• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PETUNJUK PRAKTIKUM BIOPROSPEKSI KELAUTAN

N/A
N/A
Shayla Laura

Academic year: 2023

Membagikan "MODUL PETUNJUK PRAKTIKUM BIOPROSPEKSI KELAUTAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL PETUNJUK PRAKTIKUM

BIOPROSPEKSI KELAUTAN

Oleh :

Tim Penyusun Modul Praktikum Bioprospeksi Kelautan 2023

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

2023

Modul Petunjuk Praktikum Eksplorasi Bahan Bioaktif Laut

(2)

Tim Penyusun Modul Petunjuk Praktikum Eksplorasi Bahan Bioaktif Laut Program Studi Ilmu Kelautan :

1. Prof. Dr. Ir. Delianis Pringgenies, M. Sc 2. Dr. Dra. Wilis Ari Setyati, M.Si.

3. Dr. Ir. Ita Widowati, DEA.

4. Sri Sedjati Ir., M.Si.

5. Amila Nuskiya

6. Shayla Laura Brery Girsang

(3)

MODUL III

OLAHAN RUMPUT LAUT: BAKSO RUMPUT LAUT

A. Tujuan

1. Mengetahui pemanfaatan rumput laut dalam dunia pangan.

2. Mengetahui cara pembuatan bakso dari rumput laut.

3. Mengetahui jenis rumput laut yang digunakan dalam pembuatan bakso.

B. Kemampuan Akhir Pembelajaran

Mahasiswa mampu memahami informasi dasar mengenai pengelolaan rumput laut sebagai bahan pangan serta dapat membuat bakso dari rumput laut dengan prosedur yang benar.

C. Landasan Teori

Rumput laut merupakan makroalga yang kaya akan nutrisi. Hal ini menyebabkan rumput laut banyak dimanfaatkan dalam dunia kesehatan. Rumput laut mengandung polisakarida yang berperan dalam menurunkan kadar lipid di dalam darah dan tingkat kolestrol serta dapat memperlancar sistem pencernaan. Selain itu, polisakarida pada rumput laut memiliki aktivitas biologis seperti antitrombotik, antikoagulan, antikanker, antiproliferative, antivirus, dan antiinflamatori. Kandungan dalam rumput laut aman untuk dikonsumsi, sehingga sangat cocok untuk dijadikan sebagai olahan bakso rumput laut (Syarif dan Suwarny, 2021).

Pengembangan produk bakso dengan penambahan rumput laut telah banyak dikembangkan karena dapat meningkatkan nilai gizi dari bakso. Bakso merupakan salah satu jenis makanan yang populer di Indonesia. Bakso terdiri dari bola-bola daging yang biasanya terbuat dari campuran daging sapi giling, tepung tapioka, bawang putih, dan bumbu-bumbu lainnya. Bola daging ini biasanya direbus dalam kuah kaldu yang kaya rasa, dan disajikan dengan tambahan mie, tahu, pangsit, sayuran, dan bumbu seperti kecap, saus cabai, atau sambal. Jenis rumput laut yang biasa digunakan dalam pembuatan bakso adalah Kappaphycus alvarezii. Rumput laut jenis ini mengandung

(4)

asam askorbat yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan yaitu dapat mencegah kanker dan penyempitan pembuluh darah. Rumput laut Kappaphycus alvarezii memiliki komposisi makro protein 4,3%, lemak 2,1%, karbohidrat 90,9%, serat pangan total 83,2%, abu 2,7%, dan karagenan 65,7% (Anggraeni et al., 2020).

D. Alat dan Bahan 1.

Alat

- Panci - Mangkuk - Sendok

- Cooper blender - Kompor Gas 2. Bahan

- 500 gr daging ayam - 200 gr tepung tapioka - Karagenan 2 sendok makan - 250 gr rumput laut

- 1sdt lada bubuk - Garam secukupnya - 4 siung bawang putih - Es batu secukupnya - Baking soda

E. Prosedur Pelaksanaan

1. Haluskan rumput laut menggunakan cooper, hingga membentuk bulir-bulir (tidak terlalu halus) dan disisihkan ke dalam mangkuk.

2. Kemudian haluskan daging dan es batu menggunakan Cooper Blender, setelah halus tambahkan bawang putih yang sudah dihaluskan, merica, baking soda, garam, tepung tapioka dan tepung karagenan.

(5)

3. Setelah bahan tercampur rata, tambahkan rumput laut yang telah dihaluskan dan aduk Kembali hingga rata.

4. Bentuk adonan menjadi bulat.

5. Rebus adonan dalam air mendidih selama 15 menit, kemudian angkat dan tiriskan

6. Bakso siap disajikan

Referensi

Anggraeni, F. N., Lilis S. dan Wendry S. P. 2020. Pengaruh Penambahan Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Pada Pembuatan Bakso Puyuh Terhadap Sifat Fisik Dan Akseptabilitas. Jurnal Teknologi Hasil Perikanan., 1(2): 55-66.

Syarif, S. dan Suwarny. 2021. PKM Pembuatan Bakso dengan Bahan Dasar Rumput Laut dalam Peningkatan Kesehatan dan Pendapatan Di Masa Pandemi Covid- 19. Jurnal Pengabdian Saintek Mandala Waluya., 1(2): 46-50.

Referensi

Dokumen terkait