• Tidak ada hasil yang ditemukan

CONTOH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI (DIFERENSIASI KONTEN, PROSES, PRODUK, LINGKUNGAN BELAJAR)

N/A
N/A
Noor Fitri Amalia

Academic year: 2023

Membagikan "CONTOH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI (DIFERENSIASI KONTEN, PROSES, PRODUK, LINGKUNGAN BELAJAR)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Nama kelompok:

1. Ainun Nadhifah 2253A32002 2. Dinullah Alhaq 2253A32011 3. Elfrida Nurutstsany 2253A32013 4. Hidayatul Mu’arifah 2253A32014 5. Miftha Ramandhani P 2253A32019 6. Noor Fitri Amalia 2253A32021

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI TOPIK 1. DEMONSTRASI KONTEKSTUAL Keragamaan Peserta Didik di dalam Kelas

1. Kesiapan Belajar (readiness)

Bu Tia mengajar peserta didik membuat karangan berbentuk narasi, maka terbentuk tiga kelompok :

1. Kelompok A adalah peserta didik yang telah memiliki keterampilan menulis dengan struktur yang baik dan memiliki kosakata yang cukup kaya.

2. Kelompok B adalah peserta didik yang memiliki keterampilan menulis dengan struktur yang baik, namun kosakatanya masih terbatas.

3. Kelompok C adalah peserta didik yang belum memiliki keterampilan menulis dengan struktur yang baik dan kosa katanya pun terbatas.

Penerapan Diferensiasi

- Diferensiasi Konten. Setiap kelompok diberikan materi diskusi yang berbeda.

- Diferensiasi Proses. Pada diferensiasi proses, guru perlu memberikan bantuan belajar kepada siswa. Guru harus melihat siswa mana yang perlu mendapat bantuan dalam belajar, dapat dilakukan dengan pertanyaan pemandu. Apakah siswa bisa belajar secara mandiri. Hal ini merupakan skenario yang direncanakan oleh guru. Cara melakukan strategi ini misalnya:

1. Kegiatan berjenjang, semua siswa bekerja membangun pemahaman dan keterampilan yang sama. Dilakukan dengan dukungan dan tantangan komplek yang berbeda-beda.

2. Menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan, akan mendorong siswa untuk mengeksplorasi berbagai materi yang sedang dipelajari menarik minat siswa. Contohnya belajar jenis karangan. Guru bisa meminta siswa untuk membuat karangan yang terkait dengan minatnya.

Begitu juga jika siswa berminat dengan pelajaran yang lain guru

(2)

memberikan ruang untuk siswa mendalami minat tersebut. Pertanyaan pemandu disesuaikan dengan level kemampuan siswa.

3. Membuat agenda individu untuk siswa. Guru membuat tugas untuk dikerjakan siswa. Sebagai pekerjaan umum untuk seluruh kelas dan pekerjaan yang terkait dengan tugas individu. Setelah selesai mengerjakan pekerjaan umum maka siswa boleh mengerjakan tugas individu khusus.

4. Memvariasikan lama waktu untuk menyelesaikan tugas, untuk memberikan dukungan tambahan, mendorongan siswa memanfaatkan waktu. Memberikan waktu untuk siswa agar dapat mempelajari topik secara mendalam

5. Mengembangkan kegiatan bervariasi. Mengakomodasi gaya belajar Visual, auditori, kinestetik.

6. Menggunakan pengelompokan yang fleksibel sesuai dengan kesiapan, kemampuan dan minat.

2. Minat Belajar Contoh:

Ibu Zaenab ingin mengajarkan murid-muridnya keterampilan membuat tulisan teks prosedur. Ia kemudian melihat pada catatan yang dimilikinya. Ia menemukan bahwa di kelasnya ada:

1. 8 orang murid yang sangat menyukai kegiatan olahraga;

2. 6 orang yang menyukai hal-hal yang berkaitan dengan sains.

3. 4 orang senang membuat prakarya dan.

4. 2 orang senang memasak.

Setelah selesai mendiskusikan tentang apa dan bagaimana membuat tulisan berbentuk prosedur, Bu Zaenab lalu meminta murid berlatih membuat sendiri tulisan berbentuk prosedur tersebut. Setiap murid diperbolehkan untuk menulis dengan topik sesuai dengan minat mereka tersebut. Ada murid yang memilih membuat tulisan prosedur memasak nasi goreng, ada murid yang memilih membuat tulisan tentang prosedur membuat bunga dari sedotan, dsb.

Penerapan Diferensiasi

- Diferensiasi produk. Diferensiasi pada produk berupa variasi hasil dari tugas pembelajaran, atau variasi untuk penilaian hasil belajar peserta didik. Tugas dan penilaian untuk masing- masing peserta didik dibuat beragam namun masih tetap mengacu pada tujuan pembelajaran yang sama.

Diferensiasi produk meliputi dua hal yaitu memberikan tantangan atau keragaman dan memberikan murid pilihan bagaimana mereka dapat

(3)

mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan. Sangt penting bagi guru untuk menentukan ekspektasi pada murid, di antaranya menentukan:

1. Kualitas pekerjaan apa yang diinginkan 2. Konten apa yang harus ada pada produk 3. Bagaimana cara mengerjakannya

4. Sifat dari produk akhir apa yang diharapkan

3. Profil Peserta Didik

Pak Herman akan mengajar pelajaran IPA, dengan tujuan pembelajaran yaitu agar murid dapat mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang habitat makhluk hidup. Berdasarkan identifikasi yang ia lakukan, Pak Herman telah mengetahui bahwa sebagian muridnya adalah pembelajar visual, sebagian lagi adalah pembelajar auditori, dan pembelajar kinestetik.

Untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya tersebut, Pak Herman lalu memutuskan untuk melakukan beberapa hal berikut ini:

1. Saat mengajar, Pak Herman melakukan hal-hal berikut ini:

a. Ia menggunakan banyak gambar atau alat bantu visual saat menjelaskan.

b. Ia juga menyediakan video yang dilengkapi penjelasan lisan yang dapat diakses oleh peserta didik.

c. Pak Herman juga membuat beberapa sudut belajar atau display yang ditempel di tempat-tempat berbeda untuk memberikan kesempatan murid bergerak saat mengakses informasi.

2. Saat memberikan tugas, Pak Herman memperbolehkan murid -muridnya memilih cara mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang habitat makhluk hidup. Murid boleh menunjukkan pemahaman dalam bentuk gambar, rekaman wawancara maupun performance atau role-play.

3. Pak Herman juga memberikan keleluasaan kepada peserta didik untuk berdiskusi di luar kelas atau di perpustakaan untuk menunjang kenyamanan mereka dalam belajar.

Penerapan Diferensiasi.

- Diferensiasi Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar meliputi susunan kelas secara personal, sosial, dan fisik.

Lingkungan belajar juga harus disesuaikan dengan kesiapan dan minat peserta didik dalam belajar, agar memiliki motivasi yang tinggi.

Tujuan: Memberikan dukungan untuk keleluasaan, kenyamanan dan keamanan belajar bagi peserta didik dari segi fisik dan psikis.

Strategi:

(4)

1. Mengubah tata letak ruang kelas secara fleksibel untuk menyesuaikan dengan aktivitas pembelajaran

2. Memanfaatkan lingkungan sekolah

3. Menyepakati aturan bersama peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

ANTARA MOTIVASI BELAJAR, FAKTOR LINGKUNGAN BELAJAR, DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu

pengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik kemudian juga mampu memberikan stimulasi positif yang meningkatkan minat dan motivasi untuk belajar.. 2) Penelitian ini

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU.No. Di dalam lingkungan perguruan tinggi, interaksi

peserta didik dengan motivasi belajar tinggi mempunyai prestasi yang lebih baik daripada. peserta didik dengan motivasi belajar sedang dan

Kemampuan motivasi belajar peserta didik dapat diketahui melalui indikator sebagai berikut : (a) Minat dan perhatian peserta didik terhadap pelajaran, (b) semangat

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU.No. Di dalam lingkungan perguruan tinggi, interaksi

demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa “Terdapat pengaruh yang signifikan lingkungan fisik kelas dan dukungan orang tua terhadap motivasi belajar peserta didik

Pada kelas eksperimen, masing-masing kelompok belajar diberikan Lembar Kerja Peserta Didik LKPD sebagai sarana untuk membantu dan mempermudah peserta didik dalam memproses pemahaman