• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Kematangan E-Learning Berbasis Web untuk Pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Model Kematangan E-Learning Berbasis Web untuk Pendidikan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ii

ABSTRAK

E-learning merupakan singkatan dari Electronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

E-learning Maturity Model (EMM) merupakan model yang digunakan untuk melakukan assessment dan benchmarking terhadap layanan e-learning di institusi pendidikan yang dikembangkan dari framework CMM dan SPICE oleh Stephen Marshall dari University Teaching Development Centre, Victoria University of Wellington, New Zealand. Dalam membantu proses pengukuran kesiapan e-learning, EMM menyediakan tool untuk melakukan penilaian kapabilitas dalam microsoft excel. Meskipun tool microsoft excel sudah cukup untuk melakukan pengukuran, akan tetapi dalam pelaksanaannya tool ini masih kurang praktis, susah untuk diakses dan tampilannya pun kurang menarik. Oleh karena itu dibuatlah aplikasi EMM berbasis website yang lebih praktis dan lebih menarik. Pada aplikasi EMM ini membagi setiap proses yang dikategorikan dalam 5 model kategori yaitu Learning, Development, Support, Evaluation, dan Organisation. Pada aplikasi E-learning Maturity Model ini lebih tekankan pada modul Development.

Penilaian e-learning maturity model dinilai berdasarkan 5 dimensi, yang terdiri dari delivery, planning, definition, management dan optimisation. Pada setiap dimensi memiliki banyak pernyataan.Pernyataan dinilai berdasarkan 4 komponen nilai yaitu fully adequate, largelly adequate, partially adequate dan not adequate. Pernyataan tersebut terbagi menjadi 2 kelompok yaitu pernyataan current value dan expected value. Current value merupakan pernyataan yang berfungsi untuk menilai e-learning dari institusi tersebut yang sedang berjalan.

Sedangkan expected value ini merupakan pernyataan yang berfungsi untuk merencanakan kemajuan atau pengembangan dari e-learning institusi tersebut.

Jadi kesimpulannya, proses development pada aplikasi E-learning Maturity Model berfungsi untuk menilai pemeliharaan sumber daya e-learning dan pengembangan dari e-learning yang sedang berjalan pada institusi tersebut.

Kata Kunci: E-Learning, E-Learning Maturity Model

(2)

iii

ABSTRACT

E-learning is an acronym for Learning Elektronic, a new way of teaching and learning that uses electronic media, especially the Internet as a learning system. E-learning is a basic and logical consequence of the development of information and communication technology.

E-Learning Maturity Model (EMM) is a model used to conduct an assessment and benchmarking of e-learning in educational institutions of the framework developed by the CMM and SPICE Stephen Marshall of the University Teaching Development Centre, Victoria University of Wellington, New Zealand. In helping the process of e-learning readiness measurement, EMM provides a tool for assessing the capabilities of Microsoft Excel. Though Microsoft Excel has enough tools to take measurements, but in practice this is less practical tool, difficult to access and it looks even less attractive. Therefore made EMM web-based applications more practical and more attractive. In this EMM application divides each process models are categorized into 5 categories: Learning, Development, Support, Evaluation, and Organisation. In the application of E-learning Maturity Model is more stress on the Development module.

Assessment of e-learning maturity models assessed based on 5 dimensions, which consists of the delivery, planning, definition, management and optimization. In each dimension has many pernyataan.Pernyataan assessed based on four components of value that is fully adequate, largelly adequate, partially adequate and not adequate. The statement is divided into 2 groups:

the current value statement and the expected value. Current value is a statement that serves to assess e-learning from the institution running. While the expected value of this is a statement that serves to plan the progress or development of e-learning institutions.

So in conclusion, the process of development in the application of E-learning Maturity Model serves to assess the maintenance of e-learning resources and the development of e-learning that is running on the institution.

Keywords: E-Learning, E-Learning Maturity Model

Referensi

Dokumen terkait

Guideline digunakan sebagai panduan untuk pengembangan e- learning dalam proses pembelajaran di sekolah khususnya di tingkat SMP dan SMA di kota

diantaranya: (a) Minimnya sumber daya manusia terutama sekolah untuk membangun aplikasi e- learning; (b) Minimnya dana bagi sekolah untuk membeli berbagai

Perancangan O-SAW3S (Open Source Application for Warehouse Management System Simulation Study ) sebagai aplikasi WMS untuk media e-learning berbasis simulasi adalah

Sehingga dibutuhkan suatu metode yang dapat menentukan tingkat kematangan dengan pertimbangan prioritas pengembangan manajemen proses sistem e-learning berdasarkan

Bersasarkan hasil keseluruhan proses pengembangan yang telah dilakukan diperoleh persentase kevalidan e-learning dengan model pembelajaran kooperatif berbasis web

Berdasarkan kebutuhan dan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya, maka diusulkan untuk membuat aplikasi e-learning yang dapat mendukung proses diskusi di luar

Bentuk dari perkembangan teknologi informasi yang diterapkan di dunia pendidikan adalah E-learning atau Elektronik Learning merupakan sebuah aplikasi pembelajaran

Desain User Interface Buat Soal Gambar diatas menggambarkan perancangan user interface buat soal dari aplikasi e-Learning yang akan dikembangkan.. Combo box lesson topics memungkinkan