• Tidak ada hasil yang ditemukan

optimalisasi kompetensi pedagogik guru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "optimalisasi kompetensi pedagogik guru"

Copied!
170
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Instrumen yang digunakan untuk mengukur optimalisasi kompetensi pedagogik guru pendidikan agama Islam di SMA Negeri Barru. Kelebihan dan Kekurangan Optimalisasi Kompetensi Pedagogis Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri Barru.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Garis Besar Isi Tesis

Selanjutnya sebagai kesimpulan pada bab ini, penulis mengulas secara tuntas data-data yang diperoleh dengan cara menafsirkannya dalam pembahasan hasil penelitian. Pada bab ini penulis menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian ini disertai dengan rekomendasi sebagai implikasi penelitian.

TELAAH PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Landasan Teori

Sedangkan dari segi hasil terlihat adanya perubahan kompetensi dan perilaku positif dikalangan siswa. Di pundak guru terdapat tanggung jawab yang sangat berat dalam berusaha membimbing siswa menuju pembelajaran.

Kerangka Teori Penelitian

Tujuan Sumber daya yang terbatas Memahami peserta didik secara mendalam desain pembelajaran, termasuk memahami dasar-dasar pendidikan untuk tujuan pembelajaran.

METODE PENELITIAN

Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini terhitung sejak judul penulis diterima yaitu pada bulan Februari 2020, sampai dengan selesainya penelitian ini, skripsi telah dipresentasikan dalam seminar dan telah diperoleh persetujuan penelitian. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.174,72 km² dan jumlah penduduk sebanyak 171.217 jiwa (2015).9 Kabupaten ini terletak di antara Kota Parepare dan Kabupaten Pangkep serta mempunyai tujuh kecamatan antara lain: Balusu, Barru, Mallusetasi Pujananting, Soppeng Riaja, Tanete Riaja dan Tanete Rilau. Perkembangan Kabupaten Barru dari waktu ke waktu juga merambah ke perkembangan pendidikan, sehingga berdampak pada banyaknya sekolah di kabupaten tersebut.

Terdapat 6 satuan sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Barru yaitu SMA Negeri 1 Barru (Barru), SMA Negeri 2 Barru (Soppeng Riaja), SMA Negeri 3 Barru (Tanete Rilau), SMA Negeri 4 Barru (Mallusetasi), SMA Negeri 5 Barru (Tanete Riaja) dan SMA Negeri 6 Barru (Barru/Lajulo), dari keenam SMA Negeri diatas mempunyai pendidik di bidang pendidikan agama Islam minimal 3 orang dalam 1 sekolah, bahkan ada juga yang pendidik di sekolah tersebut. sudah menempuh pendidikan pada tingkat lapisan 2, sehingga dengan hadirnya tenaga pendidik yang berkualitas serta sarana dan prasarana yang memadai diharapkan dapat membawa prestasi yang memuaskan di kabupaten Barru. BANK SULSELBAR, KCP Cabang/Unit: PAREPARE, Rekening Atas Nama: UPT SMA NEGERI 2 BARRU, Luas tanah yang dimiliki: 3, Luas tanah yang belum dimiliki: 0, Status BOS: Siap terima, Waktu Pelaksanaan: Pagi, Sertifikasi ISO : Belum bersertifikat, Sumber Listrik: PLN, Listrik: 16000, Akses Internet: Telkomsel Flash. Andi Muhammad Rum bersama para tokoh pendidikan di Kabupaten Barru yang resmi menerima siswa baru tahun 2010 dengan nama SMAN 6 BARRU dipimpin oleh Direktur Dr.

Kini SMAN 6 BARRU merupakan salah satu sekolah berasrama dari 5 pondok pesantren yang diakui pemerintah provinsi Sulawesi Selatan, yang SK operasionalnya dikeluarkan oleh gubernur Sulawesi Selatan.

Sumber Data

Sumber data primer adalah data yang berkaitan langsung dengan objek penelitian 10 Sumber data primer yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari SMA Negeri Barru Kab. Selain sumber data tersebut, penulis juga mengambil data berdasarkan fenomena kegiatan proses belajar mengajar sehari-hari yang dilakukan di sekolah dan di media lain atau yang dilakukan di sekolah. Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak berkaitan langsung dengan objek penelitian, namun dapat digunakan sebagai data pendukung dalam penelitian ini. surat kabar, lembaga pemerintah dan sumber lainnya.

Instrument Penelitian

Observasi adalah pengamatan terhadap peristiwa, gerak atau proses.12 digunakan untuk mengamati aktivitas guru dalam menerapkan kompetensi pedagogik selama proses pembelajaran. Panduan wawancara merupakan alat berupa catatan atas pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengumpulkan ketika melakukan wawancara dengan informan. Agar wawancara lebih efektif dan fokus, maka akan disusun daftar pertanyaan untuk menjawab bagaimana mengoptimalkan kompetensi pedagogi guru pendidikan agama Islam di SMA Negeri Barru.

Teknik dokumentasi sengaja digunakan dalam penelitian ini karena: pertama, sumber ini selalu tersedia dan murah, terutama dari segi waktu; kedua, ini merupakan sumber informasi yang stabil, akurat dalam mencerminkan situasi yang terjadi di masa lalu, dan dapat dianalisis ulang tanpa perubahan; ketiga, catatan dan dokumen merupakan sumber informasi yang kaya, relevan secara kontekstual dan mendasar dalam konteksnya; keempat, sumber ini seringkali berupa pernyataan hukum yang dapat memenuhi tanggung jawab. Dalam penelitian kualitatif, teknik ini merupakan alat pengumpulan data yang paling penting karena membuktikan hipotesis yang diajukan secara logis dan rasional.13. Bentuk alat dokumentasi dimaksudkan untuk melihat dan menganalisis data tertulis yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran.

Dokumen-dokumen tersebut digunakan untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan prosedur perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini.

Tahapan Pengumpulan Data

Dilakukan kesepakatan dengan informan mengenai waktu dan tempat melakukan wawancara, selanjutnya pelaksanaannya dilakukan sesuai kesepakatan, kemudian peneliti menuangkan hasil wawancara dalam bentuk tertulis untuk dijadikan bahan analisis data. Setelah observasi dan wawancara selesai, data dikumpulkan, kemudian peneliti melakukan analisis data sesuai langkah-langkah yang dijelaskan pada bagian metode analisis data. Kemudian diambil kesimpulan dari data tersebut dan kemudian diberikan saran untuk peneliti selanjutnya.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik ini digunakan untuk mengamati: 1) tempat-tempat yang dapat dipantau kompetensi pedagogiknya, yaitu di dalam kelas, di luar kelas, di kantor sekolah, dan di lingkungan sekolah. 15 Sutrisno Hadi, (1986), dikutip dalam Prof. dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan Litbang, … p.203. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (13 Cet.; Bandung, Alfabeta Publishers, 2011), hal.194.

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah tidak terstruktur, Sugiyono mengatakan bahwa wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan data. Panduan wawancara yang digunakan hanya berupa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.20 Penulis menggunakan metode ini agar lebih nyaman dalam mengajukan pertanyaan dan tidak memberikan tekanan pada subjek penelitian karena harus menjawab setiap panduan wawancara yang dicatat. Metode tersebut dilakukannya secara mendalam untuk memperoleh data secara langsung melalui diskusi tentang optimalisasi kompetensi pedagogik guru pendidikan agama Islam di sekolah menengah negeri se-kecamatan Barru Kab. penghalang. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian-Pengembangan, (abad ke-13; Bandung, Penerbit Alfabeta, 2011), hal.194. .. 20 Prof.DR. Sugiyono, Metode penelitian pendidikan, pendekatan kuantitatif, kualitatif dan penelitian pengembangan,...p.197.

Metode dokumentasi digunakan untuk menyelidiki data yang berkaitan dengan kompetensi mengajar guru sekolah menengah di kabupaten Barru. penghalang.

Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

Reduksi Data yaitu penulis merangkum dan memilih beberapa data penting terkait Optimalisasi Kompetensi Pedagogis Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri Barru. Data yang direduksi kemudian disajikan dalam bentuk teks naratif dalam laporan penelitian. Penyajian data yang dimaksud adalah penyajian data yang telah disaring dan disusun secara keseluruhan dalam bentuk tabulasi dan kategorisasi.

Dalam penyajian data dilakukan interpretasi terhadap hasil data yang ditemukan agar kesimpulan yang dirumuskan menjadi lebih obyektif. Data kuantitatif seperti jumlah guru, siswa, sarana dan prasarana serta hasil angket disajikan dalam bentuk tabel. Sedangkan data kualitatif seperti sikap, perilaku dan pernyataan disajikan dalam bentuk naratif deskriptif.

Kesimpulan yang diambil selama penelitian sederhana saja, kesimpulan yang muncul dari data yang diperoleh harus diuji keasliannya.

Uji Keabsahan Data

1Sabaruddin, S.Pd.I Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 4 Barru, Barru, wawancara telepon, Barru 17 November 2020. 4Sabaruddin, S.Pd.I Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 4 Barru, Barru, wawancara oleh telepon, Barru 17 November 2020. 10Sabaruddin, S.Pd.I Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 4 Barru, Barru, wawancara telepon, Barru 17 November 2020.

14Sabaruddin, S.Pd.I Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 4 Barru, Barru, wawancara telepon, Barru 17 November 2020. 18Sabaruddin, S.Pd.I Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 4 Barru, Barru, wawancara telepon , Barru 17 November 2020. 23Sabaruddin, S.Pd.I Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 4 Barru, Barru, wawancara telepon, Barru 17 November 2020.

24Sabaruddin, S.Pd.I Dosen Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 4 Barru, Barru, wawancara telepon, Barru 17 November 2020. 28Sabaruddin, S.Pd.I Dosen Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 4 Barru, Barru, wawancara melalui telepon, Barru 17 November 2020. 32Sabaruddin, S.Pd.I Guru pendidikan agama Islam SMA Negeri 4 Barru, Barru, wawancara melalui telepon, Barru 17 November 2020.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan Hasil Penelitian

Untuk mengetahui lima kompetensi pedagogik guru bidang Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri Kabupaten Barru dilakukan peneliti. Bentuk optimisme kompetensi guru pendidikan agama Islam di sekolah menengah negeri se-Kabupaten Barru yang terlaksana secara optimal antara lain, (a). Optimalisasi kompetensi guru Pendidikan Agama Islam di sekolah menengah negeri se-Kabupaten Barru telah memberikan banyak dampak, terutama terhadap perubahan siswa, dampak positif dan dampak negatif, antara lain: (a) Meningkatkan motivasi siswa (b) Semangat siswa dalam belajar (c) ) Peningkatan keterampilan siswa dan, (d) Pembentukan akhlak mulia pada diri siswa.

Optimalisasi kompetensi guru pendidikan agama Islam di sekolah menengah negeri se-Kabupaten Barru memerlukan kerjasama seluruh komponen baik pemerintah maupun seluruh warga masyarakat khususnya semuanya. Bagaimana mengoptimalkan guru pendidikan agama Islam dalam mengembangkan peserta didik agar dapat mewujudkan berbagai potensi yang dimilikinya. Apa dampak penerapan optimalisasi kompetensi guru pendidikan agama Islam di SMA Negeri Kabupaten Barru dan bagaimana solusinya.

Apa saja kelebihan dan kelemahan penerapan optimalisasi kompetensi guru pendidikan agama Islam di sekolah menengah negeri di Kabupaten Barru.

PENUTUP

Implikasi Penelitian

Meskipun guru Pendidikan Agama Islam di Kabupaten Barru sudah memiliki kompetensi sesuai dengan peraturan pendidikan, namun kepala sekolah masih perlu meningkatkan bimbingannya kepada guru terutama mengenai penerapan model pembelajaran, termasuk memberikan kesempatan dan dorongan kepada guru untuk melanjutkan pelatihan ke pascasarjana untuk melanjutkan. . jenjang (S2) untuk meningkatkan tugas dan fungsinya dalam penyelenggaraan pendidikan, baik secara teknis maupun konseptual. Meningkatkan pelatihan pemutakhiran pengetahuan guru khususnya guru Pendidikan Agama Islam tentang Kompetensi Pedagogis yang akan menjadi cikal bakal keberhasilan pembelajaran di sekolah. Bagaimana guru mengevaluasi hasil belajar siswa, termasuk dalam suasana pandemi saat ini.

Papan Nama UPT SMA Negeri 5 Barru Papan Nama UPT SMA Negeri 6 Barru Untuk sementara ditutupi spanduk.

Referensi

Dokumen terkait

yang harus dikembangkan oleh para guru untuk meningkatkan kebutuhan kompetensi pedagogik, selain itu ada kegiatan selain pendidikan dan pelatihan yang bisa dikembangkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui1) kompetensi pedagogik guru yang belum optimal; 2) kendala guru dalam penguasaan kompetensi pedagogik; dan 3) upaya yang

Selain itu kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh guru dalam penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya kurang memperhatikan 7 aspek Kompetensi Pedagogik yang dikutip

Menurut Rifma (2016: 143) kompetensi pedagogik merupakan salah satu kompetensi yang wajib dimiliki guru. Kompetensi pedagogik terkait dengan kemampuan guru mengelola

Sebagai penutup hasil penelitian yang mengkaji hubungan antara kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian dengan kinerja guru Pendidikan Agama Islam SDN Kecamatan

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang- kurangnya meliputi: (a) pemahaman wawasan atau landasan

Realita yang ada di lapangan bahwa kompetensi pedagogik guru yang bersertifikat pendidik khususnya guru bidang studi bahasa inggris sangat antusias dalam mengembangkan

Proses penyelenggaraan diklat kompetensi pedagogik guru PAI SMP dilaksanakan oleh Kasi Tenaga Teknis Keagamaan Balai Diklat Keagamaan Semarang (3) Evaluasi Diklat kompetensi