• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Penyusunan Laporan Perancangan Tugas Akhir

N/A
N/A
Anugrah Josua Purba

Academic year: 2025

Membagikan "Panduan Penyusunan Laporan Perancangan Tugas Akhir"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Panduan Penyusunan Laporan Perancangan Tugas Akhir Program Studi Arsitektur

Jurusan Teknologi Infrastruktur Dan Kewilayahan Institut Teknologi Sumatera

BAGIAN 1 Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan Laporan Perancangan Tugas Akhir mengikuti aturan penulisan sebagai berikut:

COVER *template terlampir ABSTRAK

Abstrak ditulis dalam satu paragraf. Harus membahas data terkait dengan proyek dan hasil rancangan, termasuk nama proyek, pemilik, lokasi, luas lahan, sedikit tentang latar belakang proyek, garis besar program dan/atau kapasitas yang dapat ditampung, jumlah masa bangunan, jumlah lantai, luas keseluruhan lantai, konsep, pendekatan dan/atau tema perancangan yang digunakan dalam merancang. Ditulis dengan spasi antar paragraf satu (single spacing). Kata kunci minimal 3 kata yaitu mengenai nama proyek, fungsi dan lokasi. Maksimum boleh ditambah tiga kata kunci lagi mengenai isu, metoda, konsep, pendekatan dan/atau tema perancangan. Penulisan kata yang bukan bahasa Indonesia dicetak miring.

LEMBAR PERSETUJUAN *template terlampir LEMBAR PERNYATAAN *template terlampir HALAMAN PERSEMBAHAN

Lembar persembahan ditulis secara ringkas. Dapat ditulis secara formal ataupun informal.

Dapat diisi dengan kutipan dari sebuah puisi atau ayat dari Kitab Suci. Bisa dipersembahkan kepada orang-orang yang telah berjasa, termasuk orang tua, kerabat atau lembaga yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan studi hingga tugas akhir. Mencantumkan alasan mengapa laporan tugas akhir ini dipersembahkan untuk mereka atau institusi tersebut.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulisan ucapan terimakasih sebaiknya ditulis secara formal. Biasanya diawali dengan puji syukur--sebagai ucapan terima kasih kepada Tuhan, kemudian ucapan terima kasih secara berurutan ditujukan kepada dosen pembimbing tugas akhir, koordinator tugas akhir, pihak yang membantu, rekan-rekan, institusi dan orang tua/keluarga.

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Membahas mengenai lembaga apa atau siapa sebagai klien proyek ingin membangun proyek apa, lokasi dimana, maksud dan tujuan pembangunan proyek.

1.2. Ketentuan Proyek

Membahas TOR atau kerangka acuan proyek secara ringkas yang diberikan oleh pemberi tugas/klien kepada perancang, Dalam tugas akhir ini TOR tersebut adalah asumsi yang diberikan oleh dosen pembimbing dana tau koordinator tugas akhir kepada mahasiswa. Isinya mencakup data mengenai lahan, jenis dan jumlah fasilitas utama yang harus ditampung, serta persyaratan-persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam perancangan. Ketentuan ini disampaikan secara garis besar saja. Dalam ketentuan ini tidak boleh dimasukan gagasan apapun dari dari mahasiswa sebagai perancang. Namun mahasiswa boleh menambahkan asumsi-asumsi lain dengan persetujuan dosen pembimbing.

Sekalipun ketentuan untuk satu proyek sama buat beberapa mahasiswa peserta tugas akhir namun penulisan oleh setiap mahasiswa harus diusahakan berbeda-beda.

1.3 Lingkup

Harap ditulis bahwa lingkup pengerjaan tugas akhir adalah mulai dari penyusunan program hingga menghasilkan dokumen prarancangan arsitektur, berupa gambar dan laporan tertulis. Penulisan lingkup ini sekalipun isinya sama namun harus ditulis secara berbeda-beda oleh setiap mahasiswa.

BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.1 Pengertian Proyek

Menjelaskan pemahaman dari mahasiswa sebagai perancang atas proyek yang diinginkan dan diharapkan oleh pemberi tugasatau calon pemilik proyek. Pembahasan harus dimulai dari minimal sebuah pengrtian yang pernah ada dan dipublikasikan.

Pengertian ini pada umumnya adalah tentang tipologi bangunan. Namun dimungkinkan untuk membahas selain tipologi bangunan. Mahasiswa boleh menggunakan satu atau beberapa pengertian yang pernah dipublikasikan, menggabungkan beberapa pengertian tersebut. Mahasiswa diperbolehkan memberi pengertian yang sedikit atau banyak berbeda dengan pengertian yang pernah dipublikasikan disertai dengan alasan yang masuk akal.

Selain membahas tipologi bangunan juga diminta pembahasan tentang jenis atau sifat proyek yang memengaruhi desain arsitektur, misalnya terkait tujuan proyek komersial, pelayanan publik atau motivasi social budaya lainnya.

2.2 Tipologi Proyek

Bagian ini membahas kajian Literatur yang lebih spesifik terkait tipologi proyek tugas akhir. Seandainya belum ada literature tentang tipologi bangunan yang sama persis dengan proyek tugas akhir ini maka dapat dibuat kajian tipologi yang mendekati dengan tipologi proyek tugas akhir yang dikerjakan mahasiswa.

(3)

Harap diperhatikan agar bagian ini ditulis secara ringkas secukupnya untuk mendukung proses perancangan proyek tugas akhir. Bagian ini jangan menjadi sebuah tesis yang panjang lebar tentang sebuah tipologi bangunan.

2.3 Studi Preseden

Di sini dipaparkan kajian tentang minimal 3 dan maksimal 6 preseden proyek yang benar-benar akan bermanfaat dalam proses merancang proyek tugas akhir. Preseden boleh dikaji dari literature ataupun dari kunjungan langsung ke lapangan. Proyek yang dikaji sebagai preseden boleh dipilih karena kemiripan fungsinya dengan proyek tugas akhir atau karena memiliki fitur-fitur arsitektur yang dapat digunakan dalama merancang proyek tugas akhir. Pembahasan dalam studi pereseden harus benar-benar selektif dan memiiki tujuan yang nyata.

2.4 Kesimpulan studi tipologi dan preseden

Kesimpulan yang dibahas ada dua, yaitu tentang isu-isu umum yang spesifik tipologi proyek serta tantang fitur-fitur perencanaan dan desain arsitektur yang berpotensi untuk dipertimbangkan dalam mengerjakan proyek tugas akhir.

Perlu diingat bahwa pada tahap ini mahasiswa belum layak mengeluarkan konsep yang merupakan pemikiran pribadi karena akan dibahas pada bab berikutnya.

BAB III ANALISIS PERANCANGAN 3.1 Analisis Fungsi

Bagian ini membahas analisis berbagai fungsi, kegiatan, kelompok-kelompok pengguna, latar belakang masing-masing pengguna, kepentingan setiap kelompok pengguna terhadap proyek, waktu dan cara penggunaan.

Juga dibahas ruang-ruang utama, baik ruang dalam maupun ruang luar, yang dibutuhkan untuk menampung kegiatan yang diprogramkan.

Pembahasan analisis fungsi dalam bentuk esai. Hindarkan penggunaan tabel yang cenderung menyederhanakan persoalan dan kurang efektif.

Analisis fungsi harus diikuti dengan identifikasi isu-isu terkait dengan fungsi.Yang dimaksud dengan isu di sini adalah persoalan serius yang butuh penanganan desain yang mungkin sama atau berbeda denganyang ditemukan pada studi preseden.

3.2. Analisis Lahan

Pembahasan dalam analisis fungsi sebaiknya hanya menyangkut aspek-aspek yang berpengaruh pada desain, yang relevan dengan kondisi setempat. Hindarkan analisis yang klise yang seringkali tidak relevan.

Di bagian ini bahaslah peraturan-peraturan yang berlaku di lokasi seperti kententuan- ketentuan tentang GSB, KDB, KLB, KDH, ketinggian maksimal bangunan, jumlah lantai maksimal, dan impliasinya pada proyek.

Analisis lahan harus diikuti dengan identifikasi isu-isu terkait dengan tapak sesuai kebutuhan proyek.

(4)

BAB IV PEMROGRAMAN

4.1 Pendekatan dan Strategi Programing

Bagian ini membahas bagaimana penyusunan program dilakukan dalam mengerjakan tugas akhir. Salah satu pendekatan adalah mulai dari identifikasi kebutuhan ruang untuk setiap kegiatan. Ini dapat dilakukan apabila jumlah kebutuhan ruang sudah dapat ditentukan berdasarkan program yang diturunkan dari TOR.

Pendekatan lain dalam pemrograman perlu dilakukan seandainya jumlah dan kebutuhan semua ruang yang harus dirancang belum ditentukan dalam TOR namun dibatasi oleh ketentuan seperti misalnya total luas lantai, batasan biaya atau batasan yang diakibatkan oleh ukuran lahan dan peraturan yang berlaku. Dalam hal ini perlu dibahas strategi yang diambil dalam menyusun program ini.

4.2 Program Ruang

Program ruang menjelaskan

- jenis, jumlah dan luasan ruang-ruang dalam dan ruang-ruang luar yang harus dirancang, sebaiknya disajikan dalam bentuk tabel (Perhatikan contoh)

- persyaratan khusus yang memengaruhi desain arsitektur untuk ruang-ruang yang dianggap penting (bias digabungkan dengan table di atas)

- persyaratan hubungan kedekatan antar ruang, hubungan antar ruang, zonasi, pentahapan (perhatikan contoh)

Harap diperhatikan bahwa program ruang adalah tentang ruang yang akan dirancang, bukan yang didapat setelah merancang. Oleh karena itu bisa jadi hasil rancangan sedikit atau banyak akan berbeda dengan yang diminta dalam program.

Tidak semua jenis proyek memiliki program ruang yang rinci dan fix sejak awal, tergantung dari TOR atau asumsi proyek. Untuk proyek yang tidak memiliki program ruang yang fix, jelaskan ruang-ruang yang harus diprioritaskan dalam rancangan dan ruang-ruang yang kurang diprioristaskan sehingga jumlah dan ukuran masing-masing dimungkinkan untuk berbeda dari program tergantung solusi desain.

BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Umum

Bagian ini menjelaskan gagasan umum yang melandasi rancangan proyek akhir mahasiswa secara keseluruhan. Konsep umum ini bisa merupakan benang merah yang mengkaitkan antara siteplan, bentuk massa bangunan, tata letak ruang dalam dan rancangan selubung bangunan.

Dalam beberapa kasus proyek konsep perancangannya mudah disebutkan kata kucinya.

Sebagai contoh kata kunci konsep yang terkait dengan bentuk misalnya arsitektur hijau, arsitektur ekologis, biomimikri, low rise high density, high rise low density, analogi bentuk, geometri, edutainment, arsitektur organik, neo vernacular, neo klasikal, arsitektur kontekstual dan lain-lain.

Konsep perancangan selain terkait bentuk dapat juga dikaitkan dengan struktur misalnya struktur tenda, struktur bidang lipat, struktur hiperbolik parabolic. Dapat pula

(5)

dikaitkan dengan kontruksi, misalnya konstruksi bambu, konstruksi container, konstruksi beton pracetak.

Konsep perancangan bisa berupa gagasan dalam proses merancang, misalnya perancangan dengan pendekatan partisipasi, pendekatan parametric atau pendekatan maket skala satu dibanding satu.

Perancangan suatu proyek sangat mungkin menggunakan lebih dari satu konsep.

Konsep yang perlu dijelaskan dalam laporan adalah konsep utamanya, yang akan menghasilkan rancangan yang spesifik. Pernyataan konsep yang baik adalah pernyataan yang mudah dipahami. Contoh konsep yang tidak spesifik misalnya arsitektur modern’ atau arsitektur perilaku‘.

Konsep yang dibahas pada bagian ini masih sangat umum. mungkin akan dibahas lebih rinci dalam konsep rancangan bangunan.

5.2 Konsep Siteplan

Konsep ini menjelaskan sirkulasi manusia dan kendaraan pada lahan, zonasi, perletakan dan orientasi massa bangunan, rencana ruang terbuka hijau dan lanskaping.

5.3 Konsep Bangunan

Di sini dijelaskan konsep tata-letak ruang dalam, sirkulasi dalam bangunan serta bentuk bangunan. Ada kemungkinan konsep bentuk bangunan menggunakan kata kunci yang sama dengan konsep percanangan umum, seperti yang telah disebutkan di atas.

Setiap konsep harus dapat dijelaskan sebagai respon terhadap isu-isu fungsi maupun isu lahan yang telah diidentifikasi pada bab II dan III.

Konsep bisa digambarkan dengan sketsa, grafis secara abstrak. Penggambaran konsep seharusnya tidak menggunakan gambar hasil desain yang sudah jadi karena sejatinya konsep itu adalah seuatu yang mendahului solusi desain.

BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Penjelasan Rencana tapak

Menjelaskan realisasi konsep siteplan. Perlu dijelaskan lebih lanjut sejauh mana realisasi siteplan berbeda dari konsepnya. Penjelasan dapat dilengkapi dengan gambar- gambar hasil rancangan yang relevan. Gambar yg ditampilkan secukupnya saja, tanpa kop gambar.

6.2.1 Perletakan dan orientasi massa bangunan 6.2.2 Sirkulasi manusia dan kendaraan

6.2.3 Ruang terbuka hijau 6.2 Rancangan Bangunan

Menjelaskan realisasi konsep kr dalam ranangan bangunan. Perlu penjelasan yang lebih detail dari konsepnya. Penjelasan dapat dilengkapi dengan gambar-gambar hasil rancangan yang relevan dana tau diagram yang mendukung. Gambar-gambar yg ditampilkan secukupnya saja, tanpa kop gambar.

6.2.1 Bentuk bangunan

6.2.2 Tata letak dan bentuk ruang 6.2.3. Sirkulasi dalam bangunan 6.2.3 Rancangan fasad dan atap

(6)

6.2.4 Sistem struktur dan Konstruksi

Sistem struktur: misalnya sistem rangka, sistem dinding pendukung, sistem tenda, folded plate, rangka atap 2D atau 3D, space frame. Sistem pondasi tidak perlu disebutkan karena itu bukan kompetensi arsitek.

Konstruksi: beton bertulang, batu bata, balok kayu, papan kayu, dsb. Tidak perlu dijelaskan perkiraan dimensi kolom dan balok beton karena itu bukan kompetensi arsitek.

6.2.5 Sistem Utilitas

Cukup dibahas sistem utilitas yang berdampak pada desain bentuk dan ruang arsitektur, misalnya sistem AC, sistem proteksi kebakaran pasif, dan system pembersih fasad. Sedangkan sistem air bersih, air kotor, lampu, penangkal petir, tidak perlu dibahas karena tidak memengaruhi desain bentuk dan ruang arsitektur. Sistem tata suara perlu dibahas hanya pada kasus proyek auditorium atau ruang pertunjukan khusus.

6.3 Rekapitulasi data hasil rancangan

Di bagian ini sebutkan luas bangunan keseluruhan, jumlah lantai, KDB, KLB, RTH (semua yang terealisasi dalam rancangan, bukan yang dibatasi oleh peraturan), jumlah parkir yang direncanakan.

BAB VII REFLEKSI PROSES PERANCANGAN

Memaparkan perenungan pribadi mahasiswa penulis laporan tentang pengalaman yang didapat selama merancang proyek akhir. Ditulis dengan penulis sebagai subyek kalimat. Diminta agar ditulis sejujurnya karena ini akan menjadi bahan pembelajaran bagi yang bersangkutan maupun bagi para pembaca laporan nantinya. Jangan terpengaruh oleh tulisan refleksi rekan sesama mahasiswa tugas akhir karena pengalaman setiap mahasiswa pasti unik sekalipun proyeknya sama. Tidak perlu menyatakan bahwa rancangan dan laporan yang dihasilkan memiliki (banyak) kekurangan.

Contoh :

“Ekspetasi saya pada saat sebelum merancang, bangunan ini akan memiliki bentuk yang unik dengan desain modern yang berbentuk tidak masif kotak, megah, mewah dan cerdas layaknya Trent University Student Center dan karya-karya arsitek kelas atas lainnya. Namun ternyata melalui proses perancangan, ekspetasi tersebut tidaklah tercapai. Tercapai ada banyak sekali pertimbangan dalam merancang dan yang harus diperhatikan terutama struktur atap dan struktur utama pada bangunan. Bahkan ada batasan-batasan seperti peraturan bangunan, iklim pada lahan, proporsi gedung dengan lingkungannya hingga mahalnya bangunan.”

“Saya sungguh tidak menyangka sebelumnya bahwa saya mampu membuat rancangan tugas akhir seperti seperti yang saya hasilkan ini. Di awal mengerjakan tugas akhir saya hanya memiliki konsep perancangan yang biasa-biasa saja. Proses asistensi dengan dosen pembimbing membuka wawasan dan pemahaman saya tentang bagaimana cara memilih preseden, cara mendesain secara manual maupun dengan SketchUp, cara memilih alternatif desain, dan cara mengevaluasi pekerjaan saya sendiri. Saya merasa lebih produktif di saat-saat menjelang pengumpulan tugas akhir ………..”

(7)

“Setelah menyelesaikan proyek tugas akhir saya menemukan bahwa proses merancang arsitektur itu bolak pasti, serba tidak pasti. Program ruang yang telah saya susun dengan susah payah paa saat programming ternyata banyak yang berubah. Begitu pula konsep yang saya susun saat programming. Saya yakin apabila saya diberi tugas mengerjakan proyek perancangan arsitektur dengan TOR dan lokasi yang sama maka saya akan ……… “ DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN GAMBAR PERANCANGAN Berisi:

1. Gambar Rancangan, meliputi:

a. Peta situasi proyek

b. Rencana tapak (menunjukkan denah atap)

c. Potongan bangunan dan potongan tapak memanjang dan melintang d. Ground plan

e. Denah bangunan f. Tampak bangunan

g. Potongan bangunan memanjang dan melintang h. Potongan prinsip

i. Fasad tipikal j. Utilitas

k. Perspektif exterior dan perspektif interior

Gambar disajikan dalam kertas ukuran A3, boleh berwarna.

2. Foto dokumentasi model tiga dimensi.

(8)

BAGIAN 2 Format Penulisan

A. KETENTUAN PENULISAN

Laporan Perancangan Tugas Akhir ditulis menggunakan template ini. Template menggunakan format ukuran kertas A4, margin kiri dan atas 3 cm, kanan dan bawah 2 cm, 1 kolom, huruf Times New Roman 11 untuk teks, Times New Roman 9 untuk caption tabel dan gambar. Penomoran halaman di sudut kanan bawah.

Contoh cara memasukkan gambar dan memberi judul gambar ada pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Disini dituliskan keterangan gambar Sumber: Hanes, 2013

Perhatikan: Semua hasil pekerjaan penulis sendiri tidak perlu disebutkan sumbernya, misalnya sebagai hasil analisis, sketsa, foto atau diagram penulis Sudah menjadi kesepakatan umum bahwa semua karya yang bukan hasil dari tulisan atau foto

orang lain pasti berasal dari penulis sendiri.

Untuk gambar-gambar yang berkelompok, menggunakan tabel untuk menjaga kerapihan dengan no border seperti terlihat. Perhatikan ukuran font dan jenis font yang digunakan.

Harap untuk selalu menggunakan Caption (References > Insert Caption) dan pilih: Gambar atau Tabel untuk semua judul gambar dan judul tabel, agar semua judul gambar dan judul tabel dapat secara otomatis dibuat Daftar Gambar dan Daftar Tabelnya. Lihat halaman Daftar Gambar dan Daftar Tabel pada template ini. Yang anda lakukan adalah meng-update contentnya (Update Field).

(9)

a) Keterangan 1 b) Keterangan 2

c) Keterangan 3 d) Keterangan 4

Gambar 1. Keterangan Serial Gambar Sumber: Hanes, 2014

Perhatikan: Jika ada lebih dari satu gambar maka kesemua gambar harus berada dalam satu halaman.

Jika menggunakan tabel, maka templatenya adalah sebagai berikut::

 Judul setiap kolom:l bold, rata tengah.

 Kepala baris: bold, rata kiri

 Isi tabel: rata tengah

Style tabel seperti terlihat

 Setiap tabel memiliki caption dan terletak di atas tabel, sedangkan bila mengabil dari satu sumber, pencantuman sumber adalah di bagian bawah tabel seperti terlihat.

(10)

Tabel 1. Judul Tabel

No Judul 1 Judul 2 Judul 3

Baris 1

Keterangan dari baris 1

Keterangan dari baris 1

Keterangan dari baris 1

Baris 2

Keterangan dari baris 2

Keterangan dari baris 2

Keterangan dari baris 2

Baris 3

Keterangan dari baris 3

Keterangan dari baris 3

Keterangan dari baris 3

Baris 4

Keterangan dari baris 4

Keterangan dari baris 4

Keterangan dari baris 4

Baris 5

Keterangan dari baris 5

Keterangan dari baris 5

Keterangan dari baris 5

Sumber: Hensa, 2014

Perhatikan: Usahakan agar satu table tidak terbagi ke dalam lebih dari satu halaman. Apabila table terlalu panjang untuk dimuat dalam satu halaman maka pemotongan table harus dilakukan secara baik, misalnya tepat pada pergantian cell sehingga isi cell utuh dalam satu halaman.

B. PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

1. Tidak menggunakan Wikipedia, Blog, Tumblr, atau halaman web pribadi sebagai daftar pustaka.

2. Daftar pustaka disusun menggunakan referencing tools seperti Mendeley atau Endnote dengan APA Style.

3. Website online resmi harus menyebutkan penulis dan judul tulisan diikuti oleh alamat website dan waktu mengunduh.

Creswell, J.W. (2008). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches.

California: Sage Publications, Inc.

Groat, L. & Wang, D. (2002). Architectural Research Methods. New York: John Wiley & Sons. Inc.

Badan Pusat Statistik (BPS). (2021). Kota Bandar Lampung dalam Angka Tahun 2020. Bandar Lampung: BPS.

Kong, Lily & O’Connor, Justin (ed). (2009). Creative economies, Creative Cities, Asian-European Perspectives. The GeoJournal Library, Vol.98. New York: Springer.

Liechty, Mark, Suitably Modern: Making Middle-Class Culture in a New Consumer Society, http://www.pupress.princeton.edu/chapters/s7365.html, diunduh 23 Maret 2014

(11)

“Royal Opera”. (2012). “Royal Opera House Production Workshop / Nicolas Hare Architect”. 12 Desember 2012. Archdaily. Diakses pada 2 Juli 2020 jam 11.30 WIB dari https://www.archdaily.com/304171/royal-opera-house-production-workshop-nicholas-hare- architects

“Concrete Lace”. (2018). “Concrete Lace / G8A Architecture & Urban Planning”. 31 Desember 2018.

Archdaily. Diakses pada 5 September 2020 jam 21.30 WIB dari https://www.archdaily.com/908471/concrete-lace-g8a-architecture-and-urban-planning

Dejtiar, Fabian. "From Climate Crisis to How Will We Live Together: 2020's Most Relevant Topics in Architecture" [De crisis climática a cómo viviremos juntos: Los temas más relevantes de la arquitectura del 2020] 30 Dec 2020. ArchDaily. Diakses pada 7 Mar 2021.

<https://www.archdaily.com/953991/from-climate-crisis-to-how-will-we-live-together-2020-s- most-relevant-topics-in-architecture> ISSN 0719-8884

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Departemen Pekerjaan Umum. (2007). Pedoman K3. Direktorat Jenderal Cipta Karya.

SNI. (2000). SNI121030 “Standar Pelaksanaan K3”. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 10 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandar Lampung 2011-2031.

Pinata, Putu. (2016). Pengembangan Arsitektur Bali Untuk Mendukung Pariwisata Budaya di Ubud. Tesis Magister Arsitektur. Bali: Universitas Udayana. Diakses pada 5 Juli 2020 jam 21.30 WIB dari http://erepo.unud.ac.id/view/creators/

Putu_Diah_Sastri_Pitanatri,SST=2EPar=3APutu_Diah_Sastri_Pitanatri=3ANULL=3ANULL.h tml

Nugroho, Budi. (2016). Perancangan Apartemen dengan Konsep Green. Tugas Akhir Sarjana Program Studi Arsitektur, tidak dipublikasikan. Lampung: Institut Teknologi Sumatera.

(12)

(Times New Roman 20)

(Times New Roman 16)

(Times New Roman 14)

(Times New Roman 16)

(Times New Roman 16) [FORMAT COVER]

LAPORAN TUGAS AKHIR

[JUDUL PROYEK TUGAS AKHIR]

Disusun sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar sarjana

[Nama]

[NIM]

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

2021

(13)

(Times New Roman 16) (Times New Roman 14)

(Times New Roman 14)

(Times New Roman 14)

(Times New Roman 12)

(Times New Roman 12)

(Times New Roman 12) [FORMAT LEMBAR PERSETUJUAN]

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR

[JUDUL PROYEK TUGAS AKHIR]

[Nama]

[NIM]

Laporan ini dinyatakan telah memenuhi persyaratan dan disetujui Pada tanggal : Tanggal Bulan Tahun

Oleh :

Dosen Pembimbing 1,

Nama & Gelar

Dosen Pembimbing 2,

Nama & Gelar

(14)

(Times New Roman 16)

(Times New Roman 11)

(Times New Roman 11)

(Times New Roman 11) [FORMAT LEMBAR PERNYATAAN]

HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama :

NIM :

Judul Tugas Akhir :

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir ini merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya dan terdapat di daftar pustaka.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak mana pun. Jika ternyata di kemudian hari penyataan ini tidak benar maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

Tempat, Tanggal Bulan Tahun Yang membuat pernyataan, TTD

Nama NIM

Referensi

Dokumen terkait

Referensi ditulis dengan urutan : nama belakang penulis, nama penulis, judul artikel dengan huruf miring, judul/nama website dengan huruf tebal, pemilik website, tahun

Sebagai acuan penulisan proposal, maka susunan atau sistematika penulisan proposal skripsi sebagai berikut: 1) Cover judul penelitian; 2) Latar Belakang Penelitian;

Permukiman kumuh di Mojosongo ini pada peta titik kumuh Surakarta, wilayah ini termasuk dalam kategori C, dengan lahan yang cukup luas karena terletak di pinggir kota, sehingga

Dari gambaran latar belakang dapat dijelaskan pentingnya suatu kebijakan dalam proyek konstruksi khususnya kebijakan keselamatan dan keselamatan kerja untuk mengurangi

Bagian awal proposal memuat halaman judul dan halaman pengesahan, bagian inti memuat (a) judul, (b) latar belakang masalah, (c) perumusan masalah, (d) pembatasan masalah, (e)

Berisikan latar belakang (apa yang melatarbelakangi penelitian mahasiswa, alasan ilmiah yang memperkuat penelitian mahasiswa), batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian,

a) Garis demarkasi sudah terkelupas catnya. b) Garis demarkasi tidak nampak/ kusam. c) Lantai workshop maintenance DT kotor. d) Toilet belakang workshop kotor. e) Workshop kotor

Dokumen ini memberikan panduan format penulisan laporan akhir untuk praktikum perguruan tinggi, termasuk jenis font, spasi, margin, header, footer, ukuran kertas, jumlah halaman, dan garis besar