Mewujudkan Kesehatan Mental
Prima
Sairah, M.Psi, Psikolog
Perilaku dan Kesehatan Mental
• Perilaku manusia sebagaianbesar ialah perilaku yang dibentuk dan dapat dipelajari, berkaitan dengan itu Walgito (2003) menerangkan beberapa cara terbentuknya sebuah perilaku seseorang adalah
sebagai berikut :
a. Kebiasaan
b. Pengertian (insight) terbentuknya perilaku ditempuh dengan pengertian,
c. Penggunaan model
• Menurut konsep dari Lawrence Green, yang dikutip oleh
Notoatmodjo (2007)bahwa perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu : a. Faktor predisposisi
b. Faktor pemungkin
c. Faktor penguat
• Kolcaba et.al (2003), bahwa kenyamaan adalah kondisi dimana manusia telah memenuhi kebutuhan dasarnya yang bersifat individual dan
holistik, sehingga tercipta perasaan sejahtera pada diri individu tersebut.
• Aspek kenyaman terbagi menjadi sebagai berikut :
a. Kenyamanan fisik, merupakan jenis kenyamanan yang dapat dirasakan langsung oleh sensasi tubuh setiap orang
b. Kenyamanan psikospiritual, merupakan jenis kenyaman yang
berkenaan dengan kesadaran internal diri, yang meliputi konsep diri,
harga diri, makna kehidupan, seksualitas hingga hubungan yang sangat dekat dan lebih tinggi.
c. Kenyamanan lingkungan berkenaan dengan lingkungan, kondisi dan pengaruh dari luar kepada manusia seperti temperatur, warna, suhu, pencahayaan, suara, dll.
d. d. Kenyamanan sosial kultural berkenaan dengan hubungan
interpesonal, keluarga, dan sosial atau masyarakat
Konseling dan Psikoterapi
•
Shertzer dan Stone (dalam Prayitno dan Erman Amti) mengemukakan bahwa konseling adalah suatu proses yang terjadi dalam hubungan tatap muka antara seorang individu yang terganggu oleh karena masalah-masalah yang tidak dapat diatasinya sendiridengan seorang pekerja yang profesional, yaitu orang yang telah terlatih dan
berpengalaman membantu orang lain mencapai pemecahan-pemecahan terhadap terhadap berbagai jenis kesulitan pribadi.
•
ASCA (American School Counselor Association) mendefinisikan konseling sebagai hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien, konselor mempergunakanpengetahuan dan keterampilannya untuk membantu klien mengatasi masalah- masalahnya. (dalam Achmad Juntika Nurihsan).
• Karakteristik Konseling
1. Konseling Sebagai Bantuan.
2. Konseling Untuk Perubahan Tingkah Laku
3. Hubungan Konseling
• Psikoterapi adalah perawatan dengan menggunakan alat-alat psikologis terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dimana seorang ahli secara sengaja menciptakan
hubungan profesional dengan pasien, yang bertujuan ; (1) menghilangkan, mengubah atau menemukan gejala-gejala
yanga da, (2) memperantarai (perbaikan) pola tingkah laku yang rusak, dan (3) meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan kepribadian yang positif.
• Tahap-Tahap Psikoterapi
1. Wawancara 2. Proses Terapi
3. Tindakan Psikoterapi
4. Mengakhiri Terapi
• Menurut Mappiare ada sejumlah perbedaan psikoterapi dan konseling dikemukakan sebagai berikut:
1. Konseling merupakan bagian dari psikoterapi.
2. Konseling lebih mengarah pada penyebab atau awal masalah.
Selanjutnya konseling lebih mengarah pada pengembangan- pendidikan-pencegahan. Berbeda dengan psikoterapi yang mengarah penyembuhanpenyesuaian-penyembuhan.
3. Dasar konseling adalah filsafat manusia. Dasar dari psikoterapi adalah perbedaan individual dengan dasar-dasar psikologi
kepribadian dan psikopatologi.
4. Psikoterapi mencapainya dengan cara‘pembedahan’ psikis dan pembedahan otak. Proses konseling lebih mengarah pada
identifikasi dan kekuatan-kekuatan positif yang dimiliki klien,
agar klien lebih maksimal dalam kehidupannya.
Agama
•
Prof. Dr. Muhammad Mahmud Abd Al-Qadir mengungkapkan lebih jauh mengenai hubungan agama dengan kesehatan mental melalui pendekatan biokimia. Menurutnya, di dalam tubuh manusia terdapat sembilan jenis kelenjar hormon yang memproduksi persenyawaan-persenyawaan kimia. Persenyawaan-persenyawaan itu disebut hormon. Menurutnya, segala bentuk gejala emosi (bahagia, rasa dendam, rasa marah, takut, dan lain-lain) adalah akibat dari pengaruh persenyawaan-persenyawaan kimia hormon, disamping persenyawaan lainnya.
Apabila hal itu terjadi perubahan yang terlampau lama, seperti panik, takut, dan sedih yang berlangsung lama, akan mengakibatkan penyakit saraf yang bersifat kejiwaan.
•
Akan tetapi hal itu semua tidak akan terjadi jika seseorang mempunyai keimanan yang cukup.Dengan keimanan yang dimiliki oleh seseorang itu, kondisi jiwa orang tersebut akan selalu stabil yang menjadikan seseorang itu berada dalam keadaan normal, seimbang hormon dan kimiawinya. Hal ini membuktikan adanya hubungan antara keyakinan agama dengan
kesehatan jiwa. Dan terhadap penyakit gangguan kejiwaan ini pun telah banyak pengobatan yang dilakukan manusia melalui bantuan agama.
•
Sedangkan menurut Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, menyebut bahwa agama sangat penting bagi kesehatan jasmani dan rohani. Dilihat dari batasan WHO tahun 1984, katanya, aspek agama atau spiritual merupakan salah satu unsur dari pengertian kesehatan secarakeseluruhan.
Pengalaman Emosional Terhadap Kesehatan Mental dan Fisik
•
Menurut Pennebeker terapi menulis pengalaman emosional adalah suatu prosedur dimana individu diminta untuk menulis mengenai suatu hal yang paling traumatis atau menyedihkan dalampengalamannya. Dalam tulisannya, individu diharuskna memasukkan deskripsi yang spesifik dan informasi tentang emosinya dalam pengalaman yang telah dilalui.