Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kerjasama antara sekolah dan masyarakat setempat untuk meminimalisir angka putus sekolah di Kabupaten Sakra Barat. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama: Hubungan kerjasama sekolah dan masyarakat untuk meminimalisir angka putus sekolah di Kabupaten Sakra Barat dilihat dari beberapa bentuk yaitu kerjasama, komunikasi dan partisipasi. Kedua, kendala yang dihadapi sekolah dan masyarakat setempat untuk meminimalisir angka putus sekolah di Kabupaten Sakra Barat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, ekonomi keluarga yang lemah, keluarga yang disharmoni, kurangnya minat belajar dan tingkat pendidikan orang tua.
Hubungan kerjasama antara sekolah dengan masyarakat dalam mengurangi angka putus sekolah di Kecamatan Sakra Barat terlihat dalam beberapa bentuk yaitu kerjasama, komunikasi dan kerjasama. Data total putus sekolah dari sepuluh desa di kecamatan Sakra Barat adalah 1720 anak pada semua jenjang pendidikan. Masalah yang ingin saya jelaskan terkait penelitian dalam tugas ini setelah mengutip pendapat di atas adalah pentingnya membangun hubungan kerjasama antara sekolah dan masyarakat untuk memprediksi angka putus sekolah di Kabupaten Sakra Barat.
Berdasarkan data diatas memberikan semangat untuk melakukan penelitian mendalam terkait penyebab putus sekolah di Kabupaten Sakra Barat. Bagaimana hubungan kerjasama sekolah dan masyarakat dalam meminimalisir angka putus sekolah di Kecamatan Sakra Barat Tahun. Kendala apa yang dihadapi sekolah dan masyarakat untuk meminimalisir angka putus sekolah di kabupaten Sakra Barat.
Bagaimana bentuk kerjasama sekolah dan masyarakat untuk meminimalisir angka putus sekolah di kabupaten Sakra Barat.
Tujuan Penelitian
Diharapkan penelitian ini bermanfaat dalam upaya mendokumentasikan penyebab putus sekolah agar kedepannya dapat dikurangi oleh masyarakat, pemerintah dan aparat setempat. Oleh karena itu, penting untuk melakukan tur ilmiah atau kajian pustaka terhadap penelitian terdahulu guna menemukan ruang seluas-luasnya dan kemungkinan untuk melakukan penelitian yang serius. Pertama: Skripsi Rosalina Nuriza Andi, Manajemen Humas Dalam Menarik Minat Publik di SMK Negeri 2 Ponorogo 20. Skripsi mahasiswa Program Magister Manajemen Pendidikan Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2018.
Tesis ini membahas tentang manajemen kehumasan dalam menarik minat masyarakat di SMK Negeri 2 Ponorogo dengan memfokuskan pada tiga hal: Pertama, bagaimana strategi penguatan kelembagaan Humas di SMK Negeri 2 Ponorogo. Hasil penelitian tesis ini menemukan bahwa (1) strategi penguatan kelembagaan kehumasan di SMK Negeri 2 Ponorogo sebagai organisasi penting dalam sebuah lembaga pendidikan didukung oleh kehumasan. Dari beberapa kajian pustaka di atas, peneliti menemukan ruang kosong untuk lebih intensif mengkaji kasus-kasus sosial terkait masalah putus sekolah yang berfokus pada integrasi sekolah dan masyarakat dalam meminimalisir angka putus sekolah di kabupaten Sakra Barat, karena beberapa penelusuran di atas terhenti. untuk kasus yang berorientasi pada penyebab putus sekolah dan mengelola kehumasan (Humas) dalam menarik minat publik.
Sedangkan penelitian peneliti ini mengkaji lebih luas kerjasama antara sekolah dan masyarakat dalam meminimalisir angka putus sekolah. Sehingga penelitian ini tergolong penelitian yang layak untuk diteliti dan sangat urgen untuk dilakukan kajian serius tentang kerjasama sekolah-masyarakat dalam mengantisipasi atau meminimalisir putus sekolah di Kabupaten Sakra Barat.
Kerangka Teori
GBHN menekankan bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang tua dan masyarakat. Menurut Suryosubroto, tujuan kerjasama sekolah dengan masyarakat dan orang tua siswa adalah: (a) Membantu dan menyelenggarakan kegiatan sekolah anak yang berkisar pada tujuan saja, sedangkan siswa menghabiskan waktunya di rumah dan di masyarakat, (b) Untuk memberikan sumbangan keuangan dan materi, dan (c) ) Mencegah perbuatan buruk dan perilaku buruk. Ada pula bentuk kerjasama sekolah-masyarakat untuk meminimalisir angka putus sekolah yang harus dikembangkan oleh kedua belah pihak, yaitu: 24.
Masyarakat adalah sekelompok orang yang saling membantu dalam kehidupannya menurut suatu sistem yang menentukan berbagai hubungan mereka dengan bagian-bagian lain untuk mewujudkan tujuan tertentu dan menghubungkan mereka satu sama lain oleh beberapa ikatan spiritual dan material.25 Fokus kajian dalam penelitian ini menyoroti masalah sosial dalam meminimalkan putus sekolah. 26. Faktor penyebab anak putus sekolah terdiri dari beberapa faktor antara lain kondisi ekonomi yang kurang mendukung, kondisi sarana dan prasarana yang tidak mendukung, dan rendahnya motivasi anak untuk bersekolah. Faktor eksternal yang mempengaruhi belajar terbagi menjadi tiga yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan masyarakat.
Di atas adalah faktor-faktor yang mempengaruhi belajar anak, apabila semua faktor tersebut dapat terpenuhi dan dilaksanakan dengan benar maka belajar anak akan berjalan dengan optimal dan sebagaimana mestinya. Namun jika faktor-faktor di atas tidak terpenuhi, maka semangat belajar anak akan terputus, bahkan putus sekolah. Jika orang tua secara finansial tidak mampu membayar biaya sekolah anaknya karena kendala keuangan.
Jika jarak antara sekolah dan tempat tinggal siswa menambah jumlah putus sekolah.
Metode Penelitian
Temuan
Dengan adanya kesamaan tanggung jawab bersama antara kedua belah pihak menjadi alasan yang kuat untuk menuntaskan anak putus sekolah di kabupaten Sakra Barat secara bersama-sama. Sekolah dan masyarakat menghadapi hambatan untuk meminimalkan putus sekolah karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Kondisi lingkungan siswa yang bebas yaitu kurangnya kontrol sosial oleh orang tua menjadi penyebab anak putus sekolah lebih awal dan hal ini menjadi kendala bagi sekolah dan masyarakat untuk meminimalisir keluar sekolah lebih awal.
Sekolah juga tidak bisa dilibatkan secara langsung jika masalah putus sekolah dipengaruhi oleh faktor keluarga. Kendala lain yang dihadapi dalam meminimalisir putus sekolah yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi adalah sulitnya meyakinkan orang tua ketika anaknya sudah bekerja. Hasil kerjasama sekolah-masyarakat dalam meminimalisir putus sekolah di kabupaten Sakra Barat terlihat dari pemberian beasiswa kepada siswa kurang mampu untuk siswa berprestasi, penyuluhan oleh pihak sekolah, pemerintah desa dan masyarakat untuk meminimalisir putus sekolah.
Beberapa sekolah berdasarkan hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa sekolah dan masyarakat berpotensi untuk bekerja sama dalam mengatasi putus sekolah karena dipengaruhi oleh tanggung jawab bersama. Suryosubroto, menjelaskan bahwa aspek-aspek yang menjadikan sekolah dan masyarakat bersinergi untuk meminimalisir angka putus sekolah disebabkan oleh beberapa hal penting, yaitu: 51. Bentuk kerjasama sekolah dan masyarakat dalam mengurangi angka putus sekolah di Kabupaten Sakra Barat juga ada, yaitu: (a ) Kemitraan Orang Tua-Guru, dan (b) Kemitraan Keluarga-Sekolah-Masyarakat.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kendala yang dihadapi sekolah dan masyarakat dalam meminimalisir angka putus sekolah dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal siswa yang berdampak pada pernikahan dini. Itulah beberapa faktor penyebab putus sekolah yang menjadi kendala bagi sekolah dan masyarakat dalam meminimalisir angka putus sekolah di kabupaten Sakra Barat. Berkaitan dengan hal tersebut, ada beberapa cara untuk mengatasi putus sekolah, dilihat dari beberapa faktor penyebab, yaitu: 54.
1 Hubungan kerjasama antara sekolah dan masyarakat dalam mengurangi angka putus sekolah di Kabupaten Sakra Barat Barat belum optimal karena terdapat beberapa kasus yang bersifat pribadi, individualistis dan kekeluargaan. 2 Hambatan yang dihadapi sekolah dan masyarakat dalam menurunkan angka putus sekolah di Kecamatan Sakra Barat Tahun 2020 dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu (a) faktor internal dan eksternal. c) Kondisi keluarga yang tidak harmonis. 3 Bentuk kerjasama sekolah-masyarakat dalam mengurangi angka putus sekolah di Kabupaten Sakra Barat Tahun 2020 antara lain (a) Pemberian bantuan (beasiswa) kepada siswa kurang mampu yang berprestasi.
Masalah putus sekolah dini di Kabupaten Sakra Barat dapat dan sulit dihindari karena dipengaruhi oleh beberapa aspek. Salah satu penyebab putus sekolah di Kecamatan Sakra Barat dipengaruhi oleh faktor eksternal, sehingga banyak siswa yang memilih menikah pada usia remaja yang pada dasarnya belum cukup umur karena masih muda.
Kesimpulan
Hubungan antara sekolah dan masyarakat pada hakekatnya merupakan sarana yang sangat menentukan dalam mendorong tumbuh kembang siswa di sekolah. Hubungan kerjasama antara sekolah dan masyarakat harus terus dijaga guna mewujudkan cita-cita luhur pendidikan bagi anak bangsa. Kendala yang dihadapi sekolah dan masyarakat dalam meminimalisir angka putus sekolah di kecamatan Sakra Barat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu (a) faktor internal dan eksternal. c) Situasi keluarga yang tidak harmonis.
Capaian kerjasama sekolah-masyarakat dalam menekan angka putus sekolah di kecamatan Sakra Barat antara lain: (a) Pemberian bantuan (beasiswa) kepada siswa kurang mampu yang berprestasi. Hasil penelitian dalam tesis ini menunjukkan bahwa terdapat relevansi teori dengan teori yang dikemukakan oleh para ahli mengenai penyebab putus sekolah yang dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti faktor internal dan eksternal, faktor perceraian. Semua teori tersebut menunjukkan hasil yang sama setelah menganalisis masalah putus sekolah dini di Kabupaten Sakra Barat.
Hasil penelitian ini memberikan gambaran kongkrit tentang kerjasama sekolah-masyarakat untuk meminimalisir angka putus sekolah, dimana sekolah dan masyarakat bekerjasama membangun hubungan kerjasama untuk mensukseskan pendidikan. Terbukti mayoritas masyarakat di Kecamatan Sakra Barat berpendidikan swasta berbasis pondok pesantren, hanya sedikit yang putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidikan karena faktor individu yang lebih bersifat pribadi dan keluarga. Imam Machali & Ara Hidayat, Kepemimpinan Pendidikan: Teori dan Praktek Manajemen Sekolah/Madrasah di Indonesia, Jakarta: Prenada Group, 2016.
Statistik Manajemen Pendidikan : Teori dan Praktek Statistik Bidang Pendidikan, Penelitian, Ekonomi, Bisnis dan Ilmu Sosial Lainnya, Yogyakarta : MPI UIN Sunan Kalijaga Program Studi Yigyakarta, 2018. Muhammad Noor bertajuk, School Relationship Management and the Community (Humas) at Sahabat Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Alam Palangka Raya.