• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI UPAYA BAZNAS KABUPATEN BANYUMAS DALAM MENINGKATKAN JUMLAH MUZAKKI - Repository UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "OPTIMALISASI UPAYA BAZNAS KABUPATEN BANYUMAS DALAM MENINGKATKAN JUMLAH MUZAKKI - Repository UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

BAZNAS Kabupaten Banyumas merupakan lembaga Amil Zakat yang didirikan berdasarkan ajaran Islam yaitu Alquran dan sunnah yang sesuai dengan undang-undang. Sampel sumber sudah pasti sasaran yaitu ketua, sekretaris, bagian pemungutan dan pegawai BAZNAS Kabupaten Banyumas serta muzakki yang telah membayar zakat di BAZNAS Kabupaten Banyumas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi optimalisasi jumlah muzakki yang dilakukan BAZNAS Kabupaten Banyumas adalah melalui peraturan daerah tentang kewajiban zakat melalui BAZ dan juga pendayagunaan zakat untuk kegiatan yang lebih produktif sehingga tujuan BAZNAS Kabupaten Banyumas tercapai yaitu muzakkiing mustahik.

Untuk indikator strategi optimalisasi jumlah muzakki menggunakan teori Didin Hafidhudin menggunakan empat indikator optimalisasi peningkatan jumlah muzakki yaitu sosialisasi dan edukasi zakat oleh Badan Amil Zakat harus lebih gencar yaitu penguatan amil dan penghimpunan zakat pekerja. mendapatkan penggunaan dana zakat yang lebih berkualitas, transparan dan terbuka, sinergi program atau bekerja sama dengan banyak pihak. BAZNAS: ZISWAF Badan Amil Zakat Nasional: Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf ZIS: Zakat, Infaq dan Sedekah. Optimalisasi untuk meningkatkan jumlah muzakki merupakan strategi yang harus diikuti terutama oleh organisasi penghimpun zakat.

BAZNAS Kabupaten Banyumas dalam menghimpun zakat, infaq dan sedekah serta wakaf (ZISWAF) menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Banyumas untuk menyetorkan dana ZISWAF tersebut di BAZNAS Kabupaten Banyumas melalui bantuan pemerintah yaitu Bupati Kabupaten Banyumas dan juga Kepala Dinas Polres Banyumas dan Kadis Kemenag Kabupaten Banyumas, agar masyarakat dan anggotanya menyalurkan ZISWAF di BAZNAS Kabupaten Banyumas. Program yang saat ini sedang digalakkan adalah penghimpunan zakat profesi bagi PNS dan pejabat perangkat daerah untuk membentuk Unit Pengelola Zakat (UPZ) dan penyimpanan dana ZISWAF di BAZNAS Kabupaten Banyumas. Oleh karena itu, sosialisasi dalam meningkatkan kesadaran berzakat di kalangan masyarakat yang wajib membayar zakat (muzakki) harus terus digencarkan oleh Badan Amil Zakat.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh peran Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Banyumas (BAZNAS) terhadap peningkatan jumlah muzakki dalam kewajiban membayar zakat.

Gambar 1. Transformasi Mustahik Ke Muzakki .....................................   40  Gambar 2
Gambar 1. Transformasi Mustahik Ke Muzakki ..................................... 40 Gambar 2

BAZNAS

7 Usaha adalah usaha, usaha (mencapai suatu tujuan, memecahkan masalah, mencari jalan keluar, dsb) 8. Sedangkan optimalisasi usaha berarti suatu proses atau usaha untuk mengangkat atau memperbaiki.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan

Berbagi ilmu khususnya tentang peran BAZNAS dalam upaya peningkatan jumlah muzakki di Kabupaten Banyumas. Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan pada mata kuliah yang lebih realistik dan untuk menambah pengetahuan.

Kajian Pustaka

Hasil analisis tesis Sulastri “Mengelola Pemberdayaan Du’afa dengan Kredit Usaha Mikro pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Cilacap” menunjukkan bahwa dengan modal usaha berupa kredit usaha mikro pemberdayaan du’afa memiliki nilai positif terhadap keuntungan usaha setelah mendapat bantuan, namun masih dalam lingkup yang kecil, sehingga perlu dimaksimalkan melalui analisis strategi dilihat dari analisis SWOT diperoleh strategi SO, ST, WO, WT diantaranya perlu melakukan sosialisasi dan promosi melalui berbagai media untuk mendapatkan dana zakat, meningkatkan jumlah sumber daya manusia melalui pembinaan kelembagaan, menjaga misi sosial dan prinsip kehandalan, kejujuran dan tanggung jawab, serta meningkatkan pemberdayaan du'afa dengan zakat produktif khususnya melalui program kredit usaha mikro. 12 Sulastri, Manajemen Pemberdayaan Du'afa dengan Kredit Usaha Mikro di Lembaga Amil Zakat (LAZ) Cilacap, (Purwokerto: STAIN Purwokerto, 2015), hlm. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Janisah berjudul Peran Zakat dalam pengentasan kemiskinan studi kasus di Desa Kalikabong, Kalimanah, Purbalingga, menyimpulkan bahwa zakat di Desa Kalikabong, Kalimanah, Purbalingga berperan dalam mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Skripsi yang ditulis oleh Siti Fatimah berjudul Peran BAZ Dalam Meningkatkan Jumlah Muzakki (Studi Kasus di BAZ Kota Semarang), jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan atau field research dengan metode pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran BAZ dalam meningkatkan jumlah wajib zakat apakah sesuai dengan syariat Islam, karena melihat potensi zakat sangat besar. Tesis ini menyimpulkan bahwa penghimpunan dan pengelolaan zakat di BAZ Kota Semarang sudah sesuai dengan syariat Islam yaitu memungut langsung dari muzakki setelah muzakki meminta untuk memungutnya, dan memungutnya setelah mustahiq menyalurkannya yang diwujudkan dalam sosial dan kemasyarakatan. pendidikan ekonomi.

Sedangkan yang dilakukan BAZ Kota Semarang adalah dengan meningkatkan jumlah wajib zakat, dalam penghimpunan zakat BAZ Kota Semarang bekerjasama dengan berbagai pihak masing-masing bekerjasama dengan lembaga atau instansi (pemerintah dan swasta). 13 Janisah, Peran Zakat dalam Studi Kasus Pengentasan Kemiskinan Desa Kalikabong, Kalimanah, Purbalingga, (Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 2012), hlm. Bedanya penelitian fokus pada pemberdayaan Du'afa dengan zakat produktif melalui program pinjaman usaha mikro.

14 Siti Fatimah, Peran BAZ dalam Meningkatkan Jumlah Wajib Zakat (Studi Kasus di Kota BAZ Semarang), (Semarang: UIN Walisongo, 2011). Selain itu, penulis telah menyediakan beberapa buku yang antara lain membahas peran zakat produktif dalam meningkatkan jumlah muzakki. 15 Wahbah Al-Zuhayly, Kajian Zakat Berbagai Madrasah, (Bandung: Pemuda Rosdakarya, 2000), hlm. BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).

Pengurus badan amil zakat terdiri dari unsur masyarakat dan pemerintah yang memenuhi persyaratan tertentu, terdiri dari unsur ulama, ulama, tokoh masyarakat, profesional dan wakil pemerintah. Dalam melaksanakan tugasnya, badan amil zakat dan lembaga amil zakat bertanggung jawab kepada pemerintah sesuai dengan tingkatannya.16. Abdul Al-Hamid Mahmud Al-Ba'y dalam buku Ekonomi Zakat menjelaskan pokok-pokok pikiran yang menjadi dasar zakat dan pengembangannya terbagi menjadi empat.

Sistematika Penulisan

Selanjutnya pemaparan jawaban beserta analisis mengenai rumusan masalah yaitu peran Badan Amil Zakat Kabupaten Banyumas dalam upaya peningkatan jumlah muzakki. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan mewawancarai pejabat BAZNAS di Kabupaten Banyumas dan muzakki yang menjadi pengurus UPZ binaan BAZNAS di Kabupaten Banyumas. Diketahui BAZNAS Kabupaten Banyumas yang berpijak pada legalitas pemerintah membuat pegawai Dinas/Lembaga, pegawai BUMN/BUMD, anggota TNI/Polri serta perusahaan swasta dan pengusaha membayar zakat profesi kepada BAZNAS Kabupaten Banyumas sehingga jumlahnya muzakki akan meningkat setiap tahun.

BAZNAS Kabupaten Banyumas merupakan model penyelenggara amil birokrasi yang merupakan unsur pemerintah dan masyarakat yang memenuhi persyaratan tertentu. Tentu dari sisi ini, mengandalkan pejabat untuk memaksimalkan jumlah muzakki juga tidak optimal. Harus ada banyak sumber daya manusia yang berkompeten agar pengelolaan manajemen amil dan penghimpunan zakat lebih optimal.

Kegiatan pengumpulan, pendistribusian dan penggunaan dalam setiap kinerjanya masing-masing melakukan kegiatan pelaporan dan dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan syariah dalam kinerjanya. Transparansi dalam setiap kepengurusan juga telah dilakukan oleh pengurus BAZNAS dengan laporan keuangan tahunan BAZNAS yang dapat diaudit oleh otoritas. Kegiatan program bekerjasama dengan berbagai instansi atau organisasi lain meningkatkan citra BAZNAS Kabupaten Banyumas sebagai lembaga amil yang terpercaya.

Dengan begitu, masyarakat menjadi lebih terinformasi dan kami berharap juga bisa menjadi komunitas muzakki di BAZNAS Kabupaten Banyumas. Faktor pendukung untuk mengoptimalkan penghimpunan zakat, BAZNAS Kabupaten Banyumas juga melakukan inovasi dalam penyaluran dana zakat, infak dan sedekah. Penyaluran zakat tidak hanya untuk kegiatan konsumsi ke arah asnaf, tetapi ada dana zakat yang digunakan untuk kegiatan produktif.

Namun, pendayagunaan zakat tidak mudah dilaksanakan, membutuhkan waktu yang lama dan juga pembinaan secara berkala agar mustahik yang diberdayakan nantinya dapat menjadi muzakki. Sedangkan faktor penghambat yaitu kurangnya sumber daya manusia dalam pengelolaan zakat menjadi kendala dalam peningkatan jumlah muzakki di Kabupaten Banyumas.

Saran

OPTIMALISASI UPAYA BAZNAS KABUPATEN BANYUMAS DALAM MENINGKATKAN JUMLAH MUZAKKI

Gambar

Gambar 1. Transformasi Mustahik Ke Muzakki .....................................   40  Gambar 2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pendayagunaan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang ada di BAZNAS Kabupaten Pati dalam upaya