Nyeri Seperti Terbakar di Dada
Seorang laki-laki berusia 55 tahun ditemani keluarganya datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri seperti terbakar pada dada kanan dan punggung sejak 5 hari yang lalu. Nyeri dimulai dari punggung dan dada sebelah kanan, diikuti dengan munculnya jerawat di dada sebelah kanan. Jerawat tersebut berisi cairan dan terasa perih. Awalnya jerawat hanya muncul sedikit, namun 2 hari kemudian menyebar ke punggung. Pasien juga mengeluh tidak enak badan.
Tidak ada keluhan serupa pada keluarga pasien yang tinggal di rumah. Pasien pernah mengalami cacar air saat masih kecil.
Pada pemeriksaan fisik, tekanan darah pasien terukur 130/80 mmHg, denyut nadi 95 kali/menit, suhu 37,2°C, frekuensi napas 20 kali/menit, dan nilai Visual Analog Scale (VAS) 7. Pada pemeriksaan status dermatologis, ditemukan banyak vesikel dan pustul berbatas tegas dengan dasar eritematosa dan krusta pada daerah dada kanan anterior hingga posterior. Hasil laboratorium menunjukkan Hb 11 g/dL, eritrosit 4,2 * 106 / L leukosit 10,6 * 103 / L dan trombosit 259 * 103 / L Inspeksi Tzank pada dasar vesikel menunjukkan sel besar berinti banyak.
Pasien meminta untuk dirawat di rumah sakit karena tidak tahan dengan rasa sakitnya. Dokter memberikan infus RL 20 tpm, Gabapentin 3 * 300 mg, asiklovir 5 * 800 mg selama 7 hari, vitamin B kompleks 1 * 1, dan bubuk asam salisilat 2%. Pasien diedukasi untuk menjaga kebersihan untuk membatasi bahaya penyakit akibat bakteri. Pasien dan keluarga pasien juga diberikan informasi tentang cara mencegah penularan penyakit dan kemungkinan komplikasi.
Terimonologi 1. Vesikel
a. Definisi : suatu penonjolan kulit dengan batas tegas, berisi cairan serous dan diameternya < 1 cm. Jika diameter > 1 cm disebut bula.
b. Vesikel/bula intraepidermal atau suprabasal - spongiosis:
Vesikel atau bula yang terjadi karena proses spongiosis dimulai dengan terjadinya edema interselular di antara sel-sel keratinosit yang terisi cairan. Contoh:
dermatitis kontak alergi (DKA) - degenerasi balon:
vesikel atau bula terjadi karena proses degenerasi dimulai dengan terjadinya edema intraselular biasanya karena adanya suatu proses infeksi. Contoh: herpes zozter, herpes simplex
- akantolisis:
vesikel atau bula terjadi karena adanya proses akantolisis, yakni hilangnya spina atau akanta atau jembatan antar sel, sehingga ikatan antara sel menjadi hilang atau lepas, dan akhirnya akan terbentuk celah atau rongga yang berisi cairan. Contoh:
pemfigus - sub-corneal:
vesikel atau bula terbentuk karena lepasnya stratum korneum dari lapisan di bawahnya. Contoh: impetigo, miliaria kristalina
c. Vesikel/bula subepidermal atau infrabasal atau intradermal:
Vesikel atau bula infrabasal terjadi karena lepasnya lapisan basal dari membrana basalis. Vesikel atau bula yang terbentuk biasanya akibat proses autoimun, misalnya:
bullous pemphigoid, dermatitis herpetiformis.
2. Pustula
a. Definisi : Penonjolan kulit berbatas tegas, diameter < 1 cm, berisi cairan pus/nanah. Lokasi pus bisa intra epidermal atau subepidermal.
b. Pustula Intraepidermal
- pustula intra epidermal subcorneal mis, subcorneal pustular dermatosis - pustula intraepidermal intracorneal: candidiasis
- pustula intraepidermal spongiform: psoriasis pustulosa c. Pustula subepidermal:
contoh: infeksi sekunder dari dermatitis herpetiformis 3. Krusta
a. Definisi : Yang dimaksud krusta adalah bahan cair ,eksudat, darah atau serum maupun jaringan nekrotik yang mengering. Contoh: impetigo krustosa
Keluhan Utama
- Pasien : Laki-laki, 55 tahun
- Keluhan Utama : Nyeri seperti terbakar pada dada kanan dan punggung selama 5 hari.
Riwayat Penyakit :
- Jerawat berisi cairan dan perih di dada kanan (muncul 3 hari lalu, kemudian menyebar ke punggung)
- Demam ringan (37,2°C)
- Tidak ada riwayat penyakit serupa pada keluarga - Pernah cacar air saat kecil
Pemeriksaan Fisik:
Tekanan darah : 130/80 mmHg (normal)
Denyut nadi : 95 kali/menit (sedikit di atas normal)
Suhu : 37,2°C (demam ringan)
Frekuensi napas : 20 kali/menit (sedikit di atas normal)
Nyeri dada (VAS) : 7 (nyeri sedang)
Pemeriksaan dermatologis : Vesikel dan pustul berbatas tegas dengan dasar
eritematosa dan krusta pada dada kanan anterior hingga posterior (ruam khas Herpes Zoster) Ruam ini biasanya muncul di satu sisi tubuh, mengikuti jalur saraf.
Pemeriksaan Laboratorium:
Hb : 11 g/dL (sedikit rendah)
Eritrosit : 4,2 * 10^6 / L (normal)
Leukosit : 10,6 * 10^3 / L (normal)
Trombosit : 259 * 10^3 / L (normal)
Inspeksi Tzank : Sel besar berinti banyak pada dasar vesikel (menunjukkan infeksi virus varicella-zoster)
Penatalaksanaan :
Rawat inap : Pasien dirawat inap untuk mendapatkan pengobatan dan pemantauan yang lebih intensif.
Infus RL 20 tpm : Pemberian infus RL dilakukan untuk membantu hidrasi pasien dan mencegah dehidrasi. Dehidrasi dapat memperburuk gejala Herpes Zoster dan memperlambat proses penyembuhan.
Gabapentin 3 x 300 mg : Gabapentin adalah obat pereda nyeri yang digunakan untuk membantu meredakan nyeri yang terkait dengan Herpes Zoster. Nyeri Herpes Zoster bisa sangat parah dan mengganggu kualitas hidup pasien. Gabapentin bekerja dengan cara menghambat transmisi sinyal nyeri di otak.
Asiklovir 5 x 800 mg selama 7 hari : Asiklovir adalah obat antivirus yang efektif untuk mengobati Herpes Zoster. Obat ini bekerja dengan cara menghambat replikasi virus varicella-zoster. Pemberian asiklovir selama 7 hari dapat membantu
memperpendek durasi penyakit dan mengurangi risiko komplikasi, seperti neuralgia postherpetik (NPH).
Vitamin B kompleks 1 x 1 : Vitamin B kompleks dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mempercepat proses penyembuhan.
Bubuk asam salisilat 2% : Bubuk asam salisilat digunakan untuk membantu
mengeringkan ruam Herpes Zoster dan mencegah infeksi bakteri. Bubuk ini dioleskan pada ruam 2-3 kali sehari.