Cetakan 1
Cetakan 1
Praktik Pengalaman Lapangan I
Mata Kuliah Inti
Pendidikan Profesi Guru Prajabatan Tahun 2022
Cetakan 1
Kurator/Penulis :
DR. Endang Sri Andayani, MSi, Ak, CA
Penelaah:
Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D.
Lestia Primayanti, S.Psi.
Woro Sri Hastuti, S.Pd., M.Pd Dr. Mugiyo Hartono, M.Pd
Desain Grafis dan Ilustrasi:
Tim Desain Grafis
Copyright © 2022
Direktorat Pendidikan Profesi Guru
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan
Dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD). mengamatkan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selanjutnya dalam Pasal 8 UUGD menyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Sesuai dalam Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bahwa pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang menyiapkan Mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus.
Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan merupakan program pendidikan yang menyiapkan guru sebagai sumber daya manusia berkualitas untuk memenuhi kondisi ideal guru di Indonesia yang meliputi aspek kuantitas, distribusi, kualifikasi, dan kompetensi. PPG Prajabatan bertujuan menghasilkan guru profesional pemula yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila, semangat gotong royong, dan mampu menggunakan teknologi digital, serta melahirkan hal-hal yang inovatif dan kreatif. Selain itu, PPG Prajabatan menekankan pada konsep Merdeka Belajar, yang berpusat kepada peserta didik dan pembelajarannya, berkomitmen menjadi teladan dan pembelajar sepanjang hayat serta memiliki dasar-dasar kepemimpinan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, PPG Prajabatan mengedepankan penguatan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional melalui clinical practice atau program praktik lapangan yang diintegrasikan dalam perkuliahan. Sebagai calon guru pemula, mahasiswa PPG Prajabatan perlu dibekali pengalaman pembelajaran yang bermakna yang nantinya akan bermanfaat ketika mereka mengajar di kelas. Hal ini dilaksanakan
dengan perkuliahan berbasis kegiatan dan refleksi yang dikombinasikan dengan praktik lapangan, termasuk di sekolah tempat guru pemula akan ditugaskan.
Pelaksanaan PPG Prajabatan melibatkan pengajar dari unsur akademisi, praktisi pendidikan, dan Guru Penggerak. Keterlibatan pengajar dari berbagai unsur ini bertujuan untuk menjembatani teori dan praktik di lapangan.
Paket-paket modul digunakan dalam perkuliahan yang dilaksanakan selama dua semester melalui tiga kelompok mata kuliah, yaitu: Mata Kuliah Inti, Mata Kuliah Pilihan Selektif, dan Mata Kuliah Pilihan Elektif. Setiap modul perkuliahan mencakup komponen Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) dan asesmen, perangkat pembelajaran, dan isi modul. Asesmen ketercapaian CPMK dilaksanakan di antaranya melalui projek, studi kasus, portofolio, dan tes.
Perangkat pembelajaran meliputi Lembar Kerja (LK), media, dan sumber belajar yang dilengkapi dengan pranala ke sumber belajar lainnya sebagai pengayaan.
Isi modul disusun berdasarkan alur MERDEKA, yaitu: Mulai dari diri (M), Eksplorasi konsep (E), Ruang kolaborasi (R), Demonstrasi kontekstual (D), Elaborasi pemahaman (E), Koneksi antar materi (K), dan Aksi nyata (A). Modul dengan alur MERDEKA diharapkan dapat membantu mahasiswa mempersiapkan diri dalam mencapai tuntutan profesi sebagai agen yang mencerdaskan kehidupan bangsa dan mampu mencetak generasi yang membawa perubahan ke hal yang lebih baik.
Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim penyusun dan berbagai pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif mewujudkan penyelesaian modul ini serta membantu terlaksananya PPG Prajabatan. Semoga Allah Yang Mahakuasa senantiasa memberkati upaya yang kita lakukan demi pendidikan Indonesia. Amin.
Jakarta, September 2022
Kata Pengantar Direktur Pendidikan Profesi Guru
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah mengambil kebijakan untuk secara bertahap mengganti guru-guru yang memasuki masa pensiun/purna tugas melalui pengangkatan guru baru yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru Prajabatan (PPG Prajabatan).
Kebijakan tersebut menuntut kesiapan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) menyelenggarakan PPG Prajabatan dengan jumlah peserta PPG Prajabatan sesuai dengan kebutuhan dan kualitas lulusan untuk menjawab tantangan kebutuhan pendidikan di sekolah.
Menanggapi tuntutan tersebut, Direktorat Pendidikan Profesi Guru (Direktorat PPG) mengkoordinasikan proses peningkatan kapasitas LPTK dalam menyelenggarakan PPG Prajabatan dalam hal jumlah dan mutu pendidikan. Untuk menanggapi tuntutan kualitas penyelenggaraan PPG Prajabatan, salah satu aktivitas yang telah dilakukan oleh Direktorat PPG, di bawah arahan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, telah mengembangkan Modul PPG Prajabatan. Hasil pengembangan tersebut dimuat di dalam dokumen ini.
Modul PPG Prajabatan memuat materi, alur, aktivitas, dan penugasan mahasiswa PPG Prajabatan. Kami berharap dengan adanya Modul PPG Prajabatan ini penyelenggaraan PPG Prajabatan di seluruh LPTK dapat terselenggara secara terstandar agar dihasilkan guru yang memiliki profil dan kompetensi sesuai kebutuhan perkembangan dunia pendidikan secara global.
Kami berterimakasih kepada LPTK penyelenggara PPG Prajabatan atas dukungan dan kerjasama dalam menyelenggarakan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Jakarta, September 2022
Plt. Direktur Pendidikan Profesi Guru,
Temu Ismail, S.Pd., M.Si.
Daftar Isi
Hlm.
Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan 1
Kata Pengantar Direktur Pendidikan Profesi Guru 3
Daftar Isi 4
BAB 1. Pendahuluan 1
A. Pengertian ... 1
B. Landasan ... 2
C. Tujuan PPL ... 2
D. Prinsip Dasar PPL ... 4
E. Asesmen PPL ... 5
BAB 2. Sistem & Prosedur PPL 6 A. Sistem PPL ... 6
B. Prosedur ... 6
C. Kegiatan ... 7
1. Tempat Kegiatan PPL 7 2. Pengelolaan PPL 7 D. Supervisi Klinis ... 10
E. Pembelajaran Reflektif ... 10
F. Sistem Penilaian PPL ... 11
BAB 3. Praktik Pengalaman Lapangan I 13 A. Orientasi ... 13
1. Penyusunan Perangkat Pembelajaran (PLAN) 18
2. Pelaksanaan Pembelajaran (DO & SEE) 19
3. Refleksi Pembelajaran dan Menyusun Rencana Tindak Lanjut 19
BAB 4. Praktik Pengalaman Lapangan II 22
A. Orientasi ... 22
B. Observasi ... 22
C. Praktik Pembelajaran Terbimbing ... 24
D. Praktik Pembelajaran Mandiri ... 24
E. Melaksanakan Kegiatan Non Mengajar ... 25
F. Perbaikan Pembelajaran Berkelanjutan melalui PTK Kolaboratif ... 25
BAB 5. Pengelolaan 28 A. Mekanisme PPL PPG ... 28
B. Persyaratan ... 29
1. Sekolah Mitra PPL PPG Prajabatan 29 2. Dosen Pembimbing Lapangan 29 3. Guru Pamong 30 C. Tugas dan Tanggungjawab ... 30
1. Guru Pamong 30 2. Dosen Pembimbing Lapangan 31 3. Kepala Sekolah Mitra 32 Lampiran 33 A. Lampiran 1: Contoh Format Lembar Observasi _Karakteristik Peserta Didik ... 33
B. Lampiran 2: Contoh Format Lembar Observasi _RPP ... 35
C. Lampiran 3: Format Lembar Observasi _Pelaksanaan Pembelajaran untuk Observer ... 38
D. Lampiran 4: Contoh Format Lembar Observasi _Manajemen Sekolah ... 41
E. Lampiran 5: Contoh Format Lembar Observasi _Lingkungan Belajar di Sekolah 43 F. Lampiran 6. Contoh Format Laporan Hasil Observasi ... 45
G. Lampiran 7: Format Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran untuk
Supervisor ... 46
H. Lampiran 8: Contoh Jurnal Harian ... 49
I. Lampiran 9. Contoh Panduan Penilaian RPP oleh Dosen Pembimbing ... 51
J. Lampiran 10: Contoh Format Penilaian Penyusunan Perangkat Pembelajaran ... 53
K. Lampiran 11: Contoh Panduan Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran oleh DPL dan GP ... 56
L. Lampiran 12: Format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran oleh DPL dan GP ... 58
M. Lampiran 13: Format Penilaian Jurnal Harian ... 61
N. Lampiran 14 : Panduan Penilaian Kompetensi Personal dan Sosial ... 63
O. Lampiran 15 : Format Penilaian Kompetensi Personal dan Sosial ... 67
BAB 1. Pendahuluan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah inti yang harus ditempuh oleh mahasiswa PPG Prajabatan untuk mengembangkan dan memperkuat kompetensinya dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik profesional di sekolah. Proses pe ngembangan kemampuan mengajar para calon guru ditempuh dengan menerapkan prinsip yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu niteni (mengamati), nirokke (menirukan), dan nambahi (mengembangkan). Mahasiswa PPG belajar mengembangkan identitas guru dan proses pembelajarannya dengan mengintegrasikan pemahaman analitikal konteks satuan pendidikan tertentu dengan konsep dan praktik mata kuliah inti lainnya.
Pengalaman praktik mahasiswa PPG dirancang sebagai proses perbaikan berkelanjutan melalui format lesson study dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaboratif.
Untuk menjamin kegiatan PPL sesuai standar mutu Program PPG Prajabatan, panduan ini dibuat sebagai acuan bagi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Mahasiswa PPG, Guru Pamong (GP) PPL, Kepala Sekolah, atau mitra program PPG dalam menjalankan perannya dalam mata kuliah PPL. Panduan ini memberikan gambaran umum tentang PPL mulai dari pengertian, tujuan, prinsip dasar, prosedur dan kegiatan PPL, sampai dengan evaluasinya. Implementasi panduan ini dapat disesuaikan dengan konteks sosial, kultural, dan akademik di tiap perguruan tinggi penyelenggara PPG Prajabatan.
A. Pengertian
Sesuai dengan Permenristekdikti No 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru, dalam pasal 1 ayat 9 dijelaskan bahwa PPL adalah kegiatan mahasiswa peserta Program PPG untuk mempraktikkan kemampuannya dalam pembelajaran di sekolah mitra. PPL dilaksanakan selama 2 (dua) semester, di mana pada Semester I dilaksanakan PPL I (PPL Terbimbing) dan pada Semester II dilaksanakan PPL II (PPL Mandiri).
B. Landasan
Panduan PPL PPG Prajabatan ini disusun dan dilaksanakan dengan acuan:
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru
4. Permenristekdikti Nomor 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru 5. Permendikbud No 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi 6. Perdirjen GTK Nomor 2182/B/PD.00.02/2022 Tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan
C. Tujuan PPL
Secara umum, PPL bertujuan agar mahasiswa PPG memiliki pengalaman nyata dan kontekstual dalam menerapkan seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi penguasaan materi bidang studi secara utuh. Secara khusus, tujuan PPL yang dirumuskan dalam bentuk Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK). CPMK PPL I adalah agar mahasiswa:
1. Terampil mengidentifikasi karakteristik peserta didik, lingkungan belajar, dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah secara mandiri dan bertanggungjawab (S1, KU1)
2. Mampu mengevaluasi secara kritis karakteristik peserta didik, lingkungan belajar, dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah, secara kolaboratif dengan teman sejawat, guru sekolah, kepala sekolah, dan dosen pembimbing (S1, KU4, KU6)
karakteristik peserta didik, lingkungan belajar serta tahapan belajar yang sesuai dengan karakteristik bidang ilmu dan teknologi yang dilakukan secara kolaboratif dengan teman sejawat, guru pamong, dan dosen pembimbing) (S1, KU6, KK2, KK3)
5. Terampil melakukan praktik pembelajaran secara terbimbing sesuai dengan RPP yang disusun secara bertanggungjawab dengan mengedepankan nilai etika profesi guru (S1, KK2, KK3)
6. Terampil melakukan penilaian hasil belajar (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) peserta didik sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian (S1, KK2, KK3)
Sedangkan CPMK Mata kuliah PPL II adalah mahasiswa:
1. Mampu menunjukkan profesionalitas sebagai guru secara mandiri dan bertanggung jawab dengan mengutamakan kedisiplinan dan etika profesi serta menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. (S1, KU1, KU2, KU6, KU7
2. Mampu mengevaluasi secara kritis karakteristik peserta didik, lingkungan belajar, dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah di bawah bimbingan GP dan DPL (S1, KU, KU6)
3. Mampu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai; dan berdasarkan hasil evaluasi kritis terhadap karakteristik peserta didik dan lingkungan belajar; dengan mengintegrasikan teknologi dan pembelajaran berbasis proyek; yang didiskusikan bersama rekan sejawat, guru pamong, dan dosen pembimbing (S1, KU6, KK1, KK2, KK3)
4. Mampu melakukan praktek mengajar secara terbimbing dan mandiri, sesuai dengan RPP yang disusun; dengan mengedepankan kebutuhan peserta didik yang beragam untuk memenuhi nilai-nilai kemanusiaan, toleran, dan multikulturalisme. (S1, KK1, KK2, KK3)
5. Mampu melakukan metode penilaian hasil belajar yang beragam yang meliputi 3 domain pembelajaran (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) peserta didik sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian (S1, KK1, KK2, KK3)
6. Mampu melakukan refleksi dan inovasi pembelajaran secara berkelanjutan melalui Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif (PTKK) untuk memecahkan berbagai masalah pembelajaran secara sistematis (S1, KU1, KU2, KU6, KK1, KK2, KK3)
D. Prinsip Dasar PPL
Pada dasarnya PPL dapat dikembangkan secara mandiri oleh masing-masing penyelenggara PPG dengan berpijak pada prinsip berikut ini:
1. PPL dikembangkan secara bertahap, yakni:
a. Observasi terhadap peserta didik dan lingkungan belajar b. Praktik pembelajaran terbimbing
c. Praktik pengajaran mandiri
d. Studi kasus terhadap seorang atau sekelompok peserta didik yang bermasalah dalam pembelajaran (case study/case reasoning)
Aktivitas di semua tahapan dicatat di dalam Jurnal Harian (Lampiran 8) 2. Praktik pembelajaran dilakukan dengan siklus: menyusun rencana
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melakukan evaluasi dan refleksi pelaksanaan pembelajaran, dan menyusun rencana tindak lanjut untuk pembelajaran berikutnya.
3. Pelaksanaan praktik pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan inquiry yang sesuai dengan konteks belajar siswa.
4. PPL dilakukan dengan menggunakan pendekatan reflektif terhadap seluruh tahapan PPL. Reflektif adalah proses memikirkan dan merenungkan tindakan dan proses berpikir yang telah dilaluinya sehingga melalui proses tersebut seseorang melakukan proses belajar secara berkelanjutan (Schon, 1983). Di dalam PPL, dosen dan guru pamong memberikan tugas dan pertanyaannya-
5. Beban belajar PPL
a. PPL I dilakukan dengan tahapan observasi, asistensi mengajar, dan 3 siklus pembelajaran terbimbing)
b. PPL II dilakukan dengan tahapan 1 kali siklus pembelajaran terbimbing dan 5 kali siklus pembelajaran mandiri.
6. PPL terhubung (embedded) dengan mata kuliah inti lainnya, artinya kegiatan PPL berkaitan dengan pencapaian kompetensi di mata kuliah lain.
Pengetahuan yang dipelajari pada perkuliahan teori direfleksikan, dikontekstualisasikan, atau dipraktikkan oleh calon guru pada kegiatan PPL di sekolah. Mata kuliah yang terhubung dengan Mata Kuliah PPL adalah (1) Mata Kuliah Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya (PPDP); (2) Mata Kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I (PPA1); dan (3) Mata Kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif II (PPA 2)
E. Asesmen PPL
Asesmen PPL dititikberatkan pada kemampuan mahasiswa dalam berefleksi terhadap praktik pengajarannya. Refleksi bukan sekedar mengingat atau berpikir tentang apa yang telah dilakukan, namun diawali dengan kesadaran dan pemahaman terhadap sebuah problem/dilema dalam pengajaran dan pembelajaran. Kegiatan refleksi diawali dari mengidentifikasi problem/dilema secara kritis dan membuatnya menjadi eksplisit, menganalisis permasalahan, menemukan solusi-solusi secara kreatif, serta melakukan tindak lanjut untuk memperbaiki pembelajaran secara berkesinambungan
BAB 2. Sistem & Prosedur PPL
A. Sistem PPL
PPL dilaksanakan dengan sistem terintegrasi dengan beberapa mata kuliah teori.
PPL dilaksanakan sepanjang masa studi PPG, yakni dilaksanakan pada semester I dan II. PPL dilaksanakan dengan pendekatan supervisi klinis, yakni melalui bimbingan oleh profesional yaitu Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan Guru Pamong (GP). PPL mengadopsi lesson study dan PTK Kolaboratif untuk melatih mahasiswa melakukan kegiatan reflektif secara berkelanjutan.
B. Prosedur
PPL PPG Prajabatan dilakukan dengan pola series dan embedded dengan mata kuliah teori. PPL diwadahi dalam 2 mata kuliah, yaitu:
1. Mata Kuliah PPL I (6 sks) disajikan pada Semester I, terhubung dengan Mata Kuliah PPDP dan PPA 1
2. Mata kuliah PPL II (10 sks) disajikan pada Semester II, terhubung dengan Mata Kuliah PPA 2
Keterhubungan Mata Kuliah PPL dengan mata kuliah lain tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Mata kuliah PPDP dan PPA dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan PPL di sekolah. Oleh karena itu penjadwalan kegiatan PPL di sekolah harus mempertimbangkan jadwal kuliah teori di kampus.
2. Model pembelajaran mata kuliah PPL dengan mata kuliah terhubung bersifat series, di mana perolehan kompetensi teori dan praktik dilakukan secara
Berikut disajikan prosedur PPL dan keterhubungan Mata Kuliah PPL I dan PPL II serta keterkaitannya dengan Mata Kuliah PPDP, PPA-1, dan PPA-2.
Gambar 2.1
C. Kegiatan
1. Tempat Kegiatan PPL
PPL PPG Prajabatan dilaksanakan di sekolah mitra Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dan memenuhi kriteria seperti yang disajikan pada Bab V.
PPL I dan PPL II disarankan untuk dilaksanakan di sekolah yang sama.
2. Pengelolaan PPL
PPL PPG Prajabatan dikelola melalui tahapan: persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Masing-masing kegiatan dari tiap tahapan dijelaskan berikut ini.
a. Persiapan
1) Kegiatan yang dilakukan pada tahapan adalah sebagai berikut:
2) Identifikasi jumlah dan bidang studi peserta PPL
3) Pemilihan dan penetapan sekolah mitra yang memenuhi persyaratan 4) Koordinasi dengan sekolah mitra dan program studi untuk menetapkan GP/
DPL serta jadwal pelaksanaan kegiatan
5) Koordinasi antara program studi dengan GP, GPL, dan dosen mata kuliah terhubung, untuk menentukan jadwal kegiatan mahasiswa dalam memenuhi tugas mata kuliah terkait selama waktu PPL
6) Pembekalan PPL PPG Prajabatan kepada GP, DPL, dan mahasiswa
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan PPL mencakup kegiatan:
1) Penyerahan mahasiswa PPL oleh LPTK ke sekolah mitra 2) Mahasiswa melaksanakan PPL di sekolah mitra
3) Monitoring kegiatan PPL oleh LPTK
4) Penarikan mahasiswa PPL dari sekolah mitra
c. Evaluasi dan tindak lanjut
1) Kegiatan evaluasi dilakukan oleh LPTK berdasarkan hasil monitoring, yaitu terhadap proses setiap tahapan manajemen PPL, serta penilaian hasil akhir dari kegiatan PPL
2) Evaluasi kegiatan dilakukan dengan menggunakan instrumen terstandar dan hasilnya dianalisis, serta didokumentasikan
3) Hasil evaluasi kegiatan PPL dibahas dalam Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). RTM merumuskan rencana tindak lanjut untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan PPL dan peningkatan standar mutu PPL untuk periode berikutnya
d. Waktu PPL
Kegiatan PPL dilaksanakan pada semester 1 dan 2. Beban belajar mahasiswa pada PPL 1 dan 2 tergantung dari jumlah sks pada mata kuliah tersebut.
Walaupun penetapan waktu (hari/jam) kegiatan PPL di sekolah diserahkan pada LPTK, namun LPTK wajib memenuhi standar jumlah beban belajar dan jumlah jam pelaksanaan PPL di sekolah, seperti berikut.
Tabel 2. 1 Alokasi Waktu PPL PPG Prajabatan
No Keterangan Jumlah sks Semester Jumlah Jam Jumlah Hari*)
1 PPL I 6 I 272 36
2 PPL II 10 II 453 60
*) dengan asumsi 1 hari PPL = 7 – 8 jam di sekolah
Berdasar Tabel 2.1 nampak bahwa pada Semester I mahasiswa mempunyai kesempatan untuk belajar di sekolah mitra sebanyak 272 jam atau 36 hari (dengan asumsi 1 hari PPL di sekolah = 7 – 8 jam). Maknanya adalah, walaupun satu semester identik dengan 4 bulan atau 16 minggu, namun bukan berarti selama waktu tersebut mahasiswa ada di sekolah. Sesuai standar PPL, jumlah jam belajar mahasiswa pada PPL I adalah 36 hari dan PPL II 60 hari yang dapat dialokasikan selama rentang waktu Semester I dan II. Semua kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk memenuhi beban belajar tersebut didokumentasikan di dalam Jurnal Harian PPL PPG Prajabatan. Berikut disajikan rambu-rambu alokasi waktu PPL PPG Prajabatan
Tabel 2.2 Rambu-Rambu alokasi waktu PPL
No Kegiatan PPL 1 Alokasi Waktu
1 Orientasi 1 hari (7 - 8 jam)
2 Observasi 5 Hari (35 – 40 jam)
3 Asistensi Mengajar (1 siklus pembelajaran*) 5 hari (35 – 40 jam) 4 Praktik pembelajaran Terbimbing (3 siklus
pembelajaran)
Per siklus @ 8 hari = 24 hari (168 -192 jam) 5 Diskusi Refleksi akhir PPL 1 1 hari ( 7 – 8 jam)
6 Orientasi 1 hari (7 - 8 jam)
7 Praktik pembelajaran Terbimbing (1 siklus
pembelajaran) 8 hari (56 – 64 jam)
8 Praktik pembelajaran Mandiri (5 siklus
pembelajaran) 40 hari (280 – 320 jam)
9 Melakukan Kegiatan Non Mengajar 6 hari (42 jam – 48 jam) 10 Menyusun Artikel Hasil PTK 4 hari (24 jam – 32 jam) 11 Diskusi Refleksi akhir PPL II 1 hari (7 – 8 jam)
*)Satu siklus pembelajaran mencakup kegiatan membuat rencana pembelajaran
& perangkatnya, melaksanakan pembelajaran, melakukan evaluasi & refleksi pembelajaran, dan menyusun RTL. Satuan ukuran siklus pembelajaran adalah RPP dan bukan jumlah mengajar di kelas atau di luar kelas. Dalam satu siklus pembelajaran dimungkinkan mahasiswa melakukan praktik mengajar lebih dari satu kali di kelas atau di luar kelas.
D. Supervisi Klinis
Supervisi merupakan suatu proses bimbingan kepada mahasiswa bertujuan untuk membantu mengembangkan profesionalitasnya, khususnya dalam mengajar berdasarkan hasil observasi dan analisis data secara teliti dan objektif. Supervisi klinis dilakukan oleh DPL dan GP. Supervisi klinis dilakukan dengan prinsip (1) professional; (2) pendekatan kolegial, interaktif dan terbuka; (3) demokratis; (4) berbasis pada kebutuhan dan aspirasi peserta; dan (5) pengkajian balikan berdasarkan data observasi untuk memantapkan rencana kegiatan selanjutnya.
E. Pembelajaran Reflektif
Untuk mencapai CPMK yang ditetapkan, mata kuliah PPL dilaksanakan menggunakan metode pembelajaran reflektif. Metode reflektif dilakukan dengan cara mahasiswa merefleksikan dirinya atas pengalaman yang diperoleh pada
siklus pembelajaran. Hasil refleksi digunakan sebagai dasar untuk menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk pembelajaran berikutnya. Demikian seterusnya, sehingga menjadi habit mahasiswa calon guru pemula untuk meningkatkan kompetensinya.
F. Sistem Penilaian PPL
1. Penilaian PPL mencakup penilaian proses dan produk. (a) Penilaian proses meliputi penilaian kompetensi praktik pembelajaran, kegiatan non mengajar, dan aspek sosial kepribadian. Penilaian proses ditekankan pada perkembangan kompetensi-kompetensi tersebut dan bukan semata keterlaksanaan kegiatan. Oleh karena itu kemampuan melakukan refleksi dan merancang tindak lanjut menjadi fokus pada penilaian proses PPL. (b) Penilaian produk mencakup penilaian terhadap perangkat pembelajaran dan dokumen hasil evaluasi dan refleksi.
2. Penilaian proses dan produk PPL dilakukan oleh DPL dan GP.
3. Standar kelulusan PPL (PPL I dan PPL II) minimal B (3,0). Bagi mahasiswa yang belum mencapai standar minimal, diberikan kesempatan untuk melakukan latihan ulang sampai dengan diperollah nilai sesuai dengan standar minimal tersebut.
4. Bobot penilaian akhir PPL adalah sebagai berikut:
a. PPL I
No Aspek yang dinilai Bobot
1 Kemampuan Observasi 10%
2 Kemampuan Asistensi Mengajar 20%
3
Praktik pembelajaran terbimbing (3 siklus) 60%
Setiap siklus mencakup kegiatan
Menyusun rencana & perangkat pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran
Evaluasi dan refleksi Menyusun RTL
3 Kompetensi sosial dan kepribadian 10%
b. PPL II N
o Aspek yang dinilai Bobot
1 Kemampuan Observasi untuk merancang
pembelajaran berbasis data (data-driven learning) 15%
2
Kemampuan Praktik pembelajaran (6 siklus yang terbagi dalam 1 siklus praktik pembelajaran terbimbing dan 5 siklus pembelajaran mandiri) berdasarkan konteks
40%
Setiap siklus mencakup kegiatan
Menyusun rencana & perangkat pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran
Evaluasi dan refleksi Menyusun RTL
3 Kemampuan berinteraksi sosial dan profesional dalam
lingkungan budaya sekolah 15%
4
Kemampuan melakukan perbaikan berkelanjutan (continuous learning improvement) melalui Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif
30%
BAB 3. Praktik Pengalaman Lapangan I
Secara umum Mata Kuliah PPL I memfasilitasi calon guru mengembangkan dan memperkuat kompetensinya dalam memahami peserta didik, proses dan lingkungan belajar peserta didik, merancang, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran secara kontekstual, serta mampu mengambil keputusan profesional. Pengembangan kompetensi dilakukan secara bertahap:
(1) melakukan observasi lingkungan akademik dan non akademik; (2) membantu guru pamong melaksanakan pembelajaran; (3) merancang perangkat pembelajaran, melaksanakan pembelajaran terbimbing, melaksanakan evaluasi &
refleksi atas pembelajaran pembelajaran yang dilakukan, serta melakukan tindaklanjut untuk mengembangkan pembelajaran berikutnya. Berikut ini disajikan secara terinci tahapan kegiatan PPL I tersebut.
A. Orientasi
Sebelum melakukan kegiatan observasi, mahasiswa mengikuti kegiatan orientasi yang dimaksudkan untuk mengenalkan mahasiswa PPG berbagai hal terkait sekolah, di antaranya manajemen pendidikan yang berlaku di sekolah tersebut, kultur sekolah serta berbagai kegiatan ekstra kurikuler dan kegiatan non akademik lainnya yang diterapkan di sekolah mitra lokasi. Kegiatan orientasi dilakukan pada hari pertama dilaksanakannya PPL 1 di sekolah dan orientasi PPL diberikan oleh Kepala Sekolah atau Penanggungjawab PPL PPG Prajabatan di sekolah
B. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk mencapai CPMK 1, 2, dan 3. Kegiatan observasi bertujuan agar mahasiswa memiliki keterampilan menangkap dan memaknai kejadian, fenomena, dan gejala yang nampak selama proses pembelajaran yang berpotensi mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran.
Selain itu, observasi juga bertujuan agar mahasiswa memiliki pemahaman yang utuh tentang lingkungan akademik dan non akademik di sekolah tempat PPL 1.
Observasi ini dilakukan terhadap fakta, kejadian, gejala atau perubahan di sekolah
dengan menggunakan panca indera. Hasil observasi selanjutnya dirumuskan dalam bentuk inferensi/kesimpulan sementara. Oleh karena itu sebelum melakukan observasi, mahasiswa perlu mendapatkan pembekalan tentang bagaimana melakukan observasi yang baik. Pembekalan materi observasi ini dilakukan oleh pengelola PPG sebelum mahasiswa terjun ke sekolah. Kegiatan observasi akademik dan non akademik yang wajib dilakukan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Sasaran Observasi PPL 1
N o
Sasaran
Observasi Keterangan Luaran
1 Karakteristik Peserta Didik
Kegiatan ini dilakukan mahasiswa pada awal kegiatan PPL dan data didokumentasikan sebagai bahan untuk melakukan praktik pembelajaran di PLL I dan PPL II. Data hasil observasi juga digunakan untuk memenuhi tugas MK PPDP.
Laporan Hasil Observasi Pada setiap awal pembelajaran mahasiswa
melakukan evaluasi data hasil observasi sebagai bahan untuk menyusun rencana pembelajaran.
Materi observasi minimal mencakup: karakteristik peserta didik dari sisi etnik, budaya, status sosial, minat, perkembangan kognitif, kemampuan awal, gaya belajar, motivasi, perkembangan emosi, perkembangan sosial, perkembangan moral dan spiritual, dan perkembangan motorik
Contoh Format Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik disajikan pada Lampiran 1
2 Perangkat Pembelajaran
Observasi dilakukan terhadap RPP dan perangkat pembelajaran yang disusun oleh GP dan akan digunakan pada kegiatan asistensi mengajar.
Laporan Hasil Observasi Kegiatan observasi juga terhubung dengan
Mata Kuliah PPDP dan PPA 1. Bentuk dan materi penugasan Mata Kuliah PPDP dan PPA- 1 dapat dilihat pada Modul mata kuliah tersebut Materi Observasi minimal mencakup analisis ketepatan: rumusan tujuan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, bahan ajar, media, strategi pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran
Contoh Format Lembar Observasi Perangkat Pembelajaran disajikan pada Lampiran 2
3 Pelaksanaan Pembelajaran
Observasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan asistensi mengajar dan praktik pembelajaran terbimbing
Laporan Hasil Observasi Kegiatan observasi ini juga terhubung dengan
Mata Kuliah PPDP dan PPA-1
Observasi dilakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh Guru Pamong atau teman sejawat di kelas atau di luar kelas
Materi observasi minimal mencakup: analisis keterlaksanan RPP, proses belajar mengajar, dan respon peserta didik dalam proses pembelajaran,
Contoh Format Lembar Observasi Praktik Pembelajaran disajikan pada Lampiran 3
Observasi Lingkungan Non Akademik
No Sasaran
Observasi Keterangan Luaran
1 Manajemen Sekolah
Observasi ini dilakukan minimal terhadap pelaksanaan manajemen kurikulum, kesiswaan, sumber daya manusia, sarana & prasarana, anggaran, dan ketatalaksanaan sekolah tempat PPL1
Laporan Hasil Observasi
Contoh Format Lembar Observasi Manajemen Sekolah disajikan pada Lampiran 4
2
Lingkungan Belajar di sekolah
Observasi ini dilakukan untuk memahami situasi dan kondisi sekolah, seperti keberadaan dan fungsi fasilitas sekolah, kondisi guru, aktivitas guru di sekolah, kegiatan ekstra kurikuler; dan budaya sekolah.
Laporan Hasil Observasi Kegiatan observasi dapat ditunjang dengan
wawancara dengan kepala sekolah, staf TU, guru bidang studi, guru BK, wali kelas, dan petugas perpustakaan sekolah
Contoh Format Lembar Observasi Lingkungan Belajar di Sekolah disajikan pada Lampiran 5
Tahapan kegiatan observasi, secara umum dijabarkan berikut ini.
a. Sebelum melakukan observasi mahasiswa mendapatkan pemahaman dan ketrampilan yang cukup untuk melakukan observasi. Pembekalan teknik observasi dilakukan oleh Pengelola PPG pada saat kegiatan Pembekalan PPL PP.
d. Menyusun draft laporan hasil observasi yang berisi tentang data atau informasi hasil observasi, serta kesimpulan dan saran kreatif untuk perbaikan atau penyempurnaan.
e. Mendiskusikan draft laporan hasil observasi dengan GP dan DPL f. Menyempurnakan laporan hasil observasi
C. Asistensi Mengajar
Asistensi mengajar merupakan kegiatan mahasiswa PPG membantu GP melaksanakan tugas keguruan di sekolah. Pada kegiatan asistensi ini mahasiswa mengambil peran yang lebih sedikit dibanding GP dalam melaksanakan setiap tahapan pembelajaran. Secara detail langkah kegiatan asistensi mengajar adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mendapatkan informasi tentang tugas guru pamong di sekolah 2. GP dan DPL menetapkan mata pelajaran dan kelas yang akan digunakan
mahasiswa melakukan asistensi mengajar
3. Mahasiswa melaksanakan kegiatan asistensi mengajar dengan membantu GP dalam:
a. menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b. mempersiapkan bahan ajar, media pembelajaran, serta alat evaluasi c. melaksanakan pembelajaran di kelas atau di luar kelas, misalnya
membantu GP mengatur kelompok belajar, membagikan Lembar Kerja Siswa, atau mengoreksi hasil tes peserta didik
4. Mahasiswa mencatat dan mendokumentasikan semua bentuk kegiatan asistensi mengajar yang dilakukan
5. Mahasiswa melakukan refleksi atas hasil kegiatan asistensi mengajar dan mendiskusikannya dengan GP dan DPL untuk membuat RTL
D. Praktik Pembelajaran Terbimbing
Praktik Pembelajaran Terbimbing dilakukan untuk mencapai CPMK 4, 5, dan 6.
Pada praktik pembelajaran terbimbing mahasiswa PPG berlatih mengajar di bawah bimbingan intensif GP dan atau DPL. Setiap mahasiswa minimal melakukan 3 siklus praktik pembelajaran terbimbing dengan menggunakan format Lesson Study, melalui siklus Plan (merancang pembelajaran), Do/See (melaksanakan pembelajaran & observasi), dan Refleksi & Tindak Lanjut. Langkah pada setiap siklus praktik pembelajaran terbimbing adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan Perangkat Pembelajaran (PLAN)
a. Bersama dengan GP menetapkan Kelas, Mata Pelajaran, Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan diajarkan
b. Mengalisis hasil observasi tentang karakteristik peserta didik dan lingkungan belajar kelas yang akan diajar sebagai dasar untuk menyusun perangkat pembelajaran
c. Bersama dengan teman sejawat, guru pamong, dan dosen pembimbing:
d. Menyusun dan mensepakati RPP.
e. Menyiapkan perangkat pembelajaran (bahan ajar, media pembelajaran, dan alat evaluasi)
f. Hasil dari kegiatan PLAN adalah RPP, bahan ajar, media pembelajaran, serta alat evaluasi yang siap digunakan
Dalam perancangan RPP mahasiswa harus:
a. memastikan kegiatan yang dirancang membantu siswa ‘mengalami proses berpikir’ dengan keterlibatan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya secara utuh.
c. merancang dengan baik ‘cara bertanya (questioning)’ dengan jenis pertanyaan beragam sesuai dengan tujuan pembelajaran (pertanyaan HOT/LOT, imajinatif, faktual, terbuka, tertutup).
d. merancang dengan jelas indikator pencapaian tujuan pembelajaran dari aspek kognitif dan afektif siswa secara utuh.
Menganalisis keseluruhan perangkat untuk memastikan keselarasan setiap episode pembelajaran dari pembukaan, penyampaian, dan penutupan dalam pengalaman belajar siswa’ yang tercipta, proses siswa berpikir untuk mencapai tujuan pembelajaran, dan indikator ketercapaian tujuan pembelajaran dari aspek kognitif dan afektif siswa.
2. Pelaksanaan Pembelajaran (DO & SEE)
Setelah perangkat pembelajaran di susun, selanjutnya dilakukan praktik pembelajaran dengan langkah sebagai berikut:
a. Mahasiswa PPG sebagai praktikan (selanjutnya disebut Guru Model) membagi tugas kepada GP, DPL, dan teman sejawat untuk berperan sebagai observer, yakni melakukan observasi terhadap aktivitas belajar siswa di kelas saat pembelajaran berlangsung.
b. Guru Model melakukan praktik pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan pada kegiatan PLAN
c. Observer melakukan observasi (SEE) dengan menggunakan Format Lembar Observasi Lesson Study (FLO-ILS). Perhatian observer difokuskan kepada perilaku siswa di kelas dan bukan pada aktivitas mengajar guru model.
d. Waktu kegiatan pembelajaran menyesuaikan waktu dan jumlah jam pelajaran Matapelajaran
3. Refleksi Pembelajaran dan Menyusun Rencana Tindak Lanjut
Setelah melakukan praktik pembelajaran, mahasiswa PPG melakukan refleksi pembelajaran. Pada dasarnya, refleksi dapat dilakukan dengan 4 mode, yaitu:
a. reflection in-action (pada saat mengajar untuk melatih kepekaan dan melakukan penyesuaian berdasarkan situasi riil yang dihadapi)
b. reflection on-action (setelah mengajar untuk melihat pengalaman dan mempersiapkan praktik selanjutnya)
c. reflection for-action (menganalisis praktik untuk perubahan yang lebih baik di praktik berikutnya)
d. reflection within-action (mencari tahu secara kritis tujuan, perasaan, dan pemikiran mahasiswa sendiri yang melandasi praktik yang dilakukannya) Refleksi dilakukan dengan melihat secara kriris apa yang terjadi, mengapa itu terjadi, mengapa yang terjadi itu esensial, apa keterkaitannya dengan data yang dipakai sebagai landasan perancangan pembelajaran, bagaimana saya menginterpretasikannya, apa dasar saya menginterpretasikannya, perubahan minor atau mayor apa yang dapat saya lakukan, apa dampaknya, dan seterusnya.
Tahapan yang dilakukan untuk melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah dilakukan adalah langkah sebagai berikut:
a. Bersama dengan teman sejawat, GP, dan DPL, guru model melaksanakan diskusi untuk melakukan refleksi dan membuat RTL. Kegiatan ini dilakukan dengan langkah:
b. Menentukan Moderator (untuk memimpin jalannya diskusi) dan notulis (jika diperlukan)
c. Guru model menceritakan pengalamannya saat mengajar. Bagaimana perasaannya saat mengajar, apa yang sudah/belum dicapai saat pembelajaran, kendala saat mengajar, dan sebagainya
d. Secara bergilir observer berbagi informasi tentang hasil observasi.
Pembahasan tidak dimaksudkan untuk mengomentari aktivitas guru model ketika melaksanakan pembelajaran, melainkan lebih diarahkan pada hasil
e. Bersama-sama mendiskusikan berbagai isu tentang praktik belajar mengajar yang efektif, mengevaluasi evaluasi keberhasilan/ketidakberhasilan pembelajaran, good practice dan menyusun RTL
f. Setelah selesai melakukan diskusi refleksi ini, bagi mahasiswa yang masih mengalami kesulitan atau permasalahan dalam pembelajaran, meminta kepada supervisor (GP & DPL) untuk diberikan supervisi klinis. Hasil supervisi klinis selanjutnya digunakan untuk menyempurnakan rencana tindak lanjut untuk perbaikan rencana pembelajaran berikutnya.
g. Guru Model membuat laporan hasil refleksi (mencakup evaluasi atas perencanaan pembelajaran, evaluasi keberhasilan/ketidakberhasilan pembelajaran, good practice dan rencana tindak lanjut )
BAB 4. Praktik Pengalaman Lapangan II
Mata Kuliah PPL II merupakan lanjutan Mata Kuliah PPL I. Matakuliah ini merupakan forum bagi mahasiswa PPG untuk menguatkan kemampuan mengembangkan pembelajaran berbasis data (data-driven learning) dengan landasan utuh dari pengembangan akademik, sosial emosional, dan profesionalnya sebagai calon guru pemula. Pengembangan kompetensi ini bersifat organik, integratif, berkelanjutan, dan kolaboratif. Seperti dijelaskan pada BAB I bahwa secara umum kompetensi yang akan dicapai pada PPL II adalah mahasiswa secara mandiri terampil melakukan pembelajaran yang mendidik, terampil melakukan refleksi dan merumuskan RTL, serta mampu melaksanakan tugas-tugas guru di sekolah di luar kegiatan mengajar. Berikut dijelaskan kegiatan yang harus dilakukan selama mengikuti PPL II
A. Orientasi
Kegiatan orientasi pada PPL II dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa PPG terkait dengan sekolah, khususnya tentang program dan kegiatan sekolah, kebijakan dan jadwal pembelajaran pada semester berjalan, serta berbagai informasi tentang kegiatan ekstra kurikuler dan kegiatan non akademik lainnya yang diterapkan di sekolah mitra lokasi PPL. Kegiatan orientasi dilakukan pada hari pertama dilaksanakannya PPL II di sekolah dan informasi diberikan oleh Kepala Sekolah atau Koordinator PPL II di sekolah.
B. Observasi
menginterpretasikan fenomena kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa, sebagai bahan untuk mengembangkan rencana pembelajaran beserta perangkatnya.
Kegiatan observasi pada Mata Kuliah PPL II terhubung dengan Mata Kuliah PPA 2. Sasaran, materi, serta laporan observasi Mata Kuliah PPA 2 mengikuti tagihan yang ditetapkan oleh mata kuliah tersebut. Sedangkan sasaran observasi PPL II beserta tagihan atau luaran yang harus dibuat oleh mahasiswa adalah seperti berikut.
Tabel 4.1 Tabel Sasaran Observasi PPL II
No Sasaran
Observasi Keterangan Luaran
1 Karakteristik Peserta Didik
Kegiatan ini dilakukan pada setiap awal melakukan siklus pembelajaran, sebagai bahan untuk menyusun rencana pembelajaran
Materi observasi minimal mencakup:
karakteristik peserta didik di kelas yang akan diajar dari sisi etnik, budaya, status sosial, minat, perkembangan kognitif, kemampuan awal, gaya belajar, motivasi, perkembangan emosi,
perkembangan sosial, perkembangan moral dan spiritual, dan perkembangan motorik peserta didik
Format Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik (FLO-KPD): Lampiran 1
Laporan Hasil Observasi
2 Pelaksanaan Pembelajaran
Observasi dilakukan terhadap pembelajaran teman sejawat. Setiap mahasiswa wajib berperan sebagai observer pada 3 kali pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh teman sejawat, yakni pada aktivitas DO
& SEE.
Laporan Hasil Observasi
Kegiatan observasi ini juga terhubung dengan Mata Kuliah PPA 2
Materi observasi minimal mencakup:
analisis keterlaksanaan RPP, aktivitas belajar peserta didik, faktor pendukung dan kendala proses pembelajaran, serta saran untuk tindak lanjut.
Format Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran (FLO-PP): Lampiran 3
3
Observasi Kegiatan ekstra kurikuler di sekolah
Observasi dilakukan terhadap
pelaksanaan berbagai kegiatan ekstra kurikuler di sekolah. Fokus observasi adalah bentuk kegiatan, pelaksanaan kegiatan, siswa yang terlibat, faktor pendukung dan kendalanya
Laporan Kegiatan Ekstrakurikuler
C. Praktik Pembelajaran Terbimbing
Setelah kegiatan orientasi, mahasiswa melakukan observasi terbatas pada kelas yang akan digunakan untuk mengajar. Mahasiswa mengobservasi karakteristik peserta didik serta lingkungan belajarnya. Hasil observasi digunakan untuk membuat rencana pembelajaran di bawah bimbingan GP dan DPL. Setiap mahasiswa wajib melaksanakan 1 (satu) siklus praktik pembelajaran terbimbing.
Praktik pembelajaran terbimbing dilakukan dengan menggunakan format lesson study dengan siklus Plan, Do & See, Refleksi & tindak lanjut, seperti telah dijelaskan pada PPL I. Hasil pelaksanakan siklus pembelajaran terbimbing ini (yang tergambarkan dari hasil refleksi dan RTL) wajib digunakan mahasiswa sebagai bahan untuk mengembangkan siklus pembelajaran pada praktik pembelajaran mandiri.
mengecek kesiapan dan kebenaran seluruh perangkat pembelajaran yang akan digunakan untuk mengajar oleh mahasiswa. Sewaktu-waktu GP dan DPL masuk kelas untuk melihat praktik pembelajaran mandiri yang dilakukan mahasiswa.
Diharapkan, setiap praktik pembelajaran mandiri dapat dilaksanakan dalam kerangka Lesson Study. Setiap open class diamati oleh teman sejawat dari bidang studi yang sama dan atau serumpun, dilanjutkan dilakukan diskusi refleksi hingga ditemukan lesson learned bagi peserta. GP dan DPL diharapkan dapat mendampingi pelaksanaan Lesson Study minimal 2 kali untuk tiap peserta.
Pada saat melakukan pembelajaran mandiri, mahasiswa dapat mengambil siklus pembelajaran untuk digunakan sebagai PTK Kolaboratif. Mahasiswa mendokumentasikan semua usaha memecahkan berbagai permasalahan di dalam pembelajaran berbasis penelitian.
E. Melaksanakan Kegiatan Non Mengajar
Selama melakukan praktik pembelajaran mandiri, mahasiswa juga wajib melaksanakan kegiatan non mengajar, seperti: terlibat dalam manajemen pendidikan sekolah, mengikuti rapat guru, piket sekolah, berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler (seperti pramuka, kesenian, olah raga), penanganan kesulitan belajar peserta didik dan menyusun Laporan Tindakan Kelas. Bukti pelaksanaan semua kegiatan tersebut didokumentasikan di dalam Jurnal Harian PPL PPG Prajabatan.
F. Perbaikan Pembelajaran Berkelanjutan melalui PTK Kolaboratif
Seperti dijelaskan pada sistem PPL PPG Prajabatan, bahwa penguatan 4 kompetensi (pedagogik, bidang studi, sosial, dan kepribadian) bagi calon guru pemula, kegiatan PPL dilakukan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran reflektif. Pembelajaran reflektif ini memiliki tiga tujuan utama yaitu:
1. membangun ‘sense’ profesional mahasiswa bahwa suatu tugas tidak didasari hanya pada penyelesaian tetapi pada perkembangan tugas tersebut sebagai bagian keterampilan yang dibangun dalam profesi pendidik.
2. membangun pembelajaran berbasis bukti (evidence-based).
3. membangun keterampilan mahasiswa untuk merajut proses pembelajaran sebagai suatu proses berkelanjutan.
Perbaikan pembelajaran berkelanjutan ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif (PTKK). Skema PTKK ini:
1. menekankan pada pembentukan cara berpikir sistematis, analitis, dan berkelanjutan mahasiswa dalam mengembangkan pembelajarannya.
2. terintegrasi dengan siklus praktik pembelajaran mandiri, yakni mulai dari observasi dan perancangan pembelajaran, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi serta tindak lanjut.
3. PTK Kolaboratif berperan sebagai asesmen terhadap praktik pembelajaran mahasiswa di PPL 2 yang mengukur ketercapaian proses pembelajaran mahasiswa dalam memaknai proses praktik mengajarnya, dan bukan pemenuhan karya ilmiah sebagai produk.
Pelaksanaan PTK dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Lesson Study dalam praktik pembelajaran mandiri. Berperan sebagai pengamat adalah Guru Pamong dan atau Dosen Pembimbing, serta teman sejawat dari bidang studi yang sama dan atau serumpun. Dalam hal ini, kegiatan refleksi lebih difokuskan pada upaya menemukan kelebihan dan kelemahan pelaksanaan pembelajaran siklus 1, serta upaya perbaikan pembelajaran untuk dilaksanakan pada siklus 2. Demikian seterusnya, hingga diperoleh hasil yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Diharapkan, PTK yang dilaksanakan peserta dapat menghasilkan suatu pengembangan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Hasil pelaksanaan PTK disampaikan dalam bentuk artikel yang penulisannya dilakukan dengan arahan DPL dan GL. Analisis data hasil PTK dilampirkan sebagai bukti dukung PTK Kolaboratif.
2. mahasiswa mendiskusikan isu utama tersebut secara kritis dengan Guru Pamong untuk mendapatkan perspektif lain.
3. mahasiswa dan Guru Pamong menyepakati isu utama yang dihadapi oleh siswa.
4. mahasiswa dan Guru Pamong merumuskan isu utama tersebut secara jelas sebagai identifikasi masalah.
5. mahasiswa dan Guru Pamong merancang pembelajaran berbasis proyek sebagai pendekatan pembelajaran inovatif di dalam siklus PTKK.
6. mahasiswa dan Guru Pamong merancang siklus PTKK bersama.
7. mahasiswa dan Guru Pamong membahas hasil PTKK bersama.
8. mahasiswa dan Guru Pamong menganalisis dampak PTKK terhadap siswa dan menentukan tindak lanjutnya.
9. mahasiswa dan Guru Pamong membuat laporan PTKK atas nama berdua.
BAB 5. Pengelolaan
Untuk melaksanakan PPL PPG Prajabatan sesuai standar yang ditetapkan, diperlukan adanya sistem pengelolaan yang kredibel, akuntabel, dan transparan.
Pihak-pihak terkait perlu memahami kriteria, tugas dan tanggungjawabnya, serta memahami sistem manajemen PPL secara utuh. Fihak yang terlibat pada kegiatan PPL ini adalah LPTK/Program Studi Penyelenggara PPG dan Unit terkait, mahasiswa PPG, Guru Pamong, Dosen Pembimbing Lapangan, dan Sekolah Mitra LPTK tempat pelaksanaan PPL PPG Prajabatan. Berikut ini disajikan mekanisme pengelolaan, persyaratan, serta tugas dan tanggungjawab fihak terkiat PPL.
A. Mekanisme PPL PPG
Mekanisme pelaksanaan PPL PPG Prajabatan adalah sebagai berikut:
1. LPTK mengidentifikasi jenis program studi dan jumlah mahasiswa setiap program studi untuk menentukan jenis sekolah (SD, SMP, SMA, SMK, SLB, dsb), jumlah sekolah, dan jumlah GP & DPL
a. Jumlah mahasiswa yang ditempatkan di sekolah menyesuaikan jumlah rombongan belajar di sekolah tersebut dan sesuai dengan kesepakatan dengan LPTK.
b. Rasio GP dengan mahasiswa adalah 1 : 4 - 6 mahasiswa c. Rasio DPL dengan mahasiswa adalah 1 : 4 - 6 mahasiswa
2. LPTK melakukan kerjasama dan koordinasi dengan kepala sekolah dan Ketua Program Studi yang terlibat PPL untuk mendapatkan pemahaman yang sama tentang pelaksanaan PPL serta penentuan GP dan DPL
5. LPTK mengkaji hasil monitoring dalam forum rapat tinjauan manajemen untuk menganalisis keberhasilan/ketidakberhasilan program/kegiatan, menemukan akar masalah, serta menemukan rencana perbaikan dan tindak lanjutnya.
B. Persyaratan
1. Sekolah Mitra PPL PPG Prajabatan
Kriteria sekolah yang dapat dijadikan tempat PPL adalah:
1. Minimal Terakreditasi B dan di bawah lingkup kerjasama LPTK dengan Dinas Pendidikan setempat.
2. Mengelola mata pelajaran yang sesuai dengan prodi PPG
3. Jumlah rombongan belajar sesuai dengan target CPMK PPL mahasiswa.
Artinya, rasio jumlah mahasiswa praktikan dengan jam pelajaran dan jumlah rombel memungkinkan mahasiswa melakukan 4 siklus praktik mengajar (pada PPL 1) dan 6 siklus praktik pembelajaran (pada PPL 2).
4. Guru mata pelajaran tersebut telah bersertifikat pendidik dalam bidang sesuai bidang studi PPG
5. Memiliki nota kesepamahan atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan LPTK penyelenggara atau terikat dalam MoU Dinas Pendidikan kota/kabupaten dengan LPTK penyelenggara PPG
2. Dosen Pembimbing Lapangan
Kriteria tenaga dosen yang dipersyaratkan untuk menjadi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) PPL PPG Prajabatan adalah:
1. Berkualifikasi akademik paling rendah magister atau yang setara;
2. Berlatar belakang di bidang pendidikan, khususnya pendidikan guru dan sesuai bidang keilmuan dan/atau keahlian yang diampu;
3. Memiliki jabatan fungsional akademik paling rendah Lektor;
4. Diutamakan memiliki Sertifikat Pendidik dan/atau sertifikat keahlian sesuai dengan bidang keilmuan dan/atau keahlian yang diampu;
5. Berpengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun, dan diutamakan mempunyai pengalaman mengajar di satuan Pendidikan;
6. Menguasai teknologi informasi dan komunikasi; dan
7. Telah mengikuti seluruh tahapan kegiatan pembekalan Program PPG Prajabatan.
3. Guru Pamong
Guru Pamong (GP) adalah guru di sekolah tempat PPL yang diberikan tugas melakukan pembimbingan kepada mahasiswa selama melaksanakan kegiatan PPL di sekolah. Untuk menjadi GP, persyaratan yang harus dipenuhi adalah:
1. Memiliki kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya sarjana atau sarjana terapan, yang sama atau serumpun dengan bidang studi;
2. Bertugas pada satuan pendidikan taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, atau sekolah luar biasa;
3. Memiliki Sertifikat Pendidik sesuai dengan bidang yang diampu;
4. Memiliki pengalaman mengajar paling sedikit 5 (lima) tahun;
5. Diutamakan memiliki sertifikat Guru Penggerak dan/atau Guru Pamong;
6. Menguasai teknologi informasi dan komunikasi; dan
7. Telah mengikuti kegiatan pembekalan Program PPG Prajabatan.
C. Tugas dan Tanggungjawab
1. Menyediakan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan observasi, membuat perencanaan, dan melaksanakan pembelajaran bersama (co planning-co teaching) dan mandiri, serta melaksanakan PTK
2. Membantu memecahkan masalah akademik dan non akademik yang dihadapi mahasiswa terkait pelaksanaan PPL di sekolah
3. Bersama dengan DPL dan mahasiswa mendiskusikan hasil observasi kegiatan akademik dan non akademik, serta membantu mahasiswa menemukan permasalahan yang akan berpengaruh pada pembelajaran di kelas, serta membimbing mahasiswa menemukan solusinya
4. Bersama dengan DPL, mahasiswa, dan teman sejawat mahasiswa mendampingi mahasiswa membuat perencanaan pembelajaran, melakukan praktik pembelajaran di kelas, serta membantu mahasiswa melakukan refleksi dan tindak lanjut untuk mengembangkan rencana pembelajaran berikutnya.
5. Bersama dengan DPL melakukan supervisi klinis
6. Menjadi teladan dalam melaksanakan tugas keguruan serta teladan dalam bersikap dan berperilaku sebagai guru profesional
7. Melakukan penilaian PPL mahasiswa
8. Berpartisipasi dalam pertemuan guru mentor.
2. Dosen Pembimbing Lapangan
DPL memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:
1. Menyediakan waktu untuk mahasiswa melakukan diskusi dan konsultasi untuk melaksanakan semua rangkaian kegiatan PPL I dan PPL II
2. Membangun komunikasi yang positif dengan GP dan Kepala Sekolah
3. Memberikan penguatan kompetensi mahasiswa dalam melakukan observasi (bagaimana teknik observasi, proses observasi, dan instrumen observasi yang efektif, serta bagaimana menganalisis fenomena hasil observasi untuk digunakan sebagai bahan menyusun rencana dan pelaksanaan pembelajaran) 4. Membantu memecahkan masalah akademik dan non akademik yang dihadapi
mahasiswa terkait pelaksanaan PPL di sekolah
5. Bersama dengan GP dan mahasiswa mendiskusikan hasil observasi kegiatan akademik dan non akademik, serta membantu mahasiswa menemukan permasalahan yang akan berpengaruh pada pembelajaran di kelas, serta membimbing mahasiswa menemukan solusinya
6. Bersama dengan GP, mahasiswa, dan teman sejawat mahasiswa, mendampingi mahasiswa membuat perencanaan pembelajaran, melakukan praktik pembelajaran di kelas, serta membantu mahasiswa melakukan refleksi dan tindak lanjut untuk mengembangkan rencana pembelajaran berikutnya.
7. Bersama dengan GP melakukan supervisi klinis
8. Menjadi teladan dalam menjalankan tugas serta teladan dalam bersikap dan berperilaku sebagai dosen professional
9. Melakukan penilaian PPL PPG
3. Kepala Sekolah Mitra
Secara umum, Kepala Sekolah Mitra PPL PPG bertanggung jawab terhadap keberlangsungan PPL bagi seluruh peserta PPG yang melakukan praktik pembelajaran di sekolahnya. Tugas dan tanggung jawab Kepala Sekolah Mitra PPL PPG disampaikan sebagai berikut.
1. Mengkoordinasikan kegiatan orientasi sekolah yang meliputi:
a. Mempersiapkan program kegiatan orientasi sekolah untuk menginformasikan tentang manajemen pendidikan di sekolah, serta berbagai kegiatan akademik dan non akademik lainnya
b. Memberi kesempatan kepada peserta untuk berkenalan dengan seluruh personil di sekolah (GP, guru-guru di sekolah, tenaga kependidikan, dan siswa)
c. Memberi kesempatan kepada peserta untuk melakukan observasi di
4. Mengkoordinasikan penilaian PPL PPG dan menyerahkan hasilnya kepada PT/LPTK penyelenggaran program PPL PPG Prajabatan
Lampiran
A. Lampiran 1: Contoh Format Lembar Observasi _Karakteristik Peserta Didik
FORMAT LEMBAR OBSERVASI_KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK Nama Mahasiswa PPG : ……….
Kelas Sasaran Observasi : ……….
Untuk Siklus Pembelajaran : ( ) Terbimbing
( ) Mandiri, Siklus ke ……….
Tgl Materi Observasi*) Hasil Observasi Interpretasi Hasil Observasi
Budaya kelas
Status sosial peserta didik
Minat belajar
Kemampuan awal
Gaya belajar
Motivasi belajar
Perkembangan emosi
Perkembangan sosial
Perkembangan moral dan spiritual Perkembangan motorik peserta didik
Kesimpulan:
………
………..………
………..………
Menyetujui Dosen Pembimbing
Lapangan Guru Pamong Catatan
Tanggal : ……… ………
Tanda tangan
& Nama
Terang ________________
Nama:
_________________
Nama:
*) Jenis disesuaikan dengan saat pelaksanaan observasi
B. Lampiran 2: Contoh Format Lembar Observasi _RPP
FORMAT LEMBAR OBSERVASI RPP
Nama Mahasiswa : ___________________________
NIM : ___________________________
Prodi/ Bidang Studi : ___________________________
Penyusun RPP*) : ………..
Mata Pelajaran : ………..
Kelas : ………..
KD : ………
………
………
………
No Aspek yang Diobservasi Analisis Kritis
1
Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran memenuhi kriteria SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time) (tidak menimbulkan penafsiran ganda dan mengandung perilaku hasil belajar)
2
Pemilihan materi ajar (kesesuaian tujuan pembelajaran dengan karakteristik peserta didik)
3
Pengorganisasian materi ajar (keruntutan, sistematika materi dan kesesuaian dengan alokasi waktu)
4
Pemilihan sumber/media pembelajaran (sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik)
5
Kejelasan skenario pembelajaran (langkah- langkah kegiatan pembelajaran : awal, inti, penutup)
6
Kerincian skenario pembelajaran (pada setiap langkah tercermin strategi/ metode dan alokasi waktu pada setiap tahap)
7 Kesesuaian teknik dengan tujuan pembelajaran
8 Kelengkapan instrumen (soal, kunci,
pedoman penskoran)
Kesimpulan:
………
………..………
………..………
Menyetujui Dosen Pembimbing
Lapangan Guru Pamong Catatan
Tanggal : ……… ………
Tanda tangan
& Nama
Terang ________________
Nama:
_________________
Nama:
*) RPP yang disusun oleh Guru Pamong
C. Lampiran 3: Format Lembar Observasi _Pelaksanaan Pembelajaran untuk Observer
FORMAT LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (untuk Mahasiswa, DPL, DP sebagai Observer pada Kegiatan Lesson Study)
Mata Pelajaran/Topik / Sekolah/ Kelas / Nama Guru Model
Kompetensi Dasar
………
………
………
Apakah semua peserta didik benar-benar telah belajar tentang topik pembelajaran hari ini? Bagaimana proses mereka belajar? (tuliskan fakta kongkrit dan alasannya)
Siswa mana yang tidak dapat mengikut kegiatan pembelajaran pada hari ini?
(tuliskan fakta konkrit yang diamati dengan disertai nama siswa)
Mengapa siswa tersebut tidak dapat belajar dengan baik? Menurut Anda apa penyebabnya dan bagaimana alternatif solusinya?
(tuliskan alasan, analisis yang mendalam, dan jika mungkin dasar rujukan yang sesuai)
Bagaimana usaha guru model dalam mendorong siswa yang tidak aktif untuk belajar?
Apakah usaha tersebut berhasil (tuliskan fakta konkrit upaya guru & hasilnya)
Pelajaran berharga apa yang dapat Anda petik dari pengamatan pembelajaran hari ini?
Lain-lain: Apakah RPP yang telah dirancang dapat dilaksanakan dengan hasil yang efektif? (berikan bukti keterlaksanaan/ketidakterlaksanaan RPP pada pembelajaran)
Catatan: Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada interaksi antar siswa dalam satu kelompok, interaksi siswa antar kelompok, interaksi siswa - guru, interaksi siswa - media/ sumber belajar, serta interaksi siswa - lingkungan.
Hari/Tanggal : ______________________
NamaObserver : ______________________ Jabatan: GP / DPL/
Mahasiswa/Guru Sejawat*)
*) coret yang tidak sesuai
D. Lampiran 4: Contoh Format Lembar Observasi _Manajemen Sekolah
LEMBAR OBSERVASI MANAJEMEN SEKOLAH
Nama Mahasiswa : ___________________________
NIM : ___________________________
Prodi/ Bidang Studi : ___________________________
Sekolah PPL : ___________________________
Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi Interpretasi Hasil Observasi
…….. Manajemen Kesiswaan
…….. Manajemen Kurikulum
…….. Manajemen Sumberdaya Manusia
…….. Manajemen sarana &
prasarana
…….. Manajemen anggaran
…….. Manajemen Sistem Informasi
…….. Manajemen Ketatalaksanaan
Kesimpulan:
………
………..………
………..………
Menyetujui Dosen Pembimbing
Lapangan Guru Pamong Catatan
Tanggal : ……… ………
Tanda tangan
& Nama
Terang ________________
Nama:
_________________
Nama:
*) Di tiap sasaran observasi (bidang-bidang manajemen di sekolah tersebut) digali informasi tentang kebijakan dan program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan kebijakan & program, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji juga faktor lingkungan yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kebijakan atau program
E. Lampiran 5: Contoh Format Lembar Observasi _Lingkungan Belajar di Sekolah
LEMBAR OBSERVASI LINGKUNGAN BELAJAR Nama Mahasiswa : ………..
NIM : ………..
Prodi/ Bidang Studi : ………..
Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi Interpretasi Hasil Observasi
……..
……..
……..
……..
……