• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)ISSN Online) PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)ISSN Online) PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN: 2549-6182 (Online)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG SULAWESI SELATAN

Kurniawan1, Asri Nur Muin2, Dyan Fauziah Suryadi3

1,2,3STIE YPUP Makassar

3dyanfausiah@gmail.com

ABSTRACT

This research aimed to find out the influence of working environment and motivation toward the employee’s working productivity in PT Jasa Raharja (Persero) South Sulawesi Branch. Thus research is a quantitative research which used observation questionnaire in collecting the data. The research sample was 31 which used multiple linear regression analysis. The results shows that : (1) the working environment affects the employee’s working productivity positively and effectively in PT Jasa Raharja (Persero) South Sulawesi Branch, (2) the motivation positively and effectively affect the emloyee’s productivity of PT Jasa Raharja (Persero) South Sulawesi Branch, (3) the working environment and motivation simultaneously affect the working productivity positively and significantly in PT Jasa Raharja (Persero) South Sulawesi Branch. (4) based on the t-test, its found that the motivation more influence than the working environment.

Keywords : working environment, motivation, productivity.

History of article Received: 30-05-2019 Reviewed: 31-05-2019 Revised: 04-06-2019 Accepted: 06-06-2019 Published: 30-06-2019

PENDAHULUAN

Latar Belakang

PT. Jasa Raharja (Persero) memiliki cabang di seluruh provinsi di Indonesia yang salah satunya berada di Sulawesi Selatan.

Tugas dan fungsinya ialah menghimpun dana dari masyarakat dengan cara mengadakan iuran wajib yang dipungut dari penumpang umum berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang. Iuran diambil dari setiap penumpang yang sah dari kendaraan bermotor umum sesuai Pasal 3 Sub 1a dan sumbangan wajib dari para pihak pemilik kendaraan bermotor berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Lalu Lintas Jalan, dimana pemilik angkutan lalu lintas diharuskan memberi sumbangan wajib setiap tahunnya sesuai Pasal 2 Sub 1, dimana pembayaran dilakukan pada saat pendaftaran dan perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK).

Iuran dan sumbangan wajib tersebut akan disalurkan kembali kepada masyarakat yang menjadi korban dari kerugian yang timbul akibat kecelakaan lalu lintas untuk mengurangi beban masyarakat sesuai dengan yang diatur di

dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 dan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964, yang mana jaminan sosial untuk masyarakatlah yang menjadi tujuan pokoknya.

Seperti kantor pada umumnya, PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi Selatan juga memberlakukan sistem 5 (lima) hari kerja, namun dalam praktik kerjanya seringkali tidak sesuai dengan sistem tersebut karena adanya karyawan yang secara mendadak mengambil cuti atau tidak dapat bekerja pada jam kerja disebabkan adanya kepentingan lain di luar kantor. Tentunya, ketika hal ini terus- menerus terjadi akan sangat berpengaruh pada kualitas pelayanan nasabah. Permasalahan lain yang sering muncul adalah karyawan biasanya istrahat melebihi waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi Selatan, jika dilihat dari sisi fasilitas sebenarnya sudah sangat lengkap tetapi seiring berjalannya waktu fasilitas-fasilitas tersebut mengalami depresiasi, sehingga mengakibatkan kerusakan yang berdampak pada kenyamanan karyawan. Fasilitas lain yang menjadi masalah adalah akses dari lantai bawah menuju lantai berikutnya karena karyawan yang naik turun tangga mengantar berkas biasanya akan kelelahan karena terlalu

(2)

jauh. Inilah yang harus menjadi perhatian bagi pihak kantor karena mengingat yang menjadi motivasi karyawan dalam bekerja adalah fasilitas yang menunjang untuk bekerja.

Motivasi kerja karyawan perlu dicermati secara sistematis perkembangannya, sehingga dapat meningkatkan perilaku kerja karyawan.

Disinilah peranan atasan itu perlu dalam memimpin karyawannya dalam bekerja, karena kinerja adalah hasil interaksi antara motivasi kerja, kemampuan dan peluang.

Seperti kita ketahui bahwa motivasi juga sangat berpengaruh terhadap produktivitas kerja.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah lingkungan kerja dan motivasi berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi Selatan?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan PT.

Jasa Rahara (Persero) Cabang Sulawesi Selatan.

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan administrasi bagi pimpinan PT. Jasa Raharja (persero) Cabang Sulawesi Selatan dalam rangka mengevaluasi lingkungan kerja dan motivasi dalam hal meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

TINJAUAN LITERATUR

Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikan oleh manajemen perusahaan. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap karyawan yang melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan kerja adalah suasana dimana karyawan melakukan aktivitas setiap harinya1. Kondisi kerja yang menyenangkan terlebih bagi semasa kerja akan memperbaiki moral pegawai dan kesungguhan kerja, peralatan yang baik, ruangan kerja yang nyaman, perlindungan terhadap bahaya, ventilasi yang baik penerangan yang cukup dan kebersihan, bukan saja dapat

tempat kerja yang menyenangkan akan menciptakan semangat kerja dan dapat mempengaruhi kinerja karyawan2.

Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu dalam mencapai prestasi kerja. Faktor lingkungan organisasi yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi kerja efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respect dan dinamis, peluang berkarir, dan fasilitas kerja yang relatif memadai. Sekalipun, jika faktor lingkungan organisasi kurang menunjang, maka bagi individu yang memiliki tingkat kecerdasan pikiran dan tingkat kecerdasan emosi baik, sebenarnya tetap dapat berprestasi dalam bekerja. Hal ini bagi individu tersebut, lingkungan organisasi itu dapat diubah dan bahkan dapat diciptakan oleh dirinya serta merupakan pemicu, tantangan bagi dirinya dalam prestasi di organisasinya3.

Secara umum lingkungan kerja terdiri dari lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja psikis4.

A. Faktor Lingkungan Fisik

Faktor lingkungan fisik adalah lingkungan yang berada di sekitar pekerja itu sendiri.

Kondisi di lingkungan kerja dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yang meliputi:

1. Rencana ruangan kerja 2. Rancangan pekerjaan 3. Kondisi lingkungan kerja

4. Tingkat visual pripacy dan Acoutical Pripacy

B. Faktor lingkungan psikis

Faktor lingkungan psikis adalah hal-hal yang menyangkut dengan hubungan sosial dan keorganisasian. Kondisi psikis yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah:

1. Pekerjaan yang berlebihan 2. Sistem pengawasan yang buruk 3. Frustasi

4. Perubahan-perubahan dalam segala bentuk

5. Perselisihan antara pribadi dan kelompok

Ada beberapa manfaat lingkungan kerja yaitu:

a. Menciptakan gairah kerja sehingga prestasi dan produktivitas karyawan dapat meningkat.

(3)

ISSN: 2549-6182 (Online) b. Pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat

sesuai standar kerja dan dalam jangka waktu yang ditentukan.

c. Tidak membutuhkan terlalu banyak pengawasan karena setiap individu karyawan dapat saling mengawasi demi tercapainya prestasi kerja.

d. Menciptakan semangat kerja yang tinggi.

e. Membuat suasana hati karyawan bahagia dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga dapat mencapai hasil kerja yang baik.

f. Terjalin komunikasi yang baik antara rekan kerja dan atasan dalam suasana kekeluargaan sehingga dapat terhindar dari konflik berkepanjangan.

g. Membantu ciptakan visi dan misi serta tujuan yang sama dalam aktivitas/kegiatan mengembangkan dan memajukan perusahaan, menghindari kecelakaan kerja dan meningkatkan profit.

Motivasi

Motivasi berasal dari kata latin “movere”

yang berarti “dorongan atau daya gerak.

Motivasi ini hanya di berikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Motivasi adalah suatu peransang keiginan (want) daya penggerak kemauan bekerja seseorang, setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai5.

Motivasi, berasal dari kata motif (motive), yang berarti dorongan. Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan/kegiatan, yang berlangsung secara sadar. Motivasi merupakan hasrat di dalam diri seseorang menyebabkan orang tersebut melakukan suatu tindakan.

Seseorang melakukan tindakan untuk sesuatu hal dalam mencapi tujuan. Oleh sebab itu, motivasi merupakan penggerak yang mengarahkan pada tujuan dan itu jarang muncul dengan sia-sia6. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi kerja yaitu:

a. Kebutuhan hidup

Kebutuhan untuk mempertahankan hidup, yang termasuk dalam kebutuhan ini adalah makan, minum, perumahan, udara, dan sebagainya. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan ini meransang seseorang berprilaku dan giat bekerja.

b. Kebutuhan masa depan

Kebutuhan akan masa depan yang cerah dan lebih baik, sehingga tercipta suasana tenang, harmonis dan oftimisme.

c. Kebutuhan harga diri

Kebutuhan akan penghargaan diri dan pengakuan serta penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya.

Idealnya prestise timbul karena adanya prestasi, tetapi tidak selamanya demikian.

Akan tetapi, perlu juga di perhatikan oleh pimpinan bahwa semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi semakin tinggi prestisenya.

d. Kebutuhan pengakuan prestasi kerja Kebutuhan atas prestasi kerja yang di capai dengan menggunakan kemampuan, keterampilan dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan. Kebutuhan ini merupakan realisasi lengkap potensi seseorang secara penuh.

Ada banyak teori tentang motivasi yang di kemukakan oleh para ahli sebagai berikut:

a. Teori hirarki kebutuhan (Maslow)

Teori ini menjelaskan bahwa setiap manusia mempunyai kebutuhan (need) yang munculnya sangat bergantung pada kepentingannya secara individu.

Berdasarkan hal tersebut, Maslow membagi kebutuhan manusia tersebut menjadi lima tingkatan, sehingga teori motivasi ini di sebut sebagai “the five hierarchy need

mulai dari kebutuhan pertama sampai pada kebutuhan yang tertinggi. Adapun kelima tingkatan tersebut antara lain, kebutuhan fisiologis (phisioligical need), kebutuhan rasa aman (safety need), kebutuhan sosial (social need), kebutuhan harga diri (esteem need), dan kebutuhan untuk aktualisasi diri (need for self actualization) 8.

b. Teori dua faktor

Dalam teori ini pada umumnya karyawan cenderung untuk memusatkan perhatiannya pada pemuasan kebutuhan lebih rendah dalam pekerjaan pertama mereka, terutama keamanan. Kemudian, setelah hal itu dapat terpuaskan, mereka akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi, seperti kebutuhan inisiatif, kreativitas, dan tanggung jawab9.

(4)

c. Teori motivasi prestasi

Teori menyatakan bahwa seseorang pekerja memiliki energi potensial yang dapat di mamfaatkan tergantung pada dorongan motivasi, situasi, dan peluang yang ada10. d. Teori kepuasan

Teori mendasarkan pada faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu sehingga mereka mau melakukan aktivitasnaya, jadi mengacu pada diri sesorang11.

e. Teori evaluasi kognitif

Dalam akhir dasawarsa 1960-an seseorang peneliti mengemukakan bahwa diperkenalkannya penghargaan ekstrisik, seperti upah, untuk upaya kerja yang sebelumnya secara instrinsik telah memberi penghargaan karena adanya kesenangan yang di kaitkan dengan isi kerja itu sendiri, akan cenderung mengurangi tingkat motivasi keseluruhan12.

Adapun tujuan dari motivasi yaitu, meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan, meningkatkan produktivitas kerja karyawan, mempertahankan keistabilan karyawan perusahaan, meningkatkan kedisiplinan karyawan, mengefektifkan pengadaan karyawan, menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik, meningkatkan (loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan), meningkatkan tingkat kesejateraan karyawan, mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya dan meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku13.

Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja adalah ukuran yang menunjukkan pertimbangan antara input dan output yang di keluarkan perusahaan serta peranan tenaga kerja yang di miliki persatuan waktu. Atau dengan kata lain mengukur efesiensi memerlukan identifikasi dari hasil kinerja14.

Ditingkat perusahaan, pengukuran produktivitas terutama digunakan sebgai sarana manajemen untuk menganalisa dan mendorong efesiensi produksi. Pertama, dengan pengukuran produktivitas diketahui mengenai kesadaran karyawan dan minatnya pada tingkat dan rangkaian produktvitas.

Kedua, dapat mengetahui gambaran mengenai produkvitas yang di lakukan karyawan. Dan ketiga, untuk menyatakan metode-metode yang digunakan untuk mengukur produktivitas

Produktivitas menyangkut masalah hasil akhir yakni seberapa besar hasil akhir yang di peroleh dalam produksi, dalam hal ini efesiensi dan efektivitas16. Produktivitas kerja karyawan pada hakikatnya tergantung pada bagaimana seorang karyawan melaksanakan tugas yang di berikan dari atasannya. Oleh sebab itu, produktivitas kerja karyawan sangat tergantung pada kepintaran seorang pimpinan atau manajer dalam membangun kerjasama yang baik antar karyawan sehingga pekerjaan atau tugas masing dapat diselesaikan dengan baik dan menghasilkan laba atau keuntungan bagi perusahaan.

Faktor produktivitas berhubungan dengan tenaga kerja, berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan kebijaksanaan pemerintah secara keseluruhan17. Ada delapan faktor yang mempengaruhi produkvitas sebuah organisasi atau perusahaan yaitu18:

a. Faktor teknis

Faktor teknis adalah faktor yang meliputi penentuan lokasi, tata letak, dan ukuran pabrik atau mesin produksi yang tepat, penggunaan mesin dan peralatan yang benar, teknis penelitian dan pengembangan, serta penerapan komputerisasi dan otomatisasi pada produksi yang bersangkutan.

b. Faktor produksi

Faktor produksi adalah faktor yang meliputi perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian produksi, penggunaan bahan baku yang berkualitas baik serta penyederhanaan dan standarisasi proses produksi.

c. Faktor organisasi

Faktor organisasi adalah faktor berkaitan dengan jenis organisasi yang digunakan, mendefenisikan dengan jelas otoritas dan tanggung jawab setiap individu dan departemen serta pembagian kerja dan spesialitas terhadap pekerjaan yang dilakukan.

d. Faktor personil

Faktor personil merupakan faktor secara langsung mempengaruhi produktvitas sebuah organisasi.

e. Faktor finansial (keuangan)

Keuangan merupakan data dari sebuah bisnis, oleh karena itu harus terdapat perencanaan dan pengendalian keuangan yang baik terhadap keuangan atau modal kerja.

(5)

ISSN: 2549-6182 (Online) f. Faktor manajemen

Suatu manajemen yang bersifat ilmiah, profesional, berorentasi masa depan, tulus, dan kompeten akan secara positif mempengaruhi organisasinya.

g. Faktor pemerintah

Peraturan dan kebijaksanaan pemerintah seperti peraturan ketenagakerjaan, kebijakan fiskal yang meliputi suku bunga dan perpajakan akan sangat berpengaruh pada produktivtas suatu organisasi.

h. Faktor lokasi

Produktivits kerja suatu organisasi juga sangat tergantung pada lokasi dimana organisasi tersebut berada. Faktor lokasi tersebut diantaranya seperti fasilitas infrastruktur, kedekatan dengan pasar, kedekatan dengan sumber bahan baku, tenaga kerja yang terampil dan lain-lainnya.

Tiga faktor yang digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja, yaitu19:

a. Kuantitas kerja adalah merupakan suatu hasil yang di capai oleh karyawan dalam jumlah tertentu dengan perbandingan ada atau di tetapkan oleh perusahaan.

b. Kualitas kerja adalah merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal ini merupkan suatu

kemampuan karyawan dalam

menyelesaikan pekerjaan secara teknis dengan perbandingan standar yang di tetapkan oleh perusahaan.

c. Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas di selesaikan pada awal waktu yang di tentukan, dilihat dari sudut garis koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

Rumusan Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini bahwa lingkungan kerja dan motivasi berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi Selatan.

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian dengan menggunakan angka-angka hasil kuisioner.

Populasi dan Sampel

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek-obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti yang memepelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi penelitian adalah seluru pegawai PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi Selatan dengan jumlah pegawai 31 orang20.

Sampel adalah sebagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.21 Apabila populasi kurang dari 100 responden maka semua individu dalam populasi baik secara sendiri maupun bersama-sama diberikan kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel, maka penelitian menjadi penelitian populasi. Karena populasi dalam penelitian ini kurang dari seratus yaitu 31, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi.

Teknik Sampling

Oleh karena jumlah populasi yang relative kecil, maka teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh.

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Data Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka-angka yang dapat dihitung yang diperoleh dari hasil kuesioner dan data kualitatif, yaitu data yang berupa keterangan, penjelasan dari hasil interview, wawancara, kuesioner atau observasi di lapangan.

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian melalui kuisioner. Data sekunder, yaitu data dokumentasi atau laporan yang telah tersedia di kantor PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi Selatan.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara : wawancara/interview, observasi, dokumentasi, dan kuesioner.

(6)

Variabel dan Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat 3 variabel yang terdiri dari: 2 variabel independen yakni lingkungan kerja dan motivasi, serta 1 variabel dependen yakni produktivitas kerja.

Lingkungan kerja adalah semua yang mempengaruhi lingkungan kerja baik lingkungan kerja fisik maupun lingkungan kerja nonfisik. Lingkungan kerja fisik yaitu cahaya yang cukup, suhu ruangan, sirkulasi udara, warna dan dekorasi ruangan, kualitas udara, dan peralatan yang memadai.

Sedangkan, lingkungan kerja nonfisik yaitu hubungan antara atasan dengan karyawan dan hubungan antara karyawan dengan karyawan.

Motivasi adalah hal menimbulkan harapan yang sifatnya menguntungkan atau menggembirakan bagi pegawai, misalnya gaji, tunjangan, fasilitas, karier, jaminan hari tua, jaminan kesehatan, jaminan keselamatan.

Produktivitas kerja adalah ukuran yang menunjukkan pertimbangan antara input dan output yang dikeluarkan perusahaan serta peranan tenaga kerja yang di miliki persatuan waktu. Ukuran yang dimaksud dalam hal ini adalah hasil pekerjaan, pelayanan yang baik dan pelaksanaan kerja karyawan.

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian pengaruh lingkungan kerja dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi Selatan, peneliti menggunakan metode:

1. Analisis dskriptif

Digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi serta memungkinkan peneliti untuk menghubungkan antar variabel dan menguji hipotesis.

2. Analisis regresi linear berganda

Sebelum data dimasukkan dalam uji regresi, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap instrumen penelitian. Uji regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen (lingkungan kerja dan motivasi) terhadap variabel dependen (produktivitas kerja). Formula dari regresi linear berganda yang dipakai adalah22:

+ e

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Analisis linear berganda digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh secara bersama- sama dan parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan pengujian hipotesis menggunakan program aplikasi SPSS V 22 maka diperoleh data pada tabel 1.

Tabel 1. Analisis Linear Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta 1

(Constant)

6.280 2.657 2.364 .025

Lingkungan

Kerja (X1) .362 .091 .422 3.986 .000

Motivasi (X2) .492 .091 .572 5.406 .000 a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja (Y)

Sumber: hasil olah data SPPS V 22 (2018)

Berdasarkan tabel persamaan regresi diperoleh:

Y = 6.280 + 0.362X1 + 0.492X2 + 1.200 Berdasarkan persamaan yang diperoleh pada variabel lingkungan kerja nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan variabel motivasi nilai signifikan adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa variabel lingkungan kerja dan motivasi berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi Selatan. Artinya bahwa semakin baik lingkungan kerja dan motivasi semakin tinggi pula produktivitas karyawan pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi Selatan.

Berdasarkan tabel regresi dapat dilihat bahwa nilai thitung dari variabel lingkungan kerja adalah sebesar 3.986 jika diandingkan dengan nilai ttabel yaitu sebesar 1,701 maka thitung lebih besar dari ttabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan kerja memiliki pengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi Selatan. Juga dapat dilihat bahwa nilai thitung pada variabel motivasi adalah sebesar 5,406 jika dibandingkan dengan nilai ttabel adalah sebesar 1,701 maka thitung lebih besar dari pada ttabel jadi dapat dikatakan bahwa variabel motivasi berpengaruh signifikan

(7)

ISSN: 2549-6182 (Online) Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi

Selatan.

Pengujian koefisien determinasi berfungsi untuk mengetahui berapa persen pengaruh yang diberikan variabel bebas atau X secara simultan terhadap variabel terikat atau Y, perhatikan tabel berikut.

Tabel 2. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Sumber: hasil olah data SPSS (2018)

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat dari output model summary, diketahui nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,583. Besarnya angka koefisien (R Square) 0,813 sama dengan 81,3%. Angka tersebut mengandung arti bahwa lingkungan kerja dan motivasi berpengaruh terhadap produktivitas kerja sebesar 81,3%. Sisanya yaitu sebesar 18,7% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penelitian.

Uji F bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh secara simultan (bersama) yang diberikan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Tabel 3 Pengujian Data Secara Simultan (Uji F)

Model

Sum of Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression

175.017 2 87.508 60.743 .000b Residual 40.338 28 1.441

Total 215.355 30

a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja (Y)

b. Predictors: (Constant), Motivasi (X2), Lingkungan Kerja (X1)

Sumber: Hasil olah data SPSS (2018)

Berdasakan tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai Fhitung adalah sebesar 60,743 sedangkan nilai Ftabel adalah sebesar 3,34. Jadi nilai Fhutung

lebih besar dari Ftabel (60,743>3,34) maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja dan motivasi secara simultan atau secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi Selatan.

Pembahasan

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa kondisi lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan PT.

Jasa Raharja (Persero). Artinya, perubahan lingkungan kerja dari tidak baik menjadi lebih baik akan bisa merubah pola kerja karyawan yang selanjutnya berdampak pada produktivitas kerja karyawan.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi Selatan. Oleh karena itu, perusahan harus memberikan motivasi baik secara materi maupun secara nonmateri dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Jika dilihat pada uji hipotesis yang dilakukan secara bersama-sama pada variabel bebas terhadap variabel terikat didapatkan bahwa lingkungan kerja dan motivasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh secara positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada kantor PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi Selatan.

Hasil jawaban responden dari kuesioner yang telah dibagikan kepada karyawan pada objek penelitian, didapatkan jawaban responden yang paling tinggi pada kolom setuju pada variabel lingkungan kerja yaitu dengan pernyataan “di lingkungan kerja anda tidak pernah terjadi masalah dalam proses komunikasi antar atasan dengan bawahan”

artinya bahwa komunikasi yang baik sangat menunjang dalam beraktivitas pada setiap jam kerja maupun jam istirahat karyawan dalam meningkatkan produtivitas kerja karyawan.

Variabel motivasi didapatkan jawaban paling tertinggi pada kolom setuju dengan pernyataan “pekerjaan yang saya lakukan memperoleh pengakuan hasilnya dari atasan, sehingga berpengaruh untuk meningkatkan produktivitas kerja” artinya bahwa peranan atasan sangat dibutuhkan dalam hal ini untuk menumbuhkan semangat karyawan, atasan harus selalu memberikan penilaian terhadap kinerja karyawan. Ketika karyawan diakui bahwa hasil pekerjaannya maka akan memiliki nilai tambah untuk selalu meningkatkan lagi, dan ini akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Dari hasil penelitian juga membuktikan bahwa hal ini sangat penting hal ini juga sangat diakui oleh karyawan pada PT. Jasa Raharja (Persero) bahwa dalam meningkatkan produtivitasnya tidak lepas dari atasan pada instansi tersebut.

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .901a .813 .799 1.20027

a. Predictors: (Constant), Motivasi (X2), Lingkungan Kerja (X1)

(8)

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan uji regresi linear berganda diketahui bahwa variabel lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada kantor PT.

Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi Selatan, begitupun juga variabel motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada kantor PT.

Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi Selatan.

Berdasarkan uji koefisisien determinasi (R2) didapatkan bahwa lingkungan kerja dan motivasi berpengaruh sebesar 81,3% terhadap produktivitas kerja karyawan pada kantor PT.

Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi Selatan.

Berdasarkan pengujian hipotesis secara simultan diketahui bahwa lingkungan kerja dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi Selatan.

Saran

Saran terhadap pimpinan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi Selatan, disarankan untuk selalu memberikan motivasi terhadap pegawai karena semakin meningkat motivasi yang diterima oleh pegawai akan semakin meningkat pulah hasil dari pekerjaannya. Dan juga harus selalu meningkatkan prasarana untuk mendukung kelancaran dalam bekerja baik secara fisik maupun secara nonfisik.

DAFTAR PUSTAKA

[1,4,7,13,19] Afandi, P. 2018. Manajemen Sumber

Daya Manusia (Teori, Konsep Dan Indikator). Yogyakarta: Zanafa Publishing

[2, 16] Asma. 2017. Pengaruh Lingkungan Kerja

Fisik Dan Non Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT BNI (Persero) Kantor Cabang Pembantu Masamba. Skripsi Tidak Dipublikasi.

Makassar: STIE YPUP Makassar.

[3] Mangkuanegara, A. P. 2012. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Rafika Aditama.

[5,10,14] Yusuf, B. &. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia (Lembaga Keuangan Syariah). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

[6,8,9,12] Bangun, W. 2012. Manajemen Sumber

[15] Nantang, M. 2016. Pengaruh Insentif Keuangan terhadap Produktivitas Kerja karyawan MSPUL Makassar. Skripsi Tidak Dipublikasi. Makassar: STIE YPUP Makassar.

[17,21] Awaliasuksiani, M. 2015. Pengaruh

Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT Adhi Karya (Persero), Tbk Divisi Kontruksi VI Makassar. Skripsi Tidak Dipublikasi.

Makassar: STIE YPUP Makassar.

[18] Budi, K. 2018. Faktor Yang

Mempengaruhi Produktivitas.

[20] Sugiyono. 2017. Metode Penelitian

Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

[22] Rusmin. 2016. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada PT. Hadji Kalla Cabang Urip Sumoharjo Di Makassar.

Skripsi Tidak Dipublikasi. Makassar:

STIE YPUP Makassar.

Referensi

Dokumen terkait

Kuesioner pada penelitian ini sifatnya tertutup, yaitu kuesioner yang disebarkan telah terdapat pilihan jawaban dengan demikian responden memiliki keterbatasan dalam

Adapun jawaban variabel Kepuasan Konsumen dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.6 JAWABAN RESPONDEN TERKAIT VARIABEL KEPUASAN KONSUMEN Tanggapan Sangat Setuju Setuju Ragu