• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen tentang Pembelajaran berdiferensiasi

N/A
N/A
Herwina Sari

Academic year: 2024

Membagikan "Dokumen tentang Pembelajaran berdiferensiasi"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1. Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar mengajar dimana peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan, apa yang disukai, dan kebutuhannya masing- masing sehingga mereka tidak frustasi dan merasa gagaldalam pengalaman belajarnya.

(Breaux dan Magee, 2010; Fox & Hoffman, 2011;Tomlinson,2017).

Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru harus memahami dan menyadari bahwa tidak adahanya satu cara, metode, strategi yang dilakukan dalam mempelajari suatu bahan pelajaran.

Guru perlu menyusun bahan pelajaran, kegiatan-kegiatan, tugas-tugas harian baik yang dikerjakan dikelas maupun yang dirumah, dan asesmen akhir sesuai dengan kesiapan peserta didik dalam mempelajari bahan pelajaran tersebut, minat atau hal apa yang disukai peserta didiknya dalam belajar,dan bagaimana cara menyampaikan pelajaran yang sesuai dengan profil belajar peserta didiknya.

Menurut Tomlinson (2001) Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik sebagai individu.

Atau bisa juga dikatakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberi keleluasaan dan mampu mengakomodir kebutuhan peserta didik untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar peserta didik yang berbeda - beda.

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan peserta didik. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan:

1. Bagaimana mereka menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang” peserta didik untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Kemudian juga memastikan setiap peserta didik di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya.

2. Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Jadi bukan hanya guru yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga peserta didiknya.

(2)

3. Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru tersebut menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan peserta didik mana yang masih ketinggalan, atau sebaliknya, peserta didik mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.

4. Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar peserta didiknya. Bagaimana ia akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik tersebut. Misalnya, apakah ia perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta penilaian yang berbeda.

5. Manajemen kelas yang efektif. Bagaimana guru menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya fleksibilitas. Namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun mungkin melakukan kegiatan yang berbeda, kelas tetap dapat berjalan secara efektif.

Menurut Tomlinson (2001) Pembelajaran Berdiferensiasi memiliki empat ciri, yaitu :

1. Pembelajaran berfokus pada konsep dan prinsip pokok. Harus berfokus pada kompetensi dasar pembelajaran.

2. Evaluasi kesiapan dan perkembangan belajar peserta didik diakomodasi ke dalam kurikulum;

Di sini perlu adanya pemetaan kebutuhan peserta didik kemudian dimasukan kedalam strategi pembelajaran.

3. Pengelompokan peserta didik dilakukan secara fleksibel; misalnya, bisa secara mandiri, berkelompok berdasarkan tingkat kecerdasan, berkelompok berdasarkan modalitas belajar, dll.

4. Siswa secara aktif bereksplorasi dibawah bimbingan dan arahan guru. Pembelajaran berdiferensiasi ini berpusat kepada siswa.

(3)

2. Keragaman anak di kelas pembelajaran berdiferensiasi mencakup berbagai aspek, termasuk gaya belajar, tingkat kecerdasan, minat, dan kebutuhan khusus. Berikut adalah contoh keragaman anak di kelas berdasarkan pembelajaran berdiferensiasi:

1. Gaya Belajar:

Beberapa anak mungkin lebih suka belajar melalui visualisasi, seperti grafik dan diagram.

Anak lain mungkin lebih suka belajar secara auditori, melalui pendengaran dan percakapan.

Ada juga anak-anak yang lebih memilih gaya belajar kinestetik, dengan melakukan aktivitas fisik untuk memahami konsep.

2. Tingkat Kecerdasan:

Anak-anak memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda, seperti kecerdasan verbal, kecerdasan logis-matematis, atau kecerdasan interpersonal.

Seorang siswa mungkin sangat pandai dalam matematika tetapi mungkin memerlukan dukungan tambahan dalam kecerdasan interpersonal atau kecerdasan emosional.

3. Minat:

Minat anak-anak dapat sangat bervariasi. Beberapa anak mungkin sangat tertarik pada sains, sementara yang lain lebih suka seni atau olahraga.

Mengakomodasi minat mereka dalam pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan mereka.

4. Kecepatan Pembelajaran:

Beberapa anak mungkin dapat menangkap konsep dengan cepat dan memerlukan tantangan lebih lanjut.

Sebaliknya, ada anak-anak yang memerlukan lebih banyak waktu dan dukungan tambahan untuk memahami materi.

5. Kebutuhan Khusus:

Anak-anak dengan kebutuhan khusus, seperti anak dengan disabilitas fisik atau belajar, memerlukan pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Pembelajaran berdiferensiasi harus mencakup penyesuaian untuk memastikan semua siswa dapat mengakses kurikulum dengan sukses.

6. Latar Belakang Budaya:

(4)

Anak-anak dari latar belakang budaya yang berbeda mungkin membawa pengalaman dan kebiasaan yang berbedake dalam kelas.

Pemberdayaan kelas untuk merayakan dan menghormati keberagaman budaya dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif.

Referensi

Dokumen terkait

Kurikulum 2013 memasukkan materi ini dalam pelajaran bahasa Indonesia dengan kompetensi dasar 3.3 yaitu mengenal buku teks harian tentang kegiatan anggota keluarga

Kegiatan Penutup  Sebagai tugas ke 1 dan dikerjakan dirumah, tutor meminta mahasiswa membuat kelompok untuk mengamati karakteristik perkembangan 5 siswanya dalam

3) Guru memberikan kuis dikerjakan dirumah untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi yang dibahas ... 4) Peserta didik mendapatkan informasi dari guru tentang

Kurikulum 2013 memasukkan materi ini dalam pelajaran bahasa Indonesia dengan kompetensi dasar 3.3 yaitu mengenal buku teks harian tentang kegiatan anggota keluarga

Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.. Lembar Kerja Peserta

Melalui kegiatan evaluasi guru dapat melihat seberapa paham peserta didik dengan materi yang disampaikan dan mengetahui tugas apa saja yang sudah dikerjakan oleh peserta didik serta

Contoh :  Kegiatan Class Meeting  Kegiatan memperingati hari-hari besar nasional  Kegiatan Karyawisata  Kegiatan Kemah Akhir Tahun Pelajaran KATP  Kegiatan rutin pembiasaan 

Diskusi: Peserta didik mendiskusikan hasil telaah dalam materi menampilkan sikap sesuai dengan peraturan perundang-undangan beserta tayangan video peristiwa hukum.. Asesmen: Penilaian