BAB 2.
PERANCANGAN BASIS DATA MENGGUNAKAN POWERDESIGNER (Tahap I - Conceptual Data Model)
A. Pendahuluan
PowerDesigner merupakan sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk perancangan dan pemodelan sebuah basis data sehingga diperoleh hasil yang maksimal. PowerDesigner diproduksi oleh Sybase, saat ini dimiliki oleh SAP. Perangkat lunak ini berjalan di bawah Microsoft Windows sebagai aplikasi native, dan berjalan di bawah Eclipse melalui plugin.
PowerDesigner awalnya adalah AMC * Designer di Perancis dan S-Designer internasional, yang ditulis oleh Xiao-Yun Wang dari SDP Technologies. Dengan "atau" dalam nama produk mengacu pada "Oracle", karena awalnya produk ini dikembangkan untuk merancang database Oracle, tapi sangat cepat berkembang untuk mendukung semua RDBMS besar di pasar.
SDP Teknologi adalah sebuah perusahaan Perancis yang dimulai pada tahun 1983.
Powersoft dibeli SDP pada tahun 1995, dan Sybase telah membeli Powersoft sebelumnya pada tahun 1994. Tak lama setelah akuisisi, produk ini berganti nama menjadi konsisten dengan merek Powersoft. Sybase saat ini memiliki semua hak untuk PowerDesigner dan PowerAMC (versi Perancis PowerDesigner). Pada bulan Mei 2010, SAP mengumumkan bahwa mereka akan mengakuisisi Sybase sebesar $ 5,8 miliar dolar. Saat ini Power Desainer sudah sampai verisi 16.5 dan telah banyak digunakan oleh pengembang lain, terutama designer database untuk merancang sebuah basis data yang kompleks.
PowerDesigner mengarah ke proses bisnis atau pemodelan data perangkat lunak dan solusi manajemen metadata untuk bidang data Arsitektur, Arsitektur Informasi dan Enterprise Architecture. PowerDesigner membuat dampak analisis yang kuat, manajemen desain perubahan waktu, dan teknik manajemen metadata yang tersedia di perusahaan mereka. Dengan menggabungkan pemodelan dan manajemen metadata teknik terkemuka, PowerDesigner ini sempurna dilengkapi untuk membantu mereka dalam semua bidang.
repositori metadata meningkatkan kolaborasi dan komunikasi di antara semua pemangku kepentingan dalam perusahaan dan memungkinkan lebih cepat dan tanggapan yang lebih fleksibel semua tantangan bisnis.
Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu :
1. Internal/Physical Level : (yang dapat direpresentasikan dengan PDM) berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik (physical storage) 2. External /View Level : berhubungan dengan bagaimana data di representasikan
dari sisi setiap user.
3. Conceptual/Logical Level : (yang dapat direpsesentasikan dengan CDM ataupun LDM) yang menghubungkan antara internal & external level.
Pada bahasan PowerDesigner ini akan dibahas mengenai perancangan CDM (Conceptual Data Model). CDM merupakan perancangan basis data yang berdasarkan pengumpulan data dan analisis. Pembuatan CDM adalah suatu tahap dimana kita melakukan proses indentifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data dan ini disebut pengumpulan data dan analisa. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem
database, kita harus mengenal terlebih dahulu bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem database. Tipe data bersifat general dan tidak spesifik. CDM dipakai untuk menggambarkan secara detail struktur basis data dalam bentuk logik. Struktur ini independen terhadap semua software maupun struktur data storage tertentu yang digunakan dalam aplikasi ini. CDM terdiri dari objek yang tidak diimplementasikan secara langsung kedalam basis data yang sesungguhnya. Terdapat beberapa macam objek pada CDM, yaitu:
● Entity
● Relationship
● Inheritance
● Association
B. Tools pada PowerDesigner
Berikut ilustrasi dari penempatan menu pada PowerDesigner.
Gambar 2.1 Tampilan Aplikasi PowerDesigner
Dengan ilustrasi masing-masing rincian sebagai berikut:
a. Toolbar, merupakan sekumpulan tools yang membantu dalam pengolahan aplikasi.
Terdapat File, Edit, View, Model, Symbol, dan lain-lain. Toolbar bersifat dinamis, yang artinya bisa berubah sesuai dengan Model yang akan dibuat atau sedang dibuka, apakah berupa CDM, LDM, atau PDM.
Gambar 2.2 Toolbar pada aplikasi PowerDesigner
b. Tabbar, merupakan penanda diagram dari project yang sedang aktif atau pernah dibuka sejak aplikasi dibuka saat itu juga. Namun disebelah kanannya terdapat Result List, untuk menandakan adanya error atau tidak saat melakukan generate database atau generate ke Model yang lain. (Ini akan dibahas lebih dalam di materi selanjutnya)
c. Object Browser, merupakan daftar Model yang telah dibuat. Menu ini seperti history model, yang menyimpan semua daftar Model yang pernah dibuat dan dibuka melalui aplikasi ini. Melalui menu ini juga bisa melakukan perubahan nama diagram,
penambahan diagram, dan lain-lain.
Gambar 2.3 Object Diagram pada aplikasi PowerDesigner
d. Toolbox, berisikan tool-tool untuk membantu dalam pembuatan skema model menjadi bentuk diagram. Toolbox terbagi menjadi 4 macam kategori, yaitu:
● Standar, berisikan tool standar seperti Pointer, Grabber, Zoom In, Zoom Out, Open Diagram, Properties, Note, Link/Traceability Link untuk membantu dalam memindahkan object, melihat object lebih rinci, dan melihat object secara jauh atau dekat.
● Conceptual Diagram, berisikan tool untuk membantu dalam pembuatan dan pengolahan skema diagram seperti Delete, Package, Entity, Relationship, Inheritance Association, Association Link, dan File.
● Free Symbols, berisikan tool untuk membantu dalam pemberi rincian tambahan pada suatu diagram seperti Title, Text, Line, Arc, Rectangle, Ellipse, Rounded Rectangle, Polyline, Polygon.
● Predefined Symbol, berisikan tool untuk membantu dalam pembuatan diagram seperti flowchat, diagram UML, dan lain-lain.
Dalam pembuatan skema diagram CDM, LDM, dan PDM tools yang sering digunakan hanya 2 kategori, yaitu Standar dan Conceptual Diagram.
Gambar 2.4 Toolbox pada aplikasi PowerDesigner
e. Canvas Project, adalah suatu tempat yang digunakan untuk meletakkan diagram- diagram yang akan dibuat.
C. Desain yang akan dibuat 1. CDM Dasar
2. CDM Transaksi
D. Persiapan Pembuatan Data Model 1. Buka aplikasi PowerDesigner
2. Pilih menu file pada toolbar, lalu pilih New Model untuk membuat model baru.
Gambar 2.5 Langkah persiapan pembuatan model baru pada PowerDesign (1)
3. Pada menu New Model pastikan sedang ada di Categories > Information, lalu Pilih Conceptual Data. Kemudian pada Model Name isikan nama model dari CDM yang akan dibuat nanti (Sebagai contoh: Perpustakaan, Rumah Sakit, Universitas, dll). Jika sudah pilih OK.
Gambar 2.6 Langkah persiapan pembuatan model baru pada PowerDesign (2) 4. Selanjutnya pilih menu tools pada toolbar, kemudian pilih Model Option untuk
melakukan konfigurasi entitas.
Gambar 2.7 Langkah persiapan pembuatan model baru pada PowerDesign (3)
5. Pada menu Model Option pastikan berada pada Categories Model Settings lalu pilih Notation dan ganti dari Barker menjadi Entity/Relationship. Lalu pilih OK. Jika muncul pop up pilih saja OK.
Gambar 2.8 Langkah persiapan pembuatan model baru pada PowerDesign (4)
6. Buka kembali Model Option, lalu masuk ke Category Naming Convertion lalu pilih Entity. Pilih Tab Code, pada Character case kita pilih lowercase. Lakukan hal ini pada Naming Convertion yang lain, seperti Data Item, Domain, Other Objects, dan Relationship. Jika sudah dilakukan semuanya, kemudian OK.
Gambar 2.9 Langkah persiapan pembuatan model baru pada PowerDesign (5) 7. Sekarang kita sudah siap untuk membuat Model CDM.
E. Pembuatan Data Model CDM
Pembuatan data model akan dibagi menjadi beberapa pokok bahasan, yaitu pembuatan entity dan pemberian atribut pada entity, pembuatan domain, pemberian relasi antar entity.
1. Pembuatan Entity dan pemberian atribut pada Entity
Entity adalah sebuah elemen yang nantinya akan menjadi sebuah tabel di basis data.
Untuk membuat entity hanya perlu memilih Entity pada toolbox sebelah kanan, kemudian klik ke canvas project.
Gambar 2.10 Langkah pembuatan Entity
Maka akan muncul sebuah entity baru seperti gambar 2.11 dibawah. Untuk mengubah properties dan menambahkan atribut pada Entity hanya perlu klik 2x pada entitas yang diinginkan.
Gambar 2.11 Entitas baru
Maka akan muncul Propertis dari Entitas tersebut. Name berfungsi untuk pemberian nama yang akan muncul di PowerDesign, sedangkan code akan melakukan generate otomatis sesuai dengan pemberian nama entitas. Misalkan kita isi Name dengan Anggota, maka pada code akan otomatis menjadi anggota, namun tidak memungkinkan juga jika ingin mengubah nama code dari suatu entitas. Comment berfungsi sebagai catatan tambahan untuk mendeskripsikan entitas tersebut, ini berfungsi untuk memberikan informasi tambahan ke pembaca diagram jika diagram dibuat dengan skala besar.
Gambar 2.12 Tampilan Entity Properties
Setelah pemberian Name dan Code telah dilakukan selanjutnya pemberian atribut. Pilih Tab Attributes, maka akan tampil daftar atribut yang telah dibuat, jika entitas ini baru maka tidak akan tampil 1 atribut pun seperti gambar di bawah.
Gambar 2.13 Tampilan Tab Attributes
Untuk menambahkan atribut hanya perlu klik salah 1 atribut yang kosong. Kemudian isikan Name dan Code. Misalkan kita isikan Name id anggota, selanjutnya menentukan type data dari atribut tersebut. PowerDesigner menyediakan beberapa type data standar untuk menampilkannya adalah dengan mengklik tombol pada field Data Type.
Gambar 2.14 Pembuatan Atribut (Data Type)
Length berfungsi sebagai acuan panjang maksimal dari nilai yang akan disimpan nantinya, sedangkan precision sebagai acuan panjang nilai dibelakang koma untuk nilai desimal. Kedua nilai ini bisa juga tidak diisi, karena ada data tipe yang tidak memerlukan kedua ataupun salah satu komponen ini. Setelah di klik tombol disamping field data type maka akan muncul daftar list Standard Data Types yang disediakan oleh PowerDesigner.
Gambar 2.15 Tampilan Standar Data Types
Setelah memilih tipe data yang digunakan dan telah menentukan length dan precision- nya (jika diperlukan), maka pilih OK untuk kembali ke tampilan daftar atribut. Karena id_tamu bersifat numeric dan akan selalu bertambah, maka kita memilih tipe data Integer. Kemudian kita menentukan properties dari atribut ini, apakah berupa primaryKey atau tidak, dan apakah dia harus diisi atau tidak.
Gambar 2.16 Pemberian properties pada atribut
Jika atribut tersebut adalah primaryKey, maka beri centang dengan cara klik pada kotak kosong dibawah P (primaryKey). Jika atribut tersebut harus diisi beri centang dengan cara klik pada kotak kosong dibawah M (Mandatory). Apabila berupa primaryKey maka otomatis nilai pada Mandatory akan ikut tercentang juga, karena primaryKey harus memiliki nilai. Lakukan pengisian atribut yang lainnya. Hasilnya akan seperti gambar dibawah ini.
Gambar 2.17 Contoh penulisan atribut pada entitas.
Jika sudah semua tekan tombol OK untuk menyimpan nilai atribut pada entitas tersebut.
Maka hasil akhirnya adalah sebagai berikut.
Gambar 2.18 Hasil pengisian properties entity
2. Pembuatan Domain
Domain adalah salah satu cara agar memudahkan dalam pemilihan tipe data yang sama formatnya. Misalkan ada atribut yang memiliki tipe data Number(2), kita hanya perlu membuat sebuah domain yang memiliki nilai tipe data Number(2). Sehingga jika ada atribut lain yang memiliki tipe data tersebut kita hanya perlu memilih domain yang telah ditentukan, maka tipe data tersebut akan mengikuti domain yang telah diberikan. Untuk membuat sebuah domain caranya adalah dengan melakukan klik kanan pada Object Browser dari CDM yang telah dibuka, lalu pilih New, dan pilih Domain. Seperti yang diilustrasikan pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.18 Ilustrasi pembuatan domain
Maka akan muncul Domain Properties. Sama dengan Properties pada entitas, di sini memiliki Name, Code, dan Comment.
Gambar 2.19 Tampilan Domain Properties
Selain itu terdapat Data type, Length, dan Precision seperti pada pemberian tipe data suatu atribut, juga ada Mandatory apakah Domain ini harus diisi atau tidak. Sebagai contoh kita buat domain dengan Name Bool, dengan tipe data Number(1).
Gambar 2.20 Contoh pengisian pada Domain
Kemudian setelah itu pilih ok, dan domain sudah bisa digunakan. Untuk menggunakannya adalah dengan cara membuka entitas yang diinginkan, pilih tab atibut, lalu memilih atribut yang akan menggunakan domain. Disini kita ambil contoh pada entitas anggota, lalu buat sebuah atribut baru dengan nama aktif. Lalu pada bagian domain sebelah kanan, pilih Bool seperti yang diilustrasikan dibawah ini.
Gambar 2.21 Penggunaan Domain pada pembuatan atribut
3. Pemberian relasi antar Entity
Konsep relasi adalah pemberian atribut tambahan ke entitas lainnya, dimana kedua entitas tersebut saling terhubung dengan primaryKey dan ForeignKey sesuai dengan kardinalitas yang telah ditentukan. Sebagai contoh kita buat 2 macam entitas yaitu buku dan jenis buku.
Gambar 2.22 Pembuatan 2 buah entitas
Untuk menambahkan relasi dengan cara memilih Relationship pada Toolbox (Conceptual Diagram), kemudian arahkan ke entitas mulai dari entitas induk ke entitas anak. Penentuan induk dan anak ditentutkan dengan penyesuaian kardinalitas seperti 1:1 atau 1:M atau M:1 atau M:M. Ilustrasi bisa dilihat pada gambar dibawah.
Gambar 2.23 Ilustrasi pembuatan relasi antar entitas Hasilnya akan seperti gambar dibawah ini.
Gambar 2.24 Penghubungan 2 entitas melalui relasi
Langkah selanjutnya adalah melakukan penyesuaian relasi terhadap kedua entitas, dengan cara tekan 2 kali pada bagian relasi untuk membuka Relation Properties.
Kemudian melakukan perubahan nama pada bagian Name dan Code. Pemberian nama bersifat bebas, namun biasanya nama sesuai dengan primaryKey dari entitas induk.
Misalnya dalam kasus ini karena entitas induk adalah jenis buku, maka kita beri nama id_jenis_buku.
Gambar 2.25 Tampilan antarmuka Relationship Properties
Selanjutnya adalah konfigurasi pada bagian kardinalitas. Pilih pada tab Cardinalities.
Pada bagian Cardinalities terdapat pilihan One-one, One-many, Many-one, Many- many. Karena pada kasus ini satu jenis buku terdapat di beberapa buku, maka kita pilih One-many. Lalu di bawahnya adalah role untuk menentukan apakah relasi tersebut harus memiliki nilai atau tidak. Idealnya untuk One-many, entitas induk harus memiliki nilai, sedangkan untuk entitas yang direlasikan bersifat relatif.
Gambar 2.26 Konfigurasi kardinalitas pada relasi
Setelah dilakukan pengisian kardinalitas, pilih OK untuk menyimpan propertis dari relasi yang telah diatur. Hasil dari relasi tersebut adalah seperti diagram dibawah ini.
Gambar 2.27 Hasil konfigurasi propertis dari relasi
4. Pembuatan Diagram
Diagram pada PowerDesigner merupakan tempat untuk menyimpan alur dari suatu proses bisnis yang ada dalam bentuk entitas-entitas yang berelasi ataupun tidak. Untuk membuat sebuah diagram adalah dengan melakukan klik kanan pada Object Browser dari CDM yang telah dibuka, lalu pilih New, dan pilih Conceptual Diagram. Seperti yang diilustrasikan pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.28 Langkah pembuatan Diagram
Maka akan muncul Conceptual Diagram Properties, kemudian isikan Name dan Code.
Kita ambil contoh pada diagram ini menyimpan proses bisnis peminjaman buku, jadi kita beri nama Peminjaman seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.29 Conceptual Diagram Properties
Jika sudah diberi nama, lalu tekan OK untuk menyimpan diagram tersebut. Maka pada Object Browser terutama pada CDM project yang sedang dibuka akan menampilkan 1 lagi diagram baru yang telah dibuat sebelumnya.
Gambar 2.30 Daftar Diagram pada Object Browser CDM
5. Perkenalan dengan Symbol
Pada suatu diagram, kita bisa menampilkan entitas yang sudah ada ke dlama diagram yang terbaru tanpa harus membuat entitas dengan deskripsi yang sama. Pembuatan entitas yang sama akan menyebabkan error karena terjadi konflik penamaan pada atribut dan entitas. Oleh sebab itu digunakan Symbol untuk memasukkan entitas yang sudah ada ke dalam diagram. Symbol yang dimaksud bisa berupa entitas, relasi, dan diagram.
Kita mulai dengan percobaan menampilkan symbol entitas ke dalam diagram. Pertama kita buka dahulu diagram Peminjaman, karena diagram ini masih kosong dan perlu ditambahkan entitas-entitas yang mendukung proses peminjaman. Untuk menampilkan dialog Symbol dengan cara, pilih pada menubar Symbol dan pilih Show Symbols seperti yang diilustrasikan pada gambar dibawah.
Gambar 2.31 Proses Penampilan Symbol pada Diagram Maka akan muncul dialog Show Symbols.
Gambar 2.32 Dialog tampilan Show Symbols
Untuk menampilkan entitas hanya perlu melakukan ceklis pada entitas yang akan ditampilkan, misalkan hanya ingin menampilkan entitas anggota dan buku. Jika sudah
dipilih, tekan OK untuk menyimpan Symbol yang akan ditampilkan ke diagram. Maka hasilnya akan seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.33 Hasil penampilan simbol entitas pada sebuah diagram baru
Selanjutnya adalah menambahkan relasi dan menyempurnakan digram menjadi satuan diagram yang untuh untuk mendukung semua proses bisnis pada sebuah aplikasi.
F. Latihan
1. Rancang sebuah CDM berdasarkan ERD yang telah dibuat pada materi sebelumnya 2. Pisahkan Diagram sesuai dengan proses bisnis yang ada
Berikan Domain jika diperlukan