• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PELATIHAN LANJUTAN ANALIS KEBIJAKAN

N/A
N/A
Norhayati Muksin

Academic year: 2023

Membagikan "MODUL PELATIHAN LANJUTAN ANALIS KEBIJAKAN"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

Dalam upaya memenuhi standar kompetensi tersebut, LAN mengembangkan Modul Pelatihan Analis Kebijakan Tingkat Lanjut sebagai salah satu acuan dasar dalam pembelajaran Pelatihan Analis Kebijakan Tingkat Lanjut. Kami berharap modul yang ada di tangan para analis kebijakan ini dapat membawa manfaat nyata bagi upaya yang kita bangun bersama, yaitu meningkatkan kualitas kebijakan publik di Indonesia.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

DAFTAR

PELATIHANLA

NJUTAN

ANLANJU

Deskripsi Singkat

Modul ini terdiri dari 5 (lima) bab yang akan membantu peserta untuk menulis berdasarkan keahliannya dan menyiapkan saran kebijakan. Topik inti yang dibahas dalam modul ini meliputi komunikasi dalam organisasi, penulisan ilmiah dan praktik kerja analis kebijakan.

Tujuan Pembelajaran

  • PRAKTEK KERJA ANALIS KEBIJAKAN a. Indikator Hasil Belajar
  • PENUTUP a. Simpulan
  • Peranan Penting Komunikasi Dalam Organisasi
  • Proses Komunikasi

Dalam proses komunikasi, komunikator merupakan unsur penting karena ia merupakan sasaran komunikasi dan bertanggung jawab untuk memahami dengan baik pesan yang disampaikan. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi secara keseluruhan).

DAFTAR TABEL MODUL PELATIHAN LANJUTAN

Keenam unsur komunikasi di atas merupakan komponen-komponen yang melengkapi agar suatu proses komunikasi dapat terlaksana. Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikator agar tercipta kesamaan makna antara komunikator dan komunikator.

Hambatan Komunikasi Dalam Organisasi

Hal ini dapat mengakibatkan mereka tidak merespons pesan, menjadikan pesan tidak relevan, atau memberikan respons yang tidak akurat. Pemfilteran yang tidak tepat Saat meneruskan pesan ke orang lain dalam organisasi, pemfilteran biasanya dilakukan dengan memotong atau memperpendek pesan.

Komunikasi Efektif

Jenis Komunikasi Organisasi

Model Komunikasi Dalam Organisasi

Menurut Effendy, pengertian komunikasi vertikal adalah komunikasi yang berlangsung dari atas ke bawah (komunikasi ke bawah) dan dari bawah ke atas (komunikasi ke atas), yaitu komunikasi dari manajer kepada bawahan dan dari bawahan kepada manajer secara timbal balik (dua- lalu lintas jalan). pengumuman). DAFTAR GAMBAR MODUL PELATIHAN LANJUTAN. Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang bersifat horizontal, antara pegawai dengan pegawai, antar pegawai dan sebagainya.” Komunikasi horizontal adalah pengiriman dan penerimaan berita atau informasi antar pejabat yang berbeda dan mempunyai kedudukan yang sama.

Strategi Komunikasi

  • Definisi dan Ruang Lingkup Strategi Komunikasi
  • Faktor Pendukung Strategi Komunikasi
  • Tahapan Strategi Komunikasi
  • Analisa Program/Masalah
  • Analisa Situasi
  • Analisa Khalayak
  • Tujuan Komunikasi
  • Strategi Komunikasi
  • Perencanaan Kegiatan Pengembangan Media
  • Produksi Dan Ujicoba Media
  • Penggunaan Media
  • Monitoring Dan Sistem Pengelolaan Informasi
  • Evaluasi Dan Analisa Masalah

Di antara sekian banyak teori komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli, untuk strategi komunikasi yang memadai adalah teori seorang ilmuwan politik asal Amerika bernama Harold D. Lasswell, yang menyatakan bahwa cara terbaik untuk menjelaskan kegiatan komunikasi atau cara bertindak Komunikasi adalah menjawab pertanyaan 'Siapa mengatakan apa, melalui saluran apa, kepada siapa, dengan pengaruh apa. siapa mengatakan apa dengan cara apa kepada siapa dengan akibat apa)”. Lebih lanjut, strategi komunikasi juga harus memperkirakan dampak komunikasi yang diharapkan, yang dapat berupa: menyebarkan informasi, membujuk, melaksanakan instruksi. Peran komunikator sangat penting dalam strategi komunikasi. Oleh karena itu, strategi komunikasi harus fleksibel agar komunikator sebagai pelaksana dapat segera melaksanakan perubahan jika dalam pelaksanaannya menemui kendala.

Tujuan komunikasi yang ditetapkan oleh program biasanya terlalu besar untuk dimuat dalam media. Media yang dikembangkan tidak akan ada gunanya apabila tidak digunakan sesuai dengan tujuan pengembangan dan strategi komunikasi yang dikembangkan. Oleh karena itu, program harus merancang panduan penggunaan media untuk memastikan terlaksananya strategi komunikasi dan tampilan komunikasi menggunakan media itu sendiri.

Kegiatan komunikasi yang dilakukan sesuai dengan strategi komunikasi yang dikembangkan belum tentu dapat mencapai tujuan komunikasi yang telah ditetapkan. Untuk menjamin tercapainya tujuan komunikasi, Program harus memantau kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan terus mengamati perubahan-perubahan yang terjadi.

Gambar 2.6 Tindakan Komunikasi
Gambar 2.6 Tindakan Komunikasi

Latihan

Dalam hal ini, pertanyaan evaluasi biasanya ditujukan untuk mengetahui apakah kelompok sasaran/audiens telah terjangkau oleh program; apakah ada perubahan pada kelompok sasaran/audiens (pengetahuan, sikap atau perilaku); Tentu saja, program tersebut tidak mungkin menyelesaikan seluruh permasalahan yang terdapat pada suatu kelompok sasaran di suatu wilayah sekaligus.

Rangkuman

Indikator Hasil Pembelajaran

Hasil Kegiatan Analis Kebijakan

Kegiatan menulis merupakan suatu proses pembelajaran yang melibatkan kegiatan menyusun gagasan secara sistematis dan mengungkapkannya dalam bentuk tulisan. Karya ilmiah adalah suatu bentuk kegiatan menulis yang menyajikan gagasan, uraian, atau pemecahan secara sistematis, obyektif, dan jujur, serta bahasanya baku dan didukung oleh fakta, teori, atau bukti empiris. Tujuan karya ilmiah adalah menyajikan hasil penelitian seorang penulis atau peneliti untuk menginformasikan sesuatu.

Oleh karena itu, suatu karya ilmiah biasanya memunculkan tema-tema baru (nyata), yang belum pernah dibahas oleh siapa pun, dan kalaupun dijadikan bahan kajian, bertujuan untuk mengembangkan tema-tema sebelumnya. Hasil kajian atau penelitian kebijakan publik yang diwujudkan dalam bentuk karya ilmiah saat ini semakin berkembang dan memperkaya khasanah keilmuan. Dengan berkembangnya teknologi informasi, hasil-hasil kajian atau penelitian kebijakan publik dapat lebih mudah diakses sehingga karya tulis di bidang kebijakan publik terus berkembang.

Perkembangan permasalahan publik dan kebijakan publik juga menjadikan perkembangan ilmu kebijakan publik semakin banyak. Karya Tulis Ilmiah (STI) Analis Kebijakan merupakan artikel baik cetak maupun non cetak yang ditulis oleh perseorangan atau.

Karya Tulis Ilmiah Analis Kebijakan

  • Definisi dan Ruang Lingkup
  • Contoh lic rief
    • Internasional
    • Nasional
  • Policy Paper
    • Definisi dan Ruang Lingkup
  • Makalah
    • Definisi dan Ruang Lingkup
    • Kegunaan Makalah
    • Menyusun Makalah
  • Artikel Kebijakan
    • Menyusun Artikel Kebijakan

Ringkasan kebijakan harus diserahkan pada waktu yang tepat ketika informasi yang terkandung di dalamnya paling dibutuhkan dalam proses kebijakan. Ringkasan kebijakan disusun untuk mendukung pengambil kebijakan (decision maker) berdasarkan informasi yang relevan (berdasarkan bukti yang diinformasikan) dan ditujukan kepada organisasi terkait (yang mempunyai kewenangan untuk membuat kebijakan/pengambilan keputusan). Selain alasan di atas, kebijakan berbentuk pendek banyak digunakan dalam menyampaikan rekomendasi kebijakan karena memiliki beberapa keunggulan.

Penting juga untuk memahami siapa audiensnya karena ringkasan kebijakan ditujukan untuk pembuat kebijakan dan praktisi, bukan untuk masyarakat umum atau akademisi. Penyusunan policy brief tidak hanya memerlukan kemampuan menulis, apalagi jika dilakukan oleh seorang analis kebijakan. Menggunakan kekuatan persuasi, artinya meyakinkan pembaca bahwa kebijakan tersebut merupakan rekomendasi yang baik terhadap permasalahan yang diangkat.

Surat kebijakan harus dapat menggambarkan urgensi situasi/masalah yang diangkat/ditulis, sehingga isu yang diangkat sesuai dengan keadaan pada saat itu dan harus segera dicarikan penyelesaiannya. Penyusunan surat kebijakan yang baik juga disarankan oleh Pusat Pengembangan Analis Kebijakan, dengan memperhatikan hal-hal antara lain sebagai berikut. Bedanya dengan policy letter, policy paper lebih bersifat akademis dan sangat dibutuhkan di kalangan keilmuan yang sangat mementingkan logika dan argumentasi akademis.

Pada dasarnya penggunaannya hampir sama dengan policy brief, perbedaannya terletak pada format penulisannya yang tidak sesingkat policy brief.

Tabel 3.1 Jenis dan Perbedaan antara Policy Brief,
Tabel 3.1 Jenis dan Perbedaan antara Policy Brief,

Etika dan Publikasi KTI

Penulis harus menjunjung tinggi nilai kejujuran dan menghindari upaya plagiarisme dan pemalsuan informasi, yang dapat berdampak negatif baik terhadap keberadaan analis kebijakan itu sendiri maupun ilmu pengetahuan. Rujukan pada isi artikel mengacu pada unsur-unsur dalam daftar pustaka dengan menuliskan nama belakang penulis diikuti tanggal penerbitan dalam tanda kurung. Daftar pustaka tidak dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan jenis perpustakaannya, misalnya buku, majalah dan lain sebagainya.

Apabila penulis ditulis, maka nama belakang ditulis terlebih dahulu, kemudian nama depan ditulis hanya dengan huruf awal saja dan tidak perlu menggunakan tanda koma antara nama belakang dan nama depan. Sistem penulisan daftar pustaka dengan gaya sitasi Chicago adalah Penulis (diawali dengan nama belakang). Berbagai hasil kegiatan analis kebijakan yang dituangkan dalam penulisan ilmiah bagi analis kebijakan terdiri dari policy brief, policy paper, policy paper dan policy article.

CTI bagi analis kebijakan penting karena salah satu peran AK adalah memiliki kemampuan menulis dalam bentuk karya ilmiah sebagai sarana menyampaikan pengetahuan hasil analisisnya dalam masalah kebijakan kepada pembaca pada umumnya dan pengambil keputusan pada khususnya. untuk menyampaikan. Dengan memberikan penjelasan mengenai keempat jenis CTI tersebut, diharapkan para analis kebijakan akan menghasilkan sebuah karya ilmiah yang dapat dijadikan referensi bagi pembaca atau pengambil keputusan.

Latihan

Agar hasil tulisan kami dapat dibaca oleh orang lain dan dijadikan referensi atau rujukan bagi pembaca, ada berbagai teknik penerbitan yang dapat digunakan, silakan disebutkan.

Indikator Hasil Belajar

Konsep Dasar Pelaksanaan Magang

Tujuan Magang

Ruang Lingkup Magang 1. Syarat magang

  • Mekanisme magang
  • Lokus dan fokus magang
  • Mentor dan Coach magang
  • Output magang analis kebijakan dan bobot penilaian Output dari magang adalah
  • Durasi pelatihan praktek kerja analis kebijakan

Pembina adalah seorang fasilitator yang bertugas membimbing peserta diklat pada saat pelaksanaan praktek kerja/magang. Output magang analis kebijakan dan bobot penilaian Output dari magang adalah: Output dari magang adalah. Laporan pelaksanaan magang merupakan laporan yang merangkum hasil kegiatan yang dilakukan oleh analis kebijakan selama magang.

Pelatihan analis praktik ini dilaksanakan terhadap 60 JP dengan jangka waktu OJT selama 3 bulan. Untuk memperjelas tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh peserta pelatihan, maka rangkaian pelaksanaan pelatihan magang analis kebijakan adalah sebagai berikut. Pelatihan kerja adalah proses terorganisir untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan kompetensi analitis dan kebijakan analis kebijakan.

Sehubungan dengan pelatihan tersebut, OJT merupakan pelatihan dimana analis kebijakan akan ditempatkan pada kondisi kerja sebenarnya, di bawah bimbingan dan pengawasan atasan langsung di tempat analis kebijakan bekerja. OJT dilaksanakan dalam kurun waktu 3 bulan, dalam kurun waktu tersebut analis kebijakan selain mengamati bagaimana isu-isu kebijakan dibahas dalam suatu organisasi juga harus menyiapkan laporan magang dan policy paper yang akan dipresentasikan dan diuji pada saat itu. akhir pelatihan pada periode ini Setiap analis kebijakan mendapat satu kesempatan untuk melakukan pembinaan di kelas.

10 JP Coaching

OJT (3 bulan)

Pada tahap ini, peserta pelatihan akan dievaluasi melalui presentasi dokumen kebijakan yang dibuat selama periode OJT. Evaluasi terhadap dokumen kebijakan akan dilihat dari analisis/kejelasan argumentasi, kesesuaian isi dan penyusunan bahasa.

30 JP Paparan dan evaluasi

Membuat Proposal Magang

Proposal magang merupakan rencana kerja yang memuat seluruh unsur rencana pokok kegiatan magang dan juga informasi yang cukup bagi pembaca untuk mengevaluasi kegiatan magang yang dilaksanakan. Dalam konteks ini, proposal magang yang dimaksud adalah dokumen rencana kegiatan magang dan rencana fokus (kebutuhan data dan informasi).

Sistematika Proposal Magang

Laporan Magang

  • Sistematika Laporan Kegiatan Magang

ANALISIS AWAL Deskripsi lokasi magang

Untuk memudahkan penyusunan policy paper, berikut adalah sistematika yang dapat dijadikan acuan oleh para analis kebijakan, atau dapat merujuk pada pembahasan sebelumnya pada Bab III Penulisan Ilmiah.

PENUTUP

Peraturan Bersama Kepala LAN dan Kepala BKN No. 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 45 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Analis Politik dan Angka Kredit . Peraturan Kepala LIPI Nomor 04/E/2012 tentang Pedoman Perkalan Penulisan Ilmiah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Penilaian Mutu Hasil Kegiatan. Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang dilakukan dari manajer kepada bawahan, dan sebaliknya dari bawahan kepada manajer.

Komunikasi diagonal adalah komunikasi yang terjadi antara satu pihak dengan pihak lain yang kedudukannya berbeda, dimana kedua pihak tidak berada pada jalur struktural yang sama. Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah suatu tulisan baik cetak maupun non-cetak yang ditulis oleh seseorang atau kelompok dan dikumpulkan secara sistematis serta menawarkan solusi tertentu terhadap kondisi permasalahan tertentu.

Gambar

Gambar 2.2 Model Proses Komunikasi
Gambar 2.6 Tindakan Komunikasi
Gambar 2.1 Unsur-unsur dalam Komunikasi ..........................................13 Gambar 2.2 Model Proses Komunikasi  .....................................................17 Gambar 2.3 Model Komunikasi Vertikal  .........................................
Tabel 3.1 Jenis dan Perbedaan antara Policy Brief,
+7

Referensi

Dokumen terkait