Nilai-nilai Karakter yang Bertanggung Jawab dalam Surat Al-Na>zi'a>t dan Pentingnya Bagi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 21 Tahun 2016. Tujuan penelitian ini adalah, pertama, menjelaskan nilai-nilai karakter bertanggung jawab yang terkandung dalam QS. Bedanya, peneliti membahas tentang nilai pendidikan karakter bertanggung jawab dalam surat al-Na>zi'a>t yang penting dalam Peraturan No. 21 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2016.
Metodologi Penelitian
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Bedanya peneliti menggunakan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk relevansi sifat tanggung jawab dalam surat Al-Na>zi'a>t. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan kepustakaan (perpustakaan), baik berupa buku, catatan atau laporan penelitian para peneliti terdahulu. 7 Jenis penelitian kepustakaan ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber kepustakaan, yang kemudian disajikan . dengan cara baru atau untuk kebutuhan baru. Dengan mengandalkan penelitian kepustakaan, penulis mengumpulkan data berupa isi surat al-Nazi'at pada beberapa kitab tafsir untuk dijadikan referensi.
Data dan Sumber Data a. Data Penelitian
Pengumpulan data merupakan suatu prosedur yang sistematis dan baku untuk memperoleh data yang diperlukan.9 Karena penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data kepustakaan, yaitu dengan cara mengumpulkan bahan pustaka secara terus menerus (koheren) dengan menggunakan objek. pembahasan yang digali dan teknik studi dokumenter sebagai cara pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui peninggalan tertulis, arsip berupa buku pendapat, teori dan dalil yang relevan dengan penelitian ini. Analisis data adalah analisis data yang dikumpulkan oleh peneliti dengan menggunakan alat metodologi tertentu.11 Analisis data dalam penelitian tinjauan pustaka adalah proses pengumpulan data secara sistematis yang diperoleh dari perpustakaan, baik sumber primer maupun sekunder, agar mudah dipahami. dan temuannya dapat diinformasikan.
Sistematika Pembahasan
Pada bab ini peneliti membahas tentang kajian teoritis dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan; (1) Pengertian Pendidikan Karakter, (2) Nilai Pendidikan Karakter dalam Surat al-Na>zi'a>t dan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016, (3) Pendidikan Karakter dan Pentingnya pada Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016. Bab ini memuat hasil-hasil penelitian dan kajian yang dilakukan peneliti terkait dengan pendidikan karakter dalam QS. Dalam bab ini terdapat kesimpulan dari hasil penelitian dan saran peneliti, yang tentunya berkaitan dengan pertimbangan tugas ini.
KAJIAN TEORI
Nilai Karakter Tanggung Jawab 1. Pengertian Nila
- Karakter Tanggung jawab a. Pengertian Karakter
 
Tanggung jawab mengharuskan kita mengakui apa yang kita lakukan karena kita bertanggung jawab atas konsekuensi pilihan kita. Begitu besarnya tanggung jawab yang membebani masyarakat sehingga masyarakat juga harus bertanggung jawab terhadap masyarakat disekitarnya. Namun mungkin juga tanggung jawab sosial adalah kualitas yang harus kita kendalikan dalam hubungan kita dengan orang lain.
Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 26
Dengan bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerak-gerik yang mencerminkan anak yang sehat dan tindakan-tindakan yang mencerminkan tingkah laku anak sesuai tahap perkembangannya. Memiliki sikap yang sesuai dengan akhlakul karimah (akhlak mulia) dan budi pekerti yang baik serta perilaku hidup sehat. Mengenal dan mengucapkan huruf hijaiyyah serta menghafal surah dan ayat Alquran dan Asmaul Husna pilihan.
Memiliki dan memahami sikap yang sesuai dengan moralitas, yang tercermin dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Mengetahui Arti Asmaul Husna, surat-surat dan ayat-ayat pilihan dengan benar dan menuliskannya dengan baik dan benar. Membaca dan mendemonstrasikan hafalan surah dan ayat pilihan, serta hadits terkait dengan tajam dan lancar.
Menampilkan contoh Qadha dan Qadar dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi pemahaman rukun iman. Merekonstruksi sejarah tumbuhnya ilmu pengetahuan hingga masa Bani Umayyah dan Abbasiyah untuk kehidupan sehari-hari. Menghormati dan menaati orang tua dan guru serta melakukan perilaku yang mencerminkan sifat hormat dan patuh.
Membaca dan menunjukkan hafalan surah-surah dan ayat-ayat al-Quran terpilih mengikut hukum tajwid dan makhrajul huruf.
Ayat 27
Mufrodat 28
Terjemah
Asbabun Nuzul
A inna la marduduna fil hafiroh sebagai penyaksian kepada Rasulullah, yang didengar oleh kaum kuffar Quraisy, mereka berkata: “Jika kita dihidupkan semula setelah mati, tentu kita akan rugi.” Kemudian ayat berikutnya turun kepada penjelasan Allah kepada Rasul-Nya tentang orang-orang kafir Quraisy. orang bertanya) kepadamu Muhammad tentang hari kiamat. Pada hari mereka melihat hari kiamat, seakan-akan mereka tidak tinggal di dunia melainkan (sementara) pada waktu petang atau pagi.
30 Nur Efendi dan Muhammad Fathurrohman, Kajian Al Quran: Memahami Wahyu Allah Secara Lebih Integral dan Komprehensif (Yogyakarta: Penerbit Teras. 31Qamaruddin Shaleh dkk, Asbabun Nuzul: Latar Belakang Sejarah Turunnya Ayat Al Quran an (Bandung : CV.Diponegoro.
Ayat Pendukung/Munasabah
Pemahaman tentang kemunasabahan bukan sahaja sesuai dari segi keselarasan dan keselarian, tetapi kontradiksi juga munasabah, seperti dengan tafsiran orang percaya kemudian orang kafir, dll. Kerana ayat-ayat al-Quran kadang-kadang takshis (pengkhususan) ayat umum. Hubungan antara Surah al-Na>zi'a>t dan surah sebelumnya menjelaskan kekacauan yang berlaku pada hari kiamat dan hari kiamat.
Surat al-Naba' menjelaskan ancaman Allah terhadap sikap orang-orang yang mengingkari adanya hari kiamat, dan juga mengemukakan dalil tentang adanya hari kiamat, sedangkan dalam Surah Al-Na>zi' a>t: Tuhan. bersumpah bahawa hari kiamat mendahului hari kiamat dan kiamat telah terjadi. Munasabah ayat 1-14, dalam ayat terakhir surah al-Naba', Allah telah menegaskan kepastian kedatangan hari kiamat, apabila malaikat Jibril dan malaikat yang lain bersedia untuk melaksanakan tugas mereka. Dalam ayat-ayat berikut, Tuhan menjelaskan bahawa ada malaikat yang bertugas mencabut nyawa dengan kekerasan dan yang lain dengan kelemahan.
Allah menjelaskan bahawa Fir'aun lebih jahat dan lebih hina daripada Quraisy di Mekah. Dalam ayat seterusnya, Allah memberi amaran kepada mereka yang mengingkari perkara ini kerana membangkitkan mereka dari kubur adalah lebih mudah berbanding mencipta langit dan mengatur peredaran planet-planet. Dalam ayat berikutnya, Allah menjelaskan kebenaran wahyu yang diberikan oleh nabi-Nya tentang dahsyatnya hari kiamat.
Pada ayat terakhir Allah menegaskan bahwa tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan hari kiamat akan tiba karena rahasia yang hanya diketahui oleh Allah.34.
Kandungan Ayat/Tafsir
Dalam ayat-ayat ini dijelaskan bahawa hati orang-orang kafir ketika itu sangat takut setelah menyaksikan sendiri apa yang telah diberitahukan kepada mereka sebelum ini di dunia. Dalam ayat ini kemudian dijelaskan bahawa orang-orang kafir yang mendustakan hari kiamat bertanya dengan nada penyesalan apakah mereka akan dikembalikan kepada kehidupan asalnya. Dalam ayat seterusnya, Allah memberitahu bahawa Fir'aun tidak mahu tunduk kepada hujah dan hujah yang dikemukakan oleh Musa, maka Nabi Musa terpaksa menunjukkan kepadanya bukti-bukti yang dapat dilihat dan dirasai oleh pancaindera Fir'aun.
Kemudian Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar (QS. Al-Na>zi'a>t: 20). Apabila Fir'aun menerima dalil yang dikemukakan secara dialog, dia kemudian menunjukkan bukti lain yang Fir'aun dapat lihat, dengan mengubah tongkat itu menjadi ular yang besar.Kesimpulannya, hati Fir'aun mengingkarinya dan hatinya tidak mahu. menerima apa yang Musa sampaikan, dan dia tidak mahu mengamalkannya secara zahir. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa (QS. Al-Na>zi'a>t: 26).
Ini adalah nasihat untuk orang yang bijak pandai dan suka menggunakan akal untuk memikirkan akibat dari perbuatannya. Dan Dia menjadikan malam (gelap) dan siang (terang) (KS. Al-Na>zi'a>t: 29). Kesimpulannya, ayat yang terdapat dalam Surah Fussilat merujuk kepada permulaan penciptaan bumi, manakala ayat yang terdapat dalam Surah (an-Na>zi'a>t) ini merujuk kepada proses penyusunan bumi.
Pada ayat berikutnya Allah SWT memberikan tafsir mengenai makna pengaturan tersebut, yang tidak lain adalah agar dapat mendatangkan kemaslahatan bagi penghuninya.
هىَسْرأ َا بِْا َ
Nilai-nilai Karakter Tanggung jawab dalam Surah Al- Nazi’at
Sifat tanggung jawab adalah keadaan sikap dan perilaku seseorang yang melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana mestinya terhadap dirinya sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan. Akuntabilitas bukan sekadar melakukan suatu tugas lalu menyelesaikannya dan tidak meninggalkan dampak apa pun terhadap orang yang dipimpinnya. Tanggung jawab yang dimaksud di sini lebih dari pentingnya upaya seorang pemimpin untuk menciptakan kesejahteraan bagi orang yang dipimpinnya.
Tanggungjawab yang baik adalah berdasarkan pertimbangan yang serasi antara pemerolehan hak dan pemenuhan obligasi. Ayat 1-5 membuktikan bahawa malaikat bertanggungjawab mencabut nyawa, mengurus urusan dunia sesuai dengan tugas yang diperintahkan Allah kepada malaikat. Tanggungjawab kita sebagai umat Islam apabila kita mengenali atau melihat secara langsung seseorang yang sekejam Firaun, seperti yang dicontohkan oleh umat Islam Palestin yang tanpa gentar mempertahankan agama mereka berhadapan dengan tentera Zionis yang menyerang mereka secara kejam tanpa perikemanusiaan.
Hal ini membuktikan kekuasaan yang dimiliki Firaun yang membuatnya menolak bertaubat dan beriman kepada Allah. Merupakan tanggung jawab para nabi dan rasul, ketika berhadapan dengan kaum kafir dan durhaka, untuk terus membekali mereka dengan bukti-bukti kebesaran dan kebenaran Allah. 13) Tanggung jawab dalam pelestarian kehidupan dan kehidupan, termasuk pelestarian lingkungan hidup dari berbagai bentuk pencemaran.
Nilai Karakter Tanggung Jawab dalam Surat Al-Nazi'at dan Relevansinya dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016.
Nilai Karakter Tanggung jawab dalam Surah Al- Nazi’at dan Relevansinya dengan Permendikbud Nomor 21 tahun 2016
Tanggung jawab tidak hanya berupa materi pelajaran saja, namun siswa langsung menerapkan segala bentuk kompetensi materi. Berikut nilai-nilai karakter tanggung jawab yang terkandung dalam surat Al-Nazi'at, yaitu Tanggung jawab kepada Tuhan, Tanggung jawab membela diri, Tanggung jawab terhadap diri sendiri dari keserakahan ekonomi, Tanggung jawab sosial terhadap masyarakat sekitar, Tanggung jawab berpikir, Tanggung jawab terhadap keserakahan melestarikan kehidupan dan kehidupan berkaitan dengan sikap tanggung jawab sesuai dengan perkembangan anak dalam keluarga, sekolah, masyarakat setempat dan lingkungan alam, bangsa, negara, regional dan internasional yang disebutkan dalam materi pembelajaran siswa. Tanggung jawab kepada Tuhan yaitu dalam kaitannya dengan bagaimana siswa aktif melaksanakan shalat berjamaah di sekolah, membaca Al-Quran sebelum masuk kelas, bersedekah ketika bertemu dengan pengemis.
Tanggung jawabnya berkaitan dengan pembelaan individu siswa ketika mereka merasa terancam, namun bukan berarti mereka harus menggunakan kekerasan. Tanggung jawab diri atas keserakahan ekonomi adalah bagaimana individu, khususnya pelajar, mengelola uang sakunya agar tidak hanya terbuang untuk kepuasan perut, namun berguna untuk belajar. Tanggung jawab sosial seorang siswa dinilai dari bagaimana ia berinteraksi dengan baik dengan masyarakat di sekolah dan lingkungan sekitar rumahnya, seperti halnya Nabi Muhammad SAW yang menjaga hubungan baik dengan tetangganya yang non-Muslim.
Tanggung jawab memelihara kehidupan dan eksistensi dalam surat al-Nazi'at ayat 30-33, bumi terbentang, keluar air sebagai sumber kehidupan hewan dan tumbuhan, gunung-gunung berdiri kokoh seolah-olah menjadi tiang penyangga adalah agar bumi tidak mudah berguncang. Hubungan nilai karakter tanggung jawab dengan isi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai kemiripan yang signifikan dengan karakter tanggung jawab dalam surat al-Nazi'at. Nilai karakter tanggung jawab menjadi salah satu poin wajib dalam kompetensi sikap dan penilaian, karena persentasenya yang tidak main-main.
Sedangkan tanggung jawab dalam surat al-Nazi'at dapat dijadikan referensi untuk materi pembahasan hari kiamat, contoh akhlak yang baik dan buruk, serta meneladani 25 Nabi.
PENUTUP
Kesimpulan
- Saran
 
Relevansi nilai-nilai karakter tanggung jawab dalam surah al-Nazi'at terhadap Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no. 21 Tahun 2016. Pendidik, guru, ustadz/ustadzah dapat menanamkan nilai-nilai karakter dari surat atau ayat Al-Qur'an untuk mengenalkan potensi -potensi kedua pada diri peserta didik. Sebaiknya anda mempelajari lebih dalam tentang nilai-nilai karakter dan nilai-nilai pendidikan lainnya yang terkandung dalam Al-Qur'an dengan mempelajari surah dan ayat sejenis secara mendalam.
Rukiyati et al., “Menanamkan Nilai-Nilai Karakter Tanggung Jawab dan Kolaborasi Terpadu dalam Perkuliahan Ilmu Pendidikan,” Jurnal Pendidikan, 2 (Juni 2014).