• Tidak ada hasil yang ditemukan

NOTULENSI RAPAT PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

N/A
N/A
Jati

Academic year: 2023

Membagikan "NOTULENSI RAPAT PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

NOTULENSI RAPAT PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS JAWI AHSAN BERKEDUDUKAN DI SEMARANG Hari / Tanggal : Jumat/17 Maret 2017

Waktu : Pukul 7.00 WIB s/d 10.00 WIB

Tempat : Gedung Serbaguna Kelurahan Muktihajo Kidul Pemimpin Rapat : Vandy Dhimas

Notulen Rapat : Olivia Rahma

Peserta Rapat : Fariz Affandi, Clarissa Wijaya, Fadil Hikayat

Agenda rapat :

 Membahas Perihal Pendirian Perseroan Terbatas

 Menentukan Ketua Direktur Utama, Direktur, Komisaris Utama, Komisaris

Hasil Rapat :

 Mendirikan Perseroan Terbatas JAWI AHSAN

 Perseroan berkedudukan di Semarang

 Kegiatan usaha Perseroan : o Bidang Jasa:

 jasa pengembangan bisnis serta kegiatan usaha terkait;

 jasa di bidang kreatif seperti penulisan naskah, fotografi dan sinematografi;

 jasa rekaman audio visual antara lain musik, iklan, dokumenter, sinetron/sandiwara,film;

 jasa hiburan, agency, manajemen, pengelolaan kegiatan hiburan dan -produksi kaset, Compact Disc (CD), Video Compact Disc (VCD), Digital Video Disc (DVD);

 jasa pertunjukan hiburan;

 jasa periklanan, promosi, reklame dan hubungan kemasyarakatan melalui media komersial;

 jasa konsultasi bidang promosi dan pemasaran di bidang musik;

 jasa konsultasi bidang publikasi dan komunikasi;

o Bidang Perdagangan :

 peralatan informatika dan media baik perangkat keras maupun lunak serta kegiatan usaha terkait;

 rekaman audio visual antara lain musik, iklan, dokumenter, sinetron/sandiwara, fiIm;

 perdagangan casette, Audio dan Video Compact Disc (VCD), dan Digital Video Disc (DVD) serta kegiatan usaha terkait;

 Modal dasar Perseroan berjumlah Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), terbagi atas 500 (lima ratus) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). Modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor 100 % (seratus persen) atau sejumlah 1.000 (seribu saham) dengan total Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)

 Saham :

o Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama.

(2)

o Yang boleh memiliki dan mempergunakan hak atas saham adalah Warga Negara Indonesia atau badan hukum Indonesia.

o Bukti pemilikan saham dapat berupa surat saham.

o Dalam hal Perseroan tidak menerbitkan surat saham, pemilikan saham dapat dibuktikan dengan surat keterangan atau catatan yang dikeluarkan oleh Perseroan.

o Jika dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap surat saham diberi sehelai surat saham.

o Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham yang dimiliki oleh seorang pemegang saham.

o Pada surat saham harus dicantumkan sekurangnya:

 Nama dan alamat pemegang saham ;

 Nomor surat saham ;

 Nilai nominal saham;

 Tanggal pengeluaran surat saham.

 Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan:

 Nama dan alamat pemegang saham ;

 Nomor surat kolektif saham ;

 Nomor surat saham dan jumlah saham;

 Nilai nominal saham;

 Tanggal pengeluaran surat kolektif saham.

o Surat saham dan surat kolektif saham harus ditandatangani oleh Direktur dan Komisaris perseroan.

 Tugas & Wewenang Direksi :

o Direksi berhak mewakili Perseroan didalam dan diluar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta

menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk:

o meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang Perseroan di Bank).

o mendirikan suatu usaha baru atau turut serta pada perusahaan lain baik didalam maupun diluar negeri harus dengan persetujuan dari salah seorang dewan Komisaris.

 Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan;

 Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.

o Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS. Dalam hal RUPS tidak menetapkan, pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi.

(3)

o Tanpa mengurangi tanggung jawab Direksi, Direksi dapat

memberi kuasa tertulis kepada seorang atau lebih kuasa untuk dan atas nama Perseroan melakukan perbuatan hukum tertentu

sebagaimana yang diuraikan dalam surat kuasa.

 Tugas & Wewenang Komisaris :

o Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya,

memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

o Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.

o Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan. Dalam hal demikian Komisaris berhak untuk

memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.

o Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya.

 Rapat Direksi :

o Penyelenggaraan rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu apabila dipandang perlu:

 oleh seorang atau lebih anggota Direksi;

 atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau;

 atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

 Panggilan rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak bertindak untuk dan atas nama Direksi menurut ketentuan Pasal 9 Anggaran Dasar ini.

o Panggilan Rapat Direksi disampaikan dengan surat tercatat atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota Direksi dengan mendapat tanda terima paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat;

o Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat.

o Rapat Direksi diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha Perseroan. Apabila semua anggota Direksi

(4)

hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan rapat Direksi dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

o Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama dalam hal Direktur Utama tidak dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu

dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat-Direksi dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari antara anggota Direksi yang hadir.

o Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan- surat kuasa.

o Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat.

o Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling sedikit lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat.

o Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, ketua Rapat Direksi yang akan menentukan.

o Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya; Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali ketua rapat menentukan lain tanpa ada

keberatan dari yang hadir; Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.

o Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.

 Rapat Komisaris memiliki ketentuan yang sama dengan rapat Direksi.

 Rencana Kerja dan Laporan Tahunan

o Direksi menyampaikan renaca kerja yang memuat juga anggaran tahunan Perseroan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan sebelum tahun buku dimulai.

o Rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.

(5)

o Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup.

o Direksi menyusun Laporan Tahunan dan menyediakannya di kantor Perseroan untuk dapat diperiksa oleh para pemegang saham terhitung sejak panggilan RUPS Tahunan.

 Penggunaan Laba, Pembagian Dividen dan Cadangan

o Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti

 tercantum dalam neraca dan perhitungan laba rugi yang telah disahkan oleh RUPS tahunan, dan merupakan saldo laba yang positif, dibagi menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh RUPS tersebut.

o Jika perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam tahun buku selanjutnya perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat dan

dimasukkan dalam perhitungan laba rugi itu belum sama sekali tertutup.

o Penyisihan laba bersih untuk cadangan dilakukan sampai

mencapai 20 % (dua puluh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor hanya boleh dipergunakan untuk- menutup kerugian yang tidak dipenuhi oleh cadangan lain.

o Jika jumlah cadangan telah melebihi jumlah 20 % (dua puluh persen), RUPS dapat memutuskan agar jumlah kelebihannya digunakan bagi keperluan perseroan.

o Cadangan sebagaimana dimaksud Pada ayat (1) yang belum dipergunakan untuk menutup kerugian dan kelebihan cadangan sebagaimana di maksud pada ayat (2) yang penggunaannya belum ditentukan oleh RUPS harus dikelola oleh Direksi dengan cara yang tepat menurut pertimbangan Direksi, setelah memperoleh

persetujuan Dewan Komisaris dan memperhatikan peraturan Perundang-undangan agar memperoleh laba.

 Pendiri menyetor kas Perseroan yang seluruhnya berjumlah 2.000 (duaribu) saham atau seluruhnya dengan nila nominal Rp.

2.000.000.000,- (dua miltar rupiah) dengan rincian sebagai berikut : o Vandy Dhimas, sebanyak 500 (limaratus) saham, dengan nilai

nominal sebesar Rp 500.000.000, (limaratus juta Rupiah).

o Fariz Affandi, sebanyak 500 (limaratus) saham, dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000.000, (limaratus juta Rupiah).

o Clarissa Wijaya, sebanyak 500 (limaratus) saham, dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000.000, (limaratus juta Rupiah).

o Fadil Hikayat, sebanyak 500 (limaratus) saham, dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000.000, (limaratus juta Rupiah).

 Pengangkatan Direktur dan Komisaris :

 Direktur Utama : Vandy Dhimas

 Direktur : Fariz Affandi

 Komisaris Utama : Clarissa Wijaya

(6)

 Komisaris : Fadil Hikayat

Ketua Notulen

Vandy Dhimas Olivia Rahma

Referensi

Dokumen terkait

Upaya Notaris dalam terjadinya konflik saat rapat diadakan: memberikan solusi yang mudah dapat ditempuh, dengan melakukan penundaan rapat umum pemegang saham tersebut untuk 14

 Rapat Anggota Luar Biasa dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota Koperasi atau atas keputusan Pengurus yang pelaksanaanya diatur dalam Anggaran Dasar..  Rapat Anggota

Direksi wajib mengadakan Rapat Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap bulan dan Rapat lain yang diadakan setiap waktu bilamana dipandang

1) Anggota Direksi dapat diberhentikan sementara oleh RUPS atau oleh Komisaris dengan menyebutkan alasannya yang diberitahukan secara tertulis kepada anggota Direksi

Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena --- sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, --- maka salah seorang anggota Direksi lainnya

1) Anggota Direksi dapat diberhentikan sementara oleh RUPS atau oleh Komisaris dengan menyebutkan alasannya yang diberitahukan secara tertulis kepada anggota Direksi

1) Anggota Direksi dapat diberhentikan sementara oleh RUPS atau oleh Komisaris dengan menyebutkan alasannya yang diberitahukan secara tertulis kepada anggota Direksi

Anggota Direksi wajib hadir di tempat kerja Perseroan sekurang- kurangnya pada waktu Rapat Direksi, Rapat Direksi bersama Dewan Komisaris dan pada waktu rapat