TOKSIKOLOGI
disusun oleh
1. Anak Agung Ayu Dyah Anggreni
2. Anggreyni Purba
--TOKSIKOLOGI--
TOKSIKOLOGI
ilmu mengenai racun termasuk mendeteksi,
mengisolasi, memisahkan dan menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif, cara kerja racun dalam tubuh dan bahan yang digunakan utk menetralkan.
Toxic berasal
dari bahasa
Yunani Tox
yang berarti
panah
KONSEP TOKSIKOLOGI
1.Toksikologi Lingkungan
Toksikologi lingkungan berhubungan dengan dampak zat kimia yang berpotensi merugikan, yang muncul sebagai polutan lingkungan bagi organisme hidup.
1.Toksikologi Lingkungan
Toksikologi lingkungan berhubungan dengan dampak zat kimia yang berpotensi merugikan, yang muncul sebagai polutan lingkungan bagi organisme hidup.
2.Toksikologi Ekonomi
Menguraikan pengaruh berbahaya zat kimia yang sengaja diberikan pada jaringan biologi dengan maksud untuk mendapatkan pengaruh atau efek bermanfaat yang khas (misalnya, obat, zat makanan ,peptisida).
2.Toksikologi Ekonomi
Menguraikan pengaruh berbahaya zat kimia
yang sengaja diberikan pada jaringan biologi
dengan maksud untuk mendapatkan pengaruh
atau efek bermanfaat yang khas (misalnya, obat,
zat makanan ,peptisida).
LANJUTAN KONSEP TOKSIKOLOGI
3.Toksikologi Kehakiman
Menekunkan diri pada aplikasi atau pemanfaatan ilmu toksikologi untuk kepentingan peradilan.
Jadi, toksikologi kehakiman ini lebih menekankan aspek medis dan aspek hukum dari bahan-bahan berbahaya yang baik secara sengaja maupun tidak sengaja di ekspose.
3.Toksikologi Kehakiman
Menekunkan diri pada aplikasi atau pemanfaatan ilmu toksikologi untuk kepentingan peradilan.
Jadi, toksikologi kehakiman ini lebih menekankan
aspek medis dan aspek hukum dari bahan-bahan
berbahaya yang baik secara sengaja maupun tidak
sengaja di ekspose.
EFEK TOKSIK :
OBAT / ZAT KIMIA DOSIS BERLEBIHAN
MERUSAK FUNGSI FISIOLOGIS/BIOKIMIA
GANGGUAN KESEHATAN
SERIUS KEMATIAN
A. Menurut terjadinya keracunan :
1. Self poisoning : Penderita makan obat dengan dosis berlebihan tetapi mengetahui bahwa dosis
tersebut tidak membahayakan, hanya untuk menarik perhatian lingkungan
2. Attemted suicide : penderita memang bermaksud bunuh diri yang dapat berakhir pada kematian, atau tertolong dan dapat sehat kembali
3. Accidental poisoning : merupakan faktor
kecelakaan tanpa faktor kesengajaan untuk bunuh diri
4. Homicidal poisoning : keracunan akibat tindakan kriminal yaitu seseorang dengan sengaja
meracuni orang lain.
KERACUNAN
LANJUTAN....
B. Menurut waktu terjadinya keracunan :
1. Keracunan akut : terjadi mendadak, mengenai satu keluarga atau banyak orang atau satu kampung
seperti muntah, pusing, konvulsi, koma dsb 2.Keracunan kronik : sukar dideteksi karena
perjalanannnya lambat, dan dapat terjadi setelah
pemajanan yang berkali-kali atau mengkonsumsi obat terlampau lama.
LANJUTAN....
B. Menurut organ yang terkena :
1. Racun pada Sistem Saraf Pusat (neurotoksik)
Beberapa substansi dapat mengganggu respirasi sel, dapat menyebabkan gangguan ventilasi paru-paru atau sirkulasi otak yang dapat menjadikan kerusakan irreversible dari saraf pusat. Substansi itu antara lain: Etanol, antihistamin, bromide, kodein.
2. Racun Jantung (kardiotoksik)
Beberapa obat dapat menyebabkan kelainan ritme jantung sehingga dapat terjadi payah jantung atau henti jantung.
3. Racun Hati (Hepatotoksik)
Asam borat (boraks), asetaminofen adalah beberapa obat yang menyebabkan gangguan pada hati.
lanjutan ....
4. Racun ginjal
Merkuri klorida menyebabkan kerusakan ginjal akut. Substansi itu antara lain: asam borat (boraks), asetaminofen, jengkol.
5. Darah dan sistem hematopoietic
Obat-obatan, larutan dari industri dan venom dapat
menghasilkan anemia hemolitik. Hemolisis dikaitkan dengan demam dan nyeri pada ekstremitas, eritrosit berkurang, sel- sel darah immature ikut dalam sirkulasi.
lanjutan ....
D. Menurut jenis bahan kimia :
Digolongkan berdasarkan jenis bahan kimia
1. Alkohol Etanol yang merupakan golongan alkohol adalah penyebab depresi SSP.
2. Fenol Menyebabkan denaturasi protein dan berpenetrasi dengan baik ke jaringan.
3. Logam berat 4. Timah Hitam 5. Arsen
f. Merkuri
lanjutan ....
Penyebab dan Jenis-jenis Keracunan
• Accidental Poisoning :
Anak-anak balita kebiasaan memasukan benda ke dalam mulut (termasuk obat-obat yang menarik warna dan rasanya, spt. Tablet berlapis gula, warna-warni tablet dan sirup, serta aromanya),minyak tanah dll.
• Keracunan bakteri atau jamur
Contohnya seperti Toksin botulinus yang terdapat pada makanan kaleng yang sudah rusak, atau pun enterotoksin yang terdapat pada makanan-makanan yang sudah basi.
lanjutan ....
c. Keracunan makanan
Keracunan yang disebabkan oleh makanan sehari-hari yang mengandung racun
Misal :
• As.Jengkolat pada jengkol penyumbatan tubuli ginjal hematuria dan anuria.
• Keracunan Borax dan Formalin pengawetan makanan seperti bakso, ikan tahu dsb.
lanjutan ....
C.Beberapa Keracunan dan Tindakan Terapinya 1.Etanol
Mekanisme keracunan: depresi SSP, hipoglikemia karena gangguan glukoneogenesis.
Perkiraan Dosis Letal: Konsentrasi etanol dalam darah 100 mg/dL cukup untuk menghambat gluconeogenesis dan
menyebabkan hipoglikemia
Tanda dan Gejala: Muntah, delirium dan depresi SSP.
Terapi: Simptomatik, Beri kopi tubruk, Emetic dengan
mustard satu sendok makan dalam air atau garam dapur.
lanjutan ....
b. Antihistamin
Mekanisme keracunan: H1 bloker memiliki efek
antikolinergik serta dapat menstimulasi atau menekan sistem saraf pusat.
Perkiraan Dosis Letal: oral difenhidramin 20-40 mg/kgBB.
Tanda dan Gejala: Depresi SSP sampai koma. Kejang disusul dengan depresi pernapasan, mulut kering, takikardia.
Terapi: Simptomatik. Perhatikan pernapasan. Bila kejang diberi antikonvulsan, gunakan 3-4 ml thiopental 2-5%
secara IV. Luminal tidak boleh diberikan.
lanjutan ....
c. Aspirin (Asam asetil-salisilat)
Mekanisme keracunan: mengganggu metabolism glukosa dan asam lemak, juga mengganggu uncoupling fosforilasi oksidatif, sehingga ATP yang diproduksi tidak efisien,
akumulasi asam laktat dan melepaskan panas.
Perkiraan Dosis Letal: akut > 200 mg/kgBB. Kronik: banyak terjadi pada usia lanjut yang secara teratur menggunakan aspirin.
Tanda dan Gejala: hiperventilasi, keringat, muntah, delirium, kejang dan koma. Akhirnya depresi napas.
Terapi: Simptomatik (awasi pernapasan). Beri susu, bilas lambung dengan NaHCO3 5%, vitamin K bila ada
perdarahan. Antikonvulsi tidak boleh diberikan.
lanjutan ....
d. Fenol
Mekanisme keracunan: menyebabkan denaturasi protein dan berpenetrasi dengan baik ke jaringan. Bersifat korosif terhadap mata, kulit dan saluran napas.
Perkiraan Dosis Letal: 1 g.
Tanda dan Gejala: Korosif (sel lendir mulut dan usus), sakit kepala hebat, mual, muntah, koma dan syok. Kerusakan ginjal.
Terapi: Simtomatik: beri susu, bilas lambung dengan hati- hati, bila ada gunakan oleum olivarum.
lanjutan ....
e. Golongan karbamat (karbaril, Baigon)
Mekanisme keracunan: menghambat enzim asetilkolin- esterase yang menyebabkan akumulasi asetilkolin
berlebihan pada reseptor muskarinik, nikotinik.
Perkiraan Dosis Letal: setiap dosis berbahaya.
Tanda dan Gejala: keracunan lewat oral, inhalasi dan kontak kulit; muntah, diare, hipersalivasi, bronkokontriksi, keringat banyak, miosis, tensi menurun, kejang atau paralisis, serta depresi pernapasan.
lanjutan ....
f. Bensin
Tanda dan Gejala: Inhalasi atau oral : mual, muntah, sakit kepala, penglihatan terganggu, mabuk, koma, depresi
sentral dan depresi napas.
Terapi: Simptomatik: epinefrin dan norepinefrin tidak boleh diberikan karena bisa menimbulkan fibrilasi ventrikel.