PENGGUNAAN DANA BAGI HASIL SAWIT DI BIDANG PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
Disampaikan pada Kickoff Sosialisasi dan Bimbingan Tenis Kebijakan Dana Bagi Hasil Perkebunan Sawit Ardi Praptono, SP, M.Agr
Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Direktorat Jenderal Perkebunan
Jakarta, 25 September 2023
Pengaturan dan Penetapan DBH Sawit bertujuan untuk mengurangi ketimpangan fiskal dan eksternalitas yang membawa dampak negatif yang disebabkan kegiatan ekonomi yang terkait dengan sektor perkebunan sawit
01
Undang-Undang No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah02
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2023 tentang Dana Bagi Hasil Perkebunan Sawit03
Peraturan Menteri Keuangan No. 91 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Dana Bagi Hasil Perkebunan SawitLANDASAN HUKUM
DBH Sawit digunakan untuk membiayai kegiatan:
a. Pembangunan dan
pemeliharaan infrastruktur jalan; dan/atau
b. Kegiatan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri.
Kegiatan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas:
a. pendataan perkebunan sawit rakyat;
b. penyusunan rencana aksi daerah kelapa sawit berkelanjutan;
c. pembinaan dan pendampingan untuk sertifikasi indonesian sustainable palm oil;
d. rehabilitasi hutan dan lahan; dan
e. perlindungan sosial bagi pekerja perkebunan sawit yang belum terdaftar sebagai peserta program jaminan sosial sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan
Merujuk Peraturan Menteri Keuangan No.91 Tahun 2023 Pasal 16:
PENGGUNAAN DBH SAWIT DI BIDANG PERKEBUNAN
No. Rincian Kegiatan Output Satuan Output 1. Kegiatan Utama
a. Sosialisasi kegiatan di tingkat Pekebun; Pertemuan Frekuensi
b. Peningkatan kapasitas tim pendataan; Bimtek Orang
c. Pendataan Pekebun; Sensus Orang
d. Verifikasi dan validasi data Pekebun; Pertemuan Frekuensi
e. Pemeriksaan lapangan dan pemetaan; Survey Persil
f. Penerbitan STDB. Penerbitan surat Dokumen
2. Kegiatan penunjang
a. Perjalanan dinas dalam rangka sosialisasi, bimbingan teknis, pendataan dan verifikasi; Perjanalan Frekuensi
b. Fasilitasi honor narasumber dalam rangka bimbingan teknis; Honor Laporan
c. Fasilitasi honor narasumber dalam rangka verifikasi dan validasi data; Honor Laporan d. Penyediaan sarana prasarana pendukung untuk pemetaan dan pengolah data (GPS hand held,
Laptop dilengkapi aplikasi pemetaan, kendaraan untuk survey lapangan, ATK, Printer, Ruangan Pertemuan).
Sewa alat Unit
PENDATAAN PERKEBUNAN SAWIT RAKYAT
Pelaksanaan mengacu kepada KepDirjen Perkebunan No.105 Tahun 2018 tentang Pedoman Penerbitan Surat Tanda Daftar Usaha Budidaya
No. Rincian Kegiatan Output Satuan Output 1. Kegiatan Utama
a. Pendataan pekebun untuk proses sertifikasi ISPO; Survey Data Pekebun
b. Sosialisasi Sertifikasi ISPO; Sosialisasi Orang
c. Pelatihan Sertifikasi ISPO; Pelatihan Orang
d. Pendampingan pekebun untuk sertifikasi ISPO; 1). Pembentukan tim kendali internal, 2). Penyusunan prosedur/mekanisme terkait pemenuhan prinsip dan kriteria ISPO, 3). Sosialisasi prosedur/mekanisme kepada anggota kelembagaan, 4). Pengelolaan catatan terkait aktivitas pekebun dalam rangka pemenuhan prinsip dan kriteria ISPO termasuk pengelolaan catatan kelompok tani, 5). Penyusunan dokumen
pemenuhan prinsip dan kriteria ISPO Pekebun, 6). Pelatihan Teknik audit kepada tim kendali internal, 7).
Penjadwalan kegiatan audit internal dan pelaksanaan audit internal, 8). Perbaikan temuan atau ketidaksesuaian pemenuhan Prinsip dan kriteria ISPO, 9). Penjadwalan audit eksternal
Pertemuan Frekuensi
2. Kegiatan penunjang
a. Fasilitas Honor narasumber dalam rangka pelatihan sertifikasi ISPO Honor Laporan
b. Perjalanan dinas dalam rangka pendampingan pekebun Perjalanan dinas Frekuensi
c. Penyediaan darana pendukung pengolah data sertifikasi ISPO: Kendaraan operasional lapangan, laptop, printer, infocus, ATK dan ruang pertemuan
Honor Laporan
d. Penyediaan sarana prasarana pendukung untuk pemetaan dan pengolah data (GPS hand held, Laptop dilengkapi aplikasi pemetaan, kendaraan untuk survey lapangan, ATK, Printer, Ruangan Pertemuan).
Sewa alat Unit