• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kit Pelatihan Mekanik Dasar untuk Robot Pelacak Garis Analog

N/A
N/A
Rendi Saputra Nugraha

Academic year: 2024

Membagikan "Kit Pelatihan Mekanik Dasar untuk Robot Pelacak Garis Analog"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL TRAINER KIT

M E K A N I K D A S A R R O B O T L I N E T R A C E R A N A L O G

EDUCATION

KEY RESULT AREAS OBJECTIVES

INDICATORS

2 0 2 3 - 2 0 2 4

S1 Pendidikan Teknik Elektro 20

(2)

1 KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kita masih diberikan kesempatan untuk terus belajar dan berkembang dalam bidang ilmu teknologi dan rekayasa. Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan berkah-Nya kepada kita semua. Dalam rangka mendukung pembelajaran di bidang teknologi, kami dengan senang hati mempersembahkan modul mekanik pembelajaran ini dengan judul "Line Follower Analog." Modul mekanik ini dirancang untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada pembaca dalam mengembangkan sistem kendali robot berbasis sensor linier.

Penggunaan line follower menjadi semakin penting dalam perkembangan dunia robotika, terutama dalam aplikasi pada berbagai kompetisi robot dan proyek- proyek ilmiah. Dengan memahami prinsip kerja line follower analog, diharapkan pembaca dapat mengaplikasikan konsep ini dalam pengembangan robot cerdas yang mampu mengikuti jalur dengan presisi. Kami berharap modul ini dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi pembaca, baik sebagai referensi mandiri maupun sebagai bahan ajar dalam lingkungan pendidikan formal atau non-formal.

Tentunya, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan modul ini. Semoga modul ini dapat memberikan kontribusi positif dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan pembaca di bidang robotika.

Akhir kata, kami mengharapkan masukan dan saran yang membangun dari pembaca guna perbaikan dan pengembangan modul ini di masa yang akan datang.

Selamat membaca dan semoga sukses selalu dalam setiap langkah perjalanan belajar Anda.

Surabaya, 28 Desember 2023

Penulis

(3)

2 DAFTAR ISI

COVER ...Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... 1

DAFTAR ISI... 2

BAB I PENDAHULUAN ... 3

A. Deskripsi ... 3

B. Prasyarat ... 3

C. Petunjuk penggunaan modul ... 3

D. Kompetensi ... 4

E. Cek kemampuan ... 4

BAB II PEMBELAJARAN ... 5

A. Kompetensi 1: Desain PCB robot ... 5

1. Indikator ... 5

2. Uraian materi ... 5

3. Tes formatif ... 13

B. Kompetensi 2: Komponen Penggerak ... 13

1. Indikator ... 13

2. Uraian materi ... 13

3. Tes formatif ... 13

BAB III PENUTUP ... 18

A. Kesimpulan ... 18

DAFTAR PUSTAKA ... 19

(4)

3 BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Pembuatan mekanik robot merupakan salah satu hal terpenting yang harus di ketahui setiap orang yang akan membuat robot,karena dalam pembuatan robot ada 3 bagian,di antaranya Mekanik, Hardwere dan softwere.

hardwere dan softwere akan bisa di uji apabila pembuatan mekanik robot telah selesai, Oleh karena itu, pembuatan mekanik robot sangat di perlukan dan harus di pelajari bagaimana awal mula mendesain dan membuat robot tersebut.

Untuk mempermudah pembelajaran pembuatan mekanik robot, diperlukan perangkat pembelajaran berupa modul. Modul yang dikembangkan ini merupakan modul untuk menunjang kompetensi siswa dalam menguasai bagaimana proses pembuatan mekanik robot.

Modul pembuatan mekanik robot ini mempelajari 2 hal, yaitu: (1) mengenal PCB yang dipakai pada robot, (2) mengenal komponen penggerak yang ada pada robot

B. Prasyarat

Sebelum mempelajari modul ini, peserta didik harus menguasai dan lulus kompetensi menggunakan alat ukur secara umum dan mengukur dengan alat ukur mekanik presisi. Selain itu juga harus menguasai microsoft office, karena dalam menggunakan autocad sangat sulit bagi yang belum mengenal microsoft office

C. Petunjuk penggunaan modul

Modul ini merupakan pendamping utama bagi peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran pembuatan mekanik robot. Berikut petunjuk bagi peserta didik dalam menggunakan modul.

1. Pelajari dengan teliti isi modul ini.

2. Ambillah alat dan bahan yang diperlukan.

3. Telitilah dengan cermat tiap-tiap langkah-langkah pengerjaan mendesain maupun membuat mekanik robot.

(5)

4 4. Perhatikan keselamatan alat kerja.

5. Perhatikan kebersihan kerja.

6. Jika menemui kesulitan jangan segan-segan bertanya kepada pengajar . D. Kompetensi

Setelah selesai mempelajari modul ini peserta didik diharapkan dapat:

1. Memahami cara membuat PCB dan mengenal berbagai macam PCB Indikator nya ialah sebagai berikut.

a. Siswa dapat memahami komponen PCB b. Siswa dapat memahami cara pembuatan PCB 2. Memahami komponen penggerak

Indikator nya ialah sebagai berikut.

a. Siswa dapat memahami berbagai macam komponen penggerak yang ada pada robot

E. Cek kemampuan

Sebelum mempelajari modul ini, isilah cek list (√) kemampuan awal yang telah Anda miliki dengan sikap jujur dan dapat dipertanggung jawabkan!

Pernyataan

Jawaban Bila jawaban

“Ya”

Kerjakan

Tidak Ya

1. Saya memahami cara membuat PCB dan mengenal berbagai macam PCB

Soal Tes Formatif 1 2. Saya memahami komponen

penggerak pada robot

Soal Tes Formatif 2 Apabila Anda menjawab tidak pada salah satu pernyataan di atas, maka pelajarilah modul ini

(6)

5 BAB II

PEMBELAJARAN

A. Kompetensi 1: Desain PCB robot 1. Indikator

a. Siswa dapat memahami komponen PCB b. Siswa dapat memahami cara pembuatan PCB 2. Uraian materi

a. PCB

Dalam proses perancangan suatu rangkaian elektronik, ada beberapa proses yang harus dilalui, salah satunya adalah proses pembuatan PCB. Proses pembuatan PCB ada 2 cara, yaitu: dengan langsung menggunakan PCB bolong dan dengan PCB Polos.

Dengan PCB bolong perancang langsung membuat jalur- jalurnya sendiri (yaitu dengan kabel-kabel atau konektor bekas kaki komponen) dan meletakkan komponen langsung pada PCB tanpa adanya proses pelayoutan pada komputer ataupun manual.

Dengan PCB polos perancang harus membuat layout PCB, dimana layout tersebut menentukan jalur-jalur rangkaian dan besar pcb yang dibutuhkan. Proses pelayoutan PCB tersebut dapat dilakukan dengan cara manual (menggunakan kertas milimeter blog yang kemudian di salin ulang pada pcb polos dengan spidol permananent).

b. Proses Pembuatan PCB

PCB (Printed Circuit Board) atau papan sirkuit cetak adalah sebuah platform fisik, yang terdiri dari bahan dasar insulator dengan jalur tembaga yang telah dicetak pada permukaannya. Cara membuat PCB cukup praktis dilakukan, namun perlu pemahaman dan ketelitian yang mumpuni untuk melakukannya.

PCB digunakan untuk menghubungkan komponen elektronik dalam sebuah rangkaian, seperti resistor, kapasitor, transistor, dan IC

(7)

6 (Integrated Circuit), dengan cara mengalirkan arus listrik melalui jalur tembaga yang telah dicetak pada permukaannya.

Cara membuat PCB ini juga sangat penting dalam industri elektronik, karena membantu dalam mempermudah proses produksi, pemasangan, dan perawatan dari rangkaian elektronik. PCB memungkinkan untuk menyatukan beberapa rangkaian kecil dalam satu papan sirkuit yang lebih besar, dan juga membuat proses pemasangan komponen menjadi lebih efisien dan efektif.

PCB juga memiliki banyak keuntungan lain, seperti dapat meminimalkan kesalahan koneksi yang disebabkan oleh manusia, meningkatkan kecepatan produksi dan penghematan biaya produksi, serta mengurangi jumlah kabel dan konektor yang diperlukan. PCB juga memungkinkan penggunaan komponen elektronik yang lebih kecil dan lebih presisi, sehingga meningkatkan performa dan efisiensi rangkaian elektronik.

PCB (Printed Circuit Board) adalah papan sirkuit elektronik yang terdiri dari jalur tembaga yang terhubung dengan komponen elektronik. PCB sangat penting dalam pembuatan rangkaian elektronik karena membantu memperkecil ukuran dan meningkatkan keandalan sirkuit.

Berikut ini adalah langkah-langkah cara membuat PCB:

1) Desain Skematik

Langkah pertama dalam membuat PCB adalah merancang skematik rangkaian elektronik yang ingin dibuat. Skematik adalah gambar diagram, yang menunjukkan komponen elektronik dan hubungan antara mereka. Ada banyak software yang dapat digunakan untuk membuat skematik, seperti Eagle, Altium,Proteus, atau KiCad. Dalam membuat skematik, pastikan bahwa semua komponen dan koneksi telah diidentifikasi dan disusun dengan jelas.

(8)

7 Gambar 1.1 Skema Rangkaian Robot

2) Desain Layout PCB

Setelah Anda membuat skematik, selanjutnya adalah merancang layout PCB. Layout PCB adalah tata letak jalur tembaga dan komponen elektronik pada PCB. Dalam merancang layout PCB, pastikan untuk memperhatikan ukuran PCB dan letak komponen, sehingga PCB dapat diproduksi dengan mudah dan diisi dengan komponen elektronik yang dibutuhkan. Anda dapat menggunakan software yang sama seperti yang digunakan untuk membuat skematik untuk membuat layout PCB.

Gambar 1.2 Desain Layout PCB 3) Print Layout PCB

(9)

8 Setelah selesai merancang layout PCB, langkah selanjutnya adalah mencetaknya. Ada beberapa metode pencetakan PCB yang dapat digunakan, seperti pencetakan laser pada kertas transfer atau pencetakan langsung menggunakan printer PCB. Jika menggunakan metode pencetakan laser pada kertas transfer, pastikan untuk mencetak dengan resolusi yang cukup tinggi agar transfer dapat berjalan dengan baik.

4) Transfer Layout PCB ke Tembaga

Setelah layout PCB dicetak, cara membuat PCB selanjutnya adalah Anda perlu mentransfernya ke papan PCB tembaga. Letakkan kertas transfer di atas tembaga dan menjepitnya dengan kuat, kemudian Anda perlu mengaplikasikan panas pada transfer menggunakan setrika untuk mentransfer gambar ke tembaga.

Pastikan transfer terjadi dengan sempurna dan bersih, agar jalur tembaga dan komponen pada PCB tidak rusak.

5) Etching PCB

Setelah mentransfer gambar ke tembaga, Anda perlu mengikis bagian tembaga yang tidak diperlukan. Hal ini dilakukan dengan menggunakan cairan etsa seperti ferric chloride atau persulfate.

Pastikan untuk mengikuti instruksi penggunaan dengan hati-hati dan menggunakan alat pelindung diri yang tepat. Setelah proses etsa selesai, bilas PCB dengan air bersih dan keringkan.

6) Bor PCB

Setelah PCB selesai di-etsa, Anda perlu mengebor lubang pada tempat komponen akan dipasang. Anda dapat menggunakan mesin bor mini untuk mengebor lubang. Pastikan untuk mengebor dengan hati-hati agar tidak merusak jalur tembaga. Jangan lupa juga untuk memasang komponen elektronik ke PCB, dan pastikan untuk memasang komponen pada posisi yang benar dan sesuai dengan layout PCB yang telah Anda buat. Pastikan juga untuk meninjau

(10)

9 kembali layout PCB untuk memastikan bahwa semua komponen telah ditempatkan dengan benar dan sesuai dengan kebutuhan.

7) Solder Komponen Elektronik

Setelah semua komponen dipasang, Anda perlu mengecat jalur tembaga dengan solder agar komponen terhubung dengan baik.

Gunakan solder dengan ukuran yang tepat, dan pastikan bahwa solder tidak berlebihan karena hal ini dapat menyebabkan short circuit atau korsleting. Pastikan juga bahwa semua sambungan solder telah terlihat bersih dan kuat.

8) Uji PCB

Setelah selesai memasang dan menyolder komponen, Anda perlu menguji PCB untuk memastikan bahwa rangkaian bekerja dengan baik. Anda dapat menggunakan alat tester atau oscilloscope untuk melakukan pengujian ini. Pastikan bahwa semua komponen bekerja dengan baik dan tidak ada short circuit atau korsleting yang terjadi.Setelah selesai menguji PCB, langkah terakhir adalah memberikan finishing pada PCB. Anda dapat membersihkan PCB dengan cairan pembersih elektronik, dan mengganti label pada PCB dengan menggunakan sticker atau pen marker. Pastikan bahwa PCB telah bersih dan rapi sebelum digunakan.

c. Tipe Printed Circuit Board 1) Single-Sided PCB

Single-Sided PCB adalah tipe PCB yang paling sederhana dan paling murah. PCB ini hanya memiliki jalur tembaga pada satu sisi PCB saja, sementara sisi yang lain biasanya digunakan sebagai area kosong untuk menempatkan label atau logo. Komponen elektronik pada Single-Sided PCB dipasang pada sisi jalur tembaga menggunakan teknik soldering.

Soldering adalah proses penyambungan dua benda, dengan menggunakan bahan pelarut (flux) dan bahan pengisi (solder).

Single-Sided PCB sering digunakan dalam aplikasi sederhana,

(11)

10 seperti rangkaian elektronik yang tidak kompleks. Keuntungan dari tipe PCB ini adalah murah, mudah dirakit, dan cukup dapat diandalkan untuk aplikasi yang tidak memerlukan kepadatan komponen yang tinggi.

2) Double-Sided PCB

Double-Sided PCB adalah tipe PCB yang memiliki jalur tembaga pada kedua sisi PCB. Jalur tembaga pada sisi atas dan sisi bawah biasanya dihubungkan melalui berbagai teknik, seperti through- hole atau surface-mount vias. Through-hole via adalah jalur tembaga yang menembus seluruh lapisan PCB, sedangkan surface- mount via adalah jalur tembaga yang ditempatkan pada permukaan PCB dan dihubungkan dengan jalur tembaga pada sisi lain PCB.

Tipe PCB ini lebih kompleks daripada Single-Sided PCB, tetapi masih cukup ekonomis untuk banyak aplikasi. Double-Sided PCB sering digunakan pada rangkaian yang membutuhkan kepadatan komponen yang lebih tinggi, atau aplikasi yang memerlukan rute jalur tembaga yang lebih kompleks.

3) Multi-Layer PCB

Multi-Layer PCB adalah tipe PCB yang memiliki jalur tembaga pada lebih dari dua lapisan, biasanya antara 4 hingga 10 lapisan.

Setiap lapisan PCB ditempatkan secara bertumpuk dan dihubungkan melalui via-hole, yang merupakan jalur tembaga yang menembus seluruh lapisan PCB.

Tipe PCB ini biasanya digunakan dalam aplikasi yang memerlukan kompleksitas dan kepadatan komponen yang lebih tinggi, seperti perangkat komputer atau telepon seluler. Multi-Layer PCB memungkinkan untuk menempatkan lebih banyak komponen dalam satu papan sirkuit, sehingga memungkinkan desain rangkaian yang lebih kompleks dan efisien.

(12)

11 4) Rigid PCB

Rigid PCB adalah tipe PCB yang terbuat dari bahan dasar yang kaku dan tidak dapat ditekuk, seperti FR4. Tipe PCB ini lebih mudah dirakit dan lebih tahan terhadap keausan dan kerusakan, sehingga sering digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan stabilitas mekanik yang tinggi, seperti peralatan medis dan industri otomotif.

Rigid PCB biasanya memiliki struktur yang lebih kompleks dan lebih banyak lapisan daripada tipe PCB yang lain. Rigid PCB dapat menahan berbagai jenis tekanan mekanik, dan dapat digunakan dalam berbagai kondisi lingkungan yang berbeda.

5) Flexible PCB

Flexible PCB adalah tipe PCB yang terbuat dari bahan fleksibel, seperti polyimide atau polyester. Tipe PCB ini memiliki kemampuan untuk ditekuk atau ditekuk sesuai dengan kebutuhan aplikasi, sehingga dapat digunakan dalam perangkat yang memerlukan desain rangkaian yang fleksibel. Flexible PCB sering digunakan dalam aplikasi yang memerlukan desain yang ringkas dan kompleks, seperti kamera, ponsel, dan perangkat medis.

6) Rigid-Flex PCB

Rigid-Flex PCB adalah tipe PCB yang memiliki kombinasi antara Rigid PCB dan Flexible PCB. Tipe PCB ini terdiri dari lapisan kaku dan fleksibel yang digabungkan untuk membuat satu papan sirkuit.

Rigid-Flex PCB biasanya digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan kombinasi, antara stabilitas mekanik yang tinggi dan fleksibilitas, seperti peralatan medis dan militer.

d. Kelebihan menggunakan PCB 1) Efisiensi Produksi

PCB memungkinkan produksi yang lebih efisien karena sirkuit dapat dicetak secara otomatis. Setelah desain PCB selesai, gambar dapat diimpor ke mesin cetak PCB yang dapat mencetak sirkuit pada material dasar PCB. Dalam penggunaan teknologi SMD

(13)

12 (Surface Mount Device), komponen elektronik dapat dipasang secara otomatis menggunakan mesin pick and place, yang mengurangi waktu dan biaya produksi. PCB juga memungkinkan penggunaan lapisan ganda atau bahkan lebih, sehingga dapat menampung rangkaian yang lebih rumit dalam area yang lebih kecil.

2) Keandalan

PCB menyediakan koneksi listrik dan elektronik yang tetap, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan pada koneksi yang terjadi saat menghubungkan rangkaian elektronik secara manual. Koneksi pada PCB biasanya dibuat dengan teknologi soldering, yang dapat menghasilkan koneksi yang stabil dan kuat. Selain itu, PCB juga dapat memperkecil kelebihan panas atau interferensi elektromagnetik.

3) Penghematan Waktu

Dalam merakit rangkaian elektronik dengan PCB, waktu yang dibutuhkan untuk menyusun dan menghubungkan komponen secara manual dapat dihemat. Dalam penggunaan teknologi SMD, mesin pick and place dapat memasang komponen elektronik dalam waktu yang sangat cepat. PCB juga dapat diproduksi dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang relatif singkat.

4) Mudah Dibuat dan Dimodifikasi

PCB dapat dibuat dengan mudah menggunakan software desain PCB dan mesin cetak PCB. Software desain PCB seperti Altium, Eagle dan Proteus memungkinkan desainer untuk membuat gambar sirkuit elektronik secara digital dengan mudah. Kemudian gambar tersebut dapat diimpor ke mesin cetak PCB untuk diproduksi. Jika ada kesalahan dalam rangkaian elektronik, PCB juga memungkinkan untuk dimodifikasi dengan mudah tanpa harus mengganti seluruh rangkaian elektronik. Jadi, jika ada kesalahan dalam desain PCB, desainer dapat melakukan perubahan yang

(14)

13 diperlukan pada gambar PCB dan mencetak ulang PCB yang diperbaiki.

5) Ukuran dan Bentuk yang Fleksibel

Desain PCB dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Ini memungkinkan desain PCB yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi dan produk yang akan digunakan. Bentuk dan ukuran PCB dapat disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi. Cara membuat PCB juga dapat diproduksi dalam berbagai macam material dasar, seperti FR-4, CEM-1, dan FR-2. Material dasar yang dipilih dapat disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi.

3. Tes formatif Soal Essay

1. Sebutkan dan jelaskan cara pembuatan PCB!

2. Apa yang kalian ketahui tentang PCB!

3. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah pembuatan PCB!

4. Apa saja kelebihan menggunakan PCB!

5. Sebutkan dan jelaskan Tipe PCB!

B. Kompetensi 2: Komponen Penggerak 1. Indikator

a. Siswa dapat memahami komponen penggerak yang ada pada robot 2. Uraian materi

a. Konsep Dasar

Dalam suatu robot tersusun dari beberapa sensor dan aktuator.

Pada trainer ini aktuator motor driver untuk menggontrol sebuah motor DC. Mengontrol sebuah motor DC, umumnya terdari 2 persoalan, yaitu mengontrol arah putaran dan mengontrol kecepatan putar. Salah satu cara untuk mengontrol arah putaran motor dapat dilakukan dengan cara mengubah arah arus yang masuk ke motor menggunakan saklar mekanik DPDT, akan tetapi tidak dapat dihubungkan dengan sebuah kontroler yang ditunukan pada gambar berikut.

(15)

14 Gambar 2.1 Konsep Pengontrolan Putaran motor secara Manual

Pengontrolan putaran secara manual tersebut tidak dapat di fungsikan untuk mengatur kecepatan motor DC menggunakan PC atau mikrokontroller, dikarenakan pensaklarannya sangat lambat. Untuk itu kita dapat menggunakan Transistor yang dapat di fungsikan sebagai saklar elektronis, dengan proses pensaklaran yang amat cepat(mikro detik). Dengan Menggunakan konsep tansistor Darlington kita dapat mengatur putaran motor.

Gambar 2.2 Konsep Darlington Keterangan :

▪ Jika A dan C on, maka motor berputar kiri, dan jika B dan D on, maka motor berputar kanan.

▪ Hindari A dan B , C dan D hidup bersamaan.

Perbedaan Transistor dengan saklar :

▪ Respon Transistor sangat cepat, dengan orde mikro detik.

▪ Transistor dengan mudah dapat dikontroller oleh mikrokontroller atau yang lainya.

▪ Dapat menggunakan transistor daya untuk motor dengan arus yang besar.

▪ Dapat mengatur daya motor dengan PWM.

(16)

15 b. PWM (Pulse Width Modulation)

Dengan PWM kita dapat mengatur kecepatan motor DC. Untuk itu kita perlu mengetahi prinsif kerja pwm dan cara kerja pwm pada sebuah rangkaian pengendali kecepatan motor DC, atau yang sering disebut dengan H-BRIGHT Motor DC. Prinsif kerja PWM :

1) PWM pada dasarnya adalah menyalakan (On) atau mematikan (OFF) motor DC dengan cepat.

2) Kuncinya adalah mengatur berapa lama ON dan berapa lama OFF.

Gambar 2.3 Periode ON/OFF Motor DC

Gambar 2.4 Contoh PWM 10 %, 50%, 90% Motor DC c. Rangkaian Motor Driver

Gambar 2.5 Rangkaian Motor Driver

(17)

16 Prinsip kerja driver menggunakan IC L293D adalah Pin EN1 adalah pin untuk mengenablekan motor 1 (ON / OFF) biasanya Pin EN1 dihubungkan dengan PWM untuk mengontrol kecepatan motor.

Sementara untuk EN2 fungsinya sama dengan EN1 bedanya EN2 untuk mengontrol motor DC 2. Sementara untuk mengontrol arah putar motor saya tamplikan dalam table seperti berikut:

Gambar 2.6 Kontrol Arah Putaran Motor

Jika IN1 diberi logik 1 dan IN2 diberi logik 0, maka motor A akan berputar kebalikan arah jarum jam. Dan sebaliknya jika IN1 diberi logik 0 dan IN2 diberi logik 1, maka motor A akan berputar searah jarum jam.

Jika memberi logik 1 atau 0 pada IN1 dan IN2 bersamaan, Motor A akan berhenti (Pengereman Secara Cepat). Begitu juga dengan motor B. Sementara untuk mengatur kecepatan motor adalah dengan mengatur input dari enable 1 (pin1) dan enable 2 (pin9) menggunakan PWM (Pulse Width Modulation).

d. Peletakan komponen 2D dan 2D

(18)

17 3. Tes formatif

Soal Essay :

1. Apa yang kalian ketahui tentang actuator!

2. Bagaimana prinsip kerja dari pulse width modulation ? 3. Apa yang kalian ketahui tentang transistor darlington ? 4. Apa yang kalian ketahui tentang IC L293D ?

5. Sebutkan dan jelaskan komponen penggerak robot !

(19)

18 BAB III

PENUTUP A. Kesimpulan

Hardware dan software akan bisa di uji apabila pembuatan mekanik robot telah selesai, Oleh karena itu, pembuatan mekanik robot sangat di perlukan dan harus di pelajari bagaimana awal mula mendesain dan membuat robot tersebut.

Ketika merancang modul mekanik ada hal yang perlu dipahami terlebih dahulu yakni pengenalan PCB (1) dan juga komponen penggerak (2).

1. Macam- macam PCB

Berikut macam – macam PCB a) Single-Sided PCB

b) Double-Sided PCB c) Multi-Layer PCB d) Rigid PCB e) Flexible PCB f) Rigid-Flex PCB 2. Komponen penggerak

Pada komponen penggerak ada hal yang perlu diperhatikan yakni.

a) Merancang control penggerak mekanik b) Merancang PWM

c) Membuat rangkaian motor driver

Dapat ditarik kesimpulan dari materi diatas bahwasanya komponen mekanik memiliki inti pada dua bidang yakni Plate circuit Board (PCB) dan juga rangkaian komponen penggerak.

(20)

19 DAFTAR PUSTAKA

Pakdaman, M., Sanaatiyan, M. M., & Grahroudi, M. R. (2010). A Line Follower Robot From Design To Implementation: Technical Issues And Problems.

In 2010 The 2nd International Conference On Computer And Automation Engineering (Iccae) (Pp. 5–9). Ieee.

Suwasono, & Nurdin, M. N. B. (2017). Pengembangan Media Ajar Line Follower Analog Pada Mata Pelajaran Perekayasaan Elektronika Industri. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian Dan Pengembangan, 2(1), 58–64.

Yusuf, M., Isnawaty, & Ramadhan, R. (2016). Implementasi Robot Line Follower Penyiram Tanaman Otomatis Menggunakan Metode Proportional–

Integral– Derivative Controller (Pid). Semantik, 2(1), 111–124.

Agustin, E. I., Yunardi, R. T., & Winarno, W. (2019). Line Follower Robot Training and Introduction of Internet of Things (IoT) for Students in Jombang City. Darmabakti Cendekia: Journal of Community Service

and Engagements, 1(2), 50–55.

https://doi.org/10.20473/dc.V1.I2.2019.50-55

Handayani, A. N., Wibawanto, S., & Faiz, M. R. (2021). Transfer Teknologi Line Robot Follower (LRF) Siswa Elbaith Rif’a Islamic Happy School Malang. Jurnal Inovasi Teknologi Dan Edukasi Teknik (JITET), 1(5), 394–397.

Jannah, F. R., Fuada, S., Putri, H. E., Zanah, F. W., & Pratiwi, W. (2021). Teaching analog Line-Follower (LF) robot concept through simulation for elementary students. Journal of Physics: Conference Series, 1987(1), 012046. https://doi.org/10.1088/1742-6596/1987/1/012046

Junaidi, A. (2021). Pelatihan Robot Line Follower di Pesantren Asshiddiqiyah 2

Batu Ceper. TERANG, 3(2), 148–154.

https://doi.org/10.33322/terang.v3i2.985

Rinanto, N., Subiyanto, L., Endrasmono, J., Santoso, M. Y., Hardiyanti, F., Afiuddin, A. E., Prasojo, B., Apriani, M., Setiyoko, A. S., & Khumaidi, A. (2019). Pelatihan Robot Line Tracer Analog untuk Meningkatkan Prestasi Siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Wonorejo 27 Surabaya. Jurnal Pengabdian Mitra Masyarakat (JPMM), 1(2), 15–22.

Referensi

Dokumen terkait