• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAR PENGESAHAN. Modul Ajar yang berjudul Modul Ajar BTQ (Baca Tulis Al-Qur an) Kelas X. : ABD KARIM, S.Pd.I. : SMKN 1 Wonorejo Kabupaten Pasuruan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LEMBAR PENGESAHAN. Modul Ajar yang berjudul Modul Ajar BTQ (Baca Tulis Al-Qur an) Kelas X. : ABD KARIM, S.Pd.I. : SMKN 1 Wonorejo Kabupaten Pasuruan"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

2

LEMBAR PENGESAHAN

Modul Ajar yang berjudul “Modul Ajar BTQ (Baca Tulis Al-Qur’an) Kelas X Semester 1 (Ganjil) ” yang disusun oleh:

Nama : ABD KARIM, S.Pd.I

NIP : -

Pangkat/ Golongan : -

Unit Kerja : SMKN 1 Wonorejo Kabupaten Pasuruan

dengan ini telah disahkan sebagai hasil karya tulis guru yang bersangkutan dan dapat digunakan sebagai referensi sah dalam menambah wawasan, ide serta gagasan dalam mengatasi permasalahan pembelajaran yang ada di SMKN 1 Wonorejo Kabupaten Pasuruan.

Wonorejo, 10 Januari 2019 Menyetujui,

Kepala SMKN 1 Wonorejo Penulis

A. SYAMSUL HADI, S.Pd, M.Si ABD KARIM, S.Pd.I

Pembina Tk. I NIP. -

NIP. 19710406 199802 1003

(3)

3

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

“Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”

َ ٝ

َ س

َ َ َ ص

َ

َ ُث

َ ش َ و

َ ٕث

َ ش ََ ص

َ صَ ٤

ًَل

َ

َرسٞع(

َز٣ثََٓضُٔث 4

)

َ

“Bacalah Al-Qur’an dengan tartil” (QS. Al-Muzzammil ayat 4)

َ خ

َ ش َ ٤

َ َْ َ ً

َ ٓ

َ ٖ

َ ؼَ ِ ََ ص

َ َْ

َ ُث

َ ش َ و

َ ٕث

َ ٝ َ

َ ػ

َ ٔ َ ِ

َ ٚ

١سجخذُثَٙثٝس(

ِْغٓٝ

َ )

“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya” (HR.

Bukhari-Muslim)

(4)

4

DOA SEBELUM MEMBACA AL-QUR’AN

َ ص ٘

َ َٙ َ ض

َ ػ

َ ٖـ

ََ ه ـ

َ ٞـ ـــ

َ ٍ

َ ٝ َ

َ ك

َ ؼ

َ َ ـــ

َ ٝ َ

َ َٗ ٤

َ ز ـ َ ٚــــ َ ػج ـ ـــ َ ٔ َ ع َ َ َ ـ ــ َ ٔ َ ٣َ َ ل َ َْ َ ٣ َ ذ َ ه َ َّ َ ل َ ً

َ دَ ُ

َ ٤

ََ ُ َ َ

َ وَ ِ

َ ٢ َ ذ

َ ػ َ

َ ذ َ ٘

َ ؽ َ

َ ٜ

َ ٢ َ ِ

َ ٝ َ

َ ف

َ ٤ ـــ

َ ش

َ ٢ َ ص َ ٙ َ س َ ٞ َ ٗ َ ٝ َ َ ءث َ د َ َ َ َ ً َ َ ٖ ــ ـــ َ ٓ َ َ ٢ َ ضَ ل َ ؽ ََ أ َ دَ ٚ

َ ٝ

َ س ٞ ٗ

ََ د

َ ٚ

َ َِ ذ ََ ه

َ ٢

َ ٝ َ

َ ع

َ ٔ

َ ؼ

َ ٢ ـــ

َ ٝ َ

َ ٓ

َ وَ ِ

َ ٢ ـَ ض َ ٚ َ ك َ ٝ َ ش ـ ــــ َ ف َ َ ش َ غ ـ ََ د َ ٢ َ ٘ َ ؼ َ ض َ َٓ ح َ سَج َ كَ ٤ ثَ ٗ َ َٝ

ََ د َ ظ

ََ ٣ َ ٚ

َ سج

َ ح

َ ٢ ََ ك

َ ذ ََ ه

َ ش

َ ١

َ ٝ َ

َ ف

َ ق

َ ٢ َ ٘ ًَز َ ٔ َ ٌ َ ف َ َٝج ًَٔ َ ٜ َ ك َ َٝج ًَٔ َ ِ َ ػ َ َ ٚ ََ د َ ٢ ََ ُ َ خ َ ٛ َ ٝ

َ د

َ ؾ

َ ٙج ــ

َ

َ ُ٘ث

َ َٝ٢ َ ذ

َ ٍ َ لث

َ َْ ََ ع

َ قُث

َ ق

َ دج

َ ز َ ٚ َ ع َ س َ د َ َْ ََ ع َ ٚ َ ظ َ ل َ ف َ َ ٢ َ ِ َ ػ َ َ َ َ ٜ ـــــــ َ ع َ ٝ

Al-Qur’an adalah kalam Allah yang terdahulu dan tidak jenuh mendengarnya Ia suci dari perkataan, perbuatan dan niat.

Dengan Al-Qur’an aku mencari kesembuhan dari segala penyakit dan cahayanya sebagai petunjuk bagi hatiku di saat ketidaktahuan dan kebingunganku

Wahai Tuhanku, berikanlah kesenangan kepadaku dengan rahasia huruf-hurufnya. Dan sinarilah dengannya hati, pendengaran dan penglihatanku

Dan karuniakan kepadaku dengan sebab Al-Qur’an, ilmu, pemahaman dan kebijaksanaan. Dan dengan Al-Qur’an pula berikanlah ketenangan -Wahai Tuhanku- di dalam kuburku dan rumahku Dan berikan kepadaku kemudahan menghafal dan mempelajarinya dengan derajat nabi (Muhammad), keluarga dan para sahabatnya.

DOA SETELAH MEMBACA AL-QUR’AN

َ٠ ٗ ش ً رَ ْ ٜ ُِ ثًَز ٔ ف س ًَٟٝذ ٛ َٝث ًسٞ ٗ َٝجًٓج ٓ ثَ٠ َُ ٚ ِ ؼ ؽ َٝ ٰٕث ش و ُج دَ٠ ٘ ٔ ف سثَ ْ ٜ ُِ ث

َ ءجَۤ ٰٗثَ ٚ ص ٝ ل صَ٠ ٘ ه ص سث َٝ ش ِ ٜ ؽج َٓ ٚ ٘ َٓ٠ ٘ ٔ ِ ػ َٝ ش ٤ غ َٗج َٓ ٚ ٘ ٓ

َ فث ش ه ثَ َٝ َ ٤ ُِ ث

َ َٝ سج ٜ ُ٘ث

َ ِ ؼ ؽ ث . ٖ ٤ ٔ ُج ؼ ُثَ ح سَج ٣ًَز ؾ فَ٠ َُ ٚ

Ya Allah curahkanlah rahmat kepadaku dengan Al-Qur’an, dan jadikan Al-Qur’an sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk dan rahmat bagiku. Yaa Allah ingatkanlah aku terhadap apa yang telah aku lupakan dari Al-Qur’an. Ajarilah aku apa-apa yang belum aku ketahui dari Al-Qur’an. Anugerahilah aku kemampuan untuk senantiasa membacanya sepanjang malam dan siang. Jadikanlah Al-Qur’an hujjah bagiku ( yang dapat menyelamatkanku) Wahai Tuhan Seluruh ‘Alam.

(5)

5

DAFTAR ISI

Doa Sebelum Membaca Al-Qur’an Doa Setelah Membaca Al-Qur’an Doa Sebelum Belajar

Doa Setelah Belajar DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I : ADAB MEMBACA DAN MENULIS AL-QUR’AN Ringkasan Materi

a. Adab membaca Al-Qur’an b. Adab menulis Al-Qur’an Evaluasi 1

BAB II : MAKHARIJUL HURUF Ringkasan Materi

a. Mengenal Makharijul Huruf

b. Tujuan Mempelajari Makharijul Huruf c. Macam-macam Makharijul Huruf Evaluasi 2

BAB III : SIFAT-SIFAT HURUF HIJAIYAH Ringkasan Materi

a. Sifat yang berlawanan b. Sifat tunggal

Evaluasi 3

BAB IV : IDHAR HALQI DAN IDGHAM BIGHUNNAH Ringkasan Materi

a. Idhar Halqi

b. Idgham Bighunnah Evaluasi 4

BAB V : IDGHAM BILAGHUNNAH DAN IKHFA’

Ringkasan Materi a. Idgham Bilaghunnah b. Ikhfa’

Evaluasi 5 BAB VI : SURAT AL-A’LA

Ringkasan Materi

a. Surat Al-A’la dan Terjemahannya b. Mufradat (kosa kata)

c. Penjelasan Surat Al-A’la Evaluasi 6

BAB VII : SURAT AL-GHASYIYAH Ringkasan Materi

a. Surat Al-Ghasyiyah dan Terjemahannya b. Mufradat (kosa kata)

c. Penjelasan Surat Al-Ghasyiyah Evaluasi 7

DAFTAR PUSTAKA

(6)

6

KATA PENGANTAR

َ ثَ ُ

َ ق

َ ٔ

َ ذ

َ لل َ

َ

َ ز َ ُث

َ ١

ََ ث

َ ٗ

َ ٍ َ ض

َ

َ ُث

َ ش َ و

َ ٕ َ ث

َ

َ ٛ

َ َُث ًَذ

َ طج َ ِ٘

َ ٝ َ

َ دَ ٤

َ ٘

َ سج

َ ٓ َ

َ ٖ

َ

َ ٜ َ ُث

َ َٟٝ َ ذ

َ ُث

َ ش َ ل

َ ٕج َ ه .

َ ٝ َ

َ قُث

َ ل

َ ر

َ ٝ َ

َ غ ُث

َ َّ َ ل

َ ػ

َ عَ ٠ َ ِ

َ ٤َ ذ

َ َٓ ج ٗ

َ ق

َ ٔ

َ ذ

َ ع َ

َ ٤َ ذ

َ

َ ُث

َ ٞ َ ٌ َٗ ٤

َ ٖ

َ ٝ َ

َ غُث

َ وَ ِ

َ ٖ َ ٤

َ ٓ َ

َ ٖ

َ لث َ

َ ظ َ ٗ

َ ٝ َ

َ ؾ َ ُث

َ ٕج

َ ٝ َ

َ ػ

َ ُثَ ٠ َ ِ

َ ٚ

َ َٝ َ

َ ف ث

َ دج َ ق

َ ٚ

َ

َ ٝ َ ر

َٟ

َ ؼَ َ ُث َِ ٞ

َ ٝ َ َّ

َ ؼ َ ُث

َ ش

َ ٕج َ ك

َ ثَ.

َ دَج َ ٓ

َ ؼ

َ ذ .َ

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan pembeda antara yang hak dan batil.

Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, pemimpin umat manusia, jin dan seluruh alam. Dan mudah-mudahan dilimpahkan kepada keluarga dan para sahabatnya yang memiliki ilmu pengetahuan dan mengenal Allah SWT.

Buku ini merupakan buku bahan ajar Baca-Tulis Al-Qur’an (BTQ) untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se- Kabupaten Pasuruan sebagai materi pembelajaran muatan lokal sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Pasuruan Nomor 17 Tahun 2006 Tentang Wajibnya muatan lokal BTQ untuk SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK bagi yang beragama Islam.

Materi pembelajaran muatan lokal BTQ di SMK dan yang sederajat ini disusun dengan tujuan agar peserta didik memiliki kemampuan:

1. Membaca Al-Qur’an dengan benar sesuai makhraj dan sifatnya (Qira’ah)

2. Menerapka kaidah ilmu tajwid dalam membaca Al-Qur’an (Penerapan tajwid Al-Qur’an) 3. Mengahafal ayat-ayat pilihan dan surat-surat pendek dalam Al-Qur’an (Tahfidz)

4. Menulis ayat-ayat Al-Qur’an dengan baik dan benar (Rasmil Qur’an) 5. Memahami isi kandungan Al-Qur’an yang dipelajari (Tafhimul Qur’am)

Harapan kami semoga buku bahan ajar ini bermanfaat dan berkah bagi semua pihak yang mempelajarinya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian buku ini. Semoga Allah SWT mencatat dan menerima usaha ini sebagai amal baik yang layak mendapat balasan dari-Nya. Amin.

Pasuruan, 2 Mei 2014

Penyusun

(7)

7

BAB I

ADAB MEMBACA DAN MENULIS AL-QUR’AN

Ringkasan Materi

A. Adab membaca Al-Qur’an

Al-Qur’an merupakan satu-satunya kitab suci yang dibaca dan dihafal oleh mayoritas penduduk di seluruh penjuru dunia. Al-Qur’an dibaca dengan seni baca tersendiri, bila dihayati kita akan menemukan keindahan dan keserasian rangkaian ayat-ayatnya, serta rahasia-rahasia yang tersembunyi di baliknya.

Jika Al-Qur’an diperlakukan dengan cara yang baik, maka kita akan memperoleh makna dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Jalaluddin Ar-Rumi mengatakan bahwa Al-Qur’an mempu menunjukkan wajahnya dengan bentuk apapun. Al-Qur’an akan memberi makna dan kebaikan manakala kita berlaku baik terhadapnya, karena perilaku kita mampu menentukan atau tidaknya kita menerima isi kandungan Al-Qur’an.

Kita harus berakhlak mulia terhadap Al-Qur’an, menghormatinya dan meletakkannya di tempat yang layak.

Ada beberapa adab membaca Al-Qur’an yang harus diperhatikan dan diamalkan, yaitu:

1) Suci dari hadats kecil dan besar

Sebelum membaca Al-Qur’an kita harus memastikan diri bahwa kita dalam keadaan suci dari hadats kecil dan besar dengan cara wudhu dan mandi (besar), karena dalam keadaan suci inilah kita akan dimudahkan oleh Allah SWT membaca ayat-ayat Al-Qur’an.

2) Menutup aurat

Standart Kompetensi 1 Mendeskripsikan, mengidentifikasi dan menerapkan adab membaca dan menulis Al-Qur’an

Kompetensi Dasar 1.1 1.2

Mendeskripsikan dan menerapkan adab membaca Al-Qur’an Mendeskripsikan dan menerapkan adab menulis Al-Qur’an

Indikator 1

2 3 4

Menyebutkan adab membaca Al-Qur’an Menerapkan adab membaca Al-Qur’an Menyebutkan adab menulis Al-Qur’an Menerapkan adab menulis Al-Qur’an

(8)

8

Ketika membaca Al-Qur’an hendaknya kita menutup aurat agar terlihat sopan dan santun, karena membaca Al-Qur’an merupakan ibadah yang langsung kepada Allah SWT.

Aurat laki-laki merdeka adalah anggota badan antara pusar dan lutut, sedangkan aurat perempuan merdeka di waktu shalat ialah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.

3) Suci pakaian dan tempat

Islam sangat memperhatikan kebesihan dan kesucian. Islam sangat menganjurkan kesucian tubuh dan tempat kita dari najis, termasuk ketika membaca Al-Qur’an agar tercipta kekhusyukan dan kenyamanan.

4) Mulut bersih dari sisa-sisa makanan

Mulut yang bersih dari sisa makanan akan lebih mempermudah melafalkan huruf- huruf Al-Qur’an, baik makhraj dan sifatnya. Membersihkan mulut bisa dilakukan dengan cara berkumur, menggosok gigi dan bersiwak sebelum membaca Al-Qur’an.

5) Bersikap baik ketika memegang mushaf Al-Qur’an

Sikap yang baik terhadap Al-Qur’an dimulai dengan niat yang tulus dalam hati, kemudian memegangnya dengan tangan kanan dan meletakkannya di tempat yang agak tinggi dan layak.

6) Meghadap kiblat

Membaca Al-Qur’an adalah ibadah langsung kepada Allah SWT sehingga lebih utama apabila membacanya dengan menghadap kiblat (arah utama) sebagaimana ibadah shalat.

IBADAH

Rukun Wudlu ada 6:

1. Niat, 2. Membasuh muka, 3. Membasuh kedua tangan, 4. Mengusap sebagian kepala, 5. Membasuk kedua kaki, 6. Tertib (berurutan)

Rukun Mandi ada 2:

1. Niat

2. Mengalirkan air ke seluruh tubuh secara merata dari rambut sampai kaki

(9)

9

7) Mengawali dengan membaca ta’awwudz dan basmalah

Sebelum membaca Al-Qur’an kita disunnahkan membaca ta’awwudz (mohon perlindungan kepada Allah SWT) dan basmalah agar selama membaca kita dijauhkan dari gangguan setan dan tambah berkah.

Bacaan ta’awwudz yang paling utama adalah:

َ ْ ٤ ؽ شُثَ ٕج ط ٤ ؾُثَ ٖ َٓ للج دَ ر ٞ ػ ث

Artinya:

Aku berlindung kepada Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk.

Mengenai bacaan basmalah, ulama berbeda pendapat dalam menetapkan hukumnya. Ada yang mengatakan wajib, jaiz, sunnah dan haram.

TAHSIN AL-QIRA’AH HUKUM MEMBACA BASMALAH

1) WAJIB

Membaca basmalah hukumnya wajib pada permulaan surat Al-Fatihah sebab basmalah merupakan ayat pertama dari surat Al-Fatihah.

2) SUNNAH

Membaca basmalah hukumnya sunnah pada setiap permulaan surat selain surat Al-Fatihah dan At-Taubah/Bara’ah. Juga disunnahkan membacanya pada permulaan membaca Al-Qur’an pertengahan surat.

3) HARAM

Haram membaca basmalah pada permulaan surat At-Taubah/Bara’ah karena surat At-Taubah diawali dengan pernyataan murka Allahterhadap orang-orang musyrik.

Murka tersebut diawali dengan kata “Bara’atun” (kebebasan/pemutusan hubungan) yang bertentangan dengan arti lafadz “Ar-Rahman” (Maha Pengasih) dan “Ar-Rahim” (Maha Penyayang) yang terdapat dalam basmalah, sebagaimana pendapat Ibnu hajar.

4) JAIZ

Hukum jaiz (boleh) ini berlaku ketika membaca basmalah di tengah-tengah surat At-Taubah. Namun, sebagian ulama ada yang memakruhkannya.

(10)

10 8) Membaca Al-Qur’an dengan tartil

Maksudnya ialah membaca dengan tepat makhraj, sifat dan hukum bacaannya tanpa harus tergesa-gesa yang mengakibatkan bacaan tidak jelas atau kesalahan yang sampai merubah makna.

9) Membaca Al-Qur’an dengan khusyuk, tenang dan ikhlas

Ikhlas dalam membaca Al-Qur’an menjadi pondasi utama untuk mendapatkan pahala dan ridha Allah SWT, serta menunjukkan kekhusyukan. Di samping itu kita hendaknya mengetahui terjemahan ayat-ayat Al-Qur’an agar mampu menghayati maknanya secara lebih mendalam, serta dilengkapi dengan membaca tafsir Al-Qur’an karya beberapa mufassir.

10) Membaca Al-Qur’an dengan suara yang bagus

Hal tersebut bisa dihasilkan dengan mentaati kaidah-kaidah tajwid, mengucapkan huruf secara benar makhraj dan sifatnya, serta dengan membersihkan mulut dari sisa-sisa makanan dan menjaga pola makan yang berakibat timbulnya lendir, batuk, suara parau dan sebagainya.

Suara yang bagus dan halus akan memperlihatkan keagungan dan keindahan Al-Qur’an.

Rasulullah SAW bersabda:

َ ٣َ ٘ َ ص

َ ٞ

َ ُثَث

َ ش َ و

َ ث

ََ د َ ٕ

َ ف َ ج

َ ٞ

َ صث

َ َْ َ ٌ

Artinya:

Hiasilah Al-Qur’an dengan suara kalian (HR. An-Nasa’i, Abu Dasud, Ibnu Majah, Ahmad dan Ad-Darimi).

Rasulullah SAW juga bersabda:

َ ٔ َ ك

َ ٖ

َ َْ ََ ُ

َ ٣َ ض

َ ـ

ََ د َ ٖ

َ ٚ

ََ ك

َ َِ ٤

َ ظ

َ ٓ َ

َ ٘ج

Artinya:

Siapapun yang tidak membaca Al-Qur’an dengan suara yang bagus, maka dia bukanlah golongan kami (HR. Ibnu Majah).

11) Tidak menghentikan bacaan sebab berbicara

Dalam membaca Al-Qur’an ada aturan pemberhentian dan permulaan membaca yang disebut waqaf dan ibtida’. Juga boleh berhenti dipertengahan ayat disebabkan kehabisan nafas, batuk, bersin dan sebagainya. Tidak baik berhenti sebab berbicara karena tidak mengagungkan kalam Allah SWT.

12) Menutup bacaan dengan doa

Membaca Al-Qur’an sebaiknya diakhiri dengan doa sebagaimana ibadah yang lain dengan bahasa yang difaham, meskipun yang lebih utama berdoa dengan doa yang

(11)

11

ma’tsur (doa yang datang dari Nabi Muhammad SAW). Hal terpenting dalam doa adalah dengan tata krama, ikhlas dan meyakini dikabulkan oleh Allah SWT.

13) Membaca Al-Qur’an sampai khatam

Membaca Al-Qur’an sampai khatam dalam sekali waktu itu adalah baik, tetapi Allah SWT juga menyukai amal ibadah yang istiqamah, rutin dan disiplin, meskipun sedikit.

Misalnya membaca Al-Qur’an setiap selesai shalat fardhu yang lambat laun bacaan itu khatam, kemudian diulang dengan teratur.

DOA SETELAH MEMBACA AL-QUR’AN

َ ٖ ٣ ذ ٛج ؾُثَ ٖ َٓ ي ُث رَ٠ ِ ػَ ٖ ق ٗ َٝ ْ ٣ ش ٌ ُثَ ٚ ُ ٞ ع سَ ؾ ِ د َٝ ْ ٤ ظ ؼ ُثَ اللهَ م ذ ف . ٖ ٤ ٔ ُج ؼ ُثَ ح سَ للَ ذ ٔ ق ُث َٝ ٖ ٣ ش ًج ؾُث ٝ

Artinya:

Maha benar Allah yang maha agung, telah purna tugas rasulnya yang mulia dan kami atas demikian itu sebagai saksi dan orang yang bersukur. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.

TADARUS

Berikut adalah surat Al-‘Alaq (96) ayat 1-5.

 Bacalah surat berikut dengan mengikuti adab yang benar di dalam kelas dengan bacaan perlahan-lahan!

 Hayatilah kandungannya dengan membaca terjemahan di bawahnya!

 Sampaikanlah pembahasan pokok surat tersebut di depan kelas dan mintalah teman-teman untuk menanggapinya!

َ أ ش هث

َ ْ عج د َ

َ ي د س َ ١ ز ُث َ

َ ن ِ خ َ

َ ( ١

َ ن ِ خ )

َ ٕج غ ٗلإث َ

َ ٖ ٓ َ

َ ن ِ ػ َ

َ ( ٢

َ أ ش هث )

َ ي د س ٝ َ

َ

َ ّ ش ًلث

َ ( ٣ ١ ز ُث )

َ ْ ِ ػ َ

َ ْ ِ و ُج د َ

َ ( ٤

َ ْ ِ ػ )

َ ٕج غ ٗلإث َ ج ٓ َ

َ ْ ُ َ

َ ْ ِ ؼ ٣ َ

َ ( ٥ )

Terjemahan:

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

(12)

12 B. Adab menulis Al-Qur’an

Rasulullah SAW menganjurkan menulis Al-Qur’an. Dalam perkembangannya Al- Qur’an ditulis melalui seni kaligrafi dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah seni kaligrafi dan lukisan yang menarik sebagaimana yang kita temukan dalam masjid-masjid ataupun di pesantren-pesantren.

Adab menulis ayat-ayat Al-Qur’an antara lain sebagai berikut:

1) Berwudhu sebelum menulis Al-Qur’an

Sebagai pengagungan terhadap mushaf Al-Qur’an yang merupakan firman-firman Allah SWT, seharusnya kita berwudhu terlebih dahulu sebelum menulis Al-Qur’an. Dengan demikian, kita juga telah berakhlak yang baik terhadap Allah sebagai Dzat yang telah menurunkannya.

2) Membaca Ta’awwudz dan basmalah

Sebagaimana disunnahkannya membaca basmalah sebelum membaca Al-Qur’an, disunnahkan juga membacanya sebelum menulis Al-Qur’an, baik menulis beberapa ayat maupun secara sempurna.

3) Menghadap kiblat

Sebaiknya kita menulis Al-Qur’an dengan menghadap kiblat (arah utama) selama memungkinkan. Jika tidak, maka boleh menulisnya dengan menghadap ke arah manapun.

4) Menggunakan pena dan kertas yang tidak mengandung najis

Karenanya, sebelum menulis Al-Qur’an hendaknya seyogyanya memilih alat tulis yang tidak terbuat dari najis sebagai penghormatan terhadap kalam Allah SWT.

5) Menggunakan alas yang bersih

Sebelum menulis Al-Qur’an hendaknya kita menyiapkan dan memilih alas yang bersih agar tulisan Al-Qur’an juga terjaga kebersihannya.

6) Menulis dengan tulisan yang bagus

Untuk menghasilkan tulisan yang bagus diperlukan latihan menulis dengan mengikuti petunjuk penulisan Al-Qur’an yang sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan (kaidah tahsinul khat). Minimal tulisan dapat dibaca secara jelas, benar dan tidak menimbulkan kekeliruan dalam menerjemah dan memahami makna yang dikandungnya.

7) Memeriksa tulisan agar terhindar dari kesalahan

(13)

13

Agar makna Al-Qur’an tetap terjaga kebenarannya, diperlukan pemeriksaan atau pembacaan ulang (koreksi) tulisan sehingga terhindar dari kesalahan yang menyebabkan orang salah membaca.

8) Menjaga tulisan agar tidak tercecer di tempat yang tidak pantas

Tulisan ayat Al-Qur’an yang tercecer di lantai, jalan ataupun di tempat yang najis harus diambil dan diletakkan pada tempat yang layak.

9) Tidak mencoret-coret ayat yang telah ditulis

Sebagian dari penghormatan terhadap kalam Allah SWt adalah tidak mencoret-coret ayat Al-Qur’an yang telah ditulis.

Demikian adab membaca dan menulis Al-Qur’an yang harus diterapkan umat Islam agar menjadi generasi qur’ani yang senantiasa menjaga kebenaran Al-Qur’an dengan menulis, membaca, memahami dan mengamalkan isi dan makna yang terkandung di dalamnya sehingga kita tercatat sebagai orang yang mencintai Al-Qur’an dan mendapatkan syafaatnya di akhirat kelak. Amin.

KHAZANAH:

Sejarah Bentuk Tulisan Al-Qur’an

Bentuk tulisan Al-Qur’an yang ada hingga saat ini merupakan hasil karya perjuangan Khalifah Usman ra. selama pemerintahannya, sehingga dinamakan mushaf usmani.

Dalam perkembangannya, banyak tambahan-tambahan seperti pemberian tanda titik pada huruf-huruf tertentu, tanda baca dan sebagainya. Referensi utama dalam proses kodifikasi Khalifah Usman ra. adalah suhuf dari Hafsah, putri Rasulullah SAW.

Pada masa awal penyusunan mushaf, hanya dilakukan dengan membubuhkan lafadz basmalah untuk memisahkan satu surat dengan yang lainnya, tidak ada ornamen-ornamen atau hiasan lain sebagaimana yang kita jumpai pada mushaf-mushaf saat ini.

(14)

14

Evaluasi 1

I. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING BENAR DARI JAWABAN a, b, c, d, dan e DI BAWAH INI !

1. Kalau membaca Al Qur‟an disunnahkan menghadap : a. Timur d. Barat b. Selatan e. Utara c. Kiblat

2. Sebelum mengaji diawali dengan ... .

a. Ta‟awudz dan tashdiq d. Basmalah dan shalawat b. Ta‟awudz dan basmalah e. Ta‟awudz dan hamdalah c. Ta‟awudz dan takbir

3. Membaca Al Qur‟an diharapkan suci dari Hadats kecil dan besar, diantara hadats besar di bawah ini yaitu... .

a. Haid,nifas,buang air besar b. Nifas, Jima‟, mimpi keluar mani c. Berciuman,haid, nifas

d. Kencing, kentut, melahirkan e. Haid, nifas, mimpi keluar mani

4. Al Hadits : Dari Barra‟, Nabi Muhammad SAW bersabda : “ Hiasilah Al Qur‟an dengan ... .”

a. Hiasan yang indah d. Kaligrafi yang indah b. Suara kalian e. Gambar yang indah c. Tulisan yang indah

5. Setelah menulis ayat atau surat dalam Al Qur‟an, yang kita lakukan yaitu ... . a. Melanjutkan tulisan yang lain

b. Segera digandakan agar segera dapat dipakai c. Diberi hiasan/ dekorasi

d. Diperiksa dulu sebelum digandakan e. Disimpan dalam Komputer

6. Umumnya tulisan Al Qur‟an yang umum kita lihat itu tertulis dengan khat ... . a. Tsuluts d. Diwany

b. Kufy e. Naskhi c. Diwani Jali

7. Membaca Al Qur‟an dilakukan dengan ... . a. Khusu‟,tenang dan santai

b. Tenang, santai dan lancar c. Khusyu‟,tenang dan ikhlas d. Tenang, ikhlas dan cepat e. Santai,khusyu‟ dan pelan

8. Termasuk hadats kecil yaitu ...

a. Makan,kencing dan kentut b. Tidur, buang air besar dan kencing c. Kencing, berak dan jima‟

d. Kencing, tidur dan kentut e. Tidur, Haid dan kencing

(15)

15

9. Al Hadits :”Sebaik- baik kalian adalah orang yang mau belajar Al Qur‟an dan ..

a. Menghafalnya b. mengajarkannya c. Memamerkannya d. Menulisnya e. Merekamnya

10. Empat Kitab Suci diturunkan kepada Para Nabi,Al Qur‟an pada Nabi Muhammad, tiga Nabi yang lain yaitu... .

a. Nuh,Musa,Isa b. Musa,Ibrahim,Isa c. Musa,Dawud,Isa d. Ibrahim,Yusuf,Isa e. Musa,Harun,Isa

11. Berikut adalah beberapa adab membaca al-Qur‟an, kecuali : a. Menutup aurat

b. Pakaian dan tempat suci dari najis c. Membaca dengan suara keras d. Mulut bersih dari sisa-sisa makanan e. Bersikap baik ketika memegang mushaf

12. Hukum membaca Basmallah pada permulaan Surah Al-Fatihah adalah....

a. Wajib d. Sunnah b. Haram e. Makruh c. Jaiz/Mubah

13. Hukum membaca Basmallah pada permulaan Surah Al-Taubah adalah....

a. Wajib d. Sunah b. Haram e. Makruh c. Jaiz/Mubah

14. ... َنا ْرُقلا ِلِتَر َو Lanjutan dari potongan ayat tersebut adalah…

a. ْمُكِتا َوْصَأِب d. ةَءاَرِق b .ا حْي ِصَف e. لْيِت ْرَت d. ا دْيوْجَت

15. Membaca Al-Qur‟an secara tepat dan benar sesuai makhraj dan tajwidnya merupakan adab membaca Al-Qur‟an dengan ...

a. Tamhil d. Tartib b. Tashil e. Tarkib c. Tartil

16. ْمُكِتا َوْصَأِب َنا ْرُقلا اوُنِيَز" .م.ص يبنلا نع ءاربلانع Hadits diatas adalah dalil tentang...

a. Membaca Al-Qur‟an dengan suara yang bagus b. Tidak menghentikan bacaan karena berbicara

(16)

16 c. Menutup bacaan dengan berdo‟a d. Membaca Al-Qur‟an samapai khatam e. Adab menulis Al-Qur‟an

17. Berikut ini adalah diantara adab menulis Al-Qur‟an kecuali...

a. Wudlu sebelum menulis Al-Qur‟an b. Membaca ta’awudz dan basmalah c. Menghadap Kiblat

d. Menggunkan pena dan kertas yang mengandung najis e. Memeriksa tulisan agar terhindar dari kesalahan 18. Ilmu yang mempelajari cara menulis Al-qur‟an adalah…

a. Qiro‟at d. Tilawah

b. Khat e. Shod

c. Tarjamah

19. Memeriksa tulisan bertujuan menghindari kesalahan penulisan, karena kesalahan penulisan berdampak pada …

a. Kurangnya nilai b. Tidak tuntas c. Tidak kompeten

d. Perubahan model tulisan e. Perubahan makna

20. Hukum membaca Ta’awudz sebelum membaca AlQur‟an adalah....

a. Wajib d. Haram

b. Sunnah e. Jaiz

c. Makruh

II. ISILAH TITIK- TITIK DI BAWAH INI DENGAN BAIK DAN BENAR !

1. Perintah membaca terdapat pada QS Al Alaq ayat ...

2. Al Qur‟an adalah ... terbesar Nabi Muhammad

3. Al-Qur‟an secara bahasa artinya...

4. Selain Al-Qur‟an ada tiga Kitab Suci lainnya yaitu..., ...,...

5. Memperbaiki bacaan (sesuai tajwid) dan Waqaf serta ibtida‟ dengan benar.disebut membaca dengan...

III. JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN BENAR !

1. Sebutkan 3 saja dari 13 macam Adab Membaca Al Qur‟an yang kalian hafal ! ...

...

2. Sebutkan 3 saja dari 9 macam adab menulis Al Qur‟an !

...

(17)

17

...

...

3. Apakah membaca dengan tartil itu ? satu hal penting yaitu apa yang harus kita lakukan agar bisa membaca dengan tartil ?

...

...

4. Bagaimana sikap yang baik saat memegang / membawa mushaf ? ...

...

5. Rosulullah SAW dijuluki al Ummy, apa maksudnya ?

...

………

...,... 2014

NILAI TTD. GURU TTD. ORTU

(18)

18

BAB II

MAKHARIJUL HURUF

Standart Kompetensi 2 Mendeskripsikan, mengidentifikasi dan menerapkan ketentuan/cara melafalkan huruf hijaiyah dengan baik dan benar dalam membaca Al-Qur’an

Kompetensi Dasar 2.1 Mendeskripsikan, mengidentifikasi dan menerapkan ketentuan/cara melafalkan huruf hijaiyah sesuai makharijul hurufnya dalam membaca Al-Qur’an

Indikator 1

2 3

Mengidentifikasi 5 tempat keluarnya huruf hijaiyah, yaitu dari rongga mulut, tenggorokan, lidah, bibir dan pangkal hidung dengan baik dan benar dalam membaca Al-Qur’an Melafalkan dengan baik dan benar 5 tempat keluarnya huruf hijaiyah

Menerapkan dengan baik dan benar 5 tempat keluarnya huruf hijaiyah dalam membaca Al-Qur’an

Ringkasan Materi

A. Mengenal Makharijul Huruf

Makharijul huruf terdiri dari dua kata yaitu makharij (جراخم) dan al-huruf )فورحلا(.

Kata جراخم adalah bentuk jamak dari جرخم yang berarti tempat keluar. Sedangkan فورحلا adalah bentuk jamak dari فرح yang artinya huruf (hijaiyah). Dengan demikian, makharijul huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyah.

B. Tujuan mempelajari Makharijul Huruf

Ada dua tujuan mempelajari makharijul huruf, yaitu:

1. Agar terhindar dari kesalahan mengucapkan huruf yang dapat merubah makna, misalnya ْتَمِلُخ yang berarti diciptakan tidak boleh diucapkan ْتَمِلُح yang berarti dicukur 2. Agar terhindar dari ketidakjelasan dalam mengucapkan huruf yang hampir sama,

misalnya alif (ا) dengan ‘ain (ع), ha’ (ـه) dengan kha’ (خ), sin (س) dengan syin (ش) dan sebagainya.

C. Macam-macam Makharijul Huruf

Secara global, makharijul huruf ada lima tempat keluar, yaitu:

1. Al-Jauf (فوجلا) artinya rongga mulut 2. Al-Halq (كلحلا) artinya tenggorokan 3. Al-Lisan (ناسللا) artinya lidah

(19)

19 4. Asy-Syafatain (نٌتفشلا) artinya dua bibir 5. Al-Khaisyum (موشٌخلا) artinya pangkal hidung

Kelima makharijul huruf ini mempunyai bagian masing-masing sehingga secara terperinci makharijul huruf ada 17, yaitu:

1. Rongga mulut (فوجلا)

Rongga mulut adalah tempat keluar huruf-huruf yang dibaca panjang (huruf mad).

Huruf-huruf mad ada 3, yaitu ي ا و . Contoh:

َ شُث

َ ف

َ ْـــــــــ َ ٤ َ ي َ ُج َ ٓ َ َ س َ ٞ َ ل َ ؿ

2. Pangkal tenggorokan (كلحلا ىصلا)

Pangkal tenggorokan berdekatan dengan dada menjadi tempat keluar hamzah (ء) dan ha’ (ـه).

Contoh:

َ ٣

َ ٓ َ ؤ

َ ٖ َ ب َ ٤ َ ؽ َ َ ٖ َ ٓ َ ٙ َ د َ ؤ َ ٣َ َ ل َ ٝ َ َْ َ َٗ ض َ ثَ ث

َ ػ

َ َِ ٤

َ ٜ

َ ْ َ ْ َ ٛج َ ه ٘ َ ص َ سَج َ ٔ َ ٓ َ ٝ ٗج َ ذ َ ٛ َ ث

3. Tengah tenggorokan (كلحلا طسو)

Huruf hijaiyah yang keluar dari tengah tenggorokan ialah ‘ain (ع) dan ha’ (ح).

Contoh:

َ ٔ ؼ ٗ أ

َ ش َ ٖ٤ ؼ ض غ َٗ ىج ٣ إ َٝ ذ ذ ؼ َٗ ىج ٣ إ َ ر َ ٞ َ ػ َ ث

َ ثَ ٗ

َ ٔ

َ ق َٗج

َ ٖ

َ ٓ َ

َ ق

َ ِ

َ ٞ َ ق

َ ٕ َ ْ٤ ف شُثَ ٖ ٔ ف شُث َ ذ ٔ ق ُث

4. Ujung tenggorokan (كلحلا ىندا)

Makhraj ini menjadi tempat keluar huruf ghain (غ) dan kha’ (خ).

Contoh:

ثًذ ؿ س َ ّج ٔ ـ ُ ث َ َ ْٜ َ ٗج ٤ ـ هَ ٢ ك

َ ؾ خث َٝ ْ ٛ ٞ ؾ خ ص ل ك

َ ٢ ٗ ٞ َ ر ش خ لثَ٢ ك َ م ل خَ ٖ ٓ ًَز ق ُج خ

5. Pangkal lidah paling dalam dengan langit-langit yang lurus di atasnya menjadi makhraj huruf qaf (ق).

Contoh:

ج ٛ ٞ د ش و صَ ل ٝ َ ش ؼ ط و ص ٝ َ للَ ر ٞ و ُثَ ٕ ث َ َ ٕ ٞ ِ َ و َ ؼ ٣َ ّ ٞ و ُ

(20)

20

6. Pangkal lidah agak keluar sedikit dari makhraj qaf menjadi tempat keluar huruf kaf (ن).

Contoh:

َ ز ٔ ٌق ُث ٝ َ ٕ ٝ ش ٌ ل ض صَ ْ ٌ ِ ؼ ُ َ ْ ٌ ٌ عج ٘ ٓ َ ْ ٌ ٤ ِ ػ

7. Tengah lidah dengan sedikit menekan langit-langit mulut adalah tempat keluar huruf jim (ج), syin (ش) dan ya’ (ي).

Contoh:

َ ٜ َ ُ

َ َْ

َ ؽ َ ث

َ ش

َ ْ َ ٛ َ ْ َ ٜ ٗ َ ٞ َ ؽ َ ش َ خ َ ٣ َ سج َ ؽ َ س َ د َ َ: ػ

َ ٝ

َ ٓ

َ ٣َج

َ ؼ َ ؾ

َ ٝ َ ش

َ ٕ َ ى َ ش َ ؾ َ ٣َ ذ َ ٕج َ ط َ ٤ َ ؾُث َ ء َ جؾ ََ ٣ َ ٖ َ ٔ َ ُ :َػ

َ َٝ ث

َ َُ ٤

َ ٚ

َ َْ ََ ع

َ ٣َ ٘ َ ل

َ ق

َ ٝ َ ش

َ ٕ َ ٖ َ ٤َ ٤ َ ٗج َ د َ سَث َ ٞ َ ٗ َ ٞ َ ً َ ـ َ ض َ خ َ ٣ :َ١

8. Ujung lidah dengan rongga di antara gigi atas dan gigi bawah lebih dekat dengan gigi atas sebagai makhraj huruf shad (ص), za’ (ز) dan sin (س).

Contoh:

َ َٝ ث

َ ٕ

َ

َ ق َ ص

َ ذ

َ ٝ َ ش

ث َ ْ َ ٛ َ س َ ٝ َ ذ َ ف َ ٕ َ ٝ َ ش َ ق َ ٣َ ٘ َ ل ث َ ٞ َ ٔ َ ق َ ض َ ػث َ ٝ َؿ :َ

َ ث

َ ٝ َ ص

َ ػث َ ي َ ٗ َ ض َ ق ََ ٣ َ ل َ ٝ َ ٕج َ ط َ ٤ َ ؾُث َ َْ َ ٜ َ ُ َ ض َ ض َ عثج َ ٔ َ ثَ ٗ : ََ َص

َ َّ َ ث

َ ف

َ غ

َ ذَ ض

َ َْ َ َْ َ ٌ َ غ َ غ َ ٔ ََ ٣ َ ٕ َ ث َ َ ٖ ٘ َ عَث َ ٞ َ ػ َ سج َ ع َ ٝ :َ َط

9. Tepi lidah kanan atau kiri atau keduanya beserta gigi geraham atas dan bawah menjadi makhraj huruf dlad (ض).

Contoh:

َ ٗ

َ ٓ َ ؤ

ََ د َ ٖ

َ ذ

َ ؼ

َ ل َ الله َ َ َ َ ن ََ ك َ ٕج َ ً َ ٝ َ ٖ َ لَ ٤ َ ؼ َ ن َ ض َ غ َ ٔ َ ُث َ ٝ َ َ ش َ ٤ َ ن َ هَج َ ٔ َ ٓ

10. Ujung lidah setelah makhraj dlad ditempelkan pada gusi atas menjadi makhraj huruf lam (ل).

Contoh:

َ ٝ

َ ل

َ صَ و

َ ٞ

َ ٞ َ ُ

َ ػَث

َ اللهَ٠ َ ِ

ََ ث

َ ل

َ ق َ ُث

َ ن َ ٚ َ ٔ َ ِ َ ؼ ََ د َ ٚ َ ُ َ ض َ ثَ ٗ َ َ الله َ َْ َ ِ َ ً َ ٝ

11. Ujung lidah menempel pada gusi atas agak keluar sedikit dari makhraj lam menjadi makhraj huruf nun berharakat dan nun sukun dibaca idhar.

Contoh:

َ ٓ

َ ٖ

َ ػ َ

َ حث َ ز َ ٚ ٗث َ ٞ َ م َ س َ َ غ َ ذ َ صث َ َ ٖ َ ٓ ث َ ٞ َ ٘ َ ٓث َ َ ٖ َ ٣ َ ز َ ثَ ُ َ َ ٕ َ ٞ َ ٌ ََ ٣ َ ٕ َ ث

(21)

21

12. Ujung lidah agak ke dalam sedikit mengarah ke langit-langit mulut adalah tempat keluar huruf ra’ (ر).

Contoh:

َ ؽ

َ ػ َ ش

ًَز

َ ٝ َ

َ ٓ

َ ٜ َ ٘

َ َٓج ًَؽج

َ ش

َ ك َ ًَؤت َ ٤ َ ؽ َ َ ى َ ش َ ن ََ ٣ َ ٖ َ كَ ِ َ َْ َ ٜ َ ٘ َ ػ َ َ ك َ ش َ ؼ ََ ص َ ٕ َ َٝ ث

13. Ujung lidah beserta pangkal dua buah gigi atas menjadi makhraj huruf tha’ (ط), dal (د) dan ta’ (ت)

Contoh:

َ ث

َ ه

َ لَ ؤ

َ اللهَج َ ٛ ,َ

َ ه

َ ٤ َ ـ

َ فَج ًَٗج

َ ل

ًَل

َ ٤ًَذ َ هَ

َ َٓج

َ ٖ

َ طُث َ

َ ٖ َ ٤ َ :ه

َ غ َ ك

َ ؾ

َ ٝ َ ذ

َث

َ ٝ ,َ ث

َ ش ََ ٗ

َ د ج ًَف َ ٞ َ ل َ غ َ َٓج ًَٓ َ د َ ٝ َ ث َ ٙ َ دج َ ق َ ف َ َّ َ ٞ َ ٣ :َد

َ ْ ٌ ِ ؼ ُ ٝ

َ ش َ ص

َ ف

َ ٞ َ ٔ

َ ٕ َث َ ٞ َ و َ ضَ ض َ َٝ ُ َ ٖ َ ٣ َ ذ َ ض َ ؼ َ ٔ َ ثَ ُ :س

14. Ujung lidah dengan ujung dua gigi atas menjadi tempat keluar huruf dza’ (ظ), dzal (ذ) dan tsa’ (

ط

).

Contoh:

َ ٝ

َ ٓ

َ ٖ

ََ ث

َ ظ

َ ْ َ ِ َ ٖ َ ٤ َ ٔ َ ُج َ ظُث َ ٝ َ سج َ ٔ َ ِ َ ظُث َ َ ٖ َ ٓ َ :ظ

َ ٣َ ؤ

َ خ

َ ٝ َ ز

َ هَث

َ ٍج

َ ػ َ

َ دث َ ز

َ ٢ َ ْ َ ٌ َ ؼَ ِ َ ؽ َ َ ر َ ث ثَ َ ٝ َ ش َ ً َ رث َ ٝ َ َ ٖ َ ٣ َ ز َ ُث َ ٝ :َر

َ َُ ٤

َ غَ ذ

َ ٞ َ ض

َ ى َ ظ َ ٣ َ ذ َ ف َ َ ١ َ ؤ َ كَ ذ َ ظة َ ذَ ج َ خ َ ثَ ُ :ط

15. Bagian tengah bibir bawah dengan ujung dua buah gigi yang atas menjadi makhraj huruf fa’ (ف).

Contoh:

َ اللهَ ق ل خ َ ْ ٜ غ ل ٗ ج د َ ْ ٛ ش ؾ ذ ك َ ٕ ٞ ػ ش كَ ٍث

16. Dua bibir atas dan bawah menjadi makhraj huruf wawu (و), ba’ (ب) dan mim (م).

Bedanya ketika mengucapkan wawu dua bibir terbuka, sedangkan ketika mengucapkan ba’ dan mim dua bibir mengatup.

Contoh:

َ ٝ َ ث

َ ٍ

َ ٓ َ

َ ش

َ ر َ ل َ ؼ َ ذ َ دَ٠ َ ُ َ ٝ َ ث ثَ َ ٝ َ ذ َ ٛج َ ؽ َ ٝ َ :ٝ

َ ٣َ ذ

َ ش َ ؾ

َ َْ َ ٛ

َ س

َ ٜ َ د

َ د َ َْ

َ ش

َ ٔ َ ف

َ ز َ َْ َ ذَ ض َ غ َ ف َ َّ َ ث َ ْ َ ٌ َ ٣ َ ذ َ ٣ َ دَ ج :ح

َ ٣

َ ٓ َ ؤ

ََ د َ ٖ

َ للج ث َ ٞ َ ٔ َ ِ َ ػث َ ٝ َ ٙ َ ش َ ٓ َ ج َ دَث َ ٞ َ ٘ َ ٓث :َّ

17. Pangkal hidung disertai dengung adalah tempat keluar huruf:

(22)

22 a. Nun bertasydid ( ّن) dan mim bertasydid ( ّم).

Contoh:

b. Nun mati ( ْن) atau tanwin (ـٌــٍـًـ) yang bertemu huruf iqlab, idgham bighunnah dan ikhfa’.

Contoh:

َ ع

َ ٔ

َ غ َ ٤

َ ق ََ د

َ ش َ ٤ َ ٢ َ ٗ َ ٞ َ ذَ ت َ ثَ ٗ َ: حلهث

َ ٔ َ ك

ََ ٣ َ ٖ

َ ٔ َ ؼ

َ َ َ ز َ َِ و َ خ َ ٓ َ َ ز َ ـ َ ن َ ٓ َ َ ٖ َ ٓ َ: ز٘ـدَّجؿدث

َ ؽ

َ ٘

َ سج

َ ؾ ََ ص

َ ش

َ ١ َ ٙ َ ل َ ٞ ََ ص َ ٖ َ ٓ َ: ءجلخث

َ ء ١ ش دَ ٢ ٗ ث َ ْ ٤ ؼ ُ٘ثَ ز ٘ ؽَ ٢ ك َ ْ ٘ ٜ ؽ َ اللهَ ٕ ث َ :َ ٕ

َ ْ ـ دَجًّٔ ؿ َ ْ ٌ دٌَّْ ف َ ٕ ٞ ً ش ؾ صَج ٔ ٓ َ ز ٓ ثَ َ ٌ ُ :َ ّ

KHAZANAH:

QIRA’AH SAB’AH

Qira’ah Sab’ah merupakan istilah bagi tujuh macam bacaan yang sanad/silsilah periwayatnya mutawatir, yakni diriwayatkan banyak perawi dan bersambung kepada Rasulullah SAW. Tujuh Imam qira’ah sab’ah tersebut ialah:

1. Ibnu Amir. Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin Amin Al-Yahsabi (21-118 H) Perawinya:

a. Hisyam (Hisyam bin Ammar Ad-Dimasyqi, 153-245 H)

b. Ibnu Dzakwan (Abu Amir Abdullah bin Ahmad bin Basyir bin Dzakwan Ad-Dimasqi 173-242 H) 2. Ibnu Katsir (Abu Ma’bad Abdullah Ibnu Katsir Al-Makki, 45-120 H)

Perawinya:

a. Al-Bazzi (Ahmad bin Muhammad Abdullah bin Abu Bazzah, 170-250 H)

b. Qunbul (Muhammad bin Abdurrahman bin Muhammad Al-Makhzumi, 195-291 H) 3. Abu Amr. Nama lengkap beliau adalah Zabban bin Al-A’la bin Ammar (68-154 H)

Perawinya:

a. Ad-Duri (Abu Amr bin Hafs bin Umar, wafat 246 H) b. As-Susi (Abu Syuaib Shalih bin Ziyad As-Susi, wafat 261 H) 4. Hamzah bin Hubaib Az-Zayyat (80-156 H)

Perawinya:

a. Khalaf (Abu Muhammad Khalaf bin Hisyam Al-Bazzaz, 150-229 H) b. Khallad (Abu Isa Khallad bin Khalid As-Sairafi, wafat 220 H)

5. Nafi’ (Abu Nuaim Nafi’ bin Abdurrahman bin Abu Nuaim Al-Laitsi, 70-169 H) Perawinya:

a. Qalun Abu Musa Isa bin Mina (120-220 H) b. Warsy Usman bin Said Al-Mishri (110-197 H)

6. Ashim. Nama lengkap beliau adalah Abu Bakar bin Abu Najud Al-Asadi, wafat 128 H) Perawinya:

a. Syu’bah (Abu Bakar Syu’bah bin Ayyasy bin Salim Al-Asadi, 95-193 H) b. Hafsh (Abu Amr Hafsh bin Sulaiman bin Al-Mughirah, 90-180 H) 7. Abu Hasan Ali bin Hamzah Al-Kisa’i (wafat 189 H)

Perawinya:

a. Abu Harits (Al-Laits bin Khalid Al-Baghdadi, wafat 240 H) b. Ad-Duri (juga menjadi perawi Abu Amr)

Demikian 7 Imam qira’ah sab’ah. Adapun yang banyak dianut di Indonesia ialah qira’ah yang berasal dari Imam Hafsh (Perawi Imam Ashim)

(23)

23

Evaluasi 2

I. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING BENAR DARI JAWABAN a, b, c, d, dan e DI BAWAH INI !

1. Ilmu yang mempelajari tentang cara pengucapan huruf disebut....

a. Fonetik d. Sonetik b. Monetik e. Ponetik c. Tonetik

2. Tempat keluarnya huruf hijaiyah yang berasal dari mulut disebut………..

a. Mafatihul huruf d. Makharijul huruf b. Makanul huruf e. Madakhilul huruf c. Maqafilul huruf

3. Berikut adalah makharijul huruf kecuali….

a. ُف ْوَجلا d. ِنْيَتَفَشلا

b. ُقْلَخلا e. م ْوُشْيَخلا

c. ناَسِللا

4. Tempat keluarnya huruf-huruf yang dibaca Mad yaitu….

a. ُف ْوَجلا d. ِنْيَتَفَشلا

b. ُقْلَخلا e. م ْوُشْيَخلا

c. ناَسِللا

5. Huruf ح dan ع keluar dari… .

a. Pangkal tenggorokan d. Bawah tenggorokan b. Tepi Tenggorokan e. Ujung tenggorokan c. Tengah tenggorokan

6. Huruf hijaiyah yang keluar dari Tenggorokan ada....

a. 2 huruf d. 3 huruf b. 4 huruf e. 5 huruf

c. 6 huruf

7. Huruf hijaiyah yang keluar dari Lidah ada....

a. 14 huruf d. 15 huruf b. 16 huruf e. 17 huruf c. 18 huruf

8. Tengah lidah dengan mendekati gusi gigi atas adalah tempat keluarnya huruf ....

a. ج , ش , ي d. ص , س , ز b. ض e. ل

c. ن

9. Ujung lidah ditempelkan gusi atas adalah tempat keluarnya huruf ....

a. ج , ش , ي d. ص , س , ز

b. ض e. ل

c. ن

10. Ujung lidah agak menekan ujung dua gigi atas adalah tempat keluarnya huruf ....

a. ض d. ل

b. ن e. ت , د , ط c. ث , ذ , ظ

(24)

24 11. Huruf hijaiyah yang keluar dari dua bibir ada....

a. 4 huruf d. 5 huruf b. 6 huruf e. 7 huruf c. 8 huruf

12. Dua bibir yang tidak dikatubkan menghasilkan huruf ....

a. ف d. م b. و e. ب c. ق

13. Bibir bawah bagian dalam dengan dua ujung gigi depan bagian atas adalah letak keluarnya huruf ....

a. ف d. م b. و e. ب c. ق

14. Berikut adalah contoh lafadz yang dihasilkan makhroj pangkal hidung kecuali..

a. هنِا d. مُث b. نْي ِزِئاَف e. هن ْلَزْنَأ c. َءاَيِبْنَأ

15. Yang tidak keluar dari makhraj موُشْيَخلا adalah....

a. Nun Tasydid b. Mim Tasydid c. Nun Sukun/tanwin bertemu ب d. Nun Sukun/tanwin bertemu ر , ل

e. Nun Sukun/tanwin bertemu huruf-huruf ikhfa‟

16. Berikut adalah contoh dari lafadz yang keluar dari makhroj ناَسللا kecuali.

a. اوُلاَق c. َم ْوَي b. مُص e. اق ْز ِر c. غاَب

17. Berikut adalah contoh dari lafadz yang keluar dari makhroj ُقْلَحلا kecuali.

a. مُتْنَأَأ d. ِهِذه b. مُص e. مْيِعَن c. ينْغَأ

18. Huruf خ dan غ keluar dari… .

a. Pangkal tenggorokan d. Bawah tenggorokan b. Tepi Tenggorokan e. Ujung tenggorokan c. Tengah tenggorokan

19. Ujung lidah seakan-akan digigit dan buah gigi atas dan bawah adalah letak keluarnya huruf...

a. ض d. ل

b. ن e. ت , د , ط c. ث , ذ , ظ

20. Tempat keluarnya huruf yang berasal dari rongga-rongga mulut dinamakan….

a. ُف ْوَجلا d. ِنْيَتَفَشلا

b. ُقْلَحلا e. م ْوُشْيَخلا

c. ناَسِللا

(25)

25

II. ISILAH TITIK- TITIK DI BAWAH INI DENGAN BAIK DAN BENAR ! 1. Secara bahasa makhraj berarti …...

2. Yang dimaksud huruf adalah…...

3. Rongga mulut (al-jauf) adalah letak keluarnya huruf...

4. Dua bibir yang dikatupkan lalu dilepas dengan sedikit tekanan, hurufnya adalah...

5. Nun tasydid ( ّن ), mim tasydid ( ّم) dan nun mati/tanwin yang diikuti oleh iklab, idghom bighunnah, dan ikhfa‟ adalah keluar dari makhraj…

6. Pangkal tenggorokan adalah letak keluarnya huruf...

7. Salah satu tepi lidah kanan atau kiri dengan gigi geraham atas, hurufnya adalah ...

8. Ujung lidah seakan-akan digigit dan buah gigi atas dan bawah, hurufnya adalah....

...

9. Bertemunya bibir atas dan bawah yang dikatupkan lalu dilepas dengan ringan, hurufnya adalah... ...

10. Ujung lidah ditempel ke gusi atas, hurufnya adalah ...

III. JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN BENAR ! 1. Apa tujuan mempelajari makharijul huruf ?

………..

………..

………..

2. Sebutkan secara global tempat-tempat keluarnya huruf hijaiyah

………

………..

3. Pangkal hidung (Al-khaisyum) adalah letak keluarnya huruf ………

4. Jelaskan cara pengucapan huruf م dan ب ………...

5. Jelaskan cara pengucapan huruf ض ………

..., ... 2014

NILAI TTD. GURU TTD. ORTU

(26)

26

BAB III

SIFAT-SIFAT HURUF HIJAIYAH

Standart Kompetensi 2 Mendeskripsikan, mengidentifikasi dan menerapkan ketentuan/cara mengucapkan/melafalkan huruf hijaiyah dengan baik dan benar dalam membaca Al-Qur’an

Kompetensi Dasar 2.2 Mendeskripsikan, mengidentifikasi dan menerapkan ketentuan/cara melafalkan huruf hijaiyah sesuai sifat- sifatnya dalam membaca Al-Qur’an

Indikator 1

2 3

Mengidentifikasi dan mendeskripsikan ketentuan/cara mengucapkan/melafalkan huruf hijaiyah sesuai sifat-sifat hurufnya

Mengucapkan/melafalkan dengan benar huruf-huruf hijaiyah sesuai sifat-sifat hurufnya

Menerapkan dengan baik dan benar ketentuan/cara mengucapkan/melafalkan huruf hijaiyah sesuai sifat-sifat hurufnya

Ringkasan Materi

Huruf-huruf hijaiyah di samping memiliki makhraj atau tempat keluar, juga memiliki beberapa sifat. Sifat menurut bahasa adalah suatu keadaan yang menetap pada sesuatu yang lain. Menurut istilah adalah keadaan yang baru datang yang berlaku bagi suatu huruf yang dibaca tepat keluar dari makhrajnya.

Secara umum sifat huruf hijaiyah ada 2, yaitu lazim dan aridl. Lazim artinya tetap.

Sedangkan aridl artinya baru atau berubah-ubah dan dinamis seperti idhar, idgham, iqlab, ikhfa’, mad, tarqiq, tafkhim, waqaf ibtida’, saktah dan sebagainya.

Sifat lazim terbagi menjadi 2, yaitu sifat yang saling berlawanan dan sifat yang tunggal atau tidak berlawanan.

A. Sifat yang saling berlawanan

Sifat-sifat huruf hijaiyah yang saling bertolak belakang ada 10 yaitu:

1. ٌرْهَج (Jahr) = Jelas X 2. ُسْمَه (Hams) = mendesis 3. ٌةَّدِش (Syiddah) = Kuat X 4. ٌة َوخر (Rikhwah) = Lunak 5. ٌءَلاْعِتْسِا (Isti’la’) = Terangkat X 6. ٌلاَفِتْسِا (Istifal) = turun 7. ٌقاَبْطِا (Ithbaq) = Tertutup X 8. ٌحاَتِفْنِا (Infitah) = Terbuka 9. ٌتاَمْصِا (Ishmat) = Diam X 10 ٌقَلاْذِا (Idzlaq) = Lancar

(27)

27

Untuk lebih memperjelas, berikut uraian 10 sifat-sifat huruf

1) ٌرْهَج (Jahr) = Jelas. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan tidak berdesis dan nafas tertahan, sehingga bunyi terdengar lebih jelas dan bersih.

Hurufnya ada 19 yaitu :

خ ِ هَ ذ ؽَ ل ؿَ ١ رَ ا سج هَ ٕ ص َٝ ْ ظ ػ

2) ُسْمَه (Hams) = Mendesis. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan berdesis dan nafas terlepas, sehingga bunyi huruf terdengar agak samar.

Hurufnya ada 10 yaitu :

َ ش ٌ ع َ ـ خ ؽ َ ٚ غ ق ك َ

3) ٌةَّدِش (Syiddah) = Kuat. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan suara tertahan dan lebih kuat tertahannya ketika mati atau waqaf.

Hurufnya ada 8 yaitu :

َ ش ٌ د َ َ و َ ه َ ذ ؽ ث

4) ٌة َوخر (Rikhwah) = Lunak. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan suara terlepas, berlalu /berjalan beserta huruf itu.

Hurufnya ada 16 yaitu :

َ ٙج ع َ َ ١ َ ص َ َ ؿ ٞ ؽ َ َ ل ََ ك َ ع ف َ َ ظ ؿ َ َ ز خ

5) ٌءَلاْعِتْسِا (Isti’la’)= Naik. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan mengangkat pangkal lidah ke langit-langit mulut, sehingga bunyi huruf menjadi lebih tinggi, tebal dan berat.

Hurufnya ada 7 yaitu :

َ ع ه َ َ و ـ َ م َ َ ـ خ

6) ٌلاَفِتْسِا (Istifal) = turun. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan menurunkan pangkal lidah ke dasar mulut, sehingga bunyi huruf menjadi rendah, tipis dan ringan.

Hurufnya ada 22 yaitu :

َ ءج َ ٌ ؽ َ َ َ ع َ ر ََ ث َ ٚ ك ش ف َ َ د ٞ ؾ ٣ َ َ ٖ َٓ ض ػ َ َ ش ذ ع

7) ٌقاَبْطِا (Ithbaq) = Tertutup. Maksudnya ialah membnyikan huruf dengan melengkungkan keliling lidah ke langit-langit mulut, sehingga bunyinya lebih besar dan berat.

Hurufnya ada 4 yaitu : ط ض صظ

Adapun tingkat ketebalan suara huruf ithbaq :

a. Lebih tebal dan lebih besar ketika berharakat dhammah, contoh :

ٌَّْ ف

b. Tebal dan besar secara wajar ketika berharakat fathah, contoh:

َ ٖ َ هَ ٤ َ دج َ ف

c. Agak tebal dan agak besar ketika mati atau sukun, contoh:

َ ح ش ن ٣َ ٕ ث

d. Paling kecil ketika berharakat kasrah

(28)

28

8) ٌحاَتِفْنِا (Infitah ) = Terbuka. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan pertengahan lidah terbuka (tidak melengkungkan keliling lidah ke langit-langit), sehingga bunyi huruf lebih kecil dan ringan.

Hurufnya 25 yaitu:

َ ظ ٤ ؿ َ َ ح ش ؽ َ َ ٚ ُ َ ٌَّن ف َ ج ً ض ك َ ًَز ؼ ع َ َ ذ ؽ ٝ َ َ ز خ ث َ َ ٖ ٓ

9) ٌقَلاْذِا (Idzlaq) = Lancar, ujung atau tajam. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan ringan dan lancar. Hurufnya ada 6 yaitu :

َ خ ََ ُ َ ٖ ٓ َ َ ش َ ك

10) ٌتاَمْصِا (Ishmat)= Diam atau menahan. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan berat dan tertahan.

Hurufnya ada 23 yaitu :

َ ي ن ق ٣ َ َ ٚ ظ ػ ٝ َ َ ر ث َ َ ز و ع َ َ ذ ف َ َ و خج ع َ َ ؼ ؿ َ َ ض ؽ

B. Sifat Tunggal (Tidak memiliki lawan)

Sifat lazim yang kedua adalah sifat tunggal (tidak memiliki lawan. Jumlahnya ada 9, yaitu:

1)

َ و ع ٞ ص

(Tawassuth) = Pertengahan antara Syiddah dan Rikhwah. Maksudnya ialah membunyikan huruf tertentu antara ditahan dan dilepas.

Hurufnya ada 5, yaitu:

َ ش ٔ ػَ ٖ ُ

2) ٌرٌِْفَص (Shafir) = Siul atau seruit. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan suara siul seperti suara belalang atau desiran angin yang keluar dengan kuat dari ujung lidah gigi seri. Hurufnya ada tiga, yaitu :

ؿ ص ط

Shafir dibagi menjadi 3;

a. Shafir kabir artinya siul besar, yaitu terjadi pada huruf za’ (

ص

).

Contoh:

ج َ ُ ٘ َ ض ٗ

b. Shafir Mutawassith artinya siul sedang, yaitu terjadi pada huruf shad (

ؿ

).

Contoh:

َ هث َ ش َ قُ َ ث

c. Shafir shaghir artinya siul kecil, yaitu terjadi pada huruf sin (

ط

).

Contoh:

َ ءج َ ٔ َ غُث َ ٝ

3) ٌةَلَمْلَل (Qalqalah) = Goncang/ memantul. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan goncangan/ pantulan pada makhrajnya, sehingga terdengar pantulan suara yang kuat pada saat mati atau dimatikan karena berhenti (waqaf) Hurufnya ada lima, yaitu :

َ خ ط ه

َ ذ ؽ

Qalqalah terbagi menjadi dua, yaitu :

(29)

29

a.

ٟ ش ـ ف َ َ ز ِ و ِ ه

(Qalqalah Shughra), yaitu pantulan suara huruf qalqalah agak lebih kecil, karena huruf qalqalahnya itu mati asli berada di tengah-tengah kata atau kalimat.

Contoh :

َ ٢ َ ـ ض ذ ٣ َ – َ َ َ ؼ ؾ ٣ َ – َ َ َ خ ذ ٣ َ – َ غ ذ ط ٣ َ – َ َ ذ و ٣

b.

ٟ ش ذ ً ز ِ و ِ ه

(Qalqalah Kubra), yaitu pantulan suara huruf qalqalah agak lebih besar, karena huruf qalqalahnya itu sebenarnya hidup, tapi dimatikan ketika waqaf (menghentikan bacaan). Copntoh :

َ َ ه

َ ٞ ٛ

َ الله َ

َ ذ ف ث –

َ لل ث َ

َ ذ ٔ قُث -

َ ْ ُ َ

َ ذ ِ ٣

َ ْ ُ ٝ َ

َ ذ ُ ٞ ٣ -

َ ْ ُ ٝ َ

َ ٖ ٌ ٣

َ ُ ث ًٞ ل ً َ ٚ

َ ذ ف ث َ

َ َ ه

َ ر ٞ ػ ث َ

َ ح ش د َ

َ ن ِ ل ُث َ -

َ ٖ ٓ َ

َ ش ؽ َ ج ٓ َ

َ

َ ن ِ خ -

َ ٖ ٓ ٝ َ

َ ش ؽ َ

َ

َ سج عج ل ُ٘ث ٠ ك َ

َ ذ و ؼ ُث َ

َ ٖ ٓ ٝ -

َ ش ؽ َ

َ

َ ذ عج ف

َ ث ر ث

َ ذ غ ف َ

4) ٌنٌَِّل (lin) = Lunak. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan lunak, lemah dan lembut, ketika huruf itu mati dan jatuh sesudah harakat fathah. Hurufnya ada 2 yaitu wawu dan ya’. Contoh:

َ ي ٤ ُ ث َ - َ ق ٤ ً َ - َ ف ٞ ع َ - َ ف ٞ خ َ

5) ٌفا َر ِحْنِا (inhiraf) = Condong atau miring. Maksudnya ialah membunyikan huruf condong ke ujung lidah dengan sedikit melenturkan (melengkungkan) lidah. Hurufnya ada 2 yaitu : ر ل Contoh:

َ ذ ِ ٣َ ْ َُ, ٘ج َ ٔ َ ف َ س َ ث

6) ٌرٌْ ِرْكَت (Takrir) = Mengulang. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan lidah bergetar tidak lebih dari dua getaran. Apabila getarannya sampai tiga kali, maka tercelalah. Dan apabila sampai empat getaran, berarti huruf itu telah menjadi dua huruf. Hurufnya ada satu yaitu : ر

Contoh: ْرَب ُر ِر َر

7) ًِّْشَفَت (Tafasysyi) = Menyebar. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan angin tersebar di mulut. Hurufnya ada satu, yaitu : ش

a) Tafasysyi Kabir: tersebarnya udara dalam mulut dengan desisan yang besar dan kuat, yaitu terjadi pada huruf syin yang bertasydid. Contoh:

َ ٕج َ ط َ ٤ َ ؾُ َ ث

b) Tafasysyi Shaghir: tersebarnya udara dalam mulut dengan desisan yang kecil, yaitu terjadi pada huruf syin mati atau berharakat. Contoh:

َ ٖ َ ٤ َ ً َ ش َ ؾ َ َٓ, َ ش َ ؽ َ َ ٖ َ ٓ

8) ٌةَلاَطِتْسِا (Istithalah) = Memanjang. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan memanjang di salah satu tepi pangkal lidah sampai ke depan. Hurufnya ada satu, yaitu : ض

Contoh:

َ ح ش مث ٝ

9) ٌةَّنُغ (Ghunnah) = Berdengung. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan suara berdengung yang keluar dari pangkal hidung.

Hurufnya ada dua, yaitu : ن م yang bertasydid.

Contoh:

ج َ ٔ َ َٓ, َ ي َ ثَ ٗ

Referensi

Dokumen terkait

Tabél 4.7 Papasingan Gaya Basa dina Novel Pangéran Kornél

Persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal

Dari hasil pengujian hipotesis 2a, dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat kepercayaan responden pada penyedia informasi yang mempengaruhi responden dalam mengambil

L Paket Pengadaan ini terbuka untuk Penyedia yang teregistrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan memenuhi persyaratan menyediakan jasa konstruksi

Gangguan fungsi keseimbangan teru- tama saat berdiri tegak, merupakan akibat stroke yang paling berpengaruh pada faktor aktivitas sejak kemampuan keseimbangan tubuh dibidang

Having 156 stores situated in across Indonesia, it dominates the retail market share in Indonesia.. It performs expansion by launching new stores and developing the online

This study is intended to investigate the causative factors of why several Moslem societies of Sidomukti practice the marriage prevention due to fortune- telling

Dari ayat tersebut bahwa sedekah dijalan Allah itu akan mendapat ganjaran tuju ratus kali dari harta yang disedekahkan, bahkan Allah akan melipat gandakan dari