MODUL PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS KELAS VIII MTs N 3 KOTA PEKANBARU
INFORMASI UMUM IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Melisa Hasani
Institusi : SMPN 1 Kota Pekanbaru Tahun Pelajaran : 2024/2025
Jenjang Sekolah : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Fase/Kelas : D/VIII
Semester : Genap
Bab/Tema : Meyakini Nabi dan Rasul Allah: Menjadi Generasi Digital yang Berkarakter
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Alokasi Waktu : 1 x 3 JP (40 Menit)
A. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik mampu menjelaskan makna iman kepada Nabi dan Rasul Allah, dapat membuat paparan mengenai penerapan sifat-sifat Rasul dalam kehidupan generasi digital saat ini sehingga menumbuhkan semangat untuk meneladani Nabi dan rasul Allah serta sikap bertanggung jawab, jujur, dan dapat dipercaya.
B. PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN 1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia 2. Berkebinekaan Global
3. Bernalar kritis 4. Kreatif
5. Mandiri
6. Gotong Royong
C. SARANA DAN PRASARANA
1. Sumber Belajar : Buku Pendidikan Agama Islam siswa kelas VIII, modul ajar Pendidikan Agama Islam
2. Media Belajar : Papan tulis, proyektor, laptop, D. TARGET PESERTA DIDIK
1. Peserta didik regular/tipikal; umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
2. Peserta didik berjumlah 25 orang.
E. MODEL PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama model : Think phare and share
Pertemuan Kedua Model : Pembelajaran berbasis masalah KOMPONEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Tujuan Pembelajaran:
Pertemuan Pertama
a. Peserta didik mampu menjelaskan makna iman kepada Nabi dan Rasul Allah dengan benar.
b. Peserta didik meyakini bahwa Allah Swt. mengutus para nabi dan rasul untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia.
Pertemuan Kedua
a. Memberikan contoh penerapan keteladanan terhadap nabi dan rasul dalam kehidupan generasi digital dengan benar.
b. Menjadi pribadi yang bertanggung jawab, jujur, dan dapat dipercaya
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Peserta didik mengamati dan mempelajari infografis 2. Peserta didik diminta membaca pantun pemantik 3. Peserta didik diminta membaca rubrik Mari Bertafakur.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apa yang dimaksud beriman kepada Rasul Allah SWT?
2. Jelaskan pengertian antara Rasul dan Nabi!
3. Sebutkan perbedaan Rasul dengan Nabi.?
4. Jelaskan tugas pokok seorang Rasul Allah SWT
D. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
1. Guru menyiapkan laptop dan proyektor.
2. Guru menyiapkan slide PowerPoint tentang hukum bacaan madd ‘iwad.
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan Pertama
1. Pendahuluan (15 Menit)
a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa, pembacaan al-Qur'an surah/ayat pilihan, memperhatikan kesiapan peserta didik, memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi, dan tempat duduk peserta didik.
b. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan, dan kegiatan yang akan dilakukan, lingkup dan teknik penilaian.
c. Mengondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
2. Kegiatan Inti (85 Menit)
a. Guru meminta peserta didik untuk mengamati infografis. Infografis bab 7 menyajikan garis besar materi tentang Meyakini Nabi dan Rasul Allah:
Menjadi Generasi Digital yang Berkarakter
b. Guru memberikan penjelasan tambahan apabila peserta didik belum memahami infografis.
c. Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk membaca Pantun Pemantik.
Pada Bab 7 pantun Pemantik berisi pantun nasehat untuk mendukung pemahaman bermakna pada topik yang dibahas. Setelah membaca pantun pemantik, peserta didik dapat mengerjakan kegiatan Aktivitas 1 yaitu respon tegidap pantun.
d. Setelah membaca Pantun Pemantik peserta didik diminta untuk untuk mendiskusikan makna generasi digital menurut peserta didik.
e. Guru meminta peserta didik untuk membaca rubrik Mari Bertafakur yang berisi tentang seorang pengemudi ojek daring yang viral di media sosial. Pengemudi yang bernama Akhirul Sofyan itu menjadi viral karena aksinya dalam melindungi makanan yang dipesan pelanggan dari semprotan cairan desinfektan. Kisah ini terjadi di kota Batam Kepulauan Riau.
f. Setelah membaca rubrik Mari bertafakur peserta didik merespon rubrik Mari Bertafakur dengan melakukan kegiatan Aktivitas 2.
g. Kemudian guru memberikan kata kunci topik yang akan dibahas. Kata kunci serdapat pada rubrik. Titik Fokus.
h. Guru meminta peserta didik untuk mulai membahas materi pelajaran dan kegiatan-kegiatan rubrik Talab Al-Ilmi
3. Penutup (20 Menit)
a. Guru meminta peserta didik untuk membaca rubrik Rangkuman untuk mengetahui poin-poin penting materi yang dibahas dan mengambil simpulan bersama..
b. Guru mengajak semua peserta didik untuk menghiri pembelajaran dengan berdoa
Pertemuan Kedua 1. Pendahuluan
a.
F. ASSESMENT
1. ASSESMENT DIAGNOSTIK a. Diagnostik Non Kognitif
Asesmen diagnostik non kognitif di awal pembelajaran dilakukan untuk menggali hal-hal meliputi kesejahteraan psikologi peserta didik, sosial emosi, aktivitas peserta didik selama belajar di rumah, kondisi keluarga dan pergaulan peserta didik, gaya belajar, karakter, dan minat peserta didik.
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Ya Tidak 1. Apa kabar hari ini?
2. Apakah ada yang sakit hari ini?
3. Apakah kalian dalam keadaan sehat?
4. Apakah anak-anak merasa bersemangat hari ini?
5. Apakah anak-anak sudah makan?
6. Apakah tadi malam sudah belajar?
b. Diagnostik Kognitif No
.
Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan hukum bacaan madd ‘iwad?
2. Sebutkan ciri-ciri madd ‘iwad dalam Al-Qur’an!
3. Berikan contoh bacaan madd ‘iwad yang terdapat dalam Al- Qur’an beserta alasannya?
2. ASSESMENT FORMATIF
Assesment formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung, khususnya saat peserta didik melakukan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis.
a. Teknik Asesmen : Observasi, Unjuk Kerja b. Bentuk Asesmen : Pedoman/Lembar Observasi
Lembar kerja pengamatan kegiatan pembelajaran dengan metode case based learning
3. ASSESMENT SUMATIF a. Pengetahuan:
1) Teknik asesmen: tertulis
2) Bentuk instrumen: jawaban singkat b. Keterampilan
1) Teknik Asesmen : Kinerja 2) Bentuk Instrumen : Lembar Kerja G. REFLEKSI
1. Refleksi Peserta Didik
No .
Pernyataan Ya Tidak
1. Saya bersemangat mengikuti pembelajaran ini 2. Saya memahami tentang ketentuan hukum madd
‘iwad
3. Saya bisa memberikan contoh hukum bacaan madd
‘iwad
4. Saya dapat melafalkan hukum bacaan madd ‘iwad dengan benar saat membaca Al-Qur’an
5. Saya semakin senang membaca Al-Qur’an karena bacaan saya semakin baik dari sebelumnya
6. Saya senang bekerjasama saat belajar karena bisa saling memberi informasi
2. Refleksi Guru
Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di kelas:
a. Bagaimana membuat peserta didik merasa nyaman di kelas?
b. Bagaimana membuat kegiatan pembelajaran lebih menarik?
c. Apakah semua peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
d. Kesulitan apa yang dialami peserta didik?
H. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL Kegiatan Tindak Lanjut
1. Perbaikan
Peserta didik yang mengikuti kegiatan perbaikan adalah peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM). Kegiatan perbaikan dilakukan dengan menjelaskan kembali materi, kemudian melakukan penilaian pada capaian pembelajaran yang belum dikuasai peserta didik.
2. Pengayaan
Peserta didik yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar minimal. Kegiatan pengayaan dapat berupa pendalaman materi dengan melakukan aktivitas pengayaan dan literasi kisah yang terdapat pada buku siswa.
LAMPIRAN A. MATERI
Mad secara bahasa artinya panjang dan ‘iwad artinya pengganti. Jadi mad
‘iwad adalah bacaan dibaca panjang sebagai pengganti. Sedangkan menurut istilah, mad ‘iwad adalah bacaan panjang ketika ada tanwin fathah atau fathatain dibaca waqaf (berhenti) pada akhir kalimat, baik berhenti karena terdapat tanda waqaf atau karena kehabisan nafas. Cara membacanya dipanjangkan satu alif atau dua harakat.
Contoh hukum bacaan mad ‘iwad yaitu:
No. Contoh Bacaan Panjang Bacaan
Keterangan
1. ىدًهُ رِانَّلا ىلَعَ Dua harakat Fathatain di akhir kalimat
yang di waqafkan sehingga diganti alif (QS. Thaha: 10).
2. ۚءًاۤسَنِوَّ ارًيْثِكَ Dua harakat Fathatain di akhir kalimat
yang di waqafkan sehingga diganti alif (QS. An-Nisa: 1).
3. امًيْحِرِ ارِوْفُغَ Dua harakat Fathatain di akhir kalimat
yang di waqafkan sehingga diganti alif (QS. An-Nisa: 23).
4. ارِوْبُ مًوْقَاۢ Dua harakat Fathatain di akhir kalimat
yang di waqafkan sehingga diganti alif (QS. Al-Furqan:
18).
5. احًبضَ تِ&يٰدً&عٰلاوَّ Dua harakat Fathatain di akhir kalimat
yang di waqafkan sehingga diganti alif (QS. Al-'Adiyat: 1).
Kata tersebut pada mulanya bukan termasuk yang dibaca dengan madd, hal tersebut terbukti bila waktu wasal ia tidak mengandung madd. Ia dimasukkan dalam kelompok madd far’i karena pada hakikatnya syarat terjadinya tidak ada.
Selain itu, dalam Al-Qur’an akan ditemukan ta marbutah berharakat fathatain. Huruf demikian tidak dibaca mad. Apabila kata diakhiri dengan ta marbuthah (ة) yang berharakat fathatain, maka cara membacanya adalah huruf ta marbuthah tersebut berubah bunyi menjadi “ha”.
Contoh:
&لَثَ اجًاوَّزْا مْتُنَّكَوَّ
ةًثِ
B. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1. LEMBAR KERJA KELOMPOK
Nama Kelompok : ...
Kelas : ...
Mata Pelajaran : ...
No. Tahapan Kegiatan Siswa Catatan Hasil Kegiatan 1. Identifikasi
Masalah
Mengidentifikasi masalah utama dari kasus tersebut.
Mencari informasi dan data yang relevan mengenai kasus tersebut.
2. Rumusan Langkah- langkah Perbaikan
Merumuskan langkah- langkah praktis untuk memperbaiki
kesalahan-kesalahan yang telah
diidentifikasi pada tahap awal.
3. Solusi dan Kesimpulan
Menyimpulkan hasil diskusi dan solusi
yang telah ditemukan.
Rubrik Penilaian Nama Kelompok:
No. Nama Siswa Aspek yang Dinilai Skor Ket
1 2 3 4
1.
2.
3.
Kriteria Penilaian No. Aspek yang
Dinilai
Skor 4 (Sangat
Baik)
Skor 3 (Baik)
Skor 2 (Cukup)
Skor 1 (Kurang)
1. Kelengkapan identifikasi mad
‘iwad
Semua kata yang
mengandung mad ‘iwad dalam QS.
Al- Waqi’ah (56): 1-96 teridentifikasi dengan benar
Sebagian besar kata yang
mengandung mad ‘iwad teridentifikas i dengan benar
Beberapa kata yang mengandung mad ‘iwad teridentifikasi dengan benar
Sangat
sedikit atau tidak ada kata yang
teridentifikasi dengan benar
2. Ketepatan penjelasan alasan
Penjelasan alasan
mengapa kata tersebut termasuk mad ‘iwad sangat tepat
Penjelasan alasan cukup tepat, namun masih ada beberapa kekurangan
Penjelasan alasan kurang tepat atau tidak jelas
Tidak ada penjelasan alasan yang diberikan
dan sesuai dengan kaidah 3. Kerjasama
kelompok
Semua anggota kelompok aktif
berpartisipasi dan saling membantu
Sebagian besar anggota kelompok aktif
berpartisipasi
Beberapa anggota kelompok aktif
berpartisipasi
Hanya
sedikir atau tidak ada anggota kelompok yang aktif berpartisipasi 4. Kualitas
penyajian
Penyajian hasil kerja kelompok sangat jelas, sistematis, dan menarik
Penyajian hasil kerja kelompok cukup jelas dan
sistematis
Penyajian hasil kerja kelompok kurang jelas dan
sistematis
Penyajian hasil kelompok sangat
kurang jelas dan tidak sistematis
Petunjuk Nilai
Nilai Akhir = Jumlah skor x 100 Skor maksimal Sangat baik : 85-100
Baik : 70-84
Cukup baik : 55-69 Perlu bimbingan : < 55
2. LEMBAR TES TERTULIS/ESSAY
No. Pertanyaan Jawaban
1. Jelaskan definisi hukum bacaan mad ‘iwad menurut istilah!
mad ‘iwad adalah bacaan panjang ketika ada tanwin fathah atau fathatain dibaca waqaf (berhenti)
pada akhir kalimat, baik berhenti karena terdapat tanda waqaf atau karena kehabisan nafas.
2. Sebutkan dua contoh ayat Al- Qur’an yang mengandung hukum bacaan mad ‘iwad!
QS. Al-‘Adiyat ayat 1-5 QS. Al-Insyirah ayat 5 QS. An-Nasr ayat 2-3 QS. Al-Balad ayat 6 Jawaban disesuaikan 3. Sebutkan ciri-ciri dari hukum
bacaan mad ‘iwad!
Terdapat harakat fathatain atau tanwin fathah di akhir kalimat.
Bacaan tersebut diwaqafkan, sehingga harakat tanwin tidak lagi dibunyikan dan diganti dengan bacaan mad.
4. Jelaskan bagaimana cara membaca hukum bacaan mad ‘iwad dengan benar!
Cara membaca mad ‘iwad adalah dengan memanjangkan suara pada huruf alif, dengan durasi panjang satu alif atau dua harakat.
5. Dalam kondisi seperti apa hukum bacaan mad ‘iwad tidak berlaku?
Hukum mad ‘iwad tidak berlaku jika terdapat ta marbuthah (ة) di akhir kata yang berharakat fathatain. Dalam hal ini, bacaan tersebut dibaca sebagai “ha”
sukun/mati.
3. LEMBAR PRAKTIK MEMBACA
No. Nama Siswa Skor
4 3 2 1
1.
2.
3. Dst.
Rubrik Penilaian Praktik No
.
Rubrik Penilaian Skor
1. Jika tidak ada kesalahan 4
2. Jika kesalahan 1-2 3
3. Jika kesalahan 3-4 2
4. Jika kesalahan 5 1
C. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Buku Pegangan Siswa Al-Qur’an Hadis untuk MTs Kelas VIII : Kemenag RI 2020.
Buku Pelajaran Tajwid
Website Online
Video Youtube D. GLOSARIUM
Fathatain : tanda baca atau harakat pada tulisan Arab yang berbentuk dua garis miring kecil di atas huruf hijaiyah. Fathatain juga disebut tanwin fathah.
‘Iwad : pengganti
Mad : memanjangkan atau tambah
Ta marbutah : varian huruf ta (ت) dalam bahasa Arab yang melambangkan fonem /t/
atau /h/
Waqaf : menahan atau berhenti E. DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Agama Republik Indonesia. 2020. Al-Qur’an Hadis MTS Kelas VIII.
Jakarta: Direktorat KSKK Madrasah.
Kementerian Agama Republik Indonesia. 2019. Buku Siswa Al-Qur’an Hadis Kelas VIII.
Jakarta: Direktorat KSKK Madrasah.
Marzuki dan Sun Choirol Ummah. 2020. Dasar-dasar Ilmu Tajwid. Yogyakarta: Diva Press.
Nawawi Ali. 1997. Pedoman Membaca Al-Qur’an: Ilmu Tajwid. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.
Sormin, Enjelita dan Muhammad Surip2024. Pengaruh Model Pembelajaran Case Based Learning terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Medan. JUBPI: Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia. Vol. 2.
No. 2.
Kepala Madrasah MTsN 3 Kota Pekanbaru
...
Pekanbaru, 3 Desember 2024 Guru Pengampu
Al-Qur’an dan Hadis
...