PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penelitian Ria Hardiyanti (2014), dengan judul penelitian “Pengaruh Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa” tahun ajaran 2014/2015. “Efektivitas Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) pada Siswa Kelas VII.B SMP Negeri 4 Takalar”. Efektivitas Pendekatan Realistic Mathematics (PMR) yang diterapkan dalam pembelajaran matematika terlihat dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahmatiah (2017) yang berjudul: Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui Penerapan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) di Kelas VIII Siswa SMP Unismuh Makassar.
Selain itu terlihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Krisdaning (2013), dengan judul penelitian “Penerapan Realistic Mathematics Education (PMR) dalam upaya meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Manjung Kabupaten Klaten". Selain itu juga dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ria Hardiyanti (2014), dengan judul penelitian “Dampak Pendekatan Realistis Pendidikan Matematika (RME) Terhadap Kreatifitas Berdasarkan uraian tersebut, penulis berinisiatif untuk mengadakan penelitian dengan judul “Efektivitas pembelajaran matematika melalui penerapan pendekatan realistik matematika (PMR) pada siswa kelas VII.5 Siswa SMP Negeri 26 Makassar”.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Hasil belajar matematika siswa kelas VII.5 SMP Negeri 26 Makassar melalui penerapan Pendekatan Realistis Matematika (PMR). Aktivitas siswa kelas VII.5 SMP Negeri 26 Makassar saat mengikuti pembelajaran matematika dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematics (PMR). Respon siswa kelas VII.5 SMP Negeri 26 Makassar terhadap pembelajaran matematika dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematics (PMR).
Manfaat Penelitian
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS
Kajian Pustaka
Indikator efektivitas pembelajaran matematika ditinjau dari tiga aspek, yaitu: 1) Hasil belajar siswa. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi setelah melaksanakan serangkaian kegiatan belajar mengajar. Data hasil belajar siswa diperlukan untuk memperoleh informasi mengenai kemampuan siswa dalam memahami isi pelajaran atau untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Data nilai atau hasil belajar siswa diperoleh melalui tes yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai berupa pre-test dan tes yang diberikan setelah pembelajaran. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dilihat dari hasil tes belajar sebelum dan sesudah penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education menggunakan normalized gain score. Hasil belajar siswa dikatakan efektif apabila rata-rata gain ternormalisasi siswa berada pada kategori sedang atau ≥ 0,3.
Pendekatan Matematika Realistik
Pendidikan Matematika Realistik telah dilaksanakan di Indonesia dengan nama Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) sejak tahun 2001. Pendekatan matematika realistik merupakan pendekatan pembelajaran matematika yang dikembangkan oleh Institut Freudenthal di Belanda. Pendekatan Realis Matematika mengacu pada pemikiran Freudenthal yang mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan dengan kenyataan dan matematika adalah aktivitas manusia.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pendekatan Matematika Realistik adalah suatu pendekatan pengajaran matematika yang menghubungkan matematika dengan kenyataan dan aktivitas manusia, dimana siswa diberi kesempatan untuk menemukan kembali ide dan konsep matematika. Tidak mudah untuk mengubah pandangan dasar tentang suatu hal yang berbeda, misalnya mengenai siswa, guru dan peran sosial atau masalah kontekstual, sedangkan perubahan tersebut merupakan syarat untuk menerapkan Pendekatan Realis Matematika. Menemukan soal kontekstual yang memenuhi syarat pembelajaran matematika realistik tidak selalu mudah untuk setiap topik matematika yang harus dipelajari siswa, apalagi jika soal tersebut harus diselesaikan dengan cara yang berbeda.
Penelitian Relevan
Efektivitas Pembelajaran Matematika Melalui Penerapan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) pada Siswa Kelas VIII SMP Unismuh Makassar. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika siswa Kelas VIII SMP Unismuh Makassar meningkat melalui penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME). Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X TKJ SMK YPKK Limbung Kabupaten Gowa yang berjumlah 25 orang.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika melalui Pendekatan Matematika Realistik efektif diterapkan pada siswa kelas X TKJ SMK YPKK Limbung Kabupaten Gowa. Dari hasil analisis data dan pembahasan, pembelajaran matematika melalui penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) efektif pada siswa kelas VII.B SMP Negeri 4 Takalar karena telah memenuhi indikator efektivitas pembelajaran yang ditetapkan yaitu hasil belajar siswa. hasil, aktivitas siswa, pelaksanaan pembelajaran dan reaksi siswa terhadap pembelajaran. Penelitian yang dilakukan Evendy menyimpulkan penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lainea.
Kerangka Pikir
Berdasarkan teori pendukung yang telah diuraikan, bahwa dengan menerapkan pendekatan matematika realistik pembelajaran terlaksana dengan baik, pembelajaran matematika siswa tuntas (klasik tuntas), aktivitas siswa sesuai yang diinginkan (baik), dan reaksi siswa terhadap pembelajaran baik. positif.
Hipotesis Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Satuan Eksperimen
- Definisi Operasional Variabel
- Prosedur Penelitian
- Instrumen Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Hasil observasi mengenai keterlaksanaan pembelajaran matematika melalui penerapan pendekatan matematika realistik pada siswa kelas VII.5 SMP Negeri 26 Makassar disajikan pada Tabel 4.1 di bawah ini. Tujuannya untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas VII.5 SMP Negeri 26 Makassar setelah diterapkan pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran matematika. Setelah menerapkan pendekatan realis matematis dalam pembelajaran matematika, apakah sudah menjadikan Anda siswa aktif?
Pembelajaran melalui penerapan pendekatan matematika realistik pada siswa kelas VII SMP Negeri 26 Makassar memperoleh respon dengan persentase rata-rata sebesar 80,3%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan matematika realistik efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika siswa kelas VII.5 di SMP Negeri 26 Makassar. Hasil analisis data deskriptif menggunakan SPSS 16.0 pada kelas VII.5 SMP Negeri 26 Makassar melalui penerapan Pendekatan Realistic Mathematics (PMR).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan karakteristik peneliti sebelum dan sesudah pembelajaran matematika menggunakan pendekatan matematika realistik (PMR), pelaksanaan pembelajaran menurut pendekatan matematika realistis (PMR), aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan reaksi siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan pendekatan matematika realistik (PMR) pada siswa kelas VII.5 SMP Negeri 26 Makassar. Aspek yang diamati dalam pelaksanaan pembelajaran matematika melalui pendekatan matematika realistik pada siswa kelas VII.5 SMP Negeri 26 Makassar meliputi beberapa aspek dengan memenuhi. Sumber: Hasil pengolahan data Lampiran D) Berdasarkan tabel 4.1 di atas, rata-rata kinerja pembelajaran menggunakan pendekatan matematika realistik adalah 3,63 dari skor ideal 4 (berkategori baik).
Pada Tabel 4.3 di atas terlihat bahwa dari 30 siswa kelas VII.5 SMP Negeri 26 Makassar sebelum diterapkan pendekatan matematika realistik, 30 siswa (100%) mendapat nilai kategori kurang, 0 siswa (0%) mendapat nilai dalam kategori cukup Tidak ada siswa yang memperoleh nilai dalam kategori baik (0%) dan tidak ada siswa yang memperoleh nilai dalam kategori sangat baik. Setelah mengkonversikan rerata skor hasil belajar siswa sebesar 46,73 ke dalam 4 kategori di atas, maka rerata skor hasil belajar matematika siswa kelas VII.5 SMP Negeri 26 Makassar sebelum diajar menggunakan pendekatan matematika realistik tergolong rendah. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas VII.5 SMP Negeri 26 Makassar sebelum diterapkan pendekatan matematika realistik belum memenuhi indikator ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu ≥ 80 % dan diklasifikasikan sebagai miskin.
Setelah mengkonversi rata-rata skor hasil belajar siswa sebesar 85,13 ke dalam 4 kategori diatas, maka rata-rata skor hasil belajar matematika siswa kelas VII.5 SMP Negeri 26 Makassar setelah diajar melalui penerapan pendekatan matematika realistik berada pada kategori tinggi. kategori. Apabila Tabel 4.7 dihubungkan dengan indikator ketuntasan hasil belajar siswa maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas VII.5 SMP Negeri 26 Makassar setelah diterapkan pendekatan matematika realistik terpenuhi. indikator klasik ketuntasan hasil belajar ≥ 80% dan tergolong baik. Hasil observasi pembelajaran melalui penerapan pendekatan matematika realistik pada siswa kelas VII.5 SMP Negeri 26 Makassar pada setiap pertemuan terangkum pada Tabel 4.9 berikut ini.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa kelas VII.5 SMP Negeri 26 Makassar dalam pembelajaran matematika melalui penerapan pendekatan matematika realistik dikatakan efektif karena memenuhi kriteria aktivitas klasik siswa yaitu ≥ 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Masih ingatkah Anda dengan materi yang diajarkan dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan matematika realistik? Sumber: Hasil pengolahan data Lampiran D) Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa secara umum rata-rata siswa kelas VII.5 SMP Negeri 26 Makassar memberikan respon positif terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan matematika realistik, dimana rata-rata persentasenya adalah jawaban siswa sebesar 80,3%.
Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor hasil belajar siswa setelah pembelajaran melalui penerapan pendekatan matematika realistik telah memenuhi kriteria keefektifan.
Pembahasan Hasil Penelitian
Melalui LKPD yang disebarkan, siswa mendiskusikan permasalahan kontekstual secara berkelompok dan dapat mengidentifikasi bentuk-bentuk aljabar berdasarkan pemahaman yang benar. Jika siswa belum berani bertanya, guru membimbingnya untuk bertanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi aljabar. Melalui LKPD yang disebarkan, siswa mendiskusikan permasalahan kontekstual secara berkelompok dan dapat memahami penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar sesuai pemahaman yang benar.
Melalui LKPD yang disebarkan, siswa dapat memahami dengan benar penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. Melalui LKPD yang disebar, siswa mendiskusikan permasalahan kontekstual secara berkelompok dan dapat memahami perkalian aljabar dengan benar sesuai pemahamannya. Melalui LKPD yang disebarkan, siswa mendiskusikan permasalahan kontekstual secara berkelompok dan dapat memahami pembagian bentuk aljabar sesuai pemahaman yang benar.
PENUTUP
Kesimpulan
Keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik berada pada kategori baik dengan skor rata-rata sebesar 3,63 dari skor ideal sebesar 4. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa sebelum pembelajaran menggunakan pendekatan matematika realistis adalah berada pada kategori rendah, terlihat dari 30 atau 100% siswa yang tidak mencapai KKM. Sedangkan setelah diterapkan pendekatan matematika realistik termasuk dalam kategori baik, dimana terdapat 28 siswa (93,33%) yang mencapai KKM dan 2 siswa (6,67%) yang tidak mencapai KMM.
Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa setelah pembelajaran pendekatan matematika realistik berada diatas nilai KKM dimana thitung=6,805>ttabel=1,69 atau H1 diterima, sedangkan ketuntasan pendidikan matematika siswa setelah pembelajaran menggunakan pendekatan matematika realistik memenuhi kriteria ketuntasan klasikal atau H1 diterima dengan nilai zhitung = 1,88 > ztabel = 1,64. Rata-rata persentase aktivitas siswa dari pertemuan pertama sampai pertemuan keempat memenuhi kriteria aktif, yaitu 89,4% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, dengan kriteria aktif minimal mencapai 75%. Hal ini menunjukkan aktivitas positif siswa setelah penerapan pendekatan matematika realistik secara umum masuk dalam kategori aktif pada pertemuan pertama sampai pertemuan keempat.
Hasil analisis deskriptif dan inferensial menunjukkan bahwa keempat indikator efektivitas terpenuhi, sehingga dikatakan pembelajaran efektif.
Saran