• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nurul Khaerunnisa Ramadhani 42220047 3B TRJT Tugas1

N/A
N/A
Nurul Khaerunnisa

Academic year: 2023

Membagikan "Nurul Khaerunnisa Ramadhani 42220047 3B TRJT Tugas1"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS 1

PERANCANGAN JARINGAN SELULER

NURUL KHAERUNNISA RAMADHANI 42220047

3B TRJT

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA JARINGAN TELEKOMUNIKASI

JURUSAN ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2023

(2)

Arsitektur Jaringan 2G Global System for Mobile Communication (GSM)

Teknologi GSM menggunakan sistem TDMA dengan alokasi kurang lebih sekitar delapan pengguna di dalam satu channel frekuensi sebesar 200 KHz persatuan waktu. Awalnya, frekuensi yang digunakan adalah 900 MHz. Pada perkembangannya frekuensi yang digunakan adalah 1800 MHz dan 1900 MHz. Kelebihan dari GSM adalah interface yang lebih bagi para provider maupun para penggunanya. Selain itu, kemampuan roaming antar sesama provider membuat pengguna dapat bebas berkomunikasi.

Arsitektur GSM secara garis besar terdiri dari 3 subsistem yang terkoneksi dan berinteraksi antar sistem dan dengan user melalui network interface, subsistem tersebut adalah base station subsystem (BSS), network and switching system (NSS) dan operation support subsystem (OSS).

Penjelasan Arsitektur jaringan GSM :

1. Mobile Station (MS)

Merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan yang terdiri atas :

Mobile Equipment (ME), perangkat GSM yang berada di sisi pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya.

Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, kartu yang berisi seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. Me tidak dapat digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat.

(3)

2. Base Station System atau BBS

• BTS (Base Transceiver Station), perangkat GSM yang berhubungan langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal.

• BSC (Base Satiton Controller), perangkat yang mengontrol kerja BTS – BTS yang berada dibawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC.

3. Network Sub System atau NSS

Mobile Switching Center atau MSC, sebuah network element central dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler, dimana MSC berperan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik antar seluler maupun dengan jaringan kabel PSTN, atau dengan jaringan data.

Home Location Register (HLR), berfungsi sebagai sebuah database untuk menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggaran agar tersimpan secara permanen.

Visitor Location Register (VLR), berfungsi untuk menyimpan data dan informasi pelanggan.

Authentcation Center atau AuC, untuk menyimpan semua data yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga pembicaraan pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan.

Equipment Identity Registration atau EIR, memuat data – data pelanggan.

4. Operation and Support System atau OSS

Sub sistem jaringan GSM yang berfungsi sebagai pusat pengendalian. OSS (Operation and Support System) memiliki perangkat utama yang disebut OMC (Operation and Maintenance Center) dimana OMC merupakan pusat pengendali jaringan yang mengontrol dan memonitor seluruh kejadian yang ada pada jaringan selular termasuk kualitas pelayanan yang disediakan oleh jaringan. Setiap elemen jaringan melaporkan status atau kondisi, demikian bila terjadi kerusakan atau masalah maka setiap kasus akan dilaporkan ke OMC berupa alarm secara otomatis sehingga memudahkan untuk menentukan tindakan tepat yang akan diambil guna mengatasi masalah pada jaringan.

(4)

5. Modulasi

Teknik modulasi yang digunakan pada GSM adalah GMSK (Gaussian Minimum Shift Keying). Teknik ini bekerja dengan melewatkan data yang akan dimodulasikan melalui Filter Gaussian. Secara umum sistem modulasi terdiri dari sebuah pemancar (transmitter), media transmisi, dan sebuah penerima (receiver) yang menghasilkan replika sinyal informasi yang ditransmisikan. Cara yang paling mudah untuk menghasilkan GMSK adalah dengan melewatkan data NRZ (non return-to-zero) melalui filter Gaussian yang memiliki respon impuls.

6. Multipexing

Multiplexing adalah Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara bersamaan pada suatu kanal transmisi. Dimana perangkat yang melakukan Multiplexing disebut Multiplexer atau disebut juga dengan istilah Transceiver / Mux. Dan untuk di sisi penerima, gabungan sinyal sinyal itu akan kembali di pisahkan sesuai dengan tujuan masing – masing. Proses ini disebut dengan Demultiplexing. Receiver atau perangkat yang melakukan Demultiplexing disebut dengan Demultiplexer atau disebut juga dengan istilah Demux.

7. Multiple Access

Jaringan komunikasi seluler GSM menggunakan metode akses Time Division Multiple Acces untuk mengijinkan sebuah saluran diakses oleh beberaa pemakai.

8. Interface

• A Interface

Interface ini pada arsitektur jaringan GSM menghubungkan BSS dan MSC. Dengan menggunakan standart 64 Kbps kanal untuk signaling dan traffic. Protocol utama pada interface ini adalah DTAP (Direct Transfer Application) dan BSSMAP (Base Station Subsystem Management Application Part).

(5)

• A-sub Interface

Interface ini diimplementasikan sebagai hubungan 2 Mbps antar TRAU dan BSC yang membawa kanal traffic dan pensinyalan submultipleks traffic chanel membawa empat koneksi.

• A-bis Interface

Interface ini diwujudkan juga dalam hubungan 2 Mbps yang digunakan untuk melayani pertukaran pesan yang memiliki asal dan tujuan yang berbeda antara BTS dan BSC. Sebagaimana pada interface A sub, prinsip submultipleks juga digunakan.

• Air Interface (Um Interface)

Air Interface merupakan jalur penghubung antara BTS dan MS. Interface ini menggunakan teknik Time Division Multiple Access (TDMA) untuk jalur kirim dan terima dan pensinyalan informasi antar MS dan BTS. Interface ini digunakan untuk melayani pertukaran pesan antara BTS dan pengguna melalui frekuensi radio dan menentukan pesan yang tepat untuk pengguna.

9. Packet Switched Data Jaringan Publik (PSPDN)

Adalah jaringan komunikasi yang menyediakan data mengirimkan / menerima fungsi menggunakan paket. Hal ini banyak digunakan sebagai metode komunikasi data karena memiliki keandalaan tinggi jaringan komunikasi dan kecepatan tranmisi data cepat.

10. Public Land Mobile Network (PLMN)

Sistem komunikasi yang digunakan untuk memberikan layanan jasa telekomunikasi bagi pelanggan bergerak yang terdiri dari sejumlah mobile station (MS) yang dihubungkan dengan jaringan radio ke infrastruktur perangakt switching yang berinterkoneksi dengan sistem lain seperti PSTN.

(6)

11. Public Switched Telephone Network (PSTN)

Jaringan telepon tetap dengan kabel dimana jaringan telepone ini secara umum diatur oleh standar – standar teknis yang dibuat oleh ITU-T dan menggunakan pengalamatan E.163/E.164 yang dikenal dengan nomor telepon.

12. Spesifikasi GSM

Dibawah ini adalah pendeskripsian tentang spesifikasi dan karateristik untuk GSM

Frequency Band

Rentang frekuensi yang ditetapkan untuk GSM adalah 1.850 – 1.990 Mhz (mobile station ke base station).

Duplex Distance

Jarak duplex adalah 80 Mhz. jarak Duplex adalah jarak antara frekuensi uplink dan downlink. Dalam sebuah channel memiliki dua frekuensi 80 Mhz terpisah.

Channel Separation / pemisahan saluran

Pemisahan antara frekuensi carrier yang berdekatan. Pada GSM ini adalah 200 Khz.

• Modulasi

Adalah proses megirim sinyal dengan mengubah karakteristik dari frekuensi pembawa. Hal ini dilakukan dalam jaringan GSM melalui Gaussian minimum shift keying (GMSK).

Transmission rate / laju transmisi GSM adalah sistem digital dengan kecepatan transmisi sebesar 270 kbps.

Access method / metode-akses-GSM memanfaatkan konsep Time Division Multiple Access (TDMA). TDMA adalah teknik di mana beberapa panggilan yang berbeda dapat berbagi carrier yang sama. Masing – masing panggilan diberikan slot waktu tertentu.

Specch coder

GSM menggunakan linear predictive coding (LPC). Tujuan dari LPC adalah untuk mengurangi laju bit. LPC menyediakan parameter untuk menyaring yang meniru sistem vokal. Sinyal melewati penyaring ini, meninggalkan sisa sinyal.

speech dikodekan pada 13 kbps.

(7)

Arsitektu Jaringan 3G Universal Mobile Telecomunication System (UMTS)

Jaringan arsitektur 3G UMTS merupakan evolusi atau perkembangan dari jaringan inti GSM, terdiri dari 3 daerah yang saling berinteraksi, yaitu Core Network (CN), UMTS Terresterial Radio Access Network (UTRAN) dan User Equipment (UE) atau Mobile Station (MS). Memiliki kecepatan transfer data cepat (144kbps-2Mbps) sehingga dapat melayani layanan data broadband seperti internet, video on demand, music on demand, games on demand, dan on demand lain yang memungkinkan kita dapat memilih program musik, video, atau game semudah memilih channel di TV. Kecepatan setinggi itu juga mampu melayani video conference dan video streaming lainnya. Untuk frekuensi pada 3G pada bagian penerima (downlink) 1920 – 1980 MHz dan untuk pengirim (uplink) 2110 – 2170 MHz. UMTS menggunakan teknik modulasi Wideband CDMA (WCDMA) penekanan pada perubahan teknik akses jamak ini untuk mendapatkan laju bit yang lebih tinggi karena spektrum lebih lebar untuk menyediakan lebar pita yang lebih tinggi.

Penjelasan Arsitektur jaringan UMTS : 1. UE (User Equipment)

User Equipment merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk dapat memperoleh layanan komunikasi bergerak. UE dilengkapi dengan smart card yang dikenal dengan nama USIM (UMTS Subscriber Identity Module) yang berisi nomor identitas pelanggan dan juga algoritma security untuk keamanan seperti authentication algorithm dan algoritma enkripsi. Selain terdapat USIM, UE juga dilengkapi dengan ME

(8)

(Mobile Equipment) yang berfungsi sebagai terminal radio yang digunakan untuk komunikasi lewat radio.

2. UTRAN (UMTS Terresterial Radio Access Network)

Di dalam UTRAN terdapat beberapa elemen jaringan yang baru dibandingkan dengan teknologi 2G yang ada saat ini, diantaranya adalah node B dan RNC (Radio Network Contoller).

RNC (Radio Network Controller)

RNC bertanggung jawab mengontrol radio resources pada UTRAN yang membawahi beberapa Node B, menghubungkan CN (Core Network) dengan user, dan merupakan tempat berakhirnya protokol RRC (Radio Resource Control) yang mendefinisikan pesan dan prosedur antara mobile user dengan UTRAN.

Node B

Node B sama dengan Base Station di dalam jaringan GSM. Node B merupakan perangkat pemancar dan penerima yang memberikan pelayanan radio kepada UE.

Fungsi utama node B adalah melakukan proses pada layer 1 antara lain : channel coding, interleaving, spreading, de-spreading,modulasi, demodulasi dan lainlain.

Node B juga melakukan beberapa operasi RRM (Radio Resouce Management), seperti handover dan power control.

(9)

Interface

UTRAN terhubung pada bagian Core Network (CN) melalui Interface Iu dan menggunakan Interface Iub untuk mengontrol node B. Sedangkan Interface Iur yang menhubungkan antar RNC berfungsi untuk mengatur terjadinya soft handover diantara RNC tersebut.

3. CN (Core Network)

Core Network berfungsi sebagai swtiching jaringan UMTS, memanajemen jaringan serta sebagai interface antara jaringan UMTS dengan jaringan yang lainnya. Komponen Core Network UMTS terdiri dari :

• MSC (Mobile Switching Center)

MSC didesain sebagai switching untuk layanan berbasis circuit switch seperti video.

• VLR (Visitor Location Register)

VLR merupakan database yang berisi informasi sementara mengenai pelanggan terutama mengenai lokasi dari pelanggan pada cakupan area jaringan.

• HLR (Home Location Register)

HLR merupakan database yang berisi data – data pelanggan yang tetap. Data – data tersebut antara lain berisi layanan pelanggan, service tambahan serta informasi.

(10)

• SGSN (Serving GPRD Support Node)

SGSN adalah gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS. Fungsi SGSN menggambarkan packet data ke MS, Update pelanggan ke HLR dan register pelanggan baru.

• GGSN (Gateway GPRS Support Node)

GGSN berfungsi sebagai gerbang penghubung dari jaringan paket data standard (PDN). GGSN berfungsi dalam menyediakan fasilitas internetworking dengan eksternal packet-switch network dan dihubungkan dengan SGSN via Internet Protokol (IP). GGSN akan berperan antarmuka logik bagi PDN, dimana GGSN akan memancarkan dan menerima paket data dari SGSN atau PDN. Selain itu juga terdapat beberapa interface baru, seperti : Uu, Iu, Iub, Iur. Antara UE dan UTRAN terdapat interface Uu. Di dalam UTRAN terdapat interface Iub yang menghubungkan Node B dan RNC, Interface Iur yang menghubungkan antar RNC, sedangkan UTRAN dan CN

dihubungkan oleh interface Iu. Protokol pada interface Uu dan Iu dibagi menjadi dua sesuai fungsinya, yaitu bagian control plane dan user plane . Bagian user plane merupakan protocol yang mengimplementasikan layanan Radio Access Bearer (RAB), misalnya membawa data user melalui Access Stratum (AS).

Sedangkan control plane berfungsi mengontrol RAB dan koneksi antara mobile user dengan jaringan dari aspek : jenis layanan yang diminta, pengontrolan sumber daya transmisi , handover , mekanisme transfer Non Access Stratum (NAS) seperti Mobility Management (MM), Connection Management (CM), Session Management (SM) ,dan lain-lain.

4. Integrated Services Digital Network (ISDN)

Adalah suatu sistem telekomuniaksi di mana layanan antara data, suara dan gambar diintegrasikan ke dalam suatu jaringan yang menyediakan konektivitas digital ujung ke ujung untuk menunjang suatu ruang lingkup pelayanan yang luas. Jaringan ISDN dibangun dengan tujuan untuk mendapatkan jaringan yang fully digital. ISDN memungkinkan sinyal digital ditransmisikan melalui jaringan telepon yang sudah ada.

(11)

Arsitektu Jaringan 4G Long Term Evolution (LTE)

Arsitektur LTE dikenal dengan suatu istilah SAE (System Architecture Evolution) yang menggambarkan suatu evolusi arsitektur dibandingkan dengan teknologi sebelumnya. Secara keseluruhan LTE mengadopsi teknologi EPS (Evolved Packet System). Didalamnya terdapat tiga komponen penting yaitu UE (User Equipment), E-UTRAN (Evolved UMTS Terrestial Radio Access Network), dan EPC (Evolved Packet Core). Saat ini secara teknis 4G memiliki akses internet maksimal bisa mencapai 50 Mbps hingga 100 Mbps. Untuk frekuensinya jaringan 4G dimulai dari 1.800 MHz, 2.1 GHz, 2.3 GHz.

Penjelasan Arsitektur jaringan LTE : 1. User Equipment (UE)

User equipment adalah perangkat dalam LTE yang terletak paling ujung dan berdekatan dengan user. Peruntukan UE pada LTE tidak berbeda dengan UE pada UMTS atau teknologi sebelumnya.

2. E-UTRAN

Evolved UMTS Terresterial Radio Access Network atau E-UTRAN adalah sistem arsitektur LTE yang memiliki fungsi menangani sisi radio akses dari UE ke jaringan core.

Berbeda dari teknologi sebelumnya yang memisahkan Node B dan RNC menjadi elemen tersendiri, pada sistem LTE E-UTRAN hanya terdapat satu komponen yakni Evolved Node B (eNode B) yang telah menggabungkan fungsi keduanya. eNode B secara fisik adalah suatu base station yang terletak dipermukaan bumi (BTS Greenfield) atau ditempatkan diatas gedung-gedung (BTS roof top).

(12)

3. Evolved Packet Core (EPC)

EPC adalah sebuah system yang baru dalam evolusi arsitektur komunikasi seluler, sebuah system dimana pada bagian core network menggunakan all-IP. EPC menyediakan fungsionalitas core mobile yang pada generasi sebelumnya (2G, 3G) memliki dua bagian yang terpisah yaitu Circuit switch (CS) untuk voice dan Packet Switch (PS) untuk data.

EPC sangat penting untuk layanan pengiriman IP secara end to end pada LTE. Selain itu, berperan dalam memungkinkan pengenalan model bisnis baru, seperti konten dan penyedia aplikasi. EPC terdiri dari MME (Mobility Management Entity), SGW (Serving Gateway), HSS (Home Subscription Service), PCRF (Policy and Charging Rules Function), dan PDN-GW (Packet Data Network Gateway). Berikut penjelasan singkatnya:

Mobility Management Entity (MME)

MME merupakan elemen control utama yang terdapat pada EPC. Biasanya pelayanan MME pada lokasi keamanan operator. Pengoperasiannya hanya pada control plane dan tidak meliputi data user plane. Fungsi utama MME pada arsitektur jaringan LTE adalah sebagai authentication dan security, mobility management, managing subscription profile dan service connectivity.

Home Subscription Service (HSS)

HSS merupakan tempat penyimpanan data pelanggan untuk semua data permanen user. HSS juga menyimpan lokasi user pada level yang dikunjungi nod pengontrol jaringan. Seperti MME, HSS adalah server database yang dipelihara secara terpusat pada premises home operator.

Service Gateway (S-GW)

Pada arsitektur jaringan LTE, level fungsi tertinggi S-GW adalah jembatan antara manajemen dan switching user plane. S-GW merupakan bagian dari infrastruktur jaringan sebagai pusat operasioanal dan maintenance. Peranan S-GW sangat sedikit pada fungsi pengontrolan. Hanya bertanggungjawab pada sumbernya sendiri dan mengalokasikannya berdasarkan permintaan MME, P-GW, atau PCRF, yang memerlukan set-up, modifikasi atau penjelasan pada UE.

(13)

Policy and Charging Rules Function (PCRF)

PCRF merupakan bagian dari arsitektur jaringan yang mengumpulkan informasi dari dan ke jaringan, sistem pendukung operasional, dan sumber lainnya seperti portal secara real time, yang mendukung pembentukan aturan dan kemudian secara otomatis membuat keputusan kebijakan untuk setiap pelanggan aktif di jaringan. Jaringan seperti ini mungkin menawarkan beberapa layanan, kualitas layanan (Quality of services), dan aturan pengisian. PCRF dapat menyediakan jaringan solusi wireline dan wireless dan juga dapat mngaktifkan pendekatan multidimensi yang membantu dalam menciptakan hal yang menguntungkan dan platform inovatif untuk operator. PCRF juga dapat diintegrasikan dengan platform yang berbeda seperti penagihan, rating, pengisian, dan basis pelanggan atau juga dapat digunakan sebagai entitas mandiri.

(14)

Base Tranceiver Station pada Jaringan 2G GSM Cara Kerja BTS pada Jaringan 2G GSM

1. BTS menerima sinyal radio dari ponsel melalui antena.

2. BTS kemudian mengirimkan sinyal radio tersebut ke BSC (Base Station Controller), yang merupakan pusat kontrol untuk beberapa BTS.

3. BSC mengendalikan dan mengelola lalu lintas sinyal antara BTS dan MSC (Mobile Switching Center), yang merupakan bagian terpusat dari jaringan seluler yang mengendalikan komunikasi antar jaringan.

4. MSC mengirimkan sinyal ke BTS lainnya atau ke jaringan telepon kabel jika panggilan harus diarahkan ke nomor di luar jaringan seluler.

Kelebihan BTS pada jaringan 2G GSM

1. Cakupan yang luas: BTS dapat mencakup wilayah yang luas dan dapat melayani banyak pengguna sekaligus.

2. Kualitas suara yang baik: BTS memungkinkan kualitas suara yang baik dan jernih selama panggilan.

3. Daya tahan baterai yang lebih lama: Karena BTS memiliki cakupan yang lebih luas, ponsel tidak perlu bekerja terlalu keras untuk mencari sinyal, sehingga baterai ponsel dapat bertahan lebih lama.

4. Kemampuan roaming: BTS memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan dan mengirim pesan di seluruh dunia dengan menggunakan operator seluler yang berbeda.

Kelemahan dari BTS pada jaringan 2G GSM

1. Kecepatan data yang rendah: BTS hanya mendukung transfer data dengan kecepatan yang relatif rendah, sehingga tidak cocok untuk aplikasi yang membutuhkan kecepatan transfer data tinggi seperti streaming video dan download file besar.

2. Terbatas pada layanan suara dan SMS: BTS hanya dapat digunakan untuk layanan suara dan SMS, sehingga tidak cocok untuk layanan data yang kompleks seperti video call atau aplikasi perbankan online.

(15)

Base Tranceiver Station pada Jaringan 3G UMTS Cara Kerja BTS pada Jaringan 3G UMTS

1. BTS menerima sinyal radio dari perangkat seluler, kemudian meneruskannya ke Node B (perangkat yang terhubung langsung dengan core network) melalui antena.

2. Node B kemudian memproses sinyal radio tersebut dan mengirimkannya ke RNC (Radio Network Controller) yang terhubung dengan jaringan inti.

3. RNC memproses sinyal radio dan mengirimkannya ke MSC (Mobile Switching Center), yaitu bagian dari jaringan inti yang mengontrol dan mengelola panggilan dan data pada jaringan seluler.

4. MSC kemudian mengirimkan sinyal radio ke tujuan yang dituju, misalnya jika panggilan dilakukan, sinyal radio akan dikirimkan ke perangkat seluler yang dituju.

5. Sinyal radio dari perangkat seluler yang dituju kemudian melewati jaringan inti, kemudian diteruskan oleh Node B dan BTS, hingga sampai ke perangkat seluler yang melakukan panggilan.

Kelebihan BTS pada jaringan 3G UTMS

1. Jangkauan yang luas: BTS memiliki jangkauan yang cukup luas dalam mengirimkan sinyal radio pada jaringan seluler, sehingga dapat menjangkau wilayah yang lebih luas dibandingkan dengan jaringan seluler yang menggunakan teknologi lainnya.

2. Kapasitas yang besar: BTS memiliki kapasitas yang besar dalam mengirimkan sinyal radio pada jaringan seluler, sehingga dapat melayani banyak perangkat seluler dalam satu waktu.

3. Kualitas suara yang jernih: Jaringan 3G UMTS yang menggunakan BTS dapat menghasilkan suara yang jernih dan berkualitas tinggi pada panggilan suara.

Kelemahan dari BTS pada jaringan 3G UMTS

1. Biaya yang mahal: BTS memiliki biaya yang cukup mahal untuk pembelian, instalasi dan pemeliharaannya. Oleh karena itu, biaya operasional jaringan seluler yang menggunakan teknologi BTS juga menjadi lebih tinggi.

(16)

2. Konsumsi daya yang tinggi: BTS memerlukan daya listrik yang cukup besar untuk beroperasi, sehingga dapat menimbulkan biaya listrik yang tinggi dan dampak lingkungan yang buruk.

3. Kerentanan terhadap gangguan: BTS dapat rentan terhadap gangguan, seperti cuaca buruk atau interferensi elektromagnetik yang dapat mempengaruhi kinerja jaringan seluler secara keseluruhan.

Base Tranceiver Station pada Jaringan 4G LTE Cara Kerja BTS pada Jaringan 4G LTE

1. BTS menerima sinyal radio dari perangkat seluler melalui antena.

2. BTS kemudian memproses sinyal radio tersebut dan mengirimkannya ke Node B (perangkat yang terhubung langsung dengan core network) melalui backhaul, yaitu jaringan kabel yang terhubung antara BTS dan Node B.

3. Node B kemudian memproses sinyal radio tersebut dan mengirimkannya ke MME (Mobility Management Entity), yaitu bagian dari jaringan inti yang mengelola informasi pengguna dan lokasi perangkat seluler.

4. MME kemudian memproses sinyal radio dan mengirimkannya ke SGW (Serving Gateway), yaitu perangkat yang bertugas untuk mengatur lalu lintas data dan memproses sinyal radio.

5. SGW kemudian mengirimkan sinyal radio ke tujuan yang dituju, misalnya jika panggilan dilakukan, sinyal radio akan dikirimkan ke perangkat seluler yang dituju.

6. Sinyal radio dari perangkat seluler yang dituju kemudian melewati jaringan inti, kemudian diteruskan oleh SGW, MME, Node B, dan BTS, hingga sampai ke perangkat seluler yang melakukan panggilan.

Kelebihan BTS pada jaringan 4G LTE

1. Kecepatan internet yang tinggi: Jaringan 4G LTE yang menggunakan BTS dapat memberikan kecepatan internet yang lebih tinggi dibandingkan dengan jaringan seluler yang menggunakan teknologi lainnya.

(17)

2. Kapasitas yang besar: BTS memiliki kapasitas yang cukup besar dalam mengirimkan sinyal radio pada jaringan seluler, sehingga dapat melayani banyak perangkat seluler dalam satu waktu.

3. Lebih efisien dalam penggunaan spektrum: Jaringan 4G LTE yang menggunakan BTS dapat lebih efisien dalam menggunakan spektrum frekuensi, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas jaringan seluler secara keseluruhan.

Kelemahan dari BTS pada jaringan 4G LTE

1. Biaya yang mahal: BTS pada jaringan 4G LTE memiliki biaya yang cukup mahal, baik untuk pembelian, instalasi, maupun pemeliharaannya. Oleh karena itu, biaya operasional jaringan seluler yang menggunakan teknologi BTS juga menjadi lebih tinggi.

2. Konsumsi daya yang tinggi: BTS pada jaringan 4G LTE memerlukan daya listrik yang cukup besar untuk beroperasi, sehingga dapat menimbulkan biaya listrik yang tinggi dan dampak lingkungan yang buruk. Selain itu, konsumsi daya yang tinggi juga dapat membatasi jangkauan jaringan seluler.

3. Rentan terhadap gangguan: BTS pada jaringan 4G LTE dapat rentan terhadap gangguan, seperti cuaca buruk atau interferensi elektromagnetik yang dapat mempengaruhi kinerja jaringan seluler secara keseluruhan. Selain itu, kelebihan lalu lintas atau beban yang tinggi pada BTS juga dapat menyebabkan penurunan kualitas jaringan.

4. Kerentanan terhadap serangan siber: BTS pada jaringan 4G LTE juga rentan terhadap serangan siber, seperti serangan denial of service (DoS), hacking, dan sejenisnya.

Serangan tersebut dapat menyebabkan penurunan kinerja jaringan atau bahkan kegagalan total.

5. Tidak terlalu baik dalam menangani pergerakan pengguna: BTS pada jaringan 4G LTE belum terlalu baik dalam menangani pergerakan pengguna yang cepat, seperti penggunaan pada kendaraan bergerak cepat seperti kereta atau pesawat. Hal ini dapat menyebabkan putusnya koneksi atau penurunan kualitas jaringan seluler secara keseluruhan.

Referensi

Dokumen terkait

Selain harga lebih mudah, kek uatan signal jaringan hotspot lebih kuat dibandingkan paket data, karena tidak semua jenis paket data memiliki jangkauan luas

Variabel jangkauan wilayah luas,sinyal atau jaringan yang kuat tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian TelkomFlexi prabayar, hal ini diduga karena dipengaruhi

Sehubungan dengan pembahasan kinerja soft handover dan propagasi sinyal gelombang radio pada sistem komunikasi bergerak CDMA adalah cukup luas dan kompleks juga agar

pandemi covid-19 yaitu keterbatasan sinyal atau jaringan internet yang tidak bisa menjangkau wilayah lokasi sekolah yang berada cukup jauh dari pusat kota, minimnya