UPAYA MENINGKATKAN VO2 MAX DENGAN MENGUNAKAN LATIHAN INTERVAL TRAINING PADA ATLET SEKOLAH
SEPAKBOLA (SSB) DOLOKSANGGUL JUNIOR HUMBANG HASUNDUTAN USIA – 16
TAHUN 2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
ANDIHON SIGALINGGING NIM 608122075
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
ANDIHON SIGALINGGING Upaya Meningkatkan Vo2 Max Dengan Mengunakan Latihan Interval Training Pada Atlet Sekolah Sepakbola (SSB) Doloksanggul Junior Humbang Hasundutan Usia–16 Tahun 2013
(Pembimbing: BAKTI SITEPU)
Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013
Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah atlet Sekolah Sepakbola
Doloksanggul Junior Humbang Hasundutan tahun 2013 memiliki daya tahan atau
VO2 Max yang kurang baik. Hal ini disebabkan kurangnya hitungan atau
pengulangan pada saat latihan dengan yang diterapkan diprogram latihan,
kurangnya bentuk–bentuk latihan yang dapat meningkatkan daya tahan atau VO2
Max atlet, kurangnya perhatian pelatih terhadap atlet yang tidak konsentrasi atau
kurang serius pada waktu latihan khusunya saat berlatih daya tahan. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan VO2 Max pada atlet Sekolah Sepakbola
Doloksanggul Junior Humbang Hasundutan tahun 2013.
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Lapangan Sekolah Sepakbola
Doloksanggul Junior Humbang Hasundutan tahun 2013 dengan jumlah populasi
terdiri dari (15) orang, 15 orang kategori usia 16 tahun dan sampel diambil
berdasarkan teknik random sampling yaitu keseluruhan dari atlet kategori usia 16
tahun tersebut. Semua sampel mendapatkan waktu serta perlakuan yang sama,
yaitu 3 minggu dengan frekuensi latihan 15 (lima belas) kali pertemuan dengan
lama latihan yaitu 2 jam.
Instrument yang digunakan adalah tes Balke/lari 15 menit menggunakan
Stopwatch berdasarkan indikator penilaian yang telah ditentukan dan untuk
analisa data yang digunakan adalah dengan perhitungan persentase. Dari hasil
analisa data tes awal dapat dilihat bahwa kemampuan VO2 Max atlet masih dalam
kategori sedang. Dari 15 atlet hanya ada 2 atlet (13.33%) yang telah mencapai
kategori baik atau telah melampaui target, sedangkan 13 atlet (86.67%) belum
mencapai target dan dalam kategori sedang. Dengan nilai rata-rata hasil VO2 Max
dalam melakukan tes Balke secara klasikal sudah meningkat. Dari 15 atlet
terdapat 11 atlet (73.33%) yang telah mencapai ketuntasan latihan sedangkan 4
atlet (26.67%) belum mencapai ketuntasan latihan. Dengan nilai rata-rata VO2
Max atlet 53,058 ml.kg/min. Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa program latihan Interval Training dapat meningkatkan VO2 Max pada atlet
Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior Humbang Hasundutan U-16 tahun 2013,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan terlebih dahulu kepada kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas berkat, atas rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi ini sebagai mana yang diharapkan. Skripsi ini dibuat untuk
memenuhi sebagaian syarat penyelesaian perkuliahan dan untuk memperoleh
gelar Serjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Medan. Demikian juga kepada dosen yang telah membingbing saya sehingga
skipsi yang berjudul Upaya Meningkatkan VO2 MAX Dengan Menggunakan
Latihan Interval Training Pada Atlet Sekolah Sepakbola SSB D’ Junior Humbanh
Hasundutan U-16 Tahun 2013.
Selama dalam penulisan skripsi ini tentu saja penulis tidak terlepas dari
bantuan bingbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasi yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si, selaku Rektor UNIMED serta para
Pembantu Rektor UNIMED.
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M. Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu
Keolahragaan UNIMED serta para Pembantu Dekan FIK UNIMED.
3. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd, selaku ketua jurusan Pendidikan Kepelatihan
Olahraga FIK UNIMED, dan Bapak Drs. Nono Hardinoto, M.Pd sebagai
4. Bapak Drs. H. Bakti Sitepu selaku pembimbing Skripsi yang selama ini telah
membimbing saya dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Penulis juga bertrimakasih kepada Bapa/ Ibu penguji yang telah memberikan
arahan dan masukan dalam penyelesaian skripsi penulis.
6. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan staf pegawai Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Olahraga yang banyak membantu penulis.
7. Penulis juga bertrimakasih kepada pelatih dan staf di SSB D’ Junior
Doloksanggul yang telah membrikan tempat dan kesediaanya menerima
penulis untuk penelitian dalam menyelesaikan skripsi penulis.
8. Terkhusus Penulis Ucapkan kepada Ayahanda Maringan Sigalingging dan
Ibunda Rumeni Manalu atas segala perhatian, bimbingan dan doanya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Teristimewa juga untuk saudara kandung penulis yakni, Parlin
Sigalingging(abang) Lenny Simamora (kakak ipar) Berlinar Sigalingging
(kakak) Lusrida Sigalingging (kakak) yang teleh memberikan motifasi,doa dan
material sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Trimaksih juga penulis ucapkan kepada seluruh keluarga penulis yang selalu
mendukung dan medoakan penulis dan terimaksi banyak penulis ucapkan
kepada orang yang saya cintai Deliwanti Simatupang yang telah memberikan
motivasi dan selalu menemani penulis saat terjatuh dan membangkitkan
penulis, agar tetap semangat dan terus berjuang dalam menyelesaikan skripsi
ini dan jangan menyerah.
10. Buat Seluruh Anggota Parsada UNIMED (Persatuan Anak Doloksanggul),
Kepada adekan penulis Soritua Sinaga dan best friend Ronal Sinaga Dan
Semoga segala kebaikan Bapak/Ibu dan semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini akan mendapat balasan kebaikan dari
Tuhan YME.
Akhir kata penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu penulis mengharapakan saran dan kritik yang membangun
demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga dengan selesainya skripsi ini dapat
berguna dan bermamfaat bagi penulis, pada umumnya bagi semua pembaca.
Medan, Januari 2013 Penulis,
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN
... 1A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 9
C. Pembatasan Masalah………... 9
D. Rumusan Masalah ... 9
E. Tujuan Penelitian ... 10
F. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II LANDASAN TEORITIS ... 11
A. Karangka tioritis ... 11
1. Hakikat Sepakbola ... 11
2. Hakikat VO2 MAX ... 13
3. Hakikat Latihan ... 18
4. Hakikat Interval Training ... 22
B. Kerangka Berpikir ... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27
A. Setting Penelitian ... 27
1. Lokasi Penelitian ... 27
2. Waktu Penelitian ... 27
B. Subjek Penelitian ... 27
C. Sumber Data ... 28
D. Analisis Data ... 28
E. Proses Penelitian ... 30
F. Instrumen Penelitian ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38
A.Deskripsi Data Penelitian ... 38
1.Hasil Data Siklus I ... 38
a.Analisi Data Pre-Test ... 40
b. Analisis Data Siklus I……….43
B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 50
A.Kesimpulan ... 50
B.Saran ... 50
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tes awal VO2 MAX Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior ... 5
Tabel 2.1 Norma penilaian VO2 MAX ... 6
Tabel 2.2 Latihan Interval Training Lama Latihan Jarak Jauh ... 24
Tabel 2.3 Latihan Interval Training Cepat Latihan Jarak Dekat ... 25
Tabel 3.1 Data Tes awal VO2 MAX ... 32
Tabel 3.2 Norma penilayan VO2 MAX ... 36
Tabel 4.1 Data tes awal ... 39
Tabel 4.2 Data penghitungan pre test ... 41
Tabel 4.3 Diskripsi pre test ... 42
Tabel 4.4 Data Post test VO2 MAX Atlet SSB D’ Junior ... 43
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lapangan Sepakbola ... 12
Gambar 2.2 Pembebanan Latihan ... 20
Gambar 3.1 Skema Siklus Penelitian ... 33
Gambar 4.1 Gambar diagram pre test ... 42
Gambar 4.2 Gambar diagram target VO2 MAX pada pre test ... 43
Gambar 4.3 Gambar diagram nilai siklus I ... 46
DARTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Program Latihan ... 53
2. Pelaksanaan Program Latihan ... 54
3. Lembaran Observasi Atlet... 59
4. Lembaran Observasi Peneliti ... 74
5. Lembaran Absensi Atlet ... 76
6. Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Metode latihan ... 77
7. Penghitungan Tes Awal VO2 MAX atlet SSB D’ Junior ... 78
8. Perhitungan Klasikal Tes Awal ... 81
9. Penghitungan Tes Awal VO2 MAX Atlet Seekolah Sepakbola D’ junior ... 82
10. Penghitungan Ketuntasan Klasikal Siklus I ... 85
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Salah satu bagian dari peningkatan kualitas hidup manusia adalah
pembinaan dan pengembangan olahraga, dimana kualitas olahraga yang di
arahkan menuju kepada kesehatan jasmani dan rohani masyarakat serta di
tunjukkan kepada pembentukan watak dan keperibadian, disiplin dan sportivitas
yang tinggi. Selain itu prestasi olahraga dapat membangkitkan rasa kebangsaan
yang tinggi, sehingga olahraga memiliki peranan yang cukup vital dalam
pembentukan karakter suatu bangsa, seperti cabang olahraga sepakbola.
Sepakbola adalah salah satu permainan beregu yang masing-masing terdiri
atas 11 (sebelas) pemain yang satu diantaranya adalah penjaga gawang, Hampir
seluruh permainan dimainkan dengan kaki, namun kadangkala menggunakan
kepala dan dada. Khususnya penjaga gawang diperbolehkan menggunakan tangan
dan lengan di daerah kotak enam belas meter atauarea terlarang. Permainan
sepakbola dapat dimainkan di lapangan terbuka dan lapangan tertutup yang
dimainkan oleh semua kalangan usia. Sepakbola merupakan olahraga yang
kompleks dari segi kegiatannya. Seorang pemain sepakbola dapat bermain
sepakbola dengan baik apabila menguasai tehnik dasar dasar permainan dengan
baik.
Seperti yang dikemukakan oleh Remy Muchtar (1989 : 14) kemampuan
menguasai permainan sepakbola adalah: menendang bola, menahan bola,
menyundul bola, menggiring bola, merebut bola, melempar bola, dan
seorang pemain sepakbola untuk menguasai tehnik dasar tersebut seorang pemain
sepakbola harus memiliki kondisi fisik yang baik.
Sepakbola adalah salah satu dari sekian banyak cabang olahraga yang
pelaksanaannya memerlukan komponen kondisi fisik, adapun komponen
komponen kondisi fisik menurut Sajoto (1988:57) bahwa komponen kondisi fisik
terdiri dari : 1.Kekuatan 2.Daya tahan 3.Daya ledak 4.kecepatan 5.Keseimbangan
6.Kelincahan 7. Koordinasi 8.Kelentukan 9.Ketepatan, dan 10.Reaksi dari semua
komponen diatas sangat berperan untuk atlet sepakbola dalam melakukan setiap
tehnik – tehnik dasar sepakbola.
Dalam sepakbola untuk melaksanakan teknik–teknik dasar sepakbola tersebut
tentu sangat memerlukan unsur- unsur kondisi fisik termasuk daya tahan (VO2
Max) yang baik,agar tehnik-tehnik tersebut dapat dilakukan dengan maksimal.
Seperti yang dikatakan Harsono (1988:155) VO2 Max merupakan salah satu unsur
penting dari keseluruhan unsur kondisi fisik yang dibutuhkan atlet, karena VO2
Max merupakan keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja dalam
waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah melakukan
pekerjaan atau aktifitas.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini membawa dampak
dalam berbagai kehidupan termasuk olahraga. Khususnya cabang olahraga
sepakbola yang mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga perkembangan
ini mendorong para pembina dan pelatih olahraga bekerja lebih efektif dalam
sekolah sepakbola di setiap daerah di Indonesia khususnya di di Humbang
Hasundutan salah satunya sekolah sepakbola Doloksanggul Junior.
Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior adalah salah satu dari sekian
banyak SSB yang ada di Humbang Hasundutan. Sekolah Sepakbola Doloksanggul
ini dilatih oleh Pelatih Marfan Lumbanbatu Spd. Sekolah Sepakbola ini sudah
banyak mengalami perkembangan dan telah banyak mengikuti pertandingan
sepakbola, dan tidak tanggung-tanggung sebagian besar atlet Sekolah Sepakbola
Doloksanggul ini menjadi pemain Divisi III Nasional membawa Kabupaten
Humbang Hasundutan yang dilaksanakan di Asahan, namun pada saat itu atlet
Sekolah Sepakbola Doloksanggul belum bisa berbuat banyak karena mereka harus
menelan kekalahan di putaran pertama, seiring dengan kekalahan yang dialami
oleh tim sepakbola Humbang Hasundutan. Maka dilakukanlah pelatihan yang
terus-menerus kepada atlet terutama pada atlet Sekolah Sepakbola Doloksanggul
Junior.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pelatih Sekolah Sepakbola
Doloksanggul yaitu pelatih Marfan Lumbanbatu pada tanggal 25 agustus 2012
bahwa Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior ini mempunyai banyak atlet yang
di kategorikan dengan usia yaitu U- 10 -13, U- 14-15, U- 16 dan dari hasil
wawancara tersebut penulis mendapatkan imformasi bahwa atlet yang usia 16
tahun ada sekitar 15 orang, dan di mana latihan dilakukan sebanyak 5 kali dalam
satu minggu. Tujuan dari Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior ini adalah
sebagai bibit atlet masa depan Humbang Hasundutan yang mampu bersaing
hingga keluar Humbang Hasundutan.
Namun bukan berarti Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior tidak punya
masalah,seperti yang di katakan oleh pelatih marfan saat wawancara, beliau
mengatakan disetiap atlet Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior melakukan
ujicoba melawan sekolah sepakbola lain selalu kebobolan bahkan dari sekian
banyak uji coba yang di lakukan kebanyakan mengalami kekalahan. gol tersebut
terjadi di menit-menit akhir pertandingan dan gol tersebut terjadi akibat kesalah
pemain seperti kesalah passing bola,kontrol bola yg tidak bagus bahkan
kebanyakan atlet sekolah sepakbola Doloksanggul Junior tersebut kalau sudah di
menit-menit ahir mereka tidak bisa lagi berlari, karena jelas kita ketahui
bahwasanya daya tahan seorang atlet sangat berpengaruh terhadap konsentrasi dan
mental atlet. Dari hasil tersebut pelatih dan penulis melakukan tes awal untuk
mengetahui lebih jelas permasalah yang ada di sekolah sepakbola Doloksanggul
Tabel.1 Data Tes Awal VO2 MAX Atlet Sekolah Sepakbola Doloksanggul
11. Andi purba
Setelah peneliti melakukan tes awal pada atlet sekolah sepakbola dengan
menggunakan alat ukur tes Balke atau lari dengan 15 menit, maka Nampak jelas
bahwasanya sekolah sepakbola doloksanggul junior memiliki masalah VO2
MAXdengan persentase yang masuk kategori kurang tidak ada atau 0%, kategori
sedang 13 orang atau 86,7%, dan kategori baik ada 2 orang atau 13,3%, kategori
baik sekali tidk ada atau 0%, dan kategori sempurna tidak ada atau 0%.
Berdasarkan hasil tes awal dan hasil wawancara diatas peneliti
menyimpulkan bahwa VO2 Max SSB Doloksanggul Junior masih dalam kategori
sedang sehingga masih perlu di tingkatkan karena dalam cabang olahraga
sepakbola VO2 Maxsedang saja melum memenuhi,dimana dalam sepakbola ada
gerkan berlari, lari sprint, jonging, lompat, cast body. maka untuk meningkatkan
VO2 Max atlet sepakbola diperlukan metode yang pas dan tentunya latihan untuk
meningkatkan dan memperbaiki VO2 Max seperti : latihan dengan menggunakan
circuit training, interval training, weight training, farlek, plyometrik. Dalam hal
ini latihan yang dapat meningkatkan VO2 Max atlet Sekola Sepakbola
Doloksanggul Junior salah satunya adalah dengan menggunakan metode interval
training, seperti yang dikatakan Harsono(1988:157) interval training sangat
dianjurkan oleh pelatih-pelatih terkenal oleh karena hasilnya yang positif terhadap
terhadap daya tahan dan stamina.
Berdasarkan penjelasan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai upaya peningkatan VO2 Max melalui metode interval training pada atlet
Sekolah Sepakbola Doloksanggul Humbang Hasundutan tahun 2013. Penelitian
sepak bola Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior dan dilaksanakan selama 1
bulan.
Dengan adanya tes awal tersebut penlatih dan penieliti menyimpulkan
bahwa ada masalah yang akan di benahi di tim U- 16 tersebut yaitu kurang nya
VO2 Max (daya tahan) para atlet. Akan tetapi masalah itu bukan tidak bisa
dipecahkan.
Maka untuk meningkatkan VO2 Max atlet sepakbola diperlukan metode
yang pas dan tentunya latihan untuk meningkatkan dan memperbaiki VO2 Max
seperti : latihan dengan menggunakan circuit training, interval training, weight
training, farlek, plyometrik. Dalam hal ini latihan yang dapat meningkatkan VO2
Max atlet SekolahSepakbola Doloksanggul Junior salah satunya adalah dengan
menggunakan metode interval training, seperti yang dikatakan
Harsono(1988:157) interval training sangat dianjurkan oleh pelatih-pelatih
terkenal oleh karena hasilnya yang positif terhadap terhadap daya tahan dan
stamina.
Berdasarkan penjelasan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai upaya peningkatan VO2 Max melalui metode interval training pada atlet
Sekolah Sepakbola Doloksanggul Humbang Hasundutan tahun 2013. Penelitian
ini di rencanakan pada awal bulan Februari tahun 2013 dan dilakukan di lapangan
sepak bola Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior dan dilaksanakan selama 1
B.Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, dapat di
identifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Faktor apa sajakah yang dapat meningkatkan VO2 MAX atlet SSB’D
Junior U-16 Humbang Hasundutan?
2. Bagaimana cara meningkatkan VO2 MAX atlet SSB’D Junior U-16
Humbang Hasundutan?
3. Metode latihan apakah yang dapat meningkatkan VO2 MAX SSB’D Junior
U-16 Humbang Hasundutan?
4. Apakah dengan menggunakan latihan interval training dapat
meningkatkan VO2 MAX atlet SSB’D Junior U-16 Humbang Hasundutan?
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari intersepsi yang berbeda dan masalah yang lebih luas
maka penulis perlu melakukan pembatasan masalah, adapun batas masalah yang
akan di teliti adalah: upaya meningkatan VO2 MAX dengan menggunakan latihan
interval training pada atlet Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior Humbang
Hasundutan U-16 Tahun 2013.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah,
Bagaimanakah meningkatkan VO2 MAX atlet Sekolah Sepakbola Doloksanggul
Junior Humbang Hasundutan U-16 Tahun 2013 dengan menggunakan latihan
Interval Training ?
E. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan VO2 MAX atlet
Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior Humbang Hasundutan U-16 Tahun
2013.
F. Manfaat Penelitian
Adapun mamfaat dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan masukan bagi pelatih sepakbola untuk meningkatkan VO2
MAX dengan latihan interval training.
2. Sebagai bahan informasi bagi insan olahraga dan mahasiswa olahraga yang
akan melakukan penelitian selanjutnya.
3. Sebagai bahan masukan bagi Pembina cabang olahraga sepakbola terutama
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil tes awal dapat dilihat bahwa kemampuan VO2 Max atlet
masih dalam kategori sedang. Dari 15 atlet hanya ada 2 atlet (13.33%) yang telah
mencapai kategori baik atau telah melampaui target, sedangkan 13 atlet (86.67%)
belum mencapai target dana dalam kategori sedang. Dengan nilai rata-rata hasil
VO2 Max adalah 51,834 ml.kg/min. Sedangkan pada siklus I dapat dilihat
kemampuan atlet dalam melakukan tes Bilke secara klasikal sudah meningkat.
Dari 15 atlet terdapat 11 atlet (73.33%) yang telah mencapai ketuntasan latihan
sedangkan 4 atlet (26.67%) belum mencapai ketuntasan latihan. Dengan nilai
rata-rata VO2 Max atlet 53,058 ml.kg/min. Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa program latihan Interval Training dapat meningkatkan VO2
Max pada atlet Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior Humbang Hasundutan
U-16 tahun 2013.
B.Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat dibuat beberapa saran sebagai
berikut:
1. Kepada pihak manajemen hendaknya menyediakan program latihan khususnya
latihan Interval Training.
2. Kepada pelatih hendaknya selalu memperhatikan dan menjalankan program
3. Kepada atlet diharapkan berlatih dengan sungguh-sungguh agar hasil latihan
mengalami peningkatan.
4. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba
melakukan Penelitian Tindakan Olahraga (PTO) dengan menggunakan
program latihan Interval Training.
5. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan PTO menggunakan
latihan Interval Training kiranya dapat mencoba dengan materi latihan dan
cabang olahraga yang lainnya.
6. Kepada guru olahraga supaya menerapakan program latihan interval training di
DAFTAR PUSTAKA
Arikonto Suharsimi (2010) Prosedur Penelitian. Jakarta ; PT. Renika Cipta
A.Sarumpaet (1922). Permainan Bola Besar. Depertemen Pendidikan
Dan Kebudayan.
Arikonto Suharsimi (2010) Prosedur Penelitian. Jakarta ; PT. Renika Cipta Bompa,0.tudor(1983).tiory of methodology of training secoun edition
Depertemen Pendidikan Nasional (2003). Kamus besar Indonesia.
Edisi ketiga.Jakarta ; Penerbit Balai Pustaka.
Harsono.(1988). coaching Dan Asfek-Asfek Psikologi Dalam coaching.
Jakarta, CV Tombak Kusuma.
Lutan dkk.(1999). Manusia Dan Olahraga. ITB dan FPOK/IKIP
Bandung.
Lutan dkk.(1999). Sistim Monotoring Evaluasi Dan Pelaporan (SMEP). Jakarta, KONI Pusat
Nurhasan. (1988). Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani.
Direktorat Jenderal Olahraga
Pete (1998) Dasar-dasar Ilmu kepelatiahan , IKIP Semarang Press
Prof. Dr. Syafruddin, M.Pd. (2011) Ilmu Kepelatihan Olahraga Tiori Dan Aplikasi Dalam Pembinaan Olahraga.
Sajoto ,M .(1988). Pembinaan Kondisis Fisik Dalam Olahraga. Jakarta, Depertemen Pendidikan Dan Kebudayaan .
Remy Muchtar (1989). Sepak bola. Medan ; FIK UNIMED.