• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Organisasi Santri dalam Menanamkan Kedisiplinan Santri di Pondok Pesantren Abnaul Amir Gowa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Peran Organisasi Santri dalam Menanamkan Kedisiplinan Santri di Pondok Pesantren Abnaul Amir Gowa"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN ................................................................... 1-14

Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

Dalam penelitian ini dapat diuraikan secara singkat yaitu peran santri di Pondok Pesantren Abnaul Amir. Peran organisasi santri Pondok Pesantren Abnaul Amir yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kapasitas sebagai pengurus harian pondok pesantren yang diberi wewenang oleh pimpinan pondok untuk mengurus kegiatan santri sehari-hari. . Yang ingin dilihat dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk sikap disiplin yang ditanamkan santri pondok pesantren Abnaul Amir, bagaimana.

Rumusan Masalah

Kajian Pustaka

Persamaan kedua adalah tesis yang disusun oleh Auliatul Mutawadiah merupakan jenis penelitian kualitatif dan jenis penelitian yang akan diteliti oleh peneliti adalah kualitatif. Selain itu, metode pengenalan disiplin juga demokratis. Jenis penelitian dari tesis yang disusun oleh Mega Oka Waty adalah jenis penelitian kualitatif, dan jenis penelitian yang akan diteliti oleh peneliti adalah kualitatif.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi warga pondok pesantren untuk berusaha mensosialisasikan kedisiplinan melalui organisasi santri.

TINJAUAN TEORETIS ........................................................ 15-43

Pondok Pesantren

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tempat para santri tinggal di pondok-pondok di bawah pimpinan kiai. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pesantren memiliki peran dan integritas yang tinggi dengan masyarakat, tetapi juga menjadi acuan akhlak bagi kehidupan masyarakat luas. 11 Achmad Muchaddam Fahham, Pendidikan Pesantren: Pola Asuh, Pembentukan Karakter, dan Perlindungan Anak (Cet. I; Jakarta: PUBLIKA INSTITUTE, 2015), hal.

Pengajian kitab-kitab Islam klasik, inilah unsur utama yang paling membedakan pesantren dengan lembaga pendidikan lainnya. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa ada lima unsur pesantren yang harus dipenuhi. Hal tersebut merupakan ciri fisik yang membedakan pesantren dengan lembaga pendidikan lainnya yang berfungsi sebagai sarana dan prasarana pendidikan untuk membentuk perilaku sosial budaya di pesantren.

Pesantren pada dasarnya merupakan lembaga pendidikan Islam karena di dalamnya terdapat seperangkat ilmu yang berkaitan dengan Islam. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pesantren diharapkan dapat mencetak santri yang berkepribadian. Berdasarkan teori di atas dapat diketahui bahwa moralitas pondok pesantren merupakan bagian dari kategori etika siang hari, yang menilai perkataan dan perilaku seseorang baik atau buruk, berdasarkan pertimbangan etika kolektif dalam komunitas pondok pesantren.

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa akhlak rumah tinggal Islami dinilai dari perkataan dan perilaku seseorang.

Kedisiplinan

Surat an-Nisa ayat 59 memerintahkan orang beriman untuk menaati Allah dan Rasul-Nya. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa orang beriman harus benar-benar taat kepada Allah dan Rasulullah. Selain jin dan binatang yang tunduk atas izin Allah kepada Nabi Sulaiman adalah angin, hal ini diabadikan dalam Sura al-Anbiya/21:81.

Setelah surat itu dilemparkan ke dalam istana Ratu Balqis, Hud-hud bersembunyi sambil memerhatikan apa yang akan dilakukan oleh Ratu Balqis dan pembesar-pembesar diraja. Setelah pembesar-pembesar diraja berkumpul, Permaisuri membacakan isi surat Nabi Sulaiman yang baru diterimanya. Isi surat yang ditulis oleh Ratu Balqis ialah dia akan menghantar utusan untuk bertemu Nabi Sulaiman.

Setelah membaca surat Ratu Balqis, Nabi Sulaiman memerintahkan makhluk halus untuk membuat dan menyiapkan istana yang indah. Mereka tidak menyangka bahwa orang yang mengirimkan surat kepada Ratu Balqis adalah orang yang sangat sakti dan kaya raya. Dan katakan pada Ratu Balqis bahwa aku membutuhkan Ratu Balqis dan rakyatnya untuk berhenti menyembah matahari.

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa sebagai seorang pemimpin, kita dapat mengambil beberapa pelajaran yang dapat dicermati dari sikap dan tanggapan Nabi Sulaiman terhadap karya burung Hud-hud.

METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 44-52

Pendekatan Penelitian

Pendekatan fenomenologis merupakan tradisi penelitian kualitatif yang berakar pada filsafat dan psikologi, serta berfokus pada pengalaman manusia. Dalam arti luas, fenomenologi adalah ilmu tentang gejala atau hal-hal yang tampak.

Sumber Data

Metode Pengumpulan Data

Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti menerima informasi atau pendapat secara lisan dari suatu sarana penelitian (responden) atau berbicara secara langsung dengan orang tersebut. Wawancara semi terstruktur Jenis wawancara ini termasuk dalam kategori wawancara mendalam, dimana pelaksanaannya lebih bebas dari wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diundang wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.

Wawancara dilakukan secara lisan dalam pertemuan pribadi secara individu, terkadang juga secara berkelompok. Berdasarkan pemaparan tersebut, peneliti menggunakan metode wawancara semi terstruktur dalam pengumpulan data untuk mengkaji peran Organisasi Santri Pesantren Abnaul Amir dalam menanamkan kedisiplinan di kalangan santri Pesantren Abnaul Amir.

Instrumen Penelitian

Metode dokumentasi ini memungkinkan peneliti memperoleh data secara langsung, sehingga data yang diperoleh dapat dipercaya. Artinya, peneliti mengumpulkan data-data yang sudah ada di Pondok Pesantren Abnaul Amir Gowa seperti dokumen dan foto-foto pada saat penelitian berlangsung dalam penerapan disiplin ilmu yang berkaitan dengan skripsi ini.

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data tambahan dan mencarinya bila diperlukan. Penyajian data yang dimaksud adalah penyajian data yang telah disaring dan disusun secara utuh dalam bentuk tabel dan terorganisir. Penelitian kualitatif, penyajian data biasanya dilakukan dalam bentuk uraian singkat, diagram, hubungan antar kategori dan sejenisnya.

Menurut Miles dan Huberman dalam buku yang dikutip Sugiyono, yang paling sering digunakan dalam penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dalam bentuk tes naratif. Dalam penyajian data, peneliti mengambil data langsung dari informan yang telah diidentifikasi, kemudian didiskusikan dan dianalisis kebenaran datanya dan disajikan dalam bentuk deskriptif naratif berupa uraian rinci. Penarikan dan Verifikasi Kesimpulan (Drawing/Verifying Kesimpulan) Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan yang dibuat memberikan jawaban atas rumusan masalah, dan kesimpulan ini merupakan pengetahuan baru yang belum pernah ada sebelumnya. Verifikasi data, yaitu peneliti membuktikan kebenaran data terukur melalui informan yang sangat memahami permasalahan yang ditetapkan agar terhindar dari unsur subjektivitas yang dapat mengurangi bobot skripsi ini. Maka dalam penelitian ini, setelah melakukan observasi, kuesioner dan dokumentasi di Pondok Pesantren Abnaul Amir Gowa, peneliti akan menarik kesimpulan dan menjawab pertanyaan yang terdapat dalam rumusan masalah.

Pengujian Keabsahan Data

Bentuk disiplin yang ada di lingkungan pondok pesantren Abnaul Amir adalah disiplin waktu, disiplin tugas, disiplin kebersihan, dan disiplin berpakaian. Dalam penelitian ini, santri Pondok Pesantren Abnaul Amir ditemukan patuh kepada pengasuh dan Ustadz/Ustadz ketika mereka semua berjalan-jalan. Dari struktur kepemimpinan inilah para wali bekerja sama untuk menanamkan kedisiplinan pada para santri di Pondok Pesantren Abnaul Amir Gowa.

Tentunya setiap pengurus memiliki tugasnya masing-masing untuk meningkatkan kedisiplinan para santri di Pondok Pesantren Abnaul Amir Gowa. Kegiatan Jumat Agung merupakan upaya pendidikan karakter yang dilakukan di Pondok Pesantren Abnaul Amir Gowa. Bentuk disiplin di Asrama Abnaul Amir adalah disiplin waktu, disiplin tugas, disiplin kebersihan dan disiplin berpakaian.

Kondisi kedisiplinan para santri di Pondok Pesantren Abnaul Amir tidak mengalami peningkatan maupun penurunan. Pesantren Abnaul Amir merupakan satu-satunya pesantren di Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa. Sejarah berdirinya pondok pesantren Abnaul Amir berawal dari tuntutan kebutuhan masyarakat akan adanya lembaga pendidikan yang berbasis agama.

Keberadaan pesantren Abnaul Amir dianggap sebagai lembaga pendidikan Islam yang menyaring segala budaya yang dapat merusak. Pesantren Abnaul Amir merupakan lembaga pendidikan yang terletak di Moncobalang, Desa Bontosunggu, Kecamatan Bontonompo Selatan, Kabupaten Gowa. Tiga bersaudara ini berinisiatif mendirikan pesantren Abnaul Amir karena melihat kondisi masyarakat yang terjadi saat itu.

PERAN ORGANISASI SANTRI DALAM

Pola Organisasi santri dalam Menanamkan Kedisiplinan di

Kondisi Kedisiplinan di Pondok Pesantren Abnaul Amir Gowa 67

Implikasi

Diharapkan pengurus pondok pesantren Abnaul Amir selalu sabar dalam mengatur dan menggerakkan kedisiplinan santri yang masih menjadi anggota untuk memberikan hukuman yang sesuai dengan kebijakan pondok pesantren, karena memberikan hukuman yang mengarah pada kekerasan atau hukuman fisik akan menimbulkan perasaan benci dan paksaan dalam pelaksanaan disiplin. Diharapkan seluruh santri pondok pesantren Abnaul Amir selalu ikhlas dalam menjalankan disiplin yang diberlakukan di pondok pesantren, karena setiap disiplin yang diberlakukan di pondok pesantren pasti memiliki manfaat bagi dirinya yang akan datang. dirasakan nantinya setelah keluar dari rumah Islami, yaitu mereka akan bisa disiplin dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak ada yang melihat. Pengaruh Peraturan Pesantren terhadap Disiplin Santri di Pesantren Jabal Nur Jadid Desa Meurandeh Kabupaten Aceh Barat Daya.

Pesantren pada hakekatnya adalah lembaga pendidikan Islam yang diselenggarakan dengan unsur-unsur yang berbeda, yaitu kiai sebagai guru besar, santri sebagai santri yang mempelajari ilmu-ilmu agama, pengajian kitab-kitab klasik sebagai unsur dasar di pondok pesantren, masjid sebagai pusatnya. lembaga, dan pondok pesantren sebagai tempat tinggal, kiai, ustadz/ustadzah dan para santri. Latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Abnaul Amir adalah situasi dan kondisi masyarakat setempat yang memprihatinkan saat itu, padahal sebelum adanya Pondok Pesantren Abnaul Amir masyarakat tidak mengenal Islam secara umum, mereka mengutamakan pekerjaan di atas kewajiban shalat, mesjid masih sepi. salat berjamaah dan belum ada aktivitas keislaman secara menyeluruh di masyarakat, masyarakat setempat masih dikenal suka minum-minuman keras, sering melakukan maksiat. Selain itu minat masyarakat terhadap pendidikan Islam masih kurang, namun dengan berdirinya pondok pesantren Abnaul Amir, kehidupan umat yang mulai berubah tadi berangsur-angsur membaik.

Peletakan batu pertama pondok pesantren ini dilakukan oleh Bupati Gowa yang saat itu adalah Dr. Pesantren ini bernama Yayasan Amirunnas yang terdiri dari tiga jenjang yaitu Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah, tenaga pengajarnya memiliki latar belakang pendidikan dari Universitas Negeri Makassar, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Muslim Indonesia bahkan ada yang berasal dari kampus swasta lainnya. Keadaan pondok pesantren pertama pada tahun 2001 hanya terdiri dari 9 kelas, masjid sudah ada, asrama santri putri sudah ada bahkan santri putri juga ada, setiap tahun ditambahkan kelas tambahan.

Reaksi masyarakat saat itu sangat baik bahkan mendukung pendirian asrama Islam di sana. Masih ada beberapa siswa yang tidak membawa bukunya dengan alasan lupa atau tertinggal di rumah. Masih ada beberapa siswa yang tidak menguasai 3 bahasa dan menggunakan bahasa Makassar karena tidak menguasai bahasa Inggris dan bahasa Arab.

Referensi

Dokumen terkait

musyrif dalam meningkatkan disiplin ibadah santri di Pondok Pesantren. Muhammadiyah Darul Arqom al- Hijrah Lil ‘Ulumil Islamiyah

KESIMPULAN: Berdasarkan hasil penelitian di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta tentang pendidikan kepemimpinan pada OSTI (Organisasi Santri Ta’mirul Islam)

penulis mencoba membatasi permasalahan hanya pada “Peran Biro Pengasuhan Santri Terhadap Permasalahan Santri di Pondok Pesantren

Hubungan antara konsep diri dengan depresi pada santri yang menjadi pengurus pondok pesantren (Studi di pondok pesantren putrid Al-Lathifiyyah I Tambakberas Jombang),

Pondok Pesantren Nurul Jadid, meliputi: a) mengadakan Diklat KAMTIB sebagai pembekalan bagi pengurus baru, b) melakukan pendampingan natural kepada pengurus baru,

Pengurus dan Santri Putri Pondok Pesantren Asy-Syuhada Khususnya teh Siti Riyalin Ghoifi yang telah membantu dalam proses penelitian, senantiasa memberikan arahan dan

Implikasi Program Santri Mandiri (Pelatihan Kewirausahaan) Terhadap Jiwa Wirausaha Santri di Pondok Pesantren Baitul Hikmah Tempurejo Jember. Berdasarkan hasil penelitian yang

Dalam prosesnya ada dua bentuk kedisiplinan yang ditekankan di pondok pesantren al-Munawwaroh yaitu: disiplin waktu dan disiplin tugas, disiplin waktu yaitu santri