TUGAS REVIEW MATERI PEMBELAJARAN BIOLOGI MOLEKULER TM 2
Dosen Pengampu : Dr. Yahmi Ira Setyaningrum., STP., M. Si
Disusun Oleh :
D e v y A r f i k a s a r i (2422012018)
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN MALANG WIDYA CIPTA HUSADA
2023/2024
A. Mikroskop dan Bagian-bagiannya
Untuk mengetahui mikroskop, maka perlu diketahui komponen-komponen mikroskop, macam mikroskop, penggunaan dan pemeliharaannya
Gambar Mikroskop dan bagian-bagiannya
1.
KakiKaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop. Pada kaki melekat lengan dengan semacam engsel, pada mikroskop sederhana (model student).
2.
LenganDengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat ditegakkan atau di rebahkan lengan digunakan juga untuk memegang mikroskop pada saat memindah mikroskop
3.
CerminCermin mempunyai 2 sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung, berfungsi untuk memantulkan sinar dan suber sinar. Cermin datar digunakan bila sumber sinar cukup terang, dan cermin cekung digunakan bila sumber sinar kurang. Cermin dapat lepas dan diganti dengan sumber sinar dari lampu. Pada mikroskop model baru, sudah tidak lagi dipasang cermin, karena sudah ada sumber cahaya yang terpasang pada bagian bawah (kaki).
4.
KondensorKondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar.
5.
DiafragmaDiafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengatur bukaan iris. Letak diafragma melekat pada diafragma dibagian bawah. Pada mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa kondensor.
6.
Meja preparatMeja preparat merupakan tempat untuk meletakkan objek (preparat) yang akan dilihat. Objek diletakkan di meja dengan dijepit oleh penjepit. Dibagian tengah meja terdapat lengan untuk dilewati sinar. Pada jenis mikroskop tertentu, kedudukan meja tidak dapat dinaikan atau diturunkan. Pada beberapa mikroskop, terutama model terbaru, meja preparat dapat dinaik turunkan.
7.
TabungDi bagian atas tabung melekat lensa okuler dengan perbesaran tertentu (15X, 10X dan 15X). Di bagian bawah tabung terdapat alat yang disebut revolver. Pada revolver terdapat lensa obyektif
8.
Lensa obyektifLensa obyektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri penting lensa obyektif adalah memperbesar bayangan obyek dengan perbesaran beraneka ragam sesuai dengan model dan pabrik pembuatnya, misalnya perbesaran lensa obyektif 10X, 40X dan 100X serta mempunyai nilai apertura (NA). Nilai Apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
9.
Lensa okulerLensa mikroskop yang terdapat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4 – 25 kali.
10.
Pengatur kasar dan halusKomponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa obyektif terhadap obyek yang akan dilihat. Pada mikroskop dengan tabung lurus/tegak, pengaturan kasar dan halus untuk menaik turunkan tabung sekaligus lensa obyektif. Pada mikroskop dengan tabung miring, pengatur kasar dan halus untuk menaik turunkan meja preparat.
11.
RevolverRevolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa obyektif dengan cara memutarnya.
12.
ReflektorTerdiri dari dua jenis cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja obyek melalui lubang yang terdapat di meja obyek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang dibutuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
B. Cara menggunakan mikroskop biologi:
a. Menyiapkan mikroskop
1) Meletakkan mikroskop diatas meja yang kokoh
2) Memeriksa mikroskop, bahwa bagian- bagiannya lengkap, dalam keadaan bersih dan tidak rusak
3) Lensa harus dijaga tetap bersih
4) Kalau badan atau meja mikroskop kotor, atau berdebu, bersihkan dengan lap yang bersih
b. Mengatur penyinaran
1) Mengatur cermin sehingga didapat cahaya yang betul
2) Cermin yang lazim dipakai adalah cermin datar untuk mikroskop yang memiliki kondensor, dam cermin cekung untuk mikroskop tanpa kondensor
3) Fungsi kondensor ini untuk mengumpulkan sinar sehingga menambah kekuatan penyinaran
4) Bagi mikroskop yang tidak dilengkapi kondensor, biasanya pengaturan cahaya dilakukan dengan keeping yang dapat diputar
c. Mengatur lensa
1) Jauhkan objektif dengan bonggol pengatur kasar hingga ujung bawah lensa objektif 2) Pasangkan preparat di atas meja mikroskop dengan cara menjepitnya
3) Sambil melihat dari samping mikroskop, dekatkan objektif dengan bonggol pengatur kasar
4) Sambil melihat melalui okuler, jauhkan objektif perlahan- lahan dengan pengatur kasar hingga terlihat bayangan cukup jelas
5) Atur cahaya dengan diafragma
6) Pindahkan objek yang diamati hingga di tengah lapangan pandangan deengan menggeser kaca objek
d. Mengganti perbesaran
1) Memutar objektif yang diinginkan ke sumbu optic
2) Atur kembali diafragma hingga didapat penyinaran yang paling baik
3) Sebelum mengambil preparat dari meja mikroskop, biasakan memindahkan dahulu objektif yang lemah ke sumbu optik
e. Penting diperhatikan
Jangan menggunakan objektif dengan perbesaran yang melbihi apa yang diperlukan.
(Ana Ratnaningsih,1999:11-15) C. Cara Kerja
1. Pengamatan potongan kertas huruf “b” atau “q”
2. Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel
a. Pengamatan epitel rongga mulut (sel hewan)
Meletakkan potongan huruf “b” atau “q” pada gelas objek
Menutup perlahan- lahan gelas obyek dengan gelas penutup
Mengamati preparat dengan menggunakan perbesaran lensa obyektif lemah
Membandingkan letak bayangan dengan letak obyek yang diamati
Menggambar bayangan tersebut
Sambil memandang ke dalam okuler, menggeser preparat dari kiri ke kanan
Menggambar dan menuliskan hasil pengamatan
Meletakkan hasil korekan pada kaca benda Membersihkan scalpel dengan alkohol
Mengorek bagian rongga mulut dengan scalpel
Menutup dengan kaca penutup
Menetesi kaca benda dengan methilen blue sedikit
b. Pengamatan sel bawang merah (sel tumbuhan)
HASIL PENGAMATAN 1. Pengamatan potongan huruf “b”
(obyek yang diamati) (bayangan di mikroskop)
b
Perbesaran 40 kali
Skala 5,27 cm
Bayangan maya, terbalik dan diperbesar
Bukan merupakan bayangan cermin, karena merupakan bayangan lensa
Apabila preparat digeser dari kiri ke kanan, maka bayangannya bergeser ke arah kiri
Apabila preparat digeser dari kanan ke kiri, maka bayangannya bergeser ke arah kanan
Jika preparat digeser ke belakang, maka bayangannya ke depan
Mengamati di bawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat
Menggambar dan memberi keterangan bagian yang teramati
Meletakkan hasil irisan pada kaca benda
Mengambil selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah dengan silet tajam
Menutup dengan kaca penutup Menetesi dengan sedikit air
Mengamati di bawah mikroskop
Menggambar dan memberi keterangan bagian yang teramati
Jika preparat digeser ke depan, maka bayangannya ke belakang 2. Pengamatan potongan huruf “q”
(obyek yang diamati) (bayangan di mikroskop)
q
Perbesaran 40 kali
Skala 5,27 cm
Bayangan maya, terbalik dan diperbesar
Bukan merupakan bayangan cermin, karena merupakan bayangan lensa
Apabila preparat digeser dari kiri ke kanan, maka bayangannya bergeser ke arah kiri
Apabila preparat digeser dari kanan ke kiri, maka bayangannya bergeser ke arah kanan
Jika preparat digeser ke belakang, maka bayangannya ke depan
Jika preparat digeser ke depan, maka bayangannya ke belakang Perbesaran 40 x 10
Pengamatan sel bawang merah (sel tumbuhan)
Keterangan:
1. Membran sel
2. Sitoplasma
3. Inti sel
Perbesaran: 400 x
Cara penggunaan mikroskop
1. Meletakkan mikroskop di tempat yang terang, membuka diafragma hingga maksimal 2. Mengatur posisi cermin
3. Menaikkan kondensor sampai maksimal dengan memutar tombol kondensor 4. Menempatkan preparat di meja mikroskop
5. Turunkan tabung mikroskop sampai lensa objekti hampir menyentuh gelas penutup 6. Mengamati preparat melalui lensa okuler sampai terfokus dengan cara memutar
pengatur kasar, dan pengatur halus Pengamatan potongan huruf “b”
Pada hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa huruf “b” yang diamati menggunakan mikroskop memiliki bayangan yang terbalik menjadi huruf “q”. Pada mikroskop melalui lensa okuler terlihat huruf menjadi lebih besar dan bayangan tersebut tampak seperti kumpulan titik- titik, berbeda dengan huruf yang sebenarnya berupa garis.
Bayangan yang terbentuk terbalik, karena sistem lensa objektif memberikan pembesaran mula- mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke lensa okuler.
Bayangan nyata akan diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya, terbalik dan diperbesar. Bayangan akhir yang diperoleh dalam pengamatan adalah maya, terbalik dan diperbesar.
Pengamatan potongan huruf “q”
Hasil pengamatan yang diperoleh sama dengan pada pengamatan huruf “b”, bayangan akhir yang dibentuk adalah maya, terbalik, dan diperbesar.
Bila preparat (objek) digeser ke kanan maka bayangan bergeser ke kiri, dan apabila preparat digeser ke kiri, maka bayangan bergeser ke kanan. Hal ini karena sifat lensa yang menyebabkan bayangan tidak sama dengan arah yang sebenarnya (terbalik).
Keterangan:
1. Dinding sel 2. Inti sel 3. Sitoplasma Perbesaran: 90 x
Perbesaran: 400 x
Bentuk sel pada tumbuhan teratur, karena adanya dinding sel yang berasal dari selulosa dan dinding sel tersebut melindungi bagian dalam sel. Sedangkan pada sel hewan tidak terdapat dinding sel hanya terdapat membran sel, sehingga bentuknya tidak teratur (berubah-ubah). Letak inti sel tumbuhan yang diamati berada di sisi karena aktivitas sel dan karena differensiasi nucleus.
Fungsi alkohol adalah untuk mensterilkan tusuk gigi, agar tidak terjadi infeksi saat mengambil sel epitel pipi bagian dalam menggunakan tusuk gigi tersebut. Methilen blue yang digunakan untuk menetesi sel epitel berfungsi untuk mewarnai sel agar tampak lebih jelas tanpa mengganggu metabolisme dalam sel, sehingga hasil akan tetap akurat.