Bank Syariah Mandiri Cabang Makassar” sebagai syarat mengikuti ujian hasil Strata 1 (S1) Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan Untuk menentukan nilai-nilai Islam pada loyalitas nasabah pada PT Bank Syariah Mandiri Cab Makassar.
Sejarah Singkat PT.BANK SYARIAH MANDIRI
Oleh karena itu, Grup Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan infrastruktur dan sistem agar kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri dengan catatan notaris: Sutjipto, SH, no. 23 tanggal 8 September 1999. .. PT Bank Syariah Mandiri dengan ini resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420H atau tanggal 1 November 1999 M sampai sekarang.
Visi, Misi PT. Bank Syariah Mandiri
Struktur Organisasi dan Job Description 1. Struktur Organisasi
Pada dasarnya komite audit BANK SYARIAH MANDIRI sudah sesuai dengan persyaratan GCG, namun beberapa komite lainnya (Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi, dan Komite Nominasi). g.Dengan terbitnya undang-undang ini, berdirilah bank syariah pertama di Tanah Air, yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI).
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat hasil penelitian
Nilai-Nilai Islam Dalam Perbankan Syariah
Ekonomi Islam merupakan ilmu sosial yang mempelajari permasalahan perekonomian masyarakat yang dijiwai oleh nilai-nilai Islam. Pembahasan nilai-nilai Islam tentunya akan berkaitan dengan Al-Quran sebagai pedoman bagi masyarakat. Dengan demikian, nilai-nilai Islam merupakan ciri-ciri atau hal-hal yang terkandung dalam Al-Qur'an sebagai kitab suci Islam sebagai landasan penentu tingkah laku seseorang, yang berguna bagi umat manusia sebagai penentu kehidupan dunia dan akhirat.
Nilai-nilai Islam pada hakikatnya adalah kumpulan prinsip-prinsip hidup, ajaran tentang bagaimana seharusnya manusia menjalani kehidupannya di dunia ini. Jadi nilai-nilai Islam pada hakikatnya adalah kumpulan prinsip-prinsip hidup, ajaran bagaimana seharusnya manusia menjalani kehidupannya di dunia ini, prinsip yang satu dan yang lainnya saling berkaitan membentuk satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, kejujuran merupakan nilai moral yang mendasar untuk mendapatkan keridhaan Allah dalam praktik perbankan syariah.
Pengertian Perbankan Syariah
Faisal Badroen mengatakan: “Pemikiran politik Islam dalam konsep etika bisnis sangat erat kaitannya dengan Universitas Doktrin Islam itu sendiri dalam konsep keimanan yang mengakui keesaan Allah sebagai pencipta, tuhan segala sesuatu dan sekaligus sebagai pencipta. Pengakuan terhadap Nabi Muhammad SAW sebagai rasul-Nya merupakan sosok yang patut diteladani dalam segala aspek kehidupannya. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, pengertian perbankan mencakup segala sesuatu yang menyangkut bank, meliputi lembaga, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam menjalankan kegiatan usaha. Bank adalah lembaga keuangan yang berperan sebagai perantara keuangan antara dua pihak, yaitu pihak yang mempunyai kelebihan sumber daya dan pihak yang tidak mempunyai sumber daya.
Syariah dalam perspektif perbankan syariah di Indonesia adalah aturan perjanjian yang dibuat oleh kedua belah pihak untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai dengan hukum Islam. Gabungan kedua kata di atas membentuk bank syariah mempunyai arti bahwa bank syariah adalah lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara antara pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana untuk kegiatan usaha dan kegiatan lain sesuai dengan syariat Islam. Selain itu, perbankan syariah disebut juga perbankan syariah atau perbankan suku bunga, yaitu sistem perbankan yang tidak menggunakan sistem riba, maysir, dan gharar dalam operasionalnya.
Karakteristik Perbankan Syariah Dalam Konsep Produk Jasa Bank Syariah
Untuk mengurangi ketidakpastian layanan perbankan syariah akibat ketidakberwujudan ini, nasabah akan mencari karakteristik lain seperti kualitas staf perbankan syariah, lokasi, peralatan pendukung, dan materi komunikasi yang terlihat. Oleh karena itu, penyedia layanan perbankan syariah menjadikan layanannya nyata, seperti layanan pelanggan profesional, perbaikan eksterior dan interior kantor bank, penggunaan perbankan elektronik, dan penyediaan komunikasi pasca pembelian. Oleh karena itu, ciri khusus pemasaran jasa perbankan adalah interaksi antara penyedia jasa perbankan dan nasabah.
Oleh karena itu, seluruh aspek distribusi yang bersentuhan dengan nasabah merupakan cerminan kualitas pelayanan bank. Bank juga dapat melakukan survei nasabah untuk memperoleh masukan guna meningkatkan kualitas layanan perbankan dan pelayanan nasabah. Tidak dapat disetornya layanan perbankan tidak menjadi masalah jika permintaannya sering, karena sangat mudah untuk mengatur layanan terlebih dahulu.
Loyalitas Nasabah
Loyalitas seringkali dihubungkan antara nilai-nilai dimana pelanggan setia merasakan hubungan emosional dengan perusahaan. Hubungan emosional inilah yang menjadikan pelanggan setia dan mendorong mereka untuk terus membeli produk perusahaan dan memberikan rekomendasi. Pada tahap ini, meskipun belum melakukan pembelian, mereka sudah mengetahui keberadaan perusahaan dan layanan yang ditawarkan melalui rekomendasi dari pihak lain.
Pelanggan meliputi semua pelanggan yang telah membeli barang/jasa yang dibutuhkan dan ditawarkan perusahaan secara rutin, hubungan ini bertahan lama, dan mempunyai sifat retensi. Pelanggan yang loyal merupakan suatu aset yang penting bagi perusahaan, hal ini terlihat dari karakteristik yang dimilikinya, seperti yang diungkapkan oleh Griffin (2002:31) dalam Harriyati bahwa pelanggan setia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. Sedangkan Joko Riyadi (2004:83) dalam Hurriyati menyebutkan lima faktor utama yang mempengaruhi loyalitas konsumen sebagai berikut.
Kerangka Pikir
Al-Quran dan Al Hadits menjelaskan persoalan-persoalan pokok (keyakinan, akhlak dan ibadah) secara jelas dan tegas. 7 Tahun 1992 tidak memperbolehkan beroperasinya bank syariah membuka unit usaha konvensional atau sebaliknya. Pada tanggal 10 Oktober 1998, muncul bank syariah baru dan unit usaha syariah (bank konvensional yang membuka unit usaha syariah).
Seiring bertambahnya jumlah bank syariah dan unit usaha syariah, timbul kesulitan dalam operasionalisasi bank syariah. Dikatakan ada beberapa bank syariah yang operasionalnya tidak sesuai dengan prinsip dan nilai Islam. Kepuasan nasabah terhadap produk, pelayanan dan sistem bank syariah akan menjadikan nasabah bank syariah menjadi loyal.
Hipotesis
Metode Pengumpulan Data
Jenis dan Sumber Data
Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian
Sampel Penelitian
Berdasarkan hasil tersebut, jumlah responden dibulatkan menjadi 100. Besar sampel sebanyak 100 responden diperkirakan memenuhi konsep mewakili seluruh nasabah PT Bnak Syariah Mandiri Cabang Makassar.
Metode Analisis
Setiap indikator atau subvariabel yang dinilai oleh responden diklasifikasikan menjadi 5 (lima) alternatif jawaban, dengan menggunakan jawaban-jawaban yang dapat dipilih oleh responden. Dihitung total skor setiap variabel atau subvariabel sama dengan skor seluruh skor indikator seluruh responden. Dihitung total skor setiap variabel atau subvariabel sama dengan skor seluruh skor indikator variabel seluruh responden.
Sangat setuju diberi bobot 5. Setuju diberi bobot 4. Ragu-ragu diberi bobot 3. Tidak setuju diberi bobot 2. Tidak setuju sama sekali diberi bobot 1. Pada subbab ini, penulis akan menjelaskan hasil yang penulis lakukan pada 100 responden yang merupakan nasabah PT.MANDIRI BANK SYARIAH CABANG MAKASSAR. Gambaran umum responden dapat dilihat dari kuesioner yang dikumpulkan kepada nasabah PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MAKASSAR.
Karakteristik Responden
- Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
- Karakteristik responden berdasarkan lama menjadi nasabah Tabel 5.3
- Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
- Karakteristik berdasarkan usia
- Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Berdasarkan tabel diatas karakteristik berdasarkan responden menurut lamanya menjadi nasabah PT BANK SYARIAH MANDIRI CAB MAKASSAR nasabah terbanyak didominasi oleh mereka yang sudah menjadi nasabah 1-3 tahun yaitu 36% dari total 100 responden , dan <1 tahun yaitu 31% dari total 100 responden, 4-6 tahun yaitu 15% dari total 100 responden, 7-9 tahun yaitu 15% dari total 100 responden, kemudian hanya >10 tahun 3% dari total nasabah di PT.BANK MANDIRI SYARIAH. Karakteristik nasabah PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MAKASSAR berdasarkan tingkat pendidikan nasabah ditunjukkan pada tabel di bawah ini, yaitu. Dari Tabel 6 diatas yaitu karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan terlihat bahwa nasabah PT.BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MAKASSAR lebih didominasi oleh lulusan sarjana yaitu sebesar 23% dari 100 responden, disusul oleh responden berpendidikan S2 sebanyak 22%, disusul responden berpendidikan S3 sebanyak 21%, dan berpendidikan D3 sebanyak 19%, serta berpendidikan SMP dan SMA sebanyak 6% dan 9% dari 100 responden.
Berdasarkan tabel 7 karakteristik responden berdasarkan usia nasabah PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MAKASSAR, sebagian besar nasabah didominasi oleh mereka yang berusia 41-50 tahun yaitu 32% dari total 100 responden, dan berusia 31-40 tahun yaitu 26% dari total 100 responden, kemudian responden berusia 26-30 tahun yaitu 22% dari total 100 responden, dan yang berusia <25 tahun yaitu 12% dari total 100 responden, pelanggan >50 tahun yaitu 8% dari total 100 responden di PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MAKASSAR. Dari tabel 8 diatas yaitu karakteristik responden berdasarkan jenjang pekerjaan terlihat bahwa nasabah PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MAKASSAR lebih didominasi oleh kalangan wiraswasta yaitu sebesar 27% dari 100 responden, disusul oleh responden pelajar. sebesar 22%, kemudian disusul responden dengan pekerjaan lain sebanyak 17%, dan responden pegawai swasta sebanyak 14%, sedangkan PNS dan ibu rumah tangga sebanyak 13% dan 7% dari 100 responden.
Deskriptif Hasil Penelitian
Berdasarkan variabel-variabel yang mengacu pada rumusan masalah dalam penelitian ini, maka uraian datanya dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu: variabel nilai Islami dan loyalitas pelanggan. Dari jawaban responden terhadap variabel kejujuran di atas terlihat bahwa variabel ini mempunyai rata-rata sebesar 4,03 yang termasuk dalam kategori baik. Artinya penerapan nilai-nilai Islam sesuai dengan persepsi nasabah PT Bank Syariah Mandiri Cabang Makassar secara umum sudah baik.
Berdasarkan jawaban responden terhadap variabel kesetaraan di atas terlihat bahwa variabel ini mempunyai rata-rata sebesar 3,99 yang termasuk dalam kategori baik. Berdasarkan jawaban responden terhadap variabel keadilan di atas terlihat bahwa variabel ini mempunyai rata-rata sebesar 3,96 yang termasuk dalam kategori baik. Berdasarkan tanggapan responden terhadap variabel loyalitas pelanggan di atas terlihat bahwa variabel ini mempunyai mean sebesar 3,92 yang termasuk dalam kategori baik.
Hasil Analisis Data 1. Uji Regresi Berganda
Uji t digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dan variabel dependen secara terpisah.
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, maka dapat disimpulkan analisis data yang telah selesai dan pembahasan yang telah disampaikan pada bab sebelumnya. Bagi para praktisi dan akademisi di dunia perbankan syariah hendaknya menggencarkan dan mengoptimalkan forum-forum seperti seminar atau sejenisnya sebagai sarana sosialisasi dan awareness masyarakat terhadap perbankan syariah. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menemukan dan mendiskusikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi loyalitas nasabah terhadap bank syariah.