwa
barang yang dibelinya akan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya oleh
karena itu produk tersebut harus memiliki kondisi yang baik serta terjamin. Salah
satu strategi untuk menghadapi persaingan tersebut adalah dengan menghasilkan
produk yang berkualitas, karena hanya produk yang berkualitas yang akan
diterima oleh konsumen.
Pengendalian kualitas yang dilaksanakan dengan baik akan memberikan
dampak terhadap mutu produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Kualitas dari
produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan ditentukan berdasarkan
ukuran-ukuran dan karakteristik tertentu. Walaupun proses produksi telah dilaksanakan
dengan baik, namun pada kenyataan masih ditemukan terjadinya
kesalahan-kesalahan dimana kualitas produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
atau dengan kata lain produk yang dihasilkan mengalami kerusakan. Setiap
BAB I PENDAHULUAN
2
Universitas Kristen Maranatha konsumen maupun kemampuan perusahaan. Standar digunakan agar gap antara
harapan konsumen dengan kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaaan
minimum, oleh sebab itu perusahaan melakukan berbagai usaha dalam
memperbaiki kualitas produknya. Namun pada kenyataannya, produk rusak tidak
dapat dihindarkan meskipun perusahaan telah melakukan berbagai usaha seperti:
membuat SOP, menggunakan teknologi yang canggih, serta perbaikan lainnya
guna meningkatnya kualitas output. Produk rusak menimbulkan biaya bagi
perusahaan, apabila produk rusak yang dihasilkan terlalu banyak, maka biaya
yang harus dikeluarkan perusahaan semakin besar pula guna memperbaiki bagian
produk yang rusak tersebut. Oleh sebab itu, perusahaan berusaha meminimalisasi
timbulnya produk rusak.
Banyak sekali metode yang mengatur atau membahas mengenai kualitas
dengan karakteristiknya masing-masing. Salah satu cara yang umum digunakan
oleh perusahaan adalah Statistical Quality Control (SQC). SQC adalah
pengendalian kualitas menggunakan teknik statistik dengan cara menganalisis
sampel untuk menentukan apakah kualitas suatu produk itu sesuai dengan standar
yang ada. SQC dibagi menjadi 2 yaitu Acceptance Sampling dan Statistical
Process Control (SPC)/Pengendalian Proses. SPC merupakan teknik untuk
mencegah kegagalan dengan mengutamakan pengendalian pada proses produksi.
Alat bantu pada SPC yaitu Peta Kendali (Control Chart), jenis peta kendali dibagi
menjadi 2 yaitu peta kendali untuk karakteristik yang mudah diukur (Variable
Chart), terdiri dari: -chart (peta kendali rata-rata), R-chart (peta kendali rentang), S-chart (peta kendali standar deviasi), X-chart (peta kendali individu X), dan
BAB I PENDAHULUAN
3
Universitas Kristen Maranatha
chart (peta kendali individu MR), sedangkan peta kendali untuk karakteristik
kualitas yang sulit diukur (Attribute Chart) terdiri dari: p-chart (peta kendali
proporsi kerusakan), np-chart (peta kendali jumlah kerusakan), c-chart (peta
kendali cacat), u-chart (peta kendali cacat per unit), dan U-chart (peta kendali
tingkat cacat).
Dalam usaha mengendalikan kualitas tidak hanya dilakukan dengan SQC,
melainkan menggunakan Total Quality Control (TQC), agar selain dapat melihat
bahwa suatu proses produksi itu sudah sesuai dengan standar atau belum, juga
dapat mengetahui hubungan sebab-akibat antar variabel, menganalisis data,
mengidentifikasi masalah, serta membuat alternatif yang nantinya akan dipilih
berdasarkan pertimbangan sebagai keputusan akhir yang akan dijalankan oleh
perusaahaan. TQC tidak hanya mengendalikan kualitas suatu produk, melainkan
organisasi, manusia dan sistem yang dilakukan secara berkesinambungan
sehingga kualitas dapat lebih baik dari sebelumnya. TQC terdiri dari tujuh alat
bantu denagn berbagai macam fungsinya, yaitu: Flow Chart, Check Sheet,
Histogram, Scatter Plots, Control Chart, Cause & Effect, Pareto Diagram.
Greeneration Indonesia (GI) merupakan sebuah social enterprise yang
menawarkan gaya hidup ramah lingkungan melalui produk dan program. GI
memproduksi tas ramah lingkungan yaitu tas lipat. BaGoes merupakan merek tas
lipat (foldable bag) karya Greeneration Indonesia. Produk tas yang dihasilkan
terdiri dari: baGoes Tote Laken, baGoes Trek, baGoes Classic, baGoes Tote
Baby Canvas, baGoes Tote Batik, baGoes Cover Pack, baGoes Tote Blacu, dan
BAB I PENDAHULUAN
4
Universitas Kristen Maranatha konsumen mereka, salah satu caranya dengan menjaga kualitas produk mereka.
Dari data yang diberikan dan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh penulis
kepada pihak Greeneration Indonesia (GI), maka diketahui masih ada kerusakan
seperti cat tidak merata, geser gambar, dan salah jahit yang masih terjadi selama
proses produksi. Sehingga perlu dilakukan pengendalian kualitas produk
menggunakan peta kendali p karena dari data di atas jumlah sampel yang diambil
bervariasi, serta alat bantu TQC sebagai pendukung dalam membuat keputusan
terbaik yang akan diambil perusahaan. Hal di atas memotivasi penulis untuk
mengambil judul “Analisis Pengendalian Kualitas Menggunakan Peta Kendali
p Untuk Mengurangi Produk Rusak Pada Greeneration Indonesia”.
1.2Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini hanya akan membahas
pengendalian kualitas produksi produk baGoes Tote Blacu saja di perusahaan
Greeneration Indonesia karena merupakan salah satu produk yang permintaannya
tinggi. Dalam menghasilkan produk baGoes Tote Blacu, seringkali produk yang
dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi perusahaan Greeneration Indonesia
sehingga produk tersebut dikategorikan sebagai produk rusak. Adapun
pembatasan proses produksi yang dibahas adalah proses penjahitan dan proses
penyablonan.
Berikut adalah Data Produksi dan Jumlah Kerusakan baGoes Tote Blacu
BAB I PENDAHULUAN
5
Universitas Kristen Maranatha
Tabel 1.1
Jumlah Produksi dan Kerusakan baGoes Tote Blacu Pada Proses Sablon dan Jahit
Periode Oktober 2012-September 2013
Dari data di atas terlihat bahwa perusahaan Greeneration Indonesia
memiliki masalah kualitas, permasalahan ini ditunjukkan dengan persentase
produk rusak di perusahaan Greeneration Indonesia ada sebagian besar data yang
melebihi batas toleransi produk rusak yang ditetapkan. Perusahaan Greeneration
Indonesia menetapkan batas toleransi kerusakan sebesar 1-3%. Adapun jumlah
kerusakan produk tersebut terlihat pada beberapa bulan dan yang terbesar pada
bulan Juni 2013 sebesar 5.96%. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan
pengendalian kualitas agar mengurangi jumlah produk rusak di masa yang akan
datang.
Dari penjelasan di atas identifikasi masalah yang akan dibahas dalam
BAB I PENDAHULUAN
6
Universitas Kristen Maranatha
1. Bagaimana sistem pengendalian kualitas yang telah diterapkan Greeneration
Indonesia (GI) selama ini?
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan pada produk yang
diproduksi oleh Greeneration Indonesia (GI)?
3. Tindakan apa saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah produk
rusak di Greeneration Indonesia (GI)?
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dilaksanakan
dengan tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui sistem pengendalian kualitas yang telah diterapkan Greeneration
Indonesia (GI) selama ini.
2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang sering menyebabkan terjadinya
kerusakan produk pada proses produksi di Greeneration Indonesia (GI).
3. Mengetahui cara apa saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah
produk rusak di Greeneration Indonesia (GI).
1.4Kegunaan Peneitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah:
Bagi Penulis:
1. Membantu penulis untuk lebih memahami teori dalam Peta Kendali p, Check
BAB I PENDAHULUAN
7
Universitas Kristen Maranatha 2. Menambah wawasan dan dapat melatih penulis untuk membuat suatu karya
ilmiah yang baik di masa yang akan datang.
Bagi Perusahaan:
1. Memberikan informasi dan masukan yang berguna bagi perusahaan dalam
mengatasi produk rusak.
2. Membantu memberikan masukan kepada perusahaan dalam mengatasi masalah
produk rusak agar terhindar dari kesalahan yang sama.
Bagi Pihak-pihak Lain:
1. Sebagai bahan referensi pembelajaran dan informasi dalam melakukan
penelitian.
2. Memberikan pengetahuan mengenai Peta Kendali p, Check Sheet, Diagram
Pareto, dan Diagram Sebab Akibat.
1.5Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dari penelitian ini terdiri dari 5 bab, pada tiap
bab akan dibahas hal sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang pemilihan judul, dimana perusahaan GI
mengalami permasalahan dalam hal pengendalian kulaitas. Berdasarkan latar
belakang yang ada, penulis membatasi masalah dan mengidentifikasi masalahnya.
BAB I PENDAHULUAN
8
Universitas Kristen Maranatha dibuat maksud dan tujuan dari penelitian yang akan memberikan kegunaan bagi
peneliti, perusahaan, dan bagi pihak lain.
BAB II Kajian Pustaka
Bab ini berisi landasan teori yang berhubungan dengan penelitian
(pengendalian kualitas) yang bersumber dari buku-buku sebagai landasan dan
dasar pemikiran dari penelitian ini.
BAB III Objek dan Metode Penelitian
Bab ini berisi penjelasan mengenai perusahaan/organisasi yang diteliti.
Pada bagian ini juga diuraikan mengenai metode penelitian, sumber data, serta
teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitan ini.
BAB IV Analisis dan Pembahasan
Bab ini berisi gambaran atau deskripsi objek yang diteliti, analisis data
yang diperoleh, dan pembahasan tentang hasil analisis.
BAB V Simpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan tentang analisis data dan pembahasan, serta
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
72
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan penulis pada Perusahaan Greeneration
Indonesia, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengendalian kualitas yang telah dilakukan Perusahaan Greeneration saat ini hanya
dengan cara melakukan inspeksi berdasarkan pekerjaan minimal satu kali saja, dan
biasanya pada saat produk tersebut selesai.
2. Pada umumnya faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan pada produk adalah
faktor manusia, bahan baku, mesin, dan metode yang dapat dilihat dari hasil
analisis penulis pada Cause & Effect Diagram. Tetapi faktor penyebab terbesar
adalah faktor manusia itu sendiri yaitu kelalaian karyawan, karyawan kurang
terampil, dan karyawan kurang teliti.
3. Perusahaan sebaiknya memperhatikan faktor-faktor penyebab kerusakan produk
yaitu cat tidak merata, geser gambar, dan salah jahit. Pada umumnya faktor-faktor
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
73
Universitas Kristen Maranatha
5.2 Saran
Dari penelitian yang telah dilakukan penulis pada Perusahaan Greeneration
Indonesia, maka penulis ingin memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat
menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi pihak perusahaan dalam usahanya
meningkatkan pengendalian kualitas, sehingga jumlah kerusakan dapat diperkecil.
Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan harus lebih sering melakukan inspeksi setiap minggu sekali jika produk
tersebut selesai dalam waktu sebulan, karena saat ini inspeksi yang telah dilakukan
minimal satu kali saja, dan biasanya pada saat produk tersebut selesai.
2. Perusahaan juga perlu melakukan pemeriksaan pada alat screen agar pada saat
digunakan screen tersebut bekerja dengan baik dan juga produk yang dihasilkan
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Besterfield, Dale H. 2009. Quality Control. 8th edition. New Jersey: Pearson Prentice
Hall.
Finch, Bryon J. 2008. Operation now supplay chain profitability and performance. 3rd edition. New York: McGraw-Hill/Irwin Companies, Inc.
Heizer, Jay dan Barry Render. 2009. Manajemen Operasi (Operation Management). Diterjemahkan oleh: Chrishwan Sungkono. Edisi Kesembilan. Jakarta: Salemba Empat.
Heizer, Jay dan Barry Render. 2011. Operation Management. 10th edition. New
Jersey: Prentice-Hall International, Inc.
Herjanto, E. 2008. Manajemen Operasi. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Grasindo.
Jogiyanto. Metodologi Penelitian Bisnis. 2010. Cetakan Ketiga. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Krajewski, Lee J. 2007. Operation Management processed and value chains. 8th
edition. Pearson education, Inc.
Montgomery, Douglas C. Statistical Quality Control A Modern Introduction. 7th
edition. United States of America: Pearson Education, Inc.
Narbuko, M.N., dan Achmadi, H.A. 2008. Metodologi Penelitian, Edisi Kesembilan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Nasution, M.N. 2010. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management), Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.
Schroeder, R.G., Goldstein, S.M., Rungtusanathan, M.J. 2011. Operation
Managemnet: Contemporary Concepts and Cases. 5th edition. United States of America: Irwin Mcgraw-Hill.
Stevenson, W.J and Chuong, S.S. 2010. Operation Management an Asian
Perspective. New York: Irwin McGraw-Hall, Co.
Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Taylor, Russell. 2011. Operations Management. 7thedition . United States: John