• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL DAN METODE PERENCANAAN PENDIDIKAN ISLAM PDF

N/A
N/A
Saima Pohan

Academic year: 2024

Membagikan "MODEL DAN METODE PERENCANAAN PENDIDIKAN ISLAM PDF"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL DAN METODE PERENCANAAN PENDIDIKAN ISLAM Saima Sonang Pohan1, Rafly Prahmana Hidayat2

Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri Sumatra Utara, Indonesia Saima0332233012@uinsu.ac.id1 Rafly0332233025@uinsu.ac.id 2

Asbtrak

Perencanaan dalam dunia pendidikan, terutama dalam sebuah lembaga pendidikan, memang sangatlah penting, sebab perencanaan tersebut kedepannya akan berperan sebagai petunjuk dalam gerak langkah lembaga tersebut. Namun demikian, model perencanaan dalam sebuah lembaga pendidikan tentunya akan sangat berbeda dengan perencanaan dalam sebuah perusahaan. Lembaga pendidikan atau dapat disebut sebagai sekolah, memproses manusia dengan segala sifat-sifat kemanusiannya yaitu hidup dan berkembang. Perencanaan dalam sebuah lembaga pendidikan tentunya tidak boleh keluar dari tujuan pendidikan itu sendiri, karena tujuan itulah nantinya yang akan menjadi titik tolak penyusunan sebuah karengka rencana. Dan agar sebuah perencanaan dalam lmebaga pendidikan tersebut tidak keluar dari tujuan pendidikan maka harus digunakan sebuah pendekatan, metode dan teknik-teknik perencanaan yang sesuai dan tepat.

Kata kunci: Model perencanaan, metode perencanaan pendidikan

PENDAHULUAN

Perencanaan (planning) merupakan langkah pertama dalam komponen manajemen, kemudian dilanjutkan dengan mengorganisasikan (organizing), melakukan kegiatan dan proses (actuating) dan melakukan pengontrolan (controlling). Menurut Anderson dalam Syafaruddin, perencanaan adalah pandangana masa depan dan menciptakan kerangka kerja untuk mengarhakan tindakan seseorang di masa depan [ CITATION Sit86 \l 1033 ].

Perencanaan pendidikan pada hakikatnya adalah proses pemilihan yang sistematis, analisis yang rasional mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, siapa pelaksananya dan kapan suatu kegiatan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan lebih efektif dan efisien, sehingga proses pendidikan itu dapat memenuhi tuntutan

(2)

kebutuhan masyarakat. Terdapat empat aspek yang berkaitan dengan perencanaan pendidikan tersebut yaitu berhubungan dengan masa depan, adanya seperangkat kegiatan, adanya proses yang sistematis, dan adanya tujuan [ CITATION Bur94 \l 1033 ].

Fungsi perencanaan dalam manajemen adalah proses mendefenisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan. Pertanyaan penting ini muncul saat realitas sehari-hari menunjukkan bahwa banyak kesalahan disebabkan oleh perencanaan yang buruk. Kesalahan perencanaan sering terjadi selama tahap awal atau Ketika rencana tidak disesuaikan dengan kondisi lingkungan [ CITATION Alb21 \l 1033 ].

Perencanaan adalah hal pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan hal lain karena akan berfungsi sebagai tolak ukur dan kompas untuk mencapai tujuan. Akibatnya, pekerjaan akan tidak terarah dan berantakan jika tidak direncanakan dan disusun dengan baik.

Dengan penjelasan ini, perencanaan dianggap sebagai komponen penting dari organisasi. Proses yang dilakukan oleh manajer untuk mengatur semua operasi sehingga mereka dapat mencapai tujuan mereka itulah disebut dengan perencanaan. Maka dalam merencanakan sebuah lembaga Pendidikan Islam seorang planner harus mengetahui bagaimana patokan, rambu dan acuan dalam perencanaan sehingga sebuah lembaga yang akan berdiri dapat eksis dan berjalan sesuai denga napa yang diharapkan. Perencanaan tersebut harus disusun secara sistematis agar dapat memudahkan dlam menjalankannya dan lebih memudahkan untuk mencapai tujuan.

Berdasarkan penjelasan di atas yang menjadi dasar mengapa perencanaan lembaga pendidikan Islam membutuhkan sebuah model dan metode untuk melakukan analisis dalam menyusun sebuah perencanaan yang sistematis, efektif dan efisien. Model menyajikan ragam cara untuk melakukan analisis, sedangkan metode adalah cara melakukannya. Sehingga dengan dua aspek ini akan didapatkan sebuah perencaan pendidikan yang matang.

METODE

Metode dalam kajian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis yang bersifat normative yang disesuaikan dengan sumber-sumber kepustakaan. Sedangkan objek

(3)

kajian lebih membahas terdapat perencanaan pada pendidikan umumnya dan rencana pendidikan dilembaga pendidikan Islam khususnya.

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Pendidikan

Perencanaan adalah proses pemilihan dan penetapan tujuan, strategi, metode, anggaran, dan standar atau tolak ukur keberhasilan sesuatu kegiatan. Perencanaan pendidikan Islam tersusun dari dua kata yaitu perencanaan dan Pendidikan Islam. Perencanaan adalah suatu kegiatan untuk menetapkan aktivitas yang berhubungan 5W1H yaitu: apa (what) yang akan dilakukan, mengapa (why) hal tersebut dilakukan, siapa (who) yang melakukannya. Pertanyaan pertanyaan tersebut berkaitan dengan tujuan-tujuan yang akan dirumuskan, tekhnik, metode yang dipergunakan, dan sumber yang diperdayakan untuk mencapai tujuan tersebut [ CITATION Eng10 \l 1033 ].

Perencanaan pendidikan Islam pada hakikatnya adalah proses pengambilan keputusan atas sejumlah alternatif (pilihan) mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki serta pemantauan dan penilaiannya atas hasil pelaksanaannya, yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan dalam proses transinternalisasi pengetahuan dan nilai Islam kepada peserta didik melalui upaya pengajaran, pembiasaan, bimbingan, pengasuhan, pengawasan, dan pengembangan potensinya, guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup dunia dan akhirat. Proses ialah hubungan tiga kegiatan yang berurutan, yaitu menilai situasi dan kondisi yang diinginkan (yang akan datang), dan menentukan apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai keadaan yang diinginkan.

Dari definisi ini perencanaan mengandung unsur-unsur (1) sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, (2) adanya proses, (3) hasil yang ingin dicapai, dan (4) menyangkut masa depan depan dalam waktu tertentu. Perencanaan tidak dapat dilepaskan dari unsur pelaksanaan dan pengawasan termasuk pemantauan, penilaian dan pelaporan. Pengawasan diperlukan dalam perencanaan agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan. Pengawasan dalam perencanaan dapat dilakukan secara preventif dan represif. Pengawasan preventif merupakan pengawasan yang melekat dengan perencanaanya, sedangkan pengawasan represif merupakan pengawasan fungsional atas pelaksanaan rencana, baik yang dilakukan secara

(4)

internal maupun secara eksternal oleh aparat pengawasan yang ditugasi [ CITATION Hak08 \l 1033 ].

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perencanaan pendidikan Islam diarahkan untuk mempersiapkan semua komponen pendidikan, agar dapat terlaksana proses belajar mengajar yang baik dalam penyelenggaraan pendidikan serta dalam mencapai sasaran keluaran pendidikan seperti yang diharapkan. Pengorganisasian pendidikan ditujukan untuk menghimpun semua potensi komponen pendidikan dalam suatu lembaga yang sinergi untuk dapat menyelnggarakan pendidikan dengan sebaik-baiknya.

B. Al-Qur’an dan Hadist tentang Perencanaan Pendidikan Islam

Perencanaan Pendidikan Islam merupakan hal yang harus ada dalam setiap kegiatan, dalam proses perencanaan terhadap program pendidikan yang akan dilaksanakan, khususnya dalam lembaga pendidikan Islam, maka prinsip perencanaan harus mencerminkan terhadap nilai-nilai islami yang bersumberkan pada Al-Qur'an dan al-Hadits. Dalam hal perencanaan ini al-Qur'an mengajarkan kepada manusia seperti dalam surah Al-Hajj ayat 77:

۩ َۚن ْوُحِلْفُت ْمُكّلَعَل َرْيَخْلا اوُلَعْفاَو ْمُكّبَر ا ْوُدُبْعاَو ا ْوُدُجْساَو ا ْوُعَكْرا اوُنَمٰا َنْيِذّلا اَُهّيَآٰي

۝٧٧

Yang artinya: Wahai orang-orang yang beriman, rukuklah, sujudlah, sembahlah Tuhanmu, dan berbuatlah kebaikan agar kamu beruntung.

Dari ayat tersebut diperintahkan bahwa orang beriman untuk beribadah kepada Allah yang maha mengetahui keadaan manusia. Wahai orang-orang yang beriman, karena kamu sudah membenarkan dan meyakini bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah, maka rukuklah, sujudlah, dan beribadahlah kepada Tuhanmu dengan melaksanakan sholat wajib dan berbagai sholat sunnah, dan sebagai dampak ketekunan beribadah tersebut, maka berbuatlah kebaikan kepada sesame manusia agar kamu beruntung dalam kehidupan pribadi, keluarga dan Masyarakat.

Hadits Perencanaan Pendidikan “Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Abdullah bin Az Zubair dia berkata, Telah menceritakan kepada kami Sufyan yang berkata, bahwa Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari berkata, telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia pernah mendengar Alqamah bin Waqash Al Laitsi

(5)

berkata; saya pernah mendengar Umar bin Al Khaththab diatas mimbar berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan [ CITATION Rah99 \l 1033 ].

C. Model perencanaan Pendidikan

Model merupakan suatu pola atau contoh yang kecil dan tepat untuk meniru variasi, jenis, atau barang tiruan [ CITATION Hoe05 \l 1033 ]. Oleh karena itu, model perencanaan pendidikan dapat digunakan sebagai contoh atau referensi saat membuat perencanaan. Model ini secara umum membahas rencana dan kebijakan institusi pendidikan yang paling tinggi. Model perencanaan dalam lingkup pendidikan, diartikan sebagai pola atau acuan, dan cara yang ditempuh dalam penyusunan rencana pendidikan secara umum Tetapi model perencanaan pendidikan tentunya berbeda dengan model perencanaan pengajaran, perencanaan pendidikan cakupannya lebih luas dan lebih umum menyangkut rencana dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pengambil kebijakan tertinggi dalam instansi pendidikan. Sedangkan model perencanaan pengajaran dilakukan oleh Lukman Hakim bahwa pembelajaran dan unsur kegiatan yang dilakukan, baik oleh guru maupun siswa dalam proses pembelajaran [CITATION Luk08 \t \l 1033 ].

Ada beberapa model perencanaan pendidikan yang dikemukakan para ahli pendidikan, diantaranya Dr. Nanang Fattah dan Dr. Husaini Usman mengemukakan empat model perencanaan pendidikan.

1) Model Perencanaan Komprehensif. Model ini terutama digunakan untuk menganalisis perubahan-perubahan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan. Di samping itu berfungsi sebagai suatu patokan dalam menjabarkan rencana-rencana yang lebih spesifik ke arah tujuan-tujuan yang lebih luas.

2) Model Target Setting. Model ini diperlukan dalam upaya melaksanakan proyeksi ataupun memperkirakan tingkat perkembangan dalam kurun waktu tertentu. Dalam persiapannya dikenal: a) Model untuk menganalisis demografis dan proyeksi penduduk; b) Model untuk

(6)

memproyeksikan enrolmen (jumlah siswa terdaftar) sekolah; c) Model untuk memproyeksikan kebutuhan tenaga kerja.

3) Model Costing dan keefektifan biaya. Model ini sering digunakan untuk menganalisis proyek-proyek dalam kriteria efisien dan efektifitas ekonomis. Dengan model ini dapat diketahui proyek yang paling fleksibel dan memberikan suatu perbandingan yang paling baik di antara proyek-proyek yang menjadi alternatif penanggulangan masalah yang dihadapi. Penggunaan model ini dalam pendidikan didasarkan pada pertimbangan bahwa pendidikan itu tidak terlepas pada pertimbangan bahwa pendidikan itu tidak terlepas dari masalah pembiayaan. Dan, dengan sejumlah biaya yang dikeluarkan selama proses pendidikan, diharapkan dalam kurun waktu tertentu dapat memberikan benefit tertentu 4) Model PPBS PPBS (planning, programming, budgeting system). bermakna bahwa perencanaan, penyusunan program dan penganggaran dipandang sebagai suatu sistem yang tak terpisahkan satu sama lainnya. PPBS merupakan suatu proses yang komprehensif untuk pengambilan keputusan yang lebih efektif. Beberapa ahli memberikan pengertian, antara lain:

Kast Rosenzweig mengemukakan bahwa PPBS merupakan suatu pendekatan yang sistematik yang berusaha untuk menetapkan tujuan, mengembangkan programprogram, untuk dicapai, menemukan besarnya biaya, alternatif dan menggunakan proses penganggaran yang merefleksikan kegiatan program jangka panjang. Sedangkan Harry J. Hartley mengemukakan bahwa PPBS merupakan proses perencanaan yang komprehensif yang meliputi program budget sebagai komponen utamanya.Berdasarkan kedua pengertian tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa: PPBS merupakan pendekatan yang sistematik. Oleh karena itu, untuk menerapkan PPBS diperlukan pemahaman tentang konsep dan teori sistem. Serta PPBS merupakan suatu proses perencanaan komprehensif. Penerapannya hanya dimungkinkan untuk masalah - masalah yang kompleks dan dalam organisasi yang dihadapkan pada masalah yang rumit dan komprehensif.

Untuk memahami PPBS secara baik, maka perlu kita perhatikan sifat-sifat esensial dari sistem ini. Esensi dari PPBS adalah sebagai berikut:

a. Memperinci secara cermat dan menganalisis secara sistematik terhadap tujuan yang hendak dicapai.

(7)

b. Mencari alternatif-alternatif yang relevan, cara yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan.

c. Menggambarkan biaya total dari setiap alternatif, baik langsung ataupun tidak langsung, biaya yang telah lewat ataupun biaya yang akan datang, baik biaya yang berupa uang maupun biaya yang tidak berupa uang.

d. Memberikan gambaran tentang efektifitas setiap alternatif dan bagaimana alternatif itu mencapai tujuan.

e. Membandingkan dan menganalisis alternatif tersebut, yaitu mencari kombinasi yang memberikan efektivitas yang paling besar dari sumber yang ada dalam pencapaian tujuan [ CITATION Fat01 \l 1033 ].

D. Metode Perencanaan pendidikan

Dalam melaksanakan perencanaan pendidikan harus dilakukan dengan metode yang tepat agar dapat dievaluasi dan terukur. Bila suatu kegiatan direncanakan dengan baik, maka dapat ditentukan metode yang tepat dalam pelaksanaannya [ CITATION Nar21 \l 1033 ]. Metode perencanaan Pendidikan yang ditemukan oleh Augus W Smith (1982) menyebutkan ada 8 metode perencanaan Pendidikan antara lain:

1) Metode mean -ways- end analysis (analisis sumber-cara-tujuan)

Metode ini digunakan untuk meneliti sumber-sumber dan beberapa alternatif pelaksanaan program untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah:

a) melakukan analisis tentang sumber daya yang ada, baik sumber daya internal atau eksternal yang dimiliki;

b) melakukan analisis tentang beberapa metode (cara) atau strategi yang dapat dilakukan dalam proses. pelaksanaan program yang telah dirancang, agar efektif dalam pencapaian tujuan; dan

c) melakukan analisis tentang tujuan jangka pendek, menengah dan tujuan jangka panjang secara integral dan berkesinambungan;

2) Metode analisis masukan-keluaran

(8)

Metode ini digunakan untuk menganalisis beberapa faktor input pendidikan, proses pendidikan dan output pendidikan. Dalam perencanaan pendidikan, langkah-langkah yang perlu diperhatikan ialah:

a) Menganalisis faktor-faktor masukan pendidikan, seperti analisis kebijakan mutu sekolah, analisis ketersediaan dan kesiapan sumber daya, analisis harapan kinerja yang optimal, analisis terhadap peserta didik baru, analisis manajemen MBS, dan sebagainya.

b) Menganalisis proses layanan pendidikan, seperti analisis efektivitas pendidikan, analisis tentang budaya sekolah, tentang kepemimpinan sekolah yang demokratis, tentang pengelolaan sumber daya manusia dan keuangan yang efektif, transparan, dan akuntabel, tentang budaya sekolah, tentang tim kerja yang solid, cerdas, visioner, dan dinamis, dan tentang pengelolaan sumber daya sekolah yang mandiri.

c) Menganalisis hasil Pendidikan, seperti kualitas karya sekolah, produktivitas anggota sekolah, hubungan lulusan dengan kebutuhan masyarakat, dan sebagainya.

3). Metode analisis ekonometrik

Metode ini memakai data empirik, statistik, kuantitatif dan teori ekonomi dalam mengukur perubahan untuk hubungannya dengan ekonomi. Metode ini lebih dekat dengan pendekatan perencanaan pendidikan model untung rugi atau keefektifan biaya. Langkah-langkah perencanaan pendidikan nya ialah:

a) Melakukan analisis kuantitatif atau empiris tentang dana dan sumber daya perusahaan, yang dapat dioptimalkan untuk mencapai keuntungan finansial yang maksimal; dan

b) Melakukan analisis tentang potensi hasil layanan pendidikan yang dapat diserap oleh dunia usaha atau industri, sehingga pendidikan dapat menjadi bisnis yang menguntungkan. Akibatnya, sistem pendidikan yang tidak menghasilkan nilai ekonomi harus dihentikan

4) Metode diagram sebab akibat

(9)

Metode ini digunakan dalam perencanaan yang menggunakan sekuen hipotetik untuk mendapatkan gambaran masa depan yang lebih baik. Metode ini hampir sama dengan pendekatan strategic. Salah satu langkah yang harus dilakukan oleh pengguna metode ini dalam merencanakan Pendidikan ialah:

a) Menyelidiki berbagai masalah atau kesulitan yang mungkin dihadapi oleh dunia pendidikan di masa depan. Dalam hal ini, Analisis SWOT, yang berarti kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman harus dilakukan secara komprehensif terhadap setiap elemen atau bidang pendidikan yang direncanakan untuk dibangun.

Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui sejauh mana setiap komponen atau bidang institusi pendidikan siap untuk mencapai tujuan pendidikan.

b) Menganalisis tindakan atau cara yang tepat yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah atau tantangan masa depan

5) Metode Delphi

Metode delphi bertujuan untuk menentukan sejumlah alternative program. Mengeksplorasi asumsi-asumsi atau fakta yang melandasi judgments tertentu dengan mencari informasi yang dibutuhkan untuk mencapai suatu consensus /kesepakatan bersama. Biasa metode ini dimulai dengan melontarkan suatu masalah yang bersifat umum untuk diidentifikasi menjadi masalah yang lebih sfesifik. Partisipan dalam metode ini biasanya orang yang dianggap ahli dalam disiplin ilmu tertentu [CITATION Nan13 \t \l 1033 ].

Sedangkan menurut Sudjana, metode Delphi digunakan untuk menghimpun keputusan- keputusan tertulis yang diajukan oleh calon peserta didik atau para pakar yang tempat tinggalnya tersebar dan mereka tidak dapat berkumpul atau bertemu muka dalam menentukan keputusan inti. Metode ini pada dasarnya merupakan proses kegiatan kelompok dengan menggunakan jawaban-jawaban tertulis dari para calon peserta didik atau para pakar terhadap rancangan keputusan yang diajukan secara tertulis kepada mereka. Kegiatan ini bertujuan untuk melibatkan

(10)

calon peserta didik atau pakar dalam membuat keputusan, sehingga keputusan itu lebih berbobot dan menjadi milik bersama

6) Metode prosedur penelitian ilmiah

Metode ini dirangcang untuk mengeksplorasi isu-isu dan untuk mengakomodasi pandangan- pandangan yang bertentangan atau ketidakpastian. Metode ini didasarkan atas seperangkat prinsip dan prosedur yang mensistematiskan Langkah-langkah dalam usaha pemecahan masalah.

7) Metode life cycle analysis (analisis siklus kehidupan)

Metode ini digunakan terutama untuk mengalokasikan sumber-sumber dengan memperhatikan siklus kehidupan mengenai produksi, proyek, program atau aktivitas. Dalam kaitan ini seringkali digunakan bahan-bahan komperatif dengan menganalogkan data, Langkah-langkah yang ditempuh dalam metode ini adalah:

a.Fase Konseptualisasi;

b. Fase Spesifikasi;

c. Fase Pengembangan Prototype;

d. Fase Pengujian dan Evaluasi;

e. Fase Operasi;

f. Fase Produksi

Metode ini bisa dipergunakan dalam bidang pendidikan terutama dalam mengalokasikan sumber-sumber Pendidikan dengan melihat kecenderungan dari berbagai aspek yang dapat dipertimbangkan untuk merumuskan rencana dan program.

8) Metode value added analysis (analisis nilai tambah)

Metode ini digunakan untuk mengukur keberhasilan peningkatan produksi atau

pelayanan. Dengan demikian, kita dapat mendapatkan gambaran singkat tentang kontribusi dari aspek tertentu terhadap aspek lainnya.

E. Pentingnya Perencanaan Pendidikan Islam

Perencanaan mempunyai posisi yang paling penting dalam sebuah Lembaga, organisasi dan kumpulan pendidikan lainnya, tanpa adanya perencanaan maka jalannya organisasi tidak jelas arah dan tujuannya. Maka pentingnya Perencanaan pendidikan Islam di Indonesia, adalah

(11)

karena dalam penyelenggaraan pendidikan Islam di Indonesia masih perlu dilakukan adanya upaya reposisi, sehingga pendidikan Islam dapat benar-benar mencapai tujuannya. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk melakukan reposisi perencanaan Pendidikan Islam di Indonesia dapat berupa hal-hal sebagai berikut;

(1) Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya perencanaan pendidikan Islam.

(2) Mengembangkan sikap menghargai profesi perencana di bidang pendidikan.

(3) Mengembangkan sistem perencanaan pendidikan Islam yang baik dan sistematis.

(4) Memperbaiki kualitas dan keakuratan data kependidikan Islam.

(5) Menetapkan model dan metode perencanaan Pendidikan Islam yang paling sesuai dengan karakteristik dan tujuan pendidikan Islam.

(6) Mengembangkan manajemen sistem informasi Pendidikan Islam.

(7) Mengembangkan sistem perencanaan berbasis penelitian [ CITATION Akh20 \l 1033 ]

KESIMPULAN

a. Perencanaan pendidikan Islam pada hakikatnya adalah proses pengambilan keputusan atas sejumlah alternatif (pilihan) mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki serta pemantauan dan penilaiannya atas hasil pelaksanaannya, yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan dalam proses transinternalisasi pengetahuan dan nilai Islam kepada peserta didik melalui upaya pengajaran, pembiasaan, bimbingan, pengasuhan, pengawasan, dan pengembangan potensinya, guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup dunia dan akhirat.

b. Al-Qur’an dan Al-Hadist tentang pentingnya perencanaan

c. Model Perencanaan Komprehensif, Model Target Setting, Model Costing dan keefektifan biaya, Model PPBS PPBS (planning, programming, budgeting system)

d. Metode perencanaan Pendidikan Metode analisis sumber-cara-tujuan, Metode analisis masukan-keluaran, Metode analisis ekonometrik, Metode diagram sebab akibat, metode

(12)

Delphi, metode prosedur penelitian ilmiah, metode analisis siklus kehidupan dan metode nilai tambah.

e. Pentingnya Perencanaan Pendidikan Islam Pentingnya perencanaan pendidikan Islam di Indonesia, adalah oleh karena dalam penyelenggaraan pendidikan Islam di Indonesia masih perlu dilakukan adanya upaya reposisi, sehingga pendidikan Islam dapat benar-benar mencapai tujuannya.

DAFTAR PUSTAKA Al-Quran dan terjemahan

Akhmad. (2020). Perencanaan dalam peningkatan mutu pendidikan di era globaliasi. Jurnal, 100.

Albab. (2021). Perencanaan Pendidikan dalam Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan Islam.

Jurnal pancar (pendidik anak cerdas dan pintar, 119-126.

Bahri. (2019). the role of islamic education inrealizing social intecraction based on multiculturalism among stuents of diffrent religions in elementary schools. internasional journal islamic education reseach multikultural, 16.

Burhanuddin. (1994). Analisis administrasi manajemendan kepemimpinan pendidikan . Jakarta:

Bumi Aksara.

Dhikrul, H. (2019). Inclusivism and Exclusivism As Well As Their. international journal of islamic education, 18-29.

(13)

Engkoswara. (2010). administrasi pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Fattah, N. (2001). Landasan manajemen pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Fattah, N. (2013). landasan manajemen pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya . Hakim, L. (2008a). perencanaan pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.

Hakim, L. (2008b). Perencanaan pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.

Hoetomo. (2005). Kamus lengkap bahasa indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar.

Nardawati. (2021). Perencanaan Pendidikan yang Baik Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di Era Digita. Jurnal Literasiologi, 19.

Rahman, T. (1999). Terjemah hadist Arbain Annawawiyah. Surabaya: Alhidayah.

Sitanggang, N. &. (1986). Dampak modernisasi terhadap hubungan kekerabatan daerah sumtra utara. departemen pendidikan dan kebudayaan, proyek inventarisasi dan dokumentasi kebudayaan daerah.

Yati, W. A. (2020). Perencanaan pendidikan Islam. AT-TAZAKKI, 216.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji model pembelajaran yang dipakai dalam proses belajar mengajar mata kuliah Model Belajar Mengajar Pendidikan Islam dan untuk

Sebelum melaksanakan kegiatan mengajar guru Pendidikan Agama Islam harus mempersiapkan materi, strategi dan bahan ajar dengan baik yang sesuai dengan

Dengan melihat ungkapan dan sedikit uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa pada hakekatnya, proses perencanaan pendidikan dalam Islam adalah sebuah sistem

Maka dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa metode pendidikan Islam itu adalah jalan atau cara yang teratur dan terpikir baik yang harus dilalui untuk mencapai

Melihat pemaparan tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa Fazlul Rahman memiliki corak pemahaman tentang tujuan pendidikan islam yaitu; tujuan pendidikan Islam yang diarahkan

SETDITJEN PENDIDIKAN ISLAM Bagian Perencanaan dan

Komponen-komponen pendidikan Islam, yaitu: pengertian pendidikan Islam, dasar dan tujuan pendidikan Islam, kurikulum pendidikan Islam, metode pendidikan Islam, evaluasi pendidikan

Pendidikan Andragogi Dalam Perspektif Islam Dapat disimpulkan bahwa konsep dari andragogy ialah ilmu dan seni mengajar unutk orang dewasa belajar, cara atau strategi unutk membantu