• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Titis S. Pitana - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Oleh: Titis S. Pitana - Spada UNS"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

STRUKTURALISME

Oleh: Titis S. Pitana

(2)

Claude Lévi-Strauss

bapak Strukturalisme

(3)

Masyarakat belum keluar dari modernitas dan masih hidup dalam fase radikalisasi

modernitas. Masyarakat sedang bergerak dalam satu fase di mana akibat modernitas lebih radikal dan lebih universal dari pada fase sebelumnya. Secara kualitatif

muncul fenomena baru sebagai pembentukan ulang dunia modern dan mendorong masuk ke dalam pengalaman baru yang

menggelisahkan.

Bagi Kaum Strukturalis

(4)

Strukturalisme berarti paham mengenai

unsur-unsur, yaitu struktur itu sendiri,

dengan mekanisme antar hubungannya, di

satu pihak antarhubungan unsur yang satu

dengan unsur lainnya, di pihak yang lain

hubungan antara unsur (unsur) dengan

totalitasnya.

(5)

ANTHONY GIDDENS TALCOTT PARSON

KARL MARX

MEREKA YANG BICARA

STRUKTUR

(6)

Bagi marx: tindakan sosial dilandasi oleh suprastruktur dan inprastruktur.

Suprastrukrur, seperti nilai, norma, hukum, dan agama.

Inprastruktur, seperti modal, investasi, dan alat produksi.

Semua ini upaya pengendalian keseimbangan sosial...

Misalnya, suprastruktur

menanamkan cita cita menjadi

orang baik, miskin itu titah

Tuhan, dst.

(7)

adalah individu dikelompokan

berdasarkan kelas-kelas yaitu borjuis dan proletar. Dimana yang kaya semakin kaya

karena mereka merupakan pemilik modal dan yang

miskin akan menjadi semakin miskin. Pengeksploitasian

kaum proletar oleh kaum borjuis merupakan

penyebabnya.

(8)

Asumsi dasar yang kedua adalah sifat

dasar manusia untuk

memenuhi kebutuhannya dan menentang

eksploitasi dan dominasi.

Paradigma kaum Marxis tersebut sering disebut

“materialisme”.

(9)

Materialisme terjadi karena manusia akan

selalu ingin mendapatkan materi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

Sering juga dianggap bahwa apa yang kita lakukan sampai saat ini hanya untuk

mendapatkan materi

semata karena memang

itulah merupakan sifat

dasar manusia.

(10)

Marxisme merupakan paradigma yang sangat memfokuskan paradigma pada ekonomi, materi dan kelas. Paradigma yang menentang asumsi dasar dari liberalisme ini mempercayai bahwa sistem kapitalisme tidak akan mencipatakan kesejahteraan ekonomi. Kelas juga akan tetap ada karena stratifikasi sosial pada hakikatnya tidak dapat dihilangkan.

Strukturalisme menganggap bahwa akan muncul bentuk imperialisme yang baru, yaitu negara-negara yang makmur akan mengeksploitasi sumber daya dari negara-negara miskin dan akan mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya karena nafsu manusia untuk mendapatkan materi yang lebih merupakan sifat dasar manusia.

(11)

Lahirlah Teori Kelas

• Ekonomi merupakan faktor utama (basic structure) dalam

masyarakat. Sementara itu, faktor-faktor yang lain,

seperti politik, agama, pendidikan, dll. disebut sebagai

super structure yang bergantung kepada faktor utama

(basic structure) tersebut.

(12)

Menurut Parson:

tindakan sosial dilandasi status dan fungsi sosial...

Satu kedudukan dalam masyarakat menyimpan harapan dari kedudukan lainnya... intinya

kerjasama adil dan

seimbang.

(13)

Teori fungsionalisme struktural Parson diawali dengan empat skema penting mengenai fungsi untuk semua system tindakan, skema tersebut dikenal dengan sebutan skema , yaitu:

Adaptasi (A),

pencapaian tujuan

atau Goal attainment

(G), Integrasi (I), dan

Latensi (L).

(14)

Adaptation

: fungsi yang amat penting disini system harus dapat beradaptasi dengan cara menanggulangi situasi eksternal yang gawat, dan system harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan juga dapat menyesuaikan lingkungan untuk kebutuhannnya.

Goal attainment

; pencapainan tujuan sangat penting, dimana system harus bisa mendifinisikan dan mencapai tujuan utamanya.

Integrastion

: artinya sebuah system harus mampu mengatur dan menjaga antar hubungan bagian-bagian yang menjadi komponennya, selain itu mengatur dan mengelola ketiga fungsi (AGL).

Latency

:laten berarti system harus mampu berfungsi sebagai

pemelihara pola, sebuah system harus memelihara dan memperbaiki motivasi pola-pola individu dan cultural .

(15)
(16)

Bagi Gidden: tindakan sosial dilandasi kekuasaan yang melekat pada struktur, baik fungsi (mekanik) maupun peran (organik) sehingga orang (aktor sosial)

menyadari kedudukannya

dalam struktur sebagai pelaku (agen sosial) yang

membentuk dan

menggunakan fungsi dan

peran (agency).

(17)

Strukturasi Giddens memusatkan perhatian pada praktik sosial yang berulang yang menghubungkan antara agen dan struktur.

Agen dan struktur ditempatkan sebagai sesuatu yang dwi-

rangkap, dimana seluruh tindakan sosial memerlukan struktur

dan seluruh struktur memerlukan tindakan sosial. Dengan kata

lain, agen dan struktur saling jalin menjalin tanpa terpisahkan

dalam praktik atau aktivitas manusia. Proses seperti itu

disebut sebagai proses dialektika, dimana praktik sosila (agen),

struktur, dan kesadaran (keagenan) diciptakan.

(18)

Giddens menempatkan struktur dan pelaku sebagai dualitas yang saling mendukung. Intinya adalah sebagai berikut.

Pertama , manusia adalah subyek yang aktif dan kreatif.

Giddens menolak pendapat

bahwa manus ia adalah

boneka ciptaan aturan-

aturan dan struktur-struktur

e t e r n a l . M e n u r u t n y a

struktur berada di luar

individu.

(19)

Kedua, struktur memiliki keberadaan yang sebenarnya dalam pola-pola pikir berisi aturan- aturan dan sumber-sumber (pengetahuan, kemampuan, dan kecakapan praktis) yang diperoleh seseorang melalui sosialisasi. Giddens menganggap struktur sebagai medium dan hasil dari tindakan. Struktur menjadi medium karena seseorang tidak dapat bertindak tanpa kemampuan dan pengetahuan yang sudah terbatinkan. Struktur menjadi hasil karena pola budaya yang luas direproduksi ketika digunakan.

Strukturalisasi menangkap gambaran tentang hidup sosial sebagai proses timbal balik antara tindakan-tindakan individual dan kekuatan- kekuatan sosial. Manusia memproduksi tatanan sosial karena kebutuhan akan kepercayaan dan rasa takut akan ketidakpastian. Keinginan ini disebut keamanan ontologis. Kehidupan sosial dibuat rutin dan konvensional sehingga setiap orang merasa aman.

(20)

ANTHONY GIDDENS:

struktur budaya (strukturasi) = agen dan aktor

TALCOTT PARSON:

struktur sosial = status

dan fungsi sosial

KARL MARX:

struktur kekuasaan = supra dan inpra, atas dan bawah,

pusat dan pinggiran

Inti Pemikiran Mereka

(21)

Tambah pusing...

bagiku...struktur kan bisa berupa

STRUKTUR BAJA STRUKTUR KAYU

STRUKTUR BAMBU, dll.

kok...jadi

STRUKTUR KEKUASAAN STRUKTUR SOSIAL STRUKTUR BUDAYA

AU ACH...

Referensi

Dokumen terkait