• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN HASIL SERVIS PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW ATLET PPLPD KAB. SUBANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LATIHAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN HASIL SERVIS PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW ATLET PPLPD KAB. SUBANG."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH LATIHAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN HASIL SERVIS PADA

PERMAINAN SEPAK TAKRAW ATLET

PPLPD KAB. SUBANG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh Gelar Sarjana S-1

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh

INDIKA PANJI RESPATI 0607761

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2013

PENGARUH LATIHAN BERBASIS MEDIA AUDIO

VISUAL

TERHADAP PENINGKATAN HASIL SERVIS PADA

PERMAINAN SEPAK TAKRAW ATLET

PPLPD KAB. SUBANG

Oleh

Indika Panji Respati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Indika Panji Respati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH LATIHAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN HASIL SERVIS PADA

PERMAINAN SEPAK TAKRAW ATLET PPLPD KAB. SUBANG

Oleh :

INDIKA PANJI RESAPATI

0607761

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Agus Rusdiana, M.Sc., Ph. D.

NIP. 197608122001121001

Pembimbing II

Ahmad Hamidi, S.Pd, M.Pd

NIP. 198003272005011005

Mengetahui

(4)

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Agus Rusdiana, M.Sc., Ph. D.

(5)

i

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH LATIHAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN HASIL SERVIS PADA

PERMAINAN SEPAK TAKRAW ATLET PPLPD KAB. SUBANG

INDIKA PANJI RESPATI

Sepak takraw adalah sebuah permainan yang dilakukan di atas lapangan berbentuk empat persegi panjang. Lapangan dibatasi dengan net dengan menggunakan bola yang terbuat dari rotan atau plastik yang di anyam bulat. Diawali dengan servis yang dilakukan di dalam lingkaran daerah servis. Teknik servis dalam permainan sepak takraw merupakan elemen cukup penting dalam permainan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitan mengenai pengaruh latihan audio visual terhadap peningkatan hasil servis pada permainan sepak takraw.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu melakukan percobaan terhadap dua kelompok populasi dan sampel yang diberikan treatmen berupa latihan berbasis media audio visual. populasi dan sampel penelitian yang digunakan adalah atlet PPLPD Kab. Subang cabang olahraga Sepak Takraw sebanyak 10 orang.

(6)

v

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK ... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ...

BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang ... B. Masalah Penelitian ... C. Tujuan Penelitian... D. Manfaat Penelitian... E. Anggapan Dasar ... F. Hipotesis ... G. Batasan Penelitian ...

BAB II TINJAUAN TEORITIS ... A. Metodologi Latihan ...

(7)

vi

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Tahapan Latihan Teknik ... C. Implikasi Teori Latihan ... D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Latihan ... E. Teknik Dasar dalam Permainan Sepak Takraw ... F. Teknik Dasar Sepak Mula dalam Permainan Sepak Takraw ... G. Media Berlatih ...

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... A. Metode Penelitian ... B. Populasi dan Sampel ... C. Desain Penelitian... D. Instrumen Penelitia... E. Pelaksanaan Latihan……... F. Prosedur Pengolahan Data ...

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA…... A. Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku ... B. Uji Normalitas Data Tes………... C. Pengujian Uji Homogenitas………... D. Uji Signifikansi Pengaruh Latihan………... E. Uji Signifikansi Pengaruh Latihan………...

(8)

vii

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN-LAMPIRAN...

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rata-rata dan Simpang Baku Tes Awal, Tes Akhir dan selisih

Hasil………

Tabel 4.2 Hasil Uji Kenormalan Lilliefors Tes Awal, Tes Akhir dan Selisih Hasil...

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Tes Awal, Tes Akhir dan Selisih

Hasil……….. ... Tabel 4.4 Hasil Pengujian Signifikansi/Uji Peningkatan ... Tabel 4.5 Pengujian Uji Signifikansi Perkembangan Hasil

Latihan……….

50 52 53

45

46

47 48

(9)

viii

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 : Desain penelitian ... Gambar 3.2 : Lapangan takraw untuk tes servis ...

(10)

ix

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kecepatan Sepak Mula ... Lampiran B Hasil Tes awal dan Tes Akhir Akurasi Sepak Mula ... Lampiran C Uji Normalitas Data Tes Awal Kecepatan Sepak

Mula………... Lampiran D Hasil Uji Normalitas Data Tes Awal Akurasi Sepak

Mula……….

Lampiran E Uji Normalitas Data Tes Akhir Kecepatan Sepak Mula... Lampiran F Uji Normalitas Data Tes Akhir Akurasi Sepak

Mula……….

Lampiran G Uji Peningkatan Kecepatan Sepak Mula…... Lampiran H Uji Peningkatan Akurasi Sepak Mula………...

53 54

55

56

57

(11)

x

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Lampiran I Uji Peningkatan (Signifikansi) Kecepatan Sepak Mula... Lampiran J Uji Peningkatan (Signifikansi) Akurasi Sepak Mula... Lampiran K Uji Hipotesis Hasil Eksperimen Tes Awal dan Akhir

Kecepatan Sepak Mula………... Lampiran L Uji Hipotesis Hasil Eksperimen Tes Awal dan Akhir

Kecepatan Sepak Mula ………

Lampiran M : Luas di bawah Lengkungan Kurve Normal dari O s/d Z……... Lampiran N : Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors……….. Lampiran O : Nilai Persentil untuk distribusi F……… Lampiran P : Nilai-Nilai dalam Distribusi T………...

Lampiran Q : Proses Latihan……….………...

(12)

1 Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sepak takraw adalah sebuah permainan yang dilakukan di atas lapangan berbentuk empat persegi panjang. Lapangan dibatasi dengan net dengan menggunakan bola yang terbuat dari rotan atau plastik yang di anyam bulat. Permainan ini dilakukan oleh dua regu dengan tujuan memainkan bola serta mengembalikannya ke lapangan lawan. Dalam memainkannya dapat menggunakan seluruh bagian tubuh kecuali lengan. Diawali dengan servis yang dilakukan di dalam lingkaran daerah servis, seorang pemukul yang bertugas melakukan servis disebut tekong. Setelah servis dilakukan dan berhasil melewati net kemudian pihak lawan memainkan bola maksimal tiga kali sentuhan baik oleh seorang maupun rekan satu team untuk kembali disebrangkan diatas net agar bola jatuh di petaklawan.

(13)

2

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

membuat angka atau point gerakan sepakan merupakan gerakan yang dominan dilakukan pemain.

Penguasaan keterampilan yang baik hanya dapat diperoleh dari proses latihan yang sistematis, berulang-ulang serta menerapkan system beban lebih. Hal ini seperti yang dikatakan Harsono (1988:103) sebagai berikut:

Kalau beban latihan terlalu ringan dan tidak ditambah (tidak diberi overload), maka berapa lama pun kita berlatih, atau sampai bagaimanapun kita mengulang-ulang latihan tersebut, peningkatan prestasi tidak akan mungkin.

Penerapan prinsif beban lebih merupakan faktor yang sangat penting dalam melakukan latihan, karena tanpa penerapan prinsif ini dalam latihan. Prinsif beban lebih ini berlaku untuk aspek-aspek dalam latihan fisik, teknik, taktik dan latihan mental. Beberapa hal yang berhubungan dengan beban latihan harus diberikan kepada atlet cukup berat bebannya, akan tetapi dalam batas-bataskemampuan atlet untuk dicapai, sehingga atlet akan beradaptasi dengan beban tersebut. Beban latihan harus melewati ambang rangsang kepekaan, dengan demikian kemampuannya akan meningkat, karena beban latihan yang ringan tidak akan meningkatkan prestasi. Akan tetapi sebaliknya beban latihan yang terlalu berat tidak akan meningkatkan kemampuan atlet, oleh karena itu beban latihan harus diberikan secara bertahap sesuai dengan kemampuan masing-masing individu atlet.

(14)

3

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

hasil yang optimal. Teknik yang baik selalu berdasarkan pada teori dan hukum-hukum yang sudah teruji dalam ilmu dan pengetahuan yang menunjang pelaksanaan teknik tersebut. Misalnya biomekanika, anatomi, fisiologi, kinesiologi,dan ilmu-ilmu pgangan lainnya.

Teknik servis dalam permainan sepak takraw merupakan elemen cukup penting dalam permainan. Penguasaan servis yang baik akan membantu menggagalkan serangan yang dirancang pihak lawan. Dan servis merupakan elemen pertama yang menyajikan permainan. Suatu servis yang efektif membuka jalan untuk memperoleh point. Servis yang gagal berarti hilangnya kemungkinan untuk mendapatkan point, oleh karena itu janganlah membuat kesalahan dalam membuat servis.

Servis dalam permainan sepak takraw dilakukan dengan dua cara, yang pertama menggunakan kaki bagian dalam dan yang kedua menggunakan punggung kaki. Dari kedua cara dalam melakukan servis faktor terpenting adalah ketepatan dalam menempatkan bola sehingga lawan akan merasa kesusahan dalam menerima bola.

(15)

4

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ketepatan yang dimaksud menurut pendapat SAJOTO (1995:9) adalah “Seseorang untuk mengendalikan gerak-gerik bebas terhadap suatu sasaran. Sasaran ini dapat berupa jarak atau mungkin suatu objek langsung yang harus dikenai dengan salah satu bagian tubuh”.

Upaya-upaya meningkatkan dengan cara latihan yang berulang-ulang yang dilakukan sesuai dengan prinsif-prinsif dasar latihan, dan bentuk latihan yang dipiilih biasanya merujuk pada sasaran, baik sasaran yang diam atau tetap serta sasaran yang berubah-ubah. Semakin banyaknya pengulangan dalam latihan maka tingkat kesalahan dapat diperkecil dan tingkat ketepatan semakin besar.

Berkaitan dengan usaha-usaha dalam melatih teknik dasar, pelatih harus mampu mengembangkan dan menerapkan model-model latihan yang konstruktif yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Termasuk diantaranya penggunaan alat atau media yang dibutuhkan untuk mempermudah proses serta mempercepat kemahiran penguasaan keterampilan yang bermutu.

(16)

5

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berkaitan dengan usaha-usaha dan bentuk-bentuk latihan yang diberikan dan diterapkan dalam melatih teknik dasar. Penggunaan media atau alat bantu latihan dapat dipergunakan dalam proses latihan. Penggunaan Media Audio Visual dapat diterapkan dalam membantu mengembangkan khayalan mental mengenai suatu gerakan atau keterampilan tertentu. Dengan menggunakan Media Audio Visual atau disebut juga media video terdapat dua unsur pesan yang dapat disampaikan sekaligus yaitu Audio dan visual.

Penggunaan media Audio Visual dalam latihan teknik dasar khususnya dalam melatih servis, atlet dapat melihat, mengamati, memperhatikan, dan mengembangkan dengan sesama suatu pola gerakan tertentu dan kemudian mengingat kembali gerakan tersebut.

Atas dasar penjelasan latar belakang, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian ilmiah mengenai pengaruh “Latihan Berbasis Media Audio-Visual terhadap peningkatan hasil servis pada permainan sepak takraw ATLET PPLPD Kab. Subang”.

B. MASALAH PENELITIAN

(17)

6

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Apakah terdapat pengaruh latihan berbasis media audio visual terhadap peningkatan kecepatan servis pada permainan sepak takraw.

2. Apakah terdapat pengaruh latihan berbasis audio visual terhadap peningkatan akurasi servis pada permainan sepak takraw.

C. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan masalah yang penulis rumuskan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dampak atau pengaruh latihan berbasis media audio visual terhadap peningkatan kecepatan servis pada permainan sepak takraw.

2. Untuk mengetahui dampak atau pengaruh latihan berbasis media audio visual terhadap peningkatan akurasi servis pada permainan sepak takraw.

D. MANFAAT PENELITIAN

Jika hasil penelitian ini memberikan sumbangan yang berarti dalam meningkatkan kemampuan servis dalam permainan sepak takraw. Maka kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

(18)

7

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Secara teoritis memberikan informasi mengenai pengaruh atau dampak dari penggunaan media audio visual terhadap peningkatan servis pada permainan sepak takraw.

3. Sebagai bahan acuan bagi pembaca yang menyelidiki hal-hal yang berhubungan dengan penggunaan audio visual dengan latihan teknik dasar khususnya servis dalam permainan sepak takraw.

E. ANGGAPAN DASAR

Anggapan dasar atau asumsi diperlukan dalam sebuah penelitian sebagai pegangan dan dijadikan sebagai titik tolak penelitian untuk memecahkan suatu permasalahan. Hal ini sesuai dengan pendapat Surachmad (1990:38) bahwa: Anggapan dasar, asumsi atau postulat yang menjadi tumpuan segala pandangan dan kegiatan terhadap masalah yang dihadapi. Postulat ini menjadi titik pangkal, titik dimana tidak menjadi keragu-raguan penyelidik. Dari pendapat tersebut dapat penulis tafsirkan sebagai titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima penyelidik.

Berdasarkan uraian diatas, sebagai titik tolak perkiraan dalam penelitian ini adalah:

(19)

8

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

audio dapat memungkinkan atlet untuk dapat menerima pesan latihan atau pembelajaran melalui pendengaran. Sedangkan unsur visual memungkinkan penciptaan pesan melalui bentuk visualisasi.

2. Video merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh keterampilan yang berkaitan dengan gerak. Dengan media dijelaskan baik dengan cara memperlambat maupun mempercepat gerakan yang ditampilkan. 3. Melalui video dapat langsung mendapat umpan balik secara visual terhadap

kemampuan atlet itu sendiri sehingga mampu mencoba keterampilan gerak yang menyangkut gerakan tadi.

4. Atlet dilatih untuk mampu membentuk khayalan-khayalan mental. Hal ini seperti pendapat Eberspacher yang dikutip Harsono(1988:259) sebagai berikut:

“Kepada atlet diperlihatkan suatu pola gerak, misalnya suatu pola gerak judo yang baru yang masih asing bagi para atlet. Demontrasi ini dapat diberikan melalui video atau film. Atlet diminta untuk memperhatikan dan mengamati demontrasi tersebut dengan seksama dan konsentrasi penuh. Konsentrasi ini penting sekali karena dengan konsentrasi biasanya akan diperoleh dimensi kognitif yang kuat”.

(20)

9

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

gagal berarti hilangnya angka. Oleh karena itu janganlah membuat kesalahan pada servis.

F. HIPOTESIS

Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu masalah. Jawaban sementara yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dugaan akan hasil yang akan diperoleh sebelum dapat dibuktikan oleh eksperimen didalam mencari kebenaran yang sesungguhnya.

Menurut pendapat Surakhmad(1989:39) mengemukakan sebagai berikut: “Hipotesis adalah perumusan jawaban sementara terhadap suatu soal yang dimaksudkan sebagai suatu tuntutan sementara dalam penelitian untuk mencari jawaban yang sebenarnya. Hipotesis ini ditarikpostulat-postulat dan tidak harus selalu merupakan jawaban yang dianggap mutlak benar atau yang harus dapat dibenarkan oleh peneliti, walaupun selalu diharapkan terjadi demikian”.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. “Terdapat pengaruh yang signifikan pada atlet yang melakukan latihan berbasis media audio visual terhadap peningkatan hasil servis dalam permainan sepak takraw PPLPD Kab. Subang”.

(21)

10

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pembatasan penelitian sangat diperlukan dalam setiap penelitian agar masalah yang diteliti lebih terarah. Mengenai pembatasan masalah dijelaskan oleh Surakhmad (1990:36) sebagai berikut:

Pembatasan ini diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi penyelidik tetapi juga untuk dapat menetapkan lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahan: tenaga, kecekatan, waktu, biaya, dan lain sebagainya yang timbul dari rencana tersebut. Berdasar pada penjelasan di atas, maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media audio visual dalam bentuk film atau cuplikan vidieo seseorang melakukan servis.

(22)

34

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment. Di samping itu penulis ingin mengetahui pengaruh variable bebas terhadap variable terkait yang diselidiki atau diamati.

Mengenai metode eksperimen ini Surakhmad (1982:49) menjelaskan, “ Dalam arti

kata yang luas, bereksperimen ialah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil. Hasil itu akan menegaskan bagaimanakah kedudukan perhubungan kasual antara variable-variabel yang diselidiki”.

Metode penelitian eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk menyelidiki sesuatu hal atau masalah sehinggga diperoleh hasil. Jadi dalam metode eksperimen harus ada factor yang dicobakan, dalam hal ini faktor yang dicobakan dan merupakan variable bebas adalah Latihan Berbasis Media Audio Visual untuk diketahui pengaruh dan perkembangan terhadap peningkatan hasil servis pada permainan sepak takraw atlet PPLPD Kab. Subang.

(23)

35

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Mengenai populasi oleh Sudjana (1989:6) dijelaskan sebagai berikut:

“Populasi adalah totalitas semua nilai mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuaran kuantitatif atau kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai

sekumpulan objek yang lengkap dan jelas”. Populasi dalam penelitian ini adalah

atlet takraw putera dan puteri yang tergabung dalam PPLPD sepak takraw kab. Subang sebanyak 10 orang.

Dalam suatu penelitian, populasi bisa merupakan kumpulan individu atau objek dengan sifat-sifat umumnya. Sebagian yang diambil dari populasi disebut sampel penelitian. Arikunto (1992:104) menjelaskan bahwa, “Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi maka penelitian tersebut disebut sampel

penelitian”. Sedangkan tentang jumlah sampel penelitian, penulis berpedoman

pada pendapat Arikunto (1992:107) sebagai berikut: “ untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitan populasi. Selanjutnya jika jumlai subyeknya besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih”. Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka untuk jumlah sampel penelitian ditetapkan 100% atau sebanyak 10 orang, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Hal ini dilakukan karena jumlah populasi kurang dari 100 orang. Pengambilan sampel dilakukan melalui sampling seadanya. Sudjana (1989:167) menjelaskan,

“Pengambilan sebagian dari populasi berdasarkan seadanya data atau

kemudahannya mendapatkan data tanpa perhitungan kerepresentatifannya, dapat

(24)

36

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Desain Penelitan

Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain. Penggunaan desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitia serta pokok masalah yang ingin diungkapkan. Atas dasar hal tersebut, maka penulis menggunakan pre-test post-test sebagai desain penellitiannya.

Dalam desain ini sampel diperoleh sebesar jumlah populasi, kemudian diadakan tes awal atau pre-test. Data hasil tes disusun berdasarkan ranking yang kemudian sampel diberikan perlakuan atau treatment. Setelah masa perlakuan berakhir yaitu sekitar dua bulan maka dilakukan tes akhir. Setelah data tes awal dan tes akhir terkumpul maka data tersebut disusun, diolah dan dianalisa secara statistik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui prestasi atau hasil perlakuan dan perbedaannya.

Desain eksperimen merupakan rancangan kegiatan untuk mengatur langkah-langkah yang akan dtempuh dalam melaksanakan penelitian. Desain eksperimennya adalah menggunakan teknik unit tunggal yang merupakan teknik untuk mengungkapkan pengaruh suatu variabel bebas (perlakuan) yang diberikan kepada sekelompok subyek dengan tanpa menggunakan kelompok lain sebagai tolak ukur.

(25)

37

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Xi

T1 pemberian T2 Latihan audio visual

Keterangan : T1 : Tes Awal T2 : Tes akhir

Xi : Pemberian treatmen (latihan berbasis media audio visual)

D. Instrumen Penelitian

Agar penelitian menjadi lebih konkrit, maka perlu adanya data. Data tersebut diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir eksperimen sebagai data akhir. Tujuannya agar dapat mengetahui pengaruh hasil perlakuan dan perbedaannya yang merupakan tujuan akhir dari eksperimen.

(26)

38

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Petunjuk administrasi pelaksanaan tes servis adalah sebagai berikut: Tes Servis.

Tujuan: mengukur keterampilan servis Alat fasilitas:

1. Lapangan bermain Sepak Takraw 2. Beberapa buah bola sepak takraw 3. Net sepak takraw

4. Tali yang direntangkan setinggi 20 cm di atas net 5. Stop Watch

6. Formulir pencatat skor 7. Seorang pelambung bola Pelaksanaan Tes:

1. Subyek melakukan servis ke lapang lawan yang telah diberi skor. 2. Setiap subyek diberi kesempaatan melakukan servis sebanyak lima kali. Cara menskor:

1. Skor diambil dari skor yang terdapat di daerah sasaran dimana bula jatuh dan waktu kecepatan bola jatuh ke daerah sasaran.

2. Bola yang melewati di bawah tali hasilnya dikalikan dengan skor daerah dimana bola jatuh dipetak lapangan.

(27)

39

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Jika bola jatuh tepat pada garis yang membatasi dua petak sasaran maka skor yang dicatat adalah angka yang tertinggi.

5. Bola yang terkena net ataupun keluar dari lapangan permainan tidak dinilai.

6. Skor keseluruhan diperoleh dengan cara menjumlahkan skor sasaran dengan skor

Gambar 3.2

Lapangan takraw untuk tes servis E. PELAKSANAAN LATIHAN

Latihan dalam penelitian ini dilaksanakan sebagai berikut: Tempat : Lapang Takraw Gotong Royong

(28)

40

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Lama latihan dalam pelaksanaan penelitian ini selama delapan minggu. Dengan frekuensi latihan tiga kali dalam seminggu yaitu selasa, kamis dan sabtu setiap pukul 15.30 s.d 17.30 WIB. Hal ini penulis lakukan sesuai dengan pendapat

Bompa (1991:86) yang menyatakan; “Siswa (atlet) berlatih 3-5 kali dalam

seminggu, tergantung dari tingkat keterlibatannya dalam olah raga”. Dalam hal ini

atlet berlatih 3 kali dalam seminggu, sehingga dalam 8 minggu terdapat 24 kali pertemuan.

Latihan yang dilakukan dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu: latihan pemanasan, inti, dan penenangan. Adapun uraian latihannya adalah sebagai berikut:

1. Latihan Pemanasan

Sebelum melakukan latihan inti, subyek diintruksikan untuk melakukan pemanasan dengan bimbingan dari penulis, yaitu melakukan peregangan statis, lari mengelilingi lapangan, dan peregangan dinamis yang lamanya kurang lebih 10 menit.

(29)

41

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yaitu, tungkai karena latihan ini menuntut kesiapan tungkai untuk menerima beban latihan.

2. Latihan Inti

Sebelum melakukan latihan inti dalam hal ini latihan servis, subyek menyaksikan tayangan servis melalui film terlebih dahulu. Setelah penayangan film dilakukan, latihan servis pun dimulai, mengenai pelaksanaan latihan dapat dilihat pada lampiran tentang program latihan. 3. Latihan Penenangan

Setelah melakukan latihan inti, subyek diintruksikan untuk melaksanakan penenangan dengan suatu bimbingan, yaitu melakukan lari-lari atau jogging yang dilanjutkan dengan gerakan pelemasan yang lamanya kurang lebih 10 menit.

F. Prosedur Pengolahan Data

Setelah data dari tes awal dan tes akhir terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut secara statistic. Langkah-langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur sebagai berikut:

1. Menghitung skor rata-rata dari setiap kelompok sampel, dengan menggunakan pendekatan dari Sudjana (1989:62):

(30)

42

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Xi = Nilai data

∑ = Jumlah

Ц = Jumlah sample

2. Menghitung simpangan baku, menurut Sudjana (1989:94):

S = √∑

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: S = Simpangan baku yang dicari

n = Jumlah sampel

∑ = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi nilai rata-rata

3. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan menurut Sudjana (1989:250) adalah sebagai berikut:

Kriteria pengujian adalah: terima hipotesis jika F-hitung lebih kecil dari F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1, V2) dengan taraf nyata (a) = 0,05.

4. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors. Proosedur yang digunakan menurut Sudjana (1996:466) adalah:

(31)

43

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(X dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel).

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluan F(Z1) = P(Z Z1).

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, … Zn ∑Zi. Jika proporsi ini dinyatakan S(Zi), maka:

d. Menghitung selisih F (Zi)-S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan Lo dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar

untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah: tolak

hipotesis nol jika Lo yang deperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar table. Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima.

5. Pengujian signifikan peningkatan hasil latihan, menggunakan uji t dengan rumus:

(32)

44

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: t = nilai t hitung yang dicari

B = rata-rata nilai beda SB = simpangan baku n = jumlah sampel

Untuk perbedaan kelompok

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: S = Simpangan baku

=Jumlah Sampel Kelompok 1 = Jumlah Sampel Kelompok 2 = Rata-rata Kelompok 1 = Rata-rata Kelompok 2 6. Pengujian Hipotesis

(33)

50

50

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil perhitungan statistik terhadap uji hipotesis kedua bentuk latihan, yaitu latihan berbasis media audio visual dengan latihan tanpa menggunakan bantuan audio visual, yang dilakukan pada pemain sepak takraw atlet PPLPD Kab. Subang, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Latihan berbasis media audio visual memberikan kontribusi terhadap kecepatan sepak mula dalam permainan sepak takraw, dimana rata-rata peningkatannya sebesar 21.1. Hal ini dibuktikan dengan uji peningkatan yang menunjukan hasil yang signifikan pada taraf nyata 0.01, yaitu thitung > ttabel = 15.49> 2.88.

2. Latihan tanpa bantuan media audio visual memberikan kontribusi terhadap akurasi sepak mula dalam permainan sepak taktaw, dimana rata-rata peningkatannya sebesar 80. Hal ini dibuktikan dengan uji peningkatan yang menunjukkan hasil yang signifikan pada taraf nyata 0.01, yaitu thitung > ttabel = 17.02 > 2.88.

(34)

51

51

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

terhadap peningkatan terhadap kecepatan dan akurasi sepak mula/servis dalam permainan sepak takraw.

B. Saran

Mengacu pada kesimpulan dari hasil penelitian di atas, maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan akurasi sepak mula dalam permainan sepak takraw, bentuk latihan berbasis media audio visual dapat menjadi alternatif bentuk latihan yang tepat, karena terbukti memberikan kontribusi yang cukup besar dalam meningkatkan akurasi dalam melakukan sepak mula pada permainan sepak takraw.

(35)

52

Indika Panji Respati, 2013

Pengaruh Latihan Berbasis Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Servis Pada Permainan Sepak Takraw Atlet PPLPD Kab.Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Damiri, Ahmad : Anatomi Manusia, FPOK-IKIP, Bandung, 1986

Darwis & Basa. (1991). Olahraga Pilihan Sepak Takraw. Jakarta : Depdikbud. Giriwijoyo, Santoso. (1992). Ilmu Faal Olahraga. Bandung : FPOK IKIP

Bandung.

Harsono. (1988). Coaching, dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Bandung. CV. Tambak Kusuma.

Nurhasan. (2000). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP Bandung.

Sajoto, M. (1990). Pembinaan Peningkatan Kondisi Fisik Cabang Olahraga. Semarang : Dahara Prize.

Sudjana. (1996). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Surakhmad, Winarno. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode dan

Teknik. Bandung: Tarsito.

Usli. Lingling. (1998). Sepak Takraw. Bandung FPOK IKIP Bandung.

Gambar

Tabel 4.1 Rata-rata dan Simpang Baku Tes Awal, Tes Akhir dan selisih
Gambar 3.2 Lapangan takraw untuk tes servis

Referensi

Dokumen terkait

ƒ TIK memiliki potensi yang sangat besar untuk mentransformasikan seluruh aspek di dalam pendidikan di sekolah dan memanfaatkannya untuk mencapai tujuan-tujuan

[r]

403 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016..

Pekerja sosial juga dapat berperan dalam penguatan kebijakan serta peranan dalam melakukan riset terkait dengan isu perdagangan manusia baik skala regional maupun global..

NO NOMOR PESERTA NAMA PESERTA MAPEL ASAL SEKOLAH KAB/KOTA KETERANGAN.. 1 12050123920330 IIN

Modul Pelatihan ICT – Wordpress Free Blogging Tutorial– M Mursyid PW 2010 5 Setelah link aktivasi anda klik akan tampil seperti gambar di bawah.. Akun anda kini

Pada penelitian ini dibahas penyelesaian masalah konektivitas, yaitu masalah menentukan suatu kover terhubung minimum, dengan algoritme heuristik yang terdiri atas tiga langkah

Sebelum Pengujian dilakukan, terlebih dahulu menginputkan IP Address yang sudah diperoleh serta smartphone yang ingin digunakan sebagai kendali lampu dari