• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Bimbingan Perkawinan untuk Calon Pengantin

N/A
N/A
MTs IDRIS BINTAN

Academic year: 2024

Membagikan "Modul Bimbingan Perkawinan untuk Calon Pengantin"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku berjudul “Modul Panduan Pernikahan Bagi Calon Pengantin” tepat waktu dengan berbagai bantuan dan kemudahan. Tak lupa juga sholawat dan salam kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah bersusah payah menyampaikan ajaran Islam agar umat Islam dapat dibimbing ke jalan yang benar, baik di dunia maupun di akhirat. Hal ini menunjukkan bahwa Islam tidak memberikan toleransi terhadap pergaulan bebas antar lawan jenis yang berujung pada perzinahan dan akan menimbulkan kerusakan yang signifikan terhadap struktur keluarga, masyarakat dan cita-cita Islam dalam mendidik umat menjadi masyarakat terbaik di dunia.

Filosofi Perkawinan Dalam Islam

Kerana hukum akan menjaga mata dan menjaga kemaluan daripada zina.[2] Di akhir hadis yang sama, Nabi bersabda jika tidak mampu, dianjurkan berpuasa agar nafsunya berkurang.[3] Puasa adalah salah satu cara untuk mengurangkan libido. Terdapat beberapa matlamat jangka panjang yang dikaitkan dengan perkahwinan, antaranya, pertama, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Dalam QS Ar-Rum 30:21 Allah berfirman yang bermaksud: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan supaya kamu merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya. antara awak rasa sayang dan sayang.

Hakekat Perkawinan

Keluarga yang tercipta atas dasar perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup rohani dan materil yang layak, mengabdikan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, mempunyai hubungan yang serasi, serasi, dan seimbang antara anggota keluarga, masyarakat, dan lingkungan. Keluarga harmonis adalah keluarga yang mempunyai keimanan dan komitmen serta saling membantu, tolong menolong, saling mencintai dan memahami antar anggota keluarga, sehingga setiap permasalahan dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Agar orang tua dapat sedini mungkin mempersiapkan jaminan biaya pendidikan bagi anaknya, sejak menikah, hamil, melahirkan dan/atau keluarga yang mempunyai anak dibawah lima tahun, dalam bentuk Tabungan Keluarga Sejahtera ( Takesra Bidik).

PRA NIKAH

Pembekalan Pra Nikah

Peserta pelatihan pranikah adalah orang dewasa, berusia minimal 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk laki-laki, serta telah bersiap untuk hidup dalam keluarga baru. Oleh karena itu, dari segi usia, pendidikan pranikah termasuk dalam kategori pendidikan keluarga. Dilihat dari penekanan masing-masing definisi, maka kajian pembekalan pranikah diterapkan sebagai pendidikan orang dewasa dalam arti bahwa pendidikan pranikah merupakan suatu upaya yang tidak dipaksakan untuk mencurahkan sebagian waktu dan tenaganya untuk pengembangan individu dan peningkatan partisipasi sosial. Teori lain yang dekat dengan implementasi pendidikan pranikah adalah teori parenting education atau disebut juga parenting education.

Membentuk keluarga sakinah

Pengertian Keluarga Sakinah Menurut Muhammad Rasyid Ridha, sakinah ialah sikap jiwa yang timbul daripada suasana ketenangan dan berlawanan dengan gelora dan kecelaruan batin. Menurut al-Jurjani, sakinah ialah adanya ketenangan dalam hati apabila berlaku sesuatu yang tidak disangka-sangka disertai cahaya (cahaya) dalam hati yang memberi ketenangan dan ketenteraman kepada orang yang menyaksikannya dan merupakan amanah berdasarkan penglihatan. 21 Rumah tangga yang bahagia atau keluarga sakinah ialah kehidupan yang dibina sebuah keluarga atas dasar perkahwinan yang sah, yang mampu memenuhi keperluan hidup rohani dan material, yang juga mampu mewujudkan suasana kasih sayang (mawaddah warahmah) dalam keharmonian, untuk mewujudkan keharmonian dan keseimbangan. Menurut Muhammad Rasyid Ridha, sakinah ialah sikap jiwa yang terbit daripada suasana tenang dan berlawanan dengan gelora dan kecelaruan batin.20 Menurut al-Jurjani, sakinah ialah adanya ketenangan dalam hati apabila datang sesuatu yang tidak disangka-sangka. , disertai cahaya (cahaya) dalam hati yang memberi ketegangan dan ketenangan kepada yang menyaksikannya serta keyakinan berdasarkan penglihatan.

Implementasi pembekalan pra nikah

Menurut Sayid Quthub dalam Tafsir fi Dhilalil Qur'an Juz 21 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan sakinah dan mawaddah adalah rasa tenteram dan nyaman bagi jiwa dan raga serta ketabahan dalam hidup, serta rasa aman, damai. adalah dan cinta terhadap kedua pasangan 23 Pemerintah Indonesia memandang pentingnya program keluarga sakinah ini, yang tampaknya dapat meningkatkan dan memperkuat kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Agama Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah (GKS). Melalui program Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah ini diharapkan jumlah keluarga miskin dan/atau keluarga miskin di Indonesia dapat berkurang, serta nilai-nilai keimanan, ketaqwaan, akhlak mulia, dan budi pekerti luhur bangsa Indonesia dapat tetap terjaga. dengan baik dan benar sesuai dengan ciri bangsa Indonesia itu sendiri yaitu ramah, santun, dan cinta damai.

Peningkatan gizi keluarga, kesehatan keluarga dan masyarakat, serta peningkatan upaya penanggulangan penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS melalui pendekatan moral keagamaan 24 Kenyataannya di masyarakat, berdasarkan keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999, keluarga sakinah terdiri dari empat kategori, dimana masing-masing kategori mempunyai kriteria tersendiri, yaitu: Pertama, keluarga Sakinah I. Ini adalah keluarga yang setidaknya dapat memenuhi kebutuhan dasar spiritual dan material mereka. , tapi tetap tidak bisa bertemu mereka. Selain memenuhi kriteria Keluarga Sakinah II, keluarga harus aktif dalam upaya meningkatkan aktivitas dan semangat keagamaan di masjid atau musala serta di lingkungan keluarga... hal-hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan taraf prestasi keluarga Keluarga Sakinah meliputi: a) Keluarga aktif menjadi penyelenggara kegiatan keagamaan dan sosial. Selain memenuhi kriteria Keluarga Sakinah III, keluarga tersebut harus: a) Keluarga yang telah menunaikan ibadah haji dapat memenuhi kriteria haji mabrur.

Indikator keluarga sakinah sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1999 sebagaimana disebutkan di atas bersifat abstrak. Menurut Bastomi, ciri-ciri keluarga sakinah mawaddah warahmah antara lain: 25 1) Memiliki kecenderungan terhadap agama. Selain terpenuhinya berbagai kebutuhan hidup, faktor kesiapan dan kedewasaan pribadi juga menjadi kekuatan untuk mencapai keluarga sakinah.

40 . mewujudkan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah perlu melalui proses yang panjang dan pengorbanan yang besar.

INFORMASI KEHAMILAN

  • PEMELIHARAAN KEHAMILAN
  • PERSALINAN DAN NIFAS
  • ASI Dan imunisas
  • Keluarga berencana setelah melahirkan

Yang perlu diketahui pada usia pasca FAC adalah perubahan fisik dan non fisik (mental). APA KONSEKUENSI KONEKSI FISIK PADA USIA PASCA PUBLIK? .. a) sistem syaraf dan panca indera melemah sehingga mengakibatkan meningkatnya peran anak dalam merayakan peristiwa-peristiwa penting seperti perayaan perak dan emas.

Dampak pada Anak Kecil Pada tahun kedua perkembangannya, anak mengembangkan upaya dasar untuk menghubungkan penyebab perilaku dengan ekspresi emosi. Yang menarik adalah anak laki-laki lebih agresif dibandingkan anak perempuan selama simulasi, sedangkan anak perempuan lebih kesal dibandingkan anak laki-laki. Dampak terhadap anak-anak di prasekolah Cumming (1981) melakukan penelitian tentang kekerasan dalam rumah tangga pada anak-anak di prasekolah dan taman kanak-kanak, sekitar usia 5 atau 6 tahun.

Hughes (1988) melakukan penelitian terhadap ibu dan anak usia prasekolah dan non taman kanak-kanak, baik dari kelompok yang tidak pernah menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga maupun yang pernah menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga. Disimpulkan bahwa kelompok yang menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga menunjukkan tingkat kesusahan yang jauh lebih tinggi, dan kelompok anak TK menunjukkan tingkat perilaku kesusahan yang lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang tidak berada di TK. Wolfe et.al, 1986: Jaffe et.al, 1986, Christopoulus et al, 1987 menegaskan melalui penelitiannya bahwa anak-anak dari keluarga yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga cenderung memiliki lebih banyak masalah perilaku dan kompetensi sosial yang lebih rendah dibandingkan keluarga yang tidak mengalami kekerasan. dalam rumah tangga.

Sementara itu, penelitian yang dilakukan terhadap anak-anak Australia (Mathias et.al, 1995) terhadap 22 anak berusia 6 hingga 11 tahun menunjukkan bahwa kelompok anak-anak ini pernah mengalami kekerasan.

PEMBINAAN KELUARGA SEHAT SEJAHTERA

KELUARGA REMAJA

Dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia, masa remaja merupakan tahapan yang sangat penting untuk pembentukan pribadi selanjutnya. Tidak, pubertas pada anak perempuan terjadi 1 atau 2 tahun lebih awal dibandingkan anak laki-laki. Masa pubertas pada anak perempuan berkisar pada usia 11-12 tahun dan pada anak laki-laki pada usia 13-14 tahun.

BUKAN FISIK ATAU MENTAL, PERUBAHAN DAN KEBUTUHAN APA YANG AKAN DIALAMI PADA REMAJA. Memasuki masa remaja atau pubertas akan timbul rasa ketertarikan terhadap lawan jenis, remaja perempuan akan semakin berpenampilan cantik, sedangkan remaja laki-laki didorong untuk menunjukkan kejantanannya. Apalagi menjelang menstruasi, remaja putri cenderung menjadi lebih sensitif, mudah sedih, marah, dan cemas tanpa sebab.

Menjadi lebih sulit untuk setuju, lebih sering berdebat, ingin menegaskan diri sendiri, kurang pertimbangan dan mudah dipengaruhi oleh teman. Dengan pengetahuan yang cukup, remaja diharapkan mampu mengambil keputusan yang tepat untuk tidak melakukan hubungan seks di luar nikah yang berisiko terhadap kehamilan, risiko PMS, dan HIV/AIDS. Dalam keluarga, peran orang tua sangat besar yaitu: Memberikan informasi kepada remaja agar memahami perubahan fisik dan gejolak emosi pada masa pubertas.

Oleh karena itu remaja harus diberikan informasi mengenai perkembangan organ reproduksi luar dan dalam tubuh, sehingga dengan pengetahuan yang cukup diharapkan remaja dapat mengambil keputusan yang tepat untuk tidak melakukan hubungan seks di luar nikah yang mempunyai resiko. . kehamilan, penyakit menular seksual dan HIV/AIDS. .

PASCA PUS DAN LANSIA

Oleh karena itu, setiap acara ulang tahun baik itu ulang tahun istri/suami, ulang tahun anak, maupun ulang tahun pernikahan yang ke 5 hendaknya dirayakan walaupun hanya sekedarnya. Sebagai orang tua harus bisa memberikan semangat kepada anak untuk memberikan kekuatan, kemandirian, motivasi belajar dan berusaha bangkit kembali jika gagal, agar anak selalu semangat. Pengertian Kekerasan Dalam Rumah Tangga (DVD) Kekerasan dalam rumah tangga (DVD) dapat diartikan sebagai tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pengasuh, orang tua atau pasangan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang PKDRT, Pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan yang dilakukan terhadap seseorang secara khusus. Begitu pula dengan Pasal 2 ayat (1) yang menyebutkan bahwa ruang lingkup rumah tangga dalam undang-undang ini meliputi: Orang-orang yang mempunyai ikatan keluarga karena hubungan kekerabatan, perkawinan, menyusui, pengasuhan, dan perwalian dengan orang sebagaimana dimaksud pada huruf a, yang tinggal dalam rumah tangga tersebut ( mertua, mertua, mertua dan sanak saudara karena perkawinan);

Orang yang bekerja membantu rumah tangga dan tinggal dalam rumah tangga (pekerja rumah tangga). Perilaku ini menimbulkan trauma serius dalam kehidupan anak, sehingga tidak merasa nyaman dan aman. Berdasarkan pemeriksaan terhadap 77 anak, Davis dan Carlson (1987) menemukan bahwa anak TK menunjukkan perilaku reaktif agresif dan masalah makan lebih banyak pada laki-laki dibandingkan perempuan.

Hal ini dapat dijelaskan dengan fakta bahwa anak prasekolah yang terpisah secara sosial dari teman sebayanya bahkan tidak mempunyai kesempatan untuk berhubungan dengan aktivitas atau minat temannya. Hughes (1986) menemukan bahwa anak-anak usia sekolah dasar seringkali mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah, yang bermanifestasi sebagai prestasi akademik yang buruk, keengganan untuk pergi ke sekolah, dan kesulitan berkonsentrasi. Dengan kata lain remaja sadar bahwa terdapat perbedaan cara berpikir, merasakan dan berperilaku dalam kehidupan di dunia ini.

KETIDAKSETARTAAN GENDERT DALAM PERNIKAHAN

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini penulis bermaksud melihat langsung bagaimana implementasi bimbingan dan konseling pada kursus calon pengantin serta mengalisis aspek yang ada di dalamnya

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriani dan Listiyandini (2015) pada calon pasangan pengantin yang diberikan program persiapan pernikahan, didapati

Berdasarkan dari permasalahan diatas penulis tertarik untuk melakukan pendalaman penelitian terhadap program bimbingan pranikah bagi calon pengantin, serta apa saja faktor

Judul : Model Pelayanan Calon Pengantin melalui Bimbingan Pranikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul Telah memenuhi syarat untuk diajukan

Pengantin” di BP4 KUA Kec.Mranggen (Studi Analisis Bimbingan Konseling Perkawinan). Penelitian ini dilatarbelakangi Kasusperceraian yang terjadi di Kec.Mranggen,

Bimbingan Pranikah Calon Pengantin dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah (Studi Kasus di KUA Banjarmasin Utara dan KUA Banjarmasin Timur), Skripsi Jurusan Bimbingan

Modul Bimbingan Perkawinan membahas tentang beberapa materi terkait bimbingan perkawinan, dilihat dari sisi kelitbangan, modul ini merupakan tindak lanjut hasil

Dari hasil penelitian ini, dapat dideskripsikan bahwa calon pengantin (catin) merupakan pasangan laki-laki dan perempuan yang dalam perkembangannya baik secara fisik