• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pandangan Mufasir Jawa Terhadap Kata Fakh ̅r (Studi Analisis Tafsir Al-Ibr ̅z li Ma’rifah Tafs ̅r Al-Qur’ ̅n Al- Az ̅z karya Bisri Musthofa (w. 1977 M) dan Tafsir Al-Ikl ̅l f ̅ Ma’an ̅ Al- Tanz ̅l karya Misbah Zainal Musthofa (w. 1994 M))

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pandangan Mufasir Jawa Terhadap Kata Fakh ̅r (Studi Analisis Tafsir Al-Ibr ̅z li Ma’rifah Tafs ̅r Al-Qur’ ̅n Al- Az ̅z karya Bisri Musthofa (w. 1977 M) dan Tafsir Al-Ikl ̅l f ̅ Ma’an ̅ Al- Tanz ̅l karya Misbah Zainal Musthofa (w. 1994 M))"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

Rektor Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta (semoga Allah menempatkannya pada sisi yang terbaik). Muhammad Ulinnuha Lc, M.A., sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin dan Institut Dakwah Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta. 1 Putri Dini Shofaturrahmah, “Analisis Makna Kata Takabbur dan Istikbar dalam Al-Qur’an”, (skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2021), h.

ل َولِ

Menurut Al-Muhasibi, beliau menjelaskan bahawa memuji diri ialah sikap memuji diri sendiri atas apa yang telah dilakukan, kemudian lupa bahawa ia (kejayaan dalam kejayaan) adalah anugerah Allah SWT.8 Kemudian menurut Syeikh Bisyru bin Al-Harits. Al-Hafi mendedahkan bahawa bermegah-megah terhadap diri sendiri ialah apabila kamu memuliakan amalan, sambil mengabaikan amalan orang lain.9 Islam melarang umatnya untuk berbangga dengan diri sendiri apatah lagi menyombongkan diri, ini sebagaimana yang dinyatakan dalam al-Quran dalam (QS. Luqm̅n [31] ): 18) yang berbunyi:.

ل َ للّٰا ه َّ

Permasalahan

  • Identifikasi Masalah
  • Batasan Masalah
  • Rumusan Masalah

Munculnya fenomena kebanggaan di jejaring sosial membuat banyak artis kecanduan untuk memengaruhi perilakunya. Demi melaksanakan pembahasan yang terarah sesuai dengan identifikasi masalah, maka penulis membatasi masalah hanya sampai pada titik yaitu kurangnya pemahaman masyarakat terhadap petunjuk al-qur an tentang perilaku sombong, diantara istilah-istilah yang dibahas dalam Qur'an penulisnya. menggunakan kata fakh ̅r . Kata fakh̅r dalam Al-Qur'an disebutkan sebanyak 6 kali, namun penulis membatasinya hanya pada lima ayat saja, yaitu (QS. Had̅d[57]: 20) yang akan ditelaah lebih jauh bagaimana al-Qur. 'an sesuai dengan kata fakh̅r yang hanya berorientasi pada makna kesombongan.

Bagaimanakah Bisri Musthofa dan Misbah Zainal Musthofa mentafsirkan konteks kebanggaan diri yang terdapat dalam perkataan fakh ̅r yang terdapat dalam kitab tafsir Al-Ibr ̅z li Ma‟rifah Tafs ̅r Al-Qur‟ ̅n El-Az ̅z dan kitab tafsir El -Ikl ̅l f ̅ Ma'an ̅ Al-Tanz ̅l.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Menambah dan memperkaya totalitas ilmu untuk pengembangan pemikiran tentang tafsir Al-Qur'an, khususnya ayat-ayat tentang kesombongan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai referensi untuk pengembangan pengetahuan ilmiah tentang harga diri. Memastikan pemahaman akan pentingnya mempelajari ilmu Al-Qur'an tentang konsekuensi dari kesombongan, agar orang tidak lalai dalam mengikuti tren populer saat ini.

Tinjauan Pustaka

Kesamaan skripsi ini dengan penulis adalah membahas bagaimana gaya hidup mempengaruhi pemikiran manusia, hanya saja perbedaannya ada pada pembahasan secara keseluruhan, skripsi ini berfokus pada bagaimana media sosial mempengaruhi manusia, sedangkan pada skripsi penulis membahas tentang perilaku sombong. yang dipengaruhi gaya hidup. Kontribusi skripsi ini terhadap skripsi penulis adalah untuk menambah informasi tentang konsep gaya hidup itu sendiri. 14 Dewi Oktaviani, “Pengaruh Media Sosial Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa IAIN Metro”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Statens, Metro, 2019), hal.

Kemiripan dengan tesis penulis membahas bagaimana media sosial sangat mempengaruhi pemikiran manusia di era sekarang, hanya saja perbedaannya terletak pada pokok bahasan kajiannya, jurnal ini fokus membahas narsisme di media sosial. Sedangkan dalam skripsi penulis membahas aspek kebanggan dalam mengkaji kitab tafsir Al-Ibr ̅z li Ma'rifah Tafs ̅r Al-Qur' ̅n Al-Az ̅z dan kitab tafsir Al-Ikl ̅l f ̅ Ma ' an ̅ Al-Tanz ̅l, Kontribusi dari skripsi ini adalah sebagai tambahan sumber informasi untuk memperjelas perilaku bangga yang terjadi di media sosial. 15 Umul Sakinah, M. Fahli Zatrahadi dan Darmawati, “Fenomena Narsis dalam Bentuk Pengenalan Diri di Media Sosial”, Al-Ittizaan 2, no.

Persamaan dalam tesis ini adalah sama-sama membahas tentang kesombongan, namun bedanya dalam tesis ini membahas tentang fenomena pelengkungan dari aspek hukum pidana, sedangkan tesis penulis membahas tentang perilaku kesombongan dari aspek Al-Qur. 'sebuah interpretasi. Kemiripan dengan tesis penulis terletak pada subjek kajian kebanggaannya, hanya saja perbedaannya jurnal ini membahas pelenturan dari perspektif hadits, sedangkan tesis penulis membahas pelengkungan dari perspektif tafsir Al-Quran.

Metode Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisa Data
  • Pendekatan Penelitian

Dari tinjauan pustaka di atas, tidak ada satupun karya akademik terdahulu yang mencoba mengidentifikasi kebanggan penggunaan kata fakh ̅r yang terdapat dalam Al-Qur'an menurut kitab tafsir Al-Ibr ̅z li Marifah Tafs ̅r Al-Qur ̅n Al- Az ̅z dan kitab tafsir Al-Ikl ̅l f ̅ Ma'an ̅ Al-Tanz ̅l khususnya yang berkaitan dengan era digital saat ini. Sumber data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti untuk menjawab permasalahan atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif dan kausal dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survey dan observasi. Ibr ̅z li Ma'rifah Tafs ̅r Al-Qur' ̅n Al-Az ̅z by Bisri Musthofa (d. Adapun sumber utama dalam teknik pengumpulan data untuk metode dokumentasi dalam penelitian ini yaitu kitab tafsir Al-Ibr ̅z li Marifah Tafs ̅r Al-Qur' ̅n Al -Az ̅z dan kitab Tafsir Al-Ikl ̅l f ̅ Ma'an ̅ Al-Tanz ̅l dan data pendukung lainnya.

Kedua, menganalisis bagaimana makna kata bangga yang ditemukan dalam kitab tafsir Al-Ibr ̅z li Ma'rifah Tafs ̅r Al-Qur' ̅n El-Az ̅z dan dalam kitab tafsir Al-Ikl ̅l f ̅ Ma' . a ̅ Al-Tanz ̅l. Keempat, menganalisis bagaimana pentingnya makna menyombongkan diri yang diperoleh dari hasil analisis tafsir yang terdapat dalam kitab Tafsir Al-Ibr̅z li Ma'rifah Tafs ̅r Al-Qur' ̅n Al-Az ̅z dan kitab tafsir Al-Ikl ̅l f ̅ Ma' an ̅ Al-Tanz ̅l dengan peristiwa yang terjadi saat ini, sehingga data yang diperoleh berkorelasi dengan faktor pendukung lainnya. Artinya membandingkan sesuatu yang memiliki ciri-ciri yang sama, yang sering digunakan untuk membantu menjelaskan suatu prinsip atau gagasan.25 Sedangkan secara istilah menurut Nasaruddin Baidani, metode perbandingan adalah menghadirkan tafsir ayat-ayat Alquran yang ditulis oleh mufassir.

Kaedah ini cuba membandingkan ayat-ayat al-Quran antara satu sama lain atau membandingkan ayat-ayat Al-. Al-Quran dengan hadis Nabi dan perbandingan pendapat ulama berkenaan tafsir ayat-ayat al-Quran 26.

Teknik Dan Sistematika Penulisan

Artinya, seorang peneliti berusaha mencari artikulasi tertentu yang dapat mewujudkan kedua konsep tokoh yang diteliti, sehingga dalam deskripsi dan analisisnya tampak lebih dialektis dan komunikatif. Dari penjelasan kedua teknik di atas, penulis menggunakan teknik kedua yaitu metode komparatif terpadu. Alasan penulis menggunakan teknik ini karena terlihat dialektis dan komunikatif, tidak terkesan menyandingkan begitu saja.

Kemudian dibahas tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan pendekatan penelitian, serta teknik penulisan dan sistematika. Bab kedua membahas tentang pengertian kesombongan yang terdiri dari empat sub bab, yang pertama adalah pengertian kesombongan. Bab ketiga menjelaskan profil Bisri Musthofa beserta kitab tafsir Al-Ibr ̅z li Ma'rifah Tafs ̅r Al-Qur' ̅n Al-Az ̅z dan profil Misbah Zainal Musthofa beserta kitab tafsir Al-Ikl ̅l f ̅ Ma'an ̅ Al-Tanz ̅l .

Bab keempat memaparkan kajian kajian tafsir makna fakh̅r dalam Al-Qur'an menurut kitab tafsir Al-Ibr̅z li Ma'rifah Tafs ̅r Al-Qur'̅n Al-Az ̅z. dan kitab tafsir Al-Ikl ̅l f ̅ Ma'an ̅ Al-Tanz ̅l dan bagaimana perbedaan kedua tafsir tersebut serta pentingnya tafsir Bisri Musthofa dan Misbah Zeinal Musthofa untuk kebanggaan di era digital sekarang ini. Setelah melakukan berbagai analisis pada bab-bab sebelumnya, pada bab ini penulis akan merangkum secara singkat hasil analisis yang telah dilakukan.

Kesimpulan

Kesamaan yang ditemukan pada Tafsir Al-Ibr ̅z li Ma'rifah Tafs ̅r Al-Qur' ̅n Al-Az ̅z dan Tafsir Al-Ikl ̅l f ̅ Ma'an ̅ Al-Tanz ̅l adalah barang yang dijadikan sasaran untuk dibanggakan kenikmatan, dunia milik keluarga, sahabat, anak yatim, fakir miskin, Ibnu Sabil dan orang lain. Adapun bentuk kebanggaan yang terkandung dalam Al-Qur'an, berdasarkan tafsir Bisri Musthofa dan Misbah Zainal Musthofa, ada empat aspek, antara lain: Pertama, bangga atas nikmat yang Allah berikan. Hal-hal An-Nis yang relevan dengan kehidupan saat ini, yaitu peristiwa yang terjadi pada beberapa pembuat konten yang membagikan kontennya kepada orang-orang yang kurang mampu kemudian mempostingnya di media sosial guna meraih simpati dan pujian dari orang-orang yang melihat konten tersebut.

Luqm̅n [31]:18 yang relevan dengan kehidupan saat ini adalah contoh bullying yang menimpa salah satu vokalis band Indonesia. Al-Ḥad ̅d [57]: 20, hal-hal yang relevan dengan kehidupan saat ini mirip dengan yang dilakukan oleh seorang kreator konten yang menipu korbannya melalui aplikasi quotex. Aplikasi ini mirip konsepnya dengan judi online. Ia melakukan perbuatan tersebut dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi dan dengan perbuatan tersebut mata pencahariannya.

Maka dari relevansi di atas ini menunjukkan bahwa banyak pihak saat ini yang ingin menjadi terkenal, memiliki kekayaan yang banyak dan berlomba-lomba untuk saling membanggakan atas apa yang dimilikinya atas orang lain. Mereka hanya fokus pada hasil yang dicapai, sehingga menghasilkan kejadian dan perbuatan yang tidak dibenarkan dalam ajaran Al-Qur'an.

Saran

Afina Aninnas, Dwin, Tafsir Tawasul dalam Tafsir Al-Iklīl Fī Ma'anī At-Tanzīl oleh Misbah Bin Zaenal Musthof (Analisis Tafsir Surat al-Maidah ayat 35), (Skripsi, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel, Surabaya 2019 ). Nisa ayat 3 dalam Tafsīr Al-Iklīl Fī Ma'anī At-Tanzīl dan Tafsīr Tāj al-Muslimīn Min Kalāmi Rabb al-. Aisyah, Siti, “Halaman Nusantara dalam Tafsir Al-Iklīl Fī Ma'anī At-Tanzīl karya Misbah Musthof,” Al-Itqan 5, no.

Baidhowi, Ahmad, “Aspek Lokalitas Tafsir Al-Iklīl Fī Ma'anī At-Tanzīl by Misbah Musthofa,” Nun 1, no. Baidowi, Ahmad, "Aspek Lokalitas Tafsir Al-Iklīl Fī Ma'anī At-Tanzīl from Mishbah Musthofa," Nun 1, no. Baihaki Asadillah, Muhammad, Makna Kata Ratapan dalam Kitab Tafsir Al-Iklīl Fī Ma'anī At-Tanzīl karya Misbah Bin Zainil Musthofa, (Skripsi Universitas, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2018) .

Al-Baqare 134 dan 141 Dalam Tafsir Al-Ikil Fi Ma'ani Al-Tanzil, (Skripsi Universitas, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2021). Bisri Mustafa In Tafsir Al-Ibrīz, (Skripsi Universitas, Fakultas Ushuluddin, Lembaga Pendidikan Tinggi Ilmu Al-Qur'an, Jakarta, 2020). Rahmad Shuhada, Muhammad Aula, Metodologi Tafsir Misbah Musthofa dalam Tafsir Al-Iklīl Fī Ma'anī At-Tanzīl, (Skripsi Universitas, Fakultas UIN Sunan Ampel, Surabaya 2019).

Supriyanto, “Kajian Al-Qur’an dalam Tradisi Pesantren: Kajian Tafsir Al-Iklīl Fī Ma’anī At-Tanzīl,” Tsaqafah 12, no.

Referensi

Dokumen terkait

Fokus pada skripsi ini membahas tentang bagaimana penafsiran Bakri Syahid terhadap ayat-ayat Al-Qur’an tentang hak perempuan sebagai istri dan kewajiban perempuan sebagai istri dalam