Nama : Salsa Fadilla
NIM : 1152202013
Prodi / Semester : PIAUD / 4
Mata Kuliah : Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Dosen Pengampu : Dede Nurul Qomariah, M.Pd.I
Resume Podcast Mom’s Corner oleh Nikita Willy dengan Narasumber dr.Aisah Dahlan, CMHt., CM.NLP tentang Pahami Tantrum Anak dengan 5 Baterai Kasih Sayang
Banyak sekali teori mengenai mengapa seseorang menjadi tantrum salah satunya adalah ia ingin mengungkapkan sesuatu tapi belum jelas karena giginya belum lengkap, lidahnya masih kaku, vocabulary masih sedikit dan sebagainya. Selain itu ada teori tentang baterai kasih sayang seorang anak. Dalam otak manusia terdapat listrik, sumber listrik tersebut bisa diibaratkan sebuah baterai. Pada bagian tengah otak manusia terdapat baterai yang berkaitan dengan sebuah kelenjar yang berisi kelenjar hormon kasih sayang.
Setiap anak memiliki 5 baterai yang harus diisi setiap hari, tetapi bukan setiap 24 jam. 5 baterai tersebut terdiri dari baterai pujian, baterai sentuhan, baterai waktu, baterai pelayanan, dan baterai hadiah. Para ilmuan mengatakan bahwa anak dibawah 5 tahun harus diisi 5 baterai tersebut. Untuk baterai pujian kita bisa memujinya, lalu untuk baterai sentuhan contohnya bisa dipeluk, disayang, dibelai, dan apapun itu yang berkaitan dengan sentuhan. Selanjutnya untuk baterai pelayanan contohnya dilayani, disuapi, dimandikan, dan yang lainnya berkaitan dengan pelayanan. Kemudian untuk baterai waktu contohnya ditemani makan atau ditemani main. Lalu untuk baterai hadiah tidak harus membelikan barang yang mahal untuk anak bisa juga contohnya membuatkan susu untuk anak ataupun makanan kesukaannya.
Jika orang tua kurang mengisi 5 baterai tersebut, maka anak akan membuat penyimpangan termasuk salah satunya tantrum. Karena anak tersebut tidak memiliki baterai, maka anak akan membuat sebuah tindakan, seperti teriak-teriak ataupun membentur-benturkan kepala. Jika anak teriak-teriak maka ia kekurangan baterai pujian, dan jika anak membentur- benturkan kepalanya berarti ia kekurangan baterai sentuhannya. Lalu jika anak suka mencubit- cubit atau menggigit orang itu berarti baterai sentuhan fisiknya yang kurang. Atau anak yang menjadi pelit banget itu baterai hadiahnya yang kurang. Kemudian seorang anak yang berkata kasar ke orang lainnya misalnya ke nanny nya atau ke ibunya itu berarti baterai pelayanannya yang kurang. Oleh karena itu agar anak 0 sampai 5 tahun tidak tantrum, tidak bully orang, tidak pelit, tidak menggigit orang, maka 5 baterai tersebut harus diisi setiap harinya.
Namun ada juga orang tua yang tidak belajar sistematika dia merasa anak tersebut sudah dipuji, dipeluk, dilayani, dan sudah diberikan hadiah. Tapi dia lupa tidak menemani anak tersebut, jadi dari 5 baterai anak tersebut ada baterai yang tidak diisi yaitu baterai quality time, maka mungkin ia ngambeknya sebentar jika ia liat ibunya menemani 15 menit setelah 15 menit ibunya menemaninya maka baterai quality timenya sudah terisi dan tantrumnya pun sudah selesai. Tapi ada juga anak yang orang tuanya lupa muji seminggu misalnya tidak memuji anak tersebut, lalu tidak memberikan hadiah, dia tidak dilayani, hanya dibelai-belai saja. Jadi anak tersebut hanya memiliki 1 baterai dan 4 baterai lainnya kosong, maka anak tersebut akan ngambek kemudian teriak-teriak lalu bentur-benturkan kepala. Oleh karena itu untuk ibu yang memiliki banyak aktivitas di luar rumah yang punya anak balita, setelah pulang kerja coba cek langsung 5 baterai tersebut sudah terisi atau belum.
Dengan 5 baterai kasih sayang anak terpenuhi, maka hormon pituitari yang ditengah otak akan mengeluarkan hormon bahagia, nyaman, senang jadi anak tidak akan tantrum.
Walaupun mungkin ia sedang sedih atau marah, tapi karena baterainya penuh dan ibunya bilang
“kalo ade sedih atau marah bilang ya sama ibu” dengan cara sewaktu dia sedih atau marah kita namakan misalnya “ade lagi sedih ya?” atau “ade lagi marah ya?” Karena anak kan belum mengerti cara menyampaikan sesuatu dan dengan kalimat tersebut anak akan tahu bagaimana emosi sedih atau marah. Jadi anak tidak tantrum, ia hanya akan bilang “ibu ade lagi sedih” atau
“ade lagi marah sama ibu”. Jadi dengan terpenuhinya 5 baterai kasih sayang anak akan menghasilkan hormon bahagia, nyaman, senang ketika hormon nyamannya keluar maka batang otak (tempat emosi yang suka ngeyel dan ngambek) yang tadinya tegang akan menjadi rileks, ketika kita memberikan nasihat ataupun peraturan-peraturan pada anak dan anak akan mau mendengarkannya dengan baik
Ketika anak sudah berusia 5 tahun keatas, maka kita tidak perlu mengisi 5 baterai tersebut setiap hari. Setiap orang memiliki 5 baterai, namun yang berbeda komposisinya. Ada anak yang baterai pujian yang baterai pertamanya, lalu ada juga anak baterai hadiah yang pertamanya, ada juga anak baterai sentuhan fisik yang pertamanya, lalu ada anak baterai pelayanan yang pertamanya, dan ada juga anak yang baterai waktunya yang pertama. Setiap anak meiliki baterai pertama yang berbeda-beda dan dapat dilihat dari kesehariannya misalnya ada anak yang dari kecil suka muji dirinya sendiri dan memuji orang lain, maka ciri khas anak tersebut adalah baterai pujian. Ada juga anak yang selalu “ aku saja bu, aku saja yang bantuin ibu, aku saja yang bawain tas ibu” maka ciri khas anak tersebut adalah baterai pelayanan. Lalu ada juga anak yang selalu minta ditemani atau setiap 15 menit harus ngobrol berarti ciri khas anak tersebut baterai quality time. Ada juga anak yang selalu duluan ketemu meluk atau
salaman duluan berarti ciri khas anak tersebut baterai sentuhan. Jadi nanti ketika anak sudah berusia diatas 5 tahun kita cukup mengisi baterai pertama tersebut yang perlu kita perhatikan setiap harinya. Ketika baterai susunan pertama sudah terisi maka baterai lainnya akan terisi oleh baterai pertama.
Misalnya baterai pertama seorang anak adalah pujian, maka setiap hari anak harus dipuji walaupun bukan 24 jam. Orang tua dapat memuji tiap penampilannya, memuji ketika ia sudah merapikan kotak mainannya. Lalu apakah orang tua perlu memberikan hadiah kepada anak tersebut? Tentunya perlu tapi bukan setiap hari, karena anak tersebut baterai hadiahnya nomor 5, jadi bisa 5 hari sekali atau 5 bulan sekali orang tua memberikan hadiahnya. Tapi kalau ada anak yang baterai pertamanya baterai hadiah, maka orang tua harus memberikan hadiah setiap hari. Namun ada juga anak yang baterainya hadiah malah memberikan sesuatu ke orang tuanya, misalnya ia memberikan sebuah gambar buatannya lalu kita ambil dan bilang “wah terima kasih anak, bagus sekali nak” itu memang berarti pujian untuk anak tersebut. Namun yang dilihat oleh anak bukan pujian tersebut, tapi dia mau tahu ditaruh dimana gambar tersebut.
Jika orang tua hanya bilang terima kasih dan memuji gambarnya tersebut lalu ibu hanya manaruhnya di sembarang tempat, maka anak tersebut yang baterai pertamanya yang hadiah akan marah. Tapi kalo ibunya menaruh gambar di tempat khusus supaya gampang dilihat dan “ terima kasih ade hadiahnya”, nah kalimat ‘hadiah’ itu akan membuat anak senang dan baterai hadiah anak terisi dengan baik. Jadi ada anak yang senang dikasih hadiah setiap hari, tapi ada juga anak yang senang hadiahnya dihargai hadiahnya setiap hari
Lalu ketika kita lupa mengisi baterai pertamanya anak. Misalnya anak dengan baterai pertamanya pujian lagi ledek-ledekin orang lain, maka untuk negur dia itu harus muji dulu harus agar baterai pujiannya terisi dulu. Tapi ada tambahan teknik misalnya karena dia anak laki-laki, anak laki-laki tidak suka ditegur didepan orang lain. Jadi kita panggil dulu anaknya walaupun secara pribadi kita harus mengatur emosi kita terlebih dahulu kemudian kita puji dia dulu “ibu sayang sama kamu, kamu itu anak hebat”, nah pelan-pelan baterai nya mulai keisi lalu baru masuk nasehatnya “nak kita kalo diledek ga enak kita tersinggung, kamu besok-besok jangan ledek dia ya anak, karena dia tersinggung”. Jadi masuk nasihat tersebut tapi harus diisi terlebih dahulu baterai pertama anak tersebut. Selain itu apapun penyimpangan bisa terhindari, karena filosofinya adalah apabila baterai orang kosong maka akan membuat penyimpangan, membuat tidak aman, dan tidak nyaman seseorang itu dilingkungan tersebut. Dan kalo bertahun-tahun baterai ini kosong maka penyimpangannya akan lebih berat misalnya dia kena narkoba, lgbt atau yang lain-lain
Akan tetapi jika kita sudah mengisi semua baterainya tapi anak masih tantrum, maka kita harus selamatkan dulu sekelilingnya dari benda-benda tajam. Biarkan dulu anak lepaskan emosinya beberapa menit dengan tetap kita jagain dia terus kalo dia deket-deket ke tembok kita tarik dia ke tengah menghindari dia tiba-tiba bentur-benturkan kepala. Selain itu kerja sama antara ayah dan ibu juga sangat penting dalam mengatasi anak sedang tantrum. Jika anak sedang tantrum sedangkan ayah juga sedang emosi dan emosi ibu sedang berada di level positif, maka lebih baik ayah pergi dulu dan ibu yang menjaga anak tersebut. Jika emosi ibu berada di level negatif dan emosi ayah sedang stabil, maka ayah yang menjaga anak tersebut dan ibu pergi dulu menenangkan emosi dengan olah nafas sambil istigfar dan minta doa ketenangan untuk anaknya kepada Allah SWT selama 15 menit. Ketika dalam 15 menit ibu selesai menenangkan emosi maka anak juga sudah mulai tenang. Setelah anak sudah tenang, baru masuklah nasihat dan juga jangan sekali-kali kita berikan nasihat ketika anak sedang tantrum karena batang otak anak sedang tegang.
Namun ada juga anak yang pura-pura tantrum karena kurangnya konsisten orang tua.
Kurangnya konsisten orang tua ini bisa disebabkan karena emosinya sedang cape atau malu jika anaknya tantrum di depan banyak orang, sehingga konsisten orang tuanya lalai. Selain itu anak juga memiliki memori dan otak memiliki fungsi manipulasi jadi anak bisa berpura-pura tantrum. Jadi untuk mendapatkan sesuatu anak akan pura-pura tantrum, karena sebelum- sebelumnya anak mengalami sebuah memori peristiwa bahwa ibuku kalau aku nangis kencang yang tadinya dia suruh aku pulang ternyata nggak jadi pulang. Oleh karena itu kita bisa melakukan negosiasi kepada anak untuk durasi menit lebih melakukan apa yang anak inginkan Akan tetapi jika kita sudah menerapkan teori 5 baterai ini dan kita sudah mengisi semua baterainya tapi anak masih tantrum kemudian intensitasnya jadi panjang dan tidak ada pencetus dia tantrum. Maka kita harus konsultasi ke dokter anak atau ke saraf anak atau psikiater anak.
Apakah hormon secara bawah sadarnya kurang, atau batang otaknya pendek sehingga ia terdiagnosis autism, atau ada hal lain maka dari itu harus segera dibawa konsultasi ke pihak terkait