671 670
634
INOVASI MODEL STRATEGI ATAU METODE PEMBELAJARAN Siti Qur’aini Fitroh
Univesitas Sultan Ageng Tirtyasa E-mail: [email protected]
Abstrak: Tujuan penelitihan ini adalah untuk mengetahui dan menggali inovasi dalam pembelajaran. Berawal dari asumsi bahwa pendekatan yang berpusat pada pendidik memiliki banyak kelemahan, sementara itu, pendekatan yang berpusat pada peserta didik, peran guru adalah membantu siswa menemukan fakta, konsep, atau prinsip bagi mereka sendiri. Oleh karna itu untuk merunjuk pada upaya pembelajaran menuju pembentukan karakter siswa yang kreatif, interaktif, dan inovatif dalam proses pembelajaran di kelas. Maka di perlukan implementas i model-model pembelajaran berbasis inofatif. Sudah waktunya guru mengimplementasikan model-model pembelajaran berpusat pada siswa sebagai salah satu inovasi pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai sentral pendidikan. Model-model pembelajaran insovatif diharapkan siswa dapat mengembangkan potensinya, dan kemampuannya untuk pengembangan masyarakat, bangsa dan negara.
Kata Kunci: inovasi; model;pembelajaran.
Abstract: The purpose of this research is to find out and explore innovation in learning. Starting from the assumption that an educator-centered approach has many weaknesses. Meanwhile, the student centered approach, the role of the teacher is to help students find facts, concepts, or principles for themselves.
Therefore, to refer to learning efforts towords the formation of creative, interactive, and innovative student characters in the classroom learning procees, the implementation of inovative bassed learning models is required. It is time for teachers to implement student-centered learning models as one of the learning innovations tha make students the center of education. Innovative learning models are expected to enable students to devolop their potential, and their ability to develop society, nation and country.
Keyword: inovation; model; learning.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha sadar dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara, dimana melalui dunia pendidikan anak menjadi tumpuan masyarakat untuk membina diri agar menjadi manusia yang cerdas, terampil, dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.pendidikan juga merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, hal ini di sebabkan karna pendidikan berperan mengembangkan mempersiapkan individu agar memiliki pengetahuan, keterampilan yang nantinya bisa di manfaatkan di dunia masyarakat. Pendidikan memiliki banyak tujuan salah satunya untuk meningkatkan potensi dan kemampuan individu. Melalui pendidikan seseorang dapat mengembangkan kemampuannya, selain itu pendidikan juga membantu keterampilan praktis seperti membaca menulis dan berhitung yang penting untuk berpartisipasi dalam kehidupann sehari hari. Menurut Garde (1999) manusia itu sedikitnya memiliki 9 kecerdasan, kecerdasan manusia, saat ini tak hanya dapat di ukur dari kepandaiannya menguasai matematika atau menggunakan bahasa. Ada banyak kecerdasan lain yang dapat diindetifikasi di dalam dari manusia.
671 670
635 Maka, peningkatan peserta didik itulah yang dimaksud untuk meningkatkan kualitas manusia.
Sadikin (2019), selain itu di dalam dunia pendidikan juga banyak metode-metode pembelajaran dibawakan oleh guru kepada peserta didik, karena pembelajaran merupakan proses utama yang diselenggarakan dalam aktivitas sekolah dan perguruan tinggi. Melalui pendidikan banyak yang diharapkan bahwa generasi-generasi penerus bangsa akan lahir dari generasi Indonesia yang cerdas dan siap untuk melakukan kepemimpinan bangsa. Maka dari itu guru sangat penting dalam proses pembelajaran peserta didik untuk mencapai kesuksesannya. Nurfarhana (2012) mengatakan bahwa salah satu aspek yang berperan dalam keberhasilan proses pembelajaran yaitu pendidik harus memiliki pengetahuan tentang perkembangan peserta didik lebih lanjut.
Konsep model pembelajaran menurut Trianto(2010: 51) menyebutkan bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan pembelajaran dikelas atau tutorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatran yang akan digunakan pada proses pengajaran. Sedangkan metode pembelajaran menurut Djamarah, SB. (2006: 46) suatu cara yang dipergunakan untuuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan proses belajar mengajar metode sangat diperlukan bagi guru untuk penggunaannya sesuai yang ingin dicapaisetelah nanti proses pembelajaran berakhir. Metode pembelajaran menurut Reigeluch (2015) adalah mempelajari sebuah proses yang mudah diketahui, diaplikasikan dan dan diteorikan dalam membantu pencapaian hasil belajar. Dari konsep pembelajaran, model dan metode pembelajaran dapat didefinisikan bahwa model pembelajaran ialah prosedur yang digunakan guru sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran didalamnya. Sedangkan metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam interaksi antara peserta didik untuk mencapai tujuan pembeljaran yang diinginkan.
Nurfarhana (2012), salah satu aspek yang berperan dalam keberhasilan proses pembelajaran yaitu pendidik harus memiliki pengetahuan tentang perkembangan peserta didik lebih lanjut. Maka dari itu, penting bagi guru menyiapkan metode atau inovasi pembelajaran apa yang akan di terapkan kepada peserta didiknya. Darmadi (2009), mengatakan bahwa guru yang profesional harus mampuh mengembangkan persiapan mengajar yang baik, logis, dan sistematis. Slameto (2003:92-94) menyatakan bahwa guru dalam mengajar harus efektif baik untyuk dirinya maupun untuk pembelajarannya. Persiapan mengajar guru memiliki makna yang cukup mendalam bukan hanya kegiatan rutinitas untuk memenuhi kelengkapan administratif, tetapi merupakan cermin dalam pandangan, sikap dan kenyakinan guru mengenai apa yang terbaik untuk persiapan mengajar yang matang sebelum melaksanakan pembelajaran baik persiapan tertulis ataupun tidak tertulis. Suraya (2013) mengatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi peserta didik adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Upaya untuk menunjang peningkatan hasil belajar dapat melalui pelaksanaan perbaikan perubahan dan pembaharuan terhadap faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan peserta didik. Melalui beberapa inovasi strategi pembelajaran diharapkan dapat menghasilkan hasil belajar peserta didik.
Wingkel (2004) mengatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis dalam interaksi lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam interaksi lingkungan, dan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Pengertian belajar menurut Winkel dalam (Purwanto, 2016, hlm.39) belajar adalah aktivitas mental yang berlangsung dalam diri seseorang dan proses interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam belajar terdapat persoalan 3 pokok yaitu masukan, proses dan luaran. Dalam masukan berkaitan pada subjek belajar yaitu siswa,
673 672
636
proses ini berkaitan dengan jalannya proses pembelajaran yang terdiri dari siswa, guru, kurikulum, sarana, dan prasarana. Sedangkan luarnya merupakan hasil dari proses belajar yaitu peningkatan hasil proses mahasiswa yang diproleh dari proses pembelajaran. Selanjutnya prosess belajar memerlukan empat penunjang, antara lain faktor dari luar meliputi faktor lingkungan dan faktor instumental dan dari dalam meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis.
Tujuan dari interaksi antara guru dan peserta didik yang dilakukan secara sadar baik di dalam maupun di luar ruangan yaitu untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kemampuan minat atau emosi dan kemampuan motorik halus dan kasar pada peserta didik. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran, perlu diawali dengan perencanaan yang diwujudkan dengan adanya proses perencanaan pembelajaran. Darling-Hammond dkk (2005:186) Perencanaan yang baik membutuhkan jenis-jenis informasi, peragaan, kesempatan, bertanya, diskusi dan latihan yang selalu di butuhkan peserta didik untuk memahami konsep tertentu.meskipun penelitih menemukan fakta bahwa semua hal tersebut dapat mendukung pembelajaran, namun proses merancang pembelajaran mengkendaki para guru untuk dapat mengetahui kapan, untuk apa, dan bagaimana para siswa melakukan sesuatu. Maka dari itu penulis mengambil judul ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran terhadap peserta didik, inovasi atau stategi apakah yang membuat peserta didik dapat meningkatkan semangat dalam pembelajaran.
METODE PENELITIAN
Menurut Arikunto (2006) metode penelitihan adalah cara yang di gunakan oleh penelitih dalam memperoleh dan mengelola penelitihannya. Penelitihan ini menggunakan metode deskriptif, sedangkan metode deskriptif ini sendiri merupakan penelitihan yang lebih mengarah kepada pengungkapan suatu keadaan atau masalah sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada. Walopun kadang di beri suatu analisis (Tika,2005). Dalam penelitihan deskriptif ini diperlukan pemanfaatan juga menciptakan konsep ilmiyah yang dimana berfungsi dalam segi sosial maupun dalam sepefikasi segi fisik yang memiliki persoalan. Penelitihan ini harus dengan telitih dan perlu diperhatikan dalam teknik penelitihan untuk penelitihan ini harus juga analisis yang diwajibkan bersifat deskriptif. Gejala yang digambarkan harus dengan yang sebenar-benarnya tanpa adanya tambahan dan dilakukan tanpa ada pengujian dalam hipotensis. Dalam penelitihan deskriptif terdapat beberapa ungkapan dari suatu masalah yang diambil dan di telitih dan dijelaskan juga sebagaimana keadaan sesuai fakta sebagaimana adanya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Eveline dan Nara (2015) menyatakan belajar adalah proses yang kompleks didalamnya mengandung aspek ppengembangan pengetahuan, pengembangan ingatan dan kesadaran, pengembangan mana realitas serta pengembangan prilaku dan obsesi keilmiahan. Akan tetapi keberhasilan dunia pendidikan tidak terlepas dari metode pembelajaran. Metode pembelajran merupakan merupakan konsep-konsep mengajar dan konsep belajar. Keduannya merupakan perpaduan dari sistem pembelajaran yang melibatkan antara peserta didik. Guru, tujuan, materi,fasilitas, atau media yang digunakan. Pada dasarnya stategi pembelajaran menjadi hal penting dalam proses belajar mengajar. Menurut Miarso (2005), stategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh pembelajaran dalam suatu sistem pembelajaran. Maka strategi dapat dikatakan umum kegiatan yang dilakukan guru danpeserta didik dalam suatu perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digunakan. Abu Ahmadi, dan Joko Tri Prasetyo (1997:12). Stategi
673 672
637 pembelajaran berkaitan dengan metode pembelajaran yang efektif dan efisien dimana akan memberikan pengelaman belajar yang baik, bagi peserta didik untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Selain itu stategi pembelajaran juga diartikan sebagai cara yang dipilih peserta didik untuk mengubah sikap peserta didik menjadi inovativ, kreatif, dan solutof dalam memecahkah suatu permasalahan. Setiap stetagi memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Strategi pembelajaran tertentu belom tentu baik dan tepat digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang lain. Maka dari itu tidak dapat dipastikan bahwa stategi pembelajaran itu dianggap baik diantara yang lain. Stategi dianggap baik dan berhasil apabila dapat mempermudah dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Ketepatan dalam memilih stategi pembelajran menjadi hal penting bagi setiap guru, karna guru diharapkan dapat memiliki kopetensi yang baik dalam menerpkan stategi pembelajaran.
Adanya stategi pembelajaran sangat membantu para guru untuk mencapai tujuan proses dalam pembelajaran.
Dalam menjalankan tugasnya guru juga dituntut untuk bisa mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien, serta dappat memfasilitasi peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajran secara optimal. Menurut Ahmadi (2005) faktor yang mempengarui prestasi belajar siswa digolongkan menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor esternal. Faktor internal seperti kecerdasan, faktor jasmaniah sikap minat dan bakat, sedangkan faktor eksternal yaitu faktor lingkungan sosial dan non sosial. Selamet (2013) juga mengatakan bahwa faktor eksternal yang dapat mempengarui belajar adalah keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat. Oleh karna itu dalam stantar nasional pendidikan disebutkan bahwa salah satu kopetinsi yang harus dimiliki guru adalah kopetinsi pedagogik, yaitu kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran secara efektf dan efisien. Dalam hal ini guru sangat berperan penting dalam proses pembelajaran peserta didik, karna guru yang pandai mencari metode yang digunakan untuk proses pembeljaran maka peserta didik juga akan mampuh merespon cepat pembelajaran yang di berikan oleh guru.
Proses belajar merupakan suatu kegiatan interaktif yang bernilai edukatif, interaksi edukatif ini terjadi terjadi dengan guru dan peserta didik dan antara sesama peserta didik dengan sesama peserta didiknya dengan lingkungannya. Interaksi edukatif ini terjadi secara dua arah, interaksi ini perlu dirancang dengan sedemikian rupa sehingga dapat mencapai hasil yang optimal sesuai dengan tujuan pemebelajaran yang di terapkan.
Untuk terjadinya interaksi edukatif yang baik dalam pembelajaran perlu diketahui peserta didiknya. Sedangkan pembelajaran adalah kata yang dimana di dalamnya mengandung banyak unsu- unsur yang kompleks dan saling berkaitan. Pembelajaran mempunyai dimensi yang sangat luas, ketika menyebutkan kata pembelajaran didalamnya bukan hanya mempelajari unsur pengajar dan pembelajaran saja , namun juga ada kurikulum, materi, sarana dan prasarana, metode, pendekatan, tujuan, evaluasi, dan sebagainya. Dan unsur tersebut semuanya saling berkaitan satu sama lain. Pada pradigma sekarang, pembelajaran dituntut untuk mengetahui pengetahuannya sendiri melalui beberapa kegiatan pembelajaran yang berpusat pada pembelajaran, baik melalui individu ataupun kelompok. Menurut Modjiono (1992:61), metode belajar kelompok dapat diartikan sebagai format belajar mengajar yang melibatkan kepada interaksi anggota yang satu dengandengan anggota yang lain guna menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama. Belajar kelompok dalam proses pembelajaran selain dapat memahami kognitif dan psikomotor, juga dapat berkontribusi dalam mengembangkan ranah efektif pada peserta didik. Oleh karna itu banyak dikembangkan metode pembelajaran kelompok baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
675 674
638
KESIMPULAN DAN SARAN
Pembelajaran merupakan proses yang kompleks yang melibatkan pengembangan pengetahuan, ingatan dan kesadaran terhadap kehidupan sehari-hari, serta pengembangan prilaku terhadap ilmu. Keberhasilan pendidikan juga tidak terlepas dari metode pembelajaran yang efektif dan efisien. Strategi pembelajaran menjadi hal penting dalam proses belajar mengajar. Guru perlu memilih strategi pembelajaran apa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Guru juga memiliki peran yang penting terghadap pengembangan pembelajaran peserta didik. Dalam rangka meningkatkan pembelajaran yang efektivitas, disarankan supaya guru memahami dan mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Selain itu guru jugaperlu memperhatikan interaksi anatara guru dan peserta didik, serta memamfaatkan metode pembelajaran berbasis kelompok untuk memperkaya proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, M., Chamalah, E., Wardani, O. P., & Gunarto, H. (2013). Model dan metode pembelajaran.
Semarang: Unissula.
Ali, G. (2013). Prinsip-prinsip pembelajaran dan implikasinya terhadap pendidik dan peserta didik.
Al-Ta'dib, 6(1), 31-42.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitihan Tindakan Kelas. Bumi Aksara
Asrori, M. (2013). Pengertian, tujuan dan ruang lingkup strategi pembelajaran. Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, 5(2), 26.
Bab, I. V. (2018). Kebijakan pendidikan. ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN, 133.
Bektiarso, S. (2015). Strategi Pembelajaran.
Budiana, I., Haryanto, T., Khakim, A., Nurhidayati, T., Marpaung, T. I., Sinaga, A. R., ... & Laili, R.
N. (2022). Strategi pembelajaran. CV Literasi Nusantara Abadi.
Dewi, E. R. (2018). Metode pembelajaran modern dan konvensional pada Sekolah Menengah Atas.
PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran, 2(1), 44-52.
Fathurrohman, M. (2015). Model-model pembelajaran. Jogjakarta: Ar-ruzz media
Gamal THABRONI 2022, 11 03 2022 teori-teori belajar menurut para ahli, compasiana. Com (https://serupa.id/teori-teori-belajar-menurut-para-ahli/)
Gunawan, I., Ulfatin, N., Sultoni, S., Sunandar, A., Kusumaningrum, D. E., & Triwiyanto, T. (2017).
Pendampingan Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif dalam Implementasi Kurikulum 2013. Abdimas Pedagogi: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, 1(1).
675 674
639 Home 2021, 21 februairi 2021, pengaruh kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran terhadap
minat dan motivasi belajar peserta didik, kompasiana.com (http://lpmpaceh.kemdikbud.go.id/?p=2022)
Khomaeny, E. F. F., & Hamzah, N. (2019). Metode-metode Pembelajaran Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini Menurut QS Lukman 12-19. Edu Publisher.
Kristiawan, M., & Rahmat, N. (2018). Peningkatan profesionalisme guru melalui inovasi pembelajaran. Jurnal Iqra': Kajian Ilmu Pendidikan, 3(2), 373-390.
Mawati, A. T., Siregar, R. S., Fauzi, A., Purba, F. J., Sinaga, K., Ili, L., ... & Bermuli, J. E.
(2021). Strategi pembelajaran. Yayasan Kita Menulis.
Nasution, W. N. (2017). Strategi pembelajaran.
Nugraheni, A., Kafiliani, D., Karnia, F. T., & Hajron, K. H. (2022). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Pembelajaran Kerja Kelompok. Prosiding Konferensi Ilmiah Dasar, 3, 1675-1684.
Omeri, N. (2015). Pentingnya pendidikan karakter dalam dunia pendidikan. Manajer Pendidikan:
Jurnal Ilmiah Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana, 9(3).
Pak dosen 2023, 10 mei 2023 , pengertian belajar kelompok, kompasiana com ( https://pakdosen.co.id/belajar-kelompok/)
Rahayu, G. D. S., & Firmansyah, D. (2019). Pengembangan pembelajaran inovatif berbasis pendampingan bagi guru sekolah dasar. Abdimas Siliwangi, 1(1), 17-25.
Ramadhani, P. S., Hakim, R., & Awrus, S. (2018). Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kerja Kelompok Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Batik Siswa Kelas Xi Di Smkn 8 Padang. Serupa The Journal of Art Education, 7(1).
Sani, R. A. (2022). Inovasi pembelajaran. Bumi Aksara.
Sulastri, E. (2019). 9 Aplikasi Metode Pembelajaran. Guepedia.
Tika, H. M. P. (2005). Metode Penelitian Geografi. Bumi Aksara
Yogica, R., Muttaqiin, A., & Fitri, R. (2020). Metodologi pembelajaran: strategi, pendekatan, model, metode pembelajaran. IRDH Book Publisher.