Ontologi: Pemikiran Filosofis tentang Eksistensi Manusia Perspektif Islam dan Barat (Studi Komparatif Jalaludin Rumi dan Soren
Kierkegaard)
Penelitian ini adalah studi perbandingan antara pemikiran Jalaludin Rumi dan Soren Kierkegaard dalam mengupas konsep ontologi tentang eksistensi manusia,
menawarkan wawasan dalam perspektif Islam dan Barat.
by Arie Sadewo
Definisi Ontologi
Pemahaman ontologi sebagai ilmu tentang eksistensi manusia dalam perspektif Islam dan Barat, membantu kita
mengeksplorasi ide-ide yang mendasari pemikiran Jalaludin Rumi dan Soren Kierkegaard.
Pandangan Jalaluddin Rumi
Jalaludin Rumi, seorang sufi terkenal, melihat eksistensi manusia sebagai pencarian untuk menyatu dengan Tuhan, menekankan pentingnya cinta dan kesatuan sebagai jalan menuju kebenaran.
Konsep Esensi Manusia Sempurna Bagi Jalaludin Rumi
Bagi Rumi, manusia sempurna adalah seseorang yang mencapai kesadaran spiritual, mengatasi ego dan keinginan materi, dengan mengembangkan cinta yang tak terbatas untuk Tuhan dan sesama.
Pandangan Soren Kierkegaard
Soren Kierkegaard, seorang filsuf eksistensialis Barat, melihat eksistensi manusia sebagai ketidakpastian dan penderitaan, menyoroti pentingnya pilihan individual dan pengalaman pribadi dalam hidup.
Konsep Kehidupan Eksistensi Estetik, Eksistensi Etik, dan Eksistensi Religius
Kierkegaard membagi kehidupan manusia menjadi tiga tahap eksistensi: estetik (hidup dalam kenikmatan duniawi), etik (hidup menurut prinsip moral), dan religius (hidup dalam komitmen spiritual).
Kesamaan dalam Pandangan Eksistensi Manusia
Jalaludin Rumi dan Soren Kierkegaard sepakat bahwa eksistensi manusia melibatkan pencarian makna dan hubungan spiritual, dengan fokus pada transformasi diri dan pemahaman yang mendalam.
Perbedaan dalam Pandangan Eksistensi Manusia
Meskipun ada kesamaan, Rumi dan Kierkegaard memiliki perbedaan dalam menjelaskan eksistensi manusia. Rumi lebih menekankan pada cinta dan penggabungan dengan Tuhan, sementara Kierkegaard menyoroti penderitaan dan keputusan individu.
Kesimpulan
Penelitian ini telah mengulas perbandingan antara pemikiran Jalaludin Rumi dan Soren Kierkegaard tentang ontologi dan eksistensi manusia, membuka wawasan baru tentang pandangan Islam dan Barat.