Model pembelajaran inovatif menuntut siswa untuk terlibat dalam pertukaran ide, kolaborasi dan komunikasi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan sehingga siswa diharapkan mampu mengembangkan keterampilan komunikasinya. Contoh penerapan model pembelajaran inovatif adalah penciptaan media makro dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh keterampilan, kreativitas dan kreatifitas, kecerdasan majemuk, berpikir tingkat tinggi, literasi informasi, literasi visual. , literasi suara, literasi teknologi. , berkomunikasi secara efektif, bekerja dalam tim dan berkolaborasi serta memperkuat pemahaman siswa. Model pembelajaran Mentari dikembangkan berdasarkan gagasan pemahaman konsep secara mendalam dengan penyampaian nyata. kontekstual) dan berorientasi pada penggunaan inovasi dalam pembelajaran.
Model pembelajaran inovatif Mentari mempunyai ciri-ciri umum (a) siswa memahami konsep secara mendalam, (b) menerapkan pembelajaran yang berorientasi pada objek nyata atau nyata, (c) memberdayakan ahli atau teman sejawat sebagai narasumber dalam pembelajaran, (d) menjadikan siswa terbiasa menilai kemampuannya sendiri melalui soal-soal latihan (e) menumbuhkan pola pikir belajar kembali dalam bentuk pengajaran remedial atau penelitian tindakan kelas bagi guru, (f) siswa berupaya untuk menguasai materi atau keterampilan prasyarat secara tuntas, karena dalam praktik pembelajaran sehari-hari materi prasyarat dominan menjadi sumber ketidakmampuan belajar, dan (g) menjadikan siswa bersaing secara baik dalam tes bakat tingkat daerah dan nasional, dan (h) mendorong siswa untuk berkreasi, yang kreativitasnya ditandai dengan salah satu indikatornya (1) menjadi mampu melaksanakan rencana pembelajaran dalam proses pembelajaran yang nyata dan efektif, (2) mampu memecahkan masalah pengetahuan dan keterampilan secara efektif, (3) mampu menemukan kiat, metode, rumus atau teori baru dalam pembelajaran. Model Mentari berbasis inovatif merupakan model pembelajaran alternatif yang terdiri atas (1) model IM2-LaTO (2) model RSCM BERBASIS EKSPERIMEN (3) Model Gu-Ta dan Pe-TA (4) Metode KUAT (5) AQu SMART dan AQu READY model (6) Model KINASIH (7) Model Da Cimeng (8) Model pembelajaran berbasis Inovasi Mind Mapping (9) Model interaksi berbasis Coaching pemecahan masalah. Berdasarkan gambaran permasalahan belajar siswa, permasalahan guru dalam mengajar, serta strategi yang digunakan guru dan siswa untuk mencapai tujuan keberhasilan pembelajaran, maka ditemukanlah model pembelajaran IM2-LaTO yang dirancang untuk meningkatkan hasil ujian matrikulasi.
Nama model pembelajaran IM2-LaTO merupakan singkatan dari Inquiry, Mind Mapping, Latihan Soal dan -- Try Out. Sintaks model pembelajaran berurutan ini mempunyai satu tujuan, yaitu dengan mengacu pada aktivitas siswa (1) menemukan konsep sendiri (Inquiry), (2) menemukan konsep dengan membuat peta konsep atau (Mind Mapping), (3) guru memberikan remedial terhadap materi pelajaran yang belum dikuasai berdasarkan tingkat kesulitan pada saat mengerjakan soal latihan, (4) menyelesaikan tes (Try Out) ujian nasional. Model pembelajaran inkuiri yang dimaksud adalah dengan praktek menemukan (inquiry training), yang merupakan salah satu model pembelajaran pengolahan informasi ala Joyce dan Weil (2000).
Dengan model IM2-LaTo diharapkan (a) siswa mampu menemukan sendiri konsep materi yang dipelajari, (b) mampu menghubungkan konsep satu sama lain dan penguasaan materi terhadap siswa. mengambil. akan bersifat luas dan komprehensif, dan (c) dengan Try Out diharapkan siswa menjadi terampil dalam mengerjakan soal.
Model RSCM BERBASIS EKSPERIMEN Pada Pembelajaran Biologi a. Pengertian model
Model RSCM berbasis eksperimen merupakan model untuk meningkatkan hasil belajar, sedangkan penerapannya pada mata pelajaran pembelajaran di kelas memerlukan penyesuaian waktu karena siklus pelaksanaannya relatif lama.
Model Pendampingan pembelajaran oleh Tenaga Ahli dan Model Guru Tamu ( Pe-Ta dan Gu-Ta) pada pembelajaran Ekonomi
Hal ini juga menimbulkan dampak penyerta yaitu perhatian, semangat, keseriusan dan keaktifan siswa meningkat, karena adanya pengawasan tidak langsung dari pihak ketiga yaitu tenaga profesional pendamping guru. Model ini dikembangkan untuk memberikan materi penyegaran kepada siswa dengan mengundang guru tamu yang mempunyai kendali lebih besar terhadap materi ekonomi dan akuntansi yang diajarkan kepada siswa pada pertengahan dan menjelang akhir setiap semester, dengan memberikan ringkasan seluruh materi yang telah diterima siswa. Hal ini mempunyai efek instruktif terhadap penguasaan materi baik bagi siswa maupun guru itu sendiri, karena mereka dapat memperoleh pengetahuan yang lebih luas dan komprehensif.
Model KUAT (KonstekstUal berbasis Latihan Terpadu) untuk Pembelajaran Matematika
Ketika siswa mempelajari konsep tertentu, guru dan siswa berusaha sedapat mungkin menghubungkan konsep yang dipelajari tersebut dengan permasalahan sehari-hari atau konsep matematika sebelumnya. Konstruktivisme dan inkuiri dapat diterapkan pada penemuan konsep (khususnya penemuan rumus), yang dilakukan dengan modifikasi tertentu sehingga tidak memakan banyak waktu. Penting untuk menyajikan permasalahan terbuka, memvariasikan solusi, merumuskan kembali konsep dalam bahasa peserta didik, merumuskan rencana masalah (melalui apa yang diberikan, apa masalahnya, dan jawabannya).
Fase ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menunjukkan eratnya hubungan antara konsep matematika yang dipelajari dengan permasalahan nyata. Pada tahap ini siswa diperkaya dengan soal latihan terapan (3-5 tugas) sebagai upaya penguatan konsep dan keterampilan (prosedural). Pada tahap ini diberikan teknik pemecahan masalah, mulai dari solusi biasa hingga solusi cerdas (lebih akurat, efisien dan efektif).
Model KUAT merupakan salah satu model peningkatan hasil belajar, sedangkan penerapannya pada mata pelajaran pembelajaran di kelas memerlukan penyesuaian waktu karena siklus pelaksanaannya relatif lama.
Model AQu SMART pada Pembelajaran Bahasa Inggris (a). AQu SMART
Pemerolehan bahasa merupakan suatu proses yang berkesinambungan, konsisten dan memerlukan latihan intensif dengan mengedepankan prinsip-prinsip pemerolehan bahasa. Untuk meningkatkan penguasaan bahasa dan hasil UNAS, pembelajaran bahasa intensif sebaiknya sudah dimulai pada tahun pertama sekolah menengah. Mengingat beban mengajar dan pekerjaan guru Bahasa Inggris pada jam reguler serta penambahan jam belajar/pendampingan di luar jam reguler, maka intensitas belajar siswa dapat dicapai melalui kerjasama dengan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dengan melibatkan siswa.
Dengan cara ini diharapkan para guru tetap dapat berkonsentrasi pada tugas-tugas wajib rutinnya, sedangkan kegiatan penguatan kemampuan berbahasa dapat dibantu oleh mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Panduan ini bertujuan agar guru terbiasa mencari bahan ajar melalui internet, sehingga materi yang disampaikan guru menarik, bervariasi dan terkini. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk memberikan inspirasi kepada para guru agar menggunakan materi (tingkatan dan tema) yang sesuai bagi siswanya.
XI dan XII (untuk jenjang SMA) dengan tanda atau simbol dan warna. berbeda dalam penyajian setiap materi yang akan dikembangkan. Dalam hal ini guru juga akan dilatih pengembangan materi di SAC, serta kunci jawabannya, sehingga nantinya siswa akan lebih tertarik untuk belajar melalui SAC, dengan atau tanpa instruktur. Materi yang disiapkan oleh guru atau ditugaskan oleh guru untuk diunduh melalui Internet, atau sumber lain dianggap “materi asli”.
Program ini dilaksanakan oleh para pendidik untuk mengatasi kebosanan siswa agar tidak selalu menghadapi 'menu rutin' yang biasa disediakan oleh guru kelasnya. Kegiatan tersebut berupa pembahasan soal “membaca” dan “mendengarkan” secara profesional dan menarik, seperti yang dilakukan oleh para instruktur di LBB.
Model KiNaSiH pada Pembelajaran Bahasa Indonesia
Mengenai upaya peningkatan capaian kesembilan KD berdasarkan konsep alternatif solusi sebagaimana telah dijelaskan di atas, model pembelajaran yang dinilai cocok untuk dikembangkan adalah pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan prinsip komunikasi yang menekankan pada pihak yang berkomunikasi, memanfaatkan potensi komunikasi dan komunikasi yang serius atau sepenuh hati. Prinsip-prinsip tersebut selanjutnya diringkas menjadi (1) prinsip “kami” (prinsip komunikator), (2) prinsip efektivitas, dan (3) prinsip keikhlasan.
Prinsip “Kita”
Prinsip Dayaguna
Prinsip Sepenuh Hati
Aplikasi Model dalam Kelas
- Pembelajaran Sosiologi dengan Model Pembelajaran Daya Cipta Yang Menguntungkan. (Da, Cimeng)
- Orientasi
- Eksplorasi
- Interpretasi
- Re-Kreasi
- Evaluasi
Model pembelajaran ini tidak jauh berbeda dengan model pembelajaran kreatif dan produktif; sebenarnya, penggunaan istilah kreativitas dimaksudkan untuk memberikan siswa pemahaman sederhana tentang makna suatu proses pembelajaran. Prinsip dasar dalam seluruh aktivitas manusia baik material maupun spiritual adalah perlunya mengoptimalkan kreativitas untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Guru mengkomunikasikan tujuan, materi, waktu, langkah, dan hasil akhir yang diharapkan siswa, serta penilaian yang diterapkan.
Pada kesempatan ini siswa diberikan waktu untuk mengemukakan pendapatnya tentang cara kerja, evaluasi dan hasil akhir yang diharapkan. Pada fase ini siswa mengeksplorasi masalah atau konsep yang akan dipelajari, melalui membaca, observasi, identifikasi, wawancara, menonton tayangan, melakukan eksperimen, berselancar di internet, dan lain-lain. Dalam kegiatan ini guru menyiapkan panduan yang meliputi: tujuan, bahan, waktu, cara kerja dan hasil akhir yang diharapkan.
Pada tahap ini perlu dilakukan optimalisasi kreativitas dengan mengembangkan logika, karena tahap ini merupakan analisis yang memerlukan pendekatan dari berbagai sudut pandang untuk memahami fakta, konsep atau permasalahan yang diteliti. Pada tahap ini, siswa bertugas menghasilkan sesuatu yang mencerminkan pemahaman versi mereka sendiri terhadap masalah yang dipelajari. Evaluasi selama proses pembelajaran dengan mengamati sikap, pola pikir, keseriusan dalam pelaksanaan tugas, kemampuan logika, kerjasama, komitmen dan hasil kerja.
Kelemahannya terletak pada kemauan guru dan siswa dalam merancang kegiatan pembelajaran karena lebih rumit dibandingkan pembelajaran konvensional. Pengaruh yang menyertai dalam pengajaran Da-Cimeng adalah optimalisasi logika dan analogi yang pada gilirannya mampu memperkuat pengembangan pendidikan karakter. Berdasarkan uraian permasalahan pembelajaran kimia siswa, permasalahan pengajaran guru, dan strategi yang digunakan guru dan siswa dalam mencapai tujuan keberhasilan pembelajaran, maka ditemukan model pembelajaran berbasis pelatihan pemecahan masalah. .
1 Persiapan Mengkondisikan siswa untuk memiliki kemampuan awal, melalui tugas membaca atau penelusuran literatur materi pelajaran sebelum pembelajaran dimulai 2 Konseptual. Berdasarkan gambaran permasalahan pembelajaran Geografi siswa, permasalahan guru dalam mengajar serta strategi yang digunakan guru dan siswa untuk mencapai tujuan keberhasilan pembelajaran, maka ditemukan model pembelajaran Innovation Mind Mapping Base instruction yang dirancang untuk meningkatkan hasil belajar Geografi siswa. 1 Mempersiapkan pengkondisian siswa agar memiliki kemampuan awal, melalui tugas membaca atau penelusuran literatur materi pelajaran sebelum pembelajaran dimulai.
2 Permasalahan kontekstual Melalui diskusi kelompok, siswa menemukan contoh permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan konsep materi yang dipelajari. Melalui kerja kelompok, siswa berinovasi dalam pembuatan peta konsep (mind maping) yang memberikan deskripsi konseptual untuk menjelaskan permasalahan kontekstual 5. Kesimpulan Melalui diskusi kelompok, siswa merancang.