• Tidak ada hasil yang ditemukan

mgo

N/A
N/A
Lucas Yukhei

Academic year: 2024

Membagikan "mgo"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Material yang dihasilkan dalam struktur nano memiliki sifat yang berbeda dari material sebelumnya (dalam bentuk ruahnya) sehingga dapat memiliki banyak fungsi. Karena keunikannya sehingga nanomaterial banyak diaplikasikan dan menunjukkan banyak manfaat sehingga dapat meningkatkan efisiensi penggunaannya dan lebih ekonomis (Wang, 2008). Salah satu material yang berpotensi untuk dikembangkan dalam nanoteknologi adalah logam oksida. Logam oksida sangat penting dalam bidang kimia, fisika, dan material, karena memiliki kelebihan antara lain permitivitas listrik tinggi, tidak beracun, stabil dan aktivitas fotokatalisnya tinggi (Ganapathi dkk., 2013). Logam oksida yang banyak diteliti saat ini antara lain Titanium Dioksida (TiO₂), Seng Oksida (ZnO), Magnetit (Fe3O4), Aluminium Oksida (Al2O3), Silikon Dioksida (SiO2), dan Magnesium Oksida (MgO).

Material yang dihasilkan dalam struktur nano menunjukkan sifat yang berbeda dari material sebelumnya (dalam bentuk makro), sehingga dapat memiliki banyak fungsi. Karena keunikannya, nanomaterial banyak diaplikasikan dan menunjukkan banyak manfaat sehingga dapat meningkatkan efisiensi penggunaannya dan lebih ekonomis (Aritonang dan Ryscha, 2023). Salah satu jenis material yang berpotensi untuk dikembangkan dalam bidang nanoteknologi adalah logam oksida. Logam oksida memegang peranan penting dalam berbagai bidang, seperti kimia, fisika, dan material, karena memiliki beberapa keunggulan, seperti permitivitas listrik yang tinggi, tidak beracun, stabilitas, dan aktivitas fotokatalitik yang tinggi (Ganapathi dkk., 2013). Logam oksida yang banyak diteliti saat ini antara lain Titanium Dioksida (TiO₂), Seng Oksida (ZnO), Magnetit (Fe3O4), Aluminium Oksida (Al2O3), Silikon Dioksida (SiO2), dan Magnesium Oksida (MgO).

Magnesium oksida atau periklas adalah sebuah mineral dengan struktur kristal kubik yang memiliki kerapatan 3.65 g/cm³. Struktur kristal magnesium oksida ini terdiri dari ikatan ionik antara atom magnesium dan atom oksida, membentuk struktur Kristal FCC (Alpionopita dan Astuti, 2015).

Material MgO berukuran nano memiliki potensi yang lebih luas yakni dalam bidang industri dapat dimanfaatkan sebagai bakterisida, katalis, bahan keramik, remediasi dan absorben pada limbah.

Pemilihan bahan material magnesium oksida berdasarkan strukturnya berpengaruh pada ketahanan korosi, tahanan panas, dan kekerasan. Magnesium oksida memiliki titik lebur yang tinggi, sekitar 3073 K, dan densitas sebesar 3.65 g/cm³, menjadikannya sebagai material yang banyak digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan ketahanan terhadap panas (Klabunde 2001). Struktur kristal MgO juga memengaruhi berbagai sifat fisik dan mekanik, seperti viskositas, rentang kerja suhu, koefisien ekspansi termal, konduktivitas termal, dan kekerasan material. Dalam industri, magnesium oksida digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti sebagai bahan konstruksi yang tahan terhadap panas, wadah untuk melebur lapisan logam, dan dalam pembuatan bahan komposit.

(2)

Pemilihan bahan material magnesium oksida yang akan disintesis berdasarkan strukturnya sangat penting untuk memastikan bahwa produk akhir yang diinginkan dapat diperoleh. Magnesium oksida atau periklas adalah mineral yang memiliki struktur kristal kubik dengan kerapatan 3.65 gr/cm3[4].

Struktur kristal magnesium oksida terdiri dari ikatan ionik antara atom magnesium dan atom oksida, yang membentuk struktur Kristal FCC[1]. Pemilihan bahan material magnesium oksida berdasarkan strukturnya berpengaruh pada ketahanan korosi, tahanan panas, dan kekerasan. Magnesium oksida mempunyai titik lebur yang tinggi, sekitar 3073 K, dan densitas 3.58 gcm-3, yang membuatnya banyak digunakan sebagai material tahan panas[1]. Struktur kristal MgO juga mempengaruhi sifat fisik dan mekanik, seperti viskositas, working range, koefisien ekspansi termal, konduktivitas termal, dan kekerasan[4]. Pada industri, magnesium oksida digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti bahan konstruksi yang tahan panas, wadah atau tempat untuk melebur lapisan logam, dan dalam bahan komposit[1]. Pada kondisi penggunaan yang berbeda, seperti aplikasi yang membutuhkan konduktivitas termal dan resistivitas listrik pada suhu tinggi, magnesium oksida dapat digunakan sebagai isolator listrik yang baik terutama pada suhu tinggi[4]. Penambahan magnesium oksida ke dalam keramik cordierite yang dibuat dapat mempengaruhi mikrostruktur dan konduktivitas listrik keramik[4].

MgO merupakan bahan keramik yang potensial. Magnesium oksida merupakan salah satu jenis bahan keramik yang mempunyai titik lebur yang tinggi, yaitu sekitar 3073 K sehingga bersifat tahan api, permukaan yang kuat, tahan air, kedap suara, anti rayap, tahan terhadap serangan jamur, lumut dan pembusukan (Klabunde, 2001). Material ini memiliki konduktivitas stabil pada temperatur tinggi, tahan korosi pada temperatur tinggi serta tersedia melimpah di alam. MgO memiliki sifat optik, listrik, termodinamik, elektronik dan mekanik yang sangat baik.

(3)

MgO biasanya digunakan untuk pembuatan material sebagai dinding tahan panas pada furnace, isolator listrik, pembungkus makanan, kosmetik, pembuatan obat pada bidang farmasi, katalis, bactericidal properties, photocatalytic, adsorben, optical properties dan biosensor elektrokimia.

Magnesium oksida atau periklas merupakan salah satu senyawa keramik yang paling sederhana ditinjau dari atom-atom penyusunnya, karena hanya terdiri dari satu atom logam dan satu atom non logam dalam jumlah yang sama. Sifatnya memiliki konduktivitas stabil pada suhu tinggi, tahan korosi pada suhu tinggi serta tersedia secara melimpah dialam. Sehingga membuat material ini banyak dikembangkan untuk industri dan teknologi. Periklas banyak digunakan sebagai material konstruksi yang tahan panas dan sebagai wadah atau tempat ubtuk melebur lapisan logam. Karakteristik periklas yaitu berbentuk serbuk campuran berwarna putih, tidak berbau dan sangat halus. Periklas mempunyai titik lebur yang tinggi yaitu sekitar 3073 K, dan densitas 3.58 gcm³, dari tingginya temperatur leleh ini mengakibatkan periklas menjadi salah satu material tahan panas. Digunakan pada temperature refractory yang tinggi, electrical insulation, pembungkus makanan, kosmetik, dan hal-hal yang berkenaan dengan bidang farmasi. Periklas merupakan salah satu bahan keramik yang banyak digunakan dalam bahan komposit yaitu sebagai penguat yang dapat memperbaiki sifat mekanik dan fisis dari suatu material.

Aritonang, H, F., dan Ryscha Y. b. 2023. Sintesis Nanopartikel Magnesium Oksida dengan Bantuan Gelombang Mikro Dan Aplikasinya Sebagai Fotokatalis. Chemistry Progress. 16(1): 1-8.

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Material magnesium merupakan salah satu bahan yang mulai dijadikan bahan alternatif dari besi dan baja tersebut. Magnesium adalah logam yang paling ringan, diantara logam

Struktur dasar kristal pada mineral lempung terdiri atas satu atau dua lapisan silikon dioksida dengan satu lembaran aluminium oksida atau magnesium oksida. Di dalam

Anodizing adalah proses pembentukan lapisan oksida pada logam dengan cara mereaksikan atau mengkorosikan suatu logam terutama aluminium dengan oksigen (O2) yang

diperlukan dalam industri perkakas. Electroplating banyak digunakan dalam berbagai industri untuk pelapisan benda logam dengan lapisan tipis dari logam lain yang berbeda. Lapisan

Bahan restorasi yang digunakan sebagai lapisan penutup adalah resin komposit packable yang memiliki karakteristik shrinkage yang rendah, lebih kuat, lebih tahan terhadap

Disebut sebagai baja tahan karat (stainless steel ) karena jenis baja ini tahan terhadap pengaruh oksigen dan memiliki lapisan oksida yang yang stabil pada

$ebagai mineral industri, zirkon banyak digunakan oleh industri keramik, gelas, untuk pasir 0etak (>oundry) dalam industri penge0oran logam, industri bahan tahan api

Tembaga dan paduannya mempunyai lapisan oksida (CuO) sebagai produk korosi yang melekat pada permukaan logam. Lapisan oksida ini akan hancur oleh adanya konsentrasi ion klorida