PENDAHULUAN
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
LANDASAN TEORI
Film Animasi
Film animasi merupakan acara yang sangat digemari oleh anak-anak dan sering disebut juga dengan film kartun. Menurut Andriana, kartun adalah salah satu karya kreatif yang menggunakan fasilitas aplikasi komputer multimedia dengan menggabungkan gambar, teks, audio, animasi dan lain sebagainya. Film animasi dipandang sebagai hasil suatu proses dimana objek yang digambarkan atau divirtualisasikan tampak mampu bergerak atau tampak hidup.
Tidak hanya dapat bergerak, animasi juga memberikan karakter pada objek yang akan dianimasikan, seperti halnya karakter karakter animasi apa pun. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kartun adalah rangkaian gambar yang diproyeksikan seolah-olah gambar diam yang dapat bergerak dan bersuara, kemudian dirangkai menjadi sebuah cerita yang menarik dengan memberikan karakter pada setiap tokohnya. Tokoh kartun yang sangat terkenal adalah Donald Duck, Snow White, Mickey Mouse, dan sebagainya.16.
Animasi sprite ini memungkinkan objek bergerak secara mandiri, sehingga objek lain hanya berfungsi sebagai background saja atau sebagai background yang tidak dapat bergerak.
Media Pembelajaran
Dengan demikian, pengembangan media pembelajaran tidak hanya mencakup unsur seni saja, namun juga memudahkan siswa dalam mempelajari materi, sehingga semangat belajar siswa dapat meningkat. 17 Said Alwi, “Permasalahan Guru dalam Pengembangan Media Pembelajaran,” Jurnal Masalah Guru dalam Media, Vol.8 No. Pemanfaatan Fitur Media Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Setiap Individu dengan Minat dan Gaya Belajar yang Berbeda.18.
Secara umum manfaat media pembelajaran dalam proses pembelajaran adalah untuk memperlancar interaksi antara guru dan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. 18 Rizqi Ilyasa Aghni, “Fungsi dan Jenis Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Akuntansi”, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. Media pembelajaran serbaguna adalah media yang disesuaikan dengan potensi daerah, sekitar sekolah atau lokasi lain atau di masyarakat dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
19 Isran Rasyid Karo-Karo S, Rohani, “Manfaat Media dalam Pembelajaran”, Jurnal Manfaat Media dalam Pembelajaran, Vol.VII No.
Hasil Penelitian Yang Relevan
Persamaan penelitian ini dengan penelitian Widiya Yuniar Angraini adalah mengkaji film animasi Upin Ipin. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian Ivan Zhayoga, Diana Endah H, Ikha Listyarini adalah mengkaji film animasi Upin dan Ipin. Penelitian ini mengkaji tentang nilai-nilai karakter film animasi Upin Ipin sepanjang episode season 15.
Penelitian ini mengkaji tentang nilai-nilai yang dimiliki tokoh dalam film animasi Upin Ipin sepanjang episodenya. Penelitian ini mengkaji tentang nilai-nilai tokoh dalam film animasi Upin Ipin sepanjang episode season 15, sedangkan penelitian Muhammad Ragil Kurniawan mengkaji tentang karakter media pembelajaran dalam kaitannya dengan gaya belajar siswa. Penelitian ini mengkaji tentang nilai-nilai pendidikan tokoh dalam film animasi Upin Ipin sepanjang episodenya.
Penelitian ini mengkaji tentang nilai-nilai pendidikan karakter dalam film animasi Upin Ipin full episode season 15. Sedangkan penelitian Widiya Yuniar Angrain terkait dengan pendidikan karakter.
Kerangka Berfikir
UPIN IPIN merupakan film animasi yang paling sering beredar di televisi dan ditonton oleh anak-anak.
Jenis dan Sifat Penelitian
Sumber utama ialah cerita Upin Ipin yang memberikan data terus daripada filem animasi Upin dan Ipin bertajuk belajar berniaga Full Season 15. Dalam salah satu episod, cikgu Melati membantu Upin Ipin dan rakan-rakan menghias taman sekolah. Sebagai tokoh masyarakat warga emas, Tok Dalang sering diminta bantuan oleh UPIN IPIN dan rakan-rakannya.
Nilai-nilai pendidikan karakter dalam film animasi Upin Ipin dan tokoh-tokoh yang memerankannya. Ada beberapa nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam film animasi Upin Ipin berjudul Belajar Berdagang Full Season 15, antara lain: Bagian ini menceritakan tentang Upin Ipin yang meletakkan seluruh lukisannya di atas meja untuk dijual kembali.
Dalam penelitian ini film animasi Upin Ipin yang digunakan dalam pembelajaran bertemakan Belajar Berdagang Lengkap Season 15.
Pendekatan Penelititan
Tempat dan Waktu
Apabila penelitian dilakukan berdasarkan perkiraan dan pertimbangan, maka penelitian ini dilakukan sesuai dengan tingkat kebutuhan sesuai dengan izin penelitian.
Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
Alwasilah mengatakan observasi adalah penelitian atau pengamatan yang sistematis dan terencana yang dimaksudkan untuk memperoleh data yang terkontrol validitas dan reliabilitasnya. Syaodih mengatakan observasi adalah suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan cara mengamati kegiatan yang sedang berlangsung. Margono mengungkapkan observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-gejala yang terjadi pada objek penelitian.
Hadi S menemukan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Bungin merumuskan bahwa observasi adalah suatu metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian melalui observasi dan kepekaan.27. Dari semua pendapat tersebut terdapat kesamaan pengertian bahwa observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang akan dikumpulkan dalam penelitian.
Selain sumber manusia melalui observasi dan wawancara, teknik pengumpulan data lainnya adalah dokumentasi.
Uji Keabsahan Data
Upin Ipin merupakan saudara kembar warga Malaysia yang tinggal bersama kakak dan neneknya di Kampung Durian Runtuh. Opah sering mengalah dengan Upin Ipin, permintaan Upin Ipin hampir semuanya dituruti oleh Opah (nenek), tetapi semua itu berlandaskan tunjuk ajar agama, adat, tradisi dan lain-lain pertimbangan secara sopan dilaksanakan oleh Opah (nenek). Peranan filem animasi Upin Ipin dalam pembelajaran adalah sebagai sokongan yang boleh digunakan oleh guru pada bila-bila masa, dan bukan sebagai alat yang sentiasa digunakan dalam pembelajaran.
Nilai-nilai karakter dalam film animasi Upin Ipin adalah: 1, karakter peduli sosial 2, karakter rasa ingin tahu 3, karakter kerja keras 4, karakter toleransi 5, karakter mandiri 6, karakter kreatif. Bagi para guru, film animasi Upin Ipin dapat dijadikan sebagai media pembelajaran karena film animasi ini merupakan film animasi yang sederhana dan mudah dipahami oleh anak-anak. Bagian gambar ini menceritakan tentang Upin Ipin dan teman-temannya yang sangat penasaran saat melihat temannya Fizi membawa banyak uang.
Bagian gambar ini menceritakan bahwa Upin Ipin sudah mempunyai ide kreatif untuk mendapatkan uang lebih.
Teknik Analisis Data
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Film Animasi Upin Ipin dan
- Nilai Pendidikan Karakter Dalam Film Animasi Upin Ipin
- Tokoh Yang berperan Dalam Film Animasi Upin Ipin
Kemudian Upin Ipin dan teman-temannya yang melihat kejadian tersebut segera datang dan segera menolong temannya Ehsan dan Mail. Bagian ini dikisahkan ketika Upin Ipin yang telah menghasilkan banyak uang dari dagangannya, dan Kak Ros yang tiba-tiba datang dan berkata kepada Upin Ipin, tolong berikan uang tersebut agar ia dapat menyimpannya, namun Upin Ipin menolak sambil berkata bahwa dia tidak mau memberikan uang itu dan berniat membelanjakannya. Upin Ipin yang mendengar perkataan Opah (nenek) langsung mengurungkan niatnya dan segera memberikan uang tersebut kepada Kak Ros agar Kak Ros bisa menyimpannya. 64 5) Karakter Mandiri.
Namun salah satu temannya yang bernama Fizi mengatakan bahwa lukisan tersebut kurang bagus dan tidak ada yang mau membelinya, namun Upin Ipin tidak menghiraukan perkataan temannya dan terus menjual semua lukisannya hingga akhirnya datang pembeli pertama yaitu Tok Dalang. (kakek) dan pembeli juga datang 1 2 dan seterusnya. 6) Karakter kreatif. Kak Ros yang mendengar perkataan Upin Ipin langsung menelpon mereka dan memberitahukan bahwa Kak Ros mempunyai ide bagaimana cara menjual lukisannya walaupun sedang hujan, Kak Ros langsung memotret semua lukisan tersebut. Saat Upin Ipin sudah menunggu dengan sabar hingga akhirnya tertidur, tiba-tiba Kak Ros mendengar suara ponselnya bergetar dan Kak Ros segera mengecek atau melihat ponselnya.
Kak Ros segera membangunkan Upin Ipin dan menunjukkan kepada mereka bahwa banyak orang yang ingin membeli lukisannya. Upin Ipin yang melihat komentar tersebut merasa sangat senang dan tidak menyangka akan banyak orang yang ingin membeli lukisan lucunya.
Fungsi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Film Upin Ipin sebagai
- Kriteria film animasi yang dapat digunakan dan berfungsi sebagai
- Memudahkan Siswa Mengenal Bahasa
- Jenis-jenis kartun yang termasuk sebagai media pembelajaran
Perlunya menyiapkan animasi yang sesuai dengan RPP dapat membantu guru menerapkan materi yang dipelajarinya pada saat itu. Film animasi dalam penelitian ini menerapkan permainan tradisional yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir dan menyusun strategi dalam setiap geraknya. Film animasi yang baik yaitu dalam penuturannya dapat melahirkan nilai-nilai positif dan dapat meningkatkan kecintaan siswa terhadap agama dan bangsanya.
Selain itu, melalui film animasi Upin Ipin, orang tua lebih mudah mengingatkan anaknya ketika melakukan kesalahan. Film animasi Upin Ipin berjudul Belajar Berdagang sangat relevan untuk dijadikan media pembelajaran bagi siswa sekolah dasar karena film tersebut memenuhi kriteria film animasi yang dapat dijadikan media pembelajaran yaitu sederhana, tidak terlalu panjang, menggunakan bahasa yang santun. bahasa, berisi permainan yang menghibur, mengandung nilai-nilai yang dapat dikenali siswa. 2021 “Pentingnya Karakter yang Sesuai Secara Visual dalam Film Animasi “My Little Pony: The Movie” Universitas Trisakti Indonesia.
Nilai-Nilai Karakter Dalam Film Animasi Upin dan Ipin Episode "Jembatan Pengetahuan" Pedadidaktika: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI: Tasik Malaya, Vol.7 No.3.
PENUTUP
Saran
Implementasi pendidikan karakter di sekolah melalui keteladanan dan pembiasaan”, Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia, Vol.1 No.2 September. Pesan pendidikan karakter bagi anak usia sekolah dalam serial animasi Upin dan Ipin Episode Iqra”, Jurnal Ilmu Komunikasi, Jil.5 No.2. Ivan Zhayoga, Diana Endah H, Ikha Listyarini, “Analisis Pengaruh Film Upin dan Ipin Terhadap Karakter Siswa”, Jurnal Analisis, Film, Upin dan Ipin, Karakter, Vol.3 No.1 (2020).
Analisis Karakter Media Pembelajaran Berdasarkan Gaya Belajar Siswa “Jurnal Inovasi Pembelajaran FKIF Universitas Ahmad Dahlan, Vol.3 No. Funktioner og typer af læringsmedier i regnskabslæring”, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. Pengaruh Media Pembelajaran Visual Tiga Dimensi (Sketsa) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pelajaran Berbagai Jenis Pekerjaan Konstruksi Kayu”, Jurnal Pendidikan Teknik Sipil, Vol.7 No.1, Januari.
Nilai-nilai pendidikan karakter dalam rangkaian kartu Upin dan Ipin dan relevansinya dengan pendidikan karakter”, Skripsi Sarjana Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru Institut Agama Islam Negeri Ponorogo.