• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DI ERA INDUSTRI 4.0 UNTUK MENDUKUNG MERDEKA BELAJAR - KAMPUS MERDEKA

N/A
N/A
Rauda Aspal Buton

Academic year: 2023

Membagikan "PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DI ERA INDUSTRI 4.0 UNTUK MENDUKUNG MERDEKA BELAJAR - KAMPUS MERDEKA"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

Buku ini merupakan pedoman persiapan pendidikan tinggi yang disiapkan pemerintah sehubungan dengan penyelenggaraan pendidikan tinggi (KPT) di perguruan tinggi. KATALOG PENERBIT Panduan Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi Era Industri 4.0 Untuk Mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka/.

PENDAHULUAN

  • Dasar Pemikiran Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi
  • Landasan Penyusunan Kurikulum
  • Pengertian yang Digunakan dalam Panduan
  • Kaitan Kurikulum dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi
  • Dokumen Kurikulum Berdasarkan Akreditasi Program Studi

Dalam menyusun atau mengembangkan kurikulum, perguruan tinggi harus mengacu pada KKNI dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);

Gambar 1. Landasan Hukum, Kebijakan Nasional dan Institusional  Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi
Gambar 1. Landasan Hukum, Kebijakan Nasional dan Institusional Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi

TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI

Tahapan Perancangan Dokumen Kurikulum

Setiap titik program studi CPL memuat bahan kajian yang akan digunakan untuk merancang mata kuliah. Evaluasi terhadap mata kuliah yang ada dilakukan untuk memeriksa kesesuaiannya terhadap poin CPL.

Gambar 7. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Program Studi
Gambar 7. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Program Studi

Tahapan Perancangan Pembelajaran

Merancang Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CLPs) yang dikhususkan pada mata kuliah berdasarkan CPL yang dibebankan kepada MK; CPMK tersebut selanjutnya direduksi menjadi beberapa Sub-CPMK (Sub-CPMK) atau sering disebut dengan Lesson Learning Outcome (Bin, 2015; AUN-QA, 2015). Penerjemahan CPL yang dimuat oleh mata kuliah di CPMK, kemudian diterjemahkan kembali ke Sub-CPMK, harus diselaraskan (penyelarasan konstruktif).

Materi pembelajaran (keluasan dan kedalaman) Hasil pembelajaran lulusan ditugaskan pada mata kuliah. Hasil pembelajaran mata pelajaran): CPMK bersifat spesifik. Perumusan CPMK hendaknya memuat unsur-unsur keterampilan dan materi pembelajaran terpilih serta menetapkan tingkat kedalaman dan keluasan sesuai dengan LPP yang ditugaskan pada mata kuliah tersebut. Jumlah soal CPMK mata kuliah dapat sebanyak yang diperlukan, sepanjang dapat menggambarkan secara lengkap CPL yang dibebankan pada mata kuliah tersebut.

Analisis pembelajaran menggambarkan tahapan pencapaian keterampilan terminal siswa yang berkontribusi untuk mencapai CPL yang ditugaskan pada kursus. Berdasarkan mata kuliah Metodologi Penelitian Sub CPMK pada Tabel 9, dilakukan analisis pembelajaran untuk menggambarkan tahapan pembelajaran mahasiswa pada mata kuliah ini. Merujuk pada Pasal 12(3)(c), dalam penyusunan RPS diperlukan analisis pembelajaran untuk menentukan tahapan pembelajaran pada mata kuliah agar dapat memenuhi capaian pembelajaran yang ditugaskan pada mata kuliah tersebut.

Gambar 13. Tahapan Perancangan Pembelajaran
Gambar 13. Tahapan Perancangan Pembelajaran

PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA MAHASISWA

Bentuk dan Metode Pembelajaran

Bentuk pembelajaran diatur dalam SN-Dikti pada pasal (14), dan konversinya menjadi kredit diatur dalam pasal (19). Pemilihan mode pembelajaran dalam aktivitas belajar mahasiswa pada suatu mata kuliah dapat digunakan untuk memperkirakan waktu belajar, yang selanjutnya dapat digunakan untuk menghitung bobot poin mata kuliah. 3 Magang, praktek studi, praktek bengkel, praktek lapangan, praktek kerja, penelitian, desain atau pengembangan, pelatihan militer.

Di luar program studi mandiri: pertukaran pelajar, 170 magang/praktik kerja, kegiatan wirausaha, pendampingan mengajar di satuan pendidikan, penelitian/penelitian di lembaga penelitian, studi/proyek mandiri, pembangunan kota/KKN tematik atau proyek kemanusiaan. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai metode yang digunakan untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa yang bertujuan untuk mencapai hasil belajar yang telah ditentukan. Metode pembelajaran yang dikembangkan untuk setiap topik atau tahapan pembelajaran suatu mata kuliah disesuaikan dengan hasil pembelajaran topik tersebut (Sub-CPMK). Sub-CPMK) ditulis dalam bentuk kemampuan akhir yang diharapkan dapat diinternalisasikan oleh peserta didik.

Dengan demikian, metode pengajaran pada mata kuliah tersebut berbeda-beda (beberapa metode) tergantung orientasi CPMK. Pasal 14 SN-Dikta menyebutkan beberapa metode pembelajaran yang intinya ditujukan kepada siswa, yaitu diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran proyek, pembelajaran berbasis masalah atau metode pembelajaran lainnya. , yang secara efektif dapat memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran diploma. Format dan metode pembelajaran dipilih sesuai dengan karakteristik mata kuliah untuk mencapai kompetensi khusus yang ditentukan dalam mata kuliah di Seri Penyelesaian CPL.

Tabel 21. Contoh Pemilihan Bentuk, Metode, dan Penugasan Pembelajaran
Tabel 21. Contoh Pemilihan Bentuk, Metode, dan Penugasan Pembelajaran

Pembelajaran Bauran (Blended Learning)

Secara umum pelaksanaan pembelajaran daring dan tatap muka diintegrasikan secara sistematis dan terfokus pada hasil pembelajaran. Pembelajaran hampir seluruhnya atau seluruhnya dilakukan secara daring, tidak lagi secara tatap muka yang terstruktur. Salah satu model rotasi yaitu flipped learning (flipped class) dijelaskan secara singkat di bawah ini, sedangkan penjelasan khusus mengenai model blended learning akan dibuat dalam panduan khusus pembelajaran online tersendiri.

Di luar kelas, mahasiswa belajar dan menyelesaikan tugas sesuai kurikulum yang diberikan dosen. Kemudian, pada saat siswa belajar tatap muka di kelas, siswa berdiskusi tentang apa yang mereka pelajari secara online dengan kelompok belajarnya dan mendiskusikannya dengan instruktur. Tujuan dari model pembelajaran flipped learning ini adalah untuk mengaktifkan aktivitas belajar siswa di luar kelas. Mahasiswa akan didorong untuk belajar menguasai konsep dan teori materi baru di luar kelas dengan menggunakan tugas terstruktur berdurasi 2 x 60 menit dan belajar mandiri untuk setiap SKS.

Pembelajaran di luar kelas yang dilakukan siswa dengan menggunakan teknologi informasi, misalnya dengan menggunakan sistem manajemen pembelajaran (LMS) Sistem Pembelajaran Online (SPADA). Belajar di luar kelas juga dapat menggunakan video pembelajaran, e-book, dan sumber belajar lainnya yang dapat diperoleh siswa di Internet. Model pembelajaran flipped learning ini dapat dilaksanakan untuk setiap jenjang pembelajaran yang berlangsung selama satu minggu, dua minggu atau lebih tergantung pada tingkat kesulitan pencapaian keterampilan akhir (Sub-CPMK).

Tabel 22. Batasan Definisi Pembelajaran Bauran dan Bukan Bauran Proporsi
Tabel 22. Batasan Definisi Pembelajaran Bauran dan Bukan Bauran Proporsi

STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM DALAM PROGRAM

Pembelajaran Daring untuk Memfasilitasi Merdeka Belajar –

Program MBKM memungkinkan mahasiswa melakukan kegiatan pembelajaran di luar program studi, baik di dalam universitas yang sama maupun di luar universitas asal mahasiswa. Sesuai dengan Panduan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka, terdapat beberapa jenis kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan mahasiswa di luar program studinya, seperti: pertukaran pelajar, magang/praktik kerja, pendampingan mengajar di suatu satuan pendidikan, penelitian/penelitian di sebuah agensi/. Dalam berbagai kegiatan tersebut di atas, mahasiswa tetap dapat mempunyai kesempatan untuk mengikuti proses pembelajaran lain (baik di program studinya sendiri maupun di sumber belajar lain) sesuai dengan jumlah maksimal SKS yang dimiliki mahasiswa dalam satu semester.

Dalam hal ini, program studi juga harus menyiapkan berbagai modus dan strategi pembelajaran untuk mewadahi proses belajar mahasiswa selama melaksanakan berbagai kegiatan pembelajaran di luar program studinya. Untuk mata kuliah yang diambil di luar program studi, mahasiswa dapat mengambilnya secara online di institusi/universitas lain atau mengambil mata kuliah yang tersedia dari penyedia Massive Open Online Courses (MOOCs) yang diakui oleh program studi di rumah mahasiswa tersebut. Dengan demikian, walaupun mahasiswa mengikuti proses pembelajaran di luar program studinya, namun tetap dapat mengikuti perkuliahan pada mata kuliah yang diambil di program studinya maupun di luar program studinya.

Mahasiswa tetap dapat memperoleh wawasan dan ilmu pengetahuan di luar pendidikannya, namun hal tersebut tidak mempengaruhi masa studi yang harus ditempuhnya. Khusus untuk kegiatan proses pembelajaran berupa perolehan SKS di luar perkuliahan (baik secara daring maupun tatap muka di universitas sendiri atau universitas lain), mahasiswa juga masih dimungkinkan untuk dapat mengambil mata kuliah sesuai skenario di atas. (untuk mengambil lebih banyak mata kuliah dari universitas lain/penyelenggara MOOCs) sepanjang jumlah SKS yang diperbolehkan pada semester yang bersangkutan masih terpenuhi. Skenario di atas harus dipersiapkan oleh program studi atau universitas terkait, terutama untuk memfasilitasi pembelajaran daring oleh mahasiswa dari program studinya sendiri.

Gambar 22. Proses Pembelajaran dalam 1 (Satu) Semester Program MBKM
Gambar 22. Proses Pembelajaran dalam 1 (Satu) Semester Program MBKM

Pengakuan Kredit dalam Transkrip dan Surat Keterangan

Kegiatan pembelajaran di luar program studi lain pada universitas yang berbeda dapat dilaksanakan secara tatap muka maupun daring. Penyusunan hasil pembelajaran berupa kegiatan pembelajaran di atas dan rasionalisasi bobot kredit berdasarkan SN-Dikti, dilakukan oleh tim kurikulum program studi dan kemudian disetujui oleh program studi/fakultas. Berdasarkan susunan hasil pembelajaran yang ditentukan, maka dibuatlah RPS untuk bentuk kegiatan pembelajaran yang mengacu pada SN-Dikti, yang selanjutnya RPS tersebut divalidasi oleh Program Studi.

Setelah mendapat pengakuan dan kesetaraan dari program atas kegiatan pembelajaran MBKM yang dilakukan mahasiswa, maka program melaporkan prestasi pengakuan dalam program transfer kredit tersebut ke Pangkalan Data Dikti. Untuk itu, uraian capaian pembelajaran yang dituangkan dalam Surat Pendamping Ijazah (SKPI) sangat penting sebagai sarana komunikasi antar kualifikasi. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2018 menyebutkan bahwa SKPI adalah surat pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi yang memuat informasi tentang prestasi akademik atau kualifikasi pendidikan tinggi bergelar.

Kualifikasi lulusan ditampilkan secara deskriptif, yaitu menyatakan prestasi pendidikan lulusan pada jenjang KKNI terkait, dalam format standar yang mudah dipahami oleh masyarakat umum. Suplemen Sertifikat Europass sangat membantu pemberi kerja atau lembaga pendidikan tinggi di luar Eropa untuk memahami keterampilan kerja pemegang sertifikat atau posisi kualifikasinya dalam Kerangka Kualifikasi Eropa, sehingga dapat dengan mudah dibandingkan dengan kualifikasi orang lain dari sistem pendidikan berbeda. Selain bertujuan untuk pemerataan kualifikasi, SKPI juga memberikan manfaat yang signifikan bagi lulusan dan perguruan tinggi.

PENJAMINAN MUTU

EVALUASI PROGRAM KURIKULUM

Selanjutnya ditentukan apakah perbaikan dilakukan terhadap kinerja atau standar mutu, atau apakah kinerja mutu dianggap lengkap dalam proses evaluasi. Pada contoh evaluasi kurikulum menurut kurikulum pendidikan tinggi pada Gambar 25, setiap program atau institusi pendidikan tinggi juga dapat memilih unsur-unsur kinerja mutu yang dinilai berbeda dengan contoh berikut. Setiap langkah dapat terdiri dari satu atau lebih elemen, yang dinilai secara bertahap seperti dijelaskan pada Tabel 23.

Contoh Tahapan Evaluasi Kurikulum dengan Model Provus Misalignment Tahap Evaluasi Kualitas Standar Kinerja. Program studi CPL yang dirancang dibandingkan dengan standar dalam hal ini KKNI, SN-Dikti dan deskriptor profil lulusan yang telah ditentukan. Apabila terdapat perbedaan atau ketidaksesuaian dengan standar, maka susunan kata CPL program studi harus diubah atau diperbaiki, namun apabila tidak sesuai sama sekali maka CPL program studi tidak digunakan.

Setelah dilakukan review maka CPL Prodi ditetapkan dan menjadi acuan dalam proses evaluasi selanjutnya, misalnya evaluasi mata kuliah (MK). Evaluasi kurikulum untuk setiap unsur kinerja mutu akan terjadi secara berurutan dalam enam tahap, seperti terlihat pada Tabel 23. Namun tahapan evaluasi kurikulum dapat didasarkan pada urutan menurut SN-Dikti: (1) Standar Kompetensi Lulusan (SKL) atau Kinerja Pembelajaran Pascasarjana (CPL); (2) Standar isi pembelajaran; (3) Standar proses pembelajaran; (4) Standar penilaian pembelajaran, dll.

Gambar 25. Mekanisme Evaluasi Model Evaluasi Dikrepansi Provus
Gambar 25. Mekanisme Evaluasi Model Evaluasi Dikrepansi Provus

PENUTUP

-Pembelajaran di pusat - Perangkat untuk pelajar, staf dan institusi pendidikan tinggi. http://www.esib.org/index.php/Publications AUN-QA. Konvensi tentang Pengakuan Studi, Gelar dan Diploma yang berkaitan dengan Pendidikan Tinggi di Negara-negara yang tergabung dalam Kawasan Eropa Pengajaran yang berpusat pada siswa: Lima perubahan utama dalam praktik. Mampu merancang penelitian dan menyusun proposal penelitian dengan kinerja mandiri, bermutu, terukur dan terhindar dari plagiarisme serta menyajikannya dengan sikap bertanggung jawab.

4 CPL4 : Mampu merancang dan melaksanakan penelitian dengan metodologi yang benar, terutama terkait dengan pengembangan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Gambar

Gambar 1. Landasan Hukum, Kebijakan Nasional dan Institusional  Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi
Gambar 2. Siklus Kurikulum Pendidikan Tinggi.
Gambar 3. SN-Dikti Kaitannya dengan  Pengembangan dan Pelaksanaan Kurikulum
Gambar 4. Kurikulum dengan Pendekatan OBE
+7

Referensi

Dokumen terkait

Apabila telah melakukan setting kelas mata kuliah untuk proses konversi aktivitas MBKM Luar Universitas maka operator prodi dapat melakukan filter data dan

Mahasiswa tidak hanya belajar secara teoritis, namun juga praktik. mereka yang memiliki passion menjadi peneliti, kurikulum MBKM dapat mewujudkannya melalui kegiatan

Disamping tersedianya kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang handal, salah satu aspek terpenting dalam upaya menjamin kualitas layanan pendidikan adalah

Kurikulum Berbasis Kompetensi mengancu KKNI (Kurikulum 2016) selanjutnya dikembangkan dalam konstruksi Kurikulum Merdeka Belajar–.. Pengembangan kurikulum tersebut merupakan

Untuk menindaklanjutinya, semenjak Tahun 2015 Universitas Andalas melalui LP3M telah menyediakan anggaran untuk Hibah Penyusunan Kurikulum berdasarkan SNPT dan KKNI

Dalam hal ini kurikulum KKNI dikelompokkan menjadi tiga, yaitu 1 Lima semester di program studi masing-masing, mahasiswa diharuskan mengambil mata kuliah sesuai dengan program studi;

Dalam percakapan tersebut dapat diketahui bahwa BKP yang merupakan salah satu implementasi dari Kurikulum MBKM telah mampu meningkatkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, berpikir

Buku ini merupakan buku panduan penyusunan kurikulum yang diberlakukan dalam lingkup Universitas