• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Arnol Instrumentasi

N/A
N/A
Zaki Rizalul Haq

Academic year: 2024

Membagikan "Modul Arnol Instrumentasi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

2022-14-029 IV. TEORI TAMBAHAN

Banyak yang beranggapan dan juga mempunyai pemaham sendiri tentang apa yang di maksud dengan 1 phase dan 3 phase. Namun dari penjelasan mereka kita tidak bisa mendapatkan hasil yang memuaskan dan dimengerti bersama.

Baiklah untuk itu saya akan menjelaskan tetnang untuk memahami apa sih yang sebenarnya pengertian dari listrik 1 phase dan 3 phase.

Listrik 1 Phase

Liatrik 1 phasa adalah jaringan listrik yang hanya menggunakan 2 kawat penghantar yang kesatu sebagai kawat phase (L) dan yang kedua sebagai kawat neutral (N). Umumnya listrik 1 phase bertegangan 220-240 volt yang digunakan banyak orang.

Biasanya listrik 1 phase digunakan untuk listrik perumahan, namun listrik PLN di jalanan itu memiliki 3 phase, tetapi yang masuk ke rumah kita hanya 1 phase karena kita tidak memerlukan daya besar dan untuk peralatan dirumah kita hanya menggunakan listik 1 phase dengan 220-240 volt.

Misalnya vang ke rumah kita adalah Phase R, tetangga kita mungkin Phase S, dan tetangga yang lain Phase T.

Listrik 3 Phase

Listrik 3 phasa adalah jaringan listrik yang menggunakan tiga kawat Phase (R,S,T) dan satu kawat neutral (N) atau sering dibilang kawat ground. Menurut istilah Listrik 3 Phase terdiri dari 3 kabel bertegangan listrik dan 1 kabel neutral. Umumnya listrik 3 Phase bertegangan 380 volt yang banyak digunakan Industri atau pabrik.

Listrik 3 fasa adalah listrik AC (Alternating Current) yang menggunakan 3 kawat penghantar yang mempunyai tegangan pada masing-masing Phasenya sama, tetapi berbeda dalam sudut curvenya sebesar 120 derajat.

Ada 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3 phase ini, yaitu :

(2)

2022-14-029 -Tegangan antar phase (Vpp : voltage phase to phase atau ada juga vang menggunakan istilah Voltage line to line)

- Tegangan phase ke neutral (Vpn : Voltage phase to neutral atau Voltage line to neutral).

Menggunakan listrik 3 phase sebenarnya memiliki keuntungan. Keuntungan Listrik 3 phase yaitu :

- Menyediakan daya listrik yang besar ( biasanya pada industri menengah dan besar ). Industri atau hotel memerlukan daya listrik yang besar sehingga memerlukan jaringan yang banyak.

Tapi pada output terakhir untuk pemakaian hanya memerlukan satu phase ( memilih salah satu dari 3 phase yang ada ). Listrik 3 phase biasanya diperlukan untuk menggerakkan motor industri yang memerlukan daya besar.

- Karena menggunakan tegangan yang lebih tinggi maka arus yang akan mengalir akan lebih rendah untuk daya yang sama. Sehingga untuk daya yang besar, kabel yang digunakan bisa lebih kecil.

Lalu, istilah faktor daya atau power factor (PF) atau cos phi merupakan istilah yang sering sekali dipakai di bidang-bidang yang berkaitan dengan pembangkitan dan penyaluran energi listrik. Faktor daya merupakan istilah penting, tidak hanya bagi penyedia layanan listrik, namun juga bagi konsumen listrik terutama konsumen level industri. Penyedia layanan listrik selalu berusaha untuk menghimbau konsumennya agar berkontribusi supaya faktor daya menjadi lebih baik, pun para konsumen industry juga berusaha untuk mendapatkan faktor daya yang baik agar tidak sia-sia bayar mahal kepada penyedia layanan.

Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan faktor daya?

Seperti kita tahu, pada listrik, daya bisa diperoleh dari perkalian antara tegangan dan arus yang mengalir. Pada kasus sistem AC dimana tegangan dan arus berbentuk sinusoidal, perkalian antara keduanya akan menghasilkan daya tampak (apparent power), satuan volt-ampere (VA)) yang memiliki dua buah bagian. Bagian pertama adalah daya yang termanfaatkan oleh konsumen, bisa menjadi gerakan pada motor, bisa menjadi panas pada elemen pemanas, dsb;

dava yang termanfaatkan ini sering disebut sebagai daya aktif (real power) memiliki satuan watt ~~ yang mengalir dari sisi sumber ke sisi beban

bernilai rata-rata tidak nol. Bagian kedua adalah daya yang tidak termanfaatkan oleh konsumen, namun hanya ada di jaringan, daya ini sering disebut dengan daya reaktif (reactive power) memiliki satuan volt-ampere-reactive (VAR) bernilai rata-rata nol. Untuk pembahasan ini, arah aliran daya reaktif tidak didiskusikan saat ini. Beban bersifat resistif hanya

(3)

2022-14-029 bersifat kapasitif hanya memberikan daya reaktif.

Sama halnya dengan listrik, bergantung pada kondisi jaringan, daya tampak yang diberikan oleh sumber tidak semuanya bisa dimanfaatkan oleh konsumen sebagai daya aktif, dengan kata lain terdapat porsi daya reaktif yang merupakan bagian yang tidak memberikan manfaat langsung bagi konsumen. Rasio besarnya daya aktif yang bisa kita manfaatkan terhadap daya tampak yang dihasilkan sumber inilah yang disebut sebagai faktor daya. Ilustrasi segitiga daya pada Gambar 3 memberikan gambaran yang lebih jelas. Daya tampak (S) terdiri dari daya aktif (P) dan daya reaktif (Q). Antara S dan P dipisahkan oleh sudut ϕ , yang merupakan sudut yang sama dengan sudut ϕ antara tegangan dan arus yang telah disebutkan di awal. Rasio antara P dengan S tidak lain adalah nilai cosinus dari sudut ϕ . Apabila kita berusaha untuk membuat sudut ϕ semakin kecil maka S akan semakin mendekat ke P artinya besarnya P akan mendekati besarnya S. Pada kasus ekstrim dimana ϕ = 00 , cosϕ=1, S=P artinya semua daya tampak yang diberikan sumber dapat kita manfaatkan sebagai daya aktif, sebaliknya ϕ=900,cosϕ=0S=Q artinya semua daya tampak yang diberikan sumber tidak dapat kita manfaatkan dan menjadi daya reaktif di jaringan saja.

Faktor daya bisa dikatakan sebagai besaran yang menunjukkan seberapa efisien jaringan yang kita miliki dalam menyalurkan daya yang bisa kita manfaatkan. Faktor daya dibatasi dari 0 hingga 1, semakin tinggi faktor daya (mendekati 1) artinya semakin banyak daya tampak yang diberikan sumber bisa kita manfaatkan, sebaliknya semakin rendah faktor daya (mendekati 0) maka semakin sedikit daya yang bisa kita manfaatkan dari sejumlah daya tampak yang sama.

Di sisi lain, faktor daya juga menunjukkan “besar pemanfaatan™ dari peralatan listrik di jaringan terhadap investas: yang dibayarkan Seperti kita tahu, semua peralatan listrik memiliki kapasitas maksimum penyaluran arus, apabila faktor daya rendah artinya walaupun arus yang mengalir di jaringan sudah maksimum namun kenyataan hanya porsi kecil saja yang menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi pemilik jaringan.

(4)

2022-14-029 Sumber:

htps://primatekniksystem.com/artikel/pencertian-listrik-1-phase-dan-3-phase#:~:text=Listrik

%201%20Phase%20adalah%20jaringan.volt%20yang%20digunakan%20banyak%?20orang.

https//Konversi.wordpress.com/2010/05/05/memahami-faktor-daya/

(5)

2022-14-029 IV. TEORI TAMBAHAN

Pentanahan atau Grounding biasanya dipasang untuk mengamankan Suatu instalasi listrik dari bahaya sambaran petir. Petir adalah suatu gejala alam yang sering terjadi pada saat akan turun hujan, Petir biasa juga disebut dengan Halilintar atau kilat, Petir dapat menimbulkan energi listrik yang sangat besar, bahkan bisa mencapai jutaan Volt. Energi listrik yang dihasilkan Petir ini terjadi karena adanya pergerakan awan secara terus menerus yang menyebabkan bergesekan antara dua lempengan, baik itu antara lempengan awan dengan awan maupun lempengan awan dengan bumi. Yang masing-masing dari dua lempengan yang bergesekan tersebut memiliki nilai potensial yang berbeda. Lempengan awan ada yang memiliki energi potensial yang bermuatan Positif dan ada yang bermuatan Negatif, sedangkan lempengan bumi memiliki energi potensial yang bermuatan negatif. Petir yang memiliki energi listrik dengan tegangan yang sangat besar ini, dapat menyambar ke segala arah dan bahkan sampai menyambat ke bumi. Sambaran petir yang mengarah ke bumi dapat mengenai berbagai benda yang ada di bumi, gedung, bangunan, pohon-pohon, jaringan listrik, dan lainnya.

Sambaran Petir ini dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

a.Sambaran petir langsung

Sambaran petir langsung adalah sambaran petir yang langsung mengenai benda yang ada dibumi, seperti gedung, tower, rumah, pohon, jaringan listrik dan lainnya. Sambaran listrik langsung memiliki dampak kerusakan yang sangat besar. Untuk mencegah bahaya dari sambaran listrik langsung ini, biasanya dipasang Penangkal Petir (Lightning Protection) disekitar area atau tempat yang ingin dilindungi dari sambaran petir langsung.

Penangkal Petir (Lightning Protection)

Sistem pengaman yang biasa digunakan untuk mencegah kerusakan jaringan dan perlengkapan listrik akibat sambaran petir langsung adalah dengan memasang peralatan penangkal petir (Ligthning Protection). Penangkal petir akan menerima tegangan listrik dari sambaran petir dan mengalirkan tegangan listrik tersebut ke tanah (Bumi) melalui pentanahan (Grounding).

b. Sambaran Petir tidak langsung.

(6)

2022-14-029 Selain sambaran petir yang langsung menyambar benda yang ada di bumi, sambaran petir ada juga secara tidak langsung. Saat terjadi sambaran petir di dekat rumah kita, terkadang dapat menyebabkan kerusakan berbagai alat listrik atau alat elektronik seperti televisi, komputer, dan lainnya. Padahal petir tersebut tidak langsung mengenai rumah atau peralatan listrik kita. Ini yang disebut dengan sambaran petir tidak langsung, sambaran petir tersebut tidak mengenai benda-benda yang ada dibumi, namun gelombang induksi dari listrik yang dibawa petir tersebut mengalir melalui kabel-kabel di rumah kita dan sampai pada peralatan listrik yang kita miliki. Induksi listrik dari petir inilah yang menyebabkan kerusakan peralatan listrik tersebut.

Dan untuk menghindari kerusakan peralatan listrik dari sambaran petir tidak langsung ini, instalasi listrik dan peralatan listrik harus dilengkapi dengan Surge Arrester.

Surge Arrester

Sistem pengaman yang biasa digunakan untuk mencegah kerusakan jaringan dan perlengkapan listrik akibat sambaran listrik tidak langsung (Induksi) adalah dengan memasang peralatan Arrester (Surge Arrester). Arrester berfungsi untuk membuang tegangan listrik yang melebihi batasan normal dan akan mengalirkan tegangan listrik berlebih tersebut menuju pentanahan (Grounding).

Bumi adalah sistem netral yang paling baik, dan dapat meredam dan membuang tegangan listrik dari sambaran petir tersebut. Oleh karena itulah, baik Lightning Protection (Penangkal petir) dan surge Arrester takkan dapat berfungsi dengan baik, jika sistem pentanahan atau Grounding tidak terpasang dengan baik dan benar.

Cara Mengukur Tahanan Grounding yang baik dan benar

Untuk mendapatkan suatu sistem grounding, pentanahan (pembumian) yang baik, maka kabel penghantar yang ditanamkan harus benar-benar terhubung ke bumi. Untuk mengetahui apakah sistem grounding atau pentanahan yang kita pasang sudah benar-benar terhubung ke bumi, yaitu sebisa mungkin harus tidak memiliki hambatan atau resistan antara kabel grounding dengan bumi. Namun jika tidak bisa dipastikan benar-benar 100% persen terhubung ke bumi, maka dibuatlah nilai standar maksimum dari hambatan atau resistan kabel grounding ke bumi, yaitu dibawah 2 ohm atau dibawah 1ohm. Sebaiknya Nilai Tahanan Grounding terhadap Bumi adalah < 2 Ohm. Bagaimana caranya kita mengetahui apakah nilai hambatan atau resistan

(7)

2022-14-029 dapat dikatakan sistem grounding yang kita pasang sudah baik dan benar. Untuk mengetahui hal ini, maka kita harus melakukan pengukuran sistem grounding atau pentanahan (pembumian) yang Kita pasang dengan menggunakan alat ukur grounding atau pentanahan (pembumian). Alat ukur ini biasa disebut dengan grounding tester atau earth tester.

Cara menggunakan alat ukur grounding Earth tester atau grounding tester yang benar :

Alat ukur grounding Earth tester atau grounding tester ini, dilengkapi 3 (tiga) buah lubang konektor dan 3 (tiga) kabel ukur yang akan digunakan.

Ketiga kabel tersebut yaitu:

Kabel berwarna merah (C), dihubungkan ke lubang konektor berwarna merah pada alat ukur, dan ujung satunya dihubungkan ke stick/tongkat besi yang tersedia dan sudah ditancapkan ke bumi/tanah. Usahakan jarak antara stick atau tongkat besi yang satu dengan yang lainnya sekitar 5m - 10 m.

Kabel berwarna kuning (P), dihubungkan ke lubang konektor berwarna kuning pada alat ukur, dan ujung satunya dihubungkan ke stick/tongkat besi yang tersedia dan sudah ditancapkan ke bumi/tanah. Usahakan jarak antara stick atau tongkat besi yang satu dengan yang lainnya sekitar 5m - 10 m. Begitu juga jarak antara masing-masing stick / tongkat besi dengan titik grounding atau pentanahan yang diukur juga harus memiliki jarak antara 5m - 10 m.

Kabel berwarna hijau (E), Kabel berwarna Hijau (E), dihubungkan ke lubang konektor berwarna hijau pada alat ukur (Earth Tester), dan ujung satunya dihubungkan ke kabel penghantar pada titik Grounding atau pentanahan yang sudah kita pasang.

Setelah itu putar selektor pada alat ukur (Earth Tester) untuk kita arahkan pada pengukuran dengan nilai tertinggi (skala 100 Ω) terlebih dahulu, lalu tekan tombol test.

Jika jarum ukur belum bergerak atau bergerak namun sangat kecil, putar selektor untuk mengubah satuan skala yang lebih kecil (10 Ω)

Jika jarum ukur masih bergerak hanya sedikit juga, maka bisa kita coba lagi dengan skala ukur yang lebih kecil (1 Ω), untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat.

Jika pada skala ukur 1 Ω, jarum ukur bergerak pada angka 2, maka hasil pengukuran adalah :

(8)

2022-14-029 2 x 1 Ω = 2 Ω. (Tahanan grounding baik dan benar memenuhi nilai standar)

Jika skala ukur yang kita gunakan pada pilihan selektor 10 Q, dan jarum ukur bergerak menunjuk angka 2, maka hasil pengukuran adalah :

2 x 10 Ω = 20 Ω (Tahanan Grounding buruk)

Jika skala ukur yang kita gunakan pada pilihan selektor 100 , dan jarum ukur bergerak menunjuk angka 2, maka hasil pengukuran adalah :

2 x 100 Ω = 200 Ω (Tahanan Grounding sangat Buruk, bahkan mungkin tidak terpasang).

Sumber :

https://dumiaberbacnlmuuntuksemua.bloespot.com/2016/12/cara-mencukur-eroundine- pentanahan-pembumian.html

(9)

2022-14-029

(10)

2022-14-029

Referensi

Dokumen terkait

Sistem distribusi jaringan tegangan rendah adalah bagian dari sistem tenaga listrik yang berada di antara sumber daya listrik dan pemakai tenaga listrik (konsumen)2.

Sehingga pada saat kondisi islanding sistem jaringan listrik mikro tidak dapat bekerja karena jika tidak ada acuan daya dari grid perangkat GTI tidak dapat bekerja.. Dengan

Daya Nyata dengan satuan VA adalah total perkalian antara arus dan tegangan pada suatu jaringan listrik atau penjumlahan dengan metode trigonometri dari daya aktif dan reaktif dalam

Jaringan yang kedua adalah jaringan tegangan rendah (JTR), yang menyalurkan daya listrik dari gardu distribusi ke konsumen, dimana sebelumnya tegangan tersebut

Adapun fungsi utama dari sistem distribusi adalah menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya (pembangkit) ke pemakai atau konsumen, baik buruk suatu jaringan

Pada kondisi normal frekuensi sistem tenaga listrik Gardu Induk Panakkukang yaitu 50 Hz dengan jumlah daya aktif yang menyuplai Bus 1 sebesar 35,862 MW sedangkan suplai pada Bus

Kerugian (losses) pada jaringan listrik merupakan aliran daya aktif dan reaktif untuk semua peralatan yang dihubungkan pada bus dapat dihitung dengan simulasi

Mikro Hidro merupakan istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik yang menggunakan energi air, kondisi air yang bias dimanfaatkan sebagai sumber daya