PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sarana transportasi dalam wilayah kota Sengkang dilayani oleh angkutan umum yang terbagi menjadi dua kategori yaitu angkutan orang dan barang. Wajo telah membangun terminal angkutan umum daerah di pinggiran kota, yang kini berganti nama menjadi Terminal Angkutan Umum Sawerigading. Hal ini juga bertujuan untuk meratakan perkembangan dan perkembangan kawasan kota Sengkang.
Rumusan Masalah
8 merupakan permasalahan yang tidak hanya berdampak pada kondisi fisik terminal saja, namun juga berdampak pada perkembangan aktivitas di sekitar terminal sehingga berdampak pada perkembangan kawasan kota Sengkang. Bagaimana faktor-faktor yang teridentifikasi mempengaruhi kurang optimalnya pemanfaatan dan pengelolaan Terminal Angkutan Umum Sawerigading Kota Sengkang.
Tujuan Penelitian
9 komunitas di Kota Sengkang, selain karena lokasi pembangunan terminal berada di pinggiran kota, sehingga keberadaan terminal diharapkan mampu mendorong perkembangan kawasan tersebut, namun setelah dibangunnya terminal tersebut selesai, hingga saat ini terminal belum beroperasi secara maksimal sesuai fungsi terminal, pengguna dan pemilik jasa angkutan umum tidak memanfaatkan terminal sebagai tempat bongkar muat dan tetap melakukan aktivitasnya di sekitar terminal lama dan sekitar Kota Sengkang. Mall, sehingga membuat perkembangan kawasan dan aktivitas di terminal Sawerigading menjadi tidak maksimal. Merumuskan konsep dan strategi optimalisasi pemanfaatan dan pengelolaan Terminal Angkutan Umum Sawerigading di kawasan Kota Sengkang.
Manfaat Penelitian
Lingkup Penelitian
40 dan apa pengaruh optimalisasi pemanfaatan fungsi dan peran terminal angkutan umum Sawerigading terhadap perkembangan kawasan kota Sengkang. Penempatan terminal angkutan umum lokal di pinggiran Kota Sengkang merupakan upaya pemerataan pembangunan di kawasan Kota.
Sistematika Pembahasan
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL
Deskripsi Teori
- Sistem Transportasi
- Struktur Kota
Pada dasarnya transportasi perkotaan merupakan suatu kegiatan yang menghubungkan suatu sistem penggunaan lahan dengan sistem penggunaan lahan lainnya dalam suatu kota. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, masyarakat melakukan perjalanan antar kedua penggunaan lahan tersebut dengan menggunakan sistem jaringan transportasi.
Terminal
- Konsep Dasar Terminal
- Fungsi Terminal
- Kategori Terminal
Pada hakikatnya terminal adalah suatu simpul dalam suatu sistem jaringan transportasi jalan yang terdiri atas terminal penumpang dan terminal barang. A berfungsi melayani angkutan umum untuk angkutan antar kota antar provinsi dan/atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar kota dalam provinsi, angkutan kota dan angkutan perdesaan.
Lokasi Terminal Ditinjau dari Aspek Tata Ruang
Tergantung pada posisi elemen lalu lintas jalan, lokasi terminal dapat dibagi menjadi terminal off street (di luar jaringan jalan raya) dan terminal on street (di dalam jaringan jalan raya). Ketersediaan lahan yang cukup luas ini akan memberikan peluang lebih besar bagi perusahaan pengembang terminal.
Peran Terminal dalam Pengembangan Wilayah
Menurut Whyne-Hammond (dalam Daldjoeni, perkembangan wilayah khususnya pinggiran kota disebabkan oleh tiga hal, yaitu pertama, meningkatnya pelayanan sistem transportasi perkotaan dan semakin besarnya kemungkinan kepemilikan kendaraan, yang menjadikan jarak Terminal sebagai penghubung angkutan umum penumpang merupakan potensi pengembangan daerah, pusat kegiatan, pertumbuhan dan perkembangan daerah.
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah
37 Angkutan baik untuk angkutan umum penumpang antar kota maupun antar daerah mempunyai peranan yang penting. 38 proses pengambilan kebijakan dan divisualisasikan sebagai serangkaian tahapan yang saling bergantung, disusun dalam urutan waktu, mulai dari persiapan agenda, perumusan kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi kebijakan, dan evaluasi kebijakan.
Penelitian Terdahulu
Analisis kapasitas dan prospek pengembangan terminal penumpang angkutan darat di Kota Majene – Sulawesi Barat. Bahwa terminal di Kota Majene secara kualitatif masih digunakan masyarakat untuk kegiatan sehari-hari dan secara kuantitatif total kapasitas luas terminal adalah 3.270.088 kendaraan/tahun dengan tingkat utilisasi terminal hanya sebesar 2,53% Selain itu luas atau panjang terminal parkir terminal. luasnya 47,5m.
Kerangka Pikir
Analisis faktor-faktor yang teridentifikasi mempengaruhi penggunaan dan pengelolaan terminal yang tidak optimal dan cara mengoptimalkan konsep dan strategi penggunaan dan pengelolaan terminal.
METODE PENELITIAN
Langkah – Langkah Penelitian
Menurut Arikunt (1998, p. 309), “penelitian kualitatif bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala sebagaimana adanya pada saat penelitian dilakukan”. Alasan lain peneliti menggunakan pendekatan kualitatif adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang teridentifikasi mempengaruhi kurang optimalnya pemanfaatan dan pengelolaan Terminal Angkutan Umum Sawerigading Kota Sengkang, serta konsep dan strategi optimalisasi pemanfaatan dan pengelolaan Terminal Angkutan Umum Sawerigading Kota Sengkang. 44 Untuk rumusan masalah pertama mengenai “Bagaimana faktor-faktor yang teridentifikasi mempengaruhi kurang optimalnya pemanfaatan dan pengelolaan Terminal Angkutan Umum Sawerigading di Sengkang”, peneliti menekankan pada penggunaan teknik pengumpulan data kuantitatif dengan menyebarkan sejumlah kuesioner kepada beberapa orang. jumlah operator, pengemudi dan penumpang yang menggunakan jasa terminal Angkutan Umum Daerah Kota Sengkang.
“Bagaimana konsep dan strategi optimalisasi pemanfaatan dan pengelolaan terminal angkutan umum daerah Kota Sengkang?” Peneliti menekankan penggunaan teknik pengumpulan data kualitatif yaitu dengan melakukan wawancara mendalam kepada berbagai narasumber yang berkompeten dalam hal ini yaitu Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Wajo, Kepala Terminal Angkutan Umum Kota Sengkang dan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Wajo. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Metode Penelitian Kualitatif
- Teknik Pengumpulan Data
- Analisis Data Kualitatif
- Uji Keabsahan Data
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, peneliti tidak akan memperoleh data yang memenuhi standar data yang ditentukan. Jadi seorang analis yang ingin melakukan analisis data harus mempertimbangkan terlebih dahulu apakah pengumpulan datanya dilakukan di satu lokasi atau lebih. Data yang diperoleh secara kualitatif dalam penelitian ini akan menggunakan teori Bogdan dan Biklen.
Penelitian ini menekankan pada kekuatan analisis data terhadap sumber data yang diperoleh dan teori yang dikemukakan.
Metode Penelitian Kuantitatif
- Populasi dan Sampel
- Teknik Pengumpulan Data
- Instrument Penelitian
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang disusun sedemikian rupa sehingga memuat daftar pertanyaan indikator dan variabel yang disusun dalam instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang dibuat oleh peneliti sendiri.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan data yang akurat yaitu dengan menggunakan skala likert.
Analisis SWOT
Pedoman pemanfaatan fungsi Terminal Angkutan Umum Sawerigading ditentukan oleh faktor internal ditinjau dari kekuatan dan kelemahannya. 7 Terdapat kemudahan untuk berganti angkutan umum di terminal ini. 8 Layanan pengaturan dan pengendalian lalu lintas.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Daerah Kabupaten Wajo
- Letak Geografis
- Kondisi Alam
- Kondisi Demografis
Kondisi topografi Kabupaten Wajo mempunyai kemiringan lahan yang cukup bervariasi mulai dari datar, bergelombang hingga berbukit. Jumlah dan rata-rata pertumbuhan penduduk di Kabupaten Wajo menurut kecamatan dapat dilihat pada tabel di atas. Dari segi lapangan kerja, masyarakat Kabupaten Wajo memberikan kesempatan yang cukup banyak tanpa membedakan laki-laki dan perempuan.
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah lembaga pendidikan di wilayah Wajo sangat sesuai untuk peningkatan pendidikan masyarakat.
Aspek – Aspek RTRW Kabupaten Wajo
- Aspek Kelembagaan Penataan Ruang Kabupaten
- Aspek RTRW Sebagai Dasar Pengambilan Kebijakan
- Aspek Partisipasi Masyarakat Dalam Penataan Ruang
Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang, maka rencana tata ruang kota harus dilaksanakan sesuai dengan fungsinya, yaitu pertama sebagai alat pengatur (regulatory planner) dalam proses pembangunan kota yang dituangkan dalam rumusan yang cenderung bersifat deterministik. Dalam penyelenggaraan penataan ruang di Kabupaten Wajo, paradigma partisipasi masyarakat dalam penataan ruang yang dikembangkan masih merupakan paradigma lama. Memperhatikan program penataan ruang jangka pendek dan jangka panjang di atas, tidak menawarkan ruang lingkup yang lebih luas bagi partisipasi masyarakat dalam penataan ruang.
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penataan ruang harus dibekali dengan perangkat hukum dan penegakan hukum agar tidak ada lagi penyimpangan penataan ruang.
Karakteristik Jaringan Jalan
- Jaringan Jalan
- Indeks Jalan
Untuk membuat peta jaringan jalan Kabupaten Wajo, kami mengunduh data jaringan jalan dari Open Street Map melalui QGIS dalam bentuk file shp. Jaringan jalan terpanjang di Kabupaten Wajo adalah jaringan jalan di Kabupaten Majauleng dengan total panjang 214,93 km atau mencapai 11,43% dari total panjang jalan di Kabupaten Wajo. Sedangkan jaringan jalan terpendek di Kecamatan Gilireng dengan panjang jalan 6,43 km atau hanya 0,34% dari total panjang jalan terdapat di Kabupaten Wajo.
Jaringan jalan Kabupaten Wajo dapat dikelompokkan menurut kewenangan pemerintah yang mengelolanya, terdiri atas jalan nasional dan jalan provinsi.
Penentuan Ukuran-ukuran Kriteria lokasi Terminal
- Kriteria Standar
- Kriteria Tapak (Site) Terminal
- Kelengkapan Fasilitas
Oleh karena itu, letak terminal harus berada pada lokasi yang paling mudah dijangkau dalam pergerakan antar kota, sehingga lokasinya harus dapat memenuhi persyaratan jarak rata-rata minimum. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa lokasi terminal di Kota Sengkang harus terletak pada titik pertemuan antara berbagai jalur angkutan umum yang melalui Kota Sengkang. Dalam penelitian ini, pengukuran yang digunakan pada kriteria di atas adalah jumlah rute yang melewati atau melewati lokasi terminal angkutan umum.
Keberadaan lokasi terminal di Kota Sengkang, selain melayani angkutan dalam kota, juga melayani angkutan antar kota jarak menengah.
Evaluasi Terhadap Lokasi Terminal
- Evaluasi Lokasi Terminal Sawerigading
- Evaluasi Tapak (Site) Terminal
- Persepsi Masyarakat
- Evaluasi Kondisi Eksisting Sirkulasi Pergerakan Rute
Pada kenyataannya, lokasi terminal berada pada titik pertemuan arus sistem transportasi dengan jumlah terbesar. Dari pernyataan responden diatas sebagian besar menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju, maka dapat disimpulkan bahwa lokasi terminal kurang sesuai karena jarak dari pusat kota ke lokasi terminal tidak mudah dijangkau oleh penumpang angkutan. . Dari pernyataan responden diatas sebagian besar menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju, maka dapat disimpulkan bahwa lokasi terminal kurang sesuai karena jarak dari pusat kota menuju lokasi terminal tidak mudah dijangkau sesuai dengan ketentuan yang ada. pengemudi angkutan. pengakuan.
Dari jawaban responden diatas terlihat mayoritas responden menyatakan tidak setuju, hal ini dapat disimpulkan bahwa lokasi terminal tidak memberikan akses cepat dari terminal menuju pusat kegiatan ekonomi (perdagangan).
Kesesuaian Antara Kriteria Lokasi Terminal Vs Terminal
Pergerakan jalur angkutan didasarkan pada sistem jaringan, artinya lokasi terminal saat ini tidak berfungsi dan juga pengguna jalan (pengemudi angkutan umum) tidak mau menggunakan terminal sebagai tempat penjemputan dan penurunan penumpang. , karena tidak semua jalur angkutan umum yang ada masuk ke terminal sebagai tempat sirkulasi kendaraan tidak sama bahkan jika tidak digunakan maka terminal tidak berfungsi dengan baik. Kondisi sirkulasi jalur lalu lintas yang buruk ini mengakibatkan menumpuknya angkutan umum di zona konflik di persimpangan Pasar Sentral Sengkang dan jalan raya utama. Terminal tidak terletak di lokasi calon penumpang, sehingga tidak ada penumpang di Terminal 3.
Dari segi lokasi Terminal Sawerigading layak, namun dari segi lokasi ada beberapa kriteria yang sesuai dan perilaku pengemudi angkutan yang enggan masuk terminal karena ada tidak ada penumpang di terminal.
Konsep dan Strategi Optimalisasi Terminal Sawerigading dengan
Ketiga terminal angkutan umum daerah tersebut dapat menjadi pusat pertumbuhan baru di pinggiran Sengkang yang akan menjadi motor penggerak perekonomian kota. Mengembangkan fungsi Terminal Angkutan Umum Sengkang sebagai katalis berkembangnya pusat pertumbuhan baru di kawasan pinggiran kota dan menjadi modal awal dalam upaya pengembangan kawasan Kota Sengkang. Mengembangkan fungsi terminal angkutan umum Sawerigading sebagai katalis berkembangnya pusat pertumbuhan baru di kawasan pinggiran kota.
Kondisi tersebut ditambah dengan keberadaan terminal angkutan umum Sawerigading yang terletak di pinggiran kota membuat terminal tersebut kurang diminati pengguna.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Derajat kemudahan berpindah angkutan umum Dari pernyataan responden di atas sebagian besar menjawab tidak setuju dan tidak setuju sama sekali, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada kemudahan untuk berpindah angkutan umum. Dari pernyataan responden diatas sebagian besar menjawab setuju dan sangat setuju, maka dapat disimpulkan bahwa menunggu angkutan umum di terminal ini nyaman dan aman. Dari pernyataan responden diatas sebagian besar menjawab setuju dan sangat setuju, maka dapat disimpulkan bahwa menurut pengemudi menunggu angkutan umum di terminal ini nyaman dan aman.
108 Dari jawaban responden diatas terlihat mayoritas responden setuju, dapat disimpulkan mudahnya pergantian angkutan umum di terminal ini menurut pendapat pengelola terminal. Dari tanggapan responden diatas terlihat mayoritas responden setuju, dapat disimpulkan adanya kenyamanan dan keamanan dalam menunggu angkutan umum di terminal ini. 9 Adanya kenyamanan dan keamanan dalam menunggu angkutan umum di terminal ini 10 Pelayanan operasional di terminal ini sangat baik.