PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyelenggara pendidikan harus menciptakan sistem yang dapat mengakomodasi segala keunikan dan kebutuhan peserta didik. Sistem ini mencakup literasi dan numerasi, tahapan penguasaan pengetahuan, potensi minat dan gaya belajar yang berbeda melalui penilaian diagnostik untuk memperoleh pemahaman yang utuh tentang keunikan dan kebutuhan siswa. Sistem pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk fokus pada penilaian sebagai proses pembelajaran, termasuk evaluasi dan penilaian diri terhadap pengembangan kompetensinya.
Perkembangan pembelajaran berdiferensiasi di sekolah kami mulai berkembang dengan mengelompokkan siswa berdasarkan tahapan penguasaan kompetensi, tahapan penguasaan ilmu, minat, bakat dan gaya belajarnya, yang berujung pada diferensiasi isi, proses dan produk yang dihasilkannya.
Tujuan
Ruang Lingkup
PROFIL SEKOLAH
- Sejarah dan Letak Geografis
- Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
- Mitra Sekolah
- Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Peserta Didik
- Kurikulum
Sejalan dengan upaya Pemerintah Daerah Kota Tangsel dalam meningkatkan mutu pendidikan, maka didirikanlah SMP Negeri 20 pada tanggal 7 Februari 2013. Letak geografis yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat berdampak pada selalunya pengisian kuota siswa dari luar daerah. wilayah. , yang mempertemukan keberagaman budaya di lingkungan lembaga pendidikan SMPN 20 Kota Tangsel. Keadaan tanah seluas 2.400 m2 yang berada di tengah kompleks perumahan menimbulkan permasalahan lokal di SMPN 20 Kota Tangsel, sehingga pembelajaran masih dilakukan dengan sistem shift.
Orang tua selalu dilibatkan dalam program sekolah, misalnya dengan bimbingan orang tua dan sebagai konsultan hasil belajar siswa. Pengembangan sumber daya manusia guru bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi seperti Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana, Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Pamulang, Tangsel. Pada tahun pelajaran 2021/2022 SMP Negeri 20 Kota Tangsel mempunyai tenaga pengajar sebanyak 27 orang yang terdiri dari 5 orang tenaga pendidik yang berkualifikasi akademik Magister, 21 orang bergelar Sarjana, dan 1 orang masih berkualifikasi akademik D3.
Selain itu juga agar beban belajar siswa tidak terlalu berat dibandingkan dengan memberikan tugas sendiri-sendiri pada setiap mata pelajaran, sehingga pembelajaran dapat lebih efektif dan efisien. 37 Tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar diteruskan kepada peserta didik dalam waktu satu tahun ajaran.
KONSEPSI PEMBELAJARAN BERDIFIRENSIASI
Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan proses belajar mengajar dimana siswa dapat mempelajari materi sesuai dengan kemampuan, keinginan, dan kebutuhannya sehingga tidak frustasi dan merasa gagal dalam pengalaman belajar. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru harus memahami dan menyadari bahwa tidak hanya ada satu cara, metode, strategi dalam mempelajari materi pembelajaran. Guru perlu mengatur materi pembelajaran, kegiatan, tugas sehari-hari yang dilakukannya di kelas dan di rumah, serta nilai akhir sesuai dengan kesiapan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran, minat atau hal apa yang disukai siswa untuk dipelajari, dan bagaimana melaksanakan pembelajaran yang sesuai. kebutuhan pembelajaran, profil siswa.
Jadi dalam pembelajaran berdiferensiasi ada 3 aspek yang dapat dibedakan oleh guru agar siswa dapat memahami materi pelajaran yang dipelajarinya yaitu aspek isi yang akan diajarkan, aspek proses atau aktivitas bermakna yang akan dilakukan siswa di kelas. dan aspek ketiga adalah penilaian berupa penciptaan produk yang dilakukan pada bagian akhir yang dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Pembelajaran terdiferensiasi berbeda dengan pembelajaran individual seperti yang digunakan untuk mengajar anak berkebutuhan khusus. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru tidak secara khusus menghadap siswa satu per satu agar mereka memahami apa yang diajarkan.
Prinsip-prinsip kunci Pembelajaran Berdiferensiasi
Yang terpenting adalah memahami materi dalam benak siswa agar dapat diterapkan dalam kehidupannya. Fungsi penilaian awal adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi atau materi yang dibicarakan. Pada kolom K (TAHU), guru menanyakan apa yang sudah diketahui siswa tentang materi pelajaran yang akan dibahas.
Kemudian pada kolom W (INGIN TAHU), siswa menuliskan apa yang ingin diketahuinya dari materi yang akan dibahas saat itu. Lakukan brainstorming dengan siswa sebelum kelas untuk mengajukan pertanyaan tentang subjek yang akan dipelajari. Memberikan siswa pretest terhadap materi yang akan dipelajari agar guru mengetahui kemampuan awal siswanya.
Jelaskan kepada siswa apa yang harus dilakukan setelah mereka menyelesaikan tugas yang diberikan. Memberitahukan kepada siswa cara meletakkan benda-benda atau alat peraga yang telah digunakan secara teratur dan rapi.
Keragaman Peserta Didik
Model pembelajaran yang dibedakan ini (isi, proses, produk dan lingkungan belajar) dapat menumbuhkan kreativitas, berpikir kritis, kolaborasi dan komunikasi sesuai dengan karakteristik (kesiapan belajar, gaya belajar dan minat) siswa.
Elemen Berdiferensiasi
TAHAPAN DAN MODEL
Tahapan Persiapan
Tahapan Pelaksanaan
Model Rencana Pembelajaran dan Asessmen
- Tema Pencemaran Lingkungan
- Rencana Pembelajaran Pertemuan XXXVI, XXXVII dan
- Rencana Pembelajaran Pertemuan XXXIX Kolaborasi
KESIMPULAN, VALIDASI, DAN TINDAK LANJUT
Kesimpulan
Untuk pengujian tahap pertama ini, model pembelajaran diferensiasi yang dilaksanakan di SMP Negeri 20 Kota Tangsel dilaksanakan secara bersama-sama pada sepuluh mata pelajaran (IPA, IPS, Bahasa Inggris, Matematika, PKn, PAI, PJOK, Prakarya, Bahasa Indonesia dan Seni Budaya. ). ) yang berbasis proyek di kelas VII dengan tema Pencemaran Lingkungan. Produk yang dihasilkan pada setiap topik merupakan produk tambahan yang nantinya akan menunjang produk utama. Hal ini terlihat pada saat proses pembelajaran; siswa antusias dan hasil belajar berbeda-beda tergantung minat siswa, dibandingkan dengan proses pembelajaran yang tidak menerapkan pembedaan.
Hasil Validasi
Model pembelajaran berdiferensiasi menggambarkan pembedaan proses, isi, dan produk pembelajaran serta melayani perbedaan karakteristik siswa dalam hal kesiapan belajar, gaya belajar, dan minat siswa.
Rencana Tindak Lanjut
Model pembelajaran diferensiasi yang dikembangkan di SMPN 20 Kota Tangsel dapat dikembangkan dan diadaptasi oleh sekolah lain sesuai dengan kondisi dan karakteristik sekolah dan siswa. LEMBAR KERJA SISWA MENENGAH Tujuan : Siswa diharapkan mampu menganalisis hubungan antar data dengan menyajikannya dalam bentuk grafik garis dan grafik batang. Tujuan: Siswa mampu menganalisis hubungan antar data dengan menyajikan data dalam bentuk diagram batang dan diagram lingkaran.