UJIAN AKHIR SEMESTER TUGAS BEDAH JURNAL
(Sebagai Syarat Ujian Akhir Semester Matakuliah Aplikasi Komputer)
Dibuat Oleh:
Muh Fadil Ardiansyah (2013201043)
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS PEJUANG REPUBLIK INDONESIA
MAKASSAR
2023
REVIEW JURNAL APLIKASI KOMPUTER I. JURNAL 1
Judul
Perkembangan Internet of Think (IoT) dan Instalasi Komputer Terhadap Perkembangan Kota Pintar di Ibukota DKI Jakarta
Jurnal Jurnal Komputer
Volume & Halaman Volume 5, No. 1 & Halaman 88 - 93
Tahun 2021
Penulis Muita Subani, Idrus Ramadhan, Sumarno, Arman Syah Putra
Reviewer Muh Fadil Ardiansyah
Tanggal 20 Juli 2023
Informasi Penelitian Jurnal yang direview membahas tentang pengembangan kota pintar di DKI Jakarta, dengan fokus pada implementasi Internet of Things (IoT) dan teknologi komputer. Studi ini mengeksplorasi berbagai sistem, seperti tiket elektronik untuk sepeda motor, dan memberikan data dan saran untuk pengembangan sistem di masa depan. Konsep kota pintar bertujuan untuk meningkatkan aktivitas sehari-hari dan memberikan kemudahan bagi masyarakat.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara Internet of Things (IoT) dengan instalasi computer serta
perkembangan sebuah kota pintar yaitu DKI Jakarta.
Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini masyarakat yang berlokasi pada area kota pintar.
Metode Penelitian Metodologi Waterfall digunakan dalam proses penelitian untuk menganalisis, mempelajari, dan menguji temuan. Komponen utama kota pintar, termasuk infrastruktur, manajemen, regulasi, dan partisipasi warga dibahas. Integrasi konektivitas internet dan teknologi komputer canggih ditekankan sebagai hal yang penting untuk pengembangan kota pintar.
Hasil Penelitian Mengacu pada penelitian yang dilakukan, terdapat 4 komponen utama yang telah dianalisis yaitu Infrastruktur, Pengelolaan, Regulasi, dan Citizen. Berdasarkan hasil analisis tersebut keempat komponen utama sangat efisien dilihat dari kebutuhan kota Jakarta dalam pengimplementasian kota pintar tersebut.
Mengacu pada keempat komponen tersebut terdapat 3 poin penjabaran yang mendukung aspek tersebut:
1. Kota Pintar dituntut memiliki sistem yang beraga atau bervariasi guna membantu membangun konsep kota tersebut lebih terbarukan baik sistem ataupun masyarakat yang terkait
2. Internet menjadi sebuah media penghubung semua sistem di kota pintar dimana internet ini sangat penting guna mendukung tercipta nya sistem yang hebat
3. Komputer menjadi alat perantara dalam berkembang nya sistem.
Pada 3 aspek ini dapat mendukung 4 komponen terkait untuk mewujudkan kota pintar yang memiliki sistem yang hebat.
Kekuatan Penelitian Penelitian ini menyoroti manfaat potensial IoT dalam kota pintar, termasuk pembayaran virtual, lampu jalan pintar, dan pemantauan kesehatan.
Kemajuan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi energi, kenyamanan, dan kualitas hidup bagi penduduk.
Selain itu, fokus penelitian yang dilakukan oleh peneliti sangat sesuai dengan kondisi sekarang dimana Internet ataupun komputer menjadi jantung dalam perkembangan Kota Pintar.
Kelemahan Penelitian Penelitian ini juga mengakui terdapat tantangan seperti kekhawatiran privasi, gangguan sistem, dan kerentanan keamanan cyber yang perlu diatasi dalam penelitian tersebut, selain itu.
Penelitian ini masih belum melakukan Analisa terhadap penggabungan sistem yang ada di komputer dengan jaringan 5G sehingga yang baru dilakukan analisis ialah jaringan 2G - 4G.
Simpulan Sebagai kesimpulan, jurnal ini menyoroti peran penting IoT dan superkomputer dalam mewujudkan kota pintar. Jurnal ini menyarankan bahwa penelitian di masa depan dapat mengeksplorasi integrasi jaringan 5G dalam sistem ini. Secara keseluruhan, makalah ini memberikan wawasan berharga tentang pengembangan kota pintar dan tantangan serta peluang yang terkait dengan implementasi IoT.
II. JURNAL 2
Judul
Analisa Perkembangan Digital Forensik dalam Penyelidikan Cybercrime di Indonesia (Systematic review)
Jurnal Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Volume & Halaman Volume 9, No. 1 & Halaman 186 - 192
Tahun 2019
Penulis Nur Iman, Aris Susanto, Rahmat Inggi
Reviewer Muh Fadil Ardiansyah
Tanggal 20 Juli 2023
Informasi Penelitian Jurnal yang sedang di-review membahas tentang perkembangan forensik digital dalam penyelidikan cybercrime di Indonesia. Penulis melakukan tinjauan sistematis menggunakan tiga database untuk mengidentifikasi dan menganalisis subtopik forensik digital.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menyoroti perkembangan penerapan forensik digital di Indonesia, khususnya dalam penanganan kasus cybercrime.
Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini ialah sumber website jurnal terkait digital forensik yang sesuai yaitu Garba Rujukan Digital, Science and Technology Index, RAMA Repository.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam proses penelitian ini dilakukan secara sistematis melalui
peninjau atau biasa disebut (systematic review) dengan memilih dan menentukan daftar jurnal yang terkait dengan digital forensik.
Hasil Penelitian Mengacu pada penelitian yang dilakukan, terdapat kejahatan yang paling umum ditangani adalah live forensic, network forensic, dan mobile forensic. Jurnal ini menyimpulkan bahwa perkembangan forensik digital di Indonesia lebih fokus pada area-area tersebut daripada computer forensic dan database forensic.
Kekuatan Penelitian kekuatan dalam penelitian ialah obyek penelitian yang cukup akurat yaitu beberapa sumber artikel jurnal yang terkait digital forensik. Selain itu, Penulis menemukan bahwa penelitian tentang topik ini masih terbatas, sehingga menjadi keuntungan penulis dalam meneliti permasalahan yang belum pernah di-publish sehingga para pembaca aware dalam kasus ini di Indonesia.
Kelemahan Penelitian Penelitian ini juga mengakui terdapat tantangan seperti kekhawatiran penanganan kasus Computer Forensic dan Database Forensic sangat sedikit yang membahas tentang dua topik tersebut.
Diharapkan agar dapat menambah sumber database yang lebih banyak dan besar agar dapat mengetahui perkembangan digital forensic.
Simpulan Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan wawasan tentang perkembangan forensik digital
di Indonesia, khususnya dalam konteks penyelidikan cybercrime. Jurnal ini menyoroti area-area fokus, seperti live forensic, network forensic, dan mobile forensic, sambil juga menunjukkan penelitian yang terbatas tentang computer forensic dan database forensic. Jurnal ini menyarankan perlunya penelitian lebih lanjut dan pendirian database yang luas untuk meningkatkan pemahaman tentang forensik digital di Indonesia.
LAMPIRAN
(Jurnal-Jurnal Terkait Komputer dan Cybercrime)
Perkembangan Internet of Think (IOT) dan Instalasi Komputer Terhadap Perkembangan Kota Pintar di Ibukota Dki Jakarta
Muita Subani1, Idrus Ramadhan2, Sumarno3, Arman Syah Putra4
123AMIK Al Muslim, 4STMIK Insan Pembangunan
123AMIK Al Muslim Jl. Raya Setu, Kp. Bahagia, Bekasi, Jawa Barat 17510
4STMIK Insan Pembangunan Jl. Raya Serang No.Km. 10, Tangerang, Banten 15810 [email protected]1, [email protected]2, [email protected]3,
Intisari- Penelitian ini membahas tentang Internet Of Think (IoT) dan instalasi computer pada perkembangan sebuah kota pintar, kota pintar yang akan di teliti adalah ibukota DKI Jakarta, dengan perkembangan kota pintar di Jakarta akan sangat membantu masyarakat dalam kegiatan nya sehari-hari, pada penelitan ini penulis meneliti dengan menggunakan studi keperpuatakaan dan studi lapangan dengan melihat secara langsung di lapangan, contoh dari pengembangan sistem yang ada adalah sistem tilang elektronik pada kendaraan bermotor roda 2, hasil dari penelitian ini adalah sebuah hasil data dan usulan yang akan di usulkan dalam perkembangan sistem yang akan di buat, deharapkan akan bisa membantu perkembangan sistem yang akan di buat nanti kedepan nya.
Kata Kunci : Kota Pintar, DKI Jakarta, Internet of Think (IoT), sistem.
Abstract- This study discusses the Internet Of Think (IoT) and computer installation in the development of a smart city, a smart city that will be examined is the capital of DKI Jakarta, with the development of smart cities in Jakarta will greatly help the community in their daily activities, in this research the author examines by using the study of literature and field studies by looking directly in the field, an example of the development of an existing system is an electronic ticketing system on 2-wheeled motor vehicles, the results of this study are the results of data and proposals that will be proposed in the development of a system that will be made, hopefully it will be able to help the development of the system that will be made later in the future.
Keywords: Smart Cities, DKI Jakarta, Internet of Think (IoT), systems.
1. PENDAHULUAN
Konsep kota pintar sudah menjadi impian yang ingin di capai oleh banyak kota-kota besar di indonesia, konsep kota pintar mulai merambah sedikit demi sedikit. Di jakarta Sudah mulai menuju kota pintar karena Jakarta perlahan menuju pasti mulai menerapkan banyak sistem di kota Jakarta, dengan berbagai fasilitas aplikasi-aplikasi modern yang tercipta dan dapat kita dapatkan dengan mudah melalui playstore (Putra, 2020). Bahkan melalui pengalam pribadi
sebagai pengguna fasilitas konsep kota pintar yang ada di jakarta sendiri saya beserta beberapa teman belum lama ini tepatnya minggu, 10 november 2019. Menggunakan fasilitas pendaftaran online untuk membuat kartu perpustakaan online, dengan sistem yang ada. Dengan mengisi formulir pendaftaran dari jauh-jauh hari kita dapat mnyesuaikan jadwal saat akan mencetak kartu juga lebih efisien (Prabowo, Hendradi,
& Pujiarto, 2019). Karena hanya dengan verifikasi nomor antrian pendaftaran online di komputer yang telah di sediakan dan
88 Jurnal IKRA-ITH Informatika Vol 5 No 1 Maret 2021
mengeprint bukti pendaftaran online lalu menunjukan bukti pendaftaran online kepada petugas. tidak perlu waktu lama hanya dalam hitungan menit bahkan pengambilan foto di lakukan dalam hitungan detik. Penerapan dalam pembayaran pajak yang dapat kita lakukan secara elektronik yaitu dengan menggunakan aplikasi DJP online. Hanya dalam genggaman seorang wajib pajak dapat melakukan pembayaran pajak dalam hitungan menit, seperti yang kita ketahui sebelumnya pembayaran pajak yang di lakukan wajib pajak secara manual sebelum adanya penerapan sistem DJP online sangat tidak efisien. Dan bukan hanya itu baru-baru ini bahkan pembayaran pajak kendaraanpun dapat di lakukan secara online dengan menggunakan aplikasi E-samsat yang bisa diperoleh masyarakat dengan mudah. Dalam perkembangan transportasi yang ada, Pelabuhan Merak bakauheni dalam sistem pelayanannya untuk meminimalisir kemacetan antrian penumpang yang terjadi setiap tahun. Yang puncaknya pada setiap arus mudik dan arus balik di setiap tahun nya, sejak tahun lalu mulai menerapkan sistem pembayaran tiket penumpang nontunai, yang artinya penumpang yang akan menggunakan fasilitas ini harus mempunyai gawai yang di sebut E-money atau dengan nama lain elektronik chas, elektronik money, digital cash ataupun digital currency. Calon penumpang hanya perlu menunjukan identitas dan menyerahkan E-money pada petugas pelayanan tiket nontunai dan menukarnya dengan struk tiket yang akan di print oleh petugas setelah transaksi pembayaran selesai. Dalam lingkup transportasi penerapan pembayaran nontunai e-toll yang menurut informasi pada akhir oktober 2017 di terapkan 100% di indonesia, kemudahan yang di dapat dalam sistem ini lagi-lagi dalam keefisiennya. Hanya dengan menempelkan gawai e-toll pada sistem barkot yang di sediakan tanpa menunggu lama secara otomatis struk pembayan dapat
kita terima. Tanpa menunggu uang kembalian dan menghitung uang chas seperti pada sistem pembayaran lama. Dengan segala kemudahan yang di dapat konsep kota pintar dengan menggunakan Internet of Things (IoT) yang telah mencakup berbagai kalangan, jika kecanggihan tekhnologi saat ini terlihat seperti berlomba-lomba dalam mewujudkan perkembangannya. Tak luput dari segala keunggulan konsep kota pintar dengan segala kecanggihannya, dari sudut pandang pribadi setiap perkembangan suatu sistem tak lepas dari apa yang harus diubah dan diganti. Dengan adanya segala kecanggihan peran manusia sebagai pekerja dapat tergantikan dengan mesin yang telah diciptakan. Dan dampak terburuknya adalah kehilangan pekerjaan serta mata pencaharian bagi sebagian kalangan, untuk itu kita perlu mmpercerdas diri untuk dapat mengikuti arus dan memanfaatkan segala kecanggihan yang ada untuk menjadikan alternatif pilihan untuk bisnis dan menggembangkan kemampuan.
Perkembangan Internet of Things (IoT) di Jakarta juga memberikan solusi parkir cerdas, kotak sampah pintar, pendeteksi polusi udara, dan sebagainya. Kegunaan IoT tentu saja bukan hanya sekedar yang dijabarkan di atas saja, masih banyak kegunaan lain dan akan terus berkembangan untuk membatu mempermudah manusia dalam berbagai sektor. Internet of Things (IoT) juga dapat sangat membantu dalam pengambilan keputusan dan tindakan yang diperlukan. Internet of Things (IoT) juga tentunya memiliki beberapa kekurangan Pengawasan privasi menjadi salah satu masalah utamanya. Resiko kekacauan sistem juga mungkin timbul akibat terjadinya pemadaman total. Otomatisasi sistem juga memungkinkan meningkatkan kerentanan serangan cyber. Dan perlu dipahami lagi jika Internet of Things (IoT) memiliki sistem yang lebih rumit karena terhubung ke perangkat lain dan memungkinkan untuk kehilangan kendali. Pada penelitian kali ini penulis
Jurnal IKRA-ITH Informatika Vol 5 No 1 Maret 2021 89
mengangkat masalah hubungan antara Internet of Things (IoT) dan Instalasi computer dengan perkembangan sebuah kota pintar yaitu DKI Jakarta.
Perkembangan teknologi sekarang ini sangatlah berkembang dengan cepat dan media Internet of Things (IoT) sebagai pendamping yang akan selalu ada di semua alat yang terhubung 1 sama lain, dengan Internet of Things (IoT) di harapkan akan menyelesaikan masalah. Instalasi computer yang terhubungn dengan media Internet of Things (IoT) akan sangat membantu perkembangan sebuah kota menjadi kota pintar dan DKI Jakarta akan menjadi kota pintar yang di akui dunia (Putra & Fatrilia, 2020).
Masalah yang di angkat Apakah Internet of Things (IoT) bisa mengwujudkan DKI Jakarta sebagai kota pintar dan dengan menggunakan apa saja agar bisa di terapkan dalam sebuah konsep kota pintar di DKI Jakarta.
2. LANDASAN TEORI 2.1 Internet of Things (IoT)
Banyak orang yang lebih memilih ketinggalan uang dibanding dengan
gawainya. Hal ini karena
kemajuan teknologi yang ada pada zaman ini mendukung manusia melakukan berbagai hal dari manapun dan kapanpun hanya dengan smartphone yang selalu digenggamnya.
Lewat gawai atau perangkat lainnya, manusia dapat terhubung dengan perangkat lainnya lewat internet.. Perkembangan Internet of Things (IoT) di Jakarta juga memberikan solusi parkir cerdas, kotak sampah pintar, pendeteksi polusi udara, dan sebagainya.
Internet of Things (IoT) juga dapat sangat membantu dalam pengambilan keputusan dan tindakan yang diperlukan (Putra &
Fatrilia, 2020).
2.2 Instalasi Komputer
Kecerdasan perangkat yang ada memungkinkan pula untuk berkomunikasi dan menyediakan layanan berbasis Big Data berdasarkan perkembangan kemampuan analitik. Berbagai benda atau perangkat sekarang dapat dilengkapi dengan sensor, pemancar atau dapat juga diidentifikasikan dengan frekuensi radio (RFID) yang memungkinkan untuk dilacak dan diawasi kinerjanya.Mendukung konsep smart city, teknologi yang sudah ada perlu mulai digunakan. Internet of Things (IoT) dapat membantu mengelola kota mulai dari logistik, lalu lintas, energi hingga aliran material. Salah satu kota yang sudah menerapkannya adalah Singapura. Singapura telah banyak menerapkan layanan berbasis data baru dan memperluas jaringan sensor dan platform mereka untuk menghubungkan berbagai proyek teknologi serta menambahkan layanan berdasarkan data analitik dan pemodelan prediktif.Seperti di Singapura, Indonesia juga telah menerapkan beberapa Internet of Things (IoT) pada sistem kelola di ibu kota. CCTV ini juga perlu dikembangkan lagi untuk dapat merespon bila terjadinya suatu peristiwa seperti kecelakaan atau kebakaran agar dapat mengirim informasi kepada instansi yang diperlukan untuk segera melakukan penanganan (Putra, 2020).
2.3 Kota Pintar DKI Jakarta.
Kota pintar adalah sebuah kota yang terhubung dengan sistem yang canggih, dengan sistem yang tercipta maka akan membantu semua masalah yang ada, misalnya Trans Jakarta juga telah memakai sensor yang sama untuk dipantau secara langsung. Hal ini berguna untuk penginformasian kepada pengguna kapan bus akan tiba. Selain itu, sensor seperti yang terpasang pada kendaraan-kendaraan
90 Jurnal IKRA-ITH Informatika Vol 5 No 1 Maret 2021
sebelumnya juga dipasangkan pada alat-alat berat. Sensor khusus ini selain berguna untuk melacak tempat juga berfungsi sebagai pemantau kelayakan suku cadang untuk menjalani pergantian dan pemantauan rutin.
Kartu Jakarta One juga menjadi salah satu terobosan yang dilakukan pemerintah dalam bidang finansial. Kartu ini berguna sebagai alat pembayaran elektronik ketika berbelanja.
Metode pembayaran ini bisa dikembangkan secara lebih lagi dengan hanya menempelkan gawai yang dimiliki pengguna ke alat pembayaran. Meski begitu, gawai yang dimiliki pengguna haruslah memiliki NFC yang memungkinkan fitur pembayaran uang virtual melalui gawai. Mengurangi pemborosan energi, Jakarta juga menerapkan sistem lampu pintar. Lampu ini dapat dikendalikan jarak jauh dan dapat memberikan pemberitahuan jika perlu perbaikan atau diganti. Pegotomatisan lampu di jalan juga memungkinkan untuk menyala pada intensitas cahaya tertentu jika dikembangkan lagi. Kelebihan ini akan sangat berguna pada saat gelap di tengah hari karena awan hitam dan hujan (Arman Syah Putra, 2020).
Dalam bidang kesehatan di kota pintar, gawai yang dimiliki dapat dijadikan pemantau kesehatan. Selain itu, perangkat yang ada juga memungkinkan untuk melakukan perawatan jarak jauh dan memanggil dokter secara otomatis jika keadaan darurat.
Kegunaan Internet of Things (IoT) tentu saja bukan hanya sekedar yang dijabarkan di atas saja, masih banyak kegunaan lain dan akan terus berkembangan untuk membatu mempermudah manusia dalam berbagai sektor. Walaupun begitu, Internet of Things (IoT) juga tentunya memiliki beberapa kekurangan. Pengawasan privasi menjadi salah satu masalah utamanya. Resiko kekacauan sistem juga mungkin timbul akibat terjadinya pemadaman total.
Otomatisasi sistem juga memungkinkan
meningkatkan kerentanan serangan cyber.
Dan perlu dipahami lagi jika Internet of Things (IoT) memiliki sistem yang lebih rumit karena terhubung ke perangkat lain dan memungkinkan untuk kehilangan kendali.
Dengan segala kemudahan yang diberikan, manusia juga tidak sepantasnya terlena begitu saja. Pekerjaan yang telah banyak dipermudah oleh teknologi mendukung sekaligus mendesak manusia untuk bekerja lebih cerdas. Manusia perlu mengingat proses pencapaian sesuatu dan tidak boleh mementingkan hasilnya saja. Seperti yang dikatakan John Selover, "Sangat penting untuk mencintai/menyukai proses, suka menjadi bagian darinya dan bukan takut akan hal tersebut.
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Waterfall
Pada Penelitian ini menggunakan metode Waterfall adapun bisa di lihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.1 Gambar Konsep Waterfall
3.1.1 Analisis.
Konsep Kota Pintar ini pun sebenarnya masih sangat beragam. Ada beberapa aspek penting yang harus diperhatikan untuk menciptakan Kota Pintar, antara lain :
a. Infrastruktur
Jurnal IKRA-ITH Informatika Vol 5 No 1 Maret 2021 91
Infrastruktur yang memadai merupakan kunci utama kesuksesan dari program smart city tersebut. Setelah infrastruktur terbangun, sistem yang ada akan menghasilkan informasi yang bermacam-macam. Untuk kota yang ingin menjadi “pintar”, semua informasi ini harus diolah bersama-sama dalam satu platform, dengan tujuan untuk mengendalikan secara real time dan mengelola sumber daya dengan tepat sehingga pemerintah kota dan warganya dapat berinteraksi menggunakan perangkat mobile atau cara lain (Prabowo, Hendradi, &
Pujiarto, 2019).
b. Pengelolaan.
Jika infrastruktur yang ada sudah terbangun, tentu pengelolaan yang profesional harus ada. Menurut General Manager PT ISID Indonesia Dicky Widjaja, secara platform Indonesia sebenarnya sudah siap untuk mengadopsi smart city, tetapi secara infrastruktur masih banyak yang harus dibenahi.
c. Regulasi
Regulasi juga diperlukan. Hal tersebut demi menjaga hubungan kerja sama yang telah terjalin dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan.
d. Citizen
Peran citizen ini juga diperlukan, karena tujuan utama dari membangun smart city ini adalah bagaimana citizen dapat membentuk suatu komunitas dan mereka dapat tinggal dengan nyaman dala suatu area perkotaan.
3.1.2 Penelitian.
Pada tahapan ini peneliti melakukan penelitian dari masalah yang diangkat sebelum nya, untuk mencari jawaba yang dicari.
3.1.3 Hasil dan Testing.
Pada tahapan terakhir ini peneliti telah menemukan hasil dari pertanyaan dari masalah yang diangkat dalam penelitian ini dan hasilnya bisa dipublikasikan.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Keempat komponen utama tersebut sangat efisien dilihat dari kebutuhan Kota Jakarta sendiri dalam mengimplementasikan kota pintar (Putra, 2020). Upaya ini dilakukan agar kota pintar di Kota Jakarta bias bersaing dengan kota pintar di negara lain seperti Singapura dll.
Gambar 4.1 Hubungan Kota Pintar Dari gambar diatas maka akan dijelaskan di bawah ini:
a. Kota Pintar
Banyak sistem yang ada di kota pintar, dan sistem yang banyak akan sangat membantu masyarakat dan banyak pihak yang terkait.
b. Internet
Internet adalah media yang menghubungkan semua sistem yang ada di sebuah kota pintar, dengan jaringan internet yang hebat maka akan menghasilkan sistem yang hebat juga.
c. Komputer
Komputer adalah alat yang digunakan dalam perkebangan sistem yang ada di sebuah kota pintar, dengan jaringan internet yang hebat dan komputer yang canggih sudah di pastikan kota pintar akan segera terwujud.
92 Jurnal IKRA-ITH Informatika Vol 5 No 1 Maret 2021
5. KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas maka penulis mengambil kesimpulan, adapun kesimpulan nya di bawah ini:
a. Internet of Think adalah media yang sangat cocok dalam perkembangan sebuah kota pintar, dengan jaringan internet yang cepat maka pengawasan semua kota bisa dilakukan dengan cepat, semua pihak juga dapat di permudah.
b. Super komputer adalah teknologi yang sekarang berkembang pesat, tidak semua mempunyai super komputer, dengan super kompuer dan jaringan internet yang cepat maka akan menghasilkan sistem yang hebat bagi sebuah kota pintar.
Penelitian kedepan nya bisa dengan mengabungkan sistem yang ada di kota pintar dengan jaringan 5G
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, W. (2019). Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik Pada SMK Citra Dharma Berbasis JAVA. Jurnal Teknologi Informasi, Vol. 5, No. 2, Desember 2019, E-ISSN 2623-1700, 85-92.
Arman Syah Putra, D. N. (2020). “Examine Relationship of Soft Skills, Hard Skills, Innovation and Performance:
the Mediation Effect of Organizational Le. IJSMS, 27-43.
Prabowo, N. A., Hendradi, P., & Pujiarto, B.
(2019). Kerangka Model Aplikasi E- Dakwah Pengembangan Kaderisasi
Pada Pengurus Daerah
Muhammadiyah Kota Magelang.
Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 8 No 3 – 2019, 1-8.
Putra, A. S. (2020). Penerapan Konsep Kota Pintar dengan Cara Penerapan ERP (Electronic Road Price) di Jalan Ibu Kota DKI Jakarta. Jurnal Informatika Universitas Pamulang, 5(1), 13-18.
Jurnal Informatika Universitas Pamulang, 5(1), 13-18., 13-18.
Putra, A. S. (2020). Teknologi Informasi (IT) Sebagai Alat Syiar Budaya Islam Di Bumi Nusantara Indonesia. Seminar Nasional Universitas Indraprasta ( SINASIS ), 200-215.
Putra, A. S., & Fatrilia, R. R. (2020).
Paradigma Belajar Mengaji Secara Online Pada Masa Pandemic Coronavirus Disease 2019 (Covid- 19). MATAAZIR: Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan, 49-61.
Jurnal IKRA-ITH Informatika Vol 5 No 1 Maret 2021 93
ISSN 2085-4811, eISSN: 2579-6089
Analisa Perkembangan Digital Forensik dalam Penyelidikan Cybercrime di Indonesia
(Systematic Review)
Nur Iman
1, Aris Susanto
2, Rahmat Inggi
2*1Sistem Komputer, STMIK Bina Bangsa, Kendari
2Sistem Informasi, STMIK Bina Bangsa, Kendari
Abstrak
Digital forensik dikembangkan untuk menyelidiki perangkat digital dalam mendeteksi kejahatan (cybercrime). Tujuan penulisan makalah ini untuk mengidentifikasi sub digital forensik dan menganalisa perkembangan digital forensik dalam penyelidikan kasus kejahatan di Indonesia. Metode yang digunakan adalah kajian sistematis (systematic review) dengan melalui proses pemilihan sumber data yaitu Garba Rujukan Digital, Science and Technology Index, RAMA Repository.
Hasil dari penelusuran menunjukkan bahwa kejahatan paling banyak ditangani yaitu live forensic, network forensic, dan mobile forensic dengan grafik trend topic diatas 10 dibandingkan dengan computer forensic dan database forensic hanya terdapat 2 topik.
Keywords: Digital Forensic, Cybercrime, Systematic Review,
DOI: 10.22441/incomtech.v9i3.7210 1. PENDAHULUAN
Landasan forensik digital ialah praktik pengumpulan, analisis, dan pelaporan data digital. Investigasi forensik digital memiliki penerapan yang sangat beragam.
Bidang ilmu forensik atau forensik adalah istilah yang diberikan untuk penyelidikan kejahatan menggunakan sarana ilmiah atau digunakan untuk menggambarkan deteksi kejahatan secara umum. Ini adalah aplikasi dari spektrum ilmu yang luas untuk menjawab pertanyaan yang menarik bagi sistem hukum.
Munculnya forensik berasal dari timbulnya perilaku kriminal, ilegal dan tidak pantas [1].
Dalam bukunya Aaron Philipp yang berjudul Hacking Exposed Computer Forensics, Second Edition: Computer Forensics Secrets & Solutions secara umum sub digital forensik terbagi menjadi lima yaitu live forensic, network forensic, computer forensic, mobile forensic, dan database forensic [2]. Dengan perkembangan teknologi berbasis digital, kejahatan telah menjadi ancaman bagi masyarakat karena dapat berdampak pada kerusakan yang cukup besar. Hal tersebut dapat terjadi desebabkan oleh tingkat pertumbuhan ilmu teknologi yang
N. Iman dkk., Analisa Perkembangan Digital Forensik dalam Penyelidikan … 187
ISSN 2085-4811, eISSN: 2579-6089
begitu signifikan sehingga untuk menggungkap kejahatan yang ditimbulkan sangatlah sulit.
Menurut data dari PwC dan RSA sebagaimana dikutip oleh [3], cybercrime telah berubah menjadi ancaman serius bahwa nilai kerugian secara global dapat mencapai pendapatan nasional suatu negara. Ini sejalan dengan laporan dari [4]
yang mengungkapkan bahwa kejahatan dunia maya adalah industri yang tumbuh dari tahun ke tahun dengan tingkat pengembalian yang tinggi tetapi dengan risiko yang kecil. Menurut [5], cybercrime adalah konsekuensi dari ketersediaan berlebihan dan kemampuan pengguna sistem komputer di tangan yang tidak etis.
Selain didukung oleh meningkatnya berbagai peralatan elektronik dan teknologi informasi, menurut [6], meningkatnya industri cybercrime didukung oleh blackmarket, yaitu industri di mana berbagai pihak dapat berinteraksi secara ekonomi untuk apa pun yang terkait dengan layanan, alat, atau infrastruktur yang dapat digunakan untuk melakukan kejahatan dunia maya. Dengan blackmarket, kegiatan kejahatan dunia maya dan data yang dihasilkan menjadi lebih sulit diidentifikasi karena kegiatannya melibatkan banyak pihak. Ini berdampak pada proses penanganan kejahatan dunia maya, lebih rumit dan membutuhkan teknik analisis terbaru.
Penanganan kasus kejahatan dunia maya dilakukan melalui kegiatan investigasi yang dikenal sebagai forensik digital. Menurut [7], forensik digital adalah "prosedur investigasi kejahatan komputer di dunia cyber". Di sisi lain, Palmer [8] menyarankan definisi awal forensik digital sebagai “Penggunaan metode yang diturunkan secara ilmiah dan terbukti terhadap pelestarian, pengumpulan, validasi, identifikasi, analisis, interpretasi, dokumentasi, dan penyajian bukti digital yang berasal dari digital sumber untuk tujuan fasilitasi atau memajukan rekonstruksi peristiwa yang dianggap kriminal, atau membantu mengantisipasi tindakan yang tidak sah yang terbukti mengganggu operasi yang direncanakan”.
Dalam konteks forensik digital, di Indonesia sendiri sudah banyak kasus yang di ditangani dengan menggunakan forensik digital. Misalnya, kasus korupsi dengan melakukan investigasi terhadap media komunikasi yang digunakan dalam melakukan transaksi, kasus peretasan sistem informasi, investigator akuntansi forensik bisa memberitahu investigator forensik digital kata kunci spesifik pada komputer atau alat media digital lainnya yang dijadikan sebagai barang bukti sehingga bisa menghemat waktu dan usaha [8].
Studi ini bertujuan mengetahui perkembangan digital forensik di Indonesia dalam penyelidikan cybercrime, sehingga perlu dilakukan sebuah studi dengan menggunakan model penelusuran agar dapat memperoleh informasi yang akurat.
Pendekatan model penelusuran yang digunakan dalam studi ini menggunakan systematic review.
2. METODE
Tulisan ini akan mengkaji tentang perkembangan digital forensik di Indonesia dengan menggunakan metode kajian sistematis (systematic review). Tahapan pencarian dan pemilihan jurnal.
188 IncomTech: Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, Vol.9, No.1, 2019
ISSN 2085-4811, eISSN: 2579-6089 2.1 Tinjauan Inisialisasi dan Identifikasi
Pada pembahasan ini dilakukan peninjauan secara sistematis dengan terlebih dahulu memilih dan menentukan daftar jurnal yang terkait dengan digital forensik Berikut proses penelusuran keyword database jurnal yang berkaitan dengan digital forensik.
Gambar 1. Proses Pencarian Keyword Pada Database
2.2. Proses Pemilihan Sumber Data
Database index yang digunakan untuk pencarian jurnal terkait menggunakan 3 sumber, yaitu “Garba Rujukan Digital" alamat : www.garuda.ristekdikti.go.id,
"Science and Technology Index" alamat : www.sinta2.ristekdikti.go.id, "RAMA Repository" alamat : www.rama.ristekdikti.go.id, penelusuran dilakukan dengan menggunakan kata kunci “Forensic”, “Digital Forensic”, "Live Forensic",
“Network Forensic”, “Computer Forensic”, ”Mobile Forensic”, Database Forensic”, semua kata kunci menggunakan kata kecil tanpa mengunakan tanda petik dan setiap kata dipisahkan oleh spasi. Pada tahapan pencarian tidak menggunakan filter tertentu. Ini bertujuan untuk mendapat jurnal yang berhubungan kata kunci yang ditulis.
N. Iman dkk., Analisa Perkembangan Digital Forensik dalam Penyelidikan … 189
ISSN 2085-4811, eISSN: 2579-6089
Gambar 2. Pencarian Jurnal pada Database GARUDA
Gambar 3. Pencarian Jurnal pada Database SINTA
Gambar 4. Pencarian Jurnal pada Database RAMA Repository
190 IncomTech: Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, Vol.9, No.1, 2019
ISSN 2085-4811, eISSN: 2579-6089 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pencarian dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. data jumlah jurnal sebagai hasil pencarian dengan masing-masing keyword dengan sistem systematic review
No Database Index Keyword Hasil Tahun
1 Garba Rujukan Digital (GARUDA)
Forensic 122 1997 - 2019
Digital Forensic 27 2012 - 2019
Live Forensic 7 2016 - 2019
Network Forensic 6 2006 - 2018
Computer Forensic 0 -
Mobile Forensic 5 2017 - 2019
Database Forensic 0 -
2
Science And Technology Index
(SINTA)
Forensic 10 2003 - 2017
Digital Forensic 10 2003 - 2017
Live Forensic 10 2016 - 2018
Network Forensic 10 2012 - 2018
Computer Forensic 2 2018 - 2019
Mobile Forensic 10 2016 - 2019
Database Forensic 2 2017 - 2018
3 RAMA Repository
Forensic 9 -
Digital Forensic 1 -
Live Forensic 1 -
Network Forensic 0 -
Computer Forensic 0 -
Mobile Forensic 0 -
Database Forensic 0 -
Pada Tabel 1 terlihat data jumlah jurnal sebagai hasil pencarian dengan masing-masing keyword dengan sistem systematic review. Dari data diatas dapat digambarkan secara grafik, seperti Gambar 5.
Gambar 5. Grafik Hasil Pencarian Database
Dari hasil pencarian yang dilakukan pada database di tiga sumber yaitu “Garba Rujukan Digital (GARUDA)“, Science And Technology Index (SINTA), dan RAMA Repository dengan metode Systematic Review didapatkan 141 tulisan yang membahas topik forensik, 38 tulisan yang membahas digital forensic, 18
N. Iman dkk., Analisa Perkembangan Digital Forensik dalam Penyelidikan … 191
ISSN 2085-4811, eISSN: 2579-6089
tulisan yang membahas live forensic, 16 tulisan yang membahas network forensic, 2 tulisan yang membahas computer forensic, 15 tulisan yang membahas mobile forensic, dan 2 tulisan yang membahas database forensic. Dari data tersebut dapat digambarkan secara grafik seperti Gambar 6.
Gambar 6. Grafik Trend Topic
Pada Gambar 6 terlihat data jumlah tulisan yang membahas sub digital forensik lebih banyak membahas tentang live forensic sebanyak 18 tulisan, network forensic berada dibawah live forensic dengan jumlah 16 tulisan, mobile forensic berada di bawah network forensic dengan jumlah 15 tulisan, sedangkan computer forensic dan database forensic masing-masing 2 tulisan. Dari hasil tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa perkembangan digital forensic di Indonesia lebih banyak digunakan pada live forensic, network forensic, dan mobile forensic di bandingkan dengan computer forensic dan database forensic.
Dari hasil analisis pencarian jurnal yang dilakuaka pada sumber index jurnal dengan metode systematic review ditetapkan 5 jurnal yang memiliki treen tertinggi dalam digital forensic, yaitu 1 jurnal live forensic, 1 jurnal network forensic , 1 jurnal computer forensic, 1 jurnal mobile forensic, dan 1 jurnal database forensic. Ke-lima jurnal tersebut diperlihatkan dalam Tabel 2.
Tabel 2. Jurnal Yang di Review
No Topic Jurnal Database Index Tahun
1 Live Forensic
Perancangan Digital Forensik Pada Aplikasi Twitter
Menggunakan Metode Live Forensics
Garba Rujukan
Digital (GARUDA) 2018
2 Network Forensic
Analisis Serangan Web Phishing pada Layanan E-commerce dengan Metode Network Forensic Process
Garba Rujukan
Digital (GARUDA) 2019
3 Computer Forensic
Analisis Bukti Digital Pada Flash Disk Drive Menggunakan Metode Generic Computer Forensic Investigation Model (GCFIM)
Science and Technology Index
(SINTA)
2019
4 Mobile Forensic
Membangun Mobile Forensics Investigation Framework Pada Ios
Garba Rujukan
Digital (GARUDA) 2018 5 Database
Forensic
Database Forensic Menggunakan Log File Untuk Deteksi
Penyalahgunaan Hak Akses User
Science and Technology Index
(SINTA)
2017
192 IncomTech: Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, Vol.9, No.1, 2019
ISSN 2085-4811, eISSN: 2579-6089 4. KESIMPULAN
Pada makalah ini, hasil pencarian jurnal yang berhasil dihimpun dari tiga sumber database masih terlalu sedikit. Akan tetapi dari penelitian ini didapatkan suatu gambaran tentang penerapan digital forensic di Indonesia didalam penanganan cybercrime yang terjadi pada perangkat digital. Dari hasil penelusuran jurnal disimpulkan bahwa kejahatan yang paling banyak ditangani yaitu berkaitan dengan live forensic, network forensic, and mobile forensic. Sedangkan untuk penanganan kasus computer forensic dan database forensic sangat sedikit yang membahas tentang dua topik tersebut. Untuk itu, diharapkan agar dapat mencari dan menambah sumber database yang lebih besar agar dapat mengetahui perkembangan digital forensic khususnya di Indonesia.
REFERENSI
[1] Siti Rahayu Selamat, Shahrin Sahib, Nor Hafeizah, Robiah Yusof, Mohd Faizal Abdollah,"A Forensic Traceability Index in Digital Forensic Investigation", JIS, vol.4, no.1, pp.19-32, 2013.DOI: 10.4236/jis.2013.41004
[2] Aaron, Phillip; David, Cowen & Chris, Davis (2009). Hacking Exposed Computer Forensics, Second Edition: Computer Forensics Secrets & Solutions (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-2). McGraw-Hill Education. ASIN B002R0JXF4. ISBN 9780071626774.
[3] Yudi Prayudi, Ahmad Ashari, Tri K Priyambodo, "A Proposed Digital Forensics Business Model to Support Cybercrime Investigation in Indonesia", IJCNIS, vol.7, no.11, pp.1-8, 2015.DOI: 10.5815/ijcnis.2015.11.01
[4] CSIC, “Net Losses : Estimating the Global Cost of Cybercrime”, Washington DC, 2014 [5] M. R. Clint, M. Reith, C. Carr, and G. Gunsch, “An Examination of Digital Forensic
Models”, Int. J. Digit. Evid., vol. 1, no. 3, pp. 1–12, 2002.
[6] L. Ablon, M. C. Libicki, and A. A. Golay, “Markets for Cybercrime Tools and Stolen Data:
Hackers’ Bazaar”, Santa Monica USA, 2014.
[7] F. N. Dezfoli, A. Dehghantanha, R. Mahmoud, N. F. B. M. Sani, and F. Daryabar, “Digital Forensic Trends and Future”, Int. J. Cyber-Security Digit. Forensics, vol. 2, no. 2, pp. 48–
76, 2013.
[8] N. L. Beebe and J. G. Clark, “A hierarchical, objectivesbased framework for the digital investigations process”, Digit. Investig., vol. 2, no. 2, pp. 147–167, 2005.
[9] Putri Pertiwi. Forensik digital dalam investigasi kasus kecurangan. Artikel. 2018.