• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh stres kerja dan lingkungan kerja terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh stres kerja dan lingkungan kerja terhadap"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Diduga stres kerja dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas pelayanan di PT. Hasil jawaban responden melalui variabel lingkungan kerja yang berjumlah 6 pernyataan dapat dilihat pada tabel 4.6. Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.13 dapat diketahui bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan.

Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan PLN (Persero) Makassar Selatan diperoleh t-angka sebesar 2,414 > t-tabel 1,699 dan nilai signifikansi 0,023 < 0,05 yang berarti (X2) variabel lingkungan kerja berpengaruh positif. Berdasarkan hasil analisis, pegawai yang mengalami stres kerja dan lingkungan kerja secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap kualitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stres kerja dan lingkungan kerja terhadap kualitas pelayanan PT.

Stres kerja dan lingkungan kerja secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap kualitas pelayanan di PT. Kami berharap dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai topik stres kerja dan lingkungan kerja terhadap kualitas pelayanan.

Gambar 2.1  Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Sres Kerja

Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja fisik adalah segala kondisi fisik yang ada di sekitar tempat kerja dan dapat mempengaruhi karyawan. Lingkungan kerja fisik adalah segala kondisi fisik yang ada di sekitar tempat kerja dan dapat mempengaruhi karyawan.

Kualitas Layanan

Indikator hubungan dengan rekan kerja adalah hubungan dengan rekan kerja yang harmonis dan tidak ada saling intrik antar rekan kerja. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi karyawan untuk tetap bertahan pada satu organisasi adalah adanya hubungan keluarga yang harmonis. Menurut Kotler, kualitas mencakup semua karakteristik dan sifat suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.

Menurut Fandy Tjiptono, kualitas pelayanan menitikberatkan pada upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian agar sesuai dengan harapan pelanggan. Sebagaimana dikemukakan oleh Kotler dalam Alma, kualitas pelayanan adalah cara kerja perusahaan yang berupaya untuk terus meningkatkan kualitas proses, produk, dan layanan yang dihasilkan perusahaan. Menurut Zeithaml, Parasuraman & Berry (dalam Hardiansyah 2011:46) untuk mengetahui kualitas pelayanan yang sebenarnya dirasakan oleh konsumen, terdapat indikator kualitas pelayanan yang terletak pada lima dimensi kualitas pelayanan yaitu :.

Kerangka Pikir

Hipotesis

Daerah Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  • Penelitian Kepustakaan (Library Research)
  • Penelitian Lapangan (Field Research)

Observasi/Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam jangka waktu tertentu dan mencatat secara sistematis beberapa hal yang diamati. Kegiatan ini dilakukan ketika peneliti turun ke lapangan untuk mengamati tingkah laku dan aktivitas individu di lokasi penelitian kemudian mencatat atau mencatat seluruh aktivitas yang terjadi di lokasi penelitian (Moleong, 2013). Wawancara, untuk mengumpulkan data dengan cara mengajukan pertanyaan langsung kepada sumber untuk memperoleh informasi atau data yang diperlukan.

Kuesioner (kuesioner) adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam satu koleksi kepada para responden.

Jenis Dan Sumber Data

  • Jenis Data
  • Sumber Data

Metode Analisis

  • Metode Analisis Deskriptif
  • Analisis Regresi Linear Berganda
  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas
  • Uji Asumsi Klasik
  • Pengujian Hipotesis
  • Populasi dan Sampel

Hasil jawaban responden melalui variabel kualitas pelayanan yang berjumlah 5 pernyataan dapat dilihat pada tabel 4.7. Nilai konstanta (a) sebesar 14,763 yang artinya dapat dikatakan jika variabel (X1) Stres Kerja dan (X2) Lingkungan Kerja dianggap konstan (tidak berubah), maka Kualitas Pelayanan bernilai 14,763. Variabel ini mempunyai pengaruh negatif terhadap Kualitas Pelayanan sebesar (-0,108) yang artinya jika variabel Stres Kerja meningkat sebesar 1 satuan maka Kualitas Pelayanan akan menurun sebesar (-0,108).

Dari hasil uji SPSS diperoleh thitung sebesar (-1,469) dan tabel distribusi 5% sebesar 1,699 serta taraf signifikansi 0,153 > 0,05. Artinya variabel stres kerja mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan. pada Kualitas Pelayanan. Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.13 terlihat bahwa stres kerja berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kualitas pelayanan. Artinya semakin baik lingkungan kerja maka semakin tinggi pula kualitas pelayanan karyawannya.

Defenisi Operasional

  • Stres Kerja
  • Lingkungan Kerja
  • Kualitas Layanan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sejarah Singkat Perusahaan

Hasil jawaban responden melalui variabel stres kerja yang terdiri dari tujuh pernyataan dapat dilihat pada Tabel 4.5. Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan PLN (Persero) tidak memiliki pegawai yang mengalami stres kerja sangat tinggi. Hasil penilaian indikator kualitas pelayanan oleh 31 responden sama seperti pada Tabel 4.7. Mayoritas responden memberikan jawaban terhadap indikator kualitas layanan.

Variabel ini mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas pelayanan dengan koefisien regresi sebesar 0,167 yang berarti jika variabel Lingkungan Kerja meningkat sebesar 1 satuan maka kualitas pelayanan meningkat sebesar 0,167. Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan PLN (Persero) Makassar Selatan mengetahui hal ini; Tabel 1,699 dan nilai signifikansi 0,153 > 0,05 artinya (X1) variabel stres kerja berpengaruh negatif. Jika stres kerja meningkat maka kualitas pelayanan yang diberikan karyawan menurun dan sebaliknya jika stres kerja menurun maka kualitas pelayanan yang diberikan karyawan meningkat.

Jika lingkungan kerja baik maka kualitas pelayanan juga akan meningkat, dan sebaliknya jika lingkungan kerja kurang baik maka kualitas pelayanan yang diberikan oleh karyawan juga akan menurun. Saran penulis bagi perusahaan diharapkan dapat menjadi masukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di PT.

Gambar 4.3  Hasil Uji Normalitas
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas

Visi dan Misi Motto Perusahaan

Tugas dan Tanggung Jawab Perusahaan

Tugas pengelola adalah mengkoordinasikan pengelolaan operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik dan pengelolaan transaksi energi serta pengelolaan pelayanan niaga dan pelanggan, administrasi penyediaan dan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan kewenangannya. untuk perbaikan listrik. efisien dan efektif dengan kualitas dan keandalan untuk mencapai tujuan kinerja unit. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan jaringan distribusi tenaga listrik dan/atau kegiatan lain yang berkaitan dengannya. Menyusun dan mengevaluasi rekomendasi sistem PB/PD pelanggan TM terkait perubahan sistem TM head unit.

Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi, Pekerjaan dalam Konflik (PDKB) dan Pembangkit Tenaga Listrik untuk menjamin kualitas dan kondisi jaringan distribusi. Mengkoordinasikan pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi dengan ULP atau instansi terkait termasuk PFK. Penilaian terhadap kualifikasi calon pemasok barang/jasa dalam hal pengadaan memiliki kualifikasi pra atau pasca kualifikasi yang tidak memiliki DPT.

Struktur Organisasi Perusahaan

Hasil Penelitian

  • Karakteristik Responden
    • Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin . 53
    • Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
    • Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
  • Deskripsi Data Penelitian
    • Deskripsi Stres Kerja
    • Deskripsi Lingkungan Kerja
    • Deskripsi Kualitas Layanan

Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan PLN (Persero) Makassar Selatan berjumlah 31 orang dan sebagian besar responden adalah laki-laki. Untuk mengetahui data penelitian dapat diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner penelitian, menurut umur responden dapat dilihat pada tabel berikut. Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan PLN (Persero) Makassar Selatan didominasi oleh responden yang berusia 21 sampai dengan 30 tahun yang berarti memiliki tenaga kerja dengan usia produktif.

Untuk mengetahui data survei dapat diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner survei, berdasarkan pendidikan terakhir responden, seperti terlihat pada tabel berikut. Berdasarkan tabel 4.3 karakteristik pendidikan responden terlihat bahwa 4 responden berpendidikan SMA/SMK dengan persentase 12,9%, 7 responden berpendidikan DIII dengan persentase 22,6%, sedangkan responden berpendidikan sarjana bergelar sarjana pendidikan memiliki persentase 64,5% sebanyak 20 orang. Untuk mengetahui data survei apa saja yang dapat diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner survei, berdasarkan masa kerja responden, seperti terlihat pada tabel berikut.

Analisis Data

  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas
  • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Multikolineritas
    • Uji Heteroskedastisitas
    • Uji Normalitas
  • Regresi Linear Berganda
  • Uji Hipotesis
    • Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
    • Uji Parsial (Uji t)
    • Uji Koefisien Determinasi (R 2 )

Hasil uji validitas berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa setiap pernyataan tentang indikator variabel dianggap valid untuk digunakan dalam penelitian dengan nilai r hitung > r tabel dengan tingkat signifikansi 0,05. Dari tabel 4.9 diatas diketahui nilai Cronbach's alpha dari 18 pernyataan yang diuji berada diatas 0,60 yaitu 454 dengan nilai r tabel 0,367 dengan signifikansi 5%. Berdasarkan Tabel 4.10 terlihat nilai toleransi kedua variabel sebesar 0,959 > 0,1, dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) sebesar 1,043 < 10.

Plot probabilitas normal menunjukkan bahwa hasil uji normalitas menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas dan layak digunakan. Berdasarkan hasil uji F di atas diperoleh F hitung sebesar 4,918 kemudian dibandingkan dengan F tabel sebesar 3,33 sedangkan taraf signifikansinya adalah 5% (0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa f hitung > f tabel (4,918 > 3,33 dengan signifikansi 0,015 < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen (X1 dan X2) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel Kualitas Pelayanan .

Pembahasan

  • Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kualitas Layanan
  • Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kualitas Layanan
  • Pengaruh Stres Kerja dan Lingkungan Kerja Secara

Artinya seluruh variabel independen mempunyai hubungan bersama sebesar 26% dengan variabel Kualitas Pelayanan, sedangkan sisanya sebesar 74% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ada dalam penelitian ini. 1,469) < t tabel 1,699 dan nilai signifikansi 0,153 > 0,05 yang berarti (X1) variabel stres kerja berpengaruh negatif. Indikator stres kerja yang harus diwaspadai antara lain intimidasi dan tekanan dari rekan kerja, manajer dan pelanggan, ketidaksesuaian antara tuntutan dan sumber daya yang tersedia untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab, ketidaksesuaian dengan pekerjaan, pekerjaan yang berbahaya, membuat frustrasi, membosankan atau berulang-ulang. faktor yang berlebihan dan dipaksakan oleh diri sendiri seperti tujuan dan harapan yang tidak realistis, kritik diri dan dukungan. Sedangkan lingkungan kerja dibedakan menjadi dua, yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik.

Indikator lingkungan kerja fisik yang perlu diperhatikan antara lain bangunan tempat kerja, peralatan kerja yang memadai, fasilitas, ketersediaan sarana transportasi dan indikator lingkungan kerja non fisik yang perlu diperhatikan seperti hubungan rekan kerja yang baik, hubungan karyawan yang sangat baik, kerjasama antar karyawan. Variabel stres kerja masih berada pada kategori sedang, dalam hal ini diharapkan pimpinan dapat memperhatikan tingkat stres kerja karyawannya, sehingga karyawan tidak merasa terbebani dengan tuntutan kerja yang berlebihan dan sebaiknya diadakan olahraga pagi. kegiatan bersama seminggu sekali agar karyawan tidak jenuh dengan rutinitas pekerjaan. Pemimpin harus memperhatikan lingkungan kerja fisik pegawai agar pegawai dapat merasa nyaman dan bahagia di lingkungan perusahaan dan harus memperhatikan lingkungan kerja non fisik agar dapat terjalin hubungan yang harmonis dengan seluruh bawahan, serta terciptanya komunikasi yang baik, sehingga bahwa bawahan dapat menyampaikan permasalahan atau masalah tanpa ada kendala, merasa malu atau takut.

SIMPULAN DAN SARAN

Saran

Kami berharap selanjutnya dapat dilakukan penelitian yang lebih spesifik dengan menggunakan variabel-variabel yang sebenarnya, dan disarankan juga agar cakupan penelitian selanjutnya lebih luas dibandingkan populasi dalam penelitian ini, sehingga dapat digunakan sampel yang lebih banyak untuk mendapatkan gambaran yang lebih spesifik. Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala, MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK PERUSAHAAN: DARI TEORI KE PRAKTEK, Cet. Saya mahasiswa tingkat akhir Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bosowa Makassar, saat ini saya sedang melakukan penelitian yang berjudul.

Saya dapat bekerja dengan baik bersama rekan-rekan yang mempunyai jenis pekerjaan yang sama. Statistik Penggunaan Kasus didasarkan pada kasus tanpa nilai yang hilang untuk variabel apa pun yang digunakan.

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Pikir
Gambar 4.3  Hasil Uji Normalitas
Tabel 4.13  Hasil Uji Parsial (Uji t)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil jawaban kuesioner dengan jumlah sample sebanyak 44 responden yang disebarkan, penulis menjelaskan yaitu dampak Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja, serta Disiplin Kerja