• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pembelajaran Flipped Classroom pada Mata kuliah Metodologi Pembelajaran Matematika

N/A
N/A
maria napitupulu

Academic year: 2024

Membagikan "Model Pembelajaran Flipped Classroom pada Mata kuliah Metodologi Pembelajaran Matematika"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Metodologi Pembelajaran Matematika MODEL PEMBELAJARAN

FLIPPED CLASSROOM

Dosen Pengampu : Dr. Edy Surya, M.Si

Disusun Oleh:

Natalia Ayu Lestari Sidabutar 8246171010

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2024

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Alah SWT. Karena dengan rahmat- Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Penyusunan makalah ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Metodologi Pembelajaran Matematika.

Penulis menyadari bahwa makalah ini sebenarnya masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya juga, hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu, pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki dalam menemukan referensi yang berkaitan dengan Model Pembelajaran Flipped Classroom. Dengan segala kerendahan hati, penulis menantikan kritik dan saran yang membangun atas penulisan makalah ini agar dapat memberikan manfaat khusunya bagi penulis sendiri umumnya dan kepada seluruh pembaca makalah ini.

Medan, 25 Agustus 2024

Penulis

(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……… ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB 1: PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan ... 4

BAB II: PEMBAHASAN ... 5

A. Pengertian dari model pembelajaran Flipped Classroom ... 5

B. Karakteristik dari model pembelajaran Flipped Classroom ... 7

C. Langkah-langkah model pembelajaran Flipped Classroom ... 9

D. Keunggulan dan kelemahan model pembelajaran Flipped Classroom.11 E. Tantangan dalam penerapan model pembelajaran Flipped Classroom.13 F. Tipe-tipe penerapan model pembelajaran Flipped Classroom………..15

BAB III: PENUTUP ... ...16

A. Kesimpulan ... 16

B. Saran ... 16

DAFTAR PUSTAKA ... 17

(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era pendidikan abad 21 yang semakin berkembang, inovasi dalam metode pengajaran menjadi sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Proses pembelajaran yang berlangsung saat ini memiliki berbagai macam model untuk mendukung materi ajar yang akan disampaikan oleh pengajar kepada peserta didik. Model pembelajaran dikembangkan sedemikian rupa untuk mendukung jalannya proses mengajar dengan baik. Model pembelajaran adalah salah satu komponen pembelajaran yang menjadi panduan dalam melakukan langkah-langkah kegiatan. Selain itu, model pembelajaran juga memiliki peran dan fungsi dalam suatu kegiatan pembelajaran, seperti membantu pendidik menciptakan perubahan perilaku peserta didik yang diinginkan, membantu pendidik dalam menentukan cara dan sarana untuk menciptakan lingkungan yang sesuai dalam melaksanakan pembelajaran, membantu menciptakan interaksi antara pendidik dan peserta didik yang diinginkan selama proses pembelajaran berlangsung, serta membantu pendidik dalam merancang kegiatan pendidikan atau pembelajaran yang sesuai (Darmawan & Wahyudin, 2018; Isrok’atun & Rosmala, 2018).

Model pembelajaran berfungsi sebagai panduan bagi pendidik untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta didik.

Dalam konteks pendidikan yang terus berkembang, penting bagi pendidik untuk memahami dan menerapkan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

Model pembelajaran tidak hanya mencakup strategi pengajaran tetapi juga metode, teknik, dan pendekatan yang digunakan untuk

(5)

2

menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan interaktif. Berbagai model pembelajaran telah dikembangkan dan diterapkan dalam berbagai setting pendidikan. Mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.

Dalam praktiknya model pembelajaran yang dipilih akan mempengaruhi metode pengajaran

Salah satu model pembelajaran yang telah mendapatkan perhatian luas adalah Flipped Classroom. Model pembelajaran tersebut menawarkan perubahan signifikan dari metode pengajaran tradisional dengan membalikkan peran aktivitas kelas dan tugas rumah. Pada metode tradisonal, instruksi pengajaran di sampaikan di kelas, sedangkan pekerjaan rumah digunakan sebagai latihan dan penerapan konsep.

Sebaliknya, dalam Flipped Classroom materi ajar disampaikan melalui media digital sebelum sesi pembelajaran di kelas, sementara waktu didalam kelas difokuskan untuk aktivitas interaktif dan diskusi yang mendalam.

Model pembelajaran Flipped Classroom atau sering disebut dengan model pembelajaran kelas terbalik, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi pembelajaran. pada model ini, peserta didik dapat mengakses materi pembelajaran seperti video, artikel, atau modul online diluar jam sekolah. Dengan cara ini, peserta didik memiliki waktu yang flesibel untuk mempelajari konten materi yang disampaikan kapapun dan dimanapun. Hal tersebut memungkinkan mereka untuk belajar mandiri dan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk meninjau materi jika diperlukan, serta memperdalam pemahaman peserta didik sebelum datang ke kelas.

Ide dasar dari Flipped Classroom adalah untuk memanfaatkan waktu dikelas secara lebih efektif dengan menyediaklan kesempatan bagi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas yang lebih aplikatif dan analitis. Penerapan model Flipped Classroom juga didorong oleh kemajuan teknologi yang memudahkan distribusi materi pendidikan melalui platform digital. Video instruksional, tutorial online dan sumber

(6)

3

belajar digital lainnya memungkinkan pengajar untuk menyediakan materi dengancara yang lebih menarik dan mudah diakses. Model ini tidak hanya memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembelajaran, tetapi juga memfasilitasi pergeseran dari pendekatan pengajaran berbasis ceramah ke pendekatan yang lebih berorientasu pada keterlibatan aktif dan kolaborasi (Dianofutri & Kurniawati, 2023; Talbert, 2017).

Saat sesi pembelajaran dikelas, waktu yang biasanya digunakan untuk instruksi langsung digantikan dengan aktivitas yang lebih dinamis dan partisipatif. Guru dapat memanfaatkan waktu kelas untuk mengatasi pertanyaan, membimbing diskusi, dan melibatkan peserta didik dalam proyek atau tugas kolaboratif. Model pembelajaran ini berfokus pada penerapan praktis dan pemecahan masalah, serta memberikan dukungan tambahan di era yang memerlukan perhatikan lebih.

Penerapan Flipped Classroom bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan dan motivasi peserta didik. Dengan menyediakan materi sebelum pembelajaran dikelas, peserta didik dapat datang dengan pemahaman dasar dan siap untuk berpartisipasi secara aktif dalam diskusi dan aktivitas. Dengan demikian, terciptalah lingkungan belajar yang iteraktif dan berbasis pada kebutuhan individu. Selain itu, model pembelajaran ini memungkinkan guru untuk lebih mudah mengidentifikasi area dimana peserta didik mungkin mengalami kesulitan dan memberikan bantuan yang lebih tepat waktu.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah pengertian dari model pembelajaran Flipped Classroom?

2. Apakah karakteristik dari model pembelajaran Flipped Classroom?

3. Bagaimana langkah-langkah model pembelajaran Flipped Classroom?

4. Apakah keunggulan dan kelemahan model pembelajaran Flipped Classroom?

(7)

4

5. Apakah tantangan dalam penerapan model pembelajaran Flipped Classroom?

6. Apakah Tipe-tipe dari model pembelajaran Flipped Classroom?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan pengertian dari model pembelajaran Flipped Classroom 2. Menjelaskan karakteristik dari model pembelajaran Flipped Classroom 3. Menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran Flipped Classroom 4. Menjelaskan keunggulan dan kelemahan model pembelajaran Flipped

Classroom

5. Menjelaskan tantangan dalam penerapan model pembelajaran Flipped Classroom

6. Menjelaskan tipe-tipe model pembelajaran Flipped Classroom

(8)

5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran Flipped Classroom

Model pembelajaran Flipped Classroom dikenal pada saat pandemi covid 19 dikarenakan pada masa itu pembelajaran dilakukan dirumah masing-masing peserta didik atau dikenal dengan pembelajaran online.

Pada saat pembelajaran online, pendidik menggunakan aplikasi tertentu untuk menyediakan bahan ajar yang dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta didik. Bahan ajar yang telah disediakan oleh pendidik, nantinya akan dikirim kepada peserta didik melalui group whatsapp kelas masing- masing. Sedangkan tugas yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik, nantinya harus di kirim secara online, salah satunya melalui grup whatsapp atau mengupload ke google classroom yang dibuat oleh pendidik (Rusmayana, 2021).

Pengertian Flipped Classroom pertama kali diberikan oleh Maureen Lage, Gleen Platt dan Michael Treglia. “membalikkan ruang kelas berarti peristiwa yang biasanya terjadi di dalam kelas ekarang terjadi di luar kelas dan sebaliknya.” Flipped Classroom dapat diterapkan ke berbagai macam metode blended learning dimana peserta didik mendapatkan materi yang disiapkan dan kemudian mengambil bagian dalam kegiatan di kelas yang terstruktur.

Sedangkan Flipped Classroom pertama kali dicetuskan oleh Begmann dan Aaron Sams, guru kimia di Connecticut Amerika Serikat.

Flipped Classroom atau kelas terbalik adalah kegiatan pembelajaran atau seni belajar (pedagogi) dimana peserta didik mempelajari materi pembelajaran melalui video pembelajaran dirumah atau sebelum datang ke kelas; sedangkan kegiatan dikelas akan lebih banyak dilakukan untuk

(9)

6

berdiskusi kelompok dalam memecahkan masalah, memajukan konsep, terlibat dalam pembelajaran kolaboratif, dan saling tanya jawab.

Flipped Classroom dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai ruang kelas terbalik. Flipped Classroom adalah model pembelajaran dimana pendidik memberikan tugas kepada peserta didik untuk aktif mempelajari terlebih dahulu materi melalui media digital, seperti youtube, slide presentasi, link tugas, membaca buku, ataupun menggunakan media sosial sesuai dengan materi yang akan dibahas dan disertai tugas sebagai bahan diskusi kegaiatan didalam kelas (Israel, 2022).

Adapun beberapa pengertian Flipped Classroom menurut para ahli, yaitu:

a. Menurut (Zuhaery & Hidayati, 2023), Flipped Classroom adalah model pembelajaran yang bisa memberikan pembelajaran sepanjang waktu dengan tetap melakukan pembelajaran di sekolah dan tetap belajar di rumah dengan bimbingan dan juga pantauan dari orangtua.

b. Menurut (Vioren et al., 2019), Flipped Classroom adalah salah satu model pembelajaran baru yang perlahan-lahan mulai diterapkan dalam dunia pendidikan, mulai dari jenjang sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas hingga diperkulihan.

c. Menurut (Fauzan et al., 2021), Flipped Classroom adalah model pembelajaran dimana peserta didik mempelajari materi pelajaran di rumah dengan memanfaatkan teknologi yang mendukung pembelajaran sedangkan waktu pembelajaran dikelas digunakan untuk berkolaborasi dan berkreasi.

d. Menurut Muzyka & Luker dalam jurnal (Hidayat et al., 2023) Flipped Classroom adalah situasi dimana peserta didik memahami materi sebelum proses belajar mengajar berlangsung. Pembelajaran dikelas digunakan peserta didik untuk bekerja dengan mitra proyek yangmana hal tersebut untuk melatih keterampilan mereka dan menerima umpan balik tentang kemajuan mereka.

(10)

7

e. Menurut (Mutmainah et al., 2019) Flipped Classroom adalah aktivitas pembelajaran yang biasanya diselesaikan dikelas sekarang dapat diselesaikan dirumah dan aktivitas pembelajaran yang biasanya dikerjakan dirumah sekarang dapat diselesaikan di kelas.

Berdasarkan pada pengertian model pembelajaran Flipped Classroom yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Flipped Classroom adalah model pembelajaran yang melalui dua tahap, yaitu pembelajaran dirumah dan disekolah. Pembelajaran dirumah dilakukan untuk memahami melalui video pembelajaran yang diberikan oleh guru, sedangkan pembelajaran dikelas untuk melanjutkan pembelajaran dirumah yakni berdiskusi mengenai materi yang belum dipahami dalam video yang telah diberikan.serta mengembangkan kemampuan penyelesaian masalah peserta didik dalam bentuk soal-soal latihan.

B. Karakteristik Model Pembelajaran Flipped Classroom

Model pembelajaran dengan menggunakan Flipped Classroom dilaksanakan dengan menimalkan jumlah instruksi langsung oleh guru kepada peserta didik dalam mengajarkan materi dan memaksimalkan waktu untuk berinteraksi satu sama lain dalam membahas masalah yang terkait. Menurut Muir dan Geiger (2015) menyatakan beberapa karakteristik model pembelajaran Flipped Classroom yaitu:

1. Saranan untuk meningkatkan interaksi dan waktu kontak pribadi antara peserta didik dan guru

2. Memberikan peserta diidk ruang untuk bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri

3. Kelas merupakan tempat semua peserta didik terlibat didalam pembelajarannya

4. Kelas dimana ketika peserta didik tidak dapat hadir maka tidak akan ketinggalan pelajaran

(11)

8

5. Tempat dimana pesesrta didik menerima pendidikan yang dipersonalisasi

Selain itu, pembelajaran dengan menerapkan model ini memindahkan instruksi langsung dari ruang kelas ke pembelajaran mandiri di rumah, sehingga waktu kelas dapat digunakan untuk kegiatan yang lebih interaktif dan bermakna. Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari model ini menurut (Apriani et al., 2024) :

1. Pembelajaran mandiri di rumah

Pada model pembelajaran ini, peserta didik diberikan materi untuk mempelajari secara mandiri di rumah sebelum pembelajaran dikelas berlangsung. Materi yang diberikan biasanya berupa video, bacaan, atau modul interaktif yang dirancang untuk memberikan pemahaman lebih awal tentang topic yang akan dibahas dikelas.

2. Penggunaan waktu kelas untuk aktivitas pembelajaran

Waktu dikelas digunakan untuk kegiatan yang mendorong peserta didik agar berpartisipasi dan aktif dalam diskusi, kerja kelompok, dan proyek-proyek kolaboratif. Hal tersebut memungkinkan peserta didik untuk dapat menerapkan pengetahuan yang telah mereka pelajari dirumah dan memperdalam pengetahuan mereka dengan berinteraksi langsung kepada teman-temannya.

3. Peningkatan keterampilan teknologi

Peserta didik dan guru perlu familiar dengan berbagai macam teknologi dan platform digital yang dapat digunakan untuk mengakses dan mendistribusikan materi pembelajaran. Kemampuan menggunakan teknologi juga sangat bermanfaat bagi peserta didik dan guru agar dapat meningkatkan keterampilan digital mereka.

(12)

9 4. Kolaborasi dan komunikasi

Model pembelajaran ini mendorong terjadinya kolaborasi antar sesama peserta didik dan guru. Komunikasi yang efektif adalah kunci untuk memastikan bahwa peserta didik merasa didukung dan mamp berpartisipasi aktif dalam proses belajar. Pada hal ini pendidik atau guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing diskusi dan aktivitas lainnya.

5. Fleksibel dalam pembelajaran

Salah satu keunggulan dari penerapan model pembelajaran Flipped Classroom adalah fleksibilitasnya. Peserta didik dapat berlajar dengan kecepatan mereka sendiri dirumah, sementara waktu kelas digunakan untuk memperdalam pemahaman mereka melalui kegiatan diskusi atau kerja kelompok.

C. Langkah-langkah Model Pembelajaran Flipped Classroom

Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Flipped Classroom adalah sebagai berikut:

1. Persiapan

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan sama dengan kegiatan pendahuluan pada model lainnya mulai dari memberi salam, mengecek kehadiran, menanyakan materi sebelumnya, mengaitkan materi dengan pengalaman peserta didik, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan memberitahukan garis besar materi yang akan dipelajari. Sebelum tatap muka guru memberikan materi pembelajaran dalam bentuk video pembelajaran melalui WA group atau Google Classroom untuk dipelajari oleh peserta didik di rumah kemudian tugas peserta didik untuk mencatat atau merangkum point-point penting dari video.

(13)

10 2. Pelaksanaan

Penerapan model pembelajaran Flipped Classroom memanfaatkan rumah sebagai tempat belajar yang memiliki empat komponen utama strategi pembelajaran, yaitu metode, media, waktu, dan evaluasi.

Model pembelajaran Flipped Classroom mulai diimplementasikan pada saat minggu pertama sebelum pembelajaran dikelas dimulai.

Adapun beberapa aktivitas belajar peserta didik dirumah, yaitu:

a. Mempelajari materi berbentuk video pembelajaran yang telah diberikan oleh pendidik satu minggu sebelum pembelajaran berlangsung. Materi dapat disampaikan kepada peserta didik melalui email atau chat group

b. Mempelajari pentunjuk praktikum atau demontarasi yang diberikan pendidik satu minggu sebelum pembelajaran praktik atau simulasi dikelas.

c. Menyiapkan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang belum dipahami. Pertanyaan dapat disampaikan melalui email atau chat group sebelum pembelajaran dikelas.

Selain daripada aktivitas peserta didik dirumah, adapun beberapa aktivitas yang dilakukan peserta didik dikelas yaitu:

a. Melakukan diskusi tanya jawab mengenai materi yang diberikan pendidik

b. Melakukan simulasi atau praktikum sesuai petunjuk pendidik c. Mempresentasikan hasil diskusi serta menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan selama presentasi d. Mengerjakan soal-soal latihan

Selain peserta didik, adapun beberapa aktivitas yang dilakukan oleh pedidik selama dikelas yaitu:

a. Mengamati jalannya diskusi setiap kelompok dan partisipasi setaip peserta didik dalam kelompoknya

(14)

11

b. Memberikan ulasan atau umpan balik kepada kelompok yang sudah melakukan stimulasi atau praktikum

c. Memberikan arahan pada kelompok yang sedang melakukan presentasi

d. Membimbing peserta didik atau kelompok peserta didik yang masih belum memahami materi yang telah disampaikan

e. Memberikan nilai kepada peserta didik yang sudah menyelesaikan tugas

3. Evaluasi dan Tindak Lanjut

a. Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui capaian tujuan pembelajaran. Evaluasi yang dilaksanakan dapat berupa: tes tertulis atau lembar observasi saat presentasi atau praktikum

b. Tindak lanjut diberikan kepada peserta didik masih belum mencapai KKM berupa remedial, sedangkan tindak lanjut yang diberikan kepada peserta didik yang melampaui KKM berupa proyek pengayaan.

D. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Flipped Classroom Model pembelajaran Flipped Classroom memiliki beberapa keunggulan, yaitu (Fauzan et al., 2021) :

1. Peserta didik memiliki waktu untuk mempelajari materi pelajaran di rumah sebelum guru meyampaikan didalam kelas.

2. Peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran dalam konidisi dan suasana yang nyaman dengan kemampuannya menerima materi.

3. Peserta didik dapat belajar dari berbagai jenis konten pembelajaran baik melalui video, buku atau website

4. Peserta didik dapat mengeakses video tersebut darimanapun asalkan memiliki koneksi internet yang cukup

5. Peserta didik dapat mengulang-ulang video tersebut hingga ia benar- benar paham materi.

(15)

12

6. Peserta didik dapat mengajarkan tugas mereka kepada temannya dengan didampingi oleh gurunya

7. Sebelum melanjutkan materi berikutnya, guru dapat memastikan bahwa setiap siswa telah memahami konsep-konsep/materi yang harus dikuasai

8. Motivasi belajar peserta didik meningkat dalam berkolaborasi, mengemukakan pendapat dan mengerjakan tugas bersama temannya.

9. Peserta didik dapat mempelajari kembali atau belajar secara mandiri apabila tidak dapat hadir di kelas, sedangkan guru dapat lebih leluasa meninjau dan meng-update rencana pembelajaran yang telah dilakukan 10. Komunikasi antara guru dan peserta didik dapat terjalin dengan baik

Menurut Enfield dalam buku (Tuti Suhartuti, 2023) menyatakan bahwa model pembelajaran kelas terbalik dapat meningkatkan motivasi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran yang berlangsung di kelas, dapat berinteraksi secara intensif sehingga terbentuk kemandirian belajar. Model pembelajaran ini juga efektif dalam membantu peserta didik mempelajari materi dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah secara mandiri.

Interaksi yang ada di dalam kelas dapat terjadi secara intensif dan setiap kesulitan belajar yang dialami peserta didik dapat segera teratasi, sehingga membentuk kemandiirian dan motivasi belajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

Selain daripada keunggulan, menurut (Andrini, 2021; Fauzan et al., 2021)model pembelajaran Flipped Classroom juga memiliki kelemahan ketika diterapkan didalam kelas, kelemahannya yaitu:

1. Kualitas video mungkin sangat tidak bagus

2. Peserta didik tidak menonton atau memahi video yang diberikan, karena mereka dapat tidak siap atau belum siap untuk kegiatan tatap muka

(16)

13

3. Peserta didik tidak mampu mengajukan pertanyaan kepada guru atau rekan-rekan mereka jika hanya menonton video saja.

4. Model pembelajaran Flipped Classroom hanya dapat diterapkan pada sekolah yang peserta didiknya sudah memiliki sarana dan prasarana yang memadai mengingat pada model pembelajaran ini menuntut peserta didik untuk menonton video tutorial di rumah.

5. Peserta didik yang baru mengenal model pembelajaran ini akan membutuhkan waktu adaptasi karena belajar mandiri dirumah, konsenkuensinya mereka tidak siap dengan pembelajaran aktif di kelas.

E. Tantangan Penerapan Flipped Classroom

Penerapan model pembelajaran Flipped Classroom memiliki tantangan dari berbagai aspek menurut (Nuryadin et al., 2021), diantaranya:

1. Segi peserta didik

Sejumlah masalah yang teridentifikasi diantaranya adalah:

a. Siswa kurang familiar dengan model pembelajaran Flipped Classroom

b. Video pembelajaran terlalu panjang sehingga peserta didik tidak dapat fokus menonoton video

c. Saat menonton video pembelajaran dirumah, peserta didik tidak bisa menyampaikan langsung pertanyaan yang mereka miliki d. Sebagian peserta didik memerlukan intruksi yang lebih jelas

mengenai cara bekerja dalam kelompok selama pembelajaran di kelas

2. Segi Guru

Sejumlah tantangan yang kemungkinan muncul dari segi guru saat penerapan model pembalajaran Flipped Classroom, diantaranya;

(17)

14

a. Terbatasnya masteri-materi/bahan pembelajaran seperti video dan bahan ajar lainnya

b. Guru mungkin tidak memahami nilai dari Flipped Classroom

3. Segi Operasional

Adapun sejumlah tantangan yang teridentifikasi pada segi operasional dalam penerapan model pembelajaran Flipped Classroom, diataranya:

a. Peserta didik mungkin tidak memiliki akses internet untuk menonton video dirumah

b. Cukup sulit untuk memastikan bahwa peserta didik benar-benar sudah menonton video yang diberikan oleh guru dirumah.

c. Guru mungkin tidak dapat mengugah video ke internet.

F. Tipe-Tipe Flipped Classroom 1. Traditional Flipped

Traditional Flipped merupakan model pembelajaran Flipped Classroom yang paling sederhana. Langkah pembelajarannya adalah peserta didik menonton video pembelajaran dirumah, lalu ketika dikelas melakukan kegiatan dan mengerjakan tugas yang diberikan secara kelompok. Kemudian pada akhir pembelajaran akan diadakan kuisi secara individu dan kelompok

2. Mastery Flipped

Mastery Flipped adalah perkembangan dari traditional Flipped.

Tahapan pembelajarannya hampir serupa dengan traditional flipped, hanya saja pada awal pembelajaran diberikan pengulangan materi pada pertemuan sebelumnya.

3. Peer Instruction Flipped

Peer Instruction Flipped adalah model pembelajaran dimana peserta diidk mempelajari materi dasar sebelum memulai kelas melalui video.

(18)

15

Ketika dikelas peserta didik menjawab pertanyaan konseptual secara individu dan peserta didik diberikan kesempatan untuk menyakinkan jawaban kepada temannya. Pada akhir pembelajaran diberikan tes pemahaman secara individu.

4. Problem based learning flipped

Problem based learning flipped adalah model pembelajaran dimana peserta didik diberikan video yang memberikan petunjuk untuk menyelesaikan masalah yang akan muncul ketika dikelas. Pada model ini peserta didik bekerja dengan bantuan guru. Ketika dikelas peserta didik melakukan eksperimen dan evaluasi.

(19)

16

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Model pembelajaran Flipped Classroom menawarkan pendekatan yang menarik untuk meningkatkan keterlibatan dan pemahaman peserta didik melalui pembelajaran yang lebih aktif dan terfokus. Meskipun menghadapi beberapa tantangan, terutama terkait dengan teknologi dan kesiapan peserta didik. Model ini dapat memberikan manfaat signifikan bagi proses belajar jika diterapkan dengan perencanaan yang baik dan dukungan yang memadai. Model pembelajaran Flipped Classroom juga dapat meningkatkan efektivitas proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa sebenarnya makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi isi atau juga mungkin sumber yang kurang relevan dengan judul yang penulis bahas. Maka untuk itu penulis menerima segala bentuk kritikan dan saran yang membangun dari seluruh audiens agar kedepannya dalam pembuatan makalah ini dapat lebih baik lagi.

(20)

17 DAFTAR PUSTAKA

Andrini, V. S. (2021). Studi Pembelajaran: Model Flipped Classroom Memetakan Motivasi Mahasiswa. Banten: CV.AA Rizky.

Apriani, I. L., Cahyani, I., & Nugroho, R. A. (2024). Model flipped classroom bermuatan pembelajaran berdiferensiasi dalam mengidentifikasi teks cerita fantasi. Jurnal Onoma: Pendidikan. Bahasa Dan Sastra, 10(3), 3292–3300.

Darmawan, D., & Wahyudin, D. (2018). Model pembelajaran di sekolah. PT.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Dianofutri, V., & Kurniawati, T. (2023). Penerapan model pembelajaran flipped learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di sman 7 padang. Jurnal Salingka Nagari, 2(1), 97–107.

Fauzan, M., Haryadi, & Haryati, N. (2021). Penerapan elaborasi model flipped classroom dan media google classroom sebagai solusi pembelajaran bahasa indonesia abad 21. Dwija Cendekia: Jurnal Riset Pedagogik, 5(2), 361–371.

Hidayat, A., Sari, P. M., Ubaidillah, M., Al-Faiqah, S., Dzulfaqaar, M. A., &

Sadidan, M. (2023). Analisis dampak negatif dan positif model pembelajaran flipped classroom di universitas negeri makassar. JUPITER: Jurnal Pendidikan Terapan, 1(2), 30–36.

Israel, E. H. (2022). Model pembelajaran: merancang pembelajaran kompetensi abad 21. Yogyakarta: Cahaya Harapan.

Isrok’atun, & Rosmala, A. (2018). Model-model pembelajaran matematika.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Mutmainah, S., Setiawan, Y., & Purwanto. (2019). Model Pembelajaran FLipped Classroom: Memanfaatkan Konten di Rumah Belajar Pada Jenjang SMP.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Nuryadin, A., Rijal, M., Muharram, W., & Guntara, R. G. (2021). Penggunaan

(21)

18

model flipped classroom berbantuan digital tools untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dasar selama masa pandemi covid-19.

Journal of Elementary Education, 4(3), 348–361.

Rusmayana, T. (2021). Model pembelajaran addie integrasi pedati di smk pgri karisma bangsa sebagai pengganti praktek kerja lapangan dimasa pandemi covid-19. Widina Bhakti Persada.

Talbert, R. (2017). Flipped Learning A Guide for Higher Education Faculty. New York: Jon Bergmann.

Tuti Suhartuti. (2023). Flipped Classroom: Model Pembelajaran Inovatif Matematika. Indramayu: Adab.

Vioren, Oktaria, D., & Hamidi, S. (2019). Outcome dan tantangan penggunaan metode pembelajaran flipped classroom dalam pendidikan kedokteran outcomes and challenges of using flipped classroom learning methods in medical education. Medula, 8(2), 47–54.

Zuhaery, M., & Hidayati, D. (2023). Efektivitas pembelajaran flipped classroom sebagai solusi pembelajaran pasca pandemi covid 19. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(6), 4149–4154.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian bahwa pembelajaran metematika melalui Strategi pembelajaran flipped classroom dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar

Terjadinya peningkatan hasil belajar model Flipped Classroom menggunakan aplikasi Google Classroom tidak terlepas dari tingginya aktivitas siswa dalam pembelajaran,

Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa minimalnya jam perkuliahan dan keterbatasan praktikum pada MK Perencanaan Pembelajaran dapat digunakan model

Hasil penelitian menunjukan 1 Hasil pengembangan dan implementasi media pembelajaran e-learning dengan model Flipped Classroom berbasis Moodle pada mata Pelajaran Komputer dan

Kesimpulan lain yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah model pembelajaran Flipped Classroom dapat meningkatkan self-regulated learning siswa, Model pembelajaran Flipped

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Aprilia, 2021 bahwa model pembelajaran flipped classroom tipe peer instruction flipped berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran flipped classroom sehingga kemampuan berpikir siswa dapat tergali dengan baik, sehingga dari hasil analisis data hasil posttest yang

Dokumen ini membahas tentang capaian pembelajaran yang diharapkan dari mahasiswa dalam mata kuliah Matematika di STKIP