• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mimtoffiits - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Mimtoffiits - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1s.!

:;

.l .::i

:ij

PERSEPSI

PESERTA DIDTK TENTANG PENGEMBAI\iGAN KARIR

OLEII

GT]RU

BK PADA KEI,AS XII SMKN

7

PAI}AI{G

ARTIKEL

Mimtoffiits

IrtPM:110601115

PROGRAM STUDI BIMBINGAI\I

DAIT{

KONSELING SEKOLAH TINGGI

KE,GURUAI\I

DAII ILMU PENDIDIKAI\I

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADAI\IG

2016

i#.

).:tr;i .

f . .

(2)

ABSTRAK

Mira Sasmita (NPM: 11060115), Persepsi Peserta Didik tentang Pengembangan Karir oleh Guru BK pada Kelas XII SMKN 7 Padang, Skripsi, Program Studi Bimbingan dan

Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat, 2015

Oleh:

Mira Sasmita Afrizal Sano

Zulfikar

Student Guidance and Counseling, STKIP PGRI Sumatera Barat

Background for this research is some student don’t know about their apptitude and career,curriousity of the student after they had done from their study, and can’t assess her self, it refers to their future after graduating from SMK.Implementation of career guidance by teachers’

BK who have not effective, as well as the lack of confidence of learners will determine his talent and career. The purpose of this study describe the perceptions of students about career development by counseling teacher at SMK 7 Padang seen from: (1) understanding of self-learners with regard to the tendency of a career that will be developed, (2) Provision of orientation and information to students about developed careers , (3) Provision of orientation and information to students in working and effort in live, and (4) giving orientation and information to students about higher education in accordance with a career to be developed.This research is quantitative descriptive. The population of learners is XII grade, and the sample set is by using proportional random sampling technique, totaling 50 people.

Keyword: students perception about career development of SMKn 7 grade XII Padang.

Pendahuluan

Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 tahun 2003 pasal 15 menyatakan bahwa

“Pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Memahami pendapat di atas dapat diketahui bahwa pendidikan kejuruan berhubungan dengan mempersiapkan seseorang untuk bekerja dan dengan memperbaiki pelatihan potensi tenaga kerja.

Hal ini meliputi berbagai bentuk pendidikan, pelatihan, atau pelatihan lebih lanjut yang dibentuk untuk mempersiapkan seseorang untuk memasuki atau melanjutkan pekerjaan dalam suatu jabatan yang sah. Dapat dikatakan pendidikan kejuruan (SMK) adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan mempersiapkan tenaga yang memiliki keterampilan dan

pengetahuan sesuai dengan kebutuhan persyaratan lapangan kerja dan mampu mengembangkan potensi dirinya dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Sekolah Menengah Kejuruan atau yang disebut SMK adalah bagian terpadu dari Sistem Pendidikan Nasional, yang mempunyai peranan penting di dalam menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). SMK Negeri 7 Padang juga ikut serta dalam menyiapkan dan mencerdaskan peserta didik untuk memiliki kemampuan dan keterampilan

sehingga dapat memenuhi

kebutuhan/tuntutan dunia seni pertunjukan, sesuai dengan Visi dan Misi yang ditetapkan SMK Negeri 7 Padang. Sebagaimana yang di jelaskan di bawah ini:

Mengingat pentingnya masalah karir dalam kehidupan manusia, sejak

(3)

awal peserta didik perlu dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan pendidikan dan bimbingan karir yang berkelanjutan. Karir bagi peserta didik bukan hal yang mudah untuk ditentukan dan menjadi pilihan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki namun haruslah ditentukan. Membentuk hal yang demikian harus didasarkan pada keputusan peserta didik itu sendiri yang didasarkan pada pemahaman diri tentang kemampuan bakat dan minat serta pengenalan karir. Winkel (1997: 139) menyatakan bahwa:

Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan, atau memilih jabatan tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam penyesuaian diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki.

Menurut Sukardi (2010: 59) dalam bidang bimbingan karir, membentuk peserta didik merencanakan dan mengembangkan masa depan karir.

Bidang ini dapat dirincikan menjadi pokok-pokok berikut:

1. Pemantapan pemahaman diri

berkenaan dengan

kecenderungan karir yang hendak dikembangkan.

2. Pemantapan orientasi dan informasi karir pada umumnya, khususnya karir yang dikembangkan.

3. Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan

usaha memeperoleh

penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

4. Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karir yang hendak di kembangkan.

Bagi peserta didik di sekolah kejuruan sebagai calon tenaga kerja memiliki tugas perkembangan, yaitu memilih lapangan kerja yang sesuai

dengan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didik yang sekolah. Potensi yang dimaksud ialah termasuk pengetahuan, keterampilan berfikir, kemampuan kerja dan sikap terhadap pekerjaan. Perkembangan karir adalah suatu proses yang terikat secara sosial, artinya perkembangan ini ikut dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan, kondisi ekonomi, kondisi geografis, status kesukaan, status jenis kelamin, dan status kelompok sosial.

Gabungan dari semua hal tersebut akan mempengaruhi nilai-nilai, sikap pandangan, segala harapan yang dipengaruhi terhadap perananya dalam

dunia kerja serta

kemungkinan/kesempatan yang terbuka baginya untuk memegang jabatan tertentu.

Karir bagi peserta didik bukan hal yang mudah untuk ditentukan dan menjadi pilihan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki namun haruslah ditentukan. Membentuk hal yang demikian harus didasarkan pada keputusan peserta didik itu sendiri yang didasarkan pada pemahaman diri tentang kemampuan bakat dan minat serta pengenalan karir dalam bidang pengembangan jurusannya.

Tugas-tugas perkembangan bagi peserta didik di sekolah sebagai calon tenaga kerja ialah memilih lapangan kerja yang sesuai dengan potensi-potensi yang dimiliki. Potensi yang dimaksud ialah termasuk pengetahuan, keterampilan berfikir, kemampuan kerja dan sikap terhadap pekerjaan.

Perkembangan karir adalah suatu proses yang terikat secara sosial, artinya perkembangan ini ikut dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan, kondisi ekonomi, kondisi geografis, status kesukaan, status jenis kelamin, dan status kelompok sosial. Gabungan dari semua hal tersebut akan mempengaruhi nilai- nilai, sikap pandangan, segala harapan yang dipengaruhi terhadap peranannya dalam dunia kerja serta kemungkinan/kesempatan yang terbuka baginya untuk memegang jabatan tertentu setelah lulus dari sekolah tergantung pada seseorang melanjutkan karir atau bakat yang telah dimiliki.

(4)

Persepsi salah suatu aspek kognitif individu yang sangat penting yang memungkinkan untuk dapat mengetahui dan memahami sekeliling individu. Tanpa persepsi yang benar seseorang tidak dapat menangkap dan memaknai berbagai fenomena, informasi yang ada di sekitar individu. Demikian juga dengan kehadiran peserta didik di sekolah tidak akan mendapatkan manfaat yang berarti dari informasi atau materi pembelajaran yang disampaikan atau mungkin malah menyesatkan tanpa ada persepsi yang benar.

Persepsi adalah suatu proses pengenalan atau identifikasi suatu dengan mengunakan panca indra, pesan yang diterima individu sangat tergantung pada seluruh pengalaman yang telah diperoleh melalui proses berkarir dan belajar, serta dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu.

Menurut Leavitt (Desmita, 2009: 177)

“Persepsi adalah bagaimana cara seseorang melihat sesuatu atau bagaimana seseorang memandangatau mengartikan sesuatu”.

Keputusan tentang pendidikan yang akan dipilih dan diikutinya mempunyai implikasi langsung dengan lapangan kerja, jabatan, atau karir seseorang yang dicita-citakan setelah menamatkan studinya dalam jenjang pendidikan tertentu. Jadi, dengan demikian dapat dikatakan bahwa ketepatan dalam mengambil keputusan tentang pendidikan sambungan yang akan dijalani memiliki dampak tertentu dalam menentukan arah pilih jabatan atau karir setelah menamatkan studinya di sebuah sekolah kejuruan.

Seorang guru BK menempati posisi yang strategis dalam upaya pembinaan peserta didik, baik untuk tujuan preventif, kuratif, maupun rehabilitatif. Peranan guru BK (Bimbingan dan Konseling) di sekolah sangat bermakna untuk dapat membantu siswa yang bermasalah. Guru BK tentunya harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai tahapan perkembangan fisik, mental, sosial, spiritual di masa remaja. Corak kehidupan remaja, pemikiran tentang diri dan lingkungannya, gaya hidup yang

dianut dan pandangan remaja perlu dipahami dengan baik oleh seorang guru BK. Peranan (role) guru artinya keseluruhan perilaku yang harus dilakukan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru. Guru mempunyai peranan yang luas, baik di sekolah, di keluarga maupun di masyarakat. Guru merupakan faktor utama dalam keseluruhan proses pendidikan. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik,dia memegang berbagai jenis peranan yang mau tidak mau harus dilaksanakan sebagai seorang guru.

Sutirna (Surya, 2003: 133) mengatakan bahwa guru yang baik dan efektif ialah guru yang dapat memainkan peranan peranan itu secara baik. Peranan-peranan tersebut adalah sebagai perancang pengajaran, pengelola pengajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan sebagai pembimbing.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan peranan guru BK adalah seorang yang melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan berbagai peranannya.

Dalam setiap pelajaran yang diberikan, guru dapat menyelipkan berbagai macam hal yang berkaitan dengan pekerjaan/jabatan/karir peserta didik di masa mendatang, disesuaikan dengan tahap perkembangan karir. Kalau ada tenaga khusus untuk Bimbingan Karir, maka penyediaan jam khusus akan sangat bermanfaat. Selain melakukan konseling dan bimbingan yang menyangkut soal karier, BK juga melakukan penyuluhan-penyuluhan mengenai pentingnya mengenal potensi yang ada dalam diri dan juga termasuk minat dan bakat karena nantinya berguna untuk penentu masa depan selepasnya dari SMK.hal yang telah dilakukan oleh guru BK memberikan layanan orientasi dan informasi terhadap dunia kerja yang akan di jalani oleh peserta didik sehingga dengan adamya bimbingan karir peserta didik menjadi lebih mudah dalam dunia kerja yang sesui dengan bakat yang dimiliki.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah penulis lakukan pada hari Kamis tanggal 5 Desember 2014, yang di dapat bahwa adanya peserta didik yang

(5)

belum bisa mengetahui apa persamaan bakat dan karirnya, adanya rasa kecemasan peseta didik takut untuk setelah lulus tidak bekerja di bidangnya, adanya peserta didik yang belum bisa memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan, cita- citanya, adanya peserta didik yang bingung dalam pemilihan karir setelah tamat SMK, adanya pelaksanaan layanan bimbingan karir oleh guru BK yang belum efektif, serta kurangnya rasa percaya diri peserta didik untuk bakatnya dalam menentukan karir.

Pelaksanaan layanan bimbingan karir oleh guru BK yang kurang efektif. Berdasarkan fenomena yang terlihat di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul: Persepsi Peserta Didik tentang Pengembangan Karir oleh Guru BK pada Kelas XII SMKN 7 Padang.

Metode Penelitian

maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya sehingga hanya berupa ungkapan data. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan dan menafsirkan data. Menurut Martono (2011: 17)

“Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan karakter suatu variabel, kelompok atau gejala sosial yang terjadi di masyarakat”. Menurut Arikunto (2002: 64) mengemukakan penelitian deskriptif merupakan “Penelitian yang dimaksud untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian”.

Sebelum angket diadministrasikan kepada responden, ada beberapa prosedur yang dilakukan yaitu:

1. Peneliti membaca berbagai sumber untuk menguatkan kajian teori sehingga memudahkan peneliti dalam mengembangkan instrumen penelitian.

2. Penyusunan kisi-kisi angket, terlebih dahulu ditetapkan variabel, kemudian menjadi sub variabel, setelah itu

menjadi beberapa indikator. Kisi-kisi angket tersebut diturunkan menjadi butir-butir pertanyaan, kemudian di konsultasikan kepada dosen pembimbing.

3. Untuk menguji dan mengetahui validitas alat pengumpulan data atau instrumen maka dilakukan judge oleh 3 orang dosen prodi BK STKIP PGRI.

4. Setelah dijudge masih ada beberapa hal yang perlu di perbaiki, kemudian angket di perbaiki, kemudian angket di perbaiki dan dikonsultasikan kembali kepada dosen pembimbing, lalu angket dilakukan uji coba terlebih dahulu kepada 10 orang yang berguna untuk mencari validitas dan realibilitas.

5. Uji validitas instrumen dapat dilakukan untuk melihat apakah instrumen mampu mengukur variabel permasalahan yang akan diteliti.

Perolehan data hasil dari uji validitas angket persepsi peserta didik tentang pengembangan karir oleh guru BK kelas XII SMKN 7 Padang di atas, diperoleh hasil bahwa dari 47 pernyataan yang dimuat pada insturmen terdapat 2 item pernyataan yang tidak valid (drop), dan 45 pernyataan dinyatakan valid. Jadi dapat disimpulkan bahwa item yang bisa digunakan untuk melakukan penelitian ini hanya 45.. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran 6 halaman 93.

6. Setelah data diuji validitas kemudian dilakukan uji reliabilitas. Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut cukup baik.

Sebagai alat pengumpul data yang baik .

Hasil dan Pembahasan

1. Pemantapan Pemahaman Diri Berkenaan dengan Kecenderungan Karir yang Hendak Dikembangkan Berdasarkan hasil pengolahan data tentang persepsi peserta didik tentang pengembangan karir oleh guru BK pada kelas XII

(6)

SMKN 7 Padang dalam hal pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak dikembangkan berada pada kriteria baik (48,0%) sebanyak 48 peserta didik.

Penting dalam bimbingan karir adalah pemahaman dan penyesuaian diri baik terhadap dirinya maupun terhadap dunia kerja.

dapat dikatakan bahwa bimbingan karir merupakan suatu proses bantuan yang diberikan pada individu melalui berbagai cara dan bentuk layanan agar ia mampu merencanakan karirnya dengan mantap sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan, pengetahuan dan kepribadian serta faktor-faktor yang mendukung kemajuan dirinya. Faktor-faktor yang mendukung perkembangan diri tersebut misalnya informasi karir yang diperoleh peserta didik dan status sosial ekonomi orang tua.

membantu individu memperoleh kompetensi yang diperlukan agar dapat menentukan perjalanan hidupnya dan mengembangkan karir kearah yang dipilihnya secara optimal (Sukardi,2010:59).

Dari hasil data yang telah peneliti lakukan dapat simpulkan bahwa, persepsi peserta didik tentang pengembangan karir oleh guru BK pada kelas XII SMKN 7 Padang dalam hal pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak di kembangkan berada pada baik maka dapat diketahui bahwa guru BK telah memberikan bantuan layanan kepada peserta didik untuk mampu mrencanakan karirnya dengan mapan sesuai dengan baik, minatdan kemampuan, pengetahuan dan kepribadian serta faktor-foktor yang mendukung kemajuan dirinya.

2. Pemantapan Orentasi dan Informasi Karir pada Umumnya, Khususnya Karir yang Dikembangakan

Berdasarkan hasil pengolahan data tentang persepsi peserta didik tentang pengembangan karir oleh guru BK pada kelas XII SMKN 7 Padang dalam hal Pemantapan Orentasi dan Informasi Karir pada Umumnya, Khususnya Karir yang dikembangakan berada pada kriteria baik (76,0%) sebanyak 38 peserta didik.

Agar peserta didik dapat menyiapkan masa depannya dengan baik, peserta didik harus dibekali dengan sejumlah informasi karir yang akan dipilihnya. Informasi yang cukup dan tepat tentang seseorang individu, merupakan aset bagi individu yang bersangkutan untuk memahami faktor-faktor yang ada pada dirinya, faktor kekuatan maupun faktor kelemahan-kelemahannya.

Informasi karir adalah informasi yang mendukung perkembangan bidang pekerjaan, dan berdasarkan informasi itu memungkinkan seseorang mengadakan pengujian akan kesesuaian dengan konsep dirinya.

Lebih lanjut dikatakan informasi karir tidak hanya sekedar merupakan objek faktual, tetapi sebagai kemampuan proses psikologis untuk mentransformasikan informasi itu dikaitkan dengan pilihan dan tujuan hidup masa depan. Melalui kegiatan bimbingan karir, peserta didik dibekali dan dilatih dengan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan apa, mengapa dan bagaimana merencanakan masa depan.

Dari hasil data yang telah peneliti lakukan dapat simpulkan bahwa persepsi peserta didik tentang pengembangan karir oleh guru BK pada kelas XII SMKN 7 Padang dalam hal Pemantapan Orentasi dan Informasi Karir pada Umumnya,

Khususnya Karir yang

Dikembangaka berada pada kriteria yang baikmaka dapat diketahui bahwa guru BK telah memberikan layanan pada peserta didik mulai dari kelas satu sampai tamat SMK pelatihan,bimbingan untuk kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan

(7)

bagaimana merencanakan karir sepanjang hidup (career life span) melalui layanan orientasi dan informasi.

3. Orientasi dan Informasi Terhadap Dunia Kerja Dan Usaha Memperoleh Penghasilan untuk Memenihi Kebutuhan Hidup

Berdasarkan hasil pengolahan data tentang persepsi peserta didik tentang pengembangan karir oleh guru BK pada kelas XII SMKN 7 Padang dalam hal orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenihi kebutuhan hidup berada pada kriteria baik (38,0%) sebanyak 19 peserta didik. Salah satu bentuk layanan yang diberikan sekolah dalam upaya mempersiapkan peserta didik memasuki dunia kerja adalah bimbingan karir di samping kegiatan kurikuler. Melalui bimbingan karir peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih tepat tentang dirinya, pengenalan terhadap berbagai jenis sumber- sumber kehidupan serta penghargaan yang objektif dan sehat terhadap karir.

Sukardi (1984:112) mengemukakan pada dasarnya informasi karir terdiri dari fakta-fakta mengenai pekerjaan, jabatan atau karir dan bertujuan untuk membantu individu memperoleh pandangan, pengertian dan pemahaman tentang dunia kerja dan aspek-aspek dunia kerja.

Dari hasil data yang telah peneliti lakukan dapat simpulkan bahwa persepsi peserta didik tentang pengembangan karir oleh guru BK pada kelas XII SMKN 7 Padang dalam hal orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenihi kebutuhan hidup berada pada kriteria baik maka dapat diketahui bahwa guru BK telah memberikan peserta dididk orientasi

dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenihi kebutuhan hidup sesuai dengan dengan pandangan , pengertian dan pemahaman tentang dunia kerja dan aspek-aspek dunia kerja.

4. Orientasi dan Informasi Terhadap Pendidikan yang Lebih Tinggi, Khususnya Sesuai dengan Karir yang Hendak Dikembangkan

Berdasarkan hasil pengolahan data tentang persepsi peserta didik tentang pengembangan karir oleh guru BK pada kelas XII SMKN 7 Padang dalam hal orentasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karir yang hendak dikembangkan berada pada kriteria baik (52,0%) sebanyak 26 peserta didik. Materi tersebut antara lain mengenai: Program studi di perguruan tinggi; Studi lanjut yang disesuaikan dengan bakat, minat, kondisi (psikis dan fisik) peserta didik; Kehidupan mahasiswa di perguruan tinggi Indonesia dan di luar negeri; Plus minus tentang prodi, kehidupan mahasiswa di perguruan tinggi baik di dalm mau pun di luar kota; Biaya hidup di luar negeri;

Strategi memilih program studi di perguruan tinggi, yaitu dapat mengidentifikasi posisinya (peserta didik) di sekolah.

Dari hasil data yang telah peneliti lakukan dapat simpulkan bahwa persepsi peserta didik tentang pengembangan karir oleh guru BK pada kelas XII SMKN 7 Padang dalam hal orentasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karir yang hendak dikembangkan berada pada kriteria baik maka, dapat diketahui bahwa guru BK telah memberikan peerta didik orientasi dan informasi tentang berguruan tinggi atau pendididkan lanjutan sesuai dengan karir yang hendak peserta didik kembangkan.

Kesimpulan

(8)

Berdasarkan analisis data dan

pembahasan maka dapat diambil kesimpulan mengenai persepsi peserta didik tentang pengembangan karir oleh guru BK pada kelas XII SMKN 7 Padang, dalam hal:

1. Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak dikembangkan berada pada kriteria baik.

2. Pemantapan orientasi dan informasi karir pada umunya, khususnya karir yang dikembangkan berada pada kriteria baik.

3. Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup berada pada kriteria baik.

4. Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi,khususnya sesuai dengan karir yang hendak di kembangkan berada pada kriteria baik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi peserta didik tentang pengembangan karir oleh guru BK pada kelas XII SMKN 7 Padang berada pada kriteria baik.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti ingin mengajukan saran kepada:

1. Peserta didik, agar peserta didik mandiri dalam memahami karir yang akan di lanjutkan untukke depanya sesuai dengan bakat yang dimiliki.

2. Guru BK, agar dapat lebih meningkatkan pelayanan bimbingan karir khusunya informasi dan orientasi karir dalam membenruk peserta didik

merencanakan dan

mengembangkan masadepan karir dengan mantap..

3. Kepala sekolah, agar mendukung layanan yang diberikan oleh guru BK dengan memberikan jam

khusus untuk BK serta sarana dan prasarana, dilihat dari hasil penelitian banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan karir.

4. Guru bidang studi, agar dapat melahirkan guru BK yang profesional nantinya jika berada di lapangan serta memilki ilmu yang luas.

5. Program Studi, agar dapat melahirkan guru BK yang profesional nantinya jika berada di lapangan serta memilki ilmu mengenai.

6. Peneliti selanjutnya, agar dijadikan pedoman bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian pada aspek yang lain.

KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: RinekaCipta Arikunto, Suharsimi.

2002.Prosedur Penelitian.

Jakarta: RinekaCipta Desmita. 2009. Psikologi peserty Didik. Bandung:

Remaja

RosdakaryaHamalik, Oemar. 2000. Piskologi belajar Mengajar.

Bandung: Sinar Baru Grasindo

Lestana, Jeanette Murad.

2005. Dasar-dasar

Konseling. Jakarta: UI-Press Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan.

Bandung: Pustaka Setia Manrihu, Mohamad Toyeb.1988. Pengantar Bimbingandan Konseling Karir. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan DJPT-PPLPTK

Martono, Nanang. 2011.

Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Raja Grafindo

(9)

Narbuko, Cholid. 2009.

Metodologi Penelitian.

Jakarta: Penerbit BumiAksara

Salahudin. 2010. Bimbingan Karir. Bandung: Penerbit Raja Grafindo

Sukardi, Dewa Ketut. 1984.

Bimbingan karir di sekolah- sekolah.Jakarta: Ghalia Indinesia

Sukardi, Dewa Ketut. 2008.

Pengantar pelaksanaan bimbingan dan konselingdi sekolah . Jakarta: Rineka Cipta

Sukardi, Dewa Ketut.

2010.Pengantar

Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah.

Jakarta: RinekaCipta Undang-undang Sistem pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

pendidikan Nasional.

Depdikbud: Jakarta

Walgito, Bimo. 2010.

Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Jakarta:

CV. Andi Offset

Walgito, Bimo. 2004.

Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Jakarta:

CV. Andi Offset

Walgito, Bimo.2010.

Pengantar Psikologi Umum.

Yogyakarta : CV. Andi Offset

Winkel. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:

Grasindo

Yusuf, A. Muri. 2011.

Metodologi Penelitian.

Padang: FIP UNP

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa pengembangan lembar kerja peserta didik matematika

Dari hasil penelitian dapat peneliti simpulkan bahwa Peran guru bimbingan dan konseling dalam pengambilan keputusan karier siswa kelas XII di MAN 4 Banjar yaitu dengan