• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Aplikasi Mobile E-Land Untuk Sistem Informasi Pertanahan Menggunakan Google Maps Berbasis Android Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi Mobile E-Land untuk Sistem Informasi Pertanahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Perancangan Aplikasi Mobile E-Land Untuk Sistem Informasi Pertanahan Menggunakan Google Maps Berbasis Android Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi Mobile E-Land untuk Sistem Informasi Pertanahan "

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Aplikasi

Mobile

E-Land

Untuk Sistem Informasi

Pertanahan Menggunakan

Google Maps

Berbasis Android

Tugas Akhir

Disusun oleh:

I Putu Gede Agus Andika Putra

672013171

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

1. Pendahuluan

Badan Pertanahan Nasional (BPN) merupakan lembaga milik negara bagian pertanahan dengan tugas khusus mengatur tentang sertifikasi kepemilikan tanah, inventarisasi dan pencatatan tanah di wilayah indonesia [1]. Hal ini sesuai dengan undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah [2]. Sekitar 25,5 juta bidang lahan dari 45,5 juta luas total bidang tanah yang belum masuk pendataan melalui sertifikasi [3]. Perlu dilakukan survey untuk pendataan, dengan hasil akhir berupa suatu data dan informasi dalam bentuk peta. Secara umum pembuatan peta hasil survey adalah peta yang tercetak dalam bentuk hardcopy. Cara ini dirasakan kurang praktis karena peta ini memuat tentang batas administratif kepemilikan tanah, yang setiap saat berubah. Penggunaaan teknologi GPS pada smartphone sangat membantu dalam menentukan titik koordinat batas lokasi tanah. Dengan demikian dinamika perubahan administrasi kepemilikan tanah dapat lebih akurat dan real-time [4].

Berdasarkan pada pemikiran tersebut, maka paper ini membahas pembangunan aplikasi E-Land berbasis android dengan memanfaatkan teknologi GPS pada smartphone. Dengan adanya aplikasi E-Land ini Kantor Pertanahan / Badan Pertanahan Nasional (BPN) dapat mendata lahan tanah yang belum maupun sudah tersertifikasi dan masyarakat luas dapat lebih mudah melihat pemetaan sertifikat tanah tidak secara manual, tetapi secara digital, mempermudah penyimpanan dalam bentuk softcopy.

2. Tinjauan Pusaka

Penelitian yang dilakukan oleh Leonardo Rifialy dan Eko Sediyono, terkait dengan pemanfaatan cloud computing dalam google maps untuk pemetaan informasi alih fungsi lahan dikabupaten Minahasa Tenggara menghasilkan Aplikasi yang dapat digunakan untuk memantau pemanfaatan lahan. Aplikasi ini bermanfaat dalam mengetahui informasi lahan dan alih fungsinya untuk produksi pangan, beserta faktor-faktor yang mempengaruhi produksi pertanian yang digambarkan dalam suatu peta digital dengan memanfaatkan google map dan google satellite yang dikombinasukan dengan penyediaan cloud computing [5].

Penelitian yang dilakukan oleh Andang Isnandar, tentang Akurasi Pemanfaatan Citra Quickbird pada google earth untuk pemetaan bidang tanah. Hasil dari penelitian ini adalah citra yang diperoleh dengan metode scree, premium dan mosaic pada daerah relative datar memiliki akurasi yang lebih baik, dibandingkan dengan daerah relative berbukit. Perolehan citra dengan metode premium menghasilkan akurasi lebih baik dibandingkan dengan metode screen dan mosaic [6].

Penelitian yang dilakukan oleh Rakhmat Aries, tentang perbandingan koordinat hasil pengukuran batas bidang menggunakan aplikasi GPS CORS dengan metode RTK (Real Time Kinematik) NTRIP ( Networked T r a n s p o r t a s i o f R T C M v i a I n t e r n e t P r o t o c o l ) dibandingkan koordinat peta bidang hasil pengukuran teris tris.[7]

(9)

memindahkan pin yang tersedia pada Google Map. Ketepatan pemetaan akan dikonfirmasi melalui survey lapangan dan mencocokaknnya dengan dokumen sertifikat tanah yang ada.

3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D) menggunakan pendekatan sistem dinamis (dynamics sytem), yaitu untuk mengetahui seberapa besar pencapaian yang telah dicapai dengan pemanfaatan GPS dalam google maps untuk pemetaan sertifikat tanah. Metode penelitian Research and Development (R&D) adalah metode penelitian yang bersifat analisis kebutuhan tertentu dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas [8]. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan (R&D) adalah sebagai berikut;

Gambar 1. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and Development (R&D).

Gambar 1 menunjukkan tahapan jalannya penelitian yang dijelaskan sebagai berikut :

1) Potensi Masalah

Tahap potensi masalah dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi masalah yang dihadapi Kantor Pertanahan dan masyarakat secara luas untuk mendapatkan informasi pertanahan yang cepat dan akurat. Informasi tersebut dapat diberikan melalui bantuan teknologi GPS dan manipulasi pemetaan pada Google Maps API V2 pada android. Dengan ini, masyarakat juga akan mendapatkan informasi secara jelas tentang batas-batas tanah yang ada disekelilingnya.

2) Pengumpulan data

(10)

-Titik pertama : -7.407243 110.519597,

-Titik kedua : -7.407312 110.519933,

-Titik ketiga : -7.406312 110.520087,

-Titik keempat : -7.406255 110.519747.

3) Desain produk

Tahap desain produk atau aplikasi E-Land ini memiliki 2 user untuk melakukan proses login, yaitu sebagai admin dan user pengguna aplikasi. login untuk admin dan user berupa email dan password. Admin mempunyai hak akses penuh dalam penggunaan aplikasi, seperti :

-Melakukan input data kepemilikan tanah, seperti nomor sertifikat tanah pemilik, nama pemilik, luas tanah, lokasi tanah, catatan peralihan hak, pembebanan atau pencatatan lainnya dan pemilihan data berupa scan buku sertifikat tanah yang disimpan dalam bentuk pdf yang diambil sesuai dengan nomor sertifikat pemilik tanah.

-Melakukan input titik-titik koordinat tanah dan melakukan penyimpanan data titik koordinat tanah.

-Menghapus kepemilikan tanah dan koordinat tanah serta file pdf sesuai nomor sertifikat

-Melihat buku sertifikat tanah dan melihat pemetaan sertifikat tanah pemilik dalam bentuk digital.

Sedangkan masyarakat pengguna aplikasi, hanya mempunyai hak akses melihat buku sertifikat tanah miliknya yang sudah di scan oleh admin dan melihat pemetaan sertifikat tanah pemilik dalam bentuk digital.

4) Validasi desain

Tahap validasi desain adalah tahap menilai desain produk atau aplikasi yang dihasilkan, yang disesuaikan dengan kebutuhan Kantor Pertanahan.

5) Revisi desain

Tahap revisi desain ini dapat dilakukan apabila para pengguna atau para ahli telah menilai kelemahan-kelemahan dari produk atau aplikasi yang dihasilkan. Apabila masih ada kelemahan pada produk atau aplikasi maka perlu dilakukan revisi desain.

6) Ujicoba produk

Tahap ujicoba produk aplikasi E-Land, akan dilakukan pada tanah-tanah yang memiliki sertifikat yang sah.

7) Revisi produk

Tahap revisi produk akan dilakukan setelah melakukan tahap ujicoba produk. Dengan mempelajari kelemahan pada produk atau aplikasi yang dihasilkan, maka peneliti akan melakukan tahap revisi produk atau aplikasi.

8) Ujicoba pemakaian

(11)

9) Revisi produk

Revisi produk akan dilakukan kembali, apabila masih terdapat kelemahan-kelemahan terhadap produk atau aplikasi yang telah dihasilkan.

10) Produksi masal

Tahap ini dapat dilakukan apabila produk atau aplikasi yang dibuat telah dilakukan ujicoba dan dapat diterapkan ke dalam kondisi nyata dan memberikan hasil yang layak untuk dikembangkan.

4. Hasil dan Pembahasan

Perancangan penelitian ini menggunakan UML untuk membuat rancangan desain aplikasi E-Land, diagram UML yang digunakan adalah context diagram dan sequence diagram. Tujuan desainini adalah agar pengguna dapat memahami dan mengerti perancangan desain yang akan dibangun.

Gambar 2. Context Diagram

Gambar 2 adalah context diagram dari suatu sistem pemetaan sertifikat tanah. Terdapat 2 entity, meliputi ;

1. Badan Pertanahan Nasional (BPN)

-Input dari sistem berupa titik-titik koordinat tanah, input data kepemilikan tanah dan input no sertitikat tanah.

-Output ke sistem berupa suksesnya penyimpanan data koordinat tanah dan data kepemilikan tanah yang berhasil tersimpan didalam database dan informasi sertifikat tanah berdasarkan no sertifikat tanah pemilik.

2. Pengguna

(12)

Gambar 3. Sequence Diagram BPN

Gambar 3 adalah sequence diagram BPN. Dapat dilihat pada gambar tersebut terdapat 1 aktor yaitu BPN dan 9 object yaitu login, tampilan halaman home:BPNDAO, home, BPN, home, koordinat tanah, koordinat tanah DAO, kepemilikan tanah, kepemilikan tanah DAO dan melihat sertifika

Gambar 4. Sequence Diagram Pengguna [9].

(13)

Gambar 5.Login Activity

Gambar 5 adalah tampilan login untuk admin maupun user sebelum pengguna aplikasi masuk ke halaman utama.

Kode Program 1 : Cek Data Email, Password dan Sesion Login

Kode program 1 merupakan potongan program cek email, password dan fungsi session, dimana setiap admin atau user melakukan login dengan email masing-masing, maka yang akan ditampilkan pada halaman utama adalah data setiap nama pengguna sesuai dengan email yang di daftarkan.

Gambar 6.Register Activity

Gambar 6 adalah tampilan register untuk user yang belum mendaftar untuk dapat menggunakan aplikasi.

private void checkLogin(final String email, final String password) {

JSONObject jObj = new JSONObject(response); boolean error = jObj.getBoolean("error");

session.setLogin(true);

JSONObject user = jObj.getJSONObject("user"); String namadepan = user.getString("namadepan"); String namabelakang = user.getString("namabelakang");

(14)

Kode Program 2 : Input Data Register

Kode program 2 merupakan potongan program input data register dengan method POST untuk request ke server dalam penerimaan dan pengiriman data. Map menjadi akses data data yang akan disimpan ke server.

Gambar 7. Tampilan Menu Setelah

Admin Melakukan Proses Login Utama Setelah Gambar 8. Admin Tampilan Halaman Melakukan Proses Login

Gambar 7 adalah tampilan menu dan gambar 8 adalah tampilah awal ketika pengguna aplikasi login sebagai admin. Dapat dilihat bahwa admin mempunyai hak dalam melihat sertifikat, melakukan input kepemilikan tanah, melakukan input input koordinat tanah dan melakukan proses logout.

private void registerUser(final String namadepan, final String namabelakang, final String email, final String password) {

// Tag used to cancel the request

String tag_string_req = "req_register";

pDialog.setMessage("Registering ..."); showDialog();

StringRequest strReq = new StringRequest(Method.POST,

AppConfig.URL+URL_REGISTER, new Response.Listener<String>() { . . .

@Override

protected Map<String, String> getParams() { // Posting params to register url

Map<String, String> params = new HashMap<String, String>(); params.put("namadepan", namadepan);

params.put("namabelakang", namabelakang); params.put("email", email);

params.put("password", password);

(15)

Gambar 10. Tampilan Input Kepemilikan Tanah

Gambar 10 adalah tampilan input data kepemilikan tanah. Proses penginputan data hanya admin yang mempunyai hak akses, seperti penginputan no sertifikat, nama pemilik, luas tanah, lokasi tanah (Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi), catatan dan pengambilan data file berupa scan sertifikat yang asli yang disimpan dalam bentuk pdf.

Kode Program 3 : Simpan Data Kepemilikan Tanah

btnSimpanL.setOnClickListener(new View.OnClickListener() {

StringRequest strReq = new StringRequest(Request.Method.POST, url_insert, new Response.Listener<String>() {

@Override

public void onResponse(String response) {

Log.d(TAG, "Response: " + response.toString());

Map<String, String> params = new HashMap<String, String>(); params.put("nomorSertifikat", nomorSertifikat);

params.put("namaPemilik", namaPemilik); params.put("luasTanah", luasTanah);

(16)

Kode program 3 merupakan potongan program fungsi simpan data kepemilikan tanah dengan method POST untuk request ke server dalam penerimaan dan pengiriman data. Data yang disimpan adalah nomor sertifikat, nama pemilik, luas tanah, desa kelurahan, kecamata, kabupaten, provinsi, catatan.

Kode Program 4 : Simpan PDF File

Kode program 4 merupakan potongan program fungsi simpan pdf file ke server dengan library net.gotev:uploadservice:2.1. File pdf akan disimpan ke server dalam bentuk file dan bentuk data link untuk pemanggilan data pada lihat data yang dipilih.

Gambar 11. Tampilan Input Koordinat Tanah

Gambar 11 adalah tampilan input titik koordinat sertifikat tanah. Pada halaman aplikasi ini hanya admin yang mempunyai hak akses untuk menginputkan titik koordinat. Dalam proses penginputan titik koordinat, admin hanya dapat menginputkan maksimal 10 titik koordinat. Setelah admin selesai menginputkan titik koordinat, admin dapat melakukan klik button simpan.

MultipartUploadRequest m = new

MultipartUploadRequest(getContext().getApplicationContext(),

etNomorSertifikat.getText().toString(), PDF_UPLOAD_HTTP_URL) .addFileToUpload(PdfPathHolder, "pdf")

.addParameter("name", PdfNameHolder)

.setNotificationConfig(new UploadNotificationConfig()) .setMaxRetries(5);

(17)

Kode Program 5 : Simpan Koordinat Tanah

Kode program 5 merupakan potongan program fungsi simpan data kepemilikan tanah dengan method POST untuk request ke server dalam penerimaan dan pengiriman data. Data yang disimpan adalah koordinat latitude dan longitude sesuai koordinat yang ditentukan.

Gambar 11. Tampilan untuk Melihat Sertifikat

Gambar 11 adalah tampilan untuk melihat data sertifikat kepemilikan tanah. Setelah melakukan penginputan nomor sertifikat maka akan muncul data sesuai dengan nomor sertifikat yang di input.

btnSimpan.setOnClickListener(new View.OnClickListener() {

StringRequest strReq = new StringRequest(Request.Method.POST, url_insert, new Response.Listener<String>() {

. . .

JSONObject jObj = new JSONObject(response); success = jObj.getInt(TAG_SUCCESS);

. . .

(18)

Gambar 12. Tampilan Buku Sertifikat Tanah yang Sudah di Scan

Gambar 12 adalah tampilan buku sertifikat tanah yang sudah di scan dan di simpan dalam bentuk file pdf. Tampilan buku sertifikat tanah ini tampil sesuai nomor sertifikat yang di pilih dari data melihat data.

Gambar 13. Tampilan Pemetaan Sertifikat Tanah Secara Digital

Gambar 13 adalah tampilan hasil pemetaan sertifikat tanah secara digital. Admin dan User akan mendapatkan beberapa informasi seperti, nomor sertifikat tanah, nama pemilik tanah, lokasi tanah, catatan, luas tanah dan nilai titik koordinat tanah yang berbeda-beda. Pada pengukuran luas area koordinat, aplikasi E-Land menggunakan library com.google.maps.android:android-maps-utils:0.5+

(19)

Gambar 14. Tampilan Menu Setelah User Melakukan Proses Login

Gambar 15. Tampilan Halaman Utama Setelah User Melakukan Proses Login

(20)

Gambar 16. Tampilan Halaman Saat User Melihat Sertifikat

Gambar 16 adalah tampilan untuk melihat sertifikat kepemilikan tanah dan melihat pemetaan sertifikat tanah secara digital. Didalam aplikasi pemetaan sertifikat tanaha ini user dapat melihat sertifikat tanahnya sesuai nomor sertifikat yang dipilih.

Gambar 12. Tampilan Buku Sertifikat Tanah yang Sudah di Scan

Gambar 12 adalah tampilan buku sertifikat tanah yang sudah di scan dan di simpan dalam bentuk file pdf. Tampilan buku sertifikat tanah ini tampil sesuai nomor sertifikat yang di pilih dari data melihat data.

Gambar 13. Tampilan Pemetaan Sertifikat Tanah Secara Digital

Gambar 13 adalah tampilan hasil pemetaan sertifikat tanah secara digital. Admin dan User akan mendapatkan beberapa informasi seperti, nomor sertifikat tanah, nama pemilik tanah, lokasi tanah, catatan, luas tanah dan nilai titik koordinat tanah yang berbeda-beda.

Dari hasil perhitungan titik koordinat dan perhitungan luas area dari koordinat utm, terdapat data :

- No sertifikat : ST2017080821738 - Nama pemilik tanah : Rubini, S.Pd.

(21)

- Luas tanah : ± 4.640 m2.

- Luas Area Koordinat : ± 4.236,83 m2.

Dari data dan hasil yang didapat, kelemahan terdapat pada perhitungan luas daerah tanah yang kurang akurat pada aplikasi E-Land yang menggunakan perhitungan rumus polygon [10] yang disediakan pada perpustakaan Geometri [11] pada bahasa pemrograman java dibanding dengan hasil perhitungan luas daerah menggunakan rumus heron yang diteliti oleh Vikky Aprelia Windarni, Eko Sediyono dan Adi Setiawan dengan judul penelitian Analysis of Land Area Caltulation Using of GPS Technology [12]. Selain itu mengingat GPS tidak selalu tepat di posisi pengguna smartphone. Dengan fitur marker dengan fungsi draggable di google maps, petugas survei dapat menyesuaikan posisi koordinat lebih tepat dengan keadaan area nyata pada peta digital digital [13]. Diharapkan informasi yang di dapat Badan Informasi Nasional lebih dan masyarakat lebih lengkap, akurat dan terpercaya.

Dari penelitian pendahuluan ini dapat dibandingkan dengan penelitian tentang Design of e-Land Record Information System with Google Map Using Mobile Commerce yang diteliti oleh Kanwalvir Singh [14]. Makalah ini memperkenalkan fitur, teknologi dan desain aplikasi perangkat mobile Android, mobileLoanapp untuk customer (client) bank untuk diproses. Informasi yang didapat dari disain aplikasi dengan fitur peta google, masih termasuk deskripsi daerah, nama desa, nama kabupaten dan informasi harga tanah.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian dan perancangan desain yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi mobile E-Land ini lebih praktis dalam penggunaannya, baik dari Admin maupun User. Admin lebih mudah dalam menginputkan data koordinat ke data server karena koordinat tidak diinputkan dengan manual saja tetapi juga dengan GPS dan pin pada peta dapat diatur koordinatnya. Untuk User lebih mudah untuk mengaksesnya dan responsive. Untuk ukur luas area nyata dengan luas area koordinat dapat di tarik kesimpulan hasilnya nyaris sama.

(22)

6. Daftar Pustaka

[1] Badan pertanahan nasional. http://kot-salatiga.bpn.go.id/Tentang-Kami/Sekilas.aspx, Accessed on Agustus 08, 2017.

[2] Badan pertanahan nasional. http://www.bpn.go.id/BERITA/Berita-Pertanahan/tuntas-dalam-10-tahun-66621, Accessed on Agustus 08, 2017. [3] Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan

Preraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah. http://www.bpn.go.id/DesktopModules/EasyDNNNews/DocumentDownlo ad.ashx?portalid=0&moduleid=1671&articleid=668&documentid=701, Accessed on August 08, 2017.

[4] Sahoo, B. P. S and Rath, Satyajit, ” Integrating GPS, GSM and Cellular

Phone for Location Tracking and Monitoring,” Proceedings of the

International Conference on Geospatial Technologies and Applications, IIT Bombay, Mumbai, India, 2012, February 26-29.

[5] Rifialy, Leonardo and Sediyono, Eko; Setiawan, Andi, ”Pemanfaatan Cloud Computing Dalam Google Maps untuk Pemetaan Informasi Alih Fungsi

Lahan di Kabupaten Minahasa Tenggara”, Seminar Nasional Teknologi Informasi, 2013, pp.52-58.

[6] Isnandar, Andang, “Kajian Akurasi Pemanfaatan Citra Quickbird pada

Google Earth untuk Pemetaan Bidang Tanah,” Institut Teknologi Bandung.

2008.

[7] Rakhmat Aries , Aris Sunantyo, Fajar Subhianto , Hidayat P, “Studi Pemetaan Titik Batas Bidang Tanah Menggunakan Aplikasi GPS CORS dengan Metode RTK-NTRIP“, Universitas Gadjah Mada.

[8] Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.,2010.

[9] Vikky, Eko Sediyono and Adi Setiawan. “Using GPS and Google Maps for

Mapping Digital Land Certificates.”, 2016 International Conference on

Informatics and Computing (ICIC)

[12] Vikky, Eko Sediyono and Adi Setiawan. “Analysis of Land Area Caltulation

Using of GPS Technology.“, Vol. 9, No. 1, Juli 2017

[13] Google Maps APIs.

(23)

[14] Kanwalvir Singh and Himanshu Aggarwal. “Design of e-Land Record

Information System with Google Map Using Mobile Commerce.“, Journal

Gambar

Gambar 1. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and Development (R&D).
Gambar 2. Context Diagram
Gambar 3. Sequence Diagram BPN
Gambar 5. Login Activity
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penentuan pengaruh pH terhadap kapasitas adsorpsi disiapkan 7 buah Erlemeyer 250 mL, ke dalam masing- masing Erlenmeyer ditambahkan 0,25 gram sampel arang batang

[r]

MANFAAT DAUN LAMTORO ( Leucaena leucocephala DALAM PAKAN AYAM PEDAGING DIUKUR DARI PENAMPILAN PRODUKSI.. Jet .S Mandey* ,

Bagi manajer perusahaan, diharapkan tetapmenjaga current ratio yang berfungsi untuk mengukur tingkat keamanan Perusahaan walaupun tidak berpengaruh signifikan terhadap

Flow cytometry dapat digunakan untuk analisis data berupa kualitatif dan kuantitatif namun hanya dalam bentuk persentase atau relatif saja,

Dari hasil penelitian tindakan yang telah dilakukan melalui 2 siklus dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Metode Kooperatif STAD dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan

JUDUL : FK UGM GELAR SELEBRASI PENELITIAN ILMIAH MEDIA : TRIBUN JOGJA. TANGGAL : 18

biasanya digunakan untuk hal yang berkaitan dengan peristiwa gempa bumi.. Sedangkan seismograf memiliki cara kerja yang lebih